DASAR TEORI
1) Kelayakan (Feasibility)
Suatu proyek yang layak dibangun, diukur dari segi teknis dan ekonomis. Biasanya
diukur dengan analisa BCR atau IRR.
BCR (Benefit Cost Ratio) adalah perbandingan antara keuntungan tahunan yang
diperoleh dengan membangun proyek (annual benefit) dengan pengeluaran biaya
tahunan (annual expenses). Suatu proyek layak dibangun apabila nilai BCR nya > 1.
IRR (Internal Rate of Return) adalah presentase keuntungan yang akan diperoleh
dengan membangun proyek yang anggaranya berasal dari pinjaman di luar perusahaan.
Suatu proyek layak dibangun apabila nilai IRR nya lebih besar disbanding dengan bunga
diskontonya (discount rate).
2) Keinginan Untuk Membangun (desirability)
Di dalam tahap ini mulai dilaksanakan pemetaan topografi, pemetaan udara,
penelitian dan penyelidikan : tanah, geologi, hidrologi, klimatologi, lingkungan hidup, dll.
Termasuk pula menamba atau memasang alat-alat pengukur.
Dengan data dan gambar yang lebih lengkap tersebut memungkinkan untuk
membuat gambar perencanaan yang lebih baik disbanding pada tahap studi kelayakan
pendahuluan.
b. Permukaan Air Tertinggi Sebagai Akibat Tinggi Gelombang Angin dan lain-lain
Angin dapat menimbulkan gelombang yang menyebabkan permukaan air bendungan
naik. Ada beberapa macam gelombang akibat angina dan tinggi gelombang yaitu:
1) Tinggi Gelombang Angin (hw1)
Menurut rumus Zuiderzee (Belanda)
Apabila terjadi angina yang bertiup secara terus-menerus dan teratur kea rah
bendungan maka akan timbuk gelombang angina (wind set up) yang tingginya dapat
dihitung:
𝑉 2 .𝐹
S= 𝑘.𝑑
cos A
6) Tingi Keamanan Terhadap Macetnya Pembukaan Pintu Air Bangunan Pelimpah (ha)
Membuat anggapan-anggapan tentang lama dan kapan pintu air bangunan
pelimpah macet tentu tidak mudah, oleh karena itu biasanya diambil berdasakan
pengalaman yaitu ha diambil = 0,50 m.
7) Tinggi Gelombang Sebagai Akibat Risiko Longsor Tebing ke Dalam Bendungan (hs)
𝑉
hs = 𝐴
The Japanese National Commite on Large Dams (JANCOLD) telah menyusun standar
minimal tinggi ruang bebas seperti tabel 6.1. Didalam standar ini maka yang diambil sebagai
permukaan air tertinggi adalah FSL dan bukan TWL.
g. Berdasarkan hidrograf
Cara ini banyak digunakan untuk menghitung debit banjir terbesar bangunan pelimpah.
Hidrograf adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara debit air dan waktu kejadian
banjir.
𝑑𝑠
I – O = 𝑑𝑡
2.2 BENDUNGAN
Bendungan adalah penghalang yang dibangun melintang pada aliran sungai, untuk
tujuan menampung genangan air.
2.2.1 Bagian-Bagian Bendungan
Bendungan terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
a. Badan Bendungan (body of dams)
Adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai penghalang air.
b. Pondasi (foundation)
Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya bendungan.
e. Kanal (canal)
Qdigunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan.
f. Reservoir
Digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan.
g. Stilling Basin
Memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater.
h. Katup (kelep,valves)
Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan tekanan yang lebih tinggi.
i. Drainage Gallery
Digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan.
2.2.2
2.3 BENDUNGAN TYPE URUGAN
2.3.1 BENDUNGAN URUGAN
Menurut ICOLD definisi bendungan urugan adalah bendungan yang dibangun dari hasil
penggalian bahan (material) tanpa tambahan lainnya yang bersifat campuran secara kimia, jadi
betul-betul bahan pembentuk bendungan asli.
Didasarkan pada ukuran butiran dari bahan timbnan yang digunakan, secara umum
dapat dibedakan 2 tipe bendungan urugan, yaitu :
a. Bendungan urugan batu (rock fill dam) disingkat dengan istilah bendungan batu
b. Bendungan urugan tanah (earth fill dam) disingkat dengan istilah bendungan tanah
Di dalam kegiatan-kegiatan baik perencanaannya, maupun pelaksanaan
pembangunannya, kedua tipe bendungan tersebut mempunyai banyak persamaan-
persamaan yang cukup nyata.
c. Irigasi Pasang-Surut
Suatu tipe irigasi yang memanfaatkan pengempangan air sungai akibat peristiwa
pasang-surut aur laut.