Anda di halaman 1dari 12

BAB 1 BABY INCUBATOR

Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari bab ini, mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan prinsip kerja dan fungsi dari baby incubator
2. Menjelaskan jenis-jenis baby incubator
3. Menjelaskan prosedur kerja serta pemeliharaan alat baby incubator
4. Menjelaskan prosedur kalibrasi pada alat baby incubator

a. Latar Belakang
Di negara berkembang termasuk Indonesia, tingginya tingkat morbiditas dan
mortalitas bayi berat lahir rendah (BBLR) masih menjadi masalah utama. Pada
bayi berat lahir rendah penyebab utama morbiditas dan mortalitas adalah
terjadinya sindrom gagal napas, infeksi dan hipotermia, dimana hipotermia
tersebut dapat mengakibatkan bayi mengalami serangan apnea, gagal ginjal,
infeksi dan lain sebagainya.

Oleh karena itu pelayanan kesehatan di rumah sakit pada negara-negara


berkembang saat ini sudah dilengkapi dengan unit kamar bayi (Neonatus) dan
Neonatus Intensive Care Unit (NICU) yang merupakan ruangan khusus untuk
menangani bayi yang baru lahir maupun bayi premature atau bayi berat lahir
rendah. Ruang ini dilengkapi dengan peralatan-peralatan pendukung yang
memadai untuk mengatasi masalah tersebut seperti baby incubator.

Baby incubator modern baik itu single wall maupun double wall telah
dilengkapi dengan beberapa parameter seperti suhu, kelembaban, aliran udara
dan kebisingan. Kestabilan parameter-parameter tersebut merupakan factor
yang sangat penting untuk menjamin kondisi stabil yang dikehendaki bayi seperti
dalam rahim sang ibu, agar bayi dapat terus bertahan hingga mendapatkan
kembali berat badan lahir yang normal.

b. Sejarah Baby Incubtor


Salah satu sistem baby incubator pertama di temukan oleh dokter Alexander
Lion dari Perancis. The lion baby incubator yang kemudian di gunakan dalam
baby incubator dalam rumah sakit Amerika pertama diciptakan pada tahun 1891.
Baby incubator ini dipanaskan oleh boiler air silinder yang dipasang di dinding
luar incubator.

c. Baby Incubtor
Baby Incubator adalah suatu alat kesehatan yang berfungsi untuk menjaga
serta memulihkan kembali kondisi tubuh bayi prematur agar dapat menjadi
normal kembali, baby Incubator sangat berperan dalam kehidupan bayi prematur.
Bayi yang lahir prematur atau disebabkan sakit memerlukan suhu lingkungan
yang stabil sesuai dengan kebutuhan dan dapat dikontrol, karena bayi yang lahir
prematur tidak dapat beradaptasi dengan suhu tubuhnya secara alami (sesuai
dengan suhu dalam rahim ibu). Bayi tersebut dimasukkan ke dalam ruang baby
incubator, agar suhu badan bayi dapat beradaptasi dengan suhu panas di dalam
ruang jika suhu panas memasuki ruang lebih rendah dari suhu yang diatur, daya
listrik dihubungkan ke heater untuk mengoreksi perbedaan suhu di dalam dan
diluar untuk memudahkan penggunaan dan pengaturan inkubator maka para ahli
bidang medik merasa perlu menciptakan baby incubator yang dapat mengontrol

1
Serial Buku Ajar Teknik Elektromedik, Life Support dan Life Saving 2

suhu di dalam ruangan baby inkubator serta untuk memudahkan melihat suhu
yang terdeteksi pada ruang baby incubator, maka suhu yang terbaca oleh sensor
ditampilkan dalam bentuk display.

Bayi yang lahir dengan kondisi BBLR atau disebabkan sakit memerlukan
suhu lingkungan yang stabil sesuai dengan kebutuhan bayi dan dapat dikontrol,
karena bayi yang lahir dengan kondisi BBLR tidak langsung mampu
menyesuiakan diri dengan suhu lingkungannya. Hal ini disebabkan karena bayi
mengalami suatu periode atau masa peralihan dari kehidupan Intra Uterine
(dalam Rahim) ke kehidupan Extra Uterine (luar Rahim). Untuk menjaga suhu
tubuh bayi agar sesuai dengan suhu dalam kandungan, maka diciptakanlah
suatu alat yang mampu mengantisipasi suatu keadaan peralihan suhu pada bayi
tersebut, alat tersebut dinamakan Baby Incubator.

Baby Incubator adalah sebuah wadah tertutup yang kehangatan


lingkungannya dapat diatur dengan cara memanaskan udara dengan suhu
tertentu yang berfungsi untuk menghangatkan bayi. Kondisi panas akan diserap
melalui perantara jaringan kulit kealiran darah.

Pada umumnya Baby Incubator mempunyai Hand access port (lubang untuk
memasukkan tangan) yang dilengkapi dengan pintu untuk mengkondisikan bayi
pada suhu ruangan yang ada pada Baby Incubator dan perawat dapat
menaikkan atau memindahkan kerudung plastic atau membuka suatu panel agar
dapat lebih leluasa untuk memindahkan bayi.

Proses pemanasan dan pelembaban udara terletak di bawah matras,


terpisah dengan ruang bayi yang didalamnya dilengkapi dengan fan untuk
membantu proses penyebaran/sirkulasi udara hangat melalui alat pemanas dan
wadah tempat air untuk proses pelembaban udara.

Kebanyakan unit baby incubator memiliki dua mode operasi yaitu pengatur
suhu udara dan pengatur suhu kulit (skin temperature). Perubahan suhu tubuh
bayi dapat diukur secara periodic melalui sebuah thermometer. Pengaturan suhu
dapat dilakukan pada control setting dengan range temperature dari 28°C
sampai dengan 37°C, sedangkan range untuk skin temperature adalah dari 34°C
sampai dengan 37°C. Kebanyakan baby incubator menggunakan sensor suhu
Thermometer Tahanan Platina (TTP) PY 100 sedangkan untuk sensor skin
temperature menggunakan sensor YSI (dalam golongan RTD)

d. Jenis-jenis Baby Inucbator


Baby incubator terdapat 2 (dua) macam, yaitu :

1. Baby incubator statis yaitu baby incubator yang digunakan di ruang


perawatan bayi, pada umumnya menggunakan catu daya listrik di
ruangan dan dilengkapi dengan tabung oksigen, seperti pada gambar 1.1
berikut.

2. Baby incubator transport yaitu baby incubator yang digunakan untuk


memindahkan bayi dari satu ruangan ke ruangan lainnya, dapat
dimasukkan ke dalam ambulan dan dilengkapi dengan catu daya baterai
dan tabung oksigen, seperti pada gambar 1.2 berikut.
Serial Buku Ajar Teknik Elektromedik, Life Support dan Life Saving 3

Gambar 1.1 Baby Incubator Statis

Gambar 1.2 Baby Incubator Transport

Sedangkan berdasarkan jumlah dinding yang dimiliki oleh sebuah


pesawat baby incubator dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Baby Incubator Single Wall, baby incubator dengan dinding tunggal (satu
dinding).
2. Baby Incubator Double Wall, yaitu baby incubator dengan dinding ganda
(dua dinding).

Pada prinsipnya baby incubator single wall dan baby incubator double wall
mempunyai spesifikasi yang sama, namun hanya berbeda pada jumlah
dindingnya saja. Pada beberapa produk dengan merk yang sama mempunyai
kedua jenis baby incubator ini. Pada umumnya dinding ganda pada baby
incubator bersifat optional (dijual secara terpisah). Jadi baby incubator single wall
bisa menjadi baby incubator double wall jika ditambahkan inner wall pada
bahagian dalam top wall baby incubator tersebut. Hal ini dapat kita jumpai pada
baby incubator merk Drager dan Ohmeda, seperti yang diilustrasikan pada
gambar berikut ini.
Serial Buku Ajar Teknik Elektromedik, Life Support dan Life Saving 4

Gambar 1.3.
Baby Incubator Single Wall dan Double Wall merk Ohmeda (gambar sebelah kanan
memperlihatkan pemasangan inner wall pada baby incubator double wall.

Ditambahkannya inner wall pada alat baby incubator single wall sehingga
menjadi baby incubator double wall bertujuan untuk membantu meminimalkan
fluktuasi suhu ketika pintu baby incubator dibuka. Inner wall berfungsi juga
sebagai tirai udara pasif yang membantu untuk mengurangi kehilangan panas
konvektif ketika pintu baby incubator dibuka.

e. Aliran Udara Dalam Ruang Baby Incubator


Penyebaran udara hangat ke dalam ruang baby incubator yaitu melalui
ventilasi yang ada di sisi bagian bawah ruang baby incubator, seperti yang
terlihat pada gambar 1.4 berikut.

Gambar 1.4 Aliran Udara Dalam Ruang Baby Incubator

Pengaturan yang berkenaan dengan penyebaran panas menyangkut


penghangat bayi dilakukan oleh fan yang telah di filter sebelum memasuki tempat
penghangat bayi , yang diharapkan mendapatkan udara bersih untuk masuk ke
dalam baby incubator. Dan kedua-duanya antara kelembaban dan temperature
Serial Buku Ajar Teknik Elektromedik, Life Support dan Life Saving 5

dapat di jaga dengan baik keseimbangannya sehingga baik untuk pertumbuhan


bayi.

Baby Incubator berfungsi untuk mencegah kehilangan panas radiasi dan


memberikan suhu lingkungan yang tepat dan memberikan suhu lingkungan yang
tepat dan terkontrol. Adapun penempatan suhu ruangan baby incubator
ditampilkan dalam tabel 1.Berdasarkan umur dan berat badan bayi pada saat
baru lahir sesuai dengan kebutuhan suhu lingkungan thermal netral (NTE) bayi
tersebut.

Tabel 1.1 Suhu lingkungan thermal (NTE) yang direkomendasikan untuk suhu
dalam ruang baby incubator menurut berat dan umur bayi.

SUHU (oC)
UMUR DAN BERAT BAYI INTERVAL
AWAL
SUHU
0-6 Jam
Kurang dari 1200 gram 35,0 34,0-35,4
1200-1500 gram 34,1 33,9-34,4
1501-2500 gram 33,4 32,8-33,8
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 32,29 32,0-33-8
6-12 Jam
Kurang dari 1200 gram 35,0 34,0-35,4
1200-1500 gram 34,0 33,5-34,4
1501-2500 gram 33,132,8 32,2-33,8
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 31,0-33-7
12-24 Jam
Kurang dari 1200 gram 34,0 34,0-35,4
1200-1500 gram 33,8 33,3-34,3
1501-2500 gram 32,8 31,8-33,8
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 32,4 31,0-33,7
24-36 Jam
Kurang dari 1200 gram 34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram 33,6 33,1-34,2
1501-2500 gram 32,6 31,6-33,6
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 32,1 30,5-33,3
36-48 Jam
Kurang dari 1200 gram 34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram 33,5 33,1-34,1
1501-2500 gram 32,5 31,4-33,5
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 31,9 30,5-33,3
48-72 Jam
Kurang dari 1200 gram 34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram 33,5 33,0-34,0
1501-2500 gram 32,5 31,4-33,5
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 31,9 30,5-33,3

0-6 Jam
Kurang dari 1200 gram 34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram 33,5 33,0-34,0
1501-2500 gram 32,2 31,1-33,2
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 31,3 29,8-32-8
Serial Buku Ajar Teknik Elektromedik, Life Support dan Life Saving 6

4-12 Hari
Kurang dari 1500 gram 34,0 34,0-35,0
1501-2500 gram 33,5 33,0-34,0
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 32,2 31,1-33,2
4-5 Hari 31,0 29,5-32,6
5-6 Hari 30,9 29,4-32,3
6-8 Hari 30,6 29,0-32,0
8-10 Hari 30,3 29,0-31,8
10-12 Hari 30,1 29,0-31,4
12-14 Hari
Kurang dari 1500 gram 33,5 32,6-34,0
1501-2500 gram 32,1 31,0-33,2
Lebih dari 2500 gram (lebih dari 36 minggu) 29,8 29,0-30,8
2-3 Minggu
Kurang dari 1500 gram 33,1 32,2-34,0
1501-2500 gram 32,7 30,5-33,0
3-4 Minggu
Kurang dari 1500 gram 32,6 31,6-33,6
1501-2500 gram 31,4 30,0-32,7
4-5 Minggu
Kurang dari 1500 gram 32,0 31,2-33,0
1501-2500 gram 30,9 29,5-35,2
5-6 Minggu
Kurang dari 1500 gram 32,6 30,6-32,3
1501-2500 gram 30,4 29,0-31,8

f. Spesifikasi Baby Incubator Care Plus Ohmeda


Beriikut adalah spesifikasi salah satu pesawat baby incubator merk Ohmeda
Type Care Plus :

1. Merk : Ohmeda
2. Type : Ohio® Care Plus
3. Model : Series 3000/4000
4. Dimensi : 1360 mm x 890 mm x 650 mm
5. Berat : 84 Kg
6. Power Requirements : 220 VAC, 50/60 Hz, 450 watt
7. Daya Pemanas : 250 VA
8. Kelembaban Ruangan : 25 – 75 %
9. Noise Level : Kurang dari 60 dB
10. Patient Control (Servo) Mode : 35 - 37°C (skin sensor)
11. Air Control (Manual) Mode : 28 - 37°C
12. Alarm : Mains power failure : yes
High air temperature : yes
Skin temperature : yes
13. Buatan : USA
Serial Buku Ajar Teknik Elektromedik, Life Support dan Life Saving 7

g. Diagram Blok Baby Incubator

Gambar 1.5 Diagram Blok Baby Incubator

Keterangan dan fungsi Blok Diagram :

1. Catu daya berfungsi sebagai penyuplai arus ke seluruh blok rangkaian.


2. Rangkaian Setting Suhu untuk menentukan besar suhu yang diinginkan.
3. Rangkaian Sensor Suhu mendeteksi panas yang dihasilkan oleh heater
pada inkubator yang kemudian akan memberikan informasi ke rangkaian
display dan rangkaian alarm.
4. Rangkaian Alarm sebagai Indikator pengaman suhu yang berada pada
inkubator melebihi nilai suhu yang disetting.
5. Rangkaian Pemanas (Heater) adalah alat yang berfungsi untuk merubah
energi listrik menjadi energi panas.
6. Rangkaian Display menerima tegangan analog untuk kemudian dirubah
ke dalam bentuk digital dengan tampilan angka digital seven segmen.
7. Blower sebagai sirkulasi udara dalam baby incubator
8. Relay sebagai penghubung dan pemutus arus listrik AC

Adapun cara kerja keseluruhan dari blok diagram baby incubator secara
teknis adalah sebagai berikut :

Pada saat pesawat dihidupkan dengan menekan tombol ON maka blok


rangkaian power supply bekerja dan akan memberikan supply tegangan ke
rangkaian kontrol, alarm, display, sensor suhu, sensor basah, blower, dsb.Dari
keluaran kontrol ini terdapat relay merupakan kontak untuk mengatur dan
memberikan supply tegangan yang menuju ke heater. Besarnya pemanas yang
dihasilkan oleh heater dikontrol oleh relay dan rangkaian sensor suhu melalui
rangkaian kontrol. Udara panas yang dihasilkan dari heater selanjutnya diratakan
ke seluruh ruangan oleh blower sehingga ruangan mendapatkan panas yang
rata.Jika suhu settingan inkubator kurang dari 29 0C maupun lebih besar dari
370C, maka sensor suhu akan bekerja memberikan signal ke rangkaian kontrol
dan akan membuat relay tidak bekerja, sehingga sumber daya ke heater terputus
dan buzzer berbunyi.
Serial Buku Ajar Teknik Elektromedik, Life Support dan Life Saving 8

h. Prinsip Kerja Baby Incubator


Prinsip kerja baby incubator adalah memindahkan panas secara merata dari
sumber panas ke chamber (ke dalam ruang baby incubator) dan menjaga suhu
pada chamber tersebut dalam keadaan tetap dan stabil.

i. Standard Operasional Prosedur Pengoprasian Alat Baby Incubator


Prosedur tetap pengoperasian Baby Incubator menurut Pedoman
Pemeliharaan Peralatan Kesehatan adalah, sebagai berikut :

A. Prasyarat
1. SDM terlatih dan siap
2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
3. Kotak kontak dilengkapi dengan kebutuhan pembumian
4. Alat laik pakai
5. Aksesoris alat lengkap dan baik
6. Bahan operasional tersedia

B. Persiapan
1. Lepaskan penutup debu
2. Tempatkan alat pada ruang perawatan
3. Pasang Aksesoris dengan baik dan benar
4. Periksa pengatur posisi kasur dan sungkup
5. Periksa pengontrol volume air
6. Periksa tabung oksigen dan flow meter
7. Periksa kondisi filter dan skin sensor
8. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian

C. Pemanasan
1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3. Atur dan cek temperature selector, humidity, oksigen, fan dan alarm
4. Lakukan pemansan secukupnya

D. Pelaksanaan
1. Perhatikan protap pelayanan
2. Atur temperature selector sesuai keperluan
3. Atur aliran oksigen sesuai keperluan
4. Pasang skin sensor temperature, bila ada
5. Lakukan pelayanan

E. Pengemasan/Penyimpanan
1. Tutup regulator oksigen pada tabung oksigen
2. Kembalikan posisi regulator oksigen dan temperature ke posisi OFF
3. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5. Bersihkan alat
6. Pasang penutup debu
7. Simpan alat pada tempatnya
8. Catat beban kerja alat (Jumlah pasien/bln)
Serial Buku Ajar Teknik Elektromedik, Life Support dan Life Saving 9

j. Pemeliharaan Pesawat Baby Incubator


Prosedur tetap pemeliharaan preventif untuk pesawat incubator perawatan
atau baby incubator menurut Pedoman Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
adalah, sebagai berikut :

A. Prasyarat
1. SDM, Teknisi terlatih
2. Peralatan kerja lengkap
3. Dokumen teknis penyerta lengkap
4. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu tersedia
5. Mekanisme kerja jelas

B. Persiapan
1. Siapkan perintah kerja
2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
 Service Manual
 Wiring Diagram
4. Siapkan peralatan kerja :
 Tool Set Electric
 Multimeter
 Leakage Current Meter
 Thermometer
 Hygrometer
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
 Contact cleaner
 Cairan pembersih
 Kain lap/kertas tissue
 Kuas
 Bakteri Filter
 Aquades
 Baterai
 Lampu Indikator
 Gas Oksigen
6. Pemberitahuan pada user

C. Pelaksanaan
Tabel 1.2. Jadwal Kegiatan Pemeliharaan Preventif Pesawat Baby Incubator
No Kegiatan Pemeliharaan Periode

1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat 3 Bulan


2. Cek dan bersihkan tombol switch, perbaiki bila perlu 3 Bulan
3. Cek dan bersihkan penampung aquades, isi bila perlu 3 Bulan
4. Cek filter bakteri, ganti bila perlu 3 Bulan
5. Cek main hole, ganti bila perlu 3 Bulan
6. Cek fungsi selungkup alat 3 Bulan
7. Cek fungsi roda, perbaiki bila perlu 3 Bulan
8. Cek sistem catu daya, perbaiki bila perlu 3 Bulan
9. Cek fungsi thermometer, ganti bila perlu 3 Bulan
10. Cek fungsi pengatur kelembaban, ganti bila perlu 3 Bulan
11. Cek fungsi sistem pengaman, perbaiki bila perlu 3 Bulan
12. Cek fungsi skin probe, bila mempunyai lebih dari satu 3 Bulan
Serial Buku Ajar Teknik Elektromedik, Life Support dan Life Saving 10

incubator perhatikan agar probe tidak tertukar satu dengan


13. yang lain 3 Bulan
14. Cek tekanan maksimum dan minimum gas oksigen 6 Bulan
15. Cek fungsi alarm, perbaiki bila perlu 6 Bulan
16. Cek fungsi kipas, perbaiki bila perlu 6 Bulan
17. Cek kondisi baterai, ganti bila perlu 6 Bulan
Cek seluruh fungsi indicator/display indicator, meter, pengukur
18. tekanan, digital display, perbaiki bila perlu 6 Bulan
19. Cek temperature control, perbaiki bila perlu 1 Tahun
20. Lakukan pengukuran arus bocor 1 Tahun
21. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat 3 Bulan
Lakukan uji kinerja alat

D. Pencatatan
1. Isi kartu pemeliharaan alat
2. Isi Formulir Laporan Kerja
3. User menandatangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada
user

E. Pengemasan Alat Kerja dan Dokumen Teknis Penyerta


1. Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta ke tempat semula

F. Pelaporan
1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.

k. Kalibrasi
Metode pengukuran dan kalibrasi yang digunakan adalah metode kalibrasi
baby incubator yang digunakan oleh Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan
(BPFK) yang mengacu pada aturan ECRI (Emergency Care Research Institute)
No. 424-008.

Pengukuran pemeriksaan kinerja yang dilakukan meliputi :


1. Suhu
2. Relatif Humidity (Kelembaban Udara)
3. Air Flow (Aliran Udara)
4. Sound Pressure / Kebisingan

4.2.1. Prosedur Kalibrasi


1. Siapkan lembar kerja dan peralatan yang digunakan
2. Pendataan administrasi
Lakukan pendataan administrasi meliputi pemilik, alamat, data alat
medic, tanggal dan ruangan/lokasi kalibrasi serta daftar alat ukur
dan alat bantu.
3. Lakukan pengukuran kondisi lingkungan, meliputi : Suhu dan
kelembaban lingkungan. Data diambil pada ruang kalibrasi pada
awal dan akhir pengukuran alat.
4. Pemeriksaan fisik fungsi alat
a. Periksa kondisi fisik alat dari baby incubator meliputi : Badan
dan permukaan, control dan indicator, kabel dan aksesoris.
b. Catat kondisi – kondisi tersebut pada lembar kerja
5. Pengukuran keselamatan listrik, meliputi :
Serial Buku Ajar Teknik Elektromedik, Life Support dan Life Saving 11

a. Tegangan jala-jala
b. Kebocoran arus selungkup
6. Kinerja
a. Tentukan titik pengukuran suhu pada 32°C, 34°C, 36°C
b. Letakkan standard ditengah matras pada kompartement /
chamber UUT
c. Pastikan semua sensor standard terpasang dengan benar
sesuai gambar 1.6 kemudian hidupkan kembali standard lalu
tutup selungkup chamber dan hidupkan UUT (alat baby
incubator)

Gambar 1.6 Instalasi Sensor INCU Analyzer

d. Operasikan baby incubator pada suhu 32°C, tunggu beberapa


saat sampai penunjukan suhu tercapai dan stabil ( ± 1 jam ).
e. Catat nilai penunjukan suhu yang terukur pada display
STANDARD pada sensor T1, T2, T3 di lembar kerja.
f. Pengambilan data dilakukan pada setiap titik pengukuran.
Ulangi langkah 6d s/d 6e pada setting suhu 34°C dan 36°C.
kemudian, catat nilai penunjukan suhu pada matras T4 di
lembar kerja.
g. Catat penunjukan kecepatan udara maximal pada sensor 6
(m/detik) hanya pada setting suhu 36°C di lembar kerja.
h. Catat nilai penunjukan tingkat kebisingan maximal pada
sensor 7 (dB) yang terukur pada lembar kerja dan hanya pada
setting suhu 36°C.

l.
Ringkasan
Dari beberapa tinjauan pustaka diatas maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu :

1. Baby Incubator adalah suatu alat kesehatan yang berfungsi untuk


menjaga serta memulihkan kembali kondisi tubuh bayi prematur agar
dapat menjadi normal kembali, baby Incubator sangat berperan dalam
kehidupan bayi prematur.
2. Prinsip kerja baby incubator adalah memindahkan panas secara merata
dari suatu sumber panas ke chamber (ke dalam ruang baby incubator)
Serial Buku Ajar Teknik Elektromedik, Life Support dan Life Saving 12

dan menjaga suhu pada chamber tersebut dalam keadaan tetap dan
stabil.
3. Baby incubator terdapat 2 (dua) macam, yaitu :
 Baby inkubator statis yaitu baby inkubator yang digunakan di ruang
perawatan bayi, pada umumnya menggunakan catu daya listrik di
ruangan dan dilengkapi dengan tabung oksigen.
 Baby inkubator transport yaitu baby inkubator yang digunakan untuk
memindahkan bayi dari satu ruangan ke ruangan lainnya, dapat
dimasukkan ke dalam ambulan dan dilengkapi dengan catu daya
baterai dan tabung oksigen.
4. Berdasarkan jumlah dinding yang dimiliki oleh sebuah baby incubator
dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
 Baby Incubator Single Wall, baby incubator dengan dinding tunggal
(satu dinding).
 Baby Incubator Double Wall, yaitu baby incubator dengan dinding
ganda (dua dinding).

m. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud baby incubator ?
2. Sebutkan jenis-jenis baby incubator ?
3. Jelaskan prinsip kerja dan standart pengoperasian baby incubator ?
4. Jelaskan prosedur pemeliharaan pesawat baby incubator ?
5. Jelaskan prosedur kalibrasi pada pesawat baby incubator ?

n. Bacaan Lanjutan
 Suradi R, Thermoregulasi pada Bayi Prematur, Kongres Parinasia
Bandung, 2005
 Modul Pelatihan Teknisi Elektromedis, Pusat Sarana, Prasarana dan
Peralatan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Jilid 3, Jakarta,
2007
 H. Suryono Nugroho, BE, ST Buku Pelatihan Kalibrasi Baby
Incubator BPFK Surabaya.
 Incubator Analyzer, Operator Manual, BIO-TEK Instruments, Inc,
2002

Anda mungkin juga menyukai