Bab Ii A
Bab Ii A
2. JALAN LENTUR
Dalam bab perencanaan perkerasan ini ( baik perkerasan lentur maupun perkerasan
rigid ), kami menggunakan Tata cara perencanaan tebal perkerasan lentur jalan
raya dengan metode Analisa komponen, Departemen PU, SNI 1732-1989-F dan
Petunjuk perencanaan perkerasan kaku ( rigid pavement ),Departemen PU, SKBI
2.3.28.1988.
Lapisan bawah antara lainberfungsi untuk mencegah tanah dasar masuk kedalam
lapisan pondasi,lapis pondasi berfungsi untuk bagian yang menahan beban roda
dan perletakan terhadap lapis permukaan sedangkan lapis permukaan antara lain
berfungsi untukmelindungi badan jalan dari kerusakan akibat cuaca.
37
Perhitungan perencanaan ini didasarkan pada kekuatan relative masing-masing
lapisan perkerasan jangka panjang,dimana penetuan tebal perkerasan dinyatakan
oleh ITP ( index tebal perkerasan ) dengan rumus :
ITP = a1D1+a2D2+a3D3
Sedangkan perkerasan rigid adalah untuk memikul beban lalu lintas secara aman
dan nyaman dan selama umur rencana tidak terjadi kerusakan yang berarti.untuk
memenuhi fungsi itu maka harus mereduksi tegangan yang terjadi pada tanah dasar
sampai batas-batas yang masih mampu dipikul tanah dasar tersebut dan
direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga mampu mengatasi penagruh
kembang susut dan penurunan kekuatan tanah dasar,serat pengaruh cuaca dan
kondisi lingkungan.umur rencana perkerasan jalan ditentukan atas pertimbangan
klasifikasi fungsional jalan,umumnya umur rencana umumnya 20 sampai 40
tahun.volume lalu llintas akan bertambah sesuai dengan umur rencana berdasarkan
rumus :
R= (1+i)UR-1
Dimana R adalah factor pertumbuha lalu lintas,I adalah laju pertumbuhan lalu
lintas pertahun dalam % dan UR adalah umur rencana.
Lalu lintas rencana ialah jumlah komulatif kendaraan niaga pada jalur rencana
selama umur rencana.jumlah sumbu kendaraan niaga selama umur umur rencana
dapat dihitung dengan rumus :
38
JSKN = JSKNH x 365 x R X C
Dimana JSKNH ialah jumlah total sumbu kendaraan niaga perhari pada saat jalan
dibuka,R adalah factor pertumbuhan komulatif dan C adalah koefisien distribusi
kendaraan.
Bahu jalan dapat terbuat dari bahan pondasi bawah dengan atau tanpa lapisan
penutup aspal atau lapisan penutup semen.perbrdaan kekuatan antar bahu
denganjalur lalu lintas akan membuat pengaruh pada kinerja perkerasan.
Umur rencana (n2) = 8 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas (i2) = 4,5 %
39
Jalan yang direncanakan adakah jalan kelas I ( jalan Arteri )
Nilai CBR tanah dasar (sub grade) pada trase rencan jalan :
6%, 4%, 3%, 7%, 2%, 5%, 4%, 6%, 2%, 4%, 6%, 3%, 5%, 4%, 3%, 4%
Perkerasan jalan dibagi menjadi dua konstruksi, yaitu rigid dan fleksible
pavement.
1. Kondisi Iklim
Iklim II dengan curah hujan > 900 mm/tahun
2. Bahan-bahan perkerasan jalan :
Asbuton MS 744, Lapen (mekanis), Sirtu CBR 70% kelas A
40
2.1.2 Perencanaan Struktur Perkerasan Jalan
Tebal perkerasan untuk jalan 4/2 D , data lalu lintas tahun 2018 seperti dibawah
ini dan umur rencana 8 tahun. Jika dibuka tahun 2020 (i1 selama pelaksanaan =
4,5% per tahun).
Data Lalin
- Sedan 1812
- Bus ( 8 ton ) 427
- Truk 4 as (26T) 193
- Truk 5 as (32T) 52
- Truk 6 as (40T) 14
- Sedan 1978,749
- Bus (8 ton) 466,295
- Truk 4 as (26T) 210,760
- Truk 5 as (32T) 56,785
- Trailer 6 as (40T) 15,288
LHR 2020 = 2727,877 Kendaraan
LHR pada tahun ke 8 faktor UR (Umur Rencana) = LHR 2018(1 + 𝑖)^𝑛 , dan
n=8 ( i yang digunakan i2 )
41
- Sedan 2506,620
- Bus (8 ton) 590,688
- Truk 4 as (26T) 266,984
- Truk 5 as (32T) 71,933
- Trailer 5as 30T 19,366
Setelah dihitung angka ekivalen (E) masing masing kendaraan sebagai berikut:
42
Menghitung LEP = ( C x LHR UR x E ) .
- Sedan 0,30 x 1978,749 x 0,0004 = 0,237
- Bus 8T 0,45 x 466,295 x 0,1593 = 33,426
- Truk Berat 3as 20T 0,45 x 210,760 x 0,4599 = 43,618
- Truk 5as 30T 0,45 x 56,785 x 1,8455 = 47,158
- Truk 6as 40T 0,45 x 15,288 x 2,4608 = 16,93
LEP = 157,207
Menghitung LEA = ( C x LHR8 x E )
Sedan 0,50 x 2506,620 x 0,0004 = 0,501
Bus 8T 0,50 x 590,688 x 0,1593 = 47,048
Truk Berat 3as 20T 0,50 x 266,984 x 0,4599 = 61,393
Truk 5as 30T 0,50 x 71,933 x 1,8455 = 66,376
Truk 6as 40T 0,50 x 19,366 x 2,4608 = 23,828
LEA15 = 199,146
Menghitung LET
- LET8 = ½ (LEP + LEA8) = ½ (157,207 + 199,146) = 178,176
43
Menghitung LER
𝑈𝑅 8
- LER8 = LET8 x = 178,176 x10 = 142,540
10
Menentukan FR
- Kondisi iklim : Iklim I dengan curah hujan < 900 mm/th
- Kelandaian ( 4 %)
- Presentase Kendaraan Berat:
1. Bus 8T 427
2. Truk 26T 193
3. Truk 32T 52
4. Trailer 14
= 686
44
Menghitung nilai CBR
3%,4%,4%,4%,4%,4%,5%,5%,5%,6%,6%,6%,6%,7%,7%,7%
45
CBR
120
100
80
60
CBR
40
20
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Dari grafik didapat nilai CBR sebesar 4 % (dari angka presentase 90%),
dikonversikan ke DDT=4,3 (lihat grafik DDT dibawah).
46
Menetapkan tebal perkerasan pada FR 1,5 (kelandaian <6%, kendaraan berat
22,889% ≤ 30%, iklim I dengan curah hujan (<900 mm/th)
LER15 = 1076,833
47
48
CBR tanah dasar = 4 %; DDT= 4,3; IP= 2-2,5; FR= 0,5; IPo= 3,4 – 3,0;
ITP= 11,49
UR= 15 tahun
49
Mencari D1:
5,59 = 0,40D1
D1 = 13,975
SUSUNAN PERKERASAN
Lapen (Mekanis) = 20 cm
50
13,975 cm
20,00 cm
10,00 cm
4%
51
10,975 cm
21,00 cm
12,00 cm
4%
52