Anda di halaman 1dari 10

Topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis

menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu
artikel.

1. Mengidentifikasi Isi Topik Tulisan

Istilah sering dikacaukan dengan tema. Topik adalah medan atau lapangan masalah
yang akan ditulis dalam karya keilmuan baik konseptual maupun maupun hasil penelitian.
Untuk itu medan masalah yang keilmuan yang dapat ditulis relative tidak terbatas. Misalnya,
tentang sains, tegnologi, social, humanivora, seni, edukasi, dan sebagainya. Medan masalah
teknologi antara lain mencakup teknologi komunikasi, industry, arsitektur, desain, dan
rekayassa. Bertitik tumpu pada teknologi informasi saja, penulis dapat memetakan sejumlah
masalah, misalnya tegnologi (a) audio, (b) visual, (c) audio-visual,(d) grafis,(e) desain,dst.
Demikian pula tegnologi industri, di dalamnya tercakup masalah industri (a) pertanian, (b)
kelautan, (c) kehutanan, (d) kedirgantaraan, (e) ketekstilan, dst. Jadi, dalam tulisan keilmuan
topik memiliki medan masalah yang luas.

Tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topic yang
akan di tulis. Tema sifatnya hipotesis maksudnya perlu pembuktian empiris terhadap topic
terpilih. [1]

2. Teknik mengeksplorasi Topik / Pemilihan Topik

Ada banyak cara atau teknik menemukan dan menentukan topic tulisan keilmuan.
Dalam buku ini ada 3 teknik yang dinilai mudah diterapkan, yakni dengan teknik :

a) pengekplorasian fakta keilmuan yang terjadi disekitar,

b) pengeksplorasian isu-isu keilmuan actual, dan

c) memanfaatkan informasi hasil membaca.[2]

Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai
berikut:

1.Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.

2.Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu
masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik
pertama tadi.
3.Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.

4.Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau
tidak.

Topik karangan merupakan jawaban atas pertanyaan

“Masalah apa yang akan ditulis? dan hendak menulis tentang apa?”

Ciri topik → permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai.

Ø Judul

Pengertian Judul :

Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan
lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan
yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi).

Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul
adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan.

Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan
tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.

Syarat-syarat pembuatan judul :

1. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada
pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.

2. Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga


menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.

3. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang
panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul
tidak lebih dari lima kata.

Judul terbagi menjadi dua,yaitu :

1. Judul langsung :

Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya
dengan bagian utama nampak jelas.
2. .Judul tak langsung :

Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap
menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

II.1.1. Pengertian Topik

Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak
disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama
kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut,
selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas
(Wikipedia: 2013).

II.1.2. Syarat Pembuatan Topik

Dalam pembuatan topik, terdapat beberapa persyaratan (Tim Pengajar


Bahasa Indonesia Universitas Hasanuddin: 2008) :

1. Topik menarik perhatian penulis

Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus-
menerus mencari data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Penulis akan
didorong terus menerus agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.

2. Topik diketahui dengan baik

Yang dimaksud dengan sebuah topic dikenal/diketahui dengan baik adalah bahwa
sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiahnya diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip-
prinsip ilmiah yang diketahuinya. Penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui
penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai
masalah itu bertambah dalam.

3. Bahannya dapat diperoleh

Sebuah topik yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di
sekitar kita atau tidak. Bila bahannya cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk
memperolehnya, kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya

4. Topik dibatasi ruang lingkupnya


Topik yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuan
untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

II.1.3. Cara Membatasi Topik

Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai
berikut (Eennuu: 2011) :

1. Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.

2. Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral


itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran
topik pertama tadi.

3. Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.

4. Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau
tidak.

Topik karangan merupakan jawaban atas pertanyaan “Masalah apa yang akan
ditulis? dan hendak menulis tentang apa?”

Ciri topik → permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai

II.1.4. Sumber Topik

Tak jarang seorang penulis bingung saat menentukan hendak menulis apa, rasanya
semua menarik dan banyak yang sudah ditulis orang sebenarnya banyak hal yang dapat
dijadikan topik tulisan. Untuk membantu menentukan topik, seperti yang disampaikan
Wayne N. Thompson dalam Rakhmat , seorang penulis daat menemukan sumber topik
dengan cara sebagai berikut (Ichi, San : 2013) :

1. Pengalaman Pribadi

a. Perjalanan

b. Tempat yang pernah dikunjungi

c. Kelompok Anda

d. Wawancara dengan tokoh

e. Kejadian luar biasa


f. Peristiwa lucu

2. Hobi dan Keterampilan

a. Cara melakukan sesuatu

b. Cara kerja sesuatu

3. Pengalaman Pekerjaan atau Profesi

a. Pekerjaan tambahan

b. Profesi keluarga

4. Pelajaran Sekolah/Kuliah

a. Hasil-hasil penelitian

b. Hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut

5. Pendapat pribadi

a. Kritik terhadap buku, film, puisi, pidato, iklan, siaran radio /televisi

b. Hasil pengamatan pribadi

6. Peristiwa Hangat dan Pembicaraan publik

a. Berita halaman muka surat kabar

b. Topik tajuk rencana

c. Artikel

d. Materi kuliah

e. Penemuan mutakhir

7. Masalah Abadi

a. Agama

b. Pendidikan

c. Sosial danmasyarakat
d. Problem pribadi

8. Kilasan Biografi

a. Orang-orang terkenal

b. Orang-orang berjasa

9. Kejadian khusus

a. Perayaan atau peringatan

b. Peristiwa yang eratkaitannya dengan perayaan

10. Minat Khalayak

a. Pekerjaan

b. Hobi

c. Rumah tangga

d. Pengembangan diri

e. Kesehatan dan penampilan

f. Tambahan ilmu

g. Minat khusus

II.1.5. Manfaat Pembatasan Topik

Manfaat dalam pembatasan topic adalah (Mutaqodaswaja: 2013) :

· Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa


topik tersebut benar-benar diketahuinya.

· Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai


masalahnya.

Pemilihan Topik
Topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan tulisan yang digarap. Topik
harus ditentukan sebelum mulai menulis sebab aktivitas menulis tidak mungkin dilakukan
tanpa topik. Oleh karena itu, kegiatan pertama yang harus dilakukan pada tahap
prapenulisan ialah memilih topik.

Di dalam memilih topik karya ilmiah harus dipertimbangkan hal-hal berikut:

Topik harus bermanfaat dan layak dibahas. Bermanfaat berarti bahwa pembahasan
topik itu akan memberi sumbangan bagi pengembangan ilmu dan profesi. Lalu layak dibahas
berarti bahwa topik itu memang memerlukan pembahasan dan sesuai dengan bidang yang
ditekuni, misalnya: pelestarian sumber daya perairan, angkutan laut, pemakaian pupuk
buatan, dan sebagainya. Akan tetapi topik jumlah propinsi di Indonesia dan topik lainnya
yang mempunyai sifat yang serupa dinilai tidak layak dibahas.

Topik cukup menarik, terutama bagi penulis. Topik yang demikian dapat memotivasi
penulis berusaha secara kontinu mencari data yang berguna dalam membahas masalah yang
dihadapi dan motivasi penulis menyelesaikan karya ilmiahnya secara baik. Bagi pembaca,
topik yang demikian mengandung minat untuk menmbacanya.

Topik dikenal baik. Ini berarti topik yang dipilih, harus topik yang dikuasai atau
diketahui penulis sendiri. Sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiahnya dikuasai penulis
serba sedikit.

Bahan yang diperlukan untuk pembicaraan topik itu, dapat diperoleh dan cukup
memadai. Artinya sumber-sumber bahan yang relevan dan memadai dapat diperoleh, baik
dari perpustakaan pribadi penulis maupun dari perpustakaan yang ada di daerah atau di
kota penulis.

Tidak terlalu luas dan tidak sempit. Topik yang terlalu luas seperti pendidikan,
budaya, tidak memberi kesempatan kepada penulis untuk membahasnya secara mendalam.
Apabila jika panjang karya ilmiah dibatasi (misalnya, oleh panitia seminar). Sebaliknya, bila
topik terlalu sempit, maka sifatnya terlalu khusus, tidak dapat digeneralisasi, sehingga tidak
banyak gunanya bagi pengembangan ilmu.

2.3 Pembatasan Topik


Topik terlalu umum atau luas, yang tidak sesuai dengan kemampuan penulis untuk
membicarakannya, dapat dibatasi ruang lingkupnya. Hal ini dilakukan agar penulis hanyut
dalam suatu persoalan yang tidak habis-habisnya dan dapat menulis dengan suatu tujuan
khusus. Topik yang cukup terbatas untuk dibahas, misalnya penanganan dan pencegahan
klaim PT Djakarta Lloyd Cabang Medan-Belawan, pembudidayaan kerang mutiara di Maluku
Selatan dan sebagainya.

Judul adalah nama karya ilmiah. Judul tidak sama dengan topik. Topik adalah pokok
yang akan dideskripsikan atau masalah yang hendak dikemukakan dalam karya ilmiah.
Pernyataan topik mungkin saja mungkin sama dengan judul tetapi mungkin juga tidak. Di
dalam karya ilmiah, judul harus tepat menunjukkannya topiknya. Penentuan judul harus
dipikirkan secara serius dengan mengingat beberapa syarat berikut:

1. harus bebentuk frasa;

2. tanpa ada singkatan atau akronim;

3. awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi;

4. tanpa tanda baca di akhir judul karangan;

5. menarik perhatian;

6. logis; dan

7. sesuai dengan isi.


Dalam sebuah penelitian, Suyitno (2011) berpendapat bahwa harus ada topik atau
masalah yang melatarbelakangi penelitian tersebut. Topik tersebut harus ditetapkan
pertama kali dalam menyusun langkah-langkah penelitian. Topik atau masalah
adalah hal-hal yang akan dibahasa dalam penelitian. Intinya, topik dapat berupa
persoalan pokok yang memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan
penegasan lebih lanjut.

Adapun cara menentukan topik dalam sebuah penelitian adalah sebagai berikut:

1. Penelitian sesuai dengan bidang si peneliti

Penelitian yang dilakukan haruslah sesuai dengan bidang studi yang di dalami oleh
peneliti. Peneliti wajib memahami dengan jelas apa saja wilayah kajian bidang
studinya sehingga peneliti tidak akan meneliti di luar bidang studinya.

2. Bermanfaat bagi masyarakat khususnya subjek penelitian

Penelitian yang dilakukan harus bermanfaat bagi bidang studinya. Penelitian akan
sangat terasah manfaatnya apabila langsung diterapkan dalam kehidupan nyata.

3. Mengetahui hakikat dasar perbedaan jenis penelitian

Hal ini dirasa begitu penting sehingga peneliti nantinya mampu menggunakan
metode penelitian sesuai dengan penelitian yang ia lakukan (Rahardjo dalam
majalah pendidikan, 2011).

4. Masalah yang diambil bersifat baru

Ada baiknya mengembangkan dan menemukan sesuatu yang baru tentu akan lebih
dihargai daripada hanya sekadar meniru apa lagi plagiasi (jiplak).

5. Tema yang sedang tren (hot topik)

Tema yang sedang tren biasanya akan memenuhi persyaratan kampus dan akan
disetujui oleh pembimbing. Seorang peneliti juga tak perlu ragu untuk bertanya
kepada pembimbingnya tentang topik yang hangat dikalangan bidang studinya (sri
widyaningsih: 2012).

6. Dalam jangkauan peneliti (Manageable topic)

Topik yang akan dijadikan penelitian itu hendaknya tidak berada di luar jangkauan
kemampuan si peneliti. Maka dalam memilihnya, perlu mempertimbangkan
beberapa segi, antara lain: kemampuan memecahkan masalah dalam topik.
Dalam Manageable topic ini juga perlu memerhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Tersedia dana yang cukup


2. Batas waktu untuk menyelesaikan penelitian
3. Sponsor dan konsultan
4. Kerja sama dengan pihak lain
7. Data dari topik mudah didapatkan (Obtainable data)

Meskipun peneliti dapat memilih topik yang sangat baik, namun belum tentu data
yang diperlukan tersedia dan mudah diperoleh. Maka peneliti perlu menyesuaikan
antara topik penelitian dan kemudahan dalam memeroleh data penlitian.

8. Topik cukup penting untuk diteliti (Signifance of Topik)

Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi
pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil
penelitiannya dapat memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas; kedua,
sifat topik tidak merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang
lain.

9. Topik yang menarik (interested topic)

Hendaknya, topik penelitian tersebut menarik sehingga menimbulkan minat dan


semangat peneliti untuk melakukan penelitian berdasarkan topik yang telah ia
tentukan (Hadi dalam Tanjung dan Ardial, 2005: 14-18).

Anda mungkin juga menyukai