menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu
artikel.
Istilah sering dikacaukan dengan tema. Topik adalah medan atau lapangan masalah
yang akan ditulis dalam karya keilmuan baik konseptual maupun maupun hasil penelitian.
Untuk itu medan masalah yang keilmuan yang dapat ditulis relative tidak terbatas. Misalnya,
tentang sains, tegnologi, social, humanivora, seni, edukasi, dan sebagainya. Medan masalah
teknologi antara lain mencakup teknologi komunikasi, industry, arsitektur, desain, dan
rekayassa. Bertitik tumpu pada teknologi informasi saja, penulis dapat memetakan sejumlah
masalah, misalnya tegnologi (a) audio, (b) visual, (c) audio-visual,(d) grafis,(e) desain,dst.
Demikian pula tegnologi industri, di dalamnya tercakup masalah industri (a) pertanian, (b)
kelautan, (c) kehutanan, (d) kedirgantaraan, (e) ketekstilan, dst. Jadi, dalam tulisan keilmuan
topik memiliki medan masalah yang luas.
Tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topic yang
akan di tulis. Tema sifatnya hipotesis maksudnya perlu pembuktian empiris terhadap topic
terpilih. [1]
Ada banyak cara atau teknik menemukan dan menentukan topic tulisan keilmuan.
Dalam buku ini ada 3 teknik yang dinilai mudah diterapkan, yakni dengan teknik :
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai
berikut:
2.Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu
masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik
pertama tadi.
3.Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau
tidak.
“Masalah apa yang akan ditulis? dan hendak menulis tentang apa?”
Ø Judul
Pengertian Judul :
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan
lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan
yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi).
Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul
adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan.
Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan
tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.
1. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada
pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
3. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang
panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul
tidak lebih dari lima kata.
1. Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya
dengan bagian utama nampak jelas.
2. .Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap
menjiwai seluruh isi karangan atau berita.
Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak
disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama
kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut,
selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas
(Wikipedia: 2013).
Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus-
menerus mencari data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Penulis akan
didorong terus menerus agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.
Yang dimaksud dengan sebuah topic dikenal/diketahui dengan baik adalah bahwa
sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiahnya diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip-
prinsip ilmiah yang diketahuinya. Penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui
penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai
masalah itu bertambah dalam.
Sebuah topik yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di
sekitar kita atau tidak. Bila bahannya cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk
memperolehnya, kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai
berikut (Eennuu: 2011) :
4. Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau
tidak.
Topik karangan merupakan jawaban atas pertanyaan “Masalah apa yang akan
ditulis? dan hendak menulis tentang apa?”
Tak jarang seorang penulis bingung saat menentukan hendak menulis apa, rasanya
semua menarik dan banyak yang sudah ditulis orang sebenarnya banyak hal yang dapat
dijadikan topik tulisan. Untuk membantu menentukan topik, seperti yang disampaikan
Wayne N. Thompson dalam Rakhmat , seorang penulis daat menemukan sumber topik
dengan cara sebagai berikut (Ichi, San : 2013) :
1. Pengalaman Pribadi
a. Perjalanan
c. Kelompok Anda
a. Pekerjaan tambahan
b. Profesi keluarga
4. Pelajaran Sekolah/Kuliah
a. Hasil-hasil penelitian
5. Pendapat pribadi
a. Kritik terhadap buku, film, puisi, pidato, iklan, siaran radio /televisi
c. Artikel
d. Materi kuliah
e. Penemuan mutakhir
7. Masalah Abadi
a. Agama
b. Pendidikan
c. Sosial danmasyarakat
d. Problem pribadi
8. Kilasan Biografi
a. Orang-orang terkenal
b. Orang-orang berjasa
9. Kejadian khusus
a. Pekerjaan
b. Hobi
c. Rumah tangga
d. Pengembangan diri
f. Tambahan ilmu
g. Minat khusus
Pemilihan Topik
Topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan tulisan yang digarap. Topik
harus ditentukan sebelum mulai menulis sebab aktivitas menulis tidak mungkin dilakukan
tanpa topik. Oleh karena itu, kegiatan pertama yang harus dilakukan pada tahap
prapenulisan ialah memilih topik.
Topik harus bermanfaat dan layak dibahas. Bermanfaat berarti bahwa pembahasan
topik itu akan memberi sumbangan bagi pengembangan ilmu dan profesi. Lalu layak dibahas
berarti bahwa topik itu memang memerlukan pembahasan dan sesuai dengan bidang yang
ditekuni, misalnya: pelestarian sumber daya perairan, angkutan laut, pemakaian pupuk
buatan, dan sebagainya. Akan tetapi topik jumlah propinsi di Indonesia dan topik lainnya
yang mempunyai sifat yang serupa dinilai tidak layak dibahas.
Topik cukup menarik, terutama bagi penulis. Topik yang demikian dapat memotivasi
penulis berusaha secara kontinu mencari data yang berguna dalam membahas masalah yang
dihadapi dan motivasi penulis menyelesaikan karya ilmiahnya secara baik. Bagi pembaca,
topik yang demikian mengandung minat untuk menmbacanya.
Topik dikenal baik. Ini berarti topik yang dipilih, harus topik yang dikuasai atau
diketahui penulis sendiri. Sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiahnya dikuasai penulis
serba sedikit.
Bahan yang diperlukan untuk pembicaraan topik itu, dapat diperoleh dan cukup
memadai. Artinya sumber-sumber bahan yang relevan dan memadai dapat diperoleh, baik
dari perpustakaan pribadi penulis maupun dari perpustakaan yang ada di daerah atau di
kota penulis.
Tidak terlalu luas dan tidak sempit. Topik yang terlalu luas seperti pendidikan,
budaya, tidak memberi kesempatan kepada penulis untuk membahasnya secara mendalam.
Apabila jika panjang karya ilmiah dibatasi (misalnya, oleh panitia seminar). Sebaliknya, bila
topik terlalu sempit, maka sifatnya terlalu khusus, tidak dapat digeneralisasi, sehingga tidak
banyak gunanya bagi pengembangan ilmu.
Judul adalah nama karya ilmiah. Judul tidak sama dengan topik. Topik adalah pokok
yang akan dideskripsikan atau masalah yang hendak dikemukakan dalam karya ilmiah.
Pernyataan topik mungkin saja mungkin sama dengan judul tetapi mungkin juga tidak. Di
dalam karya ilmiah, judul harus tepat menunjukkannya topiknya. Penentuan judul harus
dipikirkan secara serius dengan mengingat beberapa syarat berikut:
5. menarik perhatian;
6. logis; dan
Adapun cara menentukan topik dalam sebuah penelitian adalah sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan haruslah sesuai dengan bidang studi yang di dalami oleh
peneliti. Peneliti wajib memahami dengan jelas apa saja wilayah kajian bidang
studinya sehingga peneliti tidak akan meneliti di luar bidang studinya.
Penelitian yang dilakukan harus bermanfaat bagi bidang studinya. Penelitian akan
sangat terasah manfaatnya apabila langsung diterapkan dalam kehidupan nyata.
Hal ini dirasa begitu penting sehingga peneliti nantinya mampu menggunakan
metode penelitian sesuai dengan penelitian yang ia lakukan (Rahardjo dalam
majalah pendidikan, 2011).
Ada baiknya mengembangkan dan menemukan sesuatu yang baru tentu akan lebih
dihargai daripada hanya sekadar meniru apa lagi plagiasi (jiplak).
Tema yang sedang tren biasanya akan memenuhi persyaratan kampus dan akan
disetujui oleh pembimbing. Seorang peneliti juga tak perlu ragu untuk bertanya
kepada pembimbingnya tentang topik yang hangat dikalangan bidang studinya (sri
widyaningsih: 2012).
Topik yang akan dijadikan penelitian itu hendaknya tidak berada di luar jangkauan
kemampuan si peneliti. Maka dalam memilihnya, perlu mempertimbangkan
beberapa segi, antara lain: kemampuan memecahkan masalah dalam topik.
Dalam Manageable topic ini juga perlu memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
Meskipun peneliti dapat memilih topik yang sangat baik, namun belum tentu data
yang diperlukan tersedia dan mudah diperoleh. Maka peneliti perlu menyesuaikan
antara topik penelitian dan kemudahan dalam memeroleh data penlitian.
Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi
pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil
penelitiannya dapat memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas; kedua,
sifat topik tidak merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang
lain.