Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum

Instalasi Listrik Komersial


Instalasi Saklar Lorong dan Stop Kontak

Disusun Oleh :
Rico Rivaldo

NIM : 17506134033

PRODI D3 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
I. Topik
Instalasi listrik rumah tinggal sederhana

II. Tujuan
 Merangkai instalansi rumah tinggal yang meliputi kWh meter, MCB, stop kontak dan
saklar gudang
 Menyambung kabel pada kotak sambung ( sambungan ekor babi)
 Menguji tahanan isolasi pada rangkaian instalasi rumah tinggal
 Menguji fungsi dari tiap-tiap komponen instalasi listrik rumah tinggal sederhana sesuai
dengan prinsip kerjanya.

III. Alat dan bahan

a. Alat
1. Tang pengupas 1 buah
2. Tang lancip (cucut) 1 buah
3. Tang kombinasi 1 buah
4. Tang pemotong 1 buah
5. Pisau pemotong/ cutter 1 bauh
6. Obeng + 1 buah
7. Obeng - 1 buah
8. Multimeter 1 buah
9. Kwh meter 1 phase 1 buah
10. Megger 1 buah

b. Bahan
1. Stop kontak 1 buah
2. Saklar tukar 1 buah
3. Lampu pijar 3 buah
4. MCB 1 phase 2 buah
5. Sekering 2 A 1 bauh
6. Kabel NYAukuran 1,5 dan 2,5 mm2 secukupnya
7. Isolasi kabel listrik secukupnya
8. Lasdop secukupnya
IV. Keselamatan kerja
 Sebelum memulai praktik, mahasiswa harus mengetahui tata tertib ruang praktek
Bengkel Instalasi Listrik
 Gunakanlah pakaian praktek (wearpack) selama praktek
 Bacalah dan pahami petunjuk praktikum sebelum melakukan praktek!
 Bedakan antara warna kabael untuk penghantas phase, netral dan gounding (pemakaian
kabel harus sesuai warna standart yang telah ditentukan PUIL 2000)
 Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
 Perhatikan dan jangan main-main dengan alat test tahanan isolasi (megger), karena
tegangan kerja yang dihasilkan mampu mencapai 500 volt
 Pastikan semua isolasi tidak terpasang beban listrik saat menguji dan mengukur tahan
isolasi
 Jika ada kesulitan selama praktek, konsultasikan dengan dosen pengajar atau teknisi.

V. Langkah kerja
1. Sebelum melakukan praktek, anda wajib memberi jumlah kabel yang digunakan pada
diagram 1 garis yang terlampir dan gambarlah dengan pelaksanaannya terlebih dahulu
2. Setelah itu, konsultasikan dengan dosen pengajar
3. Bila sudah disetujui oleh dosen pengajar, lanjutkan ke langkah kerja 4 dan jika belum
ulangi pekerjaan saudara sampai disetujui oleh dosen pengajar
4. Siapkan alat dan bahan praktek yang diperlukan
5. Kalkulasi kenutuhan bahan yang akan digunakan (harus mendapat persetujuan dari
dosen pengajar atau teknisi)
6. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semual alat dan bahan dalam
keadaan baik
7. Selalu perhatikan keselamatan kerja selama praktek
8. Pasanglah kabel lsitrik yang diperlukan pada pipa conduit
9. Rangkailah instalasi kelistrikan sesuai pada gambar pelaksanaan yang telah dibuat
10.Sambunglah semua kabel yang melewati semua kotak sambung
11.Jika telah selesai, periksakan hasil perkerjaan pada dosen pengajar
12.Lakukan uji tahanan isolasi pada rangkaian menggunakan alat ukur tahanan isolasi
(megger)
13.Uji fungsi tiap-tiap komponen instalasi listrik yang dipasang
14.Rapikan hasil pekerjaan pemaasangan instalasi listrik saudara
15.Laporkan hasil pekerjaan pada dosen pembimbing untuk dinilai
16.Setelah selesai, bersihkan pekerjaan saudara dan kembalikan alat dan bahan pada
tempatnya

VI. Dasar teori


A. KWH meter
Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besar
pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat. Bagian
utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, piringan
aluminium, magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium dari induksi
medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.
Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan
magnet tersebut menggerakkan piringan yang terbuat dari aluminium. Putaran piringan
tersebut akan menggerakkan counter digit sebagai tampilan jumlah KWH nya.

B. MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik
rumah yang mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem
proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat arus listrik
(short circuit ataukorsleting). Dasar pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai di
perumahan tentu disesuaikan dengan besarnya langganan daya listrik PLN yang
terpasang. Karena PLN sendiri menetapkan besar langganan listrik perumahan sesuai
rating arus dari MCB yang diproduksi untuk pasar dalam negeri.
Rating Arus Miniature Circuit Breaker Daya Listrik PLN
 2A 450VA
 4A 900VA
 6A 1300VA
 10A 2200VA
 16A 3300VA

MACAM - MACAM MCB


Ada dua type MCB yaitu yang 1 Phase ,2 phase dan 3 Phase
Merek 2 yang beredar ada Meril Gerin,ABB dan lain lain.

Miniature Circuit Breaker (MCB) berfungsi sebagai peralatan pengaman


terhadap gangguan hubung singkat dan beban lebih yang mana akan memutuskan
secara otomatis apabila melebihi dari arus nominalnya

Elemen penting MCB yaitu :


1. Terminal trip (Bimetal)
2. Elektromagnetik trip (coil)
3. Pemadam busur api
4. Mekanisme pemutusan

Sifat dari MCB adalah :


 Arus beban dapat diputuskan bila panas yang ditimbulkan melebihi dari panas
yang di Izinkan
 Arus hubung singkat dapat diputuskan tanpa adanya perlambatan
 Setelah dilakukan perbaikan , maka MCB dapat digunakan kembali

Beberapa kegunaan MCB :


 Membatasi Penggunaan Listrik
 Mematikan listrik apabila terjadi hubungan singkat ( Korslet)
 Mengamankan Instalasi Listrik
 Membagi rumah menjadi beberapa bagian listrik, sehingga lebih mudah untuk
mendeteksi kerusakan instalasi listrik

C. Saklar Tukar
Saklar tukar digunakan untuk menghidupkan dan mematikan lampu dari 2
tempat yang berbeda. Selain itu anda juga bisa menggunakannya untuk menyalakan 2
buah lampu atau lebih secara bergantian. Saklar tukar bisa dengan mudah andatemui
pada gudang bawah tanah, lorong-lorong, dan tangga pada rumah bertingkat.

D. Saklar Tunggal
Saklar tunggal umum dijumpai pada rumah, apartemen, hotel, ataupun industri.
Fungsi dari saklar tunggal ialah untuk menghidupkan dan mematikan satu buah lampu
atau lebih. Saklar ini hanya terdiri dari atas sebuah tuas, jadi anda bisa menghubungkan
ataupun mematikan banyak lampu hanya dengan sekali tekan.

VII. Data praktikum


VIII. Analisis
Dari praktikum kita mendapatkan hasil MCB disini digunakan sebagai pengaman
pengganti box sekering jika belum di posisi on, maka lampu belum akan menyala,begitu pula
juka tuas belum di On kan.
Dengan sistem kerja rangkaian :
 Saat A on, saklar B pada posisi 1 dan saklar C pada posisi 1 maka lampu L1 hidup,L2
dan L3 mati.
 Saat A on, saklar B pada posisi 2 dan saklar C pada posisi 1 maka lampu L2 hidup,L1
dan L3 mati.
 Saat A on, saklar B pada posisi 2 dan saklar C pada posisi 2 maka lampu L3 hidup,L1
dan L2 mati.

IX. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan Instalasi saklar lorong dan stop kontak dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
1. Dalam praktek ini kita harus mampu membaca gambar pada jobsheet agar tidak terjadi
kesalahan mendasar.

2. Dalam praktek harus berhati hati dan memperhatikan K3 agar terhindar dari hal yang
tidak diinginkan
3. Sebelum melakukan instalasi kita harus mengecek dahulu apakah komponen yang akan
digunakan masih berfungsi dengan baik atau tidak.
4. Dapat mengetahui bagaimana pengawatan dalam Kwh meter dan Box MCB yang baik
dan benar.
5. Dapat mengetahui system kerja saklar lorong untuk menghidupkan lampu.
6. Dapat belajar bagaimana cara membuat sambungan ekor babi, membuat ujung mata
itik serta cara memasang pada sekrup yang ada pada Kwh meter yang baik dan benar.
Referensi :

 Labsheet praktik instalasi listik komersial


 https://www.kelistrikanku.com/2016/02/apa-itu-saklar.html
 http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/04/definisi-kwh-
meter.html#.W8CTAfkzbIU
 http://elektronika-kelistrikan.blogspot.com/2016/06/pengaman-listrik.html

Yogyakarta,2 November 2018


Diketahui
Mahasiswa Dosen

Rico Rivaldo Dr. Zamtinah, M.Pd

17506134033 19620217 1989032002


X. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai