SKENARIO A BLOK 20
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang
berjudul “Laporan Tutorial Skenario A Blok 20” sebagai tugas kompetensi
kelompok.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan
di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan syukur,
hormat, dan terima kasih kepada :
1. Tuhan yang Maha Esa, yang telah merah mati kami dengan kelancaran
diskusi tutorial,
2. dr. Mega Sp.PD selaku tutor kelompok B5
3. Teman-teman sejawat FK Unsri, terutama kelas PSPD Beta 2016
Semoga Tuhan memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan
tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan.
Kelompok B5
ii
DAFTAR ISI
iii
KEGIATAN DISKUSI
Peraturanselama tutorial:
1. Semua peserta wajib aktif dalam kegiatan diskusi.
2. Mengangkat tangan sebelum menyampaikan pendapat.
3. Menjawab dan menyampaikan pendapat apabila telah diizinkan oleh moderator.
4. Tidak langsung menyanggah pendapat orang lain.
5. Tidak diperbolehkan mengoperasikan hp setelah tahap klarifikasi istilah.
6. Meminta izin terlebih dahulu dari moderator jika hendak keluar.
4
SKENARIO A BLOK 20 TAHUN 2018
Tn. Rudi berusia 54 Tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri hebat di lutut
kanan saat terbangun tidur. Sebelumya Tn. Rudi tidak mengalami trauma dan tidak ada keluhan
dengan sendinya sebelum dia tidur. Tn. Rudi pernah mengalami nyeri yang serupa pada jempol
kaki kiri dan pergelangan kaki kanan Sembilan bulan dan dua tahun yang lalu, beberapa jam
setelah banyak mengonsumsi makanan laut seperti udang, cumi, lobster. Tn. Rudi tidak pernah
merasakan nyeri sendi lagi diantara kedua episode tersebut. Saat bangun pagi, Tn Rudi juga
merasakan demam yang tidak tinggi.
Pemeriksaan fisik umum didapatkan kesadaran umum compos mentis, tensi 140/90
mmHg, denyut nadi 90 kali permenit frekuensi nafas 22 kali permenit, temperature di aksila
37,5 derajat celcius, VAS 7. Berat badan 81 kg, Tinggi Badan 163 cm
Pada pemeriksaan sendi ditemukan lutut kanan tampak bengkak, warna kulit
kemerahan, tidak ada jejas atau parut, teraba hangat, adanya nyeri tekan dan gerakan aktif dan
pasif terbatas akibat rasa sakit tersebut. Sendi sendi lain dalam batas normal.
Hasil laboratorium: Hb : 13,8 gr/dl, leukosit: 9800 sel/ml, ureum 34 mg/dl, asam urat
darah 11,1 mg/dl dan asam urat urin 240 mg/24 jam.
5
I. Klarifikasi Istilah
1. Tn. Rudi berusia 54 Tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri hebat
di lutut kanan saat terbangun tidur. Sebelumya Tn. Rudi tidak mengalami trauma
dan tidak ada keluhan dengan sendinya sebelum dia tidur.
2. Tn. Rudi pernah mengalami nyeri yang serupa pada jempol kaki kiri dan
pergelangan kaki kanan Sembilan bulan dan dua tahun yang lalu, beberapa jam
setelah banyak mengonsumsi makanan laut seperti udang, cumi, lobster. Tn.
Rudi tidak pernah merasakan nyeri sendi lagi diantara kedua episode tersebut.
Saat bangun pagi, Tn Rudi juga merasakan demam yang tidak tinggi.
3. Pemeriksaan fisik umum didapatkan kesadaran umum compos mentis, tensi
140/90 mmHg, denyut nadi 90 kali permenit frekuensi nafas 22 kali permenit,
temperature di aksila 37,5 derajat celcius, VAS 7. Berat badan 81 kg, Tinggi
Badan 163 cm.
6
4. Pada pemeriksaan sendi ditemukan lutut kanan tampak bengkak, warna kulit
kemerahan, tidak ada jejas atau parut, teraba hangat, adanya nyeri tekan dan
gerakan aktif dan pasif terbatas akibat rasa sakit tersebut. Sendi sendi lain dalam
batas normal.
5. Hasil laboratorium: Hb : 13,8 gr/dl, leukosit: 9800 sel/ml, ureum 34 mg/dl,
asam urat darah 11,1 mg/dl dan asam urat urin 240 mg/24 jam.
7
III. Analisis masalah
1. Tn. Rudi berusia 54 Tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri hebat di
lutut kanan saat terbangun tidur. Sebelumya Tn. Rudi tidak mengalami trauma dan
tidak ada keluhan dengan sendinya sebelum dia tidur.
a. Apa hubungan jenis kelamin dan usia dengan keluhan yang dialami Tn. Rudi? 1,2
b. Apa makna tidak ada trauma dan keluhan pada sendinya sebelum muncul nyeri
hebat pada lutut kanan? 3,4
c. Apa kemungkinan penyebab “keluhan nyeri hebat di lutut kanan saat terbangun
tidur”? 5,6
2. Tn. Rudi pernah mengalami nyeri yang serupa pada jempol kaki kiri dan pergelangan
kaki kanan 9 bulan dan 2 tahun yang lalu, beberapa jam setelah banyak mengonsumsi
makanan laut seperti udang, cumi, lobster. Tn. Rudi tidak pernah merasakan nyeri
sendi lagi diantara kedua episode tersebut. Saat bangun pagi, Tn. Rudi juga merasakan
demam yang tidak tinggi.
a. Mengapa beliau mengalami nyeri jempol kaki kiri dan pergelangan kaki kanan
setelah beliau mengonsumsi makanan seafood seperti udang dan lobster pada 9
bulan dan 2 tahun yang lalu? 9,10
b. Apa makna klinis “Tn. Rudi tidak pernah merasakan nyeri sendi lagi diantara kedua
episode tersebut.”? 11,1
c. Apa hubungan demam yang tidak terlalu tinggi dengan keluhan yang dialami
pasien? 2,10
8
3. Pemeriksaan fisik umum didapatkan kesadaran umum compos mentis, tensi 140/90
mmHg, denyut nadi 90 kali permenit frekuensi nafas 22 kali permenit, temperature di
aksila 37,5 derajat celcius, VAS 7. Berat badan 81 kg, Tinggi Badan 163 cm.
a. Apa saja interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik umum Tn. Rudi? 3,9
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan fisik umum Tn. Rudi? 4,8
c. Bagaimana hubungan antara obesitas pada pasien dengan keluhan pada kasus? 5,7
4. Pada pemeriksaan sendi ditemukan lutut kanan tampak bengkak, warna kulit
kemerahan, tidak ada jejas atau parut, teraba hangat, adanya nyeri tekan dan gerakan
aktif dan pasif terbatas akibat rasa sakit tersebut. Sendi sendi lain dalam batas normal.
5. Hasil laboratorium: Hb : 13,8 gr/dl, leukosit: 9800 sel/ml, ureum 34 mg/dl, asam urat
darah 11,1 mg/dl dan asam urat urin 240 mg/24 jam.
a. Apa saja interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium Tn. Rudi? 2,7
c. Apakah kemungkinan penyebab dari tingginya asam urat darah pada Tn. Rudi?
4,9,10
9
6. Hipotesis: Tn. Rudi usia 54 tahun diduga mengalami gout arthritis. (Sesuai LI
a. Apa saja diagnosis banding kasus?
b. Apa diagnosis kerja kasus?
c. Bagaimana algoritme penegakan diagnosis padakasus?
d. Apa definisi?
e. Bagaimana epidemiologi?
f. Apa saja factor risiko pada kasus?
g. Apa etiologi pada kasus?
h. Bagaimana pathogenesis kasus?
i. Bagaimana patofisiologi kasus?
j. Apa saja klasifikasi kasus?
k. Apa saja manisfestasi klinis kasus?
l. Apa saja pemeriksaan tambahan yang diperlukan?
m. Bagaimana tatalaksana farmako dan non farmako (disesuaikan dengan kasus)?
n. Bagaimana edukasi dan pencegahan kasus?
o. Apa saja komplikasi kasus?
p. Bagaimana prognosis kasus
q. Apa SKDI kasus?
Hipotesis
10
IV. KeterbatasanIlmuPengetahuan
Pokok What I don’t What I have to How will
No What I Know
Bahasan know prove I learn
Anatomidan
1. Anatomi - Fisiologi
Fisiologi
Etiologi
Pathogenesis
Penegakan
Staging
diagnosis
Definisi Hipertrofi
Pemeriksaan
Klasifikasi tonsil
penunjang
2. Penyakit Manifestasi Edukasidan
Diagnosis Jurnal
Klinis pencegahan
Banding
Komplikasi
Tatalaksana
Prognosis Textbook
Etiologi Internet
Penegakan
diagnosis Pathogenesis
Definisi Pakar
Pemeriksaan Edukasidan
Klasifikasi
penunjang pencegahan
3. Penyakit Manifestasi
Diagnosis Komplikasi
Klinis
Banding Prognosis
Tatalaksana SKDI
Perbedaan
Tanda- tanda
Definisi
4. Penyakit Patofisiologi
SKDI
Tatalaksana
awal
Pemeriksaan
5. Pemeriksaan Pemeriksaan
Pemeriksaan
11
V. Sintesis.
1. Anatomi, Fisiologi (ekstremitas otot,tulang,sendi,syaraf; proses pemecahan purin di
hepar s/d ekskresi di ginjal) 1,2,3,4
2. Penyakit
a. Diagnosis Banding ( biru 1-4)
b. Diagnosis Kerja
c. AlgoritmePenegakan Diagnosis
d. Definisi
e. Epidemiologi
f. FaktorRisiko
g. Etiologi
h. Patogenesis (oranye 5-8)
i. Patofisiologi
j. KlasifikasiKasus
k. ManifestasiKlinis
l. PemeriksaanTambahan
m. Tatalaksana danRehabilitasi (merah 9-11)
n. EdukasidanPencegahan
o. Komplikasi
p. Prognosis
q. SKDI
3. Pemeriksaan Penunjang ,5,6,7
4. Nyeri sendi (patofisiologi) 8,9,10,11
12
VI. KerangkaKonsep
13
VII. KESIMPULAN
Tn.Z (bla-bla-bla)
14
DAFTAR PUSTAKA
15