Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK (ELS2102)


PERCOBAAN 2 RANGKAIAN ARUS SEARAH dan NILAI STATISTIK
RESISTANSI

Eswin Jefri Napitupulu (14S17039) – S1 Teknik Elektro


AsistenPraktikum : Erick Silaban (12S15038)
Waktu Praktikum : 08.00 – 11.50 WIB/ 12 oktober 2018
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
InstitutTeknologi Del

Abstrak

In this practicum on module 2 is to prove thvenin, northon, superposition, reciprocity theorem, can turn on on the voltage divider
circuit, to understand the maximum power transfer theorem, and know the statistical value of the resistance. For voltage divider
circuit, this time the unit is large through the resistor which will be compare the existing theory. And on the maximum power
transfer theorem we use a potentiometer. After practicum, practitioner are expexted to be able to understand the implementation
thas has been taught in the laboratory.

Key Words—Circuit, Theorem, resistor, statistic value.

I. PENDAHULUAN1 2.2 Theorema Thevenin dan Northon


Kita telah belajar bagaimana teorema-teorema rangkaian
seperti:Thevenin,Northon,Superposisi,respirositas. Teorema
teorema tersebut berfungsi untuk menyederhanakan analisi
suatu rangkaian. Pada percobaan thevenin dan northon yang
diperhatikan/yang dihitung adalah nilai Rth,Vth, dan
Gambar 2.1 Teorema Thevenin
In(northon).Pada percobaan super posisi digunakan dan
dibutuhkan salah satu sumber sedangkan yang lainnya
dihilangkan (untuk tegangan dibuat short circuit dan untuk
arus dibuat open circuit). Pada percobaan resiprositas
ketika sumber dipindahkan arus pada cabang tertentu
haruslah sama. Keseluruhan percobaan rangkaian arus
searah (DC) tidak lain adalah untuk mempraktekkan teori Gambar 2.2 Teorema Northon
yang berlaku pada rangkaian yang sesungguhnya. Selain itu
ada juga percobaan menghitung nilai resistansi. Thevenin dan Northon merupakan salah satu dari ananlisis
rangkaian untuk mempermudah perhitungan, prinsip
II. TINJAUAN PUSTAKA teorema thevenin,yaitu:melakukan analisis bagian demi
bagian kemudian disatukan. Aturannya ada 2,yaitu sumber
2.1 Arus Searah (Direct Current) tegangan di-shortkan dan sumber arus di openkan. Pada
Tegangan dan arus searah memiliki aliran electron yang theorem northon sama halnya dengan theorem thevenin,
mengalir hanya hanya satu arah saja tidak dapat berbalik pada resistansi kedua theorem, Rth sama dengan
arah dan biasanya direpresentasikan dalam grafik berupa R(northon). Pada thvenin yang diperhitungkan adalah
garis lurus melintang horizontal tidak bergelombang. Vthnya sedangakan pada northon yang diperhitungkan
I(northonnya).

2.3 Theorema Superposisi

1
Teorema superposisi adalah salah satu cara analisis yang Transfer daya maksimum terjadi apabila nilai resistif dari
membuat suatu rangkaian yang terlihat kompleks menjadi beban sama dengan nilai resistansi sumber tegangan
sederhana. Strategi yang digunakan pada theorem ini adalah internal. Theorema transfer daya maksimum adalah metode
dengan mengeliminasi semua sumber tetapi hanya disisakan analisis rangkaian yang berguna untuk memastikan bahwa
satu sumber yang hanya bekerja pada waktu itu juga dan jumlah maksimum daya akan dihamburkan dalam beban
menganilsa rangkaian itu dengan konsep seri parallel perlawanan ketika nilai resistansi beban adalah persis sama
masing masing saat sumber di openkan untuk arus dan di dengan resistansi dari sumber listrik. Hubungan antara
shortkan untuk tegangan. Ketika masing masing sumber impedansi beban dan impedansi internal sumber energy
sudah ditemukan(arus/tegangan) kemudian menjumlahkan akan memberi daya pada beban.
semua sumber yang ditemukan.

Gambar 2.5 Theorema Transfer daya maksimum

Gambar 2.3 theorema superposisi III. PROSEDUR PERCOBAAN


Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan:
2.4 Theorema Resiprositas
No Nama Alat Banyak(buah)
Dalam tiap rankaian pasif yang bersifat linear, bila suatu
sumber tegangan V yang dipasangkan pada cabang k 1 Kit teorema thevenin dan northon 1
menghasilkan arus I1=I pada cabang m, maka bila sumber 2 Kit multimeter 1
tegangan Vtersebut dipindahkan ke cabang m, arus yang 3 Kit osiloskop dan generator sinyal 1
mengalir pada cabang k adalah I2=I. 4 Resistor 100
5 Resistor decade 1 set
6 Power supply 2
7 Multimeter 2
8 Kabel Min 10

3.1 Percobaan Teorema Thevenin (Rangkaian 1)

Dalam percobaan ini, teorema Thevenin dipergunakan


untuk mencari arus pada beban R (R1, R2, atau R3) pada
cabang C-D secara tidak langsung, dengan mengukur VT,
Gambar 2.4.1 theorema resiprositas sumber tegangan v
dipasang pada cabang k dan arus pada cabang RT, dan R. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan
m adalah l1=l pengukuran arus melalui beban secara langsung dengan
membaca milli Ampermeter.
Gunakan kit Thevenin dan Norton. Pasanglah sumber
tegangan searah 20 V pada A-B. pada cabang C-D
pasanglah mA meter seri dengan beban R1. Catat arus yang
melalui R1.

Gambar 2.4.2 therema resiprositas sumber tegangan v Gambar 3.1 Pengukuran Arus rangkaian
dipindahkan ke cabang m, dan arus pada
cabang k adalah l2=l Bukalah beban & mA-meter, sehingga C-D terbuka (open
circuit). Ukurlah tegangan open circuit C-D dengan
2.5 Theorema Transfer Daya Maksimum Voltmeter Elektronik yang mempunyai impendansi input
tinggi,( seperti pada Gambar 2-7. ) catat tegangan open
3

circuit ini sebagai nilai VT. Perhatikan bahwa tegangan dengan suatu resistansi RN yang besarnya sama dengan RT.
sumber A-B harus tetap = 20 V Mencari besar IN. Pasanglah sumber tegangan searah 20 V
pada A-B. Ukurlah arus hubung-singkat pada C-D
(pasanglah mA-meter pada C-D).

Gambar 3.2 Pengukuran tegangan rangkaian


Gambae 3.5 Pengukuran arus Northon
Untuk mengukur RT, yaitu resistansi yang “dilihat” pada
terminal C-D ke arah kiri, bukalah/lepaskan sumber
RN = Rth dapat diperoleh pada langkah 6 pada percobaan
tegangan dari A-B dan hubung singkatkan A-B, seperti
sebelumnya. Aturlah sumber arus sehingga menghasilkan
pada Gambar 2-8. Ukurlah resistansi pada terminal C-D
arus sebesar IN seperti telah diperoleh dari langkah 17.
dengan ohmmeter (atau jembatan).
Buatlah rangkaian seperti di bawah ini:

Gambar 3.3 Pengukuran resistansi Thevenin/Northon (Rt) Gambar 3.6 Pengukuran arus rangkaian pengganti Northon
Ukurlah resistansi R1. Hitunglah arus melalui R1 dari: Ukurlah arus melalui mA-meter untuk R = R1, R2 dan RN2.
Ubah resistor RN menggunakan resistor dekade, lakukan
kempbali pengukuran arus seperti pada langkah 19. Tulislah
hasil pengamatan saudara dalam Buku Catatan
Laboratorium.

3.4 Theorema Superposisi

Gunakan Kit Multimeter. Perhatikan rangkaian sebagai


berikut untuk R1 = 33 KΏ , R2 = 1,5 KΏ , R3 =1,5 KΏ , dan
Gambar 3.4 Pengukuran arus pada rangkain pengganti R4 = 2,2 K Ώ
thevenin 1

Bandingkan hasil perhitungan tersebut dengan hasil yang


saudara peroleh dari pengukuran pada langkah no 3.
Ulangilah percobaan Thevenin ini (langkah 3 sampai 7)
untuk harga R = R1 dan R = R3. Tuliskan hasil percobaan di
atas dalam bentuk tabel pada Buku Catatan Laboratorium
(BCL).
Gambar 3.7 Pengukuran arus rangkaian teorema superposisi
3.2 Theorema Thevenin (Rangkaian 2)
Buatlah rangkaian seperti gambar di atas dengan V1= 12 V,
Susun rangkaian seperti Gambar 2-9. Sumber tegangan
dan V2 = 0 V (V2 dihubung singkat). Ukur arus yang
menggunakan sumber tegangan yang diatur tegangannya
melalui R4 (yaitu arus I4) dan beda potensial pada R1. Catat
pada nilai VT langkah 5 dan resistor mengguna-kan resistor
hasilnya pada Buku Catatan Laboratorium. Kemudian ubah
dekade atau potensiometer yang tersedia pada kit
rangkaian di atas menjadi V1 = 0 V (V1 dihubung singkat)
praktikum, dengan nilai RT pada langkah 6. Ukurlah arus
& V2 = 6 V. Ukur arus yang melalui R4 (yaitu arus I4) dan
yang mengalir melalui R1 dengan mA-meter. Ulangilah
beda potensial pada R1. Catat hasilnya dalam Buku Catatan
percobaan 11-14 untuk R = R2, R = R3, dan R = 0 Ώ
Laboratorium. Kemudian modifikasilah rangkaian di atas
(hubung-singkat). Tulislah hasil percobaan di atas dalam
menjadi V1=12 V dan V2 = 6 V. (Petunjuk: Gunakan
Buku Catatan Laboratorium.
rangkaian pembagi tegangan menghasilkan V2 = 6V). Ukur
arus yang melalui R4 (yaitu arus I4) dan beda potensial pada
3.3 Theorem Northon
R1, catat dalam Buku Catatan Laboratorium. Lakukan
perhitungan nilai arus dan tegangan yang seharusnya terjadi
Dalam percobaan ini, rangkaian pada percobaan thevenin 1
dan Lakukan analisa dan sampaikan hasilnya dalam
di atas diganti dengan se-buah sumber arus IN paralel
laporan.
3
A. Percobaan I
Pada percobaan ini kita menggunakan tegangan 20V
3.5 Teorema Resiprositas dengan R1 adalah 3,3K Ώ
Buatlah rangkaian berikut dengan R1= 1,5 KΏ , R2= 33KΏ ,
R3= 1,5K Ώ , R4= 220K Ώ , R5= 2,2KΏ.

Gambar 3.8 Rangkaian percobaan teorema resiprositas

Pasang sumber tegangan V = 12 V pada a-b. Ukurlah arus


yang melalui c-d dengan memasang milli Ammeter pada c-
d. Perhatikan polaritas milli Ammeter. Pindahkanalah Dengan R2=1KΏ, R3=1KΏ, R4=1KΏ, dengan rangkaian
sumber tegangan 12 V tersebut ke c-d (Vcd = 12V). R1=RL. Dengan perhitungan manual maka didapa hasil
Ukurlah arus melalui a-b dengan memasang milli Amper sebagai berikut.
meter pada a-b. 𝑉
𝑖= dengan: Rt: Telah didapat dari
𝑅𝑡
hasil dari perhitungan manual.
3.6 Transfer Daya Maksimum
I=20V/1,4K Ώ
Gunakan Kit Teorema Norton. Rangkai rangkaian pembagi I=14,28mA
tegangan seperti gambar di bawah ini dengan nilai resistor Jadi arus di RL(di R1)adalah:
RA = resitor variabel metrix x10 K Ώ , x1 K Ώ , x100 Ώ 𝑖(𝑅1) =
0,5Ώ
𝑋14,28 = 1,48mA
serta RB = 3,3 K Ώ dari kit praktikum. 0,5Ώ+4,3Ώ

Kemudian kita mencari tegangan (Vt) dari rangkaian.

Dengan lanjutan perhitungan sebelumnya kita mendapat


Arus, dan kita melakukan perhitungan manual terhadap
hambatan theveninnya(Rth),sehingga:
I=14,28mA
Rth=0,4 Ώ
Maka: Vth=14,28x0,4
Vth=5,712V
Ket: ketika kita menghitung Rth kita melakukan SC(short
Gambar 3.9 Rangkaian percobaan pembagi tegangan Circuit) dan OC(open circuit) pada arus dan tegangan yang
dependent. Tetapi ketika sumber independent kita tidak
Amati dan catat tegangan, arus dan daya yang terjadi pada melakukan SC dan OC.
resistor beban RB sesuai dengan Tabel 2-1. Gambarkan
grafik daya vs RB pada Buku Catatan Laboratorium dan B. Percobaan II
amati adanya tegangan maksimum. Atur Rb hingga
diperoleh nilai RB yang memberi nilai daya maksimum. Dalam percobaan praktikum II theorema thevenin ini
Sampaikan analisis hasilnya pada laporan. cara penyelesaiannya sama dengan theorem I,
perbedaannya adalah pada tegangannya serta
hambatannya., dengan perhitungan yang telah kami
dapat.
IV. HASIL DAN ANALISIS
4.1 Theorema Thvenin
5

4.4 Theoema Resiprositas

Pada percobaan praktikum ini hasil yang kami peroleh


dari theorema ini adalah:

Vth=4v , R1=3,3Ώ
Dengan perhitungan yang kami peroleh
0,5
𝐼= 𝑥4 = 0,416A
0,5+4,3

4.2 Theorema Northon

Pada percobaan praktikum ini hasil yang kami peroleh


dari theorema ini adalah:
V=20V dan dengan perhitungan manual kami
mendapatkan RN=1,47k Ώ
20𝑉
𝐼= = 13,6mA
1,47𝑘Ώ
Dari percobaan sumber arus northon yang diperoleh
13,6mA. Pada percobaan Northon, untuk menghitung
nilai resistansinya sama dengan menghitung Dengan: R1=1,5kΏ, R2=3,3kΏ, R3=1,5kΏ, R4=220kΏ,
menggunakan theorem thevenin. R5=2,2kΏ
Ketika tegangan di a dan b buat dari power supply 12V
4.3 Theorema Superposisi dan c dan d di shortkan arus yang kami peroleh 2,26mA.
Dan ketika kami membuat tegangan. Sama halnya
Pada percobaan praktikum ini hasil yang kami peroleh dengan Ketika tegangan di c dan d buat dari power
dari theorema ini adalah: supply 12V dan a dan b di shortkan arus yang kami
peroleh 2,26mA.

4.5 Theorema Transfer Daya Maksimum

Pada percobaan praktikum ini hasil yang kami peroleh


Dengan gambar rangkaian diatas, nilai R1=3,3kΏ,
dari theorema ini adalah:
R2=1,5 kΏ, R3=1,5k Ώ, dan R4=2,2 kΏ.

Pada keaadaan I hasil yang kami peroleh dengan


perhitungan manual adalah sebagai berikut:
V1=12, dengan V2=0V(SC), arus yang kami peroleh
dengan hitungan manual: I=0,21mA

Pada keaadaan II hasil yang kami peroleh dengan


perhitungan manual adalah sebagai berikut:
V1=0(SC), dengan V2=6V, arus yang kami peroleh
dengan hitungan manual: I=0,77mA

Pada keaadaan III hasil yang kami peroleh dengan


perhitungan manual adalah sebagai berikut:
V1=12, dengan V2=6V, arus yang kami peroleh dengan
hitungan manual dengan menggunakan theorema mesh: Dengan Ra=0,985.
I1+I2=Itot atau Itot=2,348+4,14=6,488mA  Rb=3,3KΏ
Dari data diatas tampak bahwa ketika kita membuat SC I=2.36mA
pada salah satu sumber maka ketika semakin besar V=10,14V
tegangan yang dibuat maka arus semakin kecil, dan dapat P=VI=10,14x2,36=23,99mW
diperoleh arus berbanding terbalik dengan tegangan.  Rb=120kΏ
I=0,08mA
V=10,14V
P=VI=10,14x0,08=0,85mW

5
 Rb=2153kΏ bila suatu rangkaian terdapat n buah sumber,
I=3,24mA maka total berupa arus atau tegangan pada
V=10,14V suatu cabang dapat ditulis: a1+a2+a2+……+an=I
P=VI=10,14x3,24=32,76mW atau tegangan.
 Rb=3276kΏ  Pada teorema resiprositori terbukti dimana arus
I=2,36mA yang mengalir pada sebuah cabang akan sama
V=10,14V besar dengan arus yang mengalir pada cabang
P=VI=10,14x2,36=23,93mW yang telah diukur posisinya dengan sumber
tengan awalnya
No Rb(kΏ) Vb(v) Ib((mA) P(mw)
1 3,3 10,14 2,36 23,99
V. DAFTAR PUSTAKA
2 120 10,14 0,08 0,85
3 2153 10,14 3,24 32,76 [1] Ervin T Hutabarat. Praktikum Rangkaian Elektrik.
4 3276 10,14 2,36 23,93 Laboratorium Dasar Teknik Elektro ITB,Bandung
[2] Hartarto indra
Dengan Ra=268,99kΏ. tambunan,dkk.2018.Modul_ELS2102_Praktikum.Sitol
 Rb=3,3KΏ uama:Modul Rangkaian Elektronika Institut Teknologi
I=4mA Del
V=8V [3] http://elektronika-dasar.web.id/teorema-thevenin
P=VI=8x4=32mW [4] https://ezkhelenergy.blogspot.co.id/2011/07/teorisuper
 Rb=120kΏ posisi.
I=0,01mA
V=9,67V
P=VI=9,67x0,01=0,0967mW
 Rb=2,153kΏ
I=0,03mA
V=9,88V
P=VI=9,88x0,03=0,296mW
 Rb=3,276kΏ
I=0,03mA
V=9,85V
P=VI=9,85x0,03=0,295mW

No Rb(kΏ) Vb(v) Ib((mA) P(mw)


1 3,3 8 4 23,99
2 120 9,67 0,01 0,85
3 2153 9,88 0,03 32,76
4 3276 9,85 0,03 23,93

V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang kami peroleh dari praktikum
modul ini adalah sebagai berikut.
 Pada teorema thevenin dan northon untuk
mengetahui hambatannya adalah dengan men-
short tegangan dan men-openkan arus dengan
sumber indipenden. Pada sumber dependent
kita tidak men-shortkan maupun men-openkan.
 Pada teorema Thevenin dan Northon nilai
hambatannya sama (RN=Rth).
 Pada teorema superposisi dimana arus yang
mengalir pada sebuah cabang akan sama besar
dengan nilai arus yang mengalir pada cabang
telah ditukar posisinya dengan sumber yang
diawal (sama).
 Pada teorema superposisi dinyatakan bahwa
7

VI. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai