Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN MUTAKHIR SEJARAH DUNIA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK VI

Remena shifani

Mita anggraeni

Moh. Ifaullah

Moh. Edward

Satriawati

XII IPS 2

SMA NEGERI 7 PALU

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam perkembangan


suatu bangsa.Melalui pendidikan, kualitas sumber daya manusia suatu bangsa
ditingkatkan. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus mampu menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatanmutu pendidikan,
peningkatan relevansi pendidikan, dan peningkatan efiensi
manajemen pendidikan.

Untuk tercapainya kualitas pendidikan nasional yang baik perlu disusun


dan dilaksanakanhal-hal yang dapat menunjang hal tersebut, oleh sebab itu
dibutuhkannyalah suatu materi yangdapat menggunggah dan menelisik
pemikiran kita dan dapat menjadi contoh yang baik. Dengantema yang
berjudul ”perkembangan mutakhir sejarah dunia” diharapkan dapat membuat
kita bercermindan tak terulang lagi kejadian yang tak pernah di inginkan lagi.

Akhirnya, isi dan penyajian makalah ini sudah tentu banyak memiliki
kekurangan. Untuk itu, kami sangat mengharapkan masukan-masukan dan
saran dari Bapak pembimbing sebagai motivator dan fasilitator pembelajaran,
serta begitu juga dengan penyimak makalah ini, demi perbaikan isi makalah
ini pada masa mendatang.

Tawaeli 25 januari 2018

Penyusun

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................

A. Latar belakang...........................................................................
B. Tujuan .......................................................................................
C. Metode penelitian........................................................................

BAB II ISI (PEMBAHASAN)..........................................................

A. Perkembangan Mutakhir Sejarah Dunia


 Tragedi II september.......................................................
 Invasi amerika serikat ke afganistan...............................
 Invasi amerika serikat ke irak ........................................

BAB III PENUTUP.............................................................................

A. KESIMPULAN.........................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sejarah merupakan bagian pendidikan secara umum yang
mengutamakanaktivitas kita dengan kejadian yang telah terjadi.
Pendidikan sejarah mempunyai peran penting untuk meningkatkan
kualitas manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikanlainnya saat
ini. Disetiap negara didunia, dapat dipastikan memiliki perkembangan
sejarahyang berbeda-beda. Seperti contohnya di Indonesia terdapat masa-
masa prasejarah, masa penjajahan hingga pada masa reformasi seperti
sekarang.Dalam mencari tahu hal ini diperlukan penelitian yang lebih
mendetail dan lebih dalam,serta diperlukannya ahli-ahli dibidang tersebut.
Namun, secara awam hal ini dapat dibahasmeski tidak terlalu begitu
dalam.Melalui cara pandang dan karakteristik anak sekolahmenengah atas
(SMA) yang memiliki kekhasaan dalam keingin-tahuannya yang akan
terusdicari hingga mereka menemukan jawaban yang tepat bagi mereka.
Karakteristik inilah yangmenyebabkan perlunya ada suatu penelitian yang
membahas dinamika sejarah dunia.

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, makalah
ini mempunyaitujuan untuk menggambarkan keadaan bahakan
menceritakan hal-hal yang pernah terjadiselama ini mengenai keadaan
dinamika sejarah dunia.

C. Metode Penelitian
Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data-data dalam buku ini
melalui pencarianyang dilakukan di dunia maya (internet) dan melalui
buku pembimbing Sejarah yang kitagunakan.
BAB II
ISI (PEMBAHASAN)

A. PERKEMBANGAN MUTAKHIR SEJARAH DUNIA

a.) TRAGEDI II SEPTEMBER 1945

Perang Dunia II resmi kandas sudah pada 2 September 1945. Setelah


Jepang menyatakan hitam di atas putih penyerahan diri tanpa syarat pada
pihak Sekutu. Seremoni penyerahan Jepang secara resmi dilakukan di
atas kapal perang USS Missouri yang berlabuh di Tokyo Bay. Jepang
mengirimkan wakilnya yaitu Menteri Luar Negeri yang masih baru,
Mamoru Shigemitsu. Jenderal Douglas MacArthur yang duduk di
hadapan para staf kaisar, mendapat kehormatan untuk menandatangani
surat penyerahan diri Jepang itu.

Sementara untuk pasukan Jepang yang masih bercokol di wilayah lain


seperti Asia Tenggara, menyerah pada 12 September 1945.
Penandatangannya dilakukan di Singapura. Menyerahnya Jepang tanpa
syarat menandai berakhirnya Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik
yang telah menelan jutaan nyawa dan harta benda. Khusus bagi warga
Jepang, proses penyerahan diri ini tidak lepas dari dijatuhkannya bom
atom di Hiroshima dan Nagasaki. A Bomb-Dome, bangunan yang
selamat saat dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima, Jepang, kala
Perang Dunia II. (Thinkstock)

Meletusnya dua bom tersebut meninggalkan malapetaka bagi


penduduk Jepang, khususnya bagi warga Hiroshima dan Nagasaki, yang
kotanya hancur lebur. Penduduk Jepang sendiri dilaporkan kaget dengan
perlakuan tentara Sekutu yang cukup baik. Tadinya mereka mengira akan
diperlakukan seperti budak. Lain lagi dengan nasib Menlu Shigemitsu
yang dinyatakan bersalah atas kejahatan perang. Pasca-penyerahan diri
Jepang, ia divonis tujuh tahun penjara. Ironisnya, ia beralasan bahwa
perjuangannya selama ini demi perdamaian.
b.) Invasi Amerika Serikat ke Afganistan

Perang Soviet-Afganistan merupakan masa sembilan tahun di mana


Uni Soviet berusaha mempertahankan pemerintahan Marxis-Lenin di
Afganistan, yaitu Partai Demokrasi Rakyat Afganistan, menghadapi
mujahidin Afganistan yang ingin menggulingkan pemerintahan. Uni
Soviet mendukung pemerintahan Afganistan, sementara para mujahidin
mendapat dukungan dari banyak negara, antara lain Amerika Serikat dan
Pakistan.

Pasukan Soviet pertama kali sampai di Afganistan pada tanggal 25


Desember 1979, dan penarikan pasukan terakhir terjadi pada tanggal 2
Februari 1989. Uni Soviet lalu mengumumkan bahwa semua pasukan
mereka sudah ditarik dari Afganistan pada tanggal 15 Februari 1989.
Karena banyaknya biaya dan kesia-siaan konflik ini, Perang Soviet-
Afganistan sering dianggap sebagai "Perang Vietnam-nya Uni Soviet".

Perang ini memiliki dampak yang sangat besar, dan merupakan salah
satu faktor leburnya Uni Soviet pada tahun 1991.Daerah yang kini
bernama Afganistan sebagian besar merupakan wilayah Muslim sejak
tahun 882 M. Negara dengan wilayah pegunungan dan gurun yang sulit
dilalui ini memiliki komposisi etnis, budaya dan bahasa yang
beranekaragam. Suku Pashtun adalah etnis terbesar, yang kemudian
diikuti oleh suku Tajik, Hazara, Aimak, Uzbek, Turkmen dan kelompok-
kelompok kecil lainnya.

Keterlibatan militer Rusia di Afganistan memiliki sejarah yang


panjang, berawal pada perluasan wilayah pada masa para Tsar yang
berujung pada persaingan antara Rusia dengan Britania Raya yang
disebut "Permainan Besar". Persaingan ini dimulai pada abad ke-19
seusai peristiwa yang disebut insiden Panjdeh. Ketertarikan akan daerah
ini berlanjut pada masa Uni Soviet, dengan adanya miliaran uang bantuan
ekonomi dan militer untuk Afganistan pda tahun 1955 sampai 1978.

Pada Februari 1979, revolusi Islam Iran telah mengusir shah yang
didukung oleh Amerika Serikat di Iran. Di Uni Soviet, tetangga
Afganistan yang terletak di sebelah utara Afganistan, lebih dari 20%
populasinya adalah Muslim. Banyak Muslim Soviet di Asia Tengah
mempunyai hubungan yang baik dengan Iran maupun Afganistan. Uni
Soviet juga telah terpojok oleh fakta bahwa sejak Februari, Amerika
Serikat telah mengirimkan 20 kapal (termasuk 2 kapal induk) ke Teluk
Persia dan Laut Arab, dan hal ini berpotensi memicu perang Amerika-
Iran.[4] Pada Maret 1979, Amerika Serikat juga menjadi penengah
perjanjian perdamaian antara Israel dan Mesir. Pemimpin Uni Soviet
melihat perjanjian damai antara Israel dan Mesir sebagai langkah
peningkatan kekuatan Amerika Serikat di daerah tersebut. Faktanya,
sebuah koran Soviet menyatakan bahwa Mesir dan Israel sekarang adalah
sekutu Pentagon. Uni Soviet merasa bahwa perjanjian tersebut bukan
sekadar perjanjian tertulis di antara dua negara, tetapi merupakan
persetujuan militer.[5] Selain itu, Amerika Serikat menjual lebih dari 5.000
peluru kendali ke Arab Saudi dan juga membantu pertahanan Yemen
melawan Faksi Komunis. Republik Rakyat Tiongkok juga menjual RPG
Tipe 69 kepada Mujahidin dalam kerjasama dengan CIA. Kemudian,
hubungan erat Uni Soviet dengan Irak mengasam, karena Irak, pada Juni
1978, mulai membeli senjata yang dibuat Perancis dan Italia, dan bukan
senjata buatan Uni Soviet.

c.) Invasi Amerika Ke Irak

Invasi Irak 2003 dengan kode "Operasi Pembebasan Irak" secara


resmi mulai pada tanggal 19 Maret 2003. Tujuan resmi yang ditetapkan
Amerika Serikat adalah untuk "melucuti senjata pemusnah massal Irak,
mengakhiri dukungan Saddam Hussein kepada terorisme, dan
memerdekakan rakyat Irak". Sebagai persiapan, pada 18 Februari 100.000
tentara Amerika Serikat dimobilisasikan di Kuwait. Amerika Serikat
menyediakan mayoritas pasukan untuk invasi ini, dengan dukungan dari
pasukan koalisi yang terdiri dari lebih dari 20 negara dan suku Kurdi di
utara Irak. Invasi Irak 2003 inilah yang menjadi pembuka Perang Irak.

Konflik senjata antara AS (Amerika Serikat) dengan Irak pada tahun


2003, ada tiga tujuan yaitu AS ingin menghancurkan senjata pemusnah
massal, menyingkirkan ancaman teroris internasional dan membebaskan
rakyat Irak dari penindasan rezim Saddam Hussein dengan cara
memulihkan demokrasi di Irak.
Dari tiga alasan tentang masalah Irak yang harus diselesaikan dengan
cara AS (dihancurkan) ternyata dipenuhi kebohongan, yaitu : Agresi AS
ke Irak untuk memusnahkan senjata pemusnah massal adalah upaya AS
untuk membohongi masyarakat internasional. Dikatakan oleh Presiden
George W. Bush bahwa Irak mempunyai senjata pemusnah atau destruksi
massal (Weapons of Mass Destruction) yang berupa:

(1) senjata kimia seperti mostar yang dapat menyebabkan kulit melepuh,
tabun dan sarin yang dapat menyerang syaraf.

(2) Senjata biologi seperti botulinum yang dapat meracuni dan mencekik
orang, bacillus antraxis yang dapat menyebabkan penyakit antrax,
senjata nuklir dan rudal scud yang mempunyai jangkauan 900
kilometer untuk meluncurkan senjata-senjata tersebut.

Untuk meyakinkan rakyat dan kongres AS, Presiden Bush di depan


Kongres ketika menyampaikan laporan tahunan menyatakan bahwa
Saddam Hussein telah mengusahakan untuk membeli lima ratus ton
uranium – oksida dari Nigeria. Dengan demikian kepemilikan senjata-
senjata tersebut dapat membahayakan rakyat Irak dan negara-negara
tetangganya.

Serangan AS ke Irak dengan alasan pemusnahan senjata pemusnah


massal tidak masuk akal, karena bila AS memang ingin menghancurkan
senjata itu, Presiden Bush tidak mengerahkan semua kekuatan militernya.
AS (dan sekutunya Inggris) hanya mengerahkan 230.000 dan 45.000
personilnya ke Irak. Dari jumlah itu, hanya 90.000 prajurit AS dan 45.000
prajurit Inggris yang merupakan pasukan tempur.

Sebelum terjadi serangan ke Irak, Tim Inspeksi PBB yang diketuai


Hans Blix menyatakan sama sekali tidak menemukan bukti Irak memiliki
senjata pemusnah masal dan ternyata jangkauan senjata rudal Irak tidak
seperti yang dikatakan AS yaitu 900 kilometer, tetapi hanya 10 sampai 15
kilometer. Atas dasar temuan itu Saddam Hussein menyatakan,
“Mampukah rudal ini menembus Israel? Mampukah mencapai AS?”.
Kebohongan AS makin tampak ketika Menteri Luar Negeri AS, Collin
Powell, memberikan laporan kepada Dewan Keamanan PBB tentang
upaya Irak mendapatkan uranium-oksida dari Nigeria. Menurut duta besar
Nigeria untuk PBB, Presiden Nigeria yang disebut-sebut dalam dokumen
intelijen Presiden Bush, yang dikatakan bekerjasama dengan Saddam
Hussein dalam pengadaan uranium-oksida ternyata telah lama meninggal
dunia. Beberapa minggu setelah Baghdad jatuh, pasukan AS belum
berhasil menemukan senjata pemusnah massal Irak.
Menggempur Irak atas nama memerangi terorisme yang
didengungkan AS tidak dapat diterima begitu saja. Tudingan Washington
bahwa Bahgdad memiliki hubungan dengan al-Qaidah, organisasi yang
sangat dibenci dan sekaligus ditakuti AS (yang dituduh telah meledakkan
gedung WTC pada 11 September 2001) sangat tidak masuk akal. Di satu
sisi, al-Qaidah adalah organisasi yang ingin menggulingkan pemerintahan
berpaham liberal maupun sekuler, sementara Partai Baath pimpinan
Saddam Hussein tidak memiliki paham fundamentalisme seperti halnya
al-Qaidah. Bahkan, rezim Saddam Hussein sendiri termasuk yang harus
dihancurkan oleh Al-Qaidah karena berseberangan paham (pemerintahan
Saddam Hussein berpaham sekuler, sedangkan al-Qaidah berpaham
fundamentalis yang memegang teguh ajaran Islam). Oleh karena itu,
selain pemerintah AS tidak punya bukti kuat tentang hubungan al-Qaidah
dan Irak, Usamah bin Laden (pemimpin Al-Qaidah) dan Saddam Hussein
tidak mungkin bekerjasama. Apalagi, ketika Irak menduduki Kuwait pada
2 Agustus 1990, Usamah bin Laden justru menawarkan diri kepada Raja
Fahad (Arab Saudi) untuk mengirimkan veteran Arab-Afghan untuk
membantu Kuwait mengusir pasukan Saddam.

Klaim Washington bahwa penggulingan Saddam Hussein


dimaksudkan untuk menyelamatkan rakyat Irak dari pemerintah yang
diktaktor dan otoriter serta agar rakyat dapat mendirikan pemerintahan
yang benar-benar demokratis juga cacat dari sisi hukum. Baik PBB
maupun negara di dunia tidak ada yang memberi legitimasi AS untuk ikut
campur urusan dalam negara lain. Dalam kasus Irak, apapun sistem yang
telah dan akan diterapkan di negara itu, demokrasi atau monarki, maka
hasil itu semuanya menjadi hak rakyat Irak untuk menentukannya.

Di Irak, meskipun AS mengatakan Saddam Hussein sebagai diktator,


tetapi rakyat Irak (kecuali suku Kurdi) mengelu-elukan Saddam Hussein
sebagai sosok yang berani mempertahankan kedaulatan Irak dari serbuan
AS dan sekutunya. Saat menghadapi invasi AS, Saddam Hussein telah
menyerukan kepada rakyatnya agar tetap siaga menghadapi agresi militer
AS. Seruan itu disambut rakyat yang menyatakan akan membela
pemimpinnya, yaitu Saddam Hussein dan membela tanah Irak.Dalam
pengakuannya, AS selalu mengatakan bahwa serangannya ke Irak untuk
menegakkan demokrasi, tetapi setelah rezim Saddam Hussein jatuh, AS
akan kesulitan membangun pemerintahan baru yang demokratis. Hal ini
disebabkan: (1) Prinsip AS sendiri tidak demokratis, melainkan
berdasarkan pada kepentingan politiknya, yaitu mencegah munculnya
penguasa yang menentang kekuasaan, atau berafiliasi dengan negara yang
menjadi musuh AS; (2) Pemimpin yang dipilih AS untuk memimpin Irak
tidak mempunyai basis pendukung yang kuat di kalangan rakyat.
Menurut Wirawan Sukarwo terdapat dua alasan utama yang
melatarbelakangi serangan AS ke Irak. Pertama, keinginan AS untuk
menghentikan proyek pengembangan senjata pemusnah massal di Irak.
Kedua, menjatuhkan rezim Saddam Hussein yang dianggap memiliki
hubungan dengan Al-Qaeda yang mengancam stabilitas regional. Dari
kedua alasan utama tersebut, Pemerintah AS menjabarkannya dalam
beberapa misi mereka untuk Irak. Bahkan pemerintah AS menganggap
sebagai tugas mulia. Beberapa misi invasi yang dianggap sebagai tugas
mulia AS, antara lain sebagai berikut : (1) Mengakhiri rezim Saddam
Hussein; (2) Mengidentifikasi, mengisolasi, dan mengeliminasi senjata
pemusnah massal; (3) Mencari, menangkap, dan membawa keluar teroris
dari Negara itu; (4) Mengumpulkan data intelijen terkait yang bisa
digunakan dalam jaringan pemberantasan terorisme internasional; (5)
Mengumpulkan data intelijen yang terkait dengan jaringan global di pasar
gelap perdagangan senjata pemusnah massal; (6) Mengakhiri sanksi dan
secepat mungkin mengirim bantuan kemanusiaan untuk memenuhi
kebutuhan rakyat Irak; (7) Mengamankan sumber-sumber ladang minyak
yang menjadi milik rakyat Irak; (8) AS akan menjadi penolong rakyat
Irak menciptakan masa transisi untuk membangun sebuah pemerintahan
yang representatif.

Namun semua alasan yang dikeluarkan oleh AS menjadi sebuah


kebohongan yang diketahui secara luas oleh dunia internasioanl. Irak
terbukti tidak mengembangkan senjata pemusnah massal seperti yang
dituduhkan dan Saddam Hussein tidak memiliki hubungan dengan Osama
bin Laden beserta jaringan al-Qaedanya.

Dari semua analisis terhadap motif invasi AS yang sesungguhnya,


terdapat persepsi umum bahwa ekonomilah yang menjadi faktor dominan.
Beberapa perhitungan yang terkait dengan motif ekonomi dan bisnis dari
serangan AS atas Irak antara lain sebagai berikut : (1) Kekayaan minyak
bumi yang dimiliki oleh Irak merupakan cadangan minyak kedua terbesar
setelah Arab Saudi. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Centre for
Global Energy Studies (CGES) London, Irak diperkirakan memiliki 112
miliar barrel cadangan minyak. Berdasarkan data tersebut, Irak
merupakan pemilik 11 persen cadangan minyak dunia. Selain itu,
menurut US Energy Information Administration, Irak memiliki 73 ladang
minyak mentah dan hanya 15 ladang yang telah dikembangkan; (2) ingin
menciptakan tatanan dunia baru yang “lebih aman” dengan tujuan
kebebasan ekonomi dan politik. Hal ini merupakan strategi geopolitik AS
di kawasan Timur Tengah. Bagi AS, Irak merupakan ancaman potensial
bagi kepentingannya dan sekutu terdekatnya Israel di kawasan Timur
Tengah; (3) Proyek rekontruksi pasca perang yang akan menguntungkan
AS. Kehancuran infrastruktur akibat perang akan melahirkan proyek-
proyek rekontruksi dengan dana yang besar. Sebagai pemeran utama
invasi, AS akan mengambil proyek-proyek tersebut untuk meraup
keuntungan besar pascaperang.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dinamika sejarah dunia yang telah terjadi, terutama yang berpengaruh
bagi Indonesiamemiliki dampak yang baik dan buruk bagi kita. Seperti
yang dijelaskan diatas, semnjak perang dunia kedua berkecamuk, banyak
nyawa yang hilang, dan meski telah berakhirnya perang dunia kedua. Itu
belum akhir segalanya, malah menambah deretan kejadian
pentingdidunia. Seperti berdirinya PBB, KAA, lalu munculnya
perkembangan yang tak terduga darikeruntuhan Uni Soviet, Sistem
Polotik Apartheid, Konflik antara berebagai negara didunia.Hingga
gerakan non-blok yang dalam bertujuan untuk menentang imperialisme,
kolonialisme,neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala
bentuk agresi militer, pendudukan,dominasi, interferensi atau hegemoni
dan menentang segala bentuk blok politik yang adadidunia, pada saat itu.
dan Indonesia adalah salah satu anggota diantaranya.
DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_dunia_II
 http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsa
 http://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Asia_Afrika
 http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_dingin
 http://id.wikipedia.org/wiki/Uni_soviet
 http://id.wikipedia.org/wiki/Apartheid
 http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Kamboja-Vietnam
 http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik_palestina-israel
 http://id.wikipedia.org/wiki/Invasi_Kuwait
 http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Non_Blok 10

Anda mungkin juga menyukai