PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
perusahaan produksi terkenal dimana pemeliharaan/perawatan alat- alat produksi
sangat dibutuhkan demi kelancaran proses produksi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Proses Produksi Lembaran Baja Lapis Timah
1. Lembaran baja yang sudah dipotong oleh shering line didorong lembar demi
lembar secara teratur dari Feeding Table (meja pengatur) melalui roll-roll
karet. Pertama, lembaran baja masuk ke bak air bersih untuk membersihkan
kotoran yang melengket pada lembaran baja.
4. Lembaran baja tersebut masuk ke bak yang berisi air panas pada temperatur +
80oC untuk pembilasan dan menghilangkan kemungkinan masih adanya
endapan-endapan air keras pada permukaan lembaran baja tersebut.
5. Lembaran baja yang sudah melalui feeding table tersebut kemudian masuk
kedalam galvanizing pot melalui zinc roll guide dan mendapatkan proses
perlakuan panas agar bisa tercampur dengan timah sehingga menjadi seng.
Setelah itu, melalui spangle drum atau pembentukan kembang-kembang pada
permukaan lembaran seng dan terus diantar oleh cooling conveyor.
6. Lembaran baja berlapis timah yang sudah diantar oleh cooling conveyor
tersebut masuk kedalam bak air untuk membekukan lapisan timah yang masih
mencair pada lembaran tersebut.
7. Lembaran seng masuk dalam bak yang berisi cromic acid sebagai langkah awal
dalam meminimalisasi proses korosi pada material atau lembaran seng itu
sendiri.
4
9. Selanjutnya lembaran tersebut diperiksa kembali apakah lembaran tersebut ada
cacatnya atau tidak. Kalau terdapat cacat pada permukaan lembaran-lembaran
tersebut, maka harus dilakukan regalvanizing atau pelapisan kembali sampai
betul-betul permukaannya tiak bercacat. Bahan yang setengah jadi ini
kemudian diCap sesuai dengan SNI-07-20 3 5 -199 5
10. Bahan yang setengah jadi ini kemudian dimasukkan kedalam corrugation line
agar berbentuk gelombang. Namun ada juga yang tidak dibuat bergelombang.
Corrugation line memiliki sepasang rol yang memiliki permukaan berbentuk
gelombang. cara kerjanya seperti pengerolan lainnya, namun ketika lembaran
seng masuk kedalam rol bergelombang ini, maka benda kerja tersebut ikut
berbentuk gelombang pula.
C. Unit-Unit Produksi
a) Shearing Line
Pada unit ini, gulungan lembaran baja (Colld Rolled Steel Sheting Coil)
dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan oleh SNI yaitu l892 mm
sampai dengan 3048 mm. Maksimum speed dari alat ini adalah 60 m/mnt
sedangkan maksimum produksi adalah 270 ton baja/bulan.
b) Galvanizing Line
Bagian ini berfungsi untuk melapisi lembaran baja yang telah dipotong
oleh shearing line dengan timah panas agar menjadi seng. Kapasitas terpasang
3.000 ton lapis seng (Bj.L.s) per bulan untuk dua unit galvanizing line.
c) Corrrgation Line
5
D. Unit Pendukung
a) Machinery Maintenence
Unit ini bertugas untuk memelihara dan mengadakan perbaikan pada unit-
unit produksi atau peralatan mekanis lainnya yang ada dalam pabrik. Adapun
peralatan-peralatan tersebut adalah sebagai berikut:
b) Electricity Maintenance
6
c) Forklift
d) Waste-WaterTreatment
Unit ini bertugas dalam menangani atau memproses air buangan (air
limbah) industri agar air ini betul-betul memenuhi syarat sebagai air yang tidak
mengandung zat-zat berbahaya yang berpotensi mencemari lingkungan di sekitar
pabrik dan masyarakat yang membutuhkan air di sekitar pabrik tersebut
1. Perencanaan perawatan
d. Kartu inspeksi
7
f. Catatan kerusakan setiap komponen mesin
2. Jadwal perawatan
2. Tanpa prosedur sifatya emergency atau secara tiba-tiba dan tanpa manual
book.
a. Perawatan Harian
Pekerjaan yang dilakukan ialah membensihkan pabrik dari pasir dan debu,
melakukan pelumasan dan penambahan grease tiap mesin.
b. Perawatan Mingguan
8
c. Perawatan Bulanan
d. Perawatan 6 bulanan
e. Perawaran Tahunan
1. Mesin Bubut
9
dipasang pada pencekam dan pencekam ini dipasang pada kepala tetap mesin
bubut dan ujung yang satu dari benda kerja tersebut, dipasang pada kepala lepas
mesin bubut. Perputaran mesin ini berasal dari sebuah motor listrik yang dipasang
dibawah atau disamping mesin. Kemudian motor tersebut dihubungkan pada
center kepala lepas tadi dengan sebuah atau beberapa buah pully. Dengan
demikian, bila motor berputar, maka pencekam inipun berputar pula yang
kemudian akan memutar benda kerja. Ukuran dan bentuk mesin bubut sangat
bervariasi, dan ukuran kecil yang terpasang sederhana pada bangku/meja kerja
sampai pada ukuran besar dangan perlengkapannya yang lengkap, namun pada
dasamya semua prinsip kerjanya hampir sama.
Pada mesin bubut terdapat bagian –bagian yang bergesekan baik itu pada
roda gigi penggerak, maupun bagian-bagian yang bergerak lainnya. Oleh karena
itu bagian-bagian tersebut perlu dilumasi dengan minyak pelumas agar
meminimalisir terjadinya aus dan korosi.
e. Setelah jangka waktu yang ditentukan berlalu, minyak pelumas harus diganti
dan minyak pembersih diedarkan. Filter-filter pasangan dibersihkan pada
waktunya.
10
f. Kecepatan sayat, laju dan penampang serpih harus di pilih sedemikian rupa
sehingga mesin tidak dibebani secara berlebihan tetapi nilai ekonomis harus
tetap diperhitungkan.
j. Jalur lintasan harus dilindungi pada waktu pegikiran diatas mesin, karna
serpihan-serpihan halus sangat berbahaya.
n. Jika ada pendingin dengan pompa, pompa tidak boleh bekerja dalam keadaan
kering (banyak media pendingin dan bahan pelumas harus memadai, filter-
filter harus dibersihkan, saluran tidak boleh di tekuk)
1. Shearing Line
11
a. fungsi shearing line
Shearing line berfungsi sebagai tempat pemotongan CRC (Steel Sheat In Coil)
sesuai dengan ukuran dan ketebalan yang diinginkan.
b. Cara kerja
- Bahan baku utama yang berbentuk gulungan (CRC) dibuka dengan cara
diletakkan pada mesin uncoiler dengan menggunakan crane .
- Kemudian ditarik oleh pinch roll 1 lembaran plat baja dilewatkan padashearing
yaitu suatu alat pemotong yang menyerupai gunting besar kemudian dipotong
sesuai ukuran di up cut shear’
- Setelah itu lembaran plat baja dilewatkan pada accumulator ke pinch roll 2 dan
lalu tension bridle , untuk masuk ke proses selanjutnya.
c. Kegiatan perawatan
Proses Perawatan yang dilakukan pada Shearing Line hanya terbatas pada
pemeliharaan pada bagian-bagian yang berputar dengan memberikan pelumas
untuk mengurangi panas akibat perputaran yang terjadi. Ada dua macam pelumas
yang digunakan untuk shearing line :
12
dibubut dibagian maintenance untuk meratakan kembali permukan rol- rol
tersebutdan apa bila rusak berat akan diganti dengan yang baru.
2 Galvanizing Line
Proses dalam galvanizing line ini bertujuan untuk memberikan lapisan anti
karat pada plat-plat baja dengan lapisan hasil peleburan zinc ingot.
b. Cara kerja
- Plat-plat baja kemudian melewati rinsing tank dan melewati feeding conveyor
menuju proses pelapisan zinc.
- Setelah keluar dari ruang pelapisan zinc, plat baja dimasukan ke cooling tank
untuk proses pendinginan.
c. Poses perawatan
Pada proses ini, mekanisme perawatan yang dilakukan oleh petugas pada
bagian Galvanizing memberikan pelumasan pada rantai dan metal untuk menjaga
terjadinya keausan. Pelumasan juga dilakukan pada bagian-bagian yang berputar
untuk mengurangi kerusakan yang bisa timbul akibat panas yang tinggi karena
gesekan benda·benda yang berputar. Proses perawatan ini dapat dilakukan selama
proses produksi berlangsung dan apabila terjadi kerusakan seperti bocornya zinc
box atau fluk box maka proses produksi harus dihentikan untuk penggantian
kerusakan alat tesebut. Terlebih apabila kerusakan terjadi pada Inner Guide
13
terletak maka proses produksi dihentikan kurang lebih 8 sampai 10 jam. Ini karena
semua komponen yang ada pada Coating Pot (dapur produksi) harus diangkat
karena Inner Guide terletak pada dibawah bagian dalam dari Coating Pot. Dan
selanjutnya dibawah kebagian maintenance pabrik untuk dibersihkan apabila tidak
bisa perbaiki maka harus diganti agar proses produksi dapat berjalan sesuai
dengan yang dinginkan.
3. Corrugation Line
Pada line ini BjLS flat hasil dari stemping diproses dengan mesin corrugation
untuk membentuk BJLS menjadi bentuk gelombang sesuai dengan ukuran
pesanan.
Tabel 3. Variasi ukura Type and produk baja lembaran PT. Sermani steel
14
11 Type 11 0,20 x 914 x 2743
b. Proses perawatan
Pada proses ini mekanisme perawatan yang dilakukan antara lain dengan
memberikan pelumasan pada roda-roda gigi yang memutar rol-rol yang dipakai
untuk membentuk gelombang pada lembaran-lembaran seng. Hal ini juga dapat
dilakukan selama proses produksi berlangsung oleh operator pada Corrugation
Line. Seminggu sekali diadakan pemeriksaan seperti Roll karet, bila mana
terdapat kerusakan diadakan penggantian. Alat yang rusak dibawa ke bagian
maintenance untuk diperbaiki
4. Stamping Line
b. Cera kerja
c. Proses perawatan
Perawatan pengantian oli dan spare part dengan menggunakan form data
penggantian dan pengisian oli/grase. Pada bagian ini mengganti proses perawatan
15
dengan memberikan pelumasan pada bearing dan mengganti V belt yang aus
karena gesekan. Dan juga peggantian alat stamping.
a. Fungsi crane
b. Cara kerja
c. Proses perawatan
- Penambahan pelumas/grease
16
BAB IV
KESIMPULAN
a) Perawatan mesin-mesin produksi pada PT. Sermani Steel sangat penting untuk
dilakukan demi kelancaran dan efisiensi proses produksi.
· Setiap hari
· Setiap : 100 jam, 300 jam, 600 jam, 1200 jam, 2400 jam, 4800 jam.
· Shearing line
· Galvanizing line
· Corrugation line
· Stamping line
· crane
· control/check up komponen
17
· pemeriksaan kelistrikan
· pemberian pelumas
· penambahan oli
18
DAFTAR PUSTAKA
19