Anda di halaman 1dari 7

MATERI DAN PERUBAHANNYA

A.Konsep Materi

Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Adapun dalam
mekanika massa, massa adalah ukuran ketahanan materi terhadap suatu gaya, yang di tandai
dengan perubahan kecepatannya, sebagaimana di rumuskan oleh Newton: F = m a.
Berdasarkan persamaan tersebut, massa dapat di ukur dengan memberikan gaya F pada suatu
materi dan di ukur percepatannya. Tetapi sangat sulit membuat gaya yang konstan karena
banyak gaya lain yang mengganggu, maka di pake gaya gravitasi untuk menentukan massa:

W=mg
W = gaya gravitasi (kg.m.s-2)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)

Gaya gravitasi sering di sebut berat (bobot). Gaya gravitasi bergantung pada jarak
benda dengan pusat bumi, maka nilai W dan g di suatu tempat berbeda dengan tempat lain
sedangkan massa tetap ( m = W/g tetap). Besar percepatan gravitasi di daerah khatulistiwa
rata-rata adalah 9,8 ms-2.

Materi dapat di kenali dari identitas atau sifat-sifatnya. Untuk menguji materi dan
memahami apa yang terjadi dalam materi itu, kita harus dapat memeriksanya jsecara jelas.
Secara umum materi dapat di periksa sifat fisik nya melalui indra kita. Misalnnya arang
berwarna hitam di banding kapur yang berwarna putih di peroleh melalui kesan penglihatan,
kerasnya gelas di banding dengan lembutnya busa di peroleh melalui kesan perabaan, dsb.

B. Klasifikasi materi
Dikenal tiga macam bentuk (wujud) materi, yaitu : zat padat, zat cair dan zat gas

Wujud materi yang bisa dialami zat tertentu disebut fase zat. Air adalah jenis
materi yang sangat kita kenal. Air biasanya berada dalam fase padat (es), fase cair (air) dan
fase gas (uap).

1. Zat Padat

Zat padat adalah materi yang mempunyai bentuk dan volume (ruang yang
ditempati zat padat, cair, atau gas) tertentu. Materi dalam wujud padat misalnya : baja, batu
dan kapur. Ada dua cara partikel padat bisa tersusun : • Dalam baris-baris teratur yang rapi •
Dalam susunan yang tidak tentu.
Zat padat yang partikelnya tersusun dalam baris yang teratur rapi disebut kristal. Contoh
umum kristal adalah sebagian besar logam, intan, es, dan kristal garam. Zat padat yang
partikelnya tidak tersusun secara teratur disebut amorf. Zat padat amorf biasanya bertekstur
mengilat atau elastis. Contoh umum zat padat amorf adalah lilin, kaca, karet, dan plastik
Wujud Materi.

2. Zat Cair

Zat cair mempunyai volume tertentu dan zat cair akan berbentuk seperti wadah yang
ditempatinya karena Zat cair digambarkan sebagai zalir (fluida). Zalir adalah zat dengan
molekul-molekul yang bergerak bebas saling melewati, sehingga zalir menyesuaikan bentuk
wadahnya. • Materi dalam wujud cair misalnya : air, minyak goreng, alkohol, bensin, solar,
larutan gula, air laut Wujud Materi.

3. Zat Gas
Gas adalah wujud materi yang mudah berubah bentuk dan volumenya. Seperti zat
cair, gas digambarkan sebagai zalir. Partikel-partikel di dalam gas dengan cepat menyebar
mengisi semua ruang yang tersedia. Karena terdapat jarak yang jauh antara partikel-partikel
gas, gas bisa dengan mudah dimampatkan untuk mengurangi volumenya. Materi yang
tergolong dalam wujud gas, misalnya : udara, gas bumi, gas elpiji, uap air, gas kapur, kapur
barus

Materi di klasifikasikan berdasarkan karakteristiknya. Misalnnnya, berdasarkan


kekuatan menghantarkan panas atau menghantarkan arus listrik, materi di klasifikasikan
sebagai isolator atau konduktor. Berdasarkan tingkat wujudnya di kenal adanya benda padat,
cair, dan gas. Benda padat merupakan zat yang dapat menjaga bentuknya, gaya antar
molekulnya cukup kuat untuk menjaga ketegaran zat itu. Benda cair, merupakan zat yang
tidak menyebar keseluruh ruang tetapi mudah berubah bentuknya. Sedangkan benda gas,
merupakan zat yang tidak memiliki bentuk yang tetap, mudah menempati rung. Adapun
berdasarkan komposisinya materi di klasifikasikan sebagai berikut:
Materi

Campuran Zat Murni

Homogen Heterogen senyawa Unsur

Gambar 2.1

Klasifikasi materi berdasarkan komposisi

C. Perubahan Wujud Materi

Karena pengaruh energi, komposisi materi dapat berubah dari suatu komposisi ke
komposisi lainnya atau dari suatu tingkat wujud ke wujud lainnya. Perubahan ini pun bisa
dikategorikan ke dalam dua jenis : pertama perubahan fisika dan kedua perubahan kimia.
Pada perubahan jenis pertama tidak terjadi pembentukkan zat baru ; artinya unsur-unsur
penyusunnya tetap sama dengan zat baru yang unsur-unsur penyusunnya berbeda dengan zat
pemula. Perubahan dari campuran ke zat murni atau sebaliknya serta perubahan tingkat
wujud benda merupakan contoh perubahan fisika ; sedangkan perubahan dari senyawa ke
unsur atau sebaliknya merupakan contoh bahan kimia. Perlu kita pahami bahwa salah satu
ciri perubahan fisika, perubahan tersebut bersifat reversible, dapat kembali ke komposisi
semula walaupun tanpa melewati reaksi kimia. Adapun perubahan kimia, kecuali dengan
reaksi kimia benda yang telah berubah tidak dapat kembali (ireversible) ke komposisi semula.

Pada perubahan fisika, yaitu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru,
secara singkat contonya adalah perubahan tempat, bentuk, ukuran, dan wujud benda (zat).
Perubahan wujud zat digambarkan dalam skema berikut:
Agar kita memahami semua bentuk perubahan wujud zat, perhatikan contoh
perubahan wujud zat sebagai berikut:

1. Menyublim,merupakan proses perubahan dari wujud padat menjadi gas, contoh kapur
barus dibiarkan terbuka.
2. Deposisi, merupakan proses perubahan dari wujud gas menjadi padat tanpa melalui
cair terlebih dahulu.
3. Menguap, merupakan proses perubahan dari wujud cair menjadi gas, contoh air di
panaskan.
4. Mengembun, merupakan proses perubahan dari wujud gas menajdi cair,contoh uap air
di dinginkan.
5. Membeku, merupakan proses perubahan wujud zat cair menjadi padat, contoh air
didinginkan menjadi es.
6. Melebur, merupakan proses perubahan wujud zat padat menjadi cair, contoh es
terkena panas matahari menjadi air.

Ada beberapa cara pemisahan campuran secara fisika, yaitu:

1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak disertai terjadinya zat baru,
tidak berubah zat asalnya, hanya terjadi perubahan wujud, perubahan bentuk atau perubahan
ukuran. Pada perubahan wujud, wujud dapat dikembalikan ke wujud dan bentuk asalnya.
Contoh : jika air dipanaskan akan berubah menjadi uap air, sedangkan jika air didinginkan
maka air akan membeku menjadi es. Es, air dan uap adalah zat yang sama hanya wujudnya
saja yang berbeda.
a) Perubahan Fisika Karena Perubahan Wujud
Benda atau zat padat berubah menjadi benda cair, Mencair atau Pencairan .
Contoh:

o es krim yang berubah menjadi cair terkena suhu panas.


o permen atau coklat yang mencair terkena suhu panas.

. Benda atau zat cair berubah menjadi benda padat = Membeku atau Pembekuan
Contoh :

o membuat es kebo dari air sirup dalam plastik.


o membuat agar-agar atau jelly.

Benda atau zat padat berubah menjadi benda gas = Menyublim atau Penyubliman atau
Sublim,
Contoh :

o kapur barus yang menyublim menjadi gas berbau wangi.


o biang es didalam kotak es tongtong untuk mendinginkan es.

. Benda atau zat gas berubah menjadi benda padat = Menghablur atau Penghabluran atau
hablur atau mengkristal atau pengkristalan,
Contoh :

o pembuatan ammonium sulfat dan ammonium nitrat bahan pupuk. Benda atau zat gas
berubah menjadi benda cair = Mengembun atau Pengembunan, Contoh :
o Hujan di malam minggu berasal dari uap awan yang menjadi air.Udara lembab dan
dingin di pagi hari membuat embun di pucuk daun.

Benda atau zat cair berubah menjadi benda gas = Menguap atau Penguapan, Contoh :Air
comberan menguap menjadi uap terkena sinar matahari.

b) Perubahan Fisika karena Perubahan bentuk


Contoh :

o kayu diubah menjadi kursi/lemari dan beras diubah menjadi tepung beras.

c) Perubahan Fisika karena Pelarutan/Pengeringan


Contoh :

o nasi diubah menjadi bubur, gula diubah menjadi sirop dan sayuran menjadi layu.
d) Contoh lain Perubahan Fisika
Contoh :

o bola lampu lisrik menyala cermin memantulkan sinar dan mobil dicat
1. Dekantasi, yaitu pemisahan zat padat dari zat cair yang saling tidak larut pada suhu
tertentu dengan cara menuangkan zat cairnya.
2. Pemisahan zat padat dan zat cair dengan menggunakan media kertas.
3. Destilasi yaitu pemisahan dua atau lebih zat cair berdasarkan perbedaan titik didihnya
yang cukup besar. Contohnya adalah pemisahan campuran air dan etanol, dimana
pada suhu 25C dan tekanan satu atm, titik didh air 100C sedangkan alkohol 78C.
4. rekristalisasi yaitu pemisahan berdasarkan perbedaan titik beku komponen campuran.
Sebaiknya komponen yang akan dipisahkan berwujud padat dan lainnya cair pada
suhu kamar. Contohnya pemisahan garam dari larutan garam dalam air. Larutan
dipanaskan perlahan-lahan sampai tepat jenuh, kemudian dibiarkan dingin dan garam
akan mengkristal, lalu disaring.
5. Ekstraksi yaitu pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan komponen campuran
dalam pelarut yang berbeda. Syaratnya kedua pelarut yang dipakai tidak bercampur.
Contoh pelarut untuk ekstraksi adalah air – minyak, air kloroform. Misalnya
pemisahan campuran A dan B dengan pelarut X dan Y.

D.Sifat Materi

Berdasar kaitannya dengan perubahan materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan


menjadi:

a. Sifat fisika (sifat fisik), yaitu sifat yang berhubungan dengan penampilan fisik yang
biasanyadapat diamati dari luar materi. Sifat fisik ini tidak menyebabkan terbentuknya
zat lain.Contoh: warna, bau, rasa, titik didih, massa jenis.
b. Sifat kimia, yaitu sifat khas yang menjadi identitas dasar materi yang dapat diamati
didalam materi tersebut. Sifat kimia ini berhubungan dengan perubahan menjadi zat
lain (menyebabkan terbentuknya zat lain).Contoh: keelektronegatifan, kereaktifan,
energi ionisasi, energi ikatan.
Berdasarkan kaitannya dengan ukuran atau jumlah materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan
menjadi:

a. Sifat ekstrinsik, yaitu sifat yang besarnya bergantung pada jumlah/ukuran materi.

Contoh: massa, berat, volume

b. Sifat intrinsik, yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah/ukuran materi.

Contoh: bau, warna, rasa, massa jenis, titik didih, sifat kimia (misalnya:
keelektronegatifan, kereaktifan, energi ikatan).

Anda mungkin juga menyukai