Disusun oleh :
1. Heti Asriani (C0C016007)
2. Ratna Cahyani (C0C016017)
3. Gita Rizqi Rianti (C0C016027)
4. Ardiansyah (C0C016037)
5. Rizqi Mufadlol (C0C016047)
A. LATAR BELAKANG
Penyajian laporan keuangan harus sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia, mencakup dimuatnya pengungkapan
informatif yang memadai atas hal-hal material. Hal-hal tersebut mencakup
bentuk, susunan, dan isi laporan keuangan, serta catatan atas laporan
keuangan, yang meliputi, sebagai contoh, istilah yang digunakan, rincian
yang dibuat, penggolongan unsur dalam laporan keuangan, dan dasar-dasar
yang digunakan untuk menghasilkan jumlah yang dicantumkan dalam laporan
keuangan. Auditor harus mempertimbangkan apakah masih terdapat hal-hal
tertentu yang harus diungkapkan sehubungan dengan keadaan dan fakta yang
diketahuinya pada saat audit.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan segmen?
2. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan interim?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang laporan keuangan segmen.
2. Untuk mengetahui tentang laporan keuangan interim.
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber: Data diolah dari Laporan Keuangan Tahunan PT.Adaro Energy Tbk
Pendapatan
dari Pendapatan Nilai Uji Perlukah
Keterangan
Pelanggan antar (10% x
Eksternal Segmen Rp.14555060) dilaporkan
Penambangan
dan
perdagangan
batu bara 12,173,007 428,287 > 1,455,506 ya
Jasa
Penambangan 554,285 776,741 < 1,455,506 tidak
Lain-lain 169,595 453,145
< 1,455,506 tidak
Total 12,896,887 1,658,173
Uji Aktiva. Uji aktiva dilakukan dengan membandingkan jumlah aktiva masing-
masing segmen dengan 10% dari total altiva semua segmen usaha.
Uji Laba Usaha. Dalam penerapan uji laba usaha untuk mengidentifikasi segmen
yang perlu dilaporkan, nilai absolute laba atau rugi operasi suatu segmen
dibandingkan dengan 10% dari yang lebih besar antara laba operasi gabungan
semua segmen usaha yang menghasilkan laba atau rugi operasi gabungan senua
usaha yang merugi.
laba Rugi
Operasi Operasi Nilai Uji Perlukah
Keterangan
Segmen Segmen (10% x Rp.
Usaha Usaha 2998731) Dilaporkan
Penambangan dan
perdagangan batu
bara 2,559,770 0 > 299,873.10 ya
Jasa
Penambangan 102,445 0 < 299,873.10 tidak
Lain-lain 336,516 0 > 299,873.10 ya
Total 2,998,731
Pendapatan
dari Penjualan Nilai Uji (75%
Keterangan
pelanggan antar x Rp. Perlukah
eksternal segmen 14555060 ) dilaporkan
Penambangan dan
perdagangan batu >
bara 12,173,007 0 10,916,295.00 ya
jumlah 12,173,007
B. LAPORAN KEUANGAN INTERIM
1. Pengertian Laporan Keuangan Interim
Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang
diterbitkan di antara dua laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan
interim harus dipandang sebagai bagian yang integral dari periode
tahunan. Dapat disusun secara bulanan, triwulanan atau periode lain yang
kurang dari setahun dan mencakupi seluruh komponen laporan keuangan
sesuai standar akuntansi keuangan.
Laporan Interim diberlakukan untuk perusahaan yang diwajibkan
untuk menyajikan laporan keuangan interim oleh peraturan perundangan,
misalnya Pasar modal, dan lain-lain. Dan juga untuk industri yang telah
diatur dalam standar akuntansi keuangan industri yang bersangkutan,
misalnya perbankan, maka harus mengikuti standar khusus tersebut.
Ada dua pandangan tentang Laporan Interim yaitu :
a) Pandangan yang menganggap periode interim sebagai dasar periode
akuntansi dan menyimpulkan bahwa hasil operasi tiap periode
ditentukan dengan cara yang sama seperti pada periode tahunan.
b) Pandangan yang menganggap periode interim sebagai bagian yang
integral dengan periode tahunan.Pernyataan ini dikembangkan
berdasarkan pandangan kedua yang menganggap laporan keuangan
interim sebagai bagian integral dengan periode tahunan.
5. Perubahan Akuntansi
a. Penghapusan segmen usaha, penggabungan usaha, pos luar biasa,
dan kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi harus
dibebankan pada periode interim saat terjadinya dan tidak boleh
dibebankan pada periode lain.
b. Pos luar biasa harus diungkapkan secara terpisah dan dimasukkan
dalam laporan laba rugi periode interim saat pos luar biasa terjadi.
Dalam menentukan materialitas, pos luar biasa harus dihubungkan
langsung dengan estimasi pendapatan tahunan.
c. Peristiwa atau kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi dan
berpengaruh material terhadap hasil operasi tetapi tidak dapat
dikelompokkan dalam pos luar biasa juga harus dilaporkan dan
diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi periode
interim.
d. Kewajiban kontinjen dan ketidakpastian lain yang diperkirakan
dapat mempengaruhi kewajaran penyajian data keuangan pada
tanggal neraca harus diungkapkan dalam laporan keuangan interim
dengan cara yang sama seperti dalam laporan keuangan tahunan.
Pengungkapan tersebut harus diulang dalam laporan keuangan
interim berikutnya dan dalam laporan keuangan tahunan sampai
kewajiban kontinjen itu terselesaikan.
A. KESIMPULAN
Menurut FASB Statement No.131, pelaporan segmen berlaku
untuk perusahan, yang didefinisikan sebagai perusahaan yang menerbitkan
efek hutang atau ekuitas yang diperdagangkan dipasar umum, yang
diwajibkan untuk memberikan laporan keuangan kepada SEC, atau
memberikan laporan keuangan dengan tujuan memberikan surat
berharga dipasar umum. Perusahaan harus melaporkan informasi
segmen dengan cara yang sama dengan manajemen mengatur
perusahaan dengan unit-unit untuk pengambilan keputusan internal dan
tujuan evaluasi kinerja. Standar merunjuk pendekatan yang demikian sebagai
pendekatan manajemenuntuk segmentasi.
Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan
di antara dua laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan interim harus
dipandang sebagai bagian yang integral dari periode tahunan. Dapat disusun
secara bulanan, triwulanan atau periode lain yang kurang dari setahun dan
mencakupi seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi
keuangan. Laporan Interim diberlakukan untuk perusahaan yang diwajibkan
untuk menyajikan laporan keuangan interim oleh peraturan perundangan,
misalnya Pasar modal, dan lain-lain. Dan juga untuk industri yang telah
diatur dalam standar akuntansi keuangan industri yang bersangkutan,
misalnya perbankan, maka harus mengikuti standar khusus tersebut.
DAFTAR PUSTAKA