Anda di halaman 1dari 59

Kisi-kisi Soal CPNS Wawasan Kebangsaan Pancasila

& Falsafah Negara


Ebook ini HANYA BOLEH didownload oleh Member Situs
www.ebooksoalcpns.com
Kisi-kisi Ringkasan Materi Pancasila dan Falsafah

• Hakikat Ideologi dan pengertian ideologi menurut beberapa ahli


• Istilah ideologi pertama kali diciptakan oleh Destuct de Tracy, seorang filsuf Perancis.
• Ideologi memiliki derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
• Fungsi Ideologi
¾ Struktur kognitif,
¾ Orintasi pasar
¾ Memberikan norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi masyarakat
¾ Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong masyarakat untuk mencapai tujuan
¾ Pendidikan bagi masyarakat
• Kekuatan Ideologi
¾ Dimensi realita
¾ Dimensi Idealisme
¾ Dimensi fleksibilitas
• Makna Ideologi
¾ Sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan
¾ Mewujudkan satu asas kerohanian pandangan dunia dan pandangan hidup
• Jenis-jenis Ideologi
¾ Liberalisme,
¾ Marxisme – Komunisme
¾ Sosialisme
¾ Nasionalisme
¾ Fundamentalisme

• Hakikat Pancasila sebagai Ideologi terbuka


¾ Pancasila mampu menyesuaikan perkembangan zaman tanpa mengubah nilai dasarnya
¾ Nilai-nilai dasar Pancasila mampu dikembangkan sesuai tuntutan perkembangan zaman
¾ Pancasila mampu memberikan orientasi ke depan dan terbuka dalam segala aspek kehidupan.
• Nilai dasar Pancasila bersumber dari nilai-nilai budaya dan masyarakat Indonesia sesuai UUD 1945.
• Nilai instrumen Pancasila merupakan wujud pelaksanaan dari nilai dasar Pancasila terdapat dalam Pembukaan
UUD 1945.
• Nilai praktis Pancasila yaitu kerukunan, gotongroyong, saling menghormati, dal lain-lain.
• Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
• Sebagai satu kesatuan yang utuh, Pancasila dikatakan sebagai ”das sollen” dan menjiwai UUD Negara RI Tahun
1945 sebagai “das sein”.
• Pengertian Pancasila
¾ Secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta
¾ Istilah Pancasila ditulis dalam buku Sutasoma oleh Mpu Tantular dan dalam kitab Negarakertagama oleh
Mpu Prapanca.
• Rumusan Pancasila sebagai dasar negara terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat
• Dalam alinea ke 4 UUD 1945 terdapat tujuan negara, bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD, dan
dasar negara.
• Dasar negara Indonesia adalah Pancasila
• Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
¾ Sila I: mengandung arti bahwa adanya pengakuan dari bangsa Indonesia terhadap Tuhan YME.
¾ Sila II: mengandung arti bahwa adanya pengakuan terhadap hak asasi manusia sesuai harkat dan
martabatnya.
¾ Sila III: mengandung arti adanya membina rasa persatuan dan nasionalisme bangsa Indonesia.
¾ Sila IV: mengandung pengertian bahwa adanya paham demokrasi yang mengutamakan pengambilan
keputusan dalam musyawarah mufakat.
¾ Sila V: mengandung arti bahwa tujuan negara adalah tercapainya masyarakat yang adil dan makmur lahir
maupun batin.

• Asas pembangunan nasional berdasarkan Pancasila yaitu:


¾ Asas demokrasi
¾ Asas perikemanusiaan dan keseimbangan
¾ Asas usaha bersama dan kekeluargaan
¾ Asas adil dan merata
¾ Asas manfaat
¾ Asas kepercayaan pada diri sendiri
¾ Asas kesadaran hukum

• Pancasila sebagai Paradigma nasional meliputi segala aspek kehidupan masyarakat seperti politik, ekonomi, sosial
budaya, pendidikan, agama, hukum, serta hankam.
• Pancasila memiliki sifat terbuka, fleksibel, dan tidak kaku (luwes) sehingga dapat diterapkan sepanjang zaman.
• Pancasila menjadi sumber inspirasi, penggerak, serta pendorong pembangunan nasional.
• Dasar negara adalah fundamen yang kokoh dan kuat serta bersumber dari pandangan hidup atau falsafah
(cerminan dari peradaban, kebudayaan, keluhuran budi dan kepribadian yang tumbuh dalam sejarah
perkembangan suatu bangsa) yang diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
• Pada hakikatnya dasar negara merupakan falsafah negara.
• Falsafah negara berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum.
• falsafah negara atau dasar negara menjadi sikap hidup, pandangan hidup bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
• Dasar negara merupakan grundnorm (norma dasar) atau staatfundamentalnorm (norma fundamental negara).
• Awal kelahiran Pancasila sebagai dasar negara dimulai pada akhir pendudukan Jepang di Indonesia (tahun 1942)
• ”Lahirnya istilah Pancasila” dibacakan pada pidato Sukarno tanggal 1 Juni 1945
• Perumusan terakhir Pancasila sebagai dasar negara dilakukan pada sidang kedua BPUPKI tanggal 10 Juli 1945
• Penetapan dan pengesahan UUD 1945 dibicarakan pada Sidang PPKI
• Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam konstitusi negara (UUD 1945)
• Asal mula Pancasila sebagai ideologi dibedakan menjadi dua, yaitu:
¾ Asal mula langsung:
- Asal mula bahan (kausa materialis)
- Asal mula bentuk (kausa formalis)
- Asal mula karya (kausa effisiens)
- Asal mula tujuan (kausa finalis)
¾ Asal mula tidak langsung dinyatakan bahwa Pancasila berasal sebelum Proklamasi Kemerdekaan.
• Pancasila menurut Ketetapan MPR No. III/ MPR/ 2000 merupakan ”sumber hukum dasar nasional”
• Pancasila berfungsi sebagai sumber semangat bagi UUD Negara RI Tahun 1945, penyelenggara negara, pelaksana
pemerintahan.
• Istilah konstitusi berasal dari bahasa Prancis, constituer yang berarti membentuk.
• konstitusi adalah pembentukan suatu negara atau menyusun suatu negara.
• Keterkaitan atau hubungan antara dasar negara dengan konstitusi (UUD Negara RI Tahun 1945) terdapat dalam
pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945.
• nilai yang terkandung dalam sebuah konstitusi
¾ Nilai Normatif
¾ Nilai Nominal
¾ Nilai Semantik
• Konstitusi negara Indonesia adalah konstitusi tertulis
• Konstitusi RIS 1949 disahkan melalui Keputusan Presiden pada tanggal 31 Januari 1950 No. 48 (LN. 50-3) dan
diundangkan pada tanggal 6 Februari 1950.
• Tanggal 19 Mei 1950 terbentuk negara kesatuan sebagai penjelmaan dari Republik Indonesia berdasarkan
Proklamasi 17 Agustus 1945.
• Tanggal 15 Agustus 1950 terbentuklah undang-undang dasar baru menggantikan UUD RIS, yaitu Undang-
Undang Dasar Sementara 1950.
• Dekrit Presiden 5 Juli 1959 menjadi awal kembalinya bentuk NKRI dan berlakunya UUD 1945 pasca negara RIS.
• Amandemen UUD Negara RI Tahun 1945 berarti perubahan atau mengubah (to amend) UUD Negara RI Tahun
1945.
• Dalam UUD Negara RI Tahun 1945 Pasal 37 yang diberi wewenang untuk melakukan amandemen adalah MPR.
• Untuk mengubah UUD harus memenuhi syarat-syarat berikut:
¾ Usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar dapat diagendakan apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya
1/3 dari jumlah anggota MPR
¾ Setiap usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar diajukan secara tertulis
¾ Untuk mengubah pasal-pasal undang-undang dasar, Sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota MPR
¾ Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.
• Perubahan Pertama UUD Negara RI dilakukan tahun 1945 tanggal 19 Oktober 1999
• Perubahan Kedua UUD Negara RI dilakukan tahun 1945 tanggal 18 Agustus 2000
• Perubahan Ketiga UUD Negara RI dilakukan tahun 1945 tanggal 9 November 2001
• Perubahan Keempat UUD Negara RI dilakukan tahun 1945 tanggal 10 Agustus 2002
• Menurut Tap. MPR No. III/2000, Undang-Undang Dasar 1945 adalah hukum dasar Republik Indonesia yang
memuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara.
• Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 terdiri atas embukaan, batang tubuh, dan penjelasan merupakan
satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
¾ Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 alinea
¾ batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 20 bab, 37 pasal, 3 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan
¾ penjelasan terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.

• Pembukaan UUD Negara RI Tahun1945 juga merupakan sumber dan cita-cita hukum serta cita-cita moral bangsa
Indonesia.
• Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 tidak boleh diubah oleh siapa pun
• Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 memuat 4 alinea, dan mengandung empat pokok pikiran
• Pembukaan UUD 1945 tidak akan pernah diubah, dengan alasan:
¾ Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 memuat dasar filosofis dan normatif yang mendasari seluruh pasal
dalam UUD Negara RI Tahun 1945
¾ Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 mengandung staatsidee (cita negara), berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia, tujuan negara dan dasar negara yang harus tetap dipertahankan

• Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 sebagai Pernyataan Kemerdekaan yang Terperinci
• Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 merupakan Tertib Hukum Tertinggi di Negara Indonesia
• Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental
• Pancasila sebagai paradigma
♣ Pancasila sebagai paradigma pembangunan politik
♣ Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi
♣ Pancasila sebagai paradigma pembangunan social budaya
♣ Pancasila sebagai paradigma pembangunan pertahanan dan keamanan.

• Makna nilai-nilai setiap sila pancasila


Nilai-nilai pancasila terdiri dari seperangkat prinsip yang merupakan sikap kepribadian bangsa Indonesia. Nilai-
nilai tersebut antara lain
1) Nilai ketuhanan yang Maha Esa berisi prinsip hidup sesuai dengan hakekat tuhan meliputi;
Causa prima, sebab yang pertama dari segala sesuatu
Pengatur tentang kehidupan alam
Asal mula terjadinya sesuatu
Maha kuasa, maha sempurna, maha baik
Kekal selama-lamanya
Wajib disembah dan wajib ditaati serta dihormati, kewajiban menyembah, mentaati dan menghormati sesuai
dengan cara agama masing-masing.
2) Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradap bahwa kita berprinsip hidup sesuai dengan hakekat manusia
sebagai mahluk individu yang membedakan manusia yang satu dengan manusia yang lain. Hakekat manusia
sebagi mahluk social selalu hidup berkelompok sangat bergantung pada manusia lain dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Nilai yang harus dikembangkan ;
♣ Saling menghormati
♣ Saling menghargai
♣ Suka tolong menolong
♣ Peduli kepada sesama
3) Nilai Persatuan Indonesia
Prinsip hidup mengandung makna bahwa ; bangsa Indonesia adalah bangsa yang :
♣ Memiliki persatuan dan kesatuan
♣ Selalu utuh, tidak mau pecah belah
♣ Hidup dalam wadah Negara kesatuan RI
♣ Memiliki Negara yang mandiri, tidak tergantung pada bangsa lain
♣ Selalu ikut mewujudkan perdamaian dunia lewat hubungan kerja sama dengan bangsa lain
4) Nilai Kerakratan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Ciri kehidupan berdemokrasi Indonesia;
♣ Menyelesaikan permasalahan dan perbedaan melalui musyawarah
♣ Setiap keputusan yang diambil melalui musyawarah mufakat
♣ Memiliki wakil rakyat untuk melaksanakan kehendak rakyat melalui pemilu
♣ Presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat melalui pemilu secara berkala dan teratur.
5) Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Prinsip hidup sesuai dengan hakekat adil yaitu keseimbangan antara hak dan kewajiban dengan maksud harus
mendahulukan kewajiban. Kewajiban bergandengan dengan hak bila yang satu terpenuhi maka yang lain harus
dilaksanakan.
Wujud pelaksanaan nilai keadilan antara lain;
♣ Dalam memenuhi hak rakyat atas kepentingan jalan raya mohon pemerintah membangun jalan tol, membuat
jembatan, memperbanyak alat transportasi
♣ Dalam memenuhi hokum, pemerintahan Negara, pemilik kendaraan harus membayar pajak dan menaati
peraturan lalu lintas.

Tiga dimensi yang sebagai ideologi terbuka


Dalam pandangan Dr Alvian, kekuatan ideologi tergantung pada tiga dimensi yang terkandung didalam
dirinya :
a. Dimensi realitas
Bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi secara reel berakar dan hidup dalam
masyarakat/bangsanya, terutama karena nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman
sejarahnya.
b. Dimensi idealisme
Bahwa nilai-nilai dasar ideologis tersebut mengandung idealisme, bukan angan-angan yang memberi hambatan
tentang masa depan yang lebih baik melalui perwujudan atau pengalamannya dalam praktek kehidupan bersama
mereka sehari-hari dengan berbagai dimensinya.
c. Dimensi fleksibelitas
Bahwa ideologi tersebut memiliki keluwesan yang memungkinkan Merangsang pengembangan pemikiran-
pemikiran baru yang relevan tentang dirinya,tanpa menghilangkan hakikat (jati diri) yang terkandung dalam
nilai dasar.

2. Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Para Digma Pembangunan


a. Pancasila Sebagai Sumber Nilai
Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan pancasila,segala yang ada dan terjadi dalam kehidupan
bangsa Indonesia baik dalam kehidupan berbangsa,bernegara maupun dalam kehidupan masyarakat dan dinilai
berdasarkan pancasila,dengan sendirinya panca sila sumber nilai bagi kehidupan bangsa Indonesia
b. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Pancasila sebagai pandangan hidup sering disebut dengan istilah way of life, pancasila sebagai pandangan hidup
digunakan sebagai pegangan atau petunjuk dalam menghadapi dan mengatasi persoalan dalam kehidupan
sehari-hari dari setiap warga Negara Indonesia.

c. Pancasila sebagai Dasar Negara RI


Pancasila sebagai dasar Negara disebut sebagai philosofische grondslag Negara Indonesia yang dijadikan
sebagai dasar dalam mengatur penyelenggaraan pemerintahan Negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar
Negara pancasila merupakan norma hokum yang mengikat seluruh aparatur penyelenggara Negara dan warga
Negara.

Unsur-unsur terbentuknya Bangsa

Memiliki cita-cita bersama


Memilik sejarah hidup bersama
Memiliki adat budaya dan kebiasaan sama
Menempati suatu wilayah tertentu
Terorganisasi dalam suatu pemerintahan yang berdaulat

SISTEM PEMERINTAHAN
2.1. Sistem Pemerintahan Berbagai Negara
2.1.1. Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Berbicara tentang system pemrintahan berarti membicarakan tentang mekanisme pertanggung jawaban dalam
pelaksanaan pemerintahan. Pada garis besarnya, system pemerintahan yang dilakukan pada Negara demokrasi
diklasifikasikan ke dalam system pemrintahan parlementer dan system pemerintahan presidensial.

a. Sistem pemerintahan parlementer


Adalah system pemerintahan yang mana tugas-tugas pemerintahannya dipertanggung jawabkan oleh perdana
menteri (pimpinan cabinet) .
Dalam pemerintahan parlementer, eksekutif parlementer terikat pada legislative. Kabinet dibentuk merupakan
cerminan kekuatan politik dalam badan legislative yang mendukungnya.
Dalam system pemrintahan parlementer, apabila parlemen beranggapan cabinet telah melakukan
penyelewengan terhadap berbagai kebijakan – kebujakan yang telah disepakati bersama dan tidak mampu
dipertanggung jawabkan maka parlemen dapat membubar cabinet melalui mosi tidak percaya. Untuk
mengimbangi hal itu pemerintah dapat membubarkan parlemen apabila parlemen tidak mewakili kehendak
rakyat. Untuk mengisi dan membentuk parlemen baru biasanya diikuti dengan pemilihan umum.
b. Sistem pemerintahan presidensial
Adalah system pemerintahan yang tugas eksekutifnya dijalankan dan dipertanggung jawabkan oleh presiden.
Dalam system presidensial kelangsungan masa jabatan eksekutif tidak tergantung pada badan legislative.
Presiden yang bertindak sebagai eksekutif mempunyai massa jabatan tertentu dan pasti. Legislatif tidak
memiliki kewenangan untuk menjatuhkan presiden karena lemahnya dukunngan politik/karena ketidak
efektifitas kinerja pemerintahan. Presiden hanya mungkin diberhentikan ditengah masa jabatannya jika dia
terbukti melanggar konstitusi.
2.1.2. Ciri-Ciri system pemerintahan parlementer dan presidensial
1) Ciri-ciri pemerintahan parlementer
- Perdana mentri bersama kabinet bertanggung jawab kepada parlemen
- Pembentukan cabinet didasarkan pada kekuatan-kekuatan yang menguasai parlemen
- Para anggota cabinet mungkin seluruhnya atau sebagiannya merupakan anggota parlemen
- Kabinet dapat dijatuhkan setiap saat oleh parlemen dan sebaliknya kepala Negara dengan saran perdana mentri
dapat membubarkan parlemen dan pemerintah mengadakan pemilihan umum.
- Lama masa jabatan kabinet tidak dapat ditetukan dengan pasti.
- Kedudukan kepala Negara tidak dapat diganggu gugat / diminta pertanggung jawaban atas jalannya
pemerintahan
2) Ciri-ciri pemerintahan presidensil
- Presiden selain mempunyai kekuasaan sebagai kepala Negara juga berkedudukan sebagai kepala pemerintahan
- Presiden tidak dapat membubarkan pemengang kekuasaan legislative
- Masa jabatan presiden dan pemegang kekuasaan legislative dipilih untuk masa jabatan yang tetap
- Presiden dibantu oleh mentri-mentri Negara yang diangkat dan bertanggung jawab kepada presiden
- Presiden dan para mentri tidak bertanggung jawab pada parlemen (DPR)
2.1.3. Induk Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensil serta pengaruhnya terhadap Negara lain di Dunia
Dalam dunia internasional Negara-negara saling berhubungan melalui berbagai bidang seperti ekonomi,
pertahanan keamanan maupun budaya menjadi gelanggang untuk menjalin hubungan internasional. Dalam
konteks tersebut Negara-negara besar membawa pengaruhnya baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap Negara-negara lain yang pernah menjadi daerah jajahannya atau pernah berada dibawah
perlindungannya.

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi sistim pemerintahan suatu Negara adalah sebagai berikut;
1) Faktor sejarah
Dari perjalanan sejarah dunia kita cermati bahwa terdapat beberapa sebab kemunculan suatu Negara baru.
Terjadinya revolusi, invasi dan penaklukan.
Contoh proses terbentuknya suatu Negara;
a. penyerahan (cessie)
b. pencaplokan / penguasan (anexatie)
c. pemisahan (separatise)

Contoh Negara merdeka baru yang memiliki keterkaitan sejarah dengan negara lain sehingga terpengaruh
terhadap sistim pemerintahan yang digunakan.
NO Negara induk Negara merdeka baru Sistim pemerintahan
1 Perancis Kamerun, Chad, Kaledonia Baru,
Kamboja, Republik Afrika Tengah,
Ajazair, dan Burundi Parlementer
2 Inggris Kanada, Afrika Selatan, Selandia Baru,
Australia dan India Parlementer

3 Rusia / Uni Soviet Kuba, Korea Utara, Vietnam, RRC,


Ukraina,Bulgaria Presidensial
4 Amerika Serikat Filipina Presidensial
5 Spanyol Argentina, Bolivia, Chili, Ekuador , Guaetemala
Presidensial

2. Faktor Ideologi
Diantara ideologi yang berkembang didunia, tiga yang disebut besar yang dipraktekkan diberbagai Negara yaitu
a. fasisme
b. liberalisme
c. komunisme
Beberapa contoh Negara yang terpangaruh oleh persebaran ideologi yaitu

NO Negara Induk Negara dalam hubungan ideologi Sistim Pemerintahan


1 Amerika Serikat Inggris, Perancis, Italia , Kanada,
Australia, Jerman, Korea Selatan dll
Presidensial atau
Parlementer dengan
lebih dari satu
partai
2 Uni Soviet Yugoslavia, Rumania, Cekoslowakia,
Bulgaria, Cina, Kuba, Korea Utara,
Vietnam dll
Presidensial dengan
partai tunggal yaitu
partai Komunis

2.2. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia


www.ebooksoalcpns.com
Pelaksanaan pemerintahan diindonesia mengalami dinamika yang unik. Pada awal kemerdekaan Indonesia
sempat menerapkan system pemerintahn parlementer namun perseteruan politik mengakibatkan kegagalan
cabinet untuk dapat bekerja dengan baik. Setelah presiden Sukarno mengeluarkan dekrit yang antara lain
menyatakan kembali ke UUD 1945, system pemerintahan Indonesia kembali ke presiden sialisme. Dalam
prakteknya baik pada masa Sukarno ataupun Suharto, presiden mendominasi panggung politik Indonesia.

2.2.1 Dinamika pelaksanaan system pemerintahan Negara Indonesia, kelebihan dan kelemahannya pada saat
berlakunya UUD 1945
berdasarkan pada perkembangan dan pelaksanaan ketatanegaraan RI maka system pemerintahan Negara
Indonesia pernah dipraktekkan system pemerintahan parlamenter.
Sesuai dengan ketentauan yang tercantum Dalam UUD 1945 bahwa system pemerintahannya adalah
presidensial.
a. Pasal 4 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “ presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.hal
ini mengandung arti bahwa presiden RI merupakan satu-satunya lembaga Negara yang memegang kekuasaan
pemerintah”.
b. Pasal 17 UUD 1945 menyatakan bahwa :
1. Presiden dibantu oleh menteri-menteri Negara
2. Menteri-menteri Negara diangkat dan diberhentikan oleh presiden
3. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan
c. Penjelasan umum UUD 1945 mengenai system pemerintahan Negara yang berbunyi “ menteri-menteri
Negara adalah pembantu presiden, menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR.
d. Penjelasan umum UUD 1945 mengenai system pemerintahan Negara yang berbunyi “ presiden ialah
penyelenggara pemerintahan Negara tertinggi dibawah MPR”.

Kelebihan system pemerintahan presidensil antara lain :


Pada saat ( 5 juli 1959 sampai dengan 1968 ) walaupun terjadi krisis politik situasi kehidupan masih dapat
dikuasai dan terkendali. Keberanian pemerintah mengambil langkah-langkah politik untuk mempertahankan
irian jaya menjadi bagian wilayah Negara kesatuan RI merupakan prestasi bagi Indonesia.
Kelemahannya adalah :
Belum berhasil melaksanakan pembangunan ekonomi sehingga tingkat kehidupan ekonomi masyarakat rendah
dan pemerintah telah melakukan langkah-langkah konstitusional dan pembangunan disegala bidang.
Sebagaimana diuaraikan diatas bahwa Indonesia pernah menerapkan system pemerintahan parlamenter yaitu
ketika dikeluarkannya maklumat pemerintah tanggal 14 november 1945 yang dilanjutkan dengan berlakunya
konstitusi RIS 1949 dan UUDS 1950.
Beberapa kelebihan dari system pemerintahan parlamenter yang pernah diterapkan diindonesia antara lain
kuatnya lembaga legislative dalam mengawasi ( mengontrol ) kebijakan pemerintah sehingga pemerintah tidak
www.ebooksoalcpns.com
berani melakukan tindakan yang menyimpang dari ketentuan yang telah diterapkan. System parlamenter
mendorong timbulnya partai politik sebagai wadah penyalur aspirasi masyrakat yang dapat menumbuh
kembangkanpolitik yang demokratis.
Adapun kelemahan dari system pemerintahan par;lamenter yang berlaku diindonesia yaitu sering terjadi
pergantian cabinet yang berakibat program pemerintah tidak dapat terselesaikan sehingga memicu
ketidakpuasan rakyat, dari sinilah kemudian muncul eksesyang berwujud pergolakan atau pemberontakan yang
kita kenal dengan pergerakan ataupun ekstrimis.

2.2.2 Sikap positif WNI yang baik terhadap pelaksanaan system pemerintahan Negara
Dalam menetukan sikap terhadap pelaksanaan system pemerintahan yang berlaku di Indonesia, kita seharusnya
mengembalikan pada landasan kehidupan bernegara yaitu pancasila sebagai landasan ideologi dan UUD Negara
RI 1945 sebagai landasan konstitusional
1. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia
setiap bangsa dan Negara tentu memilki ideologi begitu pula dengan Indonesia memiliki ideologi yaitu
pancasila. Ideologi pancasila senantiasa menjadi landasan cita-cita untuk ,membangun kehidupan
bermasyarakat dan bernegara menjadi lebih maju dan lebih baik
2. UUD Negara RI 1945 sebagai landasan konstitusional
UUD Negara RI 1945 sebagai landasan konstitusional mengandung artibahwa dalam segala penyelenggaraan
pemerintah Negara harus berlandaskan pada Negara RI 1945.

Sikap yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan pemerintah Negara :


a. Tetap menjaga tegaknya Negara kesatuan RI
b. Menjunjung tinggihukum dan pemerintahan
c. Pemerintahan yang demokratis
d. Pembagian kekuasaan
e. Kekeluargaan dan gotong royong
f. Keterbukaan ( transparan )
g. Mewujudkan kesejahteraan sosial

2.3 Pelaksanaan system pemerintahan yang berlaku di Indonesia dengan pelaksanaan system pemerintahan yang
berlaku dinegara lain
2.3.1 Pelaksanaan system pemerintahan presidensil di Indonesia.
a. Kurun waktu berlakunya
Pada tanggal 18 agustus 1945 PPKI menetapkan dan mengesahkan UUD 1945. masa berlakunya UUD 1945
dengan menerapkan system pemerintahan presidensil mengalami beberapa kali kurun waktu:
- 18 agustus 1945 – 14 nopember 1945
www.ebooksoalcpns.com
- 5 juli 1959- sekarang
b. Kekuasaan Pemerintah Negara dan kementerian Negara
UUD negara RI 1945 telah mengatur kekuasaan pemerintah Negara dan kementerian Negara. Ketentuan
tersebut tercantum didalam pasal 4 sampai dengan pasal 16 UUD Negara RI 1945 ( mengenai kekuasaan
pemerintah Negara ) dan pasal 17 UUD negara RI 1945 ( meneganai kementerian Negara
2.3.2 Pelaksanaan system pemrintahan presidensil yang berlaku di amerika serikat
a. Lembaga Legislative (kongres)
Bab I pasal 10 konstitusi AS telah menegaskan bahwa kekuasaan untuk membuat
undang-undang berada ditangan sebuah kongres AS. Kongres yterdiri dari dua
badan( bicameral ) yaitu :
- Senat mewakili Negara bagian dan tiap Negara bagian dua orang dengan masa
jabatan 6 tahun
- Dewan perwakilan rakyat ( house of represcentative ) setiap anggota DPR
mewakili satu distrik untuk masa jabatan 2 tahun
b. Lembaga Eksekutif
Berdasarkan konstitusi AS yang bertanggung jawab sebagai pelaksana UU ialah
presiden dan wakil presiden memgang jabatan 4 tahun
c. Lembaga Yudikatif
Di AS kekuasaan dibidang hokum dipegang oleh sebuah lembaga MA dan kepda
pengadilan-pengadilan rendah lainnya.
d. Prinsip-Prinsip Pemerintah AS
1. Prinsip demokrasi
2. Prinsip federalis
3. Prinsip pemisahan kekuasaan.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Panca berarti lima dan sila berarti sendi atau dasar. Pancasila merupakan 5 dasar Negara kesatuan republik Indonesia
yang merupakan landasaan idiil bangsa, sementara landasan konstitusional UUD 1945. Proses lahirnya Pancasila
dimulai dari sidang BPUPKI pertama yang merapatkan tentang dasar Negara. Tepat pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno
yang dibisiki oleh Muh. Yamin membacakan istilah Pancasila untuk dasar Negara. Rumusan Pancasila yang sah
adalah yang kita dengar dan hayati selama ini, bukan yang tercantum dalam Piagam Jakarta atau Pembukaan UUD
1945 karena terdapat perubahan pada sila pertamanya.
1. Fungsi utama Pancasila adalah sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
dasar Negara merupakan pedoman dalam penyelenggaraan Negara. Sedangkan sebagai pandangan hidup bangsa,
pancasila menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Pancasila memiliki fungsi sebagai ideologi atau dasar falsafah Indonesia dimana disini pancasila berperan sebagai
ideology terbuka yang berarti mampu mengikuti perkembangan zaman dan dinamika internal. Implementasi
pancasila sebagai ideologi terbuka adalah mampu menerima nilai-nilai asing secara selektif.

www.ebooksoalcpns.com
3. Pancasila memiliki fungsi sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan karena pancasila menganfung nilai-
nilai yang luhur dan digali dari zaman nenek moyang serta pancasila mampu menjadi acuan atau kerangka dasar
bernegara.
4. Pancasila juga memiliki fungsi sebagai perjanjian luhur rakyat Indonesia karena memiliki sifat luhur dan bersifat
satu kali dan satu-satunya oleh para wakil rakyat Indonesia.
5. Pancasila juga menjadi kepribadian hidup bangsa Indonesia karena mencirikan sesuatu yang khas dan mampu
membedakan Indonesia dengan Negara lain dalam kancah internasional.
6. Pancasila juga merupakan Jiwa bangsa Indonesia karena nilai-nilainya ada bersamaan dengan adanya Negara
Indonesia itu sendiri.
7. Pancasila juga sebagai sumber dari segala sumber hukum nasional, dan sebagai dasar falsafah Negara kesatuan
republik Indonesia karena merupakan perwujudan nilai-nilai yang paling baik, adil, dan benar.
Jalur-jalur yang dapat dilakukan dalam rangka pemasyarakatan Pancasila di antaranya: 1) jalur pendidikan: formal,
informal, dan nonformal, 2) jalur media massa: cetak dan elektronik, serta 3) organisasi: organisasi politik atau
organisasi masyarakat.

Pembukaan UUD 1945 bersifat fundamental dan tidak dapat diganggu gugat karena mengubah pembukaan sama
dengan membubarkan Negara kesatuan RI. Hal ini disebabkan pembukaan merupakan sumber motivasi dan aspirasi
perjuangan bangsa Indonesia, sumber cita-cita hukum dan moral bangsa, serta mengandung nilai yang universal dan
lestari. Pembukaan ini terdiri dari 4 alinea dengan maknanya masing-masing yaitu Persatuan yang sesuai sila 3,
keadilan sosial sesuai sila 5, kedaulatan rakyat sesuai sila 4 , serta keTuhanan dan Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab sesuai sila 1 dan 2 Pancasila.

November 6, 2012

SUBSTANSI KONSTITUSI
Secara garis besar substansi/isi konstitusi memuat :
a.Pernyataan tentang idiologi negara, dasar negara, tujuan negara, asas politik negara, gagasan moral
keagamaan
b.Ketentuan tentang struktur organisasi negara
c.Ketentuan tentang perlindungan hak asasi manusia
d.Ketentuan tentang prosedur mengubah UUD
e.Ketentuan tentang larangan mengubah bagian tertentu dari konstitusi
KOSNTITUSI DI INDONESIA

1. NKRI sekarang menggunakan UUD 1945


2. UUD 1945 dirumuskan oleh BPUPKI pada sidang periode ke II (14-16 Juli 1945), dan disyahkan oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945
3. Naskah resmi UUD 1945 dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tahun ke II nomor 7 tanggal 15
Februari 1945.
4. UUD 1945 adalah keseluruhan naskah yang terdiri pembukaan dan pasal-pasal yang merupakan sebagian dari
hukum dasar negara yaitu sebagai hukum dasar tertulis.

www.ebooksoalcpns.com
KEDUDUKAN UUD 1945
1. Sebagai norma hukum :

Berisi norma yang harus dilaksanakan dan ditaati.


Berisi peraturan yang mengikat kepada pemerintah, setiap lembaga negara, setiap lembaga masyarakat dan
setiap warga negara

2. Sebagai hukum dasar :

Menjadi dasar adanya dan sumber kekuasaan setiap lembaga negara.


Merupakan sumber hukum bagi peraturan perundang-an yang lebih rendah kedudukannya.

3. Sebagai alat kontrol terhadap :


• Pelaksanaan pemerintahan negara.
• Peraturan perundangan lain dibawah UUD
4. Sebagai hukum tertinggi :
• Dalam tata urutan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, UUD 1945 memiliki kedudukan
paling tinggi, sehingga peraturan perundangan lainnya yang lebih rendah harus sesuai atau tidak boleh
bertentangan dengan UUD 1945

HUBUNGAN PANCASILA DENGAN UUD 1945


Pokok-pokok pikiran pembukaan UUD 1945 yang hakekatnya merupakan pancaran sila-sila Pancasila
dijelmakan dalam pasal-pasal UUD 1945
KLASIFIKASI KONSTITUSI DI INDONESIA
Klasifikasi konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia :
1) UUD 1945
2) Konstitusi RIS 1949
3) UUD Sementara 1950
SUBSTANSI UUD 1945
UUD 1945 yang terdiri Pembukaan dan pasal-pasal, secara garis besar memuat materi-materi atau ketentauan-
ketentuan pokok sebagai berikut :

1. Pernyataan tentang idiologi negara, dasar negara, tujuan negara, asas politik negara, gagasan moral
keagamaan
2. Sistem ketatanegaraan (struktur organisasi negara)
3. Prinsip pembagian kekuasaan
www.ebooksoalcpns.com
4. Prinsip negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.
5. Sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat, seperti adanya pelaksanaan pemilihan umum untuk
memilih anggota DPR, DPD serta Presiden dan wakil Presiden.
6. Negara Indonesia adalah negara hukum.
7. Pengkuan dan perlindungan hak asasi manusia
8. Sistem sosial budaya berdasarkan asas “Bhinneka Tunggal Ika”
9. Prinsip kesederajatan dalam hukum dan pemerintahan.
10. Sistem ekonomi yang berasaskan kekeluargaan.
11. Prinsip bela negara
12. Prinsip pertahanan dan keamanan negara
13. Prosedur mengubah UUD.
14. Larangan mengubah bagian tertentu dari UUD.

SISTEMATIKA UUD 1945


Sebelum amandemen :
1) Pembukaan UUD 1945 terdiri empat alinia
2) Batang Tubuh UUD 1945 terdiri 16 Bab, 37 pasal, 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan
3) Penjelasan UUD 1945 terdiri Penjelasan umum dan Penjelasan pasal demi pasal
Sesudah amandemen :
1) Pembukaan UUD 1945
2) Pasal – pasal UUD 1945
POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
a) Persatuan.
b) Keadilan sosial.
c) Kedaulatan rakyat.
d) Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945
1. Sebagai tertib hukum.
2. Sebagai pokok kaidah negara yang foundamental
3. Sebagai Mukadimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak terpisahkan
4. Dalam hubungannya dengan pasal-pasal UUD 1945, Pembukaan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi

Pada tanggal 22 Juni 1945, perumusan pancasila berdasarkan pidato tanggal 1 Juni tersebut selesai. Rumusan
baru ini berisi:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi para pemeluknya;
www.ebooksoalcpns.com
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

2. Kelompok tingkatan norma menurut Hans Nawiasky


Kelompok tingkatan norma menurut Hans Nawiasky adalah sebagai berikut:
1) Staatfundamentalnorm atau norma fundamental Negara.
2) Staatgrundgesetz atau aturan dasar /pokok negara.
3) Formellgesetz atau Undang-undang.
4) Verordnung & autonome satzung atau aturan pelaksana dan aturan

Tujuan konstitusi Negara


Setiap konstitusi senantiasa mempunyai dua tujuan yaitu:
1) Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik;
2) Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa, serta menetapkan bagi penguasa tersebut
batas-batas kekuasaan mereka.
Konstitusi menempati posisi yang sangat penting dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara karena
konstitusi menjadi barometer kehidupan bernegara dan berbangsa yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan
para pendahulu. Selain itu, konstitusi juga merupakan ide-ide dasar yang digariskan oleh The founding Fathers,
serta memberikan arahan kepada generasi penerus bangsa dalam mengemudikan suatu negara yang mereka
pimpin.

5. Kaitan antara Dasar Negara dan Konstitusi (TS 133)


Dasar negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Dasar negara menempati kedudukan sebagai norma
hukum tertinggi negara. Sebagai norma tertinggi, dasar negara menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma
hukum dibawahnya. Konstitusi adalah salah satu norma hukum dibawah dasar negara. Dengan demikian,
konstitusi bersumber dari dasar negara. Norma hukum dibawah dasar negara isinya tidak boleh bertentangan
dengan norma dasar. Isi norma tersebut bertujuan mencapai cita-cita yang terkandung dalam dasar negara.
Dasar negara merupakan cita hukum dari negara.
Menurut Hamid S. Attamimi, sebagai norma hukum tertinggi, dasar negara ini mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1) Fungsi regulatif
Adalah sebagai tolak ukur untuk menguji apakah norma hukum yang berlaku dibawah dasar negara tersebut
bertentangan atau tidak dan bersifat adil atau tidak.
2) Fungsi konstitutif
www.ebooksoalcpns.com
Adalah sebagai pembentuk hukum bahwa tanpa adanya dasar negara tersebut maka norma hukum dibawahnya
akan kehilangan makna sebagai hukum.
Jadi kaitan antara dasar negara dengan konstitusi adalah dasar negara menjadi sumber bagi penyusunan
konstitusi. Konstitusi sebagai norma hukum dibawah dasar negara bersumber dan berdasar pada dasar negara.

Pokok-Pokok pikiran pembukaan UUD 1945 (TS 134)


Pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut:
1) Negara melindungi seganap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dengan berdasar atas
persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
2) Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
3) Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.
4) Negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

7. Tata urutan peraturan perundangan RI


Dalam ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang sumberhukum dan tata ururtan peraturan perundang-
undangan disebutkan bahwa pancasila merupakan sumber hukum dasar nasional indonesia. Sumber hukum
adalah sumber yang dijadikan bahan untuk menyusun peraturan perundang-undangan.
Adapun peraturan perundangan negara indonesia adalah:
1) Undang-Undang Dasar 1945.
2) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.
3) Undang-undang.
4) Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu).
5) Peraturan Pemerintah.
6) Keputusan Presiden.
7) Peraturan daerah.

Hal-hal yang dimuat dalam konstitusi negara Indonesia (TS 137)


Menurut Mirriam Budiardjo dalam bukunya dasar-dasar ilmu politik, konstitusi atau undang-undang dasar
memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1) Organisasi negara, misalnya kekuasaan antara badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dalam negara
federal, masalah pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian, prosedur
penyelesaian masalah pelanggaran yurisdiksi lembaga negara.
2) Hak-hak asasi manusia.
3) Prosedur pengubahan undang-undang dasar.
4) Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari undang-undang dasar.

www.ebooksoalcpns.com
Hal-hal yang dimuat dalam undang-undang dasar 1945, antara lain sebagai berikut:
1) Hal-hal yang sifatnya umum, misalnya tentang kekuasaan dalam negara dan identitas-identitas negara.
2) Hal yang menyangkut lembaga-lembaga negara, hubungan antara lembaga negara, fungsi, tugas, hak, dan
kewenangannya.
3) Hal yang menyangkut hubungan antara negara dengan warga negara, yaitu hak dan kewajiban negara
terhadap warganya ataupun hak dan kewajiban warga negara terhadap negara, termasuk juga hak asasi manusia.
4) Konsepsi atau cita-cita negara dalam berbagai bidang, misalnya bidang pendidikan, kesejahteraan,
ekonomi, sosial dan pertahanan.
5) Hal mengenai perubahan undang-undang dasar.
6) Ketentuan-ketentuan peralihan dan transisi.

Menurut undang-undang No.10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan menyatakan
bahwa materi muatan UUD Negara Kasatuan RI Tahun 1945 meliputi:
1) Hak asasi manusia.
2) Hak dan kewajiban warga negara.
3) Pelaksanaan dan penegakan kedaulatan negara serta pembagian kekuasaan negara.
4) Wilayah negara dan pembagian daerah.
5) Kewarganegaraan dan kependudukan.
6) Keuangan negara.

UUD/ Konstitusi yang pernah berlaku di indonesia (TS 138)


Sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sampai sekarang, di indonesia telah berlaku tiga macam UUD dalam empat
periode. Ketiga macam UUD itu adalah sebagai berikut:
a) Periode 18 Agustus 1945-27 Desember 1949 menggunakan UUD 1945. UUD 1945 terdiri atas 16 Bab,
37 Pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan.
b) Periode 27 Desember 1949-17 Agustus 1950 menggunakan UUD RIS. UUD RIS terdiri atas 6 bab, 197
pasal, dan beberapa bagian.
c) Periode 17 Agustus 1950-5 Juli 1959 menggunakan UUDS 1950 yang terdiri atas 6 bab, 146 pasal, dan
beberapa bagian.
d) Periode 5 Juli 1959- sekarang kembali menggunakan UUD 1945.

UUD 1945 sebagai konstitusi negara Republik Indonesia sampai saat ini telah mengalami empat kali
amandemen yang terjadi di era Reformasi. Keempat amandemen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Amandemen I dilakukan pada sidang umum MPR 1999 dan disahkan pada tanggal 19 Oktober 1999.
2) Amandemen II dilakukan pada sidang Tahunan MPR 2000 dan disahkan pada tanggal 18 Agustus 2000.

www.ebooksoalcpns.com
3) Amandemen III dilakukan pada sidang Tahunan MPR 2001 dan disahkan pada tanggal 10 November
2001.
4) Amandemen IV dilakukan pada sidang Tahunan MPR 2002 dan disahkan tanggal 10 Agustus 2002.

Adapun isi UUD secara garis besar adalah sebagai berikut:


1. Bab I tentang bentuk dan kedaulatan (pasal 1).
2. Bab II tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat (pasal 2 – 4).
3. Bab III tentang kekuasaan Pemerintahan Negara (pasal 4 – 16).
4. Bab V tentang kementerian Negara (pasal 17).
5. Bab VI tentang pemerintah daerah (pasal 18 -18B).
6. Bab VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat (pasal 19-22B).
7. Bab VII A tentang Dewan Perwakilan Daerah (pasal 22C-22D).
8. Bab VII B tentang pemilihan umum (pasal 22E).
9. Bab VIII tentang hal Keuangan (pasal 23-23D).
10. Bab VIII A tentang Badan Pemeriksa Keuangan (pasal 23E-23G).
11. Bab IX tentang kekuasaan Kehakiman (pasal 24-25).
12. Bab IX A tentang wilayah Negara (pasal 25A).
13. Bab X tentang warga Negara dan penduduk (pasal 26-28).
14. Bab X A tentang Hak Asasi Manusia (pasal 28A-28J).
15. Bab XI tentang Agama (pasal 29).
16. Bab XII tentang pertahanan dan Keamanan Negara (pasal 30).
17. Bab XIII tentang pendidikan dan kebudayaan (pasal 31-32).
18. Bab XIV tentang perekonomian nasional dan kesejahteraan social (pasal 33-34).
19. Bab XV tentang bebdera, bahasa, lambing Negara serta lagu kebangsaan (pasal 35-36C).
20. Bab XVI tentang perubahan undang-undang dasar (pasal 37).

Amandemen UUd 1945 telah memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam UUD 1945 sebalum
amandemen . perbaikan dan perubahan yang dimaksud antara lain :
a. Adanya pembatasan-pembatasan atas kekuasaan presiden di Indonesia;
b. Memperkuat dan menegaskan kembali peran kekuasaan legislative di Indonesia;
c. Mencantumkan Hak Asasi Manusia Indonesia;
d. Menegaskan kembali hak dan kewajiban Negara ataupun warga Negara;
e. Otonomi daerah dan hak-hak rakyat di daerah;
f. Pembaruan lembaga-lembaga Negara dan lembaga tinggi Negara.

Kedudukan pembukaan UUD 1945 (TS. 143)


www.ebooksoalcpns.com
1. Makna tiap alinea dalam pembukaan UUD 1945.
1) Alinea pertama mengungkapkan adanya dalil obyektif dan subyektif bangsa Indonesia. Dalil obyektifnya
adalah bahwa adanya penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu
penjajahan harus ditentang dan dihapuskan dari muka bumi. Dalil subyektifnya adalah adanya keinginan
bangsa Indonesia sendiri untuk membebaskan diri dari penjajahan.
2) Alinea II mengandung makna perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia telah sampai saat yang
menentukan, yaitu kemerdekaan. Kemerdekaan bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai jembatan menuju cita-cita
masyarakat yang adil dan makmur.
3) Alinea III mengandung makna kemerdekaan bangsa Indonesia bukan hanya karena keinginan luhur dan
hasil perjuangan semata , tetapi juga berkat rahmat Allah Yang Maha Esa. Jadi ada motivasi materiil dan
spiritual bangsa Indonesia dalam mengarungi kehidupannya.
4) Alinea IV menggambarkan kelengkapan dalam kehidupan bernegara. Dalam alinea tersebut terdapat
tujuan Negara, bentuk Negara,sisten pemerintahan Negara, UUD, dan dasar Negara.

Kedudukan pembukaan UUD 1945.


1) Pembukaan UUD 1945 sebagai pernyataan kemerdekaan yang terperinci.
Naskah proklamasi 17 Agustus 1945 yang dibacakan oleh soekarno – Hatta mengandung makna:
- Suatu pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia .
- Tindakan-tindakan yang harus segera dijalankan berkaitan dengan proklamasi tersebut.
Naskah proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Sorkarno – Hatta tersebut terdiri atas dua alinea yang hanya
berwujud garis-garis besar saja, sedangkan dalam pembukaan UUD 1945 terdpat pernyataan kemerdekaan yang
lebih terperinci, yaitu pada alinea III dan alinea IV. Alinea III pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya isinya
sama dengan bagian pertama naskah proklamasi, yaitu tentang pernyataan kemerdekaan Indonesia

Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi di Negara Indonesia.


Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang dijabarkan atau dituangkan dalam pasal-pasal
UUd 1945. Pokok-pokok pikiran itu tiada lain adalah Pancasila. UUD 1945 mengandung empat pokok pikiran
yaitu:
1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas
persatuan;
2. Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia;
3. Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas asas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan;
4. Negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Perwujudan tertib hokum Indonesia tertuang dalam Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber Hukum
dan Tata Urutan Perundang-undangan. Dalam ketetapan tersebut dinyatakan sebagai berikut:
www.ebooksoalcpns.com
1) Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana yang tertulis dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yaitu Ketuhanan yang maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat
indonsia; dan Batang tubuh UUD 1945.

Dasar hukum tentang kewarganegaraan di Indonesia. (CP.121)


Masalah kewarganegaraan di Indonesia diatur dalam:
1) UUD 1945 Pasal 26 (ayat 1-3);
2) Undang-undang No. 12 Tahun 2006 Tentang kewarganegaraan Rupublik Indonesia

Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia. (CP.129 – TS.165).


Dalam UUD 1945 ada beberapa pasal yang mengatur tentang hak warga negara yaitu pasal 27 – 34.

1. Pasal 27.
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

2. Pasal 28.
”kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dengan undang-undang”.

3. Pasal 28A.
“setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”.

4. Pasal 28B.
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.

5. Pasal 28C.
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
www.ebooksoalcpns.com
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dan memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa dan negaranya.

6. Pasal 28D.
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama di depan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan
kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

7. Pasal 28E.
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran,
memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya,
serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati
nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

8. Pasal 28F.
“setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedian”.

9. Pasal 28G.
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang
dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan martabat manusia dan
berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

10. Pasal 28H.


(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

www.ebooksoalcpns.com
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat
yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapa pun.

11. Pasal 28I.


(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adlah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan
peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara
terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis,
maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.

12. Pasal 28J.


(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

13. Pasal 29 ayat 2.


“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

14. Pasal 30.


“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.

www.ebooksoalcpns.com
15. Pasal 31.
“Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”.

16. Pasal 34.


“fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”.

3.2 Kewajiban warga negara (CP.129 – TS.167).


Kewajiban adalah pembatasan atau beban yang timbul karena hubungan dengan sesama orang atau dengan negara.
Kewajiban warga negara terhadap negara berarti beban yang harus dilakukan oleh warga negara dalam hubungannya
dengan negara. Kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara, antara lain sebagai berikut:

1. Pasal 27 ayat 1.
“segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukumdan pemerintahan itu degna tidak ada kecualinya”.

2. Pasal 30.
“tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan negara”.

4. Hak dan kewajiban warga negara di berbagai bidang. (TS.170)


a. Hak dan kewajiban dibidang hukum dan pemerintahan.
Hak dan kewajiban warga negara indonesia dalam hukum dan pemerintahan tertuang dalam peraturan perundang-
undangan di bidang hukum dan pemerintahan di indonesia misalnya:
1) UU No. 8 Tahun 1981 Tentang KUHAP;
2) UU No. 32 Tahun 2004 Tentang pemerintahan Daerah;
3) UU No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu lintas
Contoh hak dan kewajiban dibidang hukum dan pemerintahan adalah :
1) Hak untuk didampingi pembela dalam pemeriksaan dipengadilan;
2) Hak untuk mengajukan banding, kasasi, dan grasi;
3) Hak untuk mendapat informasi dari pemerintah;
4) Kewajiban menaati hukum.

b. Hak dan kewajiban dibidang politik.


Hak dan kewajiban dibidang politik tertuang dalam:
1) UU No. 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan mengemukakkan pendapat dimuka umum;
2) UU No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers;
3) UU No. 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik;
www.ebooksoalcpns.com
4) UU No. 12 Tahun 2003 Tentang pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD;
5) UU No. 23 Tahun 2003 Tentang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Contoh hak dan kewajiban dibidang politik adalah:
1) Hak untuk memilih dan dipilih dalam Pemilu;
2) Hak menyatakan pendapat;
3) Hak mendirikan organisasi kemasyarakatan atau partai politik;
4) Hak ikut berorganisasi;
5) Kewajiban mendaftarkan organisasi atau partai politik yang didirikan;
6) Kewajiban mentaati aturan main dalam menyatakan pendapat.

c. Hak dan kewajiban dibidang sosial budaya.


Hak dan kewajiban warganegara dalam bidang sosial budaya tertuang dalam:
1) UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional;
2) UU No. 2 Tahun 2004 Tentang penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial;
3) UU No. 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam Rumah Tangga;
Contah hak dan kewajiban dibidang sosial budayaadalah:
1) Hak mendapat pendidikan gratis yang disediakan pemerintah;
2) Hak mencanrumkan gelar pendidikan sesuai yang didapatkan;
3) Hak mendapat jaminan sosial bagi para jompo (manula);
4) Hak beribadah sesuai dengan agamanya;
5) Hak mendapatkan kartu berobat secara gratis bagi rakyat miskin;
6) Wajib mengikuti pendidikan dasar.

d. Hak dan kewajiban dibidang ekonomi.


Hak dan kewajiban warga negara indonesia dalam bidang ekonomi tertuang dalam:
1) UU No. 5 Tahun 1999 Tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat;
2) UU No. 20 Tahun 2002 Tentang ketenaga listrikan;
3) UU No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan Uasaha Milik Negara;
4) Peraturan Perundang-undangan Tentang Upah Minimum Regional (UMR).
Contoh hak dan kewajiban dibidang ekonomi adalah:
1) Hak mendapatkan gaji/upah sesuai dengan standar hidup minimum;
2) Hak mendapat cuti;
3) Hak menciptakan atau memiliki usaha/pekerjaan;
4) Kewajiban bekerja di perusahaan sesuai dengan jadwal;
5) Kewajiban membayar pajak.

www.ebooksoalcpns.com
e. Hak dan kewajiban warga negara dalam pertahanan keamanan.
Hak dan kewajiban warga negara dalam pertahanan keamanan tertuang dalam:
1) UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian;
2) UU No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara;
3) UU No. 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia.
Contoh hak dan kewajiban dibidang pertahanan adalah:
1) Hakmenjadi anggota TNI;
2) Hak menjadi sukarelawan di daerah konflik atau bencana;
3) Hak ikut pendidikan bela negara;
4) Kewajiban mengikuti pendidikan kemiliteran;
5) Wajib militer.

Berikut adalah hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia menurut UU No. 12/2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan:

1. UUD 1945, merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan. UUD 1945 ditempatkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia.
2. Ketetapan MPR
3. Undang-Undang (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
4. Peraturan Pemerintah (PP)
5. Peraturan Presiden (Perpres)
6. Peraturan Daerah (Perda), termasuk pula Qanun yang berlaku di Nanggroe Aceh Darussalam, serta Perdasus
dan Perdasi yang berlaku di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Naskah resmi UUD 1945 adalah:

1. Naskah UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit
Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal
2. Naskah Perubahan Pertama, Perubahan Kedua, Perubahan Ketiga, dan Perubahan Keempat UUD 1945 (masing-
masing hasil Sidang Umum MPR Tahun 1999, 2000, 2001, 2002).

Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
persetujuan bersama Presiden.
Materi muatan Undang-Undang adalah:

www.ebooksoalcpns.com
1. Mengatur lebih lanjut ketentuan UUD 1945 yang meliputi: hak-hak asasi manusia, hak dan kewajiban warga
negara, pelaksanaan dan penegakan kedaulatan negara serta pembagian kekuasaan negara, wilayah dan pembagian
daerah, kewarganegaraan dan kependudukan, serta keuangan negara.
2. Diperintahkan oleh suatu Undang-Undang untuk diatur dengan Undang-Undang.

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang


Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Presiden dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa. Materi muatan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang adalah sama dengan materi muatan Undang-Undang.
Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan
Undang-Undang sebagaimana mestinya. Materi muatan Peraturan Pemerintah adalah materi untuk menjalankan
Undang-Undang sebagaimana mestinya.
Peraturan Presiden
Peraturan Presiden adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Presiden. Materi muatan Peraturan
Presiden adalah materi yang diperintahkan oleh Undang-Undang atau materi untuk melaksanakan Peraturan
Pemerintah.
Peraturan Menteri
Peraturan Menteri adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Menteri.
Peraturan Daerah
Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
dengan persetujuan bersama kepala daerah (gubernur atau bupati/walikota).

Materi muatan Peraturan Daerah adalah seluruh materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan
tugas pembantuan, dan menampung kondisi khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-
undangan yang lebih tinggi.
Pengundangan Peraturan Perundang-undangan

Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Perundang-undangan harus diundangkan dengan menempatkannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia, Berita Negara Republik Indonesia, Lembaran Daerah, atau Berita
Daerah.
Bahasa dalam Peraturan Peraturan Perundang-undangan

Bahasa peraturan perundang-undangan pada dasarnya tunduk kepada kaidah tata Bahasa Indonesia, baik yang
menyangkut pembentukan kata, penyusunan kalimat, teknik penulisan, maupun pengejaannya. Namun demikian

www.ebooksoalcpns.com
bahasa Peraturan Perundang-undangan mempunyai corak tersendiri yang bercirikan kejernihan atau kejelasan
pengertian, kelugasan, kebakuan, keserasian, dan ketaatan azas sesuai dengan kebutuhan hukum.

Penyerapan kata atau frasa bahasa asing yang banyak dipakai dan telah disesuaikan ejaannya dengan kaidah Bahasa
Indonesia dapat digunakan, jika kata atau frasa tersebut memiliki konotasi yang cocok, lebih singkat bila
dibandingkan dengan padanannya dalam Bahasa Indonesia, mempunyai corak internasional, lebih mempermudah
tercapainya kesepakatan, atau lebih mudah dipahami daripada terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.
Ketetapan MPR
Perubahan (Amandemen) Undang-Undang Dasar 1945 membawa implikasi terhadap kedudukan, tugas, dan
wewenang MPR. MPR yang dahulu berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara, kini berkedudukan sebagai
lembaga negara yang setara dengan lembaga negara lainnya (seperti Kepresidenan, DPR, DPD, BPK, MA, dan
MK).

Dengan demikian MPR kini hanya dapat menetapkan ketetapan yang bersifat penetapan, yaitu menetapkan Wapres
menjadi Presiden, memilih Wapres apabila terjadi kekosongan jabatan Wapres, serta memilih Presiden dan Wapres
apabila Presiden dan Wapres mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam
masa jabatannya secara bersama-sama.

Rumusan Pancasila yang sah terdapat dalam Pembukuan UUD 1945 alenia IV yang disahkan PPKI tanggal 18 –
Agustus – 1945.

- Burung Garuda ditetapkan sebagai lambang Negara Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66
Tahun 1951 pada tanggal 17 Oktober 1951.

- Burung Garuda adalah lambang kekuatan dan kekuasaan.

- Bulu sayap 17 helai, bulu ekor 8 helai, dan 45 helai pada burung garuda sebagai pengingat hari kemerdekaan
Indonesia tanggal 17 – Agustus – 1945.

kesatuan wilayah Indonesia dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

a. Wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan politik, artinya :


1. Seluruh wilayah Indonesia dan isinya sebagai tempat hidup dan milik seluruh bangsa Indonesia.
2. Seluruh wilayah merupakan satu kesatuan hukum.
3. Pancasila sebagai falsafah bangsa dan negara.

www.ebooksoalcpns.com
4. Bangsa Indonesia merasa senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air bertekad mewujudkan cita-cita
bangsa.
b. Wilayah Indonesia sebagai Kesatuan Ekonomi, artinya :
1. Kekayaaan alam Indonesia adalah modal dan milik bersama bangsa Indonesia.
2. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah.
c. Wilayah Indonesia sebagai Kesatuan Sosial Budaya, artinya :
1. Keragaman etnis masyarakat Indonesia adalah satu.
2. Tingkat kemajuan masyarakat harus merata dan seimbang.
3. Indonesia hakekatnya hanya memiliki satu budaya.
d. Wilayah Indonesia sebagi Kesatuan Pertahanan dan Keamanan, artinya :
1. Ancaman suatu daerah merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2. Setiap warga negara berhak dan wajib membela bangsa dan negara.
3. Keamanan dan kedaulatan negara wajib dibela dan dipertahankan.
4. Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari lautan. Luas lautan 70% dan luas daratan 30% dari keseluruhan luas
Indonesia. Batas-batas wilayah negara Indonesia :
a. Sebelah timur : Papua Nugini dan Samudera Pasifik.
b. Sebelah selatan : Samudera Hindia dan Negara Australia.
c. Sebelah barat : Samudera Hindia.
d. Sebelah utara : Malaysia, Filipina, Singapura.
5. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia terbagi menjadi beberapa provinsi, tujuannya untuk memudahkan
pelaksanaan pemerintahan dan memperlancar pembangunan agar merata ke seluruh wilayah Indonesia.
Pada awal kemerdekaan, wilayah Indonesia terbagi menjadi 8 Provinsi, antara lain sebagai berikut :
No. Nama Provinsi Nama Gubernur
1. Sumatra Mr. Teuku Moh. Hasan
2. Jawa Barat Sutardjo Kartohadikusumo
3. Jawa Tengah R. Panji Soeroso
4. Jawa Timur R. Soerjo
5. Borneo (Kalimantan) Ir. Pangeran Moh. Noor
6. Sunda Kecil (Nusa Tenggara) Mr. I Gusti Ktut Pudja
7. Sulawesi Dr. G. S. S. J. Ratulangi
8. Maluku Mr. Latuharhari
- Seiring perkembangan zaman, wilayah NKRI sekarang mengalami perubahan, pada tahun 2006 terbagi menjadi 34
Provinsi yaitu Pulau Sumatra terbagi 10 provinsi, Pulau Jawa 6 provinsi, Kalimantan 4 provinsi, Sulawesi 6
provinsi, Maluku 2 provinsi dan Papua terbagi 3 provinsi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
- Negara Indonesia banyak memiliki kekayaan, diantaranya :
a. Kekayaan kebudayaan dan kesenian.
www.ebooksoalcpns.com
b. Kekayaan ragam hayati (hewan dan tumbuhan)
c. Kekayaan alam (hasil hutan, laut, tambnag, dan lain-lainnya)

Beberapa manfaat persatuan dan kesatuan dalam NKRI antara lain :


a. Tercipta suasana aman, tertib, dan tentram.
b. Pembangunan berjalan lancar.
c. Tercipta lingkungan yang harmonis.
d. Menumbuhkan rasa persaudaraan.
e. Terbina kehidupan bersama.
11. Sikap positif yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia misalnya : membina toleransi
hidup beragama mengembangkan sistem pendidikan nasional yang mampu membina sikap patriotisme dan setia
kawan, serta menerima kemajuan dan budaya positif.
12. Agar persatuan dan kesatuan tetap kokoh dalam NKRI, Pemerintah Indonesia melakukan berbagai cara antara
lain :
a. Melakukan pembauran antar suku bangsa.
b. Menggalakkan transmigrasi.
c. Tukar menukar misi kesenian antar daerah.
d. Mengadakan jambore nasional.
e. Memberi pelayanan publik secara adil.
f. Menegakkan hukum dan membina sikap gotong royong.
13. Kegiatan sekolah yang dapat memupuk persatuan contohnya : kerja bakti di lingkungan sekolah, pertandingan
antar kelas, belajar kelompok dan lain-lain.
14. Peran serta pelajar dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan :
a. Menjauhkan diri dari perselisihan.
b. Menjalin komunikasi pelajar antarsekolah atau daerah.
c. Saling menghormati dalam bergaul tanpa membeda-bedakan.
d. Mengembangkan sikap kerjasama dan tenggang rasa.
15. Jika keutuhan NKRI tetap terjaga, maka manfaatnya :
a. Bangsa Indonesia akan mampu menanggulangi berbagai ancaman yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.
b. Akan tercipta rasa kebersamaan di seluruh aspek kehidupan.
c. Pembangunan di segala bidang dapat berjalan lancar.
d. Perbedaan suku, adat, budaya, agama dapat menjadi sumber kekuatan untuk hidup sejajar dengan bangsa lain.

Contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat :


a. UU No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan umum dan tatacara perpajakan.
b. UU No. 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.
c. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
d. UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
e. UU No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
f. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
g. UU No. 23 Tahun 2002 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
h. UU No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD Dan DPRD.
i. UU No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
2. Contoh peraturan perundang-undangan tingkat daerah. Peraturan perundang-undangan tingkat daerah meliputi :
peraturan daerah tingkat provinsi, kabupaten, dan desa.
a. Contoh peraturan perundang-undangan tingkat provinsi :
• Perda provinsi DKI Jakarta No. 2 Tahun 2005 tentang larangan merokok di tempat umum.
• Perda provinsi NAD tentang kewajiban berjilbab bagi perempuan beragama Islam.
• Perda provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 2 Tahun 2002 tentang penertiban dan pengendalian kelebihan
muatan barang.
• Perda DKI Jakarta No. 7 Tahun 1991 tentang Izin mendirikan Bangunan.
b. Contoh peraturan daerah kabupaten :
• Perda Kabupaten Murung Raya No. 27 Tahun 2003 tentang pajak penerangan jalan.
• Perda Kota Bandung No. II Tahun 2000 tentang pajak hiburan.
• Perda Kota Bandung No. 03 Tahun 2005 tentang penyelenggaraan ketertiban, kebersihan, dan keindahan.
• Perda Kabupaten Bantul No. 3 Tahun 2003 tentang pajak parkir.
• Perda Kabupaten Sleman No. 10 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas.
• Perda Kabupaten Barito Utara No. 5 Tahun 2003 tentang wajib daftar perusahaan.
• Perda Kabupaten Wonogiri No. 5 Tahun 2007 tentang cara Pencalonan, pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Desa.
c. Peraturan Daerah Tingkat Desa
• Perdes Tambakmerang No. 1 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.
3. Contoh sikap positif terhadap peraturan perundang-undangan
• Ikut aktif mencermati dan mengetahui peraturan perundang-undangan.
• Mendukung terlaksananya peraturan yang berlaku.
• Mentaati peraturan yang berlaku.
• Mengingatkan orang lain yang melanggar peraturan.
• Ikut mensosialisasikan peraturan yang berlaku.
4. Contoh keterlibatan masyarakat dalam peraturan :
a. Memberikan masukan pemerintah, DPR/DPRD
b. Menyampaikan kekurangan dari peraturan yang ada.
c. Memberikan evaluasi pada peraturan yang ada.
www.ebooksoalcpns.com
5. Contoh pelaksanaan peraturan dalam kehidupan sehari-hari :
• Di lingkungan keluarga : Mematuhi perintah orang tua, melaksanakan
ibadah tepat waktu, dan lain-lain.
• Di lingkungan sekolah : Mematuhi tata tertib sekolah, mematuhi guru,
melaksanakan piket.
• Di lingkungan masyarakat : Melaksanakan siskamling, kerja bakti, dan
lain-lain.
• Di dalam kehidupan bernegara : Membayar pajak, mentaati peraturan lalau
lintas.

Peraturan perundang-undangan tingkat pusat dibuat oleh lembaga yang menjalankan fungsi legislatife, eksekutif dan
yudikatif serta pemerintah tingkat pusat.
14. Lembaga yang bertugas membuat Peraturan Daerah yaitu :
a. Peraturan Daerah Provinsi dibuat oleh DPRD provinsi dan gubernur
b. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dibuat oleh DPRD daerah dan bupati
c. Peraturan Desa (Perdes) dibuat oleh Lembaga Perwakilan desa.
15. Manfaat dibuatnya Peraturan Perundang-undangan tingkat pusat dan daerah :
a. Dapat memberikan kepastian hukum akan hak dan kewajiban setiap warga Negara
b. Kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan tertib dan lancar
16. Urutan pembuatan perundang-undangan :
a. Membuat rancangan peraturan
b. Menganjurkan rancangan kepada DPR/DPRD
c. Membahas rancangan peraturan
d. Menetapkan rancangan peraturan
e. Mengesahkan peraturan

Pengakuan jaminan persamaan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia juga
telah dirumuskan secara fisolofis dalam dasar Negara Pancasila melalui sila-sila Pancasila sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Bahwa segala agama dan kepercayaan yang beradab di Indonesiaterpusat pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh
sebab itu, makna utama dalam sila pertama ini yaitu adanya pengakuan persamaan jaminan hidup bagi warga Negara
Indonesia untuk beragama dan melaksanakan ajaran agamanya sesuai dengan keyakinan mesing-masing.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

www.ebooksoalcpns.com
Menunjukan ekspresi bangsa Indonesia yang mempunyai keinginan kuat bahwa dalam aspek-aspek hubungan antar
manusia adanya jaminan persamaan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, berdasrkan moralitas
yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia

Dengan dasar persatuan dan kesatuan Indonesia, maka setiap bangsa Indonesia mampu meletakan kepentingan diri
sendiri dan golongan.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan

Merupakan keinginan hidup berbangsa dan bernegara yang demokratis baik dalam arti formal maupun material
berdasarkan dalam permusyawaratn / perwakilan. Ketuhanan Yang Maha Esa dan moralitas kemanusiaan yang adil
dan beradab dengan senantiasa menjunjung tinggi persatuam dan kesatuan bangsa.

5. Keadilan sosial bagi seluruhrakyat Indonesia

Dimaksudkan dalam rangka pengaturan hubungan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, material maupun spiritual.
c. UUD 1945 dan Peraturan Perundangan Lainnya

Jaminan persamaan hidup wrga Negara di dalam konstitusi Negara, dapat disebutkan antara lain :
a. Pembukaan UUD 1945

Pada alinea pembukaan UUD 1945 disebutkan bawa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan
oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusian dan
perikeadilan. Kalimat tersebut mengandung makna adanya pengakuan jaminan persamaan hidup bagi bangsa
beradab mana pun di dunia, karena tak satu pun bangsa yang mau di jajah oleh bangsa lain.

Dalam alinea ke- 4 Pembukaan UUD 1945, dinyatakan: “……….. Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan social, …… Kalimat “melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia” . Jadi, jelaslah
bahwa perial jaminan persamaan hidup di Indonesiasecara konstitusional termaktub di dalam pembukaan UUD
1945. Jaminan persamaan kehidupan telah secara eksplisit dinyatakan untuk selanjutnya diimplementasikan kedalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
www.ebooksoalcpns.com
BERBAGAI ASPEK PERSAMAAN KEDUDUKAN SETIAP WARGA NEGARA
1. Aspek kehidupan Ideologi: yaitu terkai dengan dasar negara/ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Setiap
warga negara
berkewajiban untuk mendukung dan meyakini kebenaran serta mengamalkan Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2. Aspek kehidupan Politik: sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945 pasal : 27 ayat (1); 28; 28 D ayat (1); 28 D
ayat (3); 28 E ayat
(3)
3. Aspek kehidupan Sosial: sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945 pasal : 27 ayat (2); 28 H; 28 I; 34.
4. Aspek Ekonomi : sebagaimana yang diatur dalan UUD 1945 pasal : 33.
5. Aspek Pertahanan dan keamanan : sebagaimana yang diatur dalan UUD 1945 pasal : 27 ayat (3); 30 ayat (1).
6. Aspek pendidikan dan kebudayaan : sebagaiman yang diatur dalam UUD 1945 pasal : 28 E; 31; 32.
7. Aspek kehidupan beragama : sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945 pasal : 29.

CONTOH PERILAKU YANG MENAMPILKAN PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA.


1. Dalam bidan hukum : setiap orang yang menjadi terdakwa berhak mendapatkan bantuan hukum
2. Dalam bidang Pemerintah : setiap orang berhak untuk mendaftarkan diri menjadi pegawai negeri
3. Dalam bidang politik : setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat.
4. Dalam bidang ekonomi : setiap orang berhak untuk berusaha dan mendapatkan pekerjaan
5. Dalam bidan sosial budaya : setiap orang berhak mengembangkan kebudayaan,
6 Dalam bidang pertahanan dan keamanan : setiap orang berhak untuk mengikuti pendidikan militer.

Perumusan Pancasila:
Mr. Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka yang intinya sebagai berikut :
a) peri kebangsaan;
b) peri kemanusiaan;
c) peri ketuhanan;
d) peri kerakyatan;
e) kesejahteraan rakyat.

Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945.
Pemikirannya berupa penjelasan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan dasar negara Indonesia
merdeka. Negara yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
a) persatuan;
www.ebooksoalcpns.com
b) kekeluargaan;
c) keseimbangan lahir dan batin;
d) musyawarah;
e) keadilan sosial.

3) Ir. Sukarno
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan untuk mengemukakan dasar negara Indonesia merdeka.
Pemikirannya terdiri atas lima asas berikut ini:
a) kebangsaan Indonesia;
b) internasionalisme atau perikemanusiaan;
c) mufakat atau demokrasi;d) kesejahteraan sosial;
e) Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran teman yang ahli bahasa. Untuk selanjutnya, tanggal 1
Juni kita peringati sebagai hari Lahir Istilah Pancasila.

Keberadaan UUD 1945 diumumkan dalam berita Republik Indonesia Tahun ke-2 No. 7 Tahun 1946 pada halaman
45–48. Sistematika UUD 1945 itu terdiri atas hal sebagai berikut :
1) Pembukaan (mukadimah) UUD 1945 terdiri atas empat alinea. Pada Alenia ke-4 UUD 1945 tercantum Pancasila
sebagai dasar negara yang berbunyi sebagai berikut :
a) Ketuhanan Yang Maha Esa.
b) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c) Persatuan Indonesia.
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia2) Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal
aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan
3) Penjelasan UUD 1945 terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal. Susunan dan rumusan
Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan perjanjian seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, mulai saat itu bangsa Indonesia membulatkan tekad menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia

eberapa fungsi ideologi, di anatranya:


a) memberi pedoman bagi bangsa dan negara untuk mencapai tujuannnya melalui berbagai realisasi pembangunan.
b) menjadi alat pemersatu, artinya ideologi dapat mempersatukan orang dari berbagai agama, suku bangsa, ras dan
golongan.
c) mengatasi berbagai konflik atau ketegangan sosial, artinya ideologi dapat meminimalkan berbagai perbedaan
yang ada dalam masyarakat dengan simbol-simbol atau semboyan tertentu.
www.ebooksoalcpns.com
d) menjadi sumber motivasi, artinya ideologi dapat memberi motivasi kepada seseorang, kelompok orang atau
masyarakat untuk mewujudkan cita-citanya, gagasan dan ide-idenya dalam kehidupan nyata.
e) Menjadi sumber semangat dalam mendorong individu dan kelompok untuk berusaha mewujudkan nilai-nilai yang
terkadung di dalam ideologi itu sendiri serta untuk menjawab dan menghadapi perkembangan global dan menjadi
sumber insiparsi bagi perjungan selanjutnya

Agar suatu ideologi dapat menyesuiakan diri dengan perkembangan aspirasi masyarakat dan tuntutan zaman, maka
setiap ideologi harus memili tiga dimensi, yakni dimensi realita, dimensi idealisme dan dimensi fleksibilitas.
a) Dimensi realitas, adalah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya bersumber dari nilai-nilai riil (nyata) yang
hidup dalam masyarakat, sehingga tertanam dan berakar di dalam masyarakat.
b) Dimensi idealisme, mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasayarakat,
berbangsa dan bernegara. Cita-cita tersebut berisi harapan yang masuk akal.
c) Dimensi fleksibelitas, yaitu melalui pemikiran baru tentang dirinya, ideologi itu mempersegar dirinya,
memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu.

Dalam buku Sutasoma ini, Pancasila selain memiliki arti “berbatu sendi yang lima”, juga mempunyai arti
“pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Karma), yaitu:
1) Tidak boleh melakukan kekerasan
2) Tidak boleh mencuri
3) Tidak boleh berjiwa dengki
4) Tidak boleh berbohong
5) Tidak boleh mabuk dan minuman keras.

nilai-nilai Pancasila harus menjiwai setiap tindakan dan perilaku warga negara dan pemerintah. Nilai-nilai tersebut
diantaranya:
1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Ketuhana Yang Maha Esa, diantaranya:
a) percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
b) Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama
c) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
d) Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain
2) Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, diantaranya:
a) Mengakui persamaan harkat (nilai manusia), derajat (kedudukan manusia), dan martabat manusia (harga diri)
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa
b) Saling mencintai sesama manusia
www.ebooksoalcpns.com
c) Tidak semena-mena terhadap orang lain
d) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
e) Berani membela kebenaran dan keadilan
f) Menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaaan
g) Hormat mengormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3) Persatuan Indonesia
Nilai-nilai yang terkadung dalam sila Persatuan Indonesia, diantaranya:
a) menempatkan persatuan, kesauan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
b) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
c) Cinta tanah air dan bangsa
d) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
e) Dalam masyarakat yang ber-Bhinneka Tunggal Ika harus dapat mengembangkan pergaulan yang mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Nilai-nilai yang terkandung dalam Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, antara lain:
a) Tidak memaksakan suatu kehendak atau pendapat kepada orang lain.
b) Mengutamakan musyawarah atau kesepakatan bersama dalam mengambil keputusan
c) Musyawarah ataupun proses pengambilan keputusan dengan cara lainnya harus diliputi oleh semangat
kekeluargaan
d) Musyawarah ataupun proses pengambilan keputusan dengan cara lainnya harus dilakukan dengan akal sehat
e) Warga negara harus memiliki itikad baik dan tanggung jawab untuk melaksanakan suatu hasil musyawarah atau
keputusan bersama
f) Keputusan yang diambil dalam musyawarah atau dengan cara lainnya harus dapat dipertanggung jawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
5) Kedilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Nilai-nilai yang terkadung dalam sila Kedilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, antara lain:
a) Kekeluragaan dan kegotongroyongan
b) Bersikap adil
c) Menghormati hak orang lain, dan selalu berusaha menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
d) Suka memberi pertolongan kepada orang lain

www.ebooksoalcpns.com
e) Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain
f) Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan orang lain
g) Mengembangkan hidup sederhana, tidak bergaya hidup mewah, tidak bersikap boros dan suka bekerja keras
h) Menghargai hasil karya orang lain

www.ebooksoalcpns.com
NORMA DALAM KEHIDUPAN
A. Hakikat norma, kebiasaan, adat istiadat dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat.
1. Pengertian
- Norma adalah aturan/ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat
Norma adalah aturan/ketentuan yang dijadikan sebagai pedoman, panduan,tuntunan manusia dalam bertingkah laku
dalam kehidupan
- Kebiasaan adalah perbuatan berulang-ulang dengan pola yang sama dan tetap karena dianggap penting
- Adat istiadat adalah tata kelakuan yang bersifat kekal dan turun temurun
- Peraturan adalah tatanan (petunjuk, kaidah, ketentuan) yang dibuat untuk mengatur
2. Tujuan
- Mewujudkan tatanan kehidupan yang aman, tertib, rukun dan damai
- Menciptakan ketertiban, ketentraman, keamanan, kedamaian dan kesejahteraan
3. Manfaat / Fungsi
Mengatur, mengarahkan , membatasi dan mengendalikan tingkah laku manusia agar tidak berbuat sewenang-
wenang
4. Pentingnya Norma
Membatasi dan mengatur tingkah laku agar tidak swwenang-wenang
- Menciptakan kehidupan yang aman, tertib, serasi, selaras dan seimbang
- Membentuk budi pekerti manusia yang baik, patuh, sadar hukum dan memiliki akhlak mulia.
5. Macam-macam
a. Norma Agama
Adalah petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan yang berisi perintah, larangan atau anjuran
Contoh : beribadah, beramal dan tidak maksiat
Sanksi : dosa, siksa neraka
b. Norma Kesusilaan
Adalah aturan yang bersumber dari hati nurani manusia tentang baik buruknya suatu perbuatan.
Contoh : berlaku jujur, bertindak adil
Sanksi : malu, menyesal, merasa bersalah
c. Norma Kesopanan
Adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat
Contoh : meludah di sembarang tempat
Sanksi : Celaan, cemoohan, hinaan, kebenciaan
d. Norma Hukum
Adalah pedoman hidup yang dibuat oleh lembaga Negara (badan yang berwenang)
Contoh : UUD 1945, UU ALJR, UU Sisdiknas
www.ebooksoalcpns.com
Sanksi : penjara
6. Sanksi Pelanggaran Norma
Sanksi adalah hukuman yang diberikan akibat melanggar aturan
- Contoh : Mencuri, sanksi bagi …
Agama : dosa, siksaan neraka
Kesusilaan : malu, menyesal, merasa bersalah
Kesopanan : cemoohan, celaan, hinaan, kebencian
Hukum : hukuman penjara.

PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA


A. Makna Proklamasi Kemerdekaan
1. Makna Proklamasi Kemerdekaan
Pernyataan bangsa Indonesia kepada diri sendiri maupun kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia telah merdeka
dan tindakan-tindakan yang harus segera dilakukan berkaitan dengan pernyataan kemerdekaan itu
Makna lainnya :
- Proklamasi berarti pembebasan bangsa
- Proklamasi berarti pembangunan bangsa
- Proklamasi sebagai jembatan emas
- Proklamasi sebagai titik kulminasi (puncak) perjuangan bangsa
2. Ciri-ciri perjuangan bangsa Indonesia
• Sebelum 1908
- bersifat kedaerahan (local)
- menggunakan cara kekerasan bersenjata (fisik)
- sangat tergantum kepada pemimpin
- persenjataan tidak seimbang
- belum ada rasa persatuan dan kesatuan
- ampuhnya politik devide et impera
• Sesudah 1908
- perjuangan melalui organisasi social dan budaya (taktik politik)
- perjuangan tidak tergantung pada pemimpin
- perjuangan bersifat nasional
3. Bentuk penderitaan yang dialami Bangsa Indonesia pada masa penjajahan
- sistem kerja rodi (kerja paksa)
mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat
- sistem tanam paksa (cultur steksel)
mengakibatkan penderitaan bagi para petani
www.ebooksoalcpns.com
- sistem monopoli perdagangan
mengakibatkan kerugian bagi pedagang dan petani
- sistem politik ‘devide et impera’
politik adu domba, pecah belah mengakibatkan penderitaan rakyat

4. Faktor-faktor yang menjadi pemicu rakyat Indonesia memperjuangkan kemerdekaan


- persamaan nasib (sejarah) dan cita-cita
- persamaan bangsa, bahasa dan tumpah darah (sumpah pemuda)
- rasa nasionalisme dan patriotisme
5. Pewarisan semangat proklamasi kemerdekaan
- Penting ? Konstitusi —–Constitutio (Latin), Constituir (Perancis),
- Membentuk, menyusun suatu Negara
- Peraturan dasar mengenai pembentukkan suatu Negara – Grondwet (Belanda), grundgesetz (Jerman), Constitution
(Inggris)
- UUD
- Segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan, UUD suatu Negara

B. Suasana kebatinan Konstitusi Pertama


1. Peristiwa Rengasdengklok
- 6 & 9 Agustus 1945 Amerika Serikat membom Hirosima dan Nagasaki
- 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu
- Pejuang Golongan Muda : Sukarni, Adam Malik, Kusnaeni, Syahrir, Soedarsono, Soepomo, Chaerul, BM Diah,
Bakri, Sayuti Melik, Iwa Kusuma Sumantri, Wikana, Yusuf Kunto
- 15 Agustus 1945 Golongan muda membawa golongan tua ; Ir Soekarno dan Drs Moh Hatta ke Rengasdengklok
- 16 Agustus 1945 ; Mr Achmad Soebarjo menjemput Ir Soekarno dan Drs Moh Hatta
- Malam ; Rapat di Rumah Laksamana Maeda (Jl Imam Bonjol 1 Jkt)
- 17 Agustus 1945 ; Proklamasi Kemerdekaan RI
- Di Rumah Ir Soekarno
- Jl Pegangsaan Timur No 56
- Hari Jumat Pukul 10.00 WIB pagi
2. Peristiwa Perumusan Naskah Proklamasi
- Rapat di rumah Laksamana Maeda
- Dihadiri oleh golongan muda dan golongan tua (15 orang)
- Makna Proklamasi bagi bangsa Indonesia

Hubungan Proklamasi Kemerdekaan dengan UUD 1945


www.ebooksoalcpns.com
Proklamasi kemerdekaan mempunyai hubungan yang erat , tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan
yang bulat dengan UUD 1945, terutama dengan Pembukaan UUD 1945. Apa yang terkandung dalam pembukaan
UUD 1945 merupakan amanat yang luhur dan suci dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.¬
Alinea pertama Proklamasi dijabarkan dalam alinea kesatu, kedua dan ketiga Pembukaan UUD 1945¬
Alinea kedua Proklamasi dijabarkan dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yaiitu amanat pembentukan
Negara RI berdasarkan Pancasila.¬ Bentuk Negara Indonesia —— Kesatuan
Bentuk pemerintahan ———– Republik Sistem pemerintahan ———— Presidensil
Tujuan Negara :
• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
• Memajukan kesejahteraan umum
• Mencerdaskan kehidupan bangsa
• Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
• keadilan social
• Palsafah Negara ——————- Pancasila

Pancasila memiliki sifat :


1. Mengandung semangat kekeluargaan dalam kebersamaan.
2. Memiliki semangat kerja sama dan gotong royong.
3. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.

Asal mula Pancasila sebagai ideologi


1. Asal Mula Langsung
a. Asal mula bahan (Kausa Materialis), Nilai-nilai Pancasila berasal dari nilai-nilai adat istiadat budaya dan nilai
religius bangsa Indonesia.
b. Asal mula bahan (Kausa Formalis), nilai-nilai Pancasila berasal dari rumusan yang dikemukakan oleh Ir.
Soekarno bersama Drs. Moch Hatta dan BPUPKI.
c. Asal mula karya (Kausa Effisiens), Pancasila dibentuk karena adanya PPKI sebagai pembentuk negara dan
atas kuasa pembentuk negara yang mengesahkan Pancasila sebagai dasar negara.
d. Asal mula tujuan (Kausa finalis), Pancasila dirumuskan dan dibahas dalam sidang-sidang para pendiri negara.
2. Asal Mula Tidak Langsung, Pancasila berasal sebelum proklamasi kemerdekaan, Pancasila telah ada sejak
dahulu terdapat dalam adat istiadat, kebudayaan, nilai agama dll.
Fungsi Dasar Negara
1. Fungsi Regulatif : Sebagai tolak ukur untuk menguji apakah norma hukum yang berlaku di bawah dasar negara
tsb bertentangan atau tidak dan bersifat adil atau tidak.
2. Fungsi Konstitutif : Sebagai pembentuk hukum bahwa tanpa adanya dasar negara tsb maka norma hukum
dibawahnya akan kehilangan maknanya sebagai hukum.
www.ebooksoalcpns.com
Funsi Konstitusi
1. Fungsi Pokok
Konstitusi atau UUD adl untuk membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang, sehingga hak-hak
warga negara dapat terlindung (Konstitusionalisme).
2. Fungsi Umum
a. Kontrol Penyelenggaraan negara,
b. Indikator keberhasilan pemerintahan,
c. Kontrak sosial antara warga negara dengan penyelenggara negara.

Substansi Konstitusi

1. Tujuan negara,
2. Lembaga negara,
3. Pembagian kekuasaan,
4. Hak asasi manusia,
5. Sistem pemerintahan,
6. Hubungan pusat dan daerah,
7. Prosedur penyelesaian pertikaian,
8. Pengawasan penjabat negara & perubahan konstitusi.

Secara operasional/umum fungsi suatu konstitusi sebagai berikut :

Membatasi perilaku pemerintahan secara efektif.


Membagi kekuasaan dalam beberapa lembaga Negara.
Menentukan lembaga negara bekerja sama satu dengan lainnya.
Menentukan hubungan di antara lembaga Negara.
Menentukan pembagian kekuasaan dalam negara, baik yang sifatnya horizontal maupun vertical.
Menjamin hak-hak warga negara dari tindakan sewenang-wenang penguasa.
Menjadi landasan struktural penyelenggaraan pemerintahan menurut sistem ketatanegaraan.

Setiap UUD Memuat Ketentuan :


1. Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif
2. Hak-hak asasi manusia (biasa disebut Bill of Right) kalau berbentuk naskah tersendiri.
3. Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar.
4. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-Undang Dasar.
www.ebooksoalcpns.com
Konstitusi NKRI
A. UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
a. Periode 18 Agustus 1945 – 14 November 1945.
· Bentuk negara : Kesatuan.
· Bentuk Pemerintahan : Republik.
· Sistem Pemerintahan : Presidensial.
b. Periode 14 November 1945 – 27 Desember 1949.
· Bentuk negara : Kesatuan.
· Bentuk pemerintahan : Republik.
· Sistem Pemerintahan : Parlementer.
c. Sistematika UUD 1945 :
· Pembukaan UUD 1945 Terdiri atas 4 Alinea.
· Batang Tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 Bab, 37 Pasal.
· Penutup Terdiri atas penjelasan umum dan khusus.
B. Konstitusi RIS (27 Desember 1949- 17 Agustus 1950).
a. Ketatanegaraan
· Bentuk Negara : Federasi atau Serikat.
· Bentuk Pemerintahan : Republik.
· Sistem Pemerintahan : Parlementer.
b. Sistematika
· Pembukaan (Mukadimah) terdiri atas 4 alinea.
· Batang tubuh terdiri atas 6 Bab dan 197 Pasal.
· Tidak ada penjelasan.
C. UUDS 1950
a. Ketatanegaraan
· Bentuk negara : Kesatuan.
· Bentuk Pemerintahan : Republik.
· Sistem Pemerintahan : Parlementer.
b. Sistematika
· Pembukaan terdiri atas 4 alinea. Namun rumusannya beda dgn UUD 1945.
· Batang tubuh terdiri atas 6 Bab dan 146 Pasal.
· Tidak ada penjelasan.
D. UUD 1945 (5 Juli 1959 – Sekarang)
a. Ketatanegaraan
· Bentuk Negara : Kesatuan.
www.ebooksoalcpns.com
· Bentuk Pemerintahan : Republik.
· Sistem Pemerintahan : Presidensial.
b. Sistematika
· Pembukaan terdiri atas 4 alinea.
· Batang tubuh, 16 bab 37 pasal.
· Penutup terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan khusus.
c. Sistematika setelah amandemen
· Pembukaan terdiri atas 4 alinea.
· Batang tubuh, 20 bab, 37 pasal, 3 pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan.
· Penjelasan.
Dilakukannya Amandemen
· Amandemen 1, tanggal 19 Oktober 1999.
· Amandemen 2, tanggal 18 Agustus 2000.
· Amandemen 3, tanggal 9 November 2001.
· Amandemen 4, tanggal 10 Agustus 2002.

Makna Alinea
· Alinea Pertama : Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan melawan penjajah dalam segala
bentuk.
Ø Dalil objektif, yaitu penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu,
penjajahan harus dihapus agar semua bangsa di dunia mendapat hak kemerdekaan.
Ø Dalil subjektif, yaitu partisipasi bangsa indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan.
· Alinea Kedua : Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan
dalam melawan penjajah.
Ø Perjuangan pergerakan indonesia telah sampai pada saat yang menentukan.
Ø Saat yang telah dicapai tersebut harus dicapai untuk menyatakan kemerdekaan.
· Alinea Ketiga : Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah Yang
Mahakuasa.
Ø Motivasi spiritual yang luhur serta pengukuhan dari proklamasi kemerdekaan.
Ø Ketakwaan bangsa indonesia terhadap tuhan karena berkat rida-Nya bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.
· Alinea Keempat : Adanya fungsi dan sekaligus tujuan negara Indonesia, Disusun dalam UUD, Berkedaulatan
Rakyat dan Dasar Negara Pancasila.
Ø Fungsi dan tujuan negara Indonesia :
1. Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
www.ebooksoalcpns.com
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadia dan keadilan sosial.
Ø Susunan dan bentuk negara : Republik Indonesia.
Ø Sistem Pemerintahan negara : Berkedaulatan Rakyat.
Ø Dasar negara yaitu Pancasila.

Cara Membentuk UUD


1. Pemberian, Raja memberikan suatu UUD, dan kekuasaan akan dijalankan oleh suatu badan tertentu. UUD itu
timbul, karena takut akan timbul revolusi. Dengan UUD kekuasaan raja dibatasi.
2. Sengaja Dibentuk, Pembuatan suatu UUD dilakukan setelah negara itu didirikan.
3. Revolusi, Pemerintahan baru hasil revolusi, dengan persetujuan rakyat atau pemerintah mengambil suatu
permusyawaratan untuk menetapkan UUD.
4. Evolusi, Melakukan perubahan secara berangsur-angsur membentuk UUD baru.
Cara merubah UUD

Oleh Badan Legislatif / Perundangan Biasa, Dilakukan oleh Badan Legislatif, hanya harus dengan syarat yang
lebih berat dari pada membuat undang-undang biasa (bukan Undang-Undang Dasar).
Referendum, yaitu dengan jalan pemungutan suara diantara rakyat yang mempunyai hak suara.
Oleh Badan Khusus, Badan khusus yang bertugas hanya untuk mengubah Undang-Undang Dasar saja.
Khusus di Negara Federasi, Perubahan UUD itu baru dapat terjadi jika mayoritas negara-negara bagian dari
federasi itu tadi menyetujui perubahan.

Prosedur Mengubah UUD 1945 (Pasal 37) :


1. Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan
Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
2. Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas
bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
3. Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
4. Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya
lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
5. Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.

Kedudukan dan Fungsi Pancasila


1. Pancasila sebagai dasar negara
2. Pancasila sebagai dasar ideologi
3. Pancasila sebagai kepribadian bangsa
www.ebooksoalcpns.com
4. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
5. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Pancasila sebagai dasar negara

1. Adalah pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara


2. Pancasila dijadikan dasar pengaturan dan sistem pemerintah negara
3. Pancasila merupakan sumber hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Arti Pancasila
Historis : Pancasila calon dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945
Etimologis : Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari
Panca : Lima
Sila : Dasar, Sendi
Pancasila : Lima Dasar, Lima Sendi (aturan yang baik)
Terminologis : Pancasila sebagai dasar negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV

butir Pancasila yang saya kutip dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

I. Ketuhanan Yang Maha Esa

Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai dan diyakininya.
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

II. Kamanusiaan yang Adil dan Beradab

www.ebooksoalcpns.com
Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang Maha
Esa.
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa selira.
Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Berani membela kebenaran dan keadilan.
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dangan bangsa lain.

III. Persatuan Indonesia

Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa, apabila diperlukan.
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

IV. Kerakyatan yang Dipimpim oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia mempunyai kedudukan hak dan kewajiban yang
sama.
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesui dengan hati nurani yang luhur.

www.ebooksoalcpns.com
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.

V. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-
royongan.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak orang lain.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
Suka bekerja keras.
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial.

Pembukaan UUD 45 mempunyai kedudukan Lebih tinggi dibanding Batang Tubuh, alasannya Dalam Pembukaan
terdapat :

Dasar Negara (Pancasila)


Fungsi dan Tujuan Bangsa Indonesia
Bentuk Negara Indonesia (Republik)

Pokok kaidah negara yang fundamental dapat di rinci sebagai berikut :


1. Ditentukan oleh Pendiri Negara (PPKI) dan terjelma dalam suatu pertanyaan lahir sebagai penjelmaan kehendak
Pendiri Negara.
2. Pernyataan Lahirnya sebagai Bangsa yang mandiri
3. Memuat Asas Rohani (Pancasila), Asas Politik Negara (Republik berkedaulatan Rakyat), dan Tujuan Negara
(menjadi Negara Adil Makmur)
4. Memuat Ketentuan yang menetapkan adanya suatu UUD Negara

www.ebooksoalcpns.com
Dalam kehidupan suatu bangsa adanya ideologi sangat diperlukan. Sebab dengan ideologi suatu bangsa akan
memperoleh manfaat sebagai berikut:
a. Segala persoalan-persoalan yang ada akan mampu dihadapi, dan dapat menentukan arah serta cara bagaimana
bangsa itu memecahkan persolan-persoalan yang dihadapi, sehingga tidak terombang-ambing dalam menghadapi
persoalan-persoalan besar baik yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, maupun dari luar.
b. Digunakan sebagai pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial,
dan budaya.
c. Dijadikan pedoman bagaimana bangsa itu membangun dirinya.

Bukti bahwa nilai-nilai Pancasila sudah dihayati oleh bangsa Indonesia sejak dulu kala antara lain:
a. Adanya kehidupan bergotong-royong diberbagai daerah yang merupakan ciri khas
b. Masyarakat Indonesia untuk saling menolong demi kepentingan bersama.
c. Adanya kebiasaan musyawarah sebagai satu cara untuk menyelesaikan masalah. Hal tersebut tercatat dalam buku
Negara Kartagama karya Empu Prapanca.
d. Paham Bhineka Tunggal Ika (dari buku Sutasoma tulisan Empu Tantular) yang artinya meskipun berbeda-beda
tetapi tetap satu jua. Pengertian ini kemudian diterjemahkan dalam perastuan Indonesia.
e. Sejak dulu leluhur kita mengenal adanya penguasa alam semesta yang akhirnya berkembang menjadi
kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 itu berhasil ditetapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
b. Memilih Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden
c. Untuk sementara waktu pekerjaan Presiden sehari-hari dibantu oleh sebuah komite Nasional Indonesia Pusat.
D. Sikap Setia Kepada Pancasila
1. Menerima Pancasila sebagai dasar dan ideologi yang tepat untuk bangsa Indonesia
2. Bersedia mempelajari Pancasila dalam rangka meningkatkan pemahaman dan keyakinan kita terhadap dasar dan
ideologi negara Indonesia tersebut
3. Menolak ideologi lain yang akan menggantikan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia
4. Besedia mempelajari ideologi lain tetapi dalam rangka memperkuat pemahaman dan keyakinan bangsa terhadap
ideologi Pancasila
5. Menerima masuknya nilai-nilai lain yang dapat memperkaya Pancasila sebagai ideologi terbuka.

Sifat-sifat nilai menurut Bambang Daroeso adalah:


a. Nilai itu suatu realitas abstrak. Nilai itu (riel) dalam kehidupan manusia. Tetapi nilai itu
abstrak (tidak dapat diindera), yang dapat diamati hanyalah obyek yang bernilai itu.
Sebagai contoh orang itu memiliki kejujuran.
www.ebooksoalcpns.com
b. Nilai memiliki sifat normatif artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, suatu
keharusan, sehingga nilai memiliki sifat idea (das sollen). Dicontohkan disini nilai
keadilan, semua orang berharap mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan
nilai keadilan.
c. Nilai berfungsi sebagai daya dorongan/motivator dan manusia adalah pendukung nilai.
Misalnya nilai ketakwaan adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk
bisa mencapai derajat takwa.
Notonagoro menyebutkan ada 3 macam nilai yaitu:
a. Nilai materil, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia atau
kebutuhan ragawi manusia
b. Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan atau aktivitas
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai
kerohanian dapat dibedakan empat macam:
1. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia
2. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan (emotion) manusia
3. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa, will) manusia
4. Nilai religius yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai religius ini bersumber pada
kepercayaan atau keyakinan manusia.

Pancasila sebagai ideologi terbuka terkandung nilai-nilai sebagai berikut:


a. Nilai dasar, yaitu merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal,
sehingga dalam nilai dasar ini terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai benar. Nilai
ini tertuang dalam pembukaan UUD 1945, yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan.
b. Nilai instrumental, merupakan eksploitasi penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar
ideologi Pancasila. Misalnya dalam UUD 1945.
c. Nilai praktis, yaitu merupakan nilai-nilai instrumental dalam realisasi pengalaman
dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

PEMBUKAAN UUD 1945


1. Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945
Secara yuridis, Pancasila terletak dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini dibuktikan dengan kata-kata “dengan
berdasarkan kepada..” yang ada dalam Pembukaan UUD
www.ebooksoalcpns.com
1945 alinea keempat.
2. Isi Pembukaan UUD 1945
a. Alinea Pertama, merupakan pernyataan hak atas segala bangsa akan kemerdekaan.
b. Alinea Kedua, mengandung pernyataan tentang berhasilnya perjuangan pergerakan kemerdekaan rakyat
Indonesia.
c. Alinea Ketiga, merupakan pernyataan kemerdekaan rakyat Indonesia.
d. Alinea Keempat, mengikrarkan pernyataan pembentukan pemerintahan Negara dengan dasar Pancasila.
3. Pokok - Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945, meliputi suasana kebatinan dari UUD Negara
Indonesia dan mewujudkan cita-cita hukum (tertulis dan tidak tertulis)
4. Maksud / Tujuan Pembukaan UUD 1945
a. Mempertanggungjawabkan bahwa pernyataan kemerdekaan sudah selayaknya. b. Menetapkan cita-cita bangsa
yang ingin dicapai dengan kemerdekaannya.
c. Menegaskan bahwa proklamasi kemerdekaan menjadi permulaan dan dasar hidup
kebangsaan dan hidup seluruh rakyat Indonesia.
d. Melaksanakan segala sesuatu itu dalam perwujudan dasar-dasar tertentu.
5. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Undang – Undang Dasar
1. Bagian pertama, kedua dan ketiga merupakan serangkaian pernyataan tentang keadaan dan peristiwa yang
mendahului terbentuknya Negara Indonesia
2. Bagian keempat merupakan pernyataan mengenai keadaan setelah Negara Indonesia ada, dan
mempunyai hubungan kausal dan organis dengan batang tubuh UUD.
6. Hakekat dan Kedudukan Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 menurut hakekatnya merupakan pokok kaidah Negara yang fundamental dan
staatsfundamentalnorm, dan berkedudukan dua terhadap tertib hukum Indonesia, yaitu sebagai dasar tertib
hukum Indonesia dan ketentuan hukum yang tertinggi. Kedudukan yang tetap, kuat dan tak bisa diubah ini dapat
ditinjau dari dua segi, yaitu segi formal dan segi material.
7. Terpisahnya Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 terpisah dengan Batang Tubuh UUD 1945 dan kedudukan serta hakekatnya lebih tinggi
derajatnya dari Batang Tubuh UUD 1945.
8. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi 17 Agustus 1945, tidak hanya menjelaskan
dan menegaskan tetapi juga mempertanggungjawabkan Proklamasi.
DINAMIKA UUD
1. Isi Materi UUD 1945, merupakan penjelmaan empat pokok pikiran yang terkandung di dalam
Pembukaan UUD 1945, sebagai pancaran dari Pancasila.
2. PelaksanaanUUD 1945
1. Masa Awal Kemerdekaan (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949)
Sejak disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, UUD 1945 belum dapat dilaksanakan sepenuhnya.
www.ebooksoalcpns.com
2. Masa UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Sejak diberlakukannya UUD KRIS maka Indonesia menjadi Negara federal, kemudian diselenggarakan
Pemilu untuk memilih anggota konstituante yang dilantik oleh presiden pada tanggal 10 November 1956. Namun
badan konstituante gagal membuat undang-undang baru, sehingga keluarlah Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
3. Masa Orde Lama
Sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Negara Indonesia berdasarkan UUD 1945. Pada masa orde lama banyak pula
terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan. Sistem pemerintahan dijalankan tidak sesuai dengan UUD
1945 itu sendiri.
4. Masa Orde Baru
Setelah ORLA runtuh, terbentuk pemerintahan baru yang diberi nama ORBA (Orde Baru). Tekad ORBA ialah
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
5. Masa Orde Reformasi
Orde baru seolah memabukan perubahanUUD 1945, tetapi sebaliknya Orde
Reformasi memandang sangat perlu perubahan UUD 1945 dalam bentuk amandemen untuk memperbaiki kehidupan
berbangsa dan bernegara Indonesia.
3. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945
Sejak Mei 1998 bangsa Indonesia bertekad mereformasi berbagai bidang kehidupan kenegaraan. Salah satunya
adalah reformasi hukum dan sebagai realisasi dari reformasi hukum itu adalah perubahan terhadap pasal-pasal
di dalam UUD 1945

Adapun prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:


1. Pemerintahan berdasarkan hukum: dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat),
b. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan tidak terbatas),
c. Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR.
2. Perlindungan terhadap hak asasi manusia,
3. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah,
4. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya
terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya,
5. adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi Untuk menyalurkan aspirasi rakyat,
6. Pelaksanaan Pemilihan Umum;
7. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2 UUD 1945),
8. Keseimbangan antara hak dan kewajiban,
9. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, dan
negara ataupun orang lain,
www.ebooksoalcpns.com
10. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.
III. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila
Dalam bukunya, Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan, Idris
Israil (2005:52-53) menyebutkan ciri-ciri demokrasi Indonesia sebagai berikut:
1. Kedaulatan ada di tangan rakyat.
2. Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong.
3. Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.
5. Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban.
6. Menghargai hak asasi manusia.
7. Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan melalui wakil-wakil rakyat.
Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan karena merugikan semua pihak.
8. Tidak menganut sistem monopartai.
9. Pemilu dilaksanakan secara luber.
10. Mengandung sistem mengambang.
11. Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
12. Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum.

GLOBALISASI DAN PENGARUHNYA

4.1 Proses, Aspek, dan Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
4.1.1 Makna Globalisasi
a. Globalisasi merupakan proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan dibelahan dunia yang satu
dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain (A.G.
Mc. Grew. 1992).
b. Globalisasi mengacu pada proses dimana perdagangan, informasi, dan budaya semakin bergerak melintasi
batas Negara
c. Globalisasi mengacu pada integrasi, ekonomi, dan kesalinketergantungan antar Negara-negara
d. Globalisasi adalah proses meningkatnya aliran barang, jasa, uang, dan gagasan melintasi bata-batas Negara
sebagai akibat terjadinya ekonomi global

4.1.2 Proses Globalisasi


Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada
sejak berabad-abad lamanya. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang
pesat di berbagai Negara ketika ditemukannya teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.
www.ebooksoalcpns.com
4.1.3 Aspek-aspek Globalisasi
- Aspek Positif
Dengan ditemukannya teknologi komunikasi dan informasi yang semakin canggih maka arus globalisasi
semakin cepat tersebar ke seluruh pelosok dunia. Segala macam berita, peristiwa, dan kemajuan ilmu
pengetahuan serta teknologi yang terjadi di belahan dunia dapat segera diketahui sehingga kita mendapat modal
untuk mengantisipasi dampak-dampak negative yang mungkin muncul dari pengaruh globalisasi tersebut.

- Aspek Negatif
Dengan globalisasi bukan sebuah keniscayaan yang dapat menciptakan harapan hidup baru bagi masyarakat di
belahan dunia dan globalisasi tidak menjamin keadilan sosial dan kesejahteraan Negara maupun bagian
masyarakat yang sumber daya alamnya minim dan sumber daya manusianya rendah sehingga rakyat akan tetap
miskin, baik secara internasional maupun secara nasional.

Globalisasi memiliki potensi aspek negative antara lain :


a. Terjadinya kesenjangan ekonomi sebagai akibat kekalahan berkompetensi dalam penguasaan teknologi.
Mereka yang tidak mampu, miskin, dan tidak mempunyai keterampilan akan semakin tersingkirkan.
b. Negara-negara yang kuat ekonominya akan bersekongkol dalam rangka mencari keuntungan sebesar-
besarnya. Hal ini sering merugikan Negara-negara miskin yang ketahanan ekonominya lemah.
c. Kadar dan kualitas kejahatan semakin canggih dengan teknologi informasi dan komunikasi.
d. Semakin menurunnya sumber daya yang vital seperti air, hutan, dan terjadinya pencemaran global.

4.1.4 Dampak Globalisasi


Globalisasi tidak hanya terbatas pada system global yang besar. Dampaknya juga terasa dalam kehidupan
pribadi sehari-hari, terutama dalam hal cara kita memandang diri kita dan hubungan kita denga orang lain.
Kekuatan globalisasi masuk ke konteks local kita dan kehidupan kita yang intim baik melalui sumber-sumber
inpersonal seperti media dan internet maupun melalui kontak-kontak personal dengan orang lain dari Negara
dan budaya lain.

4.2. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Bangsa dan Negara Indonesia


- Dalam Bidang Ekonomi
Perkembangan yang terjadi di dunia sejak dasawarsa tujuhpuluhan sangat banyak mengubah pola hubungan
ekonomi antar bangsa di dunia.

www.ebooksoalcpns.com
Banyak aspek perekonomian sekarang bekerja melalui jaringan-jaringan yang melintasi batas-batas Negara agar
dapat bersaing dalam abad globalisasi ini, banyak usaha dan perusahaan besar merestrukturisasi dirinya sendiri
sehingga lebih fleksibel dan kurang hirarkis. Gejala globalisasi terlihat dengan jelas dalam bidang ekonomi.
Naisbit menyebutkan “ The Globa Ekonomic boom decade goan”. Ekonomi global ini dapat dipahami sebagai
peningkat perdagangan di antara negara-negara yang ada tetapi harus dilihat sebagai suatu kenyataan bahwa
dunia sedang bergerak dari perdagangan antar Negara kea rah sebuah ekonomi tunggal. Satu ekonomi dunia dan
satu pasar.
- Bidang Politik
Gelombang globalisasi yang sangat kuat yaitu gelombang demokratisasi, sesudah perang dingin dan runtuhnya
komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya peinsip-prinsip demikrasi yang dapat membawa manusia
kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati rakyat di setiap
Negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan melawan system penerintahan yang dictator
atau pemerintahan apapun yang tidak memihak kepada rakyat.
- Bidang Budaya
Era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat memungkinkan mempengaruhi pola pikir,
tingkah laku, dan system nilai masyarakat suatu Negara. Oleh karena itu kita seharusnya waspada dan pandai
menyiasati pengaruh budaya silang sehingga budaya kita dapat mengambil nilai budaya yang positif yaitu yang
bermanfaat bagi kehidupan dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak dari pengaruh-pengaruh budaya yang
negatife, seperti kehidupan seks bebas, bergaya hidup mewah, narkoba, sekularisme daln lain-lain

4.3. Sikap Selektif Terhadap Pengaruh dan Implikasi Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia
4.3.1. Latar Belakang dan Pengertian
Globalisasi membawa dampak positif dan negatif telah menembus kesegala penjuru dunia. Dampak-dampak itu
meliputi segala macam aspek kehidupan yaitu, aspek politik, ekonomi, sosial, serta pertahanan keamanan oleh
karena itu tindakan prefentif yang kita lakukan terhadap arus globalisasi yaitu sikap waspada dan selektif
terhadap segala macam arus globalisasi tersebut. Untuk itu kita harus memiliki ketahanan nasional yang kuat.

Sikap selektif adalah sikap untuk memilih dan menentukan alternative yang terbaik bagi kehidupan diri,
lingkungan masyarakat, bangsa dan Negara, melalui proses berhati-hati, rasional, dan normative terhadap segala
macam pengaruh dari luar sehingga apa yang menjadi pilihan dapat diterima oleh semua pihak dengan penuh
tanggung jawab.
4.3.2. Nilai Dasar Pancasila sebagai Filter Arus Global
Kita mempunyai nilai dasar yang dapat membentengi pengaruh buruk akibat arus globalisasi, nilai dasar yang
terkandung dalan Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali dari budaya luhur bangsa.
- Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, menolak pengaruh global yang mengarah pada sikap atheisme/sekularisme

www.ebooksoalcpns.com
- Nilai kemanusian yang adil dan beradab, menolak arus global yang mengarah pada tindakan
sewenang- wenang pada sesame manusia, kolonialisme, imperialisme, dan segala bentuk
lainnya
- Nilai persatuan Indonesia, menolak pengaruh global yang merusak dan menghancurkan
persatuan dan kesatuan bangsa seperti sikap egois, chaufinisme, dan separatisme.
- Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
menolak pengaruh global yang mengarah pada sikap anarkis dan paksaan kehendak pada orang
lain.
- Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menolak pengaruh global yang mengarah pada
liberalisme, etatisme, monopoli, dan eksploitasi yang dapat merugikan kehidupan bangsa Indonesia.
4.3.3. Menentukan Posisi terhadap Implikasi Globalisasi
Globalisasi merupakan gejala yang wajar dan pasti akan dialami oleh setiap bangsa di
dunia..Kemajuan teknologi komunikasi telah membuktikan dapat memperpendek jarak untuk
membuka cakrawala penduduk dunia dari keterbelakangan dan ketidaktahuan terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan.
Posisi bangsa Indonesia lebih aktif, responsive, dan tidak memihak sehingga kita dapat
mengantisipasi munculnya isu-isu global yang dapat merugikan kepentingan nasional.
Beberapa isu global aktual yang melanda dunia:
1. HAM
2. Migrasi
3. Demokrasi
4. Lingkungan hidup dan SDA
5. Perdamaian dan Keamanan

4.4. Pengaruh Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia


Bangsa Indonesia seperti halnya bangsa-bangsa lain dalam era globalisasi ini, tidak dapat menghindar
dari arus derasnya kompleksitas perubahan (inovasi) sebagai akibat canggihnya teknologi informasi,
telekomunikasi dan transportasi. Perubahan akibat globalisasi itu terasa dalam berbagai aspek yaitu:
ekonomi, sosial, budaya dan politik.

• Dalam perkembangan politik dan ketatanegaraan, istilah konstitusi mempunyai dua pengertian yaitu:
a. Pengertian Luas, “ Konstitusi” berarti keseluruhan dari ketentuan – ketentuan dasar atau
hukumdasar ( droit constitunelle ).
b. Pengertian Sempit, “ Konstitusi” berarti piagam dasar atau Undang – Undang Dasar ( Loi
constitunelle ), yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan - peraturan dasar negara

www.ebooksoalcpns.com

Anda mungkin juga menyukai