• Pancasila sebagai Paradigma nasional meliputi segala aspek kehidupan masyarakat seperti politik, ekonomi, sosial
budaya, pendidikan, agama, hukum, serta hankam.
• Pancasila memiliki sifat terbuka, fleksibel, dan tidak kaku (luwes) sehingga dapat diterapkan sepanjang zaman.
• Pancasila menjadi sumber inspirasi, penggerak, serta pendorong pembangunan nasional.
• Dasar negara adalah fundamen yang kokoh dan kuat serta bersumber dari pandangan hidup atau falsafah
(cerminan dari peradaban, kebudayaan, keluhuran budi dan kepribadian yang tumbuh dalam sejarah
perkembangan suatu bangsa) yang diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
• Pada hakikatnya dasar negara merupakan falsafah negara.
• Falsafah negara berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum.
• falsafah negara atau dasar negara menjadi sikap hidup, pandangan hidup bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
• Dasar negara merupakan grundnorm (norma dasar) atau staatfundamentalnorm (norma fundamental negara).
• Awal kelahiran Pancasila sebagai dasar negara dimulai pada akhir pendudukan Jepang di Indonesia (tahun 1942)
• ”Lahirnya istilah Pancasila” dibacakan pada pidato Sukarno tanggal 1 Juni 1945
• Perumusan terakhir Pancasila sebagai dasar negara dilakukan pada sidang kedua BPUPKI tanggal 10 Juli 1945
• Penetapan dan pengesahan UUD 1945 dibicarakan pada Sidang PPKI
• Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam konstitusi negara (UUD 1945)
• Asal mula Pancasila sebagai ideologi dibedakan menjadi dua, yaitu:
¾ Asal mula langsung:
- Asal mula bahan (kausa materialis)
- Asal mula bentuk (kausa formalis)
- Asal mula karya (kausa effisiens)
- Asal mula tujuan (kausa finalis)
¾ Asal mula tidak langsung dinyatakan bahwa Pancasila berasal sebelum Proklamasi Kemerdekaan.
• Pancasila menurut Ketetapan MPR No. III/ MPR/ 2000 merupakan ”sumber hukum dasar nasional”
• Pancasila berfungsi sebagai sumber semangat bagi UUD Negara RI Tahun 1945, penyelenggara negara, pelaksana
pemerintahan.
• Istilah konstitusi berasal dari bahasa Prancis, constituer yang berarti membentuk.
• konstitusi adalah pembentukan suatu negara atau menyusun suatu negara.
• Keterkaitan atau hubungan antara dasar negara dengan konstitusi (UUD Negara RI Tahun 1945) terdapat dalam
pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945.
• nilai yang terkandung dalam sebuah konstitusi
¾ Nilai Normatif
¾ Nilai Nominal
¾ Nilai Semantik
• Konstitusi negara Indonesia adalah konstitusi tertulis
• Konstitusi RIS 1949 disahkan melalui Keputusan Presiden pada tanggal 31 Januari 1950 No. 48 (LN. 50-3) dan
diundangkan pada tanggal 6 Februari 1950.
• Tanggal 19 Mei 1950 terbentuk negara kesatuan sebagai penjelmaan dari Republik Indonesia berdasarkan
Proklamasi 17 Agustus 1945.
• Tanggal 15 Agustus 1950 terbentuklah undang-undang dasar baru menggantikan UUD RIS, yaitu Undang-
Undang Dasar Sementara 1950.
• Dekrit Presiden 5 Juli 1959 menjadi awal kembalinya bentuk NKRI dan berlakunya UUD 1945 pasca negara RIS.
• Amandemen UUD Negara RI Tahun 1945 berarti perubahan atau mengubah (to amend) UUD Negara RI Tahun
1945.
• Dalam UUD Negara RI Tahun 1945 Pasal 37 yang diberi wewenang untuk melakukan amandemen adalah MPR.
• Untuk mengubah UUD harus memenuhi syarat-syarat berikut:
¾ Usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar dapat diagendakan apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya
1/3 dari jumlah anggota MPR
¾ Setiap usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar diajukan secara tertulis
¾ Untuk mengubah pasal-pasal undang-undang dasar, Sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota MPR
¾ Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.
• Perubahan Pertama UUD Negara RI dilakukan tahun 1945 tanggal 19 Oktober 1999
• Perubahan Kedua UUD Negara RI dilakukan tahun 1945 tanggal 18 Agustus 2000
• Perubahan Ketiga UUD Negara RI dilakukan tahun 1945 tanggal 9 November 2001
• Perubahan Keempat UUD Negara RI dilakukan tahun 1945 tanggal 10 Agustus 2002
• Menurut Tap. MPR No. III/2000, Undang-Undang Dasar 1945 adalah hukum dasar Republik Indonesia yang
memuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara.
• Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 terdiri atas embukaan, batang tubuh, dan penjelasan merupakan
satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
¾ Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 alinea
¾ batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 20 bab, 37 pasal, 3 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan
¾ penjelasan terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.
• Pembukaan UUD Negara RI Tahun1945 juga merupakan sumber dan cita-cita hukum serta cita-cita moral bangsa
Indonesia.
• Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 tidak boleh diubah oleh siapa pun
• Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 memuat 4 alinea, dan mengandung empat pokok pikiran
• Pembukaan UUD 1945 tidak akan pernah diubah, dengan alasan:
¾ Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 memuat dasar filosofis dan normatif yang mendasari seluruh pasal
dalam UUD Negara RI Tahun 1945
¾ Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 mengandung staatsidee (cita negara), berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia, tujuan negara dan dasar negara yang harus tetap dipertahankan
• Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 sebagai Pernyataan Kemerdekaan yang Terperinci
• Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 merupakan Tertib Hukum Tertinggi di Negara Indonesia
• Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental
• Pancasila sebagai paradigma
♣ Pancasila sebagai paradigma pembangunan politik
♣ Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi
♣ Pancasila sebagai paradigma pembangunan social budaya
♣ Pancasila sebagai paradigma pembangunan pertahanan dan keamanan.
SISTEM PEMERINTAHAN
2.1. Sistem Pemerintahan Berbagai Negara
2.1.1. Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Berbicara tentang system pemrintahan berarti membicarakan tentang mekanisme pertanggung jawaban dalam
pelaksanaan pemerintahan. Pada garis besarnya, system pemerintahan yang dilakukan pada Negara demokrasi
diklasifikasikan ke dalam system pemrintahan parlementer dan system pemerintahan presidensial.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi sistim pemerintahan suatu Negara adalah sebagai berikut;
1) Faktor sejarah
Dari perjalanan sejarah dunia kita cermati bahwa terdapat beberapa sebab kemunculan suatu Negara baru.
Terjadinya revolusi, invasi dan penaklukan.
Contoh proses terbentuknya suatu Negara;
a. penyerahan (cessie)
b. pencaplokan / penguasan (anexatie)
c. pemisahan (separatise)
Contoh Negara merdeka baru yang memiliki keterkaitan sejarah dengan negara lain sehingga terpengaruh
terhadap sistim pemerintahan yang digunakan.
NO Negara induk Negara merdeka baru Sistim pemerintahan
1 Perancis Kamerun, Chad, Kaledonia Baru,
Kamboja, Republik Afrika Tengah,
Ajazair, dan Burundi Parlementer
2 Inggris Kanada, Afrika Selatan, Selandia Baru,
Australia dan India Parlementer
2. Faktor Ideologi
Diantara ideologi yang berkembang didunia, tiga yang disebut besar yang dipraktekkan diberbagai Negara yaitu
a. fasisme
b. liberalisme
c. komunisme
Beberapa contoh Negara yang terpangaruh oleh persebaran ideologi yaitu
2.2.1 Dinamika pelaksanaan system pemerintahan Negara Indonesia, kelebihan dan kelemahannya pada saat
berlakunya UUD 1945
berdasarkan pada perkembangan dan pelaksanaan ketatanegaraan RI maka system pemerintahan Negara
Indonesia pernah dipraktekkan system pemerintahan parlamenter.
Sesuai dengan ketentauan yang tercantum Dalam UUD 1945 bahwa system pemerintahannya adalah
presidensial.
a. Pasal 4 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “ presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.hal
ini mengandung arti bahwa presiden RI merupakan satu-satunya lembaga Negara yang memegang kekuasaan
pemerintah”.
b. Pasal 17 UUD 1945 menyatakan bahwa :
1. Presiden dibantu oleh menteri-menteri Negara
2. Menteri-menteri Negara diangkat dan diberhentikan oleh presiden
3. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan
c. Penjelasan umum UUD 1945 mengenai system pemerintahan Negara yang berbunyi “ menteri-menteri
Negara adalah pembantu presiden, menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR.
d. Penjelasan umum UUD 1945 mengenai system pemerintahan Negara yang berbunyi “ presiden ialah
penyelenggara pemerintahan Negara tertinggi dibawah MPR”.
2.2.2 Sikap positif WNI yang baik terhadap pelaksanaan system pemerintahan Negara
Dalam menetukan sikap terhadap pelaksanaan system pemerintahan yang berlaku di Indonesia, kita seharusnya
mengembalikan pada landasan kehidupan bernegara yaitu pancasila sebagai landasan ideologi dan UUD Negara
RI 1945 sebagai landasan konstitusional
1. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia
setiap bangsa dan Negara tentu memilki ideologi begitu pula dengan Indonesia memiliki ideologi yaitu
pancasila. Ideologi pancasila senantiasa menjadi landasan cita-cita untuk ,membangun kehidupan
bermasyarakat dan bernegara menjadi lebih maju dan lebih baik
2. UUD Negara RI 1945 sebagai landasan konstitusional
UUD Negara RI 1945 sebagai landasan konstitusional mengandung artibahwa dalam segala penyelenggaraan
pemerintah Negara harus berlandaskan pada Negara RI 1945.
2.3 Pelaksanaan system pemerintahan yang berlaku di Indonesia dengan pelaksanaan system pemerintahan yang
berlaku dinegara lain
2.3.1 Pelaksanaan system pemerintahan presidensil di Indonesia.
a. Kurun waktu berlakunya
Pada tanggal 18 agustus 1945 PPKI menetapkan dan mengesahkan UUD 1945. masa berlakunya UUD 1945
dengan menerapkan system pemerintahan presidensil mengalami beberapa kali kurun waktu:
- 18 agustus 1945 – 14 nopember 1945
www.ebooksoalcpns.com
- 5 juli 1959- sekarang
b. Kekuasaan Pemerintah Negara dan kementerian Negara
UUD negara RI 1945 telah mengatur kekuasaan pemerintah Negara dan kementerian Negara. Ketentuan
tersebut tercantum didalam pasal 4 sampai dengan pasal 16 UUD Negara RI 1945 ( mengenai kekuasaan
pemerintah Negara ) dan pasal 17 UUD negara RI 1945 ( meneganai kementerian Negara
2.3.2 Pelaksanaan system pemrintahan presidensil yang berlaku di amerika serikat
a. Lembaga Legislative (kongres)
Bab I pasal 10 konstitusi AS telah menegaskan bahwa kekuasaan untuk membuat
undang-undang berada ditangan sebuah kongres AS. Kongres yterdiri dari dua
badan( bicameral ) yaitu :
- Senat mewakili Negara bagian dan tiap Negara bagian dua orang dengan masa
jabatan 6 tahun
- Dewan perwakilan rakyat ( house of represcentative ) setiap anggota DPR
mewakili satu distrik untuk masa jabatan 2 tahun
b. Lembaga Eksekutif
Berdasarkan konstitusi AS yang bertanggung jawab sebagai pelaksana UU ialah
presiden dan wakil presiden memgang jabatan 4 tahun
c. Lembaga Yudikatif
Di AS kekuasaan dibidang hokum dipegang oleh sebuah lembaga MA dan kepda
pengadilan-pengadilan rendah lainnya.
d. Prinsip-Prinsip Pemerintah AS
1. Prinsip demokrasi
2. Prinsip federalis
3. Prinsip pemisahan kekuasaan.
Panca berarti lima dan sila berarti sendi atau dasar. Pancasila merupakan 5 dasar Negara kesatuan republik Indonesia
yang merupakan landasaan idiil bangsa, sementara landasan konstitusional UUD 1945. Proses lahirnya Pancasila
dimulai dari sidang BPUPKI pertama yang merapatkan tentang dasar Negara. Tepat pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno
yang dibisiki oleh Muh. Yamin membacakan istilah Pancasila untuk dasar Negara. Rumusan Pancasila yang sah
adalah yang kita dengar dan hayati selama ini, bukan yang tercantum dalam Piagam Jakarta atau Pembukaan UUD
1945 karena terdapat perubahan pada sila pertamanya.
1. Fungsi utama Pancasila adalah sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
dasar Negara merupakan pedoman dalam penyelenggaraan Negara. Sedangkan sebagai pandangan hidup bangsa,
pancasila menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Pancasila memiliki fungsi sebagai ideologi atau dasar falsafah Indonesia dimana disini pancasila berperan sebagai
ideology terbuka yang berarti mampu mengikuti perkembangan zaman dan dinamika internal. Implementasi
pancasila sebagai ideologi terbuka adalah mampu menerima nilai-nilai asing secara selektif.
www.ebooksoalcpns.com
3. Pancasila memiliki fungsi sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan karena pancasila menganfung nilai-
nilai yang luhur dan digali dari zaman nenek moyang serta pancasila mampu menjadi acuan atau kerangka dasar
bernegara.
4. Pancasila juga memiliki fungsi sebagai perjanjian luhur rakyat Indonesia karena memiliki sifat luhur dan bersifat
satu kali dan satu-satunya oleh para wakil rakyat Indonesia.
5. Pancasila juga menjadi kepribadian hidup bangsa Indonesia karena mencirikan sesuatu yang khas dan mampu
membedakan Indonesia dengan Negara lain dalam kancah internasional.
6. Pancasila juga merupakan Jiwa bangsa Indonesia karena nilai-nilainya ada bersamaan dengan adanya Negara
Indonesia itu sendiri.
7. Pancasila juga sebagai sumber dari segala sumber hukum nasional, dan sebagai dasar falsafah Negara kesatuan
republik Indonesia karena merupakan perwujudan nilai-nilai yang paling baik, adil, dan benar.
Jalur-jalur yang dapat dilakukan dalam rangka pemasyarakatan Pancasila di antaranya: 1) jalur pendidikan: formal,
informal, dan nonformal, 2) jalur media massa: cetak dan elektronik, serta 3) organisasi: organisasi politik atau
organisasi masyarakat.
Pembukaan UUD 1945 bersifat fundamental dan tidak dapat diganggu gugat karena mengubah pembukaan sama
dengan membubarkan Negara kesatuan RI. Hal ini disebabkan pembukaan merupakan sumber motivasi dan aspirasi
perjuangan bangsa Indonesia, sumber cita-cita hukum dan moral bangsa, serta mengandung nilai yang universal dan
lestari. Pembukaan ini terdiri dari 4 alinea dengan maknanya masing-masing yaitu Persatuan yang sesuai sila 3,
keadilan sosial sesuai sila 5, kedaulatan rakyat sesuai sila 4 , serta keTuhanan dan Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab sesuai sila 1 dan 2 Pancasila.
November 6, 2012
SUBSTANSI KONSTITUSI
Secara garis besar substansi/isi konstitusi memuat :
a.Pernyataan tentang idiologi negara, dasar negara, tujuan negara, asas politik negara, gagasan moral
keagamaan
b.Ketentuan tentang struktur organisasi negara
c.Ketentuan tentang perlindungan hak asasi manusia
d.Ketentuan tentang prosedur mengubah UUD
e.Ketentuan tentang larangan mengubah bagian tertentu dari konstitusi
KOSNTITUSI DI INDONESIA
www.ebooksoalcpns.com
KEDUDUKAN UUD 1945
1. Sebagai norma hukum :
1. Pernyataan tentang idiologi negara, dasar negara, tujuan negara, asas politik negara, gagasan moral
keagamaan
2. Sistem ketatanegaraan (struktur organisasi negara)
3. Prinsip pembagian kekuasaan
www.ebooksoalcpns.com
4. Prinsip negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.
5. Sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat, seperti adanya pelaksanaan pemilihan umum untuk
memilih anggota DPR, DPD serta Presiden dan wakil Presiden.
6. Negara Indonesia adalah negara hukum.
7. Pengkuan dan perlindungan hak asasi manusia
8. Sistem sosial budaya berdasarkan asas “Bhinneka Tunggal Ika”
9. Prinsip kesederajatan dalam hukum dan pemerintahan.
10. Sistem ekonomi yang berasaskan kekeluargaan.
11. Prinsip bela negara
12. Prinsip pertahanan dan keamanan negara
13. Prosedur mengubah UUD.
14. Larangan mengubah bagian tertentu dari UUD.
Pada tanggal 22 Juni 1945, perumusan pancasila berdasarkan pidato tanggal 1 Juni tersebut selesai. Rumusan
baru ini berisi:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi para pemeluknya;
www.ebooksoalcpns.com
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
www.ebooksoalcpns.com
Hal-hal yang dimuat dalam undang-undang dasar 1945, antara lain sebagai berikut:
1) Hal-hal yang sifatnya umum, misalnya tentang kekuasaan dalam negara dan identitas-identitas negara.
2) Hal yang menyangkut lembaga-lembaga negara, hubungan antara lembaga negara, fungsi, tugas, hak, dan
kewenangannya.
3) Hal yang menyangkut hubungan antara negara dengan warga negara, yaitu hak dan kewajiban negara
terhadap warganya ataupun hak dan kewajiban warga negara terhadap negara, termasuk juga hak asasi manusia.
4) Konsepsi atau cita-cita negara dalam berbagai bidang, misalnya bidang pendidikan, kesejahteraan,
ekonomi, sosial dan pertahanan.
5) Hal mengenai perubahan undang-undang dasar.
6) Ketentuan-ketentuan peralihan dan transisi.
Menurut undang-undang No.10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan menyatakan
bahwa materi muatan UUD Negara Kasatuan RI Tahun 1945 meliputi:
1) Hak asasi manusia.
2) Hak dan kewajiban warga negara.
3) Pelaksanaan dan penegakan kedaulatan negara serta pembagian kekuasaan negara.
4) Wilayah negara dan pembagian daerah.
5) Kewarganegaraan dan kependudukan.
6) Keuangan negara.
UUD 1945 sebagai konstitusi negara Republik Indonesia sampai saat ini telah mengalami empat kali
amandemen yang terjadi di era Reformasi. Keempat amandemen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Amandemen I dilakukan pada sidang umum MPR 1999 dan disahkan pada tanggal 19 Oktober 1999.
2) Amandemen II dilakukan pada sidang Tahunan MPR 2000 dan disahkan pada tanggal 18 Agustus 2000.
www.ebooksoalcpns.com
3) Amandemen III dilakukan pada sidang Tahunan MPR 2001 dan disahkan pada tanggal 10 November
2001.
4) Amandemen IV dilakukan pada sidang Tahunan MPR 2002 dan disahkan tanggal 10 Agustus 2002.
Amandemen UUd 1945 telah memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam UUD 1945 sebalum
amandemen . perbaikan dan perubahan yang dimaksud antara lain :
a. Adanya pembatasan-pembatasan atas kekuasaan presiden di Indonesia;
b. Memperkuat dan menegaskan kembali peran kekuasaan legislative di Indonesia;
c. Mencantumkan Hak Asasi Manusia Indonesia;
d. Menegaskan kembali hak dan kewajiban Negara ataupun warga Negara;
e. Otonomi daerah dan hak-hak rakyat di daerah;
f. Pembaruan lembaga-lembaga Negara dan lembaga tinggi Negara.
Perwujudan tertib hokum Indonesia tertuang dalam Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber Hukum
dan Tata Urutan Perundang-undangan. Dalam ketetapan tersebut dinyatakan sebagai berikut:
www.ebooksoalcpns.com
1) Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana yang tertulis dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yaitu Ketuhanan yang maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat
indonsia; dan Batang tubuh UUD 1945.
1. Pasal 27.
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
2. Pasal 28.
”kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dengan undang-undang”.
3. Pasal 28A.
“setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”.
4. Pasal 28B.
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
5. Pasal 28C.
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
www.ebooksoalcpns.com
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dan memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa dan negaranya.
6. Pasal 28D.
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama di depan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan
kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
7. Pasal 28E.
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran,
memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya,
serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati
nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
8. Pasal 28F.
“setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedian”.
9. Pasal 28G.
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang
dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan martabat manusia dan
berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
www.ebooksoalcpns.com
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat
yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapa pun.
www.ebooksoalcpns.com
15. Pasal 31.
“Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”.
1. Pasal 27 ayat 1.
“segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukumdan pemerintahan itu degna tidak ada kecualinya”.
2. Pasal 30.
“tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan negara”.
www.ebooksoalcpns.com
e. Hak dan kewajiban warga negara dalam pertahanan keamanan.
Hak dan kewajiban warga negara dalam pertahanan keamanan tertuang dalam:
1) UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian;
2) UU No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara;
3) UU No. 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia.
Contoh hak dan kewajiban dibidang pertahanan adalah:
1) Hakmenjadi anggota TNI;
2) Hak menjadi sukarelawan di daerah konflik atau bencana;
3) Hak ikut pendidikan bela negara;
4) Kewajiban mengikuti pendidikan kemiliteran;
5) Wajib militer.
Berikut adalah hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia menurut UU No. 12/2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan:
1. UUD 1945, merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan. UUD 1945 ditempatkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia.
2. Ketetapan MPR
3. Undang-Undang (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
4. Peraturan Pemerintah (PP)
5. Peraturan Presiden (Perpres)
6. Peraturan Daerah (Perda), termasuk pula Qanun yang berlaku di Nanggroe Aceh Darussalam, serta Perdasus
dan Perdasi yang berlaku di Provinsi Papua dan Papua Barat.
1. Naskah UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit
Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal
2. Naskah Perubahan Pertama, Perubahan Kedua, Perubahan Ketiga, dan Perubahan Keempat UUD 1945 (masing-
masing hasil Sidang Umum MPR Tahun 1999, 2000, 2001, 2002).
Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
persetujuan bersama Presiden.
Materi muatan Undang-Undang adalah:
www.ebooksoalcpns.com
1. Mengatur lebih lanjut ketentuan UUD 1945 yang meliputi: hak-hak asasi manusia, hak dan kewajiban warga
negara, pelaksanaan dan penegakan kedaulatan negara serta pembagian kekuasaan negara, wilayah dan pembagian
daerah, kewarganegaraan dan kependudukan, serta keuangan negara.
2. Diperintahkan oleh suatu Undang-Undang untuk diatur dengan Undang-Undang.
Materi muatan Peraturan Daerah adalah seluruh materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan
tugas pembantuan, dan menampung kondisi khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-
undangan yang lebih tinggi.
Pengundangan Peraturan Perundang-undangan
Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Perundang-undangan harus diundangkan dengan menempatkannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia, Berita Negara Republik Indonesia, Lembaran Daerah, atau Berita
Daerah.
Bahasa dalam Peraturan Peraturan Perundang-undangan
Bahasa peraturan perundang-undangan pada dasarnya tunduk kepada kaidah tata Bahasa Indonesia, baik yang
menyangkut pembentukan kata, penyusunan kalimat, teknik penulisan, maupun pengejaannya. Namun demikian
www.ebooksoalcpns.com
bahasa Peraturan Perundang-undangan mempunyai corak tersendiri yang bercirikan kejernihan atau kejelasan
pengertian, kelugasan, kebakuan, keserasian, dan ketaatan azas sesuai dengan kebutuhan hukum.
Penyerapan kata atau frasa bahasa asing yang banyak dipakai dan telah disesuaikan ejaannya dengan kaidah Bahasa
Indonesia dapat digunakan, jika kata atau frasa tersebut memiliki konotasi yang cocok, lebih singkat bila
dibandingkan dengan padanannya dalam Bahasa Indonesia, mempunyai corak internasional, lebih mempermudah
tercapainya kesepakatan, atau lebih mudah dipahami daripada terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.
Ketetapan MPR
Perubahan (Amandemen) Undang-Undang Dasar 1945 membawa implikasi terhadap kedudukan, tugas, dan
wewenang MPR. MPR yang dahulu berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara, kini berkedudukan sebagai
lembaga negara yang setara dengan lembaga negara lainnya (seperti Kepresidenan, DPR, DPD, BPK, MA, dan
MK).
Dengan demikian MPR kini hanya dapat menetapkan ketetapan yang bersifat penetapan, yaitu menetapkan Wapres
menjadi Presiden, memilih Wapres apabila terjadi kekosongan jabatan Wapres, serta memilih Presiden dan Wapres
apabila Presiden dan Wapres mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam
masa jabatannya secara bersama-sama.
Rumusan Pancasila yang sah terdapat dalam Pembukuan UUD 1945 alenia IV yang disahkan PPKI tanggal 18 –
Agustus – 1945.
- Burung Garuda ditetapkan sebagai lambang Negara Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66
Tahun 1951 pada tanggal 17 Oktober 1951.
- Bulu sayap 17 helai, bulu ekor 8 helai, dan 45 helai pada burung garuda sebagai pengingat hari kemerdekaan
Indonesia tanggal 17 – Agustus – 1945.
www.ebooksoalcpns.com
4. Bangsa Indonesia merasa senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air bertekad mewujudkan cita-cita
bangsa.
b. Wilayah Indonesia sebagai Kesatuan Ekonomi, artinya :
1. Kekayaaan alam Indonesia adalah modal dan milik bersama bangsa Indonesia.
2. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah.
c. Wilayah Indonesia sebagai Kesatuan Sosial Budaya, artinya :
1. Keragaman etnis masyarakat Indonesia adalah satu.
2. Tingkat kemajuan masyarakat harus merata dan seimbang.
3. Indonesia hakekatnya hanya memiliki satu budaya.
d. Wilayah Indonesia sebagi Kesatuan Pertahanan dan Keamanan, artinya :
1. Ancaman suatu daerah merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2. Setiap warga negara berhak dan wajib membela bangsa dan negara.
3. Keamanan dan kedaulatan negara wajib dibela dan dipertahankan.
4. Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari lautan. Luas lautan 70% dan luas daratan 30% dari keseluruhan luas
Indonesia. Batas-batas wilayah negara Indonesia :
a. Sebelah timur : Papua Nugini dan Samudera Pasifik.
b. Sebelah selatan : Samudera Hindia dan Negara Australia.
c. Sebelah barat : Samudera Hindia.
d. Sebelah utara : Malaysia, Filipina, Singapura.
5. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia terbagi menjadi beberapa provinsi, tujuannya untuk memudahkan
pelaksanaan pemerintahan dan memperlancar pembangunan agar merata ke seluruh wilayah Indonesia.
Pada awal kemerdekaan, wilayah Indonesia terbagi menjadi 8 Provinsi, antara lain sebagai berikut :
No. Nama Provinsi Nama Gubernur
1. Sumatra Mr. Teuku Moh. Hasan
2. Jawa Barat Sutardjo Kartohadikusumo
3. Jawa Tengah R. Panji Soeroso
4. Jawa Timur R. Soerjo
5. Borneo (Kalimantan) Ir. Pangeran Moh. Noor
6. Sunda Kecil (Nusa Tenggara) Mr. I Gusti Ktut Pudja
7. Sulawesi Dr. G. S. S. J. Ratulangi
8. Maluku Mr. Latuharhari
- Seiring perkembangan zaman, wilayah NKRI sekarang mengalami perubahan, pada tahun 2006 terbagi menjadi 34
Provinsi yaitu Pulau Sumatra terbagi 10 provinsi, Pulau Jawa 6 provinsi, Kalimantan 4 provinsi, Sulawesi 6
provinsi, Maluku 2 provinsi dan Papua terbagi 3 provinsi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
- Negara Indonesia banyak memiliki kekayaan, diantaranya :
a. Kekayaan kebudayaan dan kesenian.
www.ebooksoalcpns.com
b. Kekayaan ragam hayati (hewan dan tumbuhan)
c. Kekayaan alam (hasil hutan, laut, tambnag, dan lain-lainnya)
Peraturan perundang-undangan tingkat pusat dibuat oleh lembaga yang menjalankan fungsi legislatife, eksekutif dan
yudikatif serta pemerintah tingkat pusat.
14. Lembaga yang bertugas membuat Peraturan Daerah yaitu :
a. Peraturan Daerah Provinsi dibuat oleh DPRD provinsi dan gubernur
b. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dibuat oleh DPRD daerah dan bupati
c. Peraturan Desa (Perdes) dibuat oleh Lembaga Perwakilan desa.
15. Manfaat dibuatnya Peraturan Perundang-undangan tingkat pusat dan daerah :
a. Dapat memberikan kepastian hukum akan hak dan kewajiban setiap warga Negara
b. Kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan tertib dan lancar
16. Urutan pembuatan perundang-undangan :
a. Membuat rancangan peraturan
b. Menganjurkan rancangan kepada DPR/DPRD
c. Membahas rancangan peraturan
d. Menetapkan rancangan peraturan
e. Mengesahkan peraturan
Pengakuan jaminan persamaan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia juga
telah dirumuskan secara fisolofis dalam dasar Negara Pancasila melalui sila-sila Pancasila sebagai berikut :
Bahwa segala agama dan kepercayaan yang beradab di Indonesiaterpusat pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh
sebab itu, makna utama dalam sila pertama ini yaitu adanya pengakuan persamaan jaminan hidup bagi warga Negara
Indonesia untuk beragama dan melaksanakan ajaran agamanya sesuai dengan keyakinan mesing-masing.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
www.ebooksoalcpns.com
Menunjukan ekspresi bangsa Indonesia yang mempunyai keinginan kuat bahwa dalam aspek-aspek hubungan antar
manusia adanya jaminan persamaan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, berdasrkan moralitas
yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia
Dengan dasar persatuan dan kesatuan Indonesia, maka setiap bangsa Indonesia mampu meletakan kepentingan diri
sendiri dan golongan.
Merupakan keinginan hidup berbangsa dan bernegara yang demokratis baik dalam arti formal maupun material
berdasarkan dalam permusyawaratn / perwakilan. Ketuhanan Yang Maha Esa dan moralitas kemanusiaan yang adil
dan beradab dengan senantiasa menjunjung tinggi persatuam dan kesatuan bangsa.
Dimaksudkan dalam rangka pengaturan hubungan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, material maupun spiritual.
c. UUD 1945 dan Peraturan Perundangan Lainnya
Jaminan persamaan hidup wrga Negara di dalam konstitusi Negara, dapat disebutkan antara lain :
a. Pembukaan UUD 1945
Pada alinea pembukaan UUD 1945 disebutkan bawa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan
oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusian dan
perikeadilan. Kalimat tersebut mengandung makna adanya pengakuan jaminan persamaan hidup bagi bangsa
beradab mana pun di dunia, karena tak satu pun bangsa yang mau di jajah oleh bangsa lain.
Dalam alinea ke- 4 Pembukaan UUD 1945, dinyatakan: “……….. Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan social, …… Kalimat “melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia” . Jadi, jelaslah
bahwa perial jaminan persamaan hidup di Indonesiasecara konstitusional termaktub di dalam pembukaan UUD
1945. Jaminan persamaan kehidupan telah secara eksplisit dinyatakan untuk selanjutnya diimplementasikan kedalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
www.ebooksoalcpns.com
BERBAGAI ASPEK PERSAMAAN KEDUDUKAN SETIAP WARGA NEGARA
1. Aspek kehidupan Ideologi: yaitu terkai dengan dasar negara/ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Setiap
warga negara
berkewajiban untuk mendukung dan meyakini kebenaran serta mengamalkan Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2. Aspek kehidupan Politik: sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945 pasal : 27 ayat (1); 28; 28 D ayat (1); 28 D
ayat (3); 28 E ayat
(3)
3. Aspek kehidupan Sosial: sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945 pasal : 27 ayat (2); 28 H; 28 I; 34.
4. Aspek Ekonomi : sebagaimana yang diatur dalan UUD 1945 pasal : 33.
5. Aspek Pertahanan dan keamanan : sebagaimana yang diatur dalan UUD 1945 pasal : 27 ayat (3); 30 ayat (1).
6. Aspek pendidikan dan kebudayaan : sebagaiman yang diatur dalam UUD 1945 pasal : 28 E; 31; 32.
7. Aspek kehidupan beragama : sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945 pasal : 29.
Perumusan Pancasila:
Mr. Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka yang intinya sebagai berikut :
a) peri kebangsaan;
b) peri kemanusiaan;
c) peri ketuhanan;
d) peri kerakyatan;
e) kesejahteraan rakyat.
Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945.
Pemikirannya berupa penjelasan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan dasar negara Indonesia
merdeka. Negara yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
a) persatuan;
www.ebooksoalcpns.com
b) kekeluargaan;
c) keseimbangan lahir dan batin;
d) musyawarah;
e) keadilan sosial.
3) Ir. Sukarno
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan untuk mengemukakan dasar negara Indonesia merdeka.
Pemikirannya terdiri atas lima asas berikut ini:
a) kebangsaan Indonesia;
b) internasionalisme atau perikemanusiaan;
c) mufakat atau demokrasi;d) kesejahteraan sosial;
e) Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran teman yang ahli bahasa. Untuk selanjutnya, tanggal 1
Juni kita peringati sebagai hari Lahir Istilah Pancasila.
Keberadaan UUD 1945 diumumkan dalam berita Republik Indonesia Tahun ke-2 No. 7 Tahun 1946 pada halaman
45–48. Sistematika UUD 1945 itu terdiri atas hal sebagai berikut :
1) Pembukaan (mukadimah) UUD 1945 terdiri atas empat alinea. Pada Alenia ke-4 UUD 1945 tercantum Pancasila
sebagai dasar negara yang berbunyi sebagai berikut :
a) Ketuhanan Yang Maha Esa.
b) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c) Persatuan Indonesia.
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia2) Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal
aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan
3) Penjelasan UUD 1945 terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal. Susunan dan rumusan
Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan perjanjian seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, mulai saat itu bangsa Indonesia membulatkan tekad menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Agar suatu ideologi dapat menyesuiakan diri dengan perkembangan aspirasi masyarakat dan tuntutan zaman, maka
setiap ideologi harus memili tiga dimensi, yakni dimensi realita, dimensi idealisme dan dimensi fleksibilitas.
a) Dimensi realitas, adalah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya bersumber dari nilai-nilai riil (nyata) yang
hidup dalam masyarakat, sehingga tertanam dan berakar di dalam masyarakat.
b) Dimensi idealisme, mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasayarakat,
berbangsa dan bernegara. Cita-cita tersebut berisi harapan yang masuk akal.
c) Dimensi fleksibelitas, yaitu melalui pemikiran baru tentang dirinya, ideologi itu mempersegar dirinya,
memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu.
Dalam buku Sutasoma ini, Pancasila selain memiliki arti “berbatu sendi yang lima”, juga mempunyai arti
“pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Karma), yaitu:
1) Tidak boleh melakukan kekerasan
2) Tidak boleh mencuri
3) Tidak boleh berjiwa dengki
4) Tidak boleh berbohong
5) Tidak boleh mabuk dan minuman keras.
nilai-nilai Pancasila harus menjiwai setiap tindakan dan perilaku warga negara dan pemerintah. Nilai-nilai tersebut
diantaranya:
1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Ketuhana Yang Maha Esa, diantaranya:
a) percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
b) Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama
c) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
d) Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain
2) Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, diantaranya:
a) Mengakui persamaan harkat (nilai manusia), derajat (kedudukan manusia), dan martabat manusia (harga diri)
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa
b) Saling mencintai sesama manusia
www.ebooksoalcpns.com
c) Tidak semena-mena terhadap orang lain
d) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
e) Berani membela kebenaran dan keadilan
f) Menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaaan
g) Hormat mengormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3) Persatuan Indonesia
Nilai-nilai yang terkadung dalam sila Persatuan Indonesia, diantaranya:
a) menempatkan persatuan, kesauan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
b) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
c) Cinta tanah air dan bangsa
d) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
e) Dalam masyarakat yang ber-Bhinneka Tunggal Ika harus dapat mengembangkan pergaulan yang mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Nilai-nilai yang terkandung dalam Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, antara lain:
a) Tidak memaksakan suatu kehendak atau pendapat kepada orang lain.
b) Mengutamakan musyawarah atau kesepakatan bersama dalam mengambil keputusan
c) Musyawarah ataupun proses pengambilan keputusan dengan cara lainnya harus diliputi oleh semangat
kekeluargaan
d) Musyawarah ataupun proses pengambilan keputusan dengan cara lainnya harus dilakukan dengan akal sehat
e) Warga negara harus memiliki itikad baik dan tanggung jawab untuk melaksanakan suatu hasil musyawarah atau
keputusan bersama
f) Keputusan yang diambil dalam musyawarah atau dengan cara lainnya harus dapat dipertanggung jawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
5) Kedilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Nilai-nilai yang terkadung dalam sila Kedilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, antara lain:
a) Kekeluragaan dan kegotongroyongan
b) Bersikap adil
c) Menghormati hak orang lain, dan selalu berusaha menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
d) Suka memberi pertolongan kepada orang lain
www.ebooksoalcpns.com
e) Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain
f) Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan orang lain
g) Mengembangkan hidup sederhana, tidak bergaya hidup mewah, tidak bersikap boros dan suka bekerja keras
h) Menghargai hasil karya orang lain
www.ebooksoalcpns.com
NORMA DALAM KEHIDUPAN
A. Hakikat norma, kebiasaan, adat istiadat dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat.
1. Pengertian
- Norma adalah aturan/ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat
Norma adalah aturan/ketentuan yang dijadikan sebagai pedoman, panduan,tuntunan manusia dalam bertingkah laku
dalam kehidupan
- Kebiasaan adalah perbuatan berulang-ulang dengan pola yang sama dan tetap karena dianggap penting
- Adat istiadat adalah tata kelakuan yang bersifat kekal dan turun temurun
- Peraturan adalah tatanan (petunjuk, kaidah, ketentuan) yang dibuat untuk mengatur
2. Tujuan
- Mewujudkan tatanan kehidupan yang aman, tertib, rukun dan damai
- Menciptakan ketertiban, ketentraman, keamanan, kedamaian dan kesejahteraan
3. Manfaat / Fungsi
Mengatur, mengarahkan , membatasi dan mengendalikan tingkah laku manusia agar tidak berbuat sewenang-
wenang
4. Pentingnya Norma
Membatasi dan mengatur tingkah laku agar tidak swwenang-wenang
- Menciptakan kehidupan yang aman, tertib, serasi, selaras dan seimbang
- Membentuk budi pekerti manusia yang baik, patuh, sadar hukum dan memiliki akhlak mulia.
5. Macam-macam
a. Norma Agama
Adalah petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan yang berisi perintah, larangan atau anjuran
Contoh : beribadah, beramal dan tidak maksiat
Sanksi : dosa, siksa neraka
b. Norma Kesusilaan
Adalah aturan yang bersumber dari hati nurani manusia tentang baik buruknya suatu perbuatan.
Contoh : berlaku jujur, bertindak adil
Sanksi : malu, menyesal, merasa bersalah
c. Norma Kesopanan
Adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat
Contoh : meludah di sembarang tempat
Sanksi : Celaan, cemoohan, hinaan, kebenciaan
d. Norma Hukum
Adalah pedoman hidup yang dibuat oleh lembaga Negara (badan yang berwenang)
Contoh : UUD 1945, UU ALJR, UU Sisdiknas
www.ebooksoalcpns.com
Sanksi : penjara
6. Sanksi Pelanggaran Norma
Sanksi adalah hukuman yang diberikan akibat melanggar aturan
- Contoh : Mencuri, sanksi bagi …
Agama : dosa, siksaan neraka
Kesusilaan : malu, menyesal, merasa bersalah
Kesopanan : cemoohan, celaan, hinaan, kebencian
Hukum : hukuman penjara.
Substansi Konstitusi
1. Tujuan negara,
2. Lembaga negara,
3. Pembagian kekuasaan,
4. Hak asasi manusia,
5. Sistem pemerintahan,
6. Hubungan pusat dan daerah,
7. Prosedur penyelesaian pertikaian,
8. Pengawasan penjabat negara & perubahan konstitusi.
Makna Alinea
· Alinea Pertama : Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan melawan penjajah dalam segala
bentuk.
Ø Dalil objektif, yaitu penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu,
penjajahan harus dihapus agar semua bangsa di dunia mendapat hak kemerdekaan.
Ø Dalil subjektif, yaitu partisipasi bangsa indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan.
· Alinea Kedua : Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan
dalam melawan penjajah.
Ø Perjuangan pergerakan indonesia telah sampai pada saat yang menentukan.
Ø Saat yang telah dicapai tersebut harus dicapai untuk menyatakan kemerdekaan.
· Alinea Ketiga : Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah Yang
Mahakuasa.
Ø Motivasi spiritual yang luhur serta pengukuhan dari proklamasi kemerdekaan.
Ø Ketakwaan bangsa indonesia terhadap tuhan karena berkat rida-Nya bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.
· Alinea Keempat : Adanya fungsi dan sekaligus tujuan negara Indonesia, Disusun dalam UUD, Berkedaulatan
Rakyat dan Dasar Negara Pancasila.
Ø Fungsi dan tujuan negara Indonesia :
1. Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
www.ebooksoalcpns.com
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadia dan keadilan sosial.
Ø Susunan dan bentuk negara : Republik Indonesia.
Ø Sistem Pemerintahan negara : Berkedaulatan Rakyat.
Ø Dasar negara yaitu Pancasila.
Oleh Badan Legislatif / Perundangan Biasa, Dilakukan oleh Badan Legislatif, hanya harus dengan syarat yang
lebih berat dari pada membuat undang-undang biasa (bukan Undang-Undang Dasar).
Referendum, yaitu dengan jalan pemungutan suara diantara rakyat yang mempunyai hak suara.
Oleh Badan Khusus, Badan khusus yang bertugas hanya untuk mengubah Undang-Undang Dasar saja.
Khusus di Negara Federasi, Perubahan UUD itu baru dapat terjadi jika mayoritas negara-negara bagian dari
federasi itu tadi menyetujui perubahan.
Arti Pancasila
Historis : Pancasila calon dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945
Etimologis : Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari
Panca : Lima
Sila : Dasar, Sendi
Pancasila : Lima Dasar, Lima Sendi (aturan yang baik)
Terminologis : Pancasila sebagai dasar negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV
butir Pancasila yang saya kutip dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai dan diyakininya.
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
www.ebooksoalcpns.com
Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang Maha
Esa.
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa selira.
Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Berani membela kebenaran dan keadilan.
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dangan bangsa lain.
Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa, apabila diperlukan.
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia mempunyai kedudukan hak dan kewajiban yang
sama.
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesui dengan hati nurani yang luhur.
www.ebooksoalcpns.com
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-
royongan.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak orang lain.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
Suka bekerja keras.
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial.
Pembukaan UUD 45 mempunyai kedudukan Lebih tinggi dibanding Batang Tubuh, alasannya Dalam Pembukaan
terdapat :
www.ebooksoalcpns.com
Dalam kehidupan suatu bangsa adanya ideologi sangat diperlukan. Sebab dengan ideologi suatu bangsa akan
memperoleh manfaat sebagai berikut:
a. Segala persoalan-persoalan yang ada akan mampu dihadapi, dan dapat menentukan arah serta cara bagaimana
bangsa itu memecahkan persolan-persoalan yang dihadapi, sehingga tidak terombang-ambing dalam menghadapi
persoalan-persoalan besar baik yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, maupun dari luar.
b. Digunakan sebagai pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial,
dan budaya.
c. Dijadikan pedoman bagaimana bangsa itu membangun dirinya.
Bukti bahwa nilai-nilai Pancasila sudah dihayati oleh bangsa Indonesia sejak dulu kala antara lain:
a. Adanya kehidupan bergotong-royong diberbagai daerah yang merupakan ciri khas
b. Masyarakat Indonesia untuk saling menolong demi kepentingan bersama.
c. Adanya kebiasaan musyawarah sebagai satu cara untuk menyelesaikan masalah. Hal tersebut tercatat dalam buku
Negara Kartagama karya Empu Prapanca.
d. Paham Bhineka Tunggal Ika (dari buku Sutasoma tulisan Empu Tantular) yang artinya meskipun berbeda-beda
tetapi tetap satu jua. Pengertian ini kemudian diterjemahkan dalam perastuan Indonesia.
e. Sejak dulu leluhur kita mengenal adanya penguasa alam semesta yang akhirnya berkembang menjadi
kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 itu berhasil ditetapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
b. Memilih Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden
c. Untuk sementara waktu pekerjaan Presiden sehari-hari dibantu oleh sebuah komite Nasional Indonesia Pusat.
D. Sikap Setia Kepada Pancasila
1. Menerima Pancasila sebagai dasar dan ideologi yang tepat untuk bangsa Indonesia
2. Bersedia mempelajari Pancasila dalam rangka meningkatkan pemahaman dan keyakinan kita terhadap dasar dan
ideologi negara Indonesia tersebut
3. Menolak ideologi lain yang akan menggantikan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia
4. Besedia mempelajari ideologi lain tetapi dalam rangka memperkuat pemahaman dan keyakinan bangsa terhadap
ideologi Pancasila
5. Menerima masuknya nilai-nilai lain yang dapat memperkaya Pancasila sebagai ideologi terbuka.
4.1 Proses, Aspek, dan Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
4.1.1 Makna Globalisasi
a. Globalisasi merupakan proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan dibelahan dunia yang satu
dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain (A.G.
Mc. Grew. 1992).
b. Globalisasi mengacu pada proses dimana perdagangan, informasi, dan budaya semakin bergerak melintasi
batas Negara
c. Globalisasi mengacu pada integrasi, ekonomi, dan kesalinketergantungan antar Negara-negara
d. Globalisasi adalah proses meningkatnya aliran barang, jasa, uang, dan gagasan melintasi bata-batas Negara
sebagai akibat terjadinya ekonomi global
- Aspek Negatif
Dengan globalisasi bukan sebuah keniscayaan yang dapat menciptakan harapan hidup baru bagi masyarakat di
belahan dunia dan globalisasi tidak menjamin keadilan sosial dan kesejahteraan Negara maupun bagian
masyarakat yang sumber daya alamnya minim dan sumber daya manusianya rendah sehingga rakyat akan tetap
miskin, baik secara internasional maupun secara nasional.
www.ebooksoalcpns.com
Banyak aspek perekonomian sekarang bekerja melalui jaringan-jaringan yang melintasi batas-batas Negara agar
dapat bersaing dalam abad globalisasi ini, banyak usaha dan perusahaan besar merestrukturisasi dirinya sendiri
sehingga lebih fleksibel dan kurang hirarkis. Gejala globalisasi terlihat dengan jelas dalam bidang ekonomi.
Naisbit menyebutkan “ The Globa Ekonomic boom decade goan”. Ekonomi global ini dapat dipahami sebagai
peningkat perdagangan di antara negara-negara yang ada tetapi harus dilihat sebagai suatu kenyataan bahwa
dunia sedang bergerak dari perdagangan antar Negara kea rah sebuah ekonomi tunggal. Satu ekonomi dunia dan
satu pasar.
- Bidang Politik
Gelombang globalisasi yang sangat kuat yaitu gelombang demokratisasi, sesudah perang dingin dan runtuhnya
komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya peinsip-prinsip demikrasi yang dapat membawa manusia
kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati rakyat di setiap
Negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan melawan system penerintahan yang dictator
atau pemerintahan apapun yang tidak memihak kepada rakyat.
- Bidang Budaya
Era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat memungkinkan mempengaruhi pola pikir,
tingkah laku, dan system nilai masyarakat suatu Negara. Oleh karena itu kita seharusnya waspada dan pandai
menyiasati pengaruh budaya silang sehingga budaya kita dapat mengambil nilai budaya yang positif yaitu yang
bermanfaat bagi kehidupan dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak dari pengaruh-pengaruh budaya yang
negatife, seperti kehidupan seks bebas, bergaya hidup mewah, narkoba, sekularisme daln lain-lain
4.3. Sikap Selektif Terhadap Pengaruh dan Implikasi Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia
4.3.1. Latar Belakang dan Pengertian
Globalisasi membawa dampak positif dan negatif telah menembus kesegala penjuru dunia. Dampak-dampak itu
meliputi segala macam aspek kehidupan yaitu, aspek politik, ekonomi, sosial, serta pertahanan keamanan oleh
karena itu tindakan prefentif yang kita lakukan terhadap arus globalisasi yaitu sikap waspada dan selektif
terhadap segala macam arus globalisasi tersebut. Untuk itu kita harus memiliki ketahanan nasional yang kuat.
Sikap selektif adalah sikap untuk memilih dan menentukan alternative yang terbaik bagi kehidupan diri,
lingkungan masyarakat, bangsa dan Negara, melalui proses berhati-hati, rasional, dan normative terhadap segala
macam pengaruh dari luar sehingga apa yang menjadi pilihan dapat diterima oleh semua pihak dengan penuh
tanggung jawab.
4.3.2. Nilai Dasar Pancasila sebagai Filter Arus Global
Kita mempunyai nilai dasar yang dapat membentengi pengaruh buruk akibat arus globalisasi, nilai dasar yang
terkandung dalan Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali dari budaya luhur bangsa.
- Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, menolak pengaruh global yang mengarah pada sikap atheisme/sekularisme
www.ebooksoalcpns.com
- Nilai kemanusian yang adil dan beradab, menolak arus global yang mengarah pada tindakan
sewenang- wenang pada sesame manusia, kolonialisme, imperialisme, dan segala bentuk
lainnya
- Nilai persatuan Indonesia, menolak pengaruh global yang merusak dan menghancurkan
persatuan dan kesatuan bangsa seperti sikap egois, chaufinisme, dan separatisme.
- Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
menolak pengaruh global yang mengarah pada sikap anarkis dan paksaan kehendak pada orang
lain.
- Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menolak pengaruh global yang mengarah pada
liberalisme, etatisme, monopoli, dan eksploitasi yang dapat merugikan kehidupan bangsa Indonesia.
4.3.3. Menentukan Posisi terhadap Implikasi Globalisasi
Globalisasi merupakan gejala yang wajar dan pasti akan dialami oleh setiap bangsa di
dunia..Kemajuan teknologi komunikasi telah membuktikan dapat memperpendek jarak untuk
membuka cakrawala penduduk dunia dari keterbelakangan dan ketidaktahuan terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan.
Posisi bangsa Indonesia lebih aktif, responsive, dan tidak memihak sehingga kita dapat
mengantisipasi munculnya isu-isu global yang dapat merugikan kepentingan nasional.
Beberapa isu global aktual yang melanda dunia:
1. HAM
2. Migrasi
3. Demokrasi
4. Lingkungan hidup dan SDA
5. Perdamaian dan Keamanan
• Dalam perkembangan politik dan ketatanegaraan, istilah konstitusi mempunyai dua pengertian yaitu:
a. Pengertian Luas, “ Konstitusi” berarti keseluruhan dari ketentuan – ketentuan dasar atau
hukumdasar ( droit constitunelle ).
b. Pengertian Sempit, “ Konstitusi” berarti piagam dasar atau Undang – Undang Dasar ( Loi
constitunelle ), yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan - peraturan dasar negara
www.ebooksoalcpns.com