Dosen Mata Ajar : Ns. Diana Tri Lestari, S.Kep., M. Kep., Sp. Kep. MB
Disusun Oleh :
SEMARANG
2018
LAPORAN PENDAHULUAN OSTEOMIELITIS
1. PENGERTIAN
Osteomielitis adalah proses inflamasi akut atau kronis dari tulang dan struktur
perluasan infeksi pada jaringan lunak, kontaminasi langsung pada tulang (misal
darah), yang menyebar dari daerah infeksi yang lain. Stapylococcus aureus
menyebabkan lesbih dari 50% infeksi tulang. Organisme patogenik lain yang sering
kali ditemukan adalah organisme Gram positif yang mencangkup streptokokus dan
psedomonas. Pasien yang berisiko adalah pasien dengan gizi buruk, lansia, dan pasien
yang obes, mereka yang mengalami gangguan sistem imun dan penyakit kronis
(misal diabetes) dan mereka yang mendapat terapi kortikosteroid jangka panjang atau
agens imunosupresif. Kondisi ini dapat dicegah dengan terapi yang tepat dan
penatalaksanaan infeksi pada jaringan fokal dab jaringan lunak.(Brunner & Suddarth,
2013)
2. ETIOLOGI
- Bakteri
aureus (70% - 80%), selain itu juga bisa disebabkan oleh Escherichia coli,
- Virus
- Jamur
Osteomyelitis juga bisa terjadi melalui 3 cara (Wikipedia, the free encyclopedia,
2000) yaitu:
1) Aliran darah
Infeksi bisa disebabkan oleh penyebaran hematogen (melalui darah) dari fokus infeksi
di tempat lain (misalnya tonsil yang terinfeksi, lepuh, gigi terinfeksi). Aliran darah
bisa membawa suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke tulang.
Pada anak-anak, infeksi biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan.
Sedangkan pada orang dewasa biasanya terjadi pada tulang belakang dan
2) Penyebaran langsung
Organisme bisa memasuki tulang secara langsung melalui fraktur terbuka, cedera
traumatik seperti luka tembak, selama pembedahan tulang atau dari benda yang
pada jaringan lunak di sekitar tulang bisa menyebar ke tulang setelah beberapa hari
atau minggu. Infeksi jaringan lunak bisa timbul di daerah yang mengalami kerusakan
karena cedera, terapi penyinaran atau kanker, atau ulkus di kulit yang disebabkan oleh
awitan demam sistemik maupun manifestasi lokal yang berjalan dengan cepat.
Osteomyelitis kronik adalah akibat dari osteomielitis akut yang tidak ditangani
mengakibatkan kehilangan ekstremitas. Luka tusuk pada jaringan lunak atau tulang
Pasien yang beresiko tinggi mengalami osteomielitis adalah mereka yang nutrisinya
buruk, lansia, kegemukan, atau penderita diabetes mellitus. Selain itu, pasien yang
3. MANIFESTASI KLINIK
Ketika infeksi ditularkan melalui darah, awitan infeksi bersifat mendadak, terjadi
disertai dengan manifestasi klinis berupa sepsis (misal menggigil, demam tinggi,
berat dengan pergerakan (karena terjadi tekanan pada nanah yang terkumpul).
Apabila osteomielitis disebabkan oleh infeksi yang berada didekatnya atau karena
kontaminasi langsung, tidak ada gejala sepsis, area menjadi bengkak, hangat,
terdapat diatas tulang yang terinfeksi, terdapat sinus penghubung yang akan
4. PATOFISOLOGI
dan korteks periosteum. Patogen bakteri bervariasi berdasarkan usia pasien dan
mekanisme infeksi.
infesi akut pada tulang disebabkan oleh perkembangbiakan bakteri dalam tulang dari
sumber yang jauh. Kondisi ini terutama terjadi pada anak-anak dimana dengan
perkembangan metafisis yang pesat dan sangat vaskular menjadi predisposisi penting
kontak langsung antara jaringan dan bakteri pada kondisi trauma atau operasi.
terlepas dari penyebab awal dan/ atau mekanisme terjadinya kondisi osteomielitis.
Kondisi osteomielitis pada kondisi klinik bisa terjadi dengan adanya riwayat
tidak adekuatnya nutrisi dan higienis, faktor imunitas dan virulensi kuman, serta
pembentukan pus. Terbentuknya pus dalam tulang dimana jaringan tulang tidak dapat
pembuluh darah tulang dan akhirnya menyebabkan nekrosis tulang. Disamping proses
yang disebutkan diatas pembentukan tulang baru yang ekstensif terjadi pada bagian
Apabila pus menembus tulang, maka terjadi pengaliran pus ( discharge) keluar
melalui lubang yang disebut kloaka tau melalui sinus pada jaringan lunak dan kulit.
Pada tahap selanjutnya penyakit akan berkembang menjadi osteomielitis kronis. Pada
daerah tulang kanselosa, infeksi dapat terlokalisasi, serta diliputi oleh jaringan fibrosa
5. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Upaya suportif umum (misal hidrasi, diet tinggi vitamin dan protein koreksi
memilih antibiotik
sampai 6 minggu.
bulan.
1) Pemeriksaan darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai peningkatan laju endap
darah
Pemeriksaan kultur darah untuk menentukan bakteri (50% positif) dan diikuti
3) Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat kecurigaan infeksi oleh
bakteri salmonella
Merupakan proses pengambilan contoh tissue tulang yang akan digunakan untuk
serangkaian tes.
6) Pemeriksaan radiologis
radiologik. Setelah 2 minggu akan terlihat berupa refraksi tulang yang bersifat
Pemeriksaan tambahan :
b. MRI : jika terdapat fokus gelap pada T1 dan fokus yang terang pada T2, maka
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identifikasi klien
Terdiri dari nama, jenis kelamin, usia, status perkawinan, agama, suku bangsa,
2. Riwayat keperawatan
pneumonia,sinusitis,kulit atau infeksi gigi dan infeksi saluran kemih) pada masa
d. Riwayat psikososial
e. Kebiasaan sehari-hari
f. Pemeriksaan fisik
1) Kaji gejala akut seperti nyeri lokal, pembengkakan, eritema, demam dan
osteomielitis akut)
cairan purulen.
6) Area sekitar tulang yang terinfeksi menjadi bengkak dan terasa lembek
bila di palpasi.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. RENCANA KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
menunjukan) perkembangan
menunjukan) kesehatan
ditingkatkan ke skala 4
(sering menunjukan)
4. (160507) melaporkan
terkontrol pada
profesional kesehatan
menunjukan)
ditingkatkan ke skala 4
(sering menunjukan)
dukungan personal
menunjukan)
ditingkatkan ke skala
4 (sering
menunjukan)
normal) menarik.
tertentu berdasarkan
ke skala 4
5. (020804) Kinerja
pengaturan tubuh
terganggu) ke skala 4
skala 2 ( spesifik
(pengetahuan bagaimana
3. (184303) Strategi
untuk mengontrol
pengetahuan
terbatas) ke skala 4
(pengetahuan
banyak)
4. (184306)
Penggunaan obat
skala 2 (
pengetahuan
terbatas) ke skala 4
(pengetahuan
banyak)
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : EGC.
Helmi, Zairin Noor. 2014. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba
Medika.
http://scholar.google.co.id/scholar_url?url=http%3A%2F%2Fwww.academia.edu%2Fdownlo
ad%2F34998515%2FASUHAN_KEPERAWATAN_PASIEN_DENGAN_OSTEOMIELITI