TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kehidupan ada dua proses yang beroperasi secara kontinue yakni
perilaku kehidupan sosial psikologi manusia pada posisi yang harmonis didalam
lingkungan masyarakat yang lebih luas dan kompleks. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pertumbuhan berasal dari kata tumbuh yang berarti tambah
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
kata kembang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kembang berarti maju,
menjadi lebih baik. Perkembangan adalah proses kualitatif yang mengacu pada
sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan
2. Faktor Lingkungan
bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri
sendiri
II.2 Fitohormon
tertentu dan dapat ditranslokasikan pada bagian lain dalam tanaman. Hormon-
disintesis. Senyawa tersebut juga disebut sebagai zat pengatur tumbuh fitohormon
berperan penting dalam mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
ketika mereka berada pada konsentrasi yang sangat rendah, adapun pada
konsentrasi yang tinggi senyawa ini akan bersifat racun. Senyawa pengatur
kultur jaringan yaitu jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT) yang
digunakan. Jenis dan konsentrasi ZPT tergantung pada tujuan dan tahap
pengkulturan. Auksin (IAA) dan sitokinin (BAP) merupakan zat pengatur tumbuh
yang dibutuhkan dalam media budidaya jaringan dan diberikan dalam konsentrasi
terhambat. IAA yang pada umumnya berfungsi untuk memacu pembelahan sel,
pemanjangan sel dan berperan dalam pengakaran. BAP adalah salah satu sitokinin
yang banyak dipakai dalam kultur jaringan, zat pengatur tumbuh ini menunjukkan
pengaruh yang beragam terhadap pembentukan tunas. Sebaliknya auksin
dinding sel dan H+ ini menyebabkan pH dinding sel menurun, sehingga terjadi
bahwa pelonggaran dinding sel yang terjadi karena pH yang rendah akan
dinding sel, kemudian sel akan tumbuh lebih cepat (Wijayati dkk, 2005).
nilai ekonomi yang cukup tinggi.Kacang panjang dapat dikonsumsi dalam bentuk
segar maupun diolah menjadi sayur. Dalam upaya peningkatan gizi masyarakat,
(17,30%), lemak (1,50%) dan air (12,20%), sehingga komoditi ini juga merupakan
sumber protein nabati. Selain penting sebagai sayuran dan sumber protein nabati,
Rhizobium sp. yang dapat menambat nitrogen bebas dari udara dan merubahnya
aspek pemeliharaannya yaitu pemupukan. Dewasa ini pupuk yang banyak beredar
dipasaran adalah pupuk anorganik atau pupuk kimia. Pemakaian pupuk kimia
dalam jangka waktu yang lama dapat merusak ekosistem tanah. Penggunaan
pupuk kimia juga dapat menambah keasaman tanah yang menyebabkan banyak
menyebabkan berkurangnya pasokan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman,
sehingga tanaman tidak subur dan produksinya berkurang (Hakim dkk, 2012).
A. Faktor internal
2) Faktor fisiologis, dalam faktor fisiologis proses yang terjadi merupakan proses
berbagai macam hormon dan vitamin yang memiliki fungsi spesisfik pada setiap
B. Faktor eksternal
1) Temperatur
Temperatur akan mempengaruhi proses fotosintesis, respiras dan
2) Cahaya
3) Ph (derajat keasaman)
4) Nutrisi
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro misalnya oksigen,
unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut mikro misal klor, besi,
PENDAHULUAN
Kebutuhan dasar tanaman adalah unsur hara, cahaya dan air. Unsur hara
merupakan mediator dan pelarut bagi unsur-unsur hara tersebut. Unsur hara (baik
dari tanah maupun udara) yang larut dalam air oleh cahaya matahari diubah
menjadi karbohidrat dan senyawa lain yang diperlukan untuk kehidupan tanaman.
Namun demikian, proses tersebut tidak akan berlangsung secara optimum tanpa
salah satunya hormon. Hormon tumbuhan atau fitohormon adalah zat pengatur
yang dihasilkan oleh tumbuhan yang dalam konsentrasi rendah mengatur proses-
substansi organik (selain vitamin dan unsur mikro) yang dalam jumlah sedikit
Percobaan ini dilakukan pada hari senin tanggal 26 November 2018 pada
Hasanuddin, Makassar.
LAPORAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
PERCOBAAN VII
NIM : H041171530
KELOMPOK : I A (SATU)
LABORATORIUM BOTANI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas ukur, kuas,
III.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air, bijI kacang panjang
2. Media tanam dalam pot disiram dengan air secukupnya, dalam setiap pot, buat
3 lubang pada media tanam dan masing-masing lubang diisi dengan 2 biji
kacang panjan. Setelah tumbuh (umur 1 minggu), pilih 1 tanaman pada setiap
lubang yang paling bagus pertumbuhannya dan diberi penyangga supaya tidak
3. Setelah berumur 3 minggu, hilangkan tunas lateral kecuali tunas no.2 dari atas.
4. Ulangi perlakuan pemberian IAA dan BAP dan siram tanaman dengan air
5. Ulangi perlakuan pemberian IAA dan BAP dan siram tanaman dengan air
6. Empat belas hari setelah perlakuan , hitunglah jumlah tunas lateral, ukur
panjang tunas pada nodus kedua dari atas dan timbangan berat basah setiap
tunas lalu data kelompok dan kelas disajikan dalam bentuk tabel.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, I., Nurmi., Fariah, S. J., 2012. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Kacang Panjang Vigna Sinensis L. Varietas Kanton Melalui Pemberian
Pupuk Petrobio GR. Jurnal Fakultas Ilmu Pertanian.Hal 1-2.
Munarti dan Surti, K., 2014. Pengaruh Konsentrasi IAA dan BAP Terhadap
Pertumbuhan Stek Mikro Kentang Secara In Vitro. Jurnal Pendidikan
Biologi. Vol 1(1). Hal 2-3.
Aryulina, D., Choirul, M., Syalfinaf, M., Endang, W. W., Biologi 3. Erlangga.
Jakarta. Hal 9-14.