Anda di halaman 1dari 11

SISTEM PENGUKURAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI

PT. SOUTH PACIFIC VISCOSE PURWAKARTA


MENGGUNAKAN VAL IT

Ardi Lukman Surya1), Wina Witanti2), Wisnu Uriawan 3)


1
Fakultas MIPA, Universitas Jenderal Ahmad Yani.
email : lukman.ardie@student.unjani.ac.id
2
Univesitas Jenderal Ahmad Yani.
email : witanti@gmail.com
3
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.
email : juragan.wisnu@gmail.com

Abstract

Currently, lot of organization which depend transactions largely and smooth business to
information technology sector. Much organization predicted about how big the benefits actually
from information technology sector if compared with investation. Others opinion affirm that
evaluation of information technology results is essential with main challenges are adversity on
measure of the effectiveness resulting system. The effectiveness in information technology covered
not only that, but all component which establish system. Quality viewed as a value about a product
perfection (including service) overall.

Keywords: Investment management, Portfolio management, VAL IT, Value governance,


information technology

1. PENDAHULUAN manajemen harus dapat


Keberadaan layanan teknologi informasi mempertanggungjawabkan setiap investasi
(TI) terasa sangat berpengaruh untuk yang dikeluarkan, termasuk investasi di bidang
menunjang aktivitas bisnis perusahaan. Hal-hal TI yang tidak hanya meliputi peralatan, tetapi
yang tadinya tidak mungkin dilakukan secara termasuk juga dengan sistem dan pemanfaatan
bisnis, dengan bantuan teknologi informasi (TI) sistem untuk kebutuhan bisnis.
bisa menjadi mungkin. Organisasi saat ini
2. METODE PENELITIAN
semakin menyadari akan pentingnya
a. Pengertian Investasi
keselarasan antara strategi bisnis perusahaan
dan layanan teknologi informasi (TI). Investasi Menurut Widjajanta dan Widyaningsih
TI dibutuhkan untuk menghadirkan layanan TI investasi merupakan pengeluaran modal untuk
di perusahaan yang diharapkan akan pembelian aset (asset) fisik seperti pabrik,
memberikan nilai atau manfaat yang dirasakan mesin, peralatan, dan persediaan.
oleh perusaahaan bisa dilihat dari sudut Menurut Frank Reilly mengatakan,
pandang finansial dan bisa disederhanakan investasi adalah komitmen satu dollar dalam
menjadi besarnya peningkatan keuntungan atau satu periode tertentu, akan mampu memenuhi
besarnya penghematan yang didapatkan kebutuhan investor di masa yang akan datang
perusahaan dengan adanya investasi TI [1]. dengan: (1) waktu dana tersebut akan
Teknologi informasi akan bermanfaat jika digunakan, (2) tingkat inflasi yang terjadi, (3)
penerapannya sesuai dengan tujuan, visi, dan ketidakpastian kondisi ekonomi di masa yang
misi perusahaan yang telah diterjemahkan ke akan dating [2].
dalam strategi bisnis dan strategi sistem Jadi dari definisi di atas dapat disimpulkan
informasi. Keselarasan strategi sistem informasi bahwa investasi adalah pengeluaran modal
dengan strategi bisnis akan menimbulkan suatu untuk memenuhi kebutuhan investor di masa
nilai tambah berupa keunggulan kompetitif yang akan datang dengan waktu waktu tersebut
dalam persaingan bisnis. Di lain pihak, akan digunakan,tingkat inflasi yang terjadi dan

160
ketidakpastian kondisi ekonomi di masa yang sistem keuangan maka penggunaan
akan datang. komputer dapat mengurangi jumlah tenaga
kerja yang diperlukan. Sekarang ini,
b. Pengertian Teknologi Informasi
menentapkan nilai untuk TI tidaklah selalu
Menurut Williams, Sawyer, 2005 mudah, karena teknologi komputer ada
Teknologi Informasi merupakan sebuah bentuk dimanamana, penggunaan TI tidaklah
umum yang menggambarkan setiap teknologi langsung berhubungan dengan
yang membantu menghasilkan, memanipulasi, pemangkasan biaya, tetapi diharapkan
menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau untuk meingkatkan pendapatan dan
menyampaikan informasi. keuntungan.
Jadi dari pengertian di atas, dapat b. Ketika TI telah digunakan di organisasi,
disimpulkan bahwa Teknologi Informasi mengukur kontribusi langsung terhadap
adalah bentuk umum yang menggambarkan tingkat operasional perusahaan menjadi
setiap teknologi yang membantu mengolah dan sangat sulit. karena penghematan biaya,
menyimpan informasi untuk melakukan yang terutama berasal dari pengurangan
transmisi informasi. jumlah tenaga kerja dan peningkatan
produktivitas, sudah berhasil dicapai pada
c. Pengertian Investasi Teknologi Informasi fase awal siklus pengembangan sistem, dan
Menurut Fitzpatrick dalam bukunya “An IT perusahaan sudah berada pada fase
investment consis of the total life cycle cost of meningkatkan kinerja.
an entire project or project chunk that involves c. Teknologi informasi berevolusi sepanjang
IT, ibcluding the post-project operating cost of waktu, maka kesulitan perhitungan nilai
the system that was implemented”. Definisi investasi IT juga meningkat, kraena adanya
tersebut dapat diartikan investasi teknologi perubahan fokus dari efisiensi klerikal
informasi terdiri dari total biaya life cycle dari menjadi hal yang lebih luas misalnya
seluruh atau sebagian proyek yang melibatkan keunggulan kompetitif, manajemen
IT, termasuk biaya operasional setelah proyek pengetahuan dan peningkatan kinerja
dari sistem yang telah diimplementasikan. organisasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa investasi TI Kebanyakan masalah biaya dan manfaat TI
adalah keputusan yang diambil organisasi untuk sulit dihitung, khususnya dalam konteks
meningkatkan sumber daya dari pengeluaran keuangan tradisional. Kesulitan ini timbul
biaya yang nyata dari TI dengan harapan karena biasanya biaya yang berhubungan
manfaat dari pengeluaran tersebut mencapai dnegan investasi TI dapat terhitung (tangible)
nilai apa yang diharapkan. terjadi di awal, sedangkan manfaat bersifat
intangible dan terjadi di akhir atau beberapa
d. Pengukuran Investasi Teknologi waktu setelah implementasi, artinya biaya
Informasi sudah pasti dikeluarkan sementara manfaatnya
Masalah yang berhubungan dengan belum tentu bisa dihitung. Tidak seperti halnya
pengukuran nilai TI terbagi menjadi dua investasi fisik lainnya seperti gedung,
katagori yaitu masalah yang terkait dengan laboratorium dan lain-laing, nilai aset informasi
manajemen kinerja secara umum, dan masalah bersifat lebih volatile (tetap), investasi TI
yang secara spesifik terkait dengan konteks TI. mungkin tidak memiliki nilai strategis pada
Kesulitan penilaian atas investasi TI ini dapat suatu saat, tetapi dapat menjadi nilai yang
disimpulkan dari kutipan salah satu artikel sangat strategis di masa mendatang. Investasi
dari majalah Darwin Magazine sebagai berikut TI tidak mengikuti trend nilai investasi secara
[5]: umum, yang biasanya diformulkaan dalam
a. Mengukur nilai investasi IT akan lebih pengukuran keuangan tradisional. Kebanyakan
mudah jika penggunaan komputer dapat ukuran keuangan tidak efektif digunakan untuk
langsung dikonversikan ke penghematan mengukur nilai TI.
biaya. misalnya, dengan menggunakan

161
Secara umum, pengukuran terhadap nilai Institute (ITGI) melalui pengalaman
TI dapat diturunkan melalui empat perspektif sekumpulan tim yang terdiri dari para praktisi,
utama yang menyatakan perspektif internal dan akademisi, praktek beberapa metodologi dan
eksternal, kontrol dan orientasi perubahan, penelitian yang digunakan untuk
sehingga dapat dihasilkan pola pengukuran mengembangkan kerangka kerja VAL IT.
yang multifacet. Empat perspektif tersebut Kerangka kerja VAL IT adalah sebuah
adalah sebagai berikut [4]: kerangka tata kelola yang meliputi prinsip dan
• Efektifitas: apakah investasi tersebut proses pendukung yang berhubungan dengan
meningkatkan kualitas? evaluasi dan seleksi investasi teknologi
• Efisiensi: apakah investasi membuat informasi dalam bisnis, melakukan realisasi
sesuatu lebih cepat atau lebih murah? dari manfaat dan memberikan nilai dari
• Fleksibilitas: apakah investasi investasi [5].
meningkatkan kemampuan untuk bersikap Penggunaan kerangka kerja VAL IT
responsif terhadap perubahan teknologi, bertujuan untuk menolong organisasi dalam
institusi maupun lingkungan? mendapatkan manfaat yang setimpal dengan
• Kreativitas: apakah investasi dapat jumlah investasi yang dikeluarkan dan tingkat
meningkatkan kemampuan untuk resiko yang diketahui sejak dini. VAL IT
memperkenalkan inovasi baru dalam menyediakan petunjuk-petunjuk, proses-proses
organisasi? penunjang untuk mendukung eksekutif dan unit
bisnis ikut serta dan menjadi bagian dalam
Kebanyakan teknik modern pengukuran investasi IT perusahaan.
nilai TI menggunakan berbagai macam metoda Perkembangan kerangka kerja VAL IT ini
pengukuran yang didasari oleh empat perspektif melalui beberapa aktivitas penelitian, publikasi
tersebut. Dengan menggunakan metodologi dan layanan pendukung. Berikut ini merupakan
standar steering comitee dapat membandingkan inisiatif VAL IT, yaitu :
berbagai proposal proyek investasi TI di
seluruh perusahaan dan membuat keputusan
berdasarkan fakta.
Metodologi ini juga dapat digunakan untuk
mengukur nilai aktual yang diperoleh sepanjang
siklus hidup investasi, yang lebih dari sekedar
menghitung return of investment.
Saat ini, terdapat beberapa metodologi untuk
mengukur nilai TI dari konteks bisnis, yaitu [4]:
1. Business Value Index (BVI)
2. Total Economic Impact™ (TEI)
3. Val IT
4. Applied Information Economics (AIE) Gambar 2.1 Inisiatif kerangka kerja VAL IT

Pada makalah ini, pembahasan akan Berdasarkan Gambar 2.1. di atas kerangka
difokuskan kepada metoda pengukuran nilai TI kerja VAL IT memberikan pedoman, proses
menggunakan Val IT. dan dukungan praktis mengenai investasi
teknologi informasi untuk membantu pimpinan
e. Kerangka Kerja VAL IT dan manajer teknologi informasi dalam
VAL IT terdiri atas sekumpulan prinsip memahami dan melaksanakan perannya.
dasar dan sejumlah proses yang didasari oleh kerangka kerja VAL IT memfokuskan pada
prinsip-prinsip tersebut yang selanjutnya keputusan investasi (apakah kita sudah
diturunkan menjadi sekumpulan manajemen melakukan hal yang benar?) dan merealisasikan
praktis utama. VAL IT Framework diprakarsai keuntungan (apakah kita mendapatkan
oleh Information Technology Governance manfaat?)[6].

162
f. Prinsip-prinsip Kerangka kerja VAL IT a. Mematangkan kerangka kerja tata
Beberapa prinsip dasar yang menjadi kelola, pemantauan, dan
landasan Val IT adalah sebagai berikut: pengendalian.
1. Investasi-investasi TI akan dikelola b. Memberikan arah strategis dari
sebagai sebuah portofolio of invesments, investasi.
2. Investasi-investasi TI akan mencakup c. Merumuskan karakteristik portofolio
semua bagian dari kegiatan untuk investasi.
mencapai nilai bisnis,
3. Investasi-investasi TI akan dikelola Rincian pedoman praktis pada VG adalah
secara menyeluruh dalam economic life sebagai berikut [7] :
cycle.
VG1, Memastikan sudah diinformasikan
g. Domain dan proses VAL IT dan dilaksanakaannya
Untuk melengkapi tercapainya tujuan kepemimpinan.
manajemen nilai pada kerangka kerja VAL IT VG2, Mendefinisikan dan
yang berfungsi untuk mewujudkan nilai dengan mengimplementasikan proses-proses.
biaya yang terjangkau dan tingkat resiko yang VG3, Mendefinisikan karakteristik
kemungkinkan adanya investasi teknologi portofolio.
informasi, maka prinsip-prinsip dasar kerangka VG4, Keselarasan dan integrasi
kerja VAL IT perlu diterapkan ke dalam tiga managemen nilai dengan
proses [6] : perencanaan keuangan.
 Value governance (VG) VG5, Membangun monitoring tata kelola
 Portfolio management (PM) yang efektif.
 Investment management (IM) VG6, Peningkatan praktek manajemen nilai
Keterkaitan antara tiga proses tersebut dapat yang terus menerus.
dilihat pada Gambar 6.2. VG7, Membangun struktur organisasi.
VG8, Menetapkan arah strategis.
VG9, Menentukan kategori investasi.
VG10, Menentukan campuran portofolio
sasaran.
VG11, Menentukan kriteria evaluasi
berdasarkan kategori.
2. Portfolio Management (PM)
Tujuan dari PM adalah memastikan bahwa
portofolio investasi TI organisasi secara
keseluruhan selaras dan memberkan
konribusi yang optimal bagi strategi bisnis
organisasi dengan :
Gambar 2.2 Keterkaitan antara 3 proses pada a. Memantapkan dan mengelola profil
dari sumber daya yang tersedia.
VAL IT b. Menentukan standarisasi pegelolaan
Proses-proses dalam VAL IT (IT investasi.
Governance Institue, 2006) adalah sebagai c. Mengevaluasi, memprioritaskan dan
berikut : memilih, memertimbangkan atau
1. Value Governance (VG) menolak inisiatif investasi yang baru.
Tujuan dari VG adalah untuk d. Mengelola portofolio secara
mengoptimalisasikan manfaat dari keseluruhan.
investasi TI yang dilakukan oleh organisasi e. Mengawasi dan melaporkan kinerja
dengan : portofolio.

163
Rincian pedoman praktis pada PM adalah f. Mengawasi dan melaporkan kinerja
sebagai berikut : program investasi.
PM1, Membangun arahan strategikdan Rincian pedoman praktis pada IM adalah
menggabung target investasi. sebagai berikut :
PM2, Menentukan ketersediaan dan IM1, Membangun dan mengevaluasi
sumber dana. konsep program inisialisasi
PM3, Mengelola ketersediaan sumber bussiness case.
daya manusia. IM2, Mamahami program kandidat dan
PM4, Mengevaluasi dan memilih pilihan implementasi.
program yang akan didanai. IM3, Membangun perencanaan program
PM5, Memonitor dan melaporkan IM4, Membangun siklus hidup biaya dan
kinerja portofolio investasi. manfaat
PM6, Mengotimalkan kinerja portofolio IM5, Menbangun secara lengkap
investasi. kandidat business case program.
PM7, Mengevaluasi konsep awal IM6, Mengadakan dan mengelola
business case. program.
PM8, Mengevaluasi dan menetapkan IM7, Mengupdate portofolio operasional
skor relatif terhadap TI.
business case program. IM8, Memperbaharui business case.
PM9, Buat tampilan portofolio secara IM9, Pengawasan dan laporan program.
keseluruhan. IM10, Penghentian, dan menjalankan
PM10, Membuat dan program.
mengkomunikasikan keputusan IM11, Memanajemen program.
investasi. IM12, Mengelola manfaat.
PM11, Tahap penentuan dana untuk IM13, Perbaharui business case
program yang dipilih. IM14, Memantau dan melaporkan kinerja
PM12, Mengoptimalkan kinerja program.
portofolio. IM15, Berhentikan program.
PM13, Memprioritas ulang portofolio. Proses dan praktik menajemen disajikan
PM14, Memantau dan melaporkan secara berurutan, yang tidak memperlihatkan
kinerja portofolio. pendekatan ”watefall” sementara terdapat
3. Invesment management (IM) beberapa logika urutan, banyak praktik yang
Tujuan dari IM adalah memastikan bahwa harus diikuti baik secara pararel dan iteratif.
setiap program investasi TI organisasi Pada tingkat tinggi, aliran akan menjadi :
menghasilkan manfaat yang optimal sesuai 1. Value governance, memastikan
dengan besaran investasi yang kepemimpinan secara keseluruhan untuk
diperkirakan, dan tingkat risiko yang menentukan arahan strategis, karakteristik
diketahui sejak dini dengan : yang diinginkan dari portofolio, sumber
a. Mengidentifikasi kebutuhan bisnis. pendanaan dan sumber daya manusia harus
b. Memahami dengan baik maksud dan dibuat.
tujuan program investasi. 2. Invesment management, mendefinisikan
c. Menganalisis segala alternatif program potensial berdasarkan kebutuhan
kemungkinan. bisnis saat ini, menentukan apakah layak
d. Mendefinisikan secara detail dari dipertimbangkan lebih lanjut.
kebutuhan bisnis, model bisnis, 3. Portofolio management mengevaluasi dan
termasuk manfaat yang akan di peroleh memprioritaskan program, dalam dalam
dengan adanya investasi. keterbatasan dana.
e. Menerapkan akuntabilitas dan 4. Meluncurkan investment management dan
kepemilikan secara transparan. mengelola pelaksanaan program aktif

164
dalam laporan kinerja untuk management Aktifitasnya berupa langkah-langkah yang
portofolio. ditempuh untuk memastikan bahwa
5. Portofolio management memonitor kinerja investasi TI sesuai dengan standar
keseluruhan portofolio, menyesuaikan arsitektur TI yang telah ada. Seberapa baik
portofolio, menyesuaikan portofolio yang proses tersebut berlangsung, dan apa yang
di perlukan atau mengubah prioritas bisnis. akan dilakukan untuk menjamin bahwa
6. Program diberhentikan ketika ada semua investasi tersebut akan sesuai
kesepakatan bahwa nilai bisnis yang dengan kapabilitas saat ini dan di masa
diinginkan telah terealisasi, atau mendatang?
diberhentikan ketika keputusan dianggap
tepat untuk alasan yang lain. 3. Are we getting them done well? (apakah
kita menyelesaikannya dengan baik?)
h. Four Ares
Aktifitasnya mencakup perencanaan yang
“Four Ares” adalah 4 buah pertanyaan dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
yang berkaitan dengan penciptaan nilai dari sumber daya dan sumber pendanaan yang
investasi TI terhadap bisnis yang akan dijawab di butuhkan.
oleh VAL IT (IT Governance Institute, 2006).
“Four Ares” terdiri dari : “are we doing the 4. Are we getting the benefits? (apakah kita
right things?”, “are we doing them the right mendapatkan keuntungan dari hal
way?”, “are we getting them done well?”, dan tersebut?)
“are we getting the benefits?” [8]. Aktifitas yang di lakukan berupa langkah-
Gambar 2.3 memperlihatkan keterkaitan antara langkah untuk memastikan bahwa manfaat
keempat pertanyaan dalam “Four Ares”. yang diharapkan dapat diwujudkan. Seperti
bagaimana manfaat dapat dirasakan?

Menerapkan konsep VAL IT memang


tidak mudah, tetapi jika dapat diterapkan maka
organisasi dapat lebih
mempertanggungjawabkan akuntabilitasnya
terhadap investasi TI. Pada bisnis skala kecil
dan menengah, untuk setiap investasi, maka
pihak manajemen harus dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut [9] :
1. Apakah perusahaan harus menambah
6.3 Keterkaitan Four Ares (ITGI, 2006) anggaran untuk TI atau menguranginya?
2. Bagaimana kinerja operasional dan biaya
1. Are we doing the right things? (apakah kita perusahaan serta bagaimana dampak
melakukan hal yang benar?) pembelanjaan TI terhadap kinerja bisnis?
Aktifitasnya berupa evaluasi untuk 3. Apakah portofolio investasi TI dapat
memastikan bahwa investasi TI yang akan memberikan nilai bagi bisnis?
dilakukan bisa memberikan manfaat bagi
bisnis organisasi. Apa yang diusulkan, Terakhir, resiko investasi pada area TI
hasil apa yang diharapkan dan bagaimana perlu dibandingkan dengan resiko dan manfaat
proyek dalam program tersebut akan dari semua investasi lainnya. TI adalah sebagai
memberikan kontribusi atas pencapaian suatu enabler atau alat yang memungkinkan
hasil tersebut. kita menjalankan sesuatu, dan merupakan
bagian terintegrasi dari bisnis keseluruhan.
2. Are we doing them the right way? (apakah
kita melakukannya dengan benar?)

165
3. HASIL DAN PEMBAHASAN d. Pengidentifikasian Value Governance
(VG)
a. Instrumen Penelitian
Tujuan identifikasi proses Value
Dalam penelitian ini, instrumen penelitian Governance (VG) adalah untuk dapat
yang digunakan adalah kerangka kerja VAL IT mengoptimalkan nilai dan manfaat dari sebuah
yang difokuskan untuk mengetahui nilai investasi teknologi informasi perusahaan.
investasi pada proses keseluruhan di dalam Berdasarkan Tabel 3.1 hasil identifikasi proses
suatu organisasi. Instrumen ini dilengkapi Value Governance (VG), hasil data kuesioner
dengan domain untuk panduan membuat menunjukkan 64% responden menyatakan Ya
kuesioner yang mengandung pertanyaan untuk dengan performa Cukup.
mendapatkan data yang menjadi bahan untuk
dianalisis. Berdasarkan hasil analisis wawancara
dan kuesioner yang sudah dilakukan maka
b. Perancangan Kuesioner Menilai dapat dilihat pemetaan dari tingkat kematangan
Kelayakan Investasi domain proses Value Governance (VG) yang
Perancangan kuesioner merupakan bagian telah dilakukan di PT.South Pacific Viscoose,
yang sangat penting dalam proses penelitian yaitu :
karena keberhasilan suatu penelitian ditentukan
oleh rancangan kuesioner yang dibuat. Untuk
merancang kuesioner yang efektif, diperlukan
pengalaman, keterampilan dan kemampuan
dalam bidang yang akan diteliti.
Tujuan pokok dari pembuatan kuesioner adalah
untuk memperoleh informasi yang akurat dari
responden dan relevan dengan tujuan penelitian.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
bersifat terstruktur, yaitu kuesioner yang
menurut secara tepat semua pertanyaan dan
urutan penyampaian pertanyaan serta semua
alternatif jawaban telah ditentukan (Menristek,
2005). Kuesioner ini tepat untuk di gunakan
apabila waktu yang tersedia sedikit dan
membutuhkan responden yang banyak. Gambar 3.1 Kematangan Proses Value
c. Analisis Hasil Survei Kuesioner Governance (VG)
Dilihat dari pemetaan pada Gambar 3.1
Penilaian kuesioner dilakukan dengan mengenai tingkat kematangan proses Value
melihat persentase jawaban Ya atau Tidak, jika Governance (VG), maka berikut ini merupakan
hasil jawaban ya lebih besar dari 50% maka uraian dari tingkat kematangan proses Value
proses Val IT tersebut sudah dilakukan didalam Governance (VG) :
perusahaan, tetapi jika jawaban Ya kurang dari
50% maka proses Val IT tersebut belum Tabel 3.1 Uraian Tingkat Kematangan Proses
dilakukan didalam perusahaan. Sedangkan Value Governance (VG)
penilaian pada peforma dilakukan dengan Atribut Tingkat Tingkat
menggunakan skala likert dan hasil Kematangan kematangan
penilaiannya dapat diambil sebagai kesimpulan Saat Ini Yang
dan langkah – langkah perbaikan yang akan Diharapkan
dilakukan untuk pelaksanaan perencanaan (AC) 2.25 2.58
investasi TI. (PSP) 2.00 2.17
(TA) 1.83 2.33
(SE) 2.50 2.17
(RA) 2.08 2.75

166
(GSM) 2.17 2.83 (AC) 2.08 1.92
(PSP) 2.17 2.33
e. Pengidentifikasian Portofolio (TA) 2.25 2.75
Management (PM) (SE) 2.33 2.83
(RA) 1.92 2.17
Tujuan identifikasi proses Portfolio
(GSM) 2.25 2.36
Management (PM) adalah untuk memastikan
bahwa keseluruhan portofolio investasi
f. Pengidentifikasian Invesment
teknologi informasi perusahaan sudah selaras
Management (IM)
dan mengkontribusikan nilai atau manfaat yang
optimal bagi sasaran strategi perusahaan. Tujuan identifikasi proses Investment
Berdasarkan Tabel 3.4 hasil identifikasi proses Management (IM) adalah memastikan bahwa
Portfolio Management (PM), hasil data sebuah investasi berbasis teknologi informasi
kuesioner menunjukkan 68% responden pada sebuah perusahaan dapat menghasilkan
menyatakan Ya dengan performa Cukup. nilai optimal dengan biaya yang terjangkau
serta tingkat resiko yang dapat diterima.
Berdasarkan hasil analisis wawancara dan
Berdasarkan Tabel 3.5 hasil identifikasi proses
kuesioner yang sudah dilakukan maka dapat
Investment Management (IM), hasil data
dilihat pemetaan dari tingkat kematangan
kuesioner menunjukkan 52% responden
domain proses Portfolio Management (PM)
menyatakan Ya dengan performa Cukup.
yang telah dilakukan di PT. South Pacific
Viscoose, yaitu : Berdasarkan hasil analisis wawancara dan
kuesioner yang sudah dilakukan maka dapat
dilihat pemetaan dari tingkat kematangan
domain proses Investment Management (IM)
yang telah dilakukan di PT. South Pacific
Viscoose, yaitu :

Gambar 3.2 Tingkat Kematangan Proses


Portofolio Management (PM)
Dilihat dari pemetaan pada Gambar 3.2
mengenai tingkat kematangan proses portfolio
Management (PM), maka berikut ini
merupakan uraian dari tingkat kematangan
proses Portfolio Management (PM) : Gambar 3.3 Tingkat kematangan Proses
Tabel 3.2 Uraian Tingkat Kematangan Proses Invesment Management (IM)
Portfolio Management (PM)
Dilihat dari pemetaan pada Gambar 3.3
Atribut Tingkat Tingkat mengenai tingkat kematangan proses
Kematangan kematangan Investment Management (IM), maka berikut ini
Saat Ini Yang merupakan uraian dari tingkat kematangan
Diharapkan
proses Investment Management (IM) :

167
Tabel 3.3 Uraian Tingkat Kematangan Proses untuk mendapatkan nilai investasi saat ini dan
Invesment Management (IM) yang diharapkan dalam bentuk diagram dan
data.
Atribut Tingkat Tingkat
Kematangan kematangan Yang
Saat Ini Diharapkan
(AC) 0.67 1.67
Tabel 3.4 Uraian Tingkat Kematangan Proses
Invesment Management (IM)(lajutan)
Atribut Tingkat Tingkat
Kematangan kematangan Yang
Saat Ini Diharapkan
(PSP) 1.67 2.33
(TA) 1.67 2.67
(SE) 2.50 2.33
(RA) 2.33 1.08
(GSM) 2.08 2.08

g. Perancangan perangkat lunak yang


akan dibangun
Pada Gambar 3.4 merupakan gambaran
flowchart sistem yang dibangun sesuai alur
teknik penelitian. Sistem dibuat berdasarkan
pada proses-proses sistem di perusahaan.
Analisa sistem yang akan dibuat pada penelitian
ini didasari atas pengumpulan data berupa
kuesioner yang dibagikan pada Head Office Gambar 3.4 Flowchart Sistem yang dibangun
Manager PT. South Pacific Viscoose berupa
hasil pemahaman akan alur kerja pengukuran h. Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem
nilai investasi teknologi informasi Kebutuhan fungsional pada sistem ini
menggunakan framework VAL IT. Sistem ini akan digambarkan dengan pemodelan UML
ditujukan untuk mendapatkan hasil rekapitulasi (Unified Modeling Language) yang
yang lebih akurat dan terotomatisasi. merupakan himpunan struktur dan teknik
Pada sistem ini admin mempunyai
untuk pemodelan desain OOP (program
wewenang untuk memasukan data responden
dan mengedit data soal kuesioner yang nantinya berorientasi objek) serta aplikasinya.
akan diisi oleh responden. Kemudian responden Tahapan pemodelan untuk mendukung
akan diberikan username dan password agar pengembangan pada penelitian pemberian
dapat mengakses sistem ini. Admin sistem dan modal usaha ini menggunakan referensi
managemen dapat mengakses hasil rekapitulasi dari buku Roger S. Pressman, Ph.D.
yang kemudian dijadikan sebuah tolak ukur
pengambilan keputusan dalam menambah nilai i. Business Use Case
investasi TI yang ada di PT. South Pacific
Business Use Case menggambarkan
Viscoose. Rekapitulasi merupakan nilai
kemajuan investasi saat ini dan yang diharapkan
layanan apa saja yang disediakan oleh
perusahaan dengan proses sistem mengambil organisasi bagi business actor.
data di dalam database. Sistem akan
menghitung secara otomotasi data jawaban
kuesioner untuk mendapatkan jawaban rata-rata
dan kemudian rata-rata tersebut dibobotkan

168
Gambar 3.5 Business Use Case Responden

Gambar 3.8 Halaman Rekapitulasi Perangkat


Lunak.

l. Pengujian Blackbox Testing

Gambar 3.6 Business Use Case Admin Pengujian menggunakan blackbox testing
berfokus pada pengujian semua perintah-
j. Use Case Diagram perintah dan kondisi yang dieksekusi oleh
perangkat lunak.Metode pengujian ini untuk
Diagram use case merupakan menampilkan fungsi dari perangkat lunak
pemodelan untuk perilaku (behavior) tentang bagaimana cara untuk mengoperasikan
sistem yang akan dibuat. Use case diagram apakah data keluaran telah berjalan
mendeskripsikan sebuah interaksi antara sebagaimana yang diinginkan.
satu atau lebih aktor dengan sistem yang 4. KESIMPULAN
akan dibangun. Dengan kata lain, use case
Dengan adanya sistem aplikasi auditor
digunakan untuk mengetahui fungsi apa
dimudahkan dalam melakukan pengelolaan data
saja yang ada di dalam sebuah sistem dan kuesioner. Perusahaan juga dapat mengukur
siapa saja yang berhak menggunakan kemajuan investasi teknologi informasi
fungsi-fungsi itu. Use case diagram terhadap bisnis. Selain itu responden juga
evaluasi investasi teknologi informasi dapat dimudahkan dalam melakukan pengisian
dilihat pada gambar 3.7. kuesioner. Hasil dari proses audit di PT. South
Pacific Viscoose dapat direkapitulasi dengan
terkomputerisasi dan dapat dilaporkan dengan
baik. Sistem mampu menghitung gap analisis
pada setiap proses. Hasil dari analisa
keseluruhan didapatkan rata-rata keadaan saat
ini (as is) berada pada tingkat kematangan
dengan nilai 3 dan yang akan datang (to be)
bernilai 5. Dari hasil yang didapatkan ini dapat
disimpulkan bahwa PT. South Pacific Viscoose
perlu melakukan banyak perbaikan terkait
Investasi perusahaan di bidang IT.
Gambar 3.7 Use Case Sistem Investasi IT
5. REFERENSI
k. Tampilan Halaman Rekapitulasi [1] Dhaniawaty, Puspita, Rani. 2014.
Tampilan halaman hasil rekapitulasi Penggunaan VAL IT Frame Work 2.0
kuesioner merupakan tampilan dimana Untuk Mengukuar perencanaan Investasi
admin dapat melihat hasil akhir dari sistem Teknologi Informasi Aplikasi Metatrader
untuk menunjukan nilai investasi. Untuk 4.0 (Online Trading) pada Perusahaan
tampilan halaman ini dapat dilihat pada Sekuritas Online. Bandung : Universitas
Gambar 4.8. Komputer Indonesia.

169
[2] Galih, Septanto. 2011. Penggunaan
Kerangka Kerja Val IT Untuk Mengukur
Perencanaan Investasi Teknologi
Informasi Studi Kasus PT.SCTV. E-Thesis
Online. Melalui http://library.binus.ac.id
[3] Komala Sari, Rita. 2014. Kerangka Kerja
VAL IT 2.0 Sebagai Alat Pengukuran
Investasi Teknologi Informasi. Jurnal
Teknologi Informasi Dan Komunikasi,
1(1), 36-46.
[4] Nurhadi, Teguh. Penggunaan Val IT
framework untuk menilai perencanaan
invetasi teknologi informasi : Studi Kasus
Universitas Sangga Buana YPKP
Bandung, ITB, 2008
[5] Pamungkas, Ajika, Canggih, Soedijono,
Bambang, Sudarmawan. 2015. Audit
Manfaat Teknologi Informasi pada
Politeknik Indonesia Surakarta. Jurnal
Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta
ISSN : 2355-5009, 1(3).
[6] Roger S. Pressman, P., 2012. Rekayasa
Perangkat Lunak. 7 ed. s.l.: Andi
Publisher.
[7] Sidabutar, Hizkia, Tommy. Audit Sistim
informasi,(Online),( http://auditsi-
tommyhizkia.weebly.com/val-it-20.html
diakses tanggal 23 april 2016)
[8] Takarendehang, Cicero, Stenly. 2008.
Kajian Keterlibatan Unit Bisnis Dalam
Pengelolaan Investasi Teknologi Informasi
dengan Menggunakan Kerangka Kerja
VAL IT dan COBIT : Study Kasus KKKS
ABC, Perusahaan Industri Migas. Jakarta :
Universitas Indonesia.
[9] Vania, Kridanto. 2012. Perancangan
Manajemen Portofolio Investasi Pada
Bidang Teknologi Informasi Perbankan
Menggunakan Kerangka Kerja Val IT 2.0.
Jurnal Sarjana Institut Teknologi Bandung
Bidang Teknologi Elektro dan Informatika,
1(2).
[10] Witanti, Wina, Falhah. 2007. VAL IT :
Kerangka Kerja Evaluasi Investasi
Teknologi Informasi. Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi 2007, ISSN:
1907-5022, 1(1), 31-37.

170

Anda mungkin juga menyukai