PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari Praktikum Ilmu Ternak Unggas adalah :
1. Mengamati letak sistem organ pencernaan pada unggas.
2. Mengamati letak sistem reproduksi pada unggas jantan
3. Mengamati letak sistem reproduksi pada unggas betina.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat yang didapat dari Praktikum Ilmu Ternak Unggas adalah:
1. Mengetahui letak dan fungsi dari organ pencernaan unggas.
2. Mengetahui letak dan fungsi dari organ reproduksi unggas jantan.
3. Mengetahui letak dan fungsi dari organ reproduksi unggas betina.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Materi
1. Bahan
a. Ayam Jantan
b. Ayam Betina
2. Alat
a. Pisau
b. Gunting
c. Nampan
d. Tisu
B. Metode
1. Sistem Pencernaan Unggas
a. Membedah ayam dengan cara membuat sayatan pada sternum
b. Mengamati bagian-bagian organ ayam.
c. Mengeluarkan dengan hati-hati organ pencernaannya.
d. Menata organ pencernaan dalam nampan, mengamati, dan
menggambar pada lembar yang telah tersedia.
2. Sistem Reproduksi Unggas Jantan
a. Membedah ayam dengan membuat sayatan pada bagian sternum.
b. Mengamati organ reproduksi jantan dan menggambar bagiannya
3. Sistem Reproduksi Unggas Betina
a. Membedah ayam dengan cara membuat sayatan pada bagian sternum.
b. Mengeluarkan organ reproduksi betina (oviduct).
c. Menata oviduct dalam nampan, mengamati dan menggambar pada
lembar yang telah tersedia.
Usus Besar
Usus besar mempunyai nama lain yaitu Intestinum Crasum. Usus
besar pada ayam mempunyai panjang sekitar 7 cm. Pada bagian ini terjadi
perombakan partikel yang tidak tercerna oleh mikroorganisme untuk
diubah menjadi ekskreta. Pada bagian ini juga bermuara ureter dari ginjal
untuk membuang urine yang akan bercampur dengan feses. Oleh sebab itu
feses dari unggas disebut ekskreta. Feses dan urine sebelum dikeluarkan,
mengalami penyerapan air kurang lebih 72-75 %. Dan rata-rata lintas
pakan dalam saluran pencernaan unggas adalah 4 jam.
Coecum
Coecum pada ayam terdiri dari 2 ceca yang mempunyai panjang 20
cm. Di coecum ini nutrien yang tidak tercerna akan mengalami
dekomposisi oleh mikroba coecum. Akan tetapi jumlah penyerapan dalam
coecum ini sangatlah kecil jumlahnya. Para ceca adalah sepasang tabung
yang memungkinkan makanan tercerna fermentasi berlangsung. Ini
tampak seperti warna mustard gelap buih yang dikeluarkan sekali sehari
(Daniels,2008).
Cloaca
Cloaca merupakan suatu tabung yang berhubungan dengan saluran
pencernaan, saluran kencing, dan reproduksi yang membuka keluar
menuju anus. Organ ini bertaut dengan bursa fabricius pada sisi atas
berdekatan tepi luarnya. Air kencing yang sebagian besar adalah endapan
asam urat dikeluarkan melalui cloaca bersama tinja dengaan bentuk seperti
pasta putih (Akoso, 1993).
Dalam sistem pencernaan pada unggas terdapat organ tambahan di
dalam proses pencernaan, yaitu hepar, pancreas dan empedu. Hati
berfungsi menyaring dan menyimpan glikogen yang dibagikan keseluruh
tubuh melalui aliran darah. Salah satu peranan penting dari hepar adalah
menghasilkan cairan empedu yang disalurkan ke dalam duodenum melalui
dua saluran. Cairan tersebut tersimpan di dalam kantung yang disebut
kantung empedu dan terletak di salah satu lobus kanan hepar. Makanan di
dalam duodenum akan memacu kantung empedu untuk mengkerut dan
menumpahkan isinya ke dalam usus yang membantu proses penyerapan
lemak oleh usus halus. Lobus kiri hepar tidak memiliki kantung empedu,
tetapi membentuk saluran yang langsung ke usus (Akoso, 1993). Pankreas
terletak pada lipatan duodenum. Pankreas mensekresikan cairan penkreas
ke duodenum melalui ductus pancreaticus dan menghasilkan enzim yang
mendigesti karbohidrat, lemak dan protein (North, 1978).
2. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan saat praktikum organ
reproduksi dari ayam betina adalah ada beberapa organ reproduksi betina
yaitu ovarium, oviduct, infundibulum, magnum, isthmus, uterus, vagina
dan kloaka.
a. Ovarium terletak pada kranial ginjal antara rongga dada dengan
rongga perut pada garis punggung sebagai penghasil ovum. Ovarium
terbagi dalam dua bagian yaitu cortex pafa bagian luar dan medulla
pada bagian dalam. Ovarium terdiri dari 5-6 folikel yang sedang
berkembang, berwarna kuning dan sejumlah besar folikel putih
(Yuwanta,2004).
b. Oviduct yang berfungsi sebagai saaluran penghubung antara ovarium
dan uterus. Bentuk dari oviduct ini berkelok-kelok yang merupakan
bagian dari ductus Muller. Ujung dari oviduct ini melebar corong dan
dengan tepi yang berjumbai (Nalbandov, 1990).
Bagian dari oviduct adalah infundibulum, magnum dan isthmus.
Infundibulum merupakan bagian dari oviduct bagian atas yang
panjangnya mencapai 9 cm, fungsi untuk menangkap ovum yang
masak. Bagian ini sangat tipis dan mensekresikan sumber protein
yang mengelilingi membran vitelina. Kuning telur berada di bagian
ini berkisar 15-30 menit. Pembatasan antara infundibulum dan
magnum dinamakan sarang spermatozoa sebelum terjadi pembuahan
(Yuwanta, 2004). Pada bagian ini akan terbentuk kalaza yaitu suatu
bangunan yang tersusun dari dua tali mirip ranting yang bergulung
memanjang daari kuning telur sampai ke kutub-kutub telur
(Nalbaandov, 1990).
Selanjutnya ada magnum bagian yang terpanjang dari oviduk
(33cm). Magnum tersusun dari glandula tubiler yang sangat sensibel.
Sintesis dan sekresi putih telur terjadi disini. Mukosa dan magnum
tersusun dari sel gobelet. Sel gobelet mensekresikan putih telur kental
dan cair. Kuning telur berada di magnum untuk dibungkus dengan
putih telur selama 3,5 jam (Yuwanta, 2004).
Uterus merupakan bagian dari oviduct yang melebar dan
berdinding kuat. Fungsi dari uterus adalah membentuk kerabang telur
yang berasal dari kalsium, uterus mempunyai panjang sekitar 10-12
cm dan merupakan tempat berkembangnya telur yang paling lama di
dalam oviduct, yaitu sekitar 18-20 jam.
Vagina merupakan bagian terakhir dari oviduct yang
panjangnya sekitar 12 cm, adalah bagian terakhir setelah pembuatan
kerabang telur yang telah sempurna. Telur melintas ke vagina dalam
waktu yang singkat yang dilapisi oleh muscus, yang berguna untuk
menyumbat pori-pori kerabang untuk mencegah invasi bakeri. Telur
dari vagina keluar melalui cloaca.
2. Pembahasan
Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan saat praktikum,
dapat diketahui bahwa ogan reproduksi jantan terdiri atas sepasang
testes, epididimis, ductus deferens dan organ kopulasi pada kloaka.
a. Testis berjumlah sepasang yang terletak pada bagian atas abdominal
ke arah punggung pada bagian anterior akhir dari ginjal dan
berwarna kuning terang. Testis unggas tidak sperti hewan lainya
yang terletak dalam scrotum, fungsinya menghasilkan hormon
kelamin jantan yang disebut androgen dan sel gamet jantan yang
disebut sperma. Unggas memiliki dua buah testis yang berada di
dalam rongga perut bagian atas terletak memanjang di punggung, di
dekat ujung ginjal disebelah depan dan di bawahnyaa. Testis ayam
berwarna kuning, lonjong, dan sering memiliki anyaman pembuluh
darah berwarna merah di permukaan (Akoso, 1993).
b. Epidydimis adalah jalan atau saluran sperma ke arah caudal menuju
ductus deferens. Berjumlah sepasang yang terletak pada bagian atas
dorsal testis. Epidydimis memiliki fungsi sebagai jalan atau saluran
sperma ke arah kaudal menuju ductus deferens.
c. Ductus deferens pada unggas berjumlah sepasang pada ayam jantan
muda kelihatan lurus dan pada jantan tua tampak berkelok-kelok,
arah ductus deferens terletak kearah kaudal, menyilang ureter dan
bermuara pada kloaka sebelah lateral. Setiap ductus deferens
membuka jonjot kecil yang secara bersama berfungsi sebagai alat
penggerak.
d. Organ kopulasi pada unggas terdapat pada dinding kloaka yang
dinamakan papilla yang biasanya merupakan rudimenter dari organ
kopulasi, kecuali pada itik berbentuk spiral yang panjangnya 12-18
cm. Pada papila ini juga diproduksi cairan transparan yang
bercampur dengan sperma saat terjadinya kopulasi (Yuwanta,
2004).
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Diharapkan co-ass lebih aktif didalam pemberian informasi pada saat
praktikum dan penyusunan laporan.
2. Waktu praktikum yang terlalu singkat sehingga praktikan kurang dapat
mengamati secara lebih jelas tentang materi praktikum.
DAFTAR PUSTAKA