Anda di halaman 1dari 47

SANITASI PASAR

A. Sejarah Pasar Tradisional

Sejak dahulu Kota tidak pernah terlepas dari pusat kegiatan komersil yang lebih kita kenal
dengan pasar. Sejarah pasar di awali pada zaman pra sejarah dimana dalam memenuhi
kebutuhan manusia, mereka yang hidup di zaman dahulu melakukan barter. Barter adalah
sebuah sistim yang diterapkan oleh dua individu dengan cara menukar barang satu dengan
barang yang lainnya. Hal tersebut terjadi karena potensi wilayah antara dua individu
tersebut memiliki perbedaan dalam menghasilkan berbagai kebutuhan yang bisa disebabkan
oleh faktor geografis.
Dengan semakin berkembangnya pengetahuan manusia, manusia mulai mengenal mata
uang sebagai alat tukar yang mendasari dalam proses jual beli barang. Perkembangan
zaman khusunya di bidang perdagangan semakin maju, maka munculah sekelompok orang
yang bergerak sebagai pedagang.
Pasar Tradisional pada umumnya beraktifitas pada waktu-waktu tertentu seperti pagi hari,
sore hari atau pada pekan-pekan tertentu dengan menjual kebutuhan sembako dan produksi.
Terkait bentuk bangunan di pasar tradisional biasanya berbentuk bangsal, emperan, loods,
gudang, toko, stand/kios. Di pasar tradisonal komunikasi terjadi langsung antara penjual
dan pembeli karena ada proses tawar menawar dimana penjual menetapkan harga yang
sudah disepakati dengan cara menaikan sedikit dari harga standarnya ( sumber :
http://geografiupi2010.blogspot.com/2012/10/pasar-tradisional.html).

1. Sejarah pasar dan perkembangan pasar


Sudah sejak zaman dahulu kota tidak akan pernah terlepas dari pusat kegiatankomersil
yang disebut dengan pasar. Sejarah pasar di awali pada zaman pra sejarah, dimana
didalam memenuhi kebutuhan manusia melakukan sistim barter yaitu suatu sistim yang
diterapkan antara dua individu dengan cara menukar barang yang satu dengan barang
yanglainnya dan akhirnya sistim barter ini berkembang secara luas. Proses penukaran
barang tersebut menimbulkan masalah akan tempat di mana tempat sendiri berkaitan
dengan jarak dan waktu tempuh. Semakin dekat jarak pertukaran semakin
memudahkan memindahkan barang-barang sehingga terbentuk sebuah pertukaran

1
barang-barang yang tidak jauh dari lingkungan kediaman mereka.Tempat tukar
menukar inilah disebut dengan pasar. Dan setelah manusia mengenalmata uang sebagai
alat tukar menukar yang menjadi dasar perhitungan bagi seluruh proses pertukaran
barang maka proses tersebut disebut dengan proses jual beli. Dengan meningkatnya
perkembangan penduduk, kehidupan sosial, ekonomi dan juga kemajuan teknologi
khususnya dibidang perdagangan timbullah sekelompok individu baru yang bergerak
dalam bidang pedagang. Pedagang-pedagang inilah yang membuat tempat-tempatyang
lebih permanen untuk berdagang (sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar )
2. Pengertian pasar tradisional
Pasar tradisonal adalah tempat berjualan yang tradisional (turun temurun), tempat
bertemunya penjual dan pembeli dimana barang – barang yang diperjual belikan
tergantungkepada permintaan pembeli (konsumen), harga yang ditetapkan merupakan
harga yang disepakati melalui sutau proses tawar menawar, pedagang selaku produsen
menawarkan hargasedikit diatas harga standart. Pada umumnya pasar tradisional
merupakan tempat penjualan bahan – bahan kebutuhan pokok (sembako).Biasanya
pasar tradisional beraktifitas dalam batas – batas waktu tertentu, seperti pasar pagi,
pasar sore, pasar pekan dan lain sebagainya. Pasar tradisional biasanya dikelolaoleh
pemerintah maupun swasta, fasilitas yang tersedia biasanya merupakan bangsal –
bangsal, loods – loods, gudang, toko – toko, stand – stand/kios – kios, toilet umum
padasekitar pasar tradisional. Pada pasar tradisional proses jual beli terjadi secara
manusiawi dan komunikasi dengan nilai – nilai kekeluargaan yang tinggi( sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar ).

2
B. Sejarah Pasar km5 palembang

Sesuai dengan namanya, pasar Km. 5 terletak lima kilometer dari jantung kota
Palembang yakni Bundaran Air Mancur Masjid Agung Palembang, tepatnya di Jalan
Kolonel H. Burlian. Pasar ini mempunyai dua tingkat. Pasar Km 5 beroperasi dari pagi
hingga sore hari. salah satu keunikan pasar ini adalah saat menjelang malam, pasar ini
beralih fungsi menjadi tempat bagi bis-bis tujuan Sekayu dan Jambi untuk menaikkan
penumpang.

Karena pasar ini sangat strategis, maka pengunjung yang berbelanja di pasar ini sangat
beragam. Dari penduduk seputar simpang Polda, hingga warga kawasan Kol. H. Burlian.

1. Lapangan Kerja yang Terkait

3
Di Pasar

Terdapat 4.000 orang yang beraktivitas di pasar (pedagang, sopir, buruh, keamanan,
kebersihan, dll).Asal pasokan: 80% Pagaralam - Padang - Lampung, 20% Jawa -
Medan
Di Daerah Produsen
Dengan kapasitas perdagangan 800 ton/ hari akan mempengaruhi pendapatan daerah
produsen seluas 20.000 ha (lapangan kerja untuk ± 100.000 kel didaerah pertanian)
Mensuplai kota Palembang dan sekitarnya serta pulau-pulau kecil di sekitar
Sumatera Selatan.

C. Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual
beli barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya bukan
tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan transaksi atau jual beli. Para
konsumen datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk membayar
harganya. Stanton, mengemukakan pengertian pasar yang lebih luas. Pasar dikatakannya
merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja,
dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi, dalam pengertian tersebut terdapat faktor-
faktor yang menunjang terjadinya pasar, yakni: keinginan, daya beli, dan tingkah laku
dalam pembelian(http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-pasar-dan-jenis-jenis-
pasar.html).
1. Pengertian Secara Sempit
Pasar adalah suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi jual beli dan jasa.
2. Pengertian Secara Luas
Pasar adalah tempat bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan untuk
menjual barang/jasa dan pembeli yang melakukan uang untuk membeli barang
dengan harga tertent (http://anggieluphmamunk.blogspot.com/2012/02/pengertian-
pasar-dari-prodpemasaran.html).

4
Menurut William J . Stanton pada tahun 1993 yang mengatakan bahwa pasar adalah
sekumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja , dan
kemauan untuk membelanjakan.
Menurut WY.Stanton pasar merupakan suatu tempat yang terdapat sebuah sistem
yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga hingga
sebagai media mempromosikan serta tempat pendistribusian barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan pembeli .
Menurut H. Nystrom adalah suatu kegiatan di mana untuk menyalurkan barang dan
jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
Menurut pengertian pasar dari Philip dan Duncan adan merupakan sesuatu yang
diliputi oleh semua langkah yang di gunakan atau di butuhkan untuk menempatkan suatu
barang yang bersifat tangible yang nantinya akan di tujukan untuk konsumen.

D. Syarat-syarat terjadinya pasar


Syarat-syarat terjadinya pasar adalah :
a. Ada tempat untuk berniaga
b. Ada barang dan jasa yang akan diperdagangkan.
c. Terdapat penjual barang tertentu
d. Adanya pembeli barang
e. Adanya hubungan dalam transaksi jual beli.
(http://anggieluphmamunk.blogspot.com/2012/02/pengertian-pasar-dari-
prodpemasaran.html)

E. Fungsi dan Peranan Pasar


1. Fungsi Distribusi
Dalam kegiatan distribusi, pasar berfungsi mendekatkan jarak antara
konsumen dengan produsen dalam melaksanakan transaksi. Dalam fungsi distribusi,
pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen.
2. Fungsi Pembentukan Harga

5
Pasar berfungsi sebagai pembentuk harga pasar, yaitu kesepakatan harga
antara penjual dan pembeli.
3. Fungsi Promosi
Pasar merupakan sarana paling tepat untuk ajang promosi. Pelaksanaan
promosi dapat dilakukan dengan cara memasang spanduk, membagikan brosur,
membagikan sampel, dll.
Peranan Pasar :
1.Peranan pasar bagi produsen
- Sebagai tempat untuk mempromosikan barang.
- Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi.
- Sebagai tempat untuk memperoleh bahan produksi.
2.Peranan pasar bagi konsumen
- Memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhan
- Sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber daya yang dimiliki
3.Peranan pasar bagi pemerintah
- Sebagai penunjang kelancaran pembangunan
- Sebagai sumber pendapatan Negara

F. Ciri-ciri Pasar Tradisional


1. Proses jual-beli melalui tawar menawar harga
2. Barang yang disediakan umumnya barang keperluan dapur dan rumah tangga
3. Harga yang relatife lebih murah
4. Area yang terbuka dan tidak ber-AC
(http://ddsulai.blogspot.com/2012/12/ciri-ciri-pengertian-pasar-tradisional.html)

G. Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern


1. Pasar Tradisional
Pasar Tradisonal adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan
adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-
menawar, banguan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka

6
yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengolah pasar. Pada umumnya pasar
tradisional menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan,
buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, jasa, bumbu-bumbu, pakaian, barang
elektronik dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang
lainya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak
dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar.
(http://rakminimart.blogspot.com/2013/03/perbedaan-pasar-modern-dan-
tradisional.html)
a. Kelebihan pasar tradisional
1) Persaingan dalam pasar yang alamiah
2) Lokasi yang trategis
3) Area penjualan yang luas
4) Harga yang terjangkau
5) Adanya proses tawar menawar antara pembeli dan penjual
6) Salah satu pendongkrak perekonomian kalangan menengah kebawah
b. Kelemahan pasar tradisional
1) Lokasi yang kurang bersih dan kotor
2) Kurang terpecaya barang yang dijual yang dilakukan oleh oknum penjual yang
tidak bertanggung jawab
3) Pengemasan barag yang di jual yang kurang menarik perhatian konsumen yang
melihatnya
http://chapisces.blogspot.com/2012/09/kekurangan-dan-kelebihan-pasar-
modern.html
2. Pasar Modern
Pasar Modern adalah tempat terjadinya transaksi antara penjual pembeli dan tempat
yang paling nyaman. Pasar modern sedikit berbeda dengan pasar tradisional yang
telah berjalan sebelumnya. Di pasar modern ini, pembeli dapat mengambil barang
sendirinya yang ia inginkan tanpa harus menunggu diambilkan oleh penjual. Akan
tetapi, ada juga yang menyediakan layanan pramuniaga dari pasar modern itu
sendiri. Pasar modern banyak disukai oleh konsumen sekrang ini karena barang

7
yang dijual disana banyak yang fresh dan bersih. Selain itu, pasar modern juga
melayani penjualan tiada habisnya selama 24 jam nonstop. Barang-barang yang
dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian
besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh
dari pasar modern adalah pasar swalayan dan hypermarket, supermarket, dan
minimarket.Pasar dapat dikategorikan dalam beberapa hal. Yaitu menurut jenisnya,
jenis barang yang dijual, lokasi pasar, hari, luas jangkauan dan wujud.
(www.bimbingan.org/pengertian-pasar-modern-adalah.htm)
a. Kelebihan pasar modern
1) Tempat pembelanjaan yang nyaman
2) Barang yang dijual lebih dijamin kesehatannya
3) Lebih banyak keanekaragaman barang yang tersedia
4) Pengemasan barang yang menarin perhatian konsumen dibandingkan barang
yang dijual dipasar tradisional.
5) Menawarkan aneka pembayaran.
b. Kelemahan pasar modern
Tidak ada praktek jual beli dimana pembeli tidak bisa menawar harga baran
yang dijual (http://dewz-baguz.blogspot.com/2010/04/pasar-tradisional-dan-
pasar-modern.html).

H. Macam-macam Bentuk Pasar


1. Pasar menurut Pelayanan dan Kelengkapannya
a.Pasar tradisional
Dalam pasar tradisional, pembeli dilayani langsung oleh penjual, sehingga
dimungkinkan masih terjadi tawar menawar harga. Contoh pasar Beringharjo di
Yogyakarta, pasar Johar di Semarang.
b. Pasar modern
Dalam pasar modern, pelayanan dilakukan secara mandiri dan dilayani oleh
pramuniaga.

8
2. Pasar menurut Fisik
a. Pasar kongkret/riil
Pasar di mana penjual dan pembeli bertemu langsung dan barang yang
diperjualbelikan benar-benar ada. Ciri-cirinya: transaksi tunai, barang dapat
langsung dibawa,barang yang diperjualbelikan benar-benar ada dan penjual
pembeli bertemu langsung.

b. Pasar abstrak
adalah pasar di mana penjual dan pembali tidak bertemu secara langsung dan
barang yang diperjualbelikan tidak tersedia secara langsung. Ciri-cirinya:
transaksi berlandaskan rasa percaya, penjual pembeli berada di tempat yang
berbeda, barang yang diperjualbelikan tidak tersedia (hanya contohnya saja).
3. Pasar menurut Waktu Terjadinya
a. Pasar harian, pasar yang penyelenggaraannya setiap hari.
b. Pasar mingguan, pasar yang penyelengggaraanya setiap seminggu sekali.
c. Pasar bulanan, pasar yang penyelenggaraanya sebulan sekali.
d. Pasar tahunan, pasar penyelenggaraannya setahun
4. Pasar menurut Luas Wilayah Kegiatannya
a. Pasar lokal, pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu,
barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
b. Pasar nasional, pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah satu negara,
barang yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan masyarakat negara
tersebut.
c. Pasar regional, adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara
di wilayah tertentu dan biasanya didukung dengan perjanjian kerjasama misalnya
AFTA di wilayah Asia Tenggara.
d. Pasar internasional/pasar dunia, adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi
seluruh kawasan dunia, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang
dibutuhkan semua masyarakat dunia

9
5. Pasar menurut Barang yang Diperjualbelikan
a. Pasar barang konsumsi, adalah pasar yang memperjualbelikan barang yang secara
langsung dapat dikonsumsi, misalnya pasar sembako, pasar buah.
b. Pasar barang produksi, adalah pasar yang memperjualbelikan barang produksi
atau faktor-faktor produksi, misalnya pasar bibit ikan, pasar mesin-mesin pabrik,
bursa tenaga kerja.
6. Pasar menurut Bentuk/Organisasi Pasar
a. Pasar persaingan sempurna (perfect competition market), adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh
masing-masing penjual/pembeli.
Ciri-cirinya:
1) Pengetahuan penjual dan pembeli sempurna
2) Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar
3) Penjual dan pembeli banyak
4) Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen
b. Pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition market), adalah pasar di
mana jumlah pembeli lebih banyak daripada jumlah penjual.
Ciri-ciri:
1) Pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas
2) Terdapat hambatan nutuk memasuki pasar
3) Jumlah penjual sedikit
4) Barang yang diperjualbelikan heterogen
Pasar persaingan tidak sempurna dibedakan menjadi:
1. Pasar monopoli, adalah pasar yang sepenuhnya dikuasai satu penjual. Contoh:
PLN menguasai listrik di Indonesia.
Ciri-ciri:
1. Terdapat satu penjual dan banyak pembeli.
2. Harga ditentukan oleh penjual.
3. Tidak ada barang lain yang dapat menggantikan barang yang
diperjualbelikan.

10
4. Ada rintangan bagi penjual baru yang ingin masuk.
Penyebab timbulnya pasar monopoli:
1. Ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang
2. Penggabungan dari berbagai perusahaan
3. Adanya hak paten atas hasil karya

Hambatan yang terjadi pada pasar monopoli:


1. Penetapan harga serendah mungkin
2. Adanya kepemilikan terhadap hak paten/hak cipta dan hak eksklusif
3. Pengawasan yang ketat terhadap agen dan distributor
4. Adanya skala ekonomis yang sangat besar
5. Sumber daya yang unik
2. Pasar duopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh dua penjual. Contoh: Caltex dan
Pertamina menguasai minyak pelumas.
Ciri-ciri:
1. Terdapat dua penjual dan banyak pembeli.
2. Harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual
3. Pasar oligopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual. Contoh:
Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki menguasai sepeda motor.
Ciri-ciri:
1. Terdapat beberapa penjual dan banyak pembeli
2. Barang 1yang diperjualbelikan bersifat homogen
3. Terdapat hambatan bagi penjual baru
4. Adanya saling ketergantungan
5. Penggunaan iklan sangat intensif
4. Pasar monopolistik, yaitu pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menjual barang yang sama tetapi dengan berbagai macam variasi.
Ciri-ciri:
1. Terdapat banyak produsen

11
2. Barang yang diperjualbelikan sama tetapi dengan berbagai macam variasi
3. Adanya kemudahan bagi produsen baru untuk menawarkan produknya
4. Selalu terbuka peluang untuk menciptakan persaingan.
5. Pasar monopsoni, yaitu pasar dimana terdapat banyak penjual tetapi
pembelinya hanya satu.
Ciri-ciri:
1. Terdapat banyak produsen
2. Pembeli hanya satu
3. Para produsen bersaing keras untuk memberikan pelayanan dan harga
serendah mungkin.

I. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Pasar


Adapun persyaratan kesehatan pasar mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pasar Sehat, sebagai berikut :
1. Lokasi
a. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang setempat (RUTR)
b. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti: bantaran sungai, aliran
lahar, rawan longsor, banjir dsb
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan atau daerah jalur pendaratan
penerbangan termasuk sempadan jalan
d. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah atau bekas
lokasi pertambangan
e. Mempunyai batas wilayah yg jelas, antara pasar dan lingkungannya

12
2. Bangunan
Secara Umum : Bangunan dan rancang bangun harus dibuat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan syarat pada Penataan
Ruang dagang, antara lain :
a. pembagian area sesuai dengan jenis komoditi, sesuai dengan sifat dan
klasifikasinya seperti : basah, kering, penjualan unggas hidup, pemotongan
ungags
b. pembagian zoning diberi indentitas yg jelas
c. tempat penjualan daging, karkas unggas, ikan ditempatkan di tempat khusus
d. setiap los (area berdasarkan zoning) memiliki lorong yg lebarnya minimal 1,5
meter
e. setiap los/kios memiliki papan identitas yaitu nomor, nama pemilik dan mudah
dilihat
f. jarak tempat penampungan dan pemotongan unggas dengan bangunan pasar
utama minimal 10 m atau dibatasi tembok pembatas dengan ketinggian minimal
1,5 m
g. khusus untuk jenis pestisida, bahan berbahaya dan beracun (B3) dan bahan
berbahaya lainnya ditempatkan terpisah dan tidak berdampingan dengan zona
makanan dan bahan pangan

3. Ruang Kantor Pengelola


a. Ruang kantor memiliki venilasi minimal 20 % dari luas lantai
b. Tingkat pencahayaan ruangan minimal 200 lux
c. Tersedia ruangan kantor pengelola dengan tinggi langit2 dari lantai sesuai
ketentuan yang berlaku
d. Tersedia toilet terpisah bagi laki2 dan perempuan
e. Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir

13
4. Tempat Penjualan Bahan Pangan dan Makanan
a. Tempat penjualan bahan pangan basah
1). mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yang rata dengan
kemiringan yg cukup shg tidak menimbulkan genangan air dan tersedia
lubang pembuangan air, setiap sisi memiliki sekat pembatas dan mudah
dibersihkan dg tinggi minimal 60 cm dari lantai dan terbuat dari bhn tahan
karat dan bukan dari kayu
2). penyajian karkas daging harus digantung
3). alas pemotong (telenan) tidak terbuat dari bahan kayu, tidak mengandung
bahan beracun, kedap air dan mudah dibersihkan
4).pisau untuk memotong bahan mentah harus berbeda dan tidak berkarat
5). tersedia tempat penyimpanan bahan pangan, seperti : ikan dan daging
menggunakan rantai dingin (cold chain) atau bersuhu rendah (4-10º C)
6).tersedia tempat untuk pencucian bahan pangan dan peralatan
7).tersedia tempat cuci tangan yg dilengkapi dg sabun dan air yg mengalir
8). saluran pembuangan limbah tertutup, dg kemiringan sesuai ketentuan yg
berlaku sehingga memudahkan aliran limbah serta tidak melewati area
penjualan
9). tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan mudah
diangkat
10). penjualan bebas vektor penular penyakit dan tempat perindukannya, seperti :
lalat, kecoa, tikus, nyamuk
b. Tempat penjualan bahan pangan kering
1) mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yg rata dan mudah
dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm dari lantai
2) meja tempat penjualan terbuat dari bahan yg tahan karat dan bukan dari
kayu
3) tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan mudah
diangkat
4) tersedia tempat cuci tangan yg dilengkapi dg sabun dan air yg mengalir

14
5) tempat penjualan bebas binatang penular penyakit (vektor) dan tempat
perindukannya (tempat berkembang biak) seperti : lalat, kecoa, tikus,
nyamuk
c. Tempat Penjualan Makanan Jadi/Siap Saji
1) tempat penyajian makanan tertutup dengan permukaan yg rata dan mudah
dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm dari lantai dan terbuat bahan yg
tahan karat dan bukan dari kayu
2) tersedia tempat cuci tangan yg dilengkapi dg sabun dan air yg mengalir
3) tersedia tempat cuci peralatan dari bahan yg kuat, aman, tidak mudah
berkarat dan mudah dibersihkan
4) saluran pembuangan air limbah dari tempat pencucian harus tertutup
dengan kemiringan yg cukup
5) tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan mudah
diangkat.
6) tempat penjualan bebas vektor penular penyakit dan tempat perindukannya,
seperti : lalat, kecoa, tikus, nyamuk
7) pisau yg digunakan untuk memotong bahan makanan basah/matang tidak
boleh digunakan untuk makanan kering/mentah
5. Area Parkir
a. Adanya pemisah yg jelas pada batas wilayah pasar
b. Adanya parkir yg terpisah berdasarkan jenis alat angkut, seperti : mobil,
motor, sepeda, andong/delman dan becak
c. Tersedia area parkir khususu untuk pengangkut hewan hidup dan hewan
mati
d. Tersedia area bongkar muat khusus yg terpisah dari tempat parkir
pengunjung
e. Tidak ada genangan air
f. Tersedia tempat sampah yg terpisah antara sampah kering dan basah dalam
jumlah yg cukup, minimal setiap radius 10 m

15
g. Ada tanda masuk dan keluar kendaraan secara jelas, yg berbeda antara jalur
masuk dan keluar
h. Adanya tanaman penghijauan
i. Adanya area resapan air di pelataran parkir
6. Konstruksi

a. Atap
1) atap harus kuat, tidak bocor dan tidak menjadi tempat
berkembangbiaknya binatang penular penyakit.
2) kemiringan atap harus sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan
terjadinya genangan air pada atap dan langit-langit.
3) ketinggian atap sesuai ketentuan yang berlaku.
4) atap yg mempunyai ketinggian 10 m atau lebih harus dilengkapi dengan
penangkal petir.
b. Dinding
1) permukaan dinding harus bersih, tidak lembab dan berwarna terang.
2) permukaan dinding yg selalu terkena percikan air harus terbuat dari
bahan yg kuat dan kedap air.
3) pertemuan lantai dengan dinding, serta pertemuan dua dindinglainnya
harus berbentuk lengkung (conus).
c. Lantai
1) lantai terbuat dari bahan yg kedap air, permukaan rata, tidak licin, tidak
retak dan mudah dibersihkan
2) lantai yg selalu terkena air, misalnya kamar mandi, tempat cuci dan
sejenisnya harus mempunyai kemiringan ke arah saluran dan
pembuangan air sesuai ketentuan yg berlaku sehingga tidak terjadi
genangan air
d. Tangga
1) Tinggi, lebar dan kemiringan anak tangga sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

16
2) Ada pegangan tangan di kanan dan kiri tangga.
3) Terbuat dari bahan yg kyat dan tidak licin.
4) Memiliki pencahayaan minimal 100 lux.
7. Ventilasi
a. Ventilasi harus memenuhi syarat minimal 20 % dari luas lantai dan
saling berhadapan (cross ventilation).
8. Pencahayaan
Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk melakukan
pekerjaan pengelolaan bahan makanan secara efektif dan kegiatan
pembersihan makanan.
Pencahayaan cukup terang dan dapat melihat barang dagangan dengan jelas
minimal 100 lux

9. Pintu
Khusus untuk pintu los penjualan daging, ikan dan bahan makanan yang
berbau tajam agar menggunakan pintu yg dapat membuka dan menutup
sendiri (self closed) atau tirai plastik untuk menghalangi binatang penular
penyakit (vektor) seperti lalat atau serangga lain masuk
10. Sanitasi
a. Air Bersih
1) Tersedia air bersih dengan jumlah yg cukup setiap hari secara
berkesinambungan, minimal 40 liter per pedagang.
2) Kualitas air bersih yg tersedia memenuhi persyaratan..
3) Tersedia tendon air yang menjaminn kesinambungan ketersediaan air
dan dilengkapi dengan kran yg tidak bocor.
4) Jarak sumber air bersih dengan pembuangan limbah minimal 10 m.
5) Kualitas air bersih diperika setiap enam bulan sekali.
b. Kamar Mandi dan Toilet
1) Harus tersedia toilet laki-laki dan perempuan yg terpisah dilengkapi
dengan tanda/simbol yg jelas dengan proporsi sebagai berikut :

17
Setiap penambahan 40-100 orang harus ditambah satu kamar mandi
dan satu toilet.
2) Didalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam jumlah
yg cukup dan bebas jentik.
3) Didalam toilet harus tersedia jamban leher angsa, peturasan dan bak
air.
4) Tersedia tempat cuci tangan dengan jumlah yg cukup yg dilengkapi
dengan sabun dan air yg mengalir
5) Air limbah dibuang ke septic tank (multi chamber), riol atau lubang
peresapan yg tidak mencemari air tanah dg jarak 10 m dari sumber
air bersih.
6) Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dg
kemiringan sesuai ketentuan yg berlaku sehingga tidak terjadi
genangan.
7) Letak toilet terpisah minimal 10 meter dengan tempat penjualan
makanan dan bahan pangan.
8) Luas ventilasi minimal 20 % dari luas lantai dan pencahayaan 100
lux
11. Pengelolaan Sampah
a. Setiap kios/los/lorong terseia tempat sampah basah dan kering.
b. Terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, kuat, tertutup, dan
mudah dibersihkan.
c. Tersedia alat angkut sampah yg kuat, mudah dibersihkan dan mudah
dipindahkan.
d. Tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS), kedap air, kuat,
kedap air atau kontainer, mudah dibersihkan dan mudah dijangkau
petugas pengangkut sampah.
e. TPS tidak menjadi tempat perindukan binatang (vektor) penular
penyakit.

18
f. Lokasi TPS tidak berada di jalur utama pasar dan berjarak minimal 10 m
dari bangunan pasar.
g. Sampah diangkut minimal 1 x 24 jam.
12. Drainase
a. Selokan/drainase sekitar pasar tertutup dengan kisi yg terbuat dari logam
sehingga mudah dibersihkan
b. Limbah cair yg berasal dari setiap kios disalurkan ke instalasi
pengolahan air limbah (IPAL), sebelum akhirnya dibuang ke saluran
pembuangan umum
c. Kualitas limbah outlet harus memenuhi baku mutu sebagaimana diatur
dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 112 tahun 2003
tentang kualitas air limbah

d. Saluran drainase memiliki kemiringan sesuai dg ketentuan yg berlaku


sehingga mencegah genangan air.
e. Tidak ada bangunan los/kios diatas saluran drainase.
f. Dilakukan pengujian koalitas air limbah cair secara berkala setiap 6
bulan sekali.
13. Tempat cuci tangan
a. Fasilitas cuci tangan ditempatkan di lokasi yg mudah dijangkau
b. Fasilitas cuci tangan dilengakpi dengan sabun dan air yg mengalir dan
limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yg tertutup.
14. Binatang penular penyakit (vektor)
a. Pada los makanan siap saji dan bahan pangan harus bebas dari lalat,
kecoa dan tikus
b. Pada area pasar angka kepadatan tikus harus nol
c. Angka kepadatan kecoa maksimal 2 ekor per plate di titik pengukuran
sesuai dengan area pasar
d. Angka kepadatan lalat di tempat sampah dan drainase maksimal 30 per
gril net

19
e. Container Index (CI) jentik nyamuk aedes aegypty tidak melebihi 5 %
15. Kualitas Makanan dan Bahan Pangan
a. Tidak basi
1) Tidak mengandung bahan berbahaya seperti pengawet borax,
formalin, pewarna textil yg berbahaya sesuai dengan peraturan yg
berlaku.
2) Tidak mengandung residu pestisida diatas ambang batas.
3) Kualitas makanan siap saji sesuai dengan Kepmenkes nomor 942
tahu 2003 tentang makanan jajanan.
4) Makanan dalam kemasan tertutup disimpan dalm suhu rendah (4-
10ºC), tidak kadaluwarsa dan berlabel jelas.
5) Ikan, daging dan olahannya disimpan dalam suhu 0 s/d 4ºC; sayur,
buah dan minuman disimpan dalam suhu 10 ºC; telur, susu dan
olahannya disimpan dalam suhu 5-7 ºC.
6) Penyimanan bahan makanan harus ada jarak dg lantai, dinding dan
langit-langit : jarak dg lantai 15 cm, dg dinding 5 cm, dg langit2 60
cm.
7) Kebersihan peralatan makanan ditentukan angka total kuman nol
maksimal 100 kuman per cm3 permukaan dan kuman esdhericiacoli
adalah nol
16. Desinfeksi Pasar
Desinfeksi pasar harus dilakukan secara menyeluruh 1 hari dalam
sebulan. Bahan desinfektan yg digunakan tidak mencemari lingkungan
(http://www.indonesian-publichealth.com/2013/12/syarat-kesehatan-
lingkungan-pasar.html).

20
J. Hubungan Pasar dengan Penyakit
Bahaya yang terjadi apabila sanitasi pasar tidak diperhatikan :
1. Pasar yang kurang diperhatikan kebersihannya dapat perkembangan vektor
2. Pasar merupakan tempat yang paling baik untuk penularan penyakit dari
pengunjung lain misalnya : TBC, Influenza
3. Pasar dapat menimbulkan keracunan makanan khususnya yang timbulkan oleh
warung-warung di pasar
4. Pasar yang kurang mendapatkan perhatian baik kebersihan ataupun letaknya akan
menimbulkan kecelakaan
Adapun kecelakaan yang mungkin terjadi dipasar adalah kecelakaan akibat terjatuh
dan terpleset atau kebakaran. Selain bahaya yang dapat ditimbulkan hal-hal lain diatas,
tidak kalah penting dengan penularan penyakit akibat karyawan pasar. Oleh karena itu,
karyawan pasar harus mematuhi peraturan sebagai berikut :
1. Semua karyawan pasar harus mempunyai sertifikat kesehatan yang masih berlaku
dari Dinas Kesehatan
2. Karyawan harus di lengkapi dengan pakaian kerja

K. Klasifikasi Pasar
1. Pasar tradisional

Pasar di Banten di sekitar tahun 1870

21
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada
proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan
dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.
Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa
ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan
lain-lain.
Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar
seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat
kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa
pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di
Yogyakarta, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di
seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.
2. Pasar modern
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis
ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli
melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam
bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh
pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti;
buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang
yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah hypermart, pasar
swalayan (supermarket), dan minimarket.
Pasar dapat dikategorikan dalam beberapa hal. Yaitu menurut jenisnya, jenis
barang yang dijual, lokasi pasar, hari, luas jangkauan dan wujud.
3. Pasar Menurut Luas Jangkauan
a. Pasar Daerah
Pasar Daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu
dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan
penawaran dalam satu daerah.
b. Pasar Lokal

22
Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu
kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani
permintaan dan penawaran dalam satu kota.
c. Pasar Nasional
Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu
negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional
melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.
d. Pasar Internasional
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari
beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.
4. Pasar Menurut Wujud
a. Pasar Konkret
Pasar Konkret adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang
dilakukan secara langsung. Misalnya ada los-los, toko-toko dan lain-lain. Di
pasar konkret, produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat dengan kasat
mata. Konsumen dan produsen juga dapat dengan mudah dibedakan. contohnya
adalah: bursa komoditi, bursa saham dan sebagainya.
b. Pasar Abstrak
Pasar Abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan
kasat mata.konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung. Biasanya
dapat melalui internet, pemesanan telepon dan lain-lain. Barang yang diperjual
belikan tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tapi pada umumnya melalui
brosur, rekomendasi dan lain-lain. Kita juga tidak dapat melihat konsumen dan
produsen bersamaan, atau bisa dikatakan sulit membedakan produsen dan
konsumen sekaligus.
5. Pasar Menurut Barang yang Diperjualbelikan
a. Pasar Barang Konsumsi
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang menjual barang-barang yang
dapat langsung dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Misalnya, pasar yang

23
memperjualbelikan beras, ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, alat-alat rumah
tangga, pakaian, dan lain sebagainya.
b. Pasar Barang Produksi
Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor
produksi. Dalam pasar ini diperjualbelikan sumber daya produksi. Misalnya,
pasar mesin-mesin, pasar tenaga kerja, dan pasar uang.
6. Pasar Menurut Waktu Penyelenggaraan
a. Pasar Harian
Pasar harian adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan tiap hari. Pasar
harian ini umumnya terdapat di desa dan kota.
b. Pasar Mingguan
Pasar mingguan adalah pasar yang kegiatan jual belinya hanya satu kali dalam
seminggu. Pasar mingguan ini terdapat di daerah-daerah pedesaan.
c. Pasar Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap sebulan
sekali.
d. Pasar Tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap setahun
sekali.
e. Pasar Temporer
Pasar temporer adalah pasar yang diselenggarakan organisasi/instansi pada
acara tertentu, atau diadakannya hanya sewaktu-waktu (tidak tetap)
7. Pasar Menurut Organisasinya
a. Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual atau pembeli
yang sama-sama telah mengetahui keadaan pasar. Barang yang diperjualbelikan
dalam pasar persaingan sempurna homogen (sejenis). Selain itu, baik penjual
ataupun pembeli tidak bebas menentukan harga, karena harga ditentukan oleh
kekuatan pasar. Pasar persaingan sempurna adalah keadaan di mana penjual dan
pembeli tidak dapat mempengaruhi harga. Harga yang telah terbentuk

24
merupakan hasil dari mekanisme pasar berdasarkan jumlah permintaan dan
penawaran.
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Dalam pasar persaingan tidak sempurna, para penjual maupun pembeli
mempunyai kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang akan
diperjualbelikan. Dalam hal ini berarti pembeli dan penjual dapat memengaruhi
harga. Jenis dan kualitas barang yang diperdagangkan pada pasar ini bersifat
heterogen. Pasar persaingan tidak sempurna dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut.

c. Pasar monopoli dan monopsoni


Pasar monopoli adalah pasar yang hanya terdapat satu penjual untuk suatu
jenis barang tertentu. Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh seorang
pembeli untuk suatu jenis barang dan jasa,dan juga bersifat mendunia. Output
yang dihasilkan tidak mempunyai substitusi.
d. Pasar persaingan monopolistis
Dalam pasar ini terdapat banyak penjual dan pembeli. Penjual bisa
melakukan monopoli karena keistimewaan produk masing-masing. Pembeli
bebas menentukan pilihannya dalam berbelanja. Jadi, pasar ini ada unsur
persaingan dan monopoli.
e. Pasar oligopoli dan oligopsoni
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya ada beberapa penjual. Istilah
beberapa penjual iniumlah penjual tidak terlalu banyak sehingga pengaruh
penjual sangat kecil, dan tidak ada penjual yang berkuasa segala-galanya.
Adapun Oligopsoni merupakan jenis pasar yang hanya ada beberapa pembeli.

25
L. Revitalisasi Pasar
1. Program Revitalisasi Pasar Tradisional

Melihat fungsi dan peran pasar tradisional yang strategis dalam


peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja, maka dalam pembangunan
sector perdagangan merupakan salah satu program prioritas yang telah
dikembangkan mulai tahun 2004-2009 merupakan Program Peningkatan Efisiensi
Perdagangan Dalam Negeri.
Program tersebut secara simultan dan sinergis akan terus dikembangkan
untuk memperkuat pasar dalam negeri melalui pemantapan suplai serta menjaga
kelancaran dan efisiensi distribusi barang kebutuhan masyarakat di berbagai
wilayah tanah air.
Dibalik peran pasar tardisional yang strategis tersebut diperlukan upaya-
upaya dalam rangka meningkatkan daya saing pasar tradisional yang identik
dengan sebuah lokasi perdagangan yang kumuh, semrawut, kotor dan merupakan
sumber kemacetan lalu lintas.
Citra Pasar Tradisional yang kurang baik tersebut sudah semestinya
mendapat perhatian yang cukup besar karena didalamnya terkait dengan hajat
hidup orang banyak. Pembenahan Pasar Tradisional menjadi tempat belanja yang
bercitra positif adalah suatu tantangan yang cukup berat dan harus diupayakan
sebagai rasa tanggung jawab kepada public.
Pembenahan pasar tradisional tentu saja bukan hanya tugas pemerintah
tetapi juga masyarakat, pengelola pasar dan para pedagang tradisional untuk
bersinergi menghapus kesan negative tersebut sehingga pasar tradisional masih
tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat.
2. Pengelolaan Manajemen Pasar
Visi dan Misi. Pihak pengelola pasar (Dinas Pasar ditingkat kebijakan dan
Perusahaan Daerah) harus memiliki visi dan misi yang jelas tentang arah dan
bentuk pasar tradisional yang dikembangkan kedepan.

26
Tugas pokok pengelola pasar adalah melakukan pembinaan terhadap
pedagang, menciptakan kondisi pasar yang kondusif dan layak untuk berusaha
serta mengupayakan kelancaran distribusi barang sehingga tercipta kestabilan
harga barang. Pengelola pasar harus memahami tugas dan fungsinya sebagai
pengelola. Orientasi pemerintah daerah masih lebih cenderung pada peningkatan
PAD dari pada peningkatan pelayanan kepada masayarakat.
Jelas dan pahamnya SOP (Standard Operation Procedure) dimana
kinerjanya dapat diukur yang tertuang didalam SOP, namun saat ini SOP Pasar
Tradisional dan implementasinya di lapangan belum mencerminkan diterapkannya
manajemen yang baik dan benar sehingga masih terjadi banyak salah kelola dan
pelanggaran tanpa adanya sanksi yang tegas.
Manajemen Keuangan Yang Akuntabel dan Transparan, namun
kenyataannya masih belum sesuai karena pengelola pasar masih banyak tidak
tranparan dan secepatnya menyatakan rugi walaupun kondisi nyata di lapangan
menunjukkan bahwa mereka sangat potensial untuk mendapatkan keuntungan.
Pemeliharaan sarana Fisik. Di beberapa pasar tradisional ditemukan bahwa
pemeliharaan dilakukan setiap 5 tahun dan umumnya dilakukan atas inisisatif para
pedagang sendiri tetapi dengan cara tambal sulam. Kondisi ini menyebabkan pasar
tradisional semakin menjadi tidak indah dan tidak bersih. Dampaknya sarana pasar
yang seharusnya diperuntukkan untuk bisa bertahan lebih dari 25 tahun menjadi
tidak terwujud. Dengan mudah pasar yang baru dibangun, kembali menjadi kumuh
dalam waktu singkat.
Pedagang Kaki Lima harus Tertib dan layak. Pedagang Kaki lima sangat
memerlukan tempat untuk menjajakan dagangannya. Mereka selalu mencari
tempat yang ramai dikunjungi pembeli. Sayangnya belum ada solusi yang
memadai untuk mereka, cenderung dibiarkan saja sehingga mereka menempati
pinggiran jalan untuk menjual. Konsep Pasar Tradisional adalah mengakomodasi
tempat penjualan sector informasi yang layak dan sesuai dengan yang mereka
inginkan.

27
Premanisme hal ini juga merupakan ciri pasar tradisional yang sangat
mengganggu kelancaran dan efisiensi transaksi antara pembeli dan penjual. Hal ini
harus diberikan solusi yang baik sehingga konsumen tidak dikorbankan karena
membeli barang dengan harga tinggi.
Adanya Pengawasan Terhadap barang yang dijual dan Standarisasi Ukuran
serta timbangan. Pengelola pasar harus melakukan koordinasi dengan pihak yang
berkompeten untuk melaksanakan pengawasan secara rutin demi melindungi
kepentingan konsumen.
Fasilitas Umum, Parkir, Toilet yang bersih, pembuangan sampah dan
limbah yang teratur juga merupakan hal penting bagi pengelola pasar untuk
mengembangkan pasar tradisioanl (not just natural but clean).
Penataan Los/Kios/Lapak yang beraturan. Adanya kemampuan dan
ketegasan oleh manajemen pasar dalam mengatur kios dan lapak secara baik dan
rapi. Dalam hal ini pengelola pasar harus tegas mana yang memang
peruntukkannya mana yang tidak sehingga bagi yang melanggar dapat dikenakan
sanksi.
Adanya Asosiasi Pengelola Pasar Tradisional yaitu Adanya perhimpunan
pengelola pasar ini diharapkan mampu memberikan solusi, alternatif jalan keluar
serta kebersamaan dalam menentukan sikap dan arah agar pasar tradisional tetap
eksis dan berkembang menjadi pasar tradisional modern yang kokoh dan berdaya
saing global.
Adanya sikap mental kewirausahaan bagi pengelola pasar dan manajemen
seperti halnya melalui pendidikan formal, seminar-seminar kewirausahaan,
Training dan Practising baik indoor maupun outdoor, Otodidak, Komitmen
Pribadi, Lingkungan dan Pergaulan yang kondusif. Dari kesemua itu diharapkan
mampu menggali seluruh potensi pendapatan yang dimiliki ssehingga mampu
meningkatkan kontribusi di masa yang akan datang.
Namun yang terpenting adalah komitmen diri dari masing-masing
pengelola untuk meraih prestasi guna membangun dan mengembangkan pasar
yang dikelola.

28
Pembinaan Disiplin Pedagang adalah Pengelola pasar harus membuat
peraturan yang jelas dan kemudian dilakukan sosialisasi dan proses edukasi
kepada para pedagang secara rutin dan menyeluruh sehingga semua penghuni
pasarmengetahui isi dan maksudnya. Adanya komitmen dari penghuni pasar untuk
mentaatinya agar bisa selalu diingat oleh para penghuni pasar, maka naskah
peraturan dibuat menjadi semenarik mungkin dan ditempel di berbagai tempat di
lokasi pasar.
Penegakan Aturan dan Pengenaan Sanksi yang tegas pada setiap
pelanggaran namun tidak diskriminatif dan harus konsisiten menjalankan
peraturan. Pasar akan terjaga ketertibannya apabila pelaku-pelaku didalamnya
mentaati peraturan dengan baik dan konsekuen.
Ciptakan Pola Pengamanan Bersama dimana petugas sekuriti yang terbatas
jumlahnya harus dibantu oleh semua penghuni pasar agar tercipta suatu pola
pengamanan bersama. Setiap pedagang harus memiliki tanggung jawab tertentu
terhadap keamanan.

3. Peningkatan Pengetahuan Dasar Bagi Para Pedagang


Pelatihan Administrasi Pembukuan yaitu tata cara pencatatan transaksi
keuangan dan dapat dengan mudah melakukan analisa keuangan.
Pelatihan Strategi Penjualan terutama pengaturan barang dagangan
(display), pelayanan kepada pembeli, tekhnik komunikasi serta transaksi yang
jujur namun tetap menguntungkan, serta promosi barang yang dijual.
Sistem Stok dan Delivery yaitu tidak terjadinya penumpukan jika terjadi
penurunan permintaan serta tidak kekurangan pada saat permintaan sedang
meningkat. Ini terkait langsung dengan mekanisme serta sistim delivery atau
distribusi barang dagangan pada waktu yang dibutuhkan dengan jumlah yang
tepat. (perlu adanya jalur atau pintu masuk yang khusus untuk traffic barang).
Informasi harga barang di pasar, sebaiknya memiliki akses yang sama
untuk mendapatkan informasi tentang harga yang sedang berlaku untuk semua

29
jenis barang yang diperdagangkan di pasar. Ini juga akan memberikan kepuasan
terutama konsumen tidak ragu dengan harga yang pantas dan kualitas yang sesuai.
Memahami Perilaku Konsumen, Bagaimna memuaskan pelanggan dari
factor lainnya seperti adanya kenyamanan berbelanja dan adanya nuansa khusus
menarik lainnya yang tidak dimiliki oleh pasar modern.
Promosi dan Hari Pelanggan Daya tarik pasar tercipta dengan adanya
kharakteristik dan keunikan bagi pelanggan yang harus dikemas dalam berbagai
hal mulai dari jenis barang dan makanan yang dijual sehingga pada program
promosi. Manajemen Pasar bekerja sama dengan pedagang untuk menentukan
Hari Pelanggan dimana dalam satu waktu/hari melakukan kegiatan yang unik
seperti berpakaian unik (Happening Arts) mengadakan beberapa program acara
yang menarik.
Kesimpulannya yaitu Modernisasi bukan satu-satunya solusi, tetapi bisa
dilakukan peningkatan fungsi dan daya tarik Pasar Tradisional dalam bentuk lain
dengan menciptakan sesuatu yang khas dan unik namun tingkat kenyamanan,
keamanan, kebersihan dan ketertiban menjadi terpelihara dengan baik.
( http://pasartradisional.balidenpasartrading.com/index.php?r=statispage/view&id=2 )

M. Segmentasi Pasar
1. Definisi Segmentasi Pasar :
a. Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan
membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan
pasar yang bersifat homogen.
b. Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan
bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-
segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan
adanya kesamaan perilaku pembeli.
c. Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai
suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar

30
yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk
yang serupa.
d. Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli
dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam
keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena
masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing
pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya
mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli.
Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan
pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan
kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar
dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen
pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan
yang sama (Kotler, 2005, p.307.
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau
bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai
proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk,
menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.
1. Faktor Penetapan
Dalam penetapan segmentasi pasar, terdapat beberapa hal yang menjadi
dasarnya yaitu:
e. Dasar–dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen :
1) Variabel geografi
Variabel tersebut, antara lain: wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan
kepadatan iklim.
2) Variabel demografi
Variabel tersebut, antara lain: umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan,
pendidikan, dll.

31
3) Variabel psikologis
Variabel tersebut, antara lain: kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Variabel tersebut, antara lain: manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat
pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
f. Dasar–dasar segmentasi pada pasar industri
Tahap 1, yaitu menetapkan segmentasi makro, yakni pasar pemakai akhir,
lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
Tahap 2, yaitu sikap terhadap penjual, ciri–ciri kepribadian, kualitas produk,
dan pelanggan.
g. Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu:
1) Dapat diukur
2) Dapat dicapai
3) Cukup besar atau cukup menguntungkan
4) Dapat dibedakan
5) Dapat dilaksanakan
2. Tingkat
Pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli,
berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar
dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
3. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan
promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama
keseluruh konsumen.
4. Pemasaran segmen
Pemasaran segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan,
persepsi, dan perilaku pembelian.
5. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub-group di dalam
segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu grup yang didefiniskan dengan
lebih sempit.

32
6. Pemasaran mikro
Praktik penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan
citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro
adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.
7. Manfaat
Manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih
kesempatan-kesempatan pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap
respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan
anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik
pemasarannya
(sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Segmentasi_pasar)

8. Manfaat dan Kelemahan Segmentasi

Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar


pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau
mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum
perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan
tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam
jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).

Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:

a. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai


kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.

b. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.

c. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.

33
d. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat
bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih
besar.

e. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau
periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.

Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai


berikut:

a. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.


b. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
c. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling
besar.
d. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar
sasaran.

kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:

a. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi
lebih pendek.
b. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya
ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
c. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak
menyediakan diskon.
d. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen
serupa.Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat,
misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang
sama.

(sumber :http://ekoprasetio594.wordpress.com/2013/12/30/pengertianfungsibentukperanan-
dan-kegunaan-pasar-di-sekitar-kita/)

34
N. Permenkes Nomor 22 Tahun 11

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL


NOMOR 22 TAHUN 2011
TENTANG
PENATAAN, PEMBINAAN, DAN PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT
PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

Menimbang :
1. bahwa untuk memberikan perlindungan kepada usaha kecil, koperasi dan pasar
tradisional dan dalam rangka memberdayakanpelaku usaha kecil, koperasi, dan pasar
tradisional sehinggamampu berkembang, bersaing, tangguh, maju, mandiri, dan
dapatmeningkatkan kesejahteraannya, maka perlu mengatur dan menata keberadaan dan
pendirian pasar tradisional, pusat perbelanjaan dantoko modern;
2. bahwa agar pendirian dan keberadaan pusat perbelanjaan dan toko modern tidak
merugikan dan/atau mematikan pelaku usaha kecil,koperasi, dan pasar tradisional yang
telah ada dan menjadi matapencaharian masyarakat, maka perlu menjamin
terselenggaranyakemitraan antara pelaku usaha pasar tradisional, pengusaha kecil dan
koperasi dengan pelaku usaha pusat perbelanjaan dan tokomodern berdasarkan prinsip
kesamaan dan keadilan dalammenjalankan usaha di bidang perdagangan;
3. bahwa dalam rangka mewujudkan sinergi yang salingmenguntungkan dan memperkuat
antara pelaku usaha pasartradisional, usaha kecil dan koperasi dengan pelaku usaha
pusatperbelanjaan dan toko modern sehingga dapat tumbuh berkembanglebih cepat
sebagai upaya terwujudnya tata niaga dan pola distribusi yang mantap, lancar, efisien
dan berkelanjutan, maka perlumengatur pola pembinaan, perlindungan, pengendalian,
danpengawasan pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan toko modern.
4. bahwa untuk menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang
Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, PusatPerbelanjaan dan Toko Modern, dan
Peraturan MenteriPerdagangan Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang
PedomanPenataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaandan Toko
Modern, maka perlu mengatur mengenai penataan,pembinaan, dan perlindungan pasar
tradisional, pusat perbelanjaandan toko modern.

35
5. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a, huruf b, huruf c,
dan huruf d, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penataan, Pembinaan,
dan PerlindunganPasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern diKabupaten
Kendal.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor3674).
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan PraktekMonopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 33 Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3817);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 1999Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor3821).
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4247).
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (LembaranNegara Republik
lndonesia Tahun 2007 Nomor 132,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4444).
6.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 67,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4724);
7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,dan Menengah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 93, tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor4866).
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaandan Pengembangan
Usaha Kecil (Lembaran Negara Republiklndonesia Tahun 1998 Nomor 46,Tambahan
Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3743).

36
9. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang KeamananMutu dan Gizi Pangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 107, Tambahan Lembaran
Negara Republik IndonesiaNomor 4424).
10. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup
dan Bidang Usaha yang Terbuka denganPersyaratan di Bidang Penanaman Modal
sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang
Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yangTerbuka dengan Persyaratan di Bidang
Penanaman Modal.
11. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan danPembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan TokoModern;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN DAERAH TENTANG PENATAAN, PEMBINAAN,
DANPERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN,
DANTOKO MODERN
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebihdari satu baik yang
disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasartradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat
perdagangan maupun sebutanlainnya.
2. Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola olehPemerintah, Pemerintah
Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negaradan Badan Usaha Milik Daerah termasuk
kerja sama dengan swastadengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda
yangdimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakatatau
koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan prosesjual beli barang
dagangan melalui tawar menawar.
3. Toko adalah bangunan gedung dengan fungsi usaha yang digunakanuntuk menjual
barang dan terdiri dari hanya satu penjual..

37
4. Pemasok adalah pelaku usaha yang secara teratur memasok barangkepada Toko
Modern dengan tujuan untuk dijual kembali melalui kerjasama usaha.
5. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang selanjutnya disebut UMKMadalah kegiatan
ekonomi yang berskala mikro, kecil dan menengahsebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
6. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ataubadan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikrosebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2008tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
7. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yangdilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukanmerupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yangdimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidaklangsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhikriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-UndangNomor 20 tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
8. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukanmerupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki,dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsungdengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan
bersihatau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur Undang-UndangNomor 20
tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
9.Kemitraan adalah kerja sama usaha antara usaha kecil dengan usahamenengah dan usaha
besar disertai dengan pembinaan danpengembangan oleh usaha menengah dan usaha
besar denganmemperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dansaling
menguntungkan, sebagaimana dimaksud dalam PeraturanPemerintah Nomor 44 tahun
1997 tentang Kemitraan.
10.Syarat perdagangan (trading terms) adalah syarat-syarat dalamperjanjian kerja sama
antara Pemasok dan toko modern /pengelolajaringan minimarket yang berhubungan
dengan pemasokan produkprodukyang diperdagangkan dalam toko modern yang
bersangkutan.

38
11. Pedagang adalah perorangan atau badan usaha yang melakukankegiatan
perniagaan/perdagangan secara terus-menerus dengan tujuanmemperoleh laba dan
memilki izin operasi.
12. Pedagang kecil adalah perorangan atau badan usaha yang bergerakdalam bidang
perdagangan yang memiliki aset maksimal 200 juta rupiahdi luar tanah dan bangunan.
13. Pedagang menengah adalah perusahaan yang melakukan kegiatanusaha perdagangan
dengan modal di setor dan kekayaan bersih (netto)seluruhnya di atas 200 juta rupiah
sampai dengan 500 juta rupiah tidaktermasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
14. Luas lahan usaha adalah luas ruang usaha yang dipergunakan untukkegiatan usaha
termasuk ruang untuk gudang, kantor, koridor ataufasilitas lain.
15. Luas lantai adalah luas ruangan yang diperuntukkan bagi aktivitas jualbeli/selling
space, tidak termasuk area yang diperuntukkan sebagaikantor, pelayanan umum,
gudang, ruangan persiapan dan tempat parkir.
16. Izin prinsip adalah izin yang harus diajukan oleh dan diberikan kepadaorang pribadi
atau badan dan diperoleh sebelum dilakukanpendirian/pembangunan pasar tradisional,
pusat perbelanjaan, dan/atautoko modern yang berfungsi sebagai dasar penerbitan
perizinan lainyang terkait dengan pendirian/pembangunan pasar tradisional,
pusatperbelanjaan, dan/atau toko modern .
17. Izin gangguan adalah pemberian izin tempat usaha atau kegiatankepada orang pribadi
atau badan di lokasi tertentu yang dapatmenimbulkan bahaya, kerugian, dan gangguan,
tidak termasuk tempatusaha atau kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah
atauPemerintah Daerah.
18. Izin mendirikan bangunan adalah perizinan yang diberikan olehPemerintah Daerah
untuk membangun baru, mengubah, memperluas,mengurangi, dan/atau merawat
bangunan gedung sesuai denganpersyaratan administratif dan persyaratan teknis yang
berlaku.
19. Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional selanjutnya disebut IUP2T,Izin Usaha Pusat
Perbelanjaan selanjutnya disebut IUPP dan Izin UsahaToko Modern selanjutnya
disebut IUTM adalah izin untuk dapatmelaksanakan usaha pengelolaan pasar

39
tradisional, pusat perbelanjaandan toko modern yang diterbitkan oleh pejabat yang
berwenang.
BAB II
PENATAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAANDAN TOKO
MODERN
Bagian Kesatu
Lokasi
Pasal 2
1. Lokasi untuk pendirian pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan tokomodern di Daerah
berada di kawasan permukiman, kawasanperdagangan, dan/atau kawasan campuran
didasarkan pada RencanaTata Ruang Wilayah Daerah dan/atau Rencana Detail Tata
RuangKawasan, termasuk peraturan zonasinya.
2. Dalam hal Pemerintah Daerah belum menetapkan Rencana DetailTata Ruang Kawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), makalokasi untuk pendirian pasar tradisional,
pusat perbelanjaan dan tokomodern, didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah
Daerah.
3. Perkulakan hanya boleh berlokasi pada atau pada akses sistemjaringan jalan arteri atau
kolektor primer atau arteri sekunder.
4. Hypermarket dan pusat perbelanjaan :
a. hanya boleh berlokasi pada atau pada akses sistem jaringan jalanarteri atau kolektor.
b. tidak boleh berada pada kawasan pelayanan lokal atau lingkungandi dalam Daerah.
5. Supermarket dan department store :
a. tidak boleh berlokasi pada sistem jaringan jalan lingkungan; dan
b. tidak boleh berada pada kawasan pelayanan lingkungan di dalamDaerah.
6. Minimarket boleh berlokasi pada setiap sistem jaringan jalan,termasuk sistem jaringan
jalan lingkungan pada kawasan pelayanalingkungan (perumahan) di dalam Daerah.
7. Pasar tradisional boleh berlokasi pada setiap sistem jaringan jalan,termasuk sistem
jaringan jalan lokal atau jalan lingkungan padakawasan pelayanan bagian Daerah atau
lokal atau lingkungan(perumahan) di dalam Daerah.

40
8. Luas lantai minimarket pada sistem jaringan jalan lingkungan padakawasan pelayanan
lingkungan (perumahan) paling luas 200 m2 (duaratus meter persegi).

O. Nama-nama Pasar yang ada di Palembang


Pasar Tradisional yang dibina langsung oleh Perusahaan Daerah PD Pasar Palembang
Jaya sebanyak 21 pasar meliputi 3 koordinator wilayah (Korwil)
Korwil I
1. Pasar Cinde
2. Pasar Bukit Kecil
3. Pasar Sekanak
5. Pasar Soak Bato
6. Pasar Tangga Buntung
7. Pasar Gandus
9. Pasar Burung
10. Pasar Padang Selasa

Korwil II
1. Pasar 16 Ilir
2. Pasar KM 5
3. Pasar Kuto
4. Pasar Kepandean
5. Pasar Kebon Semai
7. Pasar Sekip Ujung
8. Pasar Kamboja
9. Pasar Lemabang

Korwil III
1. Pasar 7 Ulu
2. Pasar 10 Ulu

41
3. Pasar 3-4 Ulu
4. Pasar Kertapati
5. Pasar Plaju
Pasar swasta Tradisional yang dikelola pihak swasta/Koperasi yang dibina PD Pasar
Palembang Jaya sebanyak 9 Pasar :
1. Pasar Alang–Alang Lebar
2. Pasar Sentosa
3. Pasar Griya Musi Permai
4. Pasar Multi Wahana Jaya
5. Pasar Lebung Gajah Keramasan
6. Pasar Klinik / Cakna 7 Ulu
7. Pasar Retail Jakabaring
8. Pasar Simpang
9. Pasar 1 Ulu
MALL di Kota Palembang
1. Palembang Trade Centre ( PTC )
2. Palembang Square ( PS )
3. Internasional Plaza ( IP )
4. Palembang Indah Mall ( PIM )
Komplek Pertokoan sebanyak 32 Pertokoan, meliputi :
1. Komplek Pertokoan Mega Ria
2. Komplek Pertokoan Dika
3. Komplek Pertokoan 16 Ilir
4. Komplek Pertokoan Ilir Barat Permai
5. Pasar Raya Bandung
6. Pasar Raya JM LetkoL. Iskandar
7. Pasar Raya JM Kenten dan Pertokoan JL. MP Mangkunegara
8. Pasar Raya Gaya Baru
9. Pasar Raya Sumatera
10. Pertokoan JL. Tengkuruk Permai

42
11. Pertokoan JL. Jend. Sudirman
12. Pertokoan JL. A. Yani , Jl DI. Panjaitan dan Pasar Plaju
13. Pertokoan JL. Yos Sudarso dan Pertokoan JL. RE. Martadinata
14. Pertokoan JL. Basuki Rahmat
15. Pertokoan JL. Siaran Kec. Sako
16. Pertokoan JL. Sayangan
17. Pertokoan JL. Letkol. Iskandar
18. Pertokoan JL. R. Sukamto (Simpang Patal Pusri)
19. Pertokoan JL. Veteran dan Pertokoan JL. M. Isa
20. Pertokoan JL. Sekanak
21. Pertokoan JL. Kol. H. Burlian dan Km. 12
22. Pertokoan JL. Dempo Luar dan Dempo Dalam
23. Pertokoan JL. Kol. Atmo
24. Pertokoan JL. M. Faqih Usman
25. Pertokoan JL. May. Salim Batu Bara
26. Pertokoan JL. Radial
27. Pertokoan JL. Beringin Janggut I dan II
28. Pertokoan JL. Masjid Lama
29. Pertokoan JL. Parameswara dan Jl. Letjen. Alamsyah Ratu Prawiranegara
30. Pertokoan JL. Srijaya Negara
31. Pertokoan JL. Mayor Ruslan
32. Pertokoan JL. Angkatan 45
(sumber : PD Pasar Palembang Jaya.http://bulletinmetropolis.com/home/?p=125)

P. Nama-nama Pasar yang ada di Indonesia


Pasar Tradisional Terkenal di Indonesia
Berwisata tak melulu harus tempat yang indah atau konsep shopping mall.
Tempat yang menyimpan catatan sejarah, mempunyai keunikan dan tradisonalnya juga
bisa menjadi lokasi wisata yang menyenangkan, sekaligus mendebarkan. Wisata juga

43
identik dengan kebiasaan belanja oleh-oleh, dan buah tangan itupun tidak harus mahal.
Anda bisa saja membelinya di pasar tradisonal.

Berikut enam pasar tradisional yang patut anda kunjungi:


1. Pasar Seni Sukowati Bali

Pasar Sukawati merupakan sebuah pasar yang sangat terkenal di Bali. Karena
pasar ini menjual pakaian-pakaian santai dengan harga yang sangat miring.Pasar
Sukawati menyediakan pakaian-pakaian seperti Batik khas bali, selain batik khas
bali juga tersedia berbagai macam baju-baju serta celana pendek harga miring
yang akan cocok dipakai di pantai. Dan juga ada beberapa kaos yang bercorak
Bali. Semua barang-barang disini bisa ditawar, dan sebagai tipsnya harganya bisa
sepertiga dari harga pertama yang ditawarkan oleh penjualnya.
2. Pasar Klewer Solo

44
Pasar Klewer yang dulunya berasal dari pedagang Pasar Slompretan yang terletak di
jalan Dr. Rajiman (dahulu dikenal dengan nama Secoyudan) di Kelurahan Gajahan,
Kecamatan Pasar Kliwon. Pasar Klewer memiliki spesifikasi aktifitas bursa textil
dan batik terbesar di Kota Solo dan sekitarnya bahkan terkenal di seluruh Indonesia.
3. Pasar Beringharjo Yogyakarta

Pasar Beringharjo menjadi sebuah bagian dari Malioboro yang sayang untuk
dilewatkan. Bagaimana tidak, pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi
selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis. Pasar yang
telah berkali-kali dipugar ini melambangkan satu tahapan kehidupan manusia yang
masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan ekonominya. Selain itu, Beringharjo

45
juga merupakan salah satu pilar 'Catur Tunggal' (terdiri dari Kraton, Alun-Alun
Utara, Kraton, dan Pasar Beringharjo) yang melambangkan fungsi ekonomi.
4. Pasar Gede Surakarta

Pasar yang dirancang oleh Thomas Karsten dan dibangun pada tahun 1930
tersebut menjadi salah satu tujuan kunjungan wisatawan di Kota Solo selain
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegara.
5. Pasar Gedebage Bandung

Salah satu pasar baju bekas terbesar, terlengkap dan termurah di kota
Bandung. Mulai dari jaket kulit, kaos, celana, rompi, sepatu, tas dan bahkan gaun
pesta dengan berbagai model pun ada. Barang-barang yang dijual memang murah,
tapi kalau mau lebih murah lagi, datanglah ketika weekend, biasanya para penjual
mengadakan obral besar-besaran sampai setengah harga.

46
6. Pasar Atas Bukittinggi

Bagi yang hobi berbelanja dan berburu pakaian dan aksesoris yang murah,
Bukittinggi merupakan surganya belanja. Pasar atas ini merupakan pusat grosir
yang terkenal cukup murah di Sumatra Barat. Di pasar ini beraneka ragam jenis
barang tersedia. Mulai dari pakaian, peralatan rumah tangga, buku, aksesoris,
kebutuhan harian rumah tangga dan lain sebagainya. Menariknya, di sini pembeli
bebas membeli dengan cara eceran atau grosir. Setiap para wisatawan yang datang
ke Bukittinggi pasti menyempatkan diri untuk berbelanja di sini minimal untuk
membeli oleh-oleh dan cendramata. Harganya jauh lebih murah dibanding
langsung membelinya di pusat objek wisata di atas.
(sumber : http://mautausaja.blogspot.com/2012/12/pasar-tradisional-ternama-di-
indonesia.html)

47

Anda mungkin juga menyukai