Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Pembiayaan Berbasis Diagnosis


Tentang “Billing Process and Prosedures”

oleh :

EVA RUSDIANA AINURRIZQI


NIM G41150283

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada
tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah Manajemen Mutu Rekam Medis
tepat pada waktunya.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada
penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Jember, 28 November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah..................................................................................................2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................3


2.1 Pengertian Sistem Pembiayaan.............................................................................3
2.2 Metode Pembayaran Prospektif............................................................................4
2.3 Sistem INA-CBGs untuk klaim pelayanan BPJS......................................................4

BAB 3. PEMBAHASAN....................................................................................................6
3.1 Definisi Billing System...........................................................................................6
3.2 Definisi Billing Process and Procedures ................................................................7

3.3 Billing Process and Procedures..............................................................................8

BAB 4. PENUTUP..........................................................................................................10
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah Sakit merupakan salah satu media atau sarana pelayanan kesehatan yang
dibangun agar dapat memberikan pengobatan kepada masyarakat dengan tujuan agar
dapat meningkatkan taraf kesehatan manusia. Menyadari pentingnya implementasi
sistem informasi kesehatan berbasis elektronik, rumah sakit juga menerapkan
penggunaan teknologi informasi yang dikenal dengan Hospital Information System (HIS).
Menurut Yucel et al., (2012) Hospital Information System merupakan suatu sistem
informasi terpadu yang dirancang untuk mengelola administratif misalnya sumber daya
manusia dan manajemen data, mengelola proses pembiayaan misalnya persediaan,
pembelian dan akuntansi, mengelola perawatan pasien misalnya janji penjadwalan,
pemeriksaaan, operasi, dan perawatan. Informasi yang dihasilkan dari Hospital
Information System digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan baik untuk manager tingkat atas, manager tingkat menengah maupun
manager tingkat bawah. Menurut Healthcare Information and Management Systems
Society (HIMSS) penggunaan Electronic Health Record (EHR) dapat dibagi menjadi 8
tahap tingkat adopsi, mulai dari tahap 0 hingga tahap 7 yaitu tingkat pengadopsian EHR
yang kompleks. Data HIMSS pada bulan Desember 2013 menunjukan bahwa dari 5439
rumah sakit didunia hanya 114 rumah sakit yang sudah benar-benar menggunakan EHR
sampai pada tahap 7 atau hanya berkisar 2.1%. Hal ini menunjukan bahwa tingkat
penggunaan EHR masih sangat rendah (Himss, 2013).
Penerapan sistem informasi rumah sakit berbasis elektronik ada berbagai
bentuk cakupan subsistem informasi yang dapat menjadi landasan pengembangan
sistem informasi berbasis elektronik di rumah sakit diantaranya adalah sistem informasi
medis dan pelayanan perawatan, sistem informasi penunjang medis dan sistem
informasi admisistrasi dan keuangan. Sistem informasi medis terdiri dari beberapa
modul-modul yang dikembangakan untuk pencatatan informasi medis yaitu modul
pencatatan pasien rawat inap, modul pencatatan pasien rawat jalan, modul index pasien
atau diagnosa, modul order, modul rekam medik pasien, dan modul pelayanan
perawatan. Dalam implementasi sistem pencatatan kesehatan penunjang medis, ada

1
beberapa modul-modul yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sistem informasi
berbasis eletronik yaitu modul farmasi, modul laboratorium, modul radiologi, modul
instalasi gizi, dan modul instalasi gawat darurat. Dalam cakupan administrasi keuangan,
modul-modul yang perlu dikembangkan dalam sistem informasi berbasis elektronik
terdiri dari modul registrasi pasien, modul pembayaran pasien rawat inap dan rawat
jalan, modul kepegawaian, modul pendapatan rumah sakit, modul pengeluaran rumah
sakit, modul perencanaan keuangan dan modul penganggaran.
Salah satu penerapan Hospital Information System (HIS) adalah Billing system.
Billing system merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam kehidupan dan
pertumbuhan suatu rumah sakit, khususnya dalam hal kelancaran dan stabilisasi
keuangan dalam sebuah rumah sakit. Billing system merupakan salah satu sistem
penagihan berbasis eletronik yang dikembangkan dengan tujuan agar dapat
mempermudah dan mempercepat sistem penagihan biaya perawatan yang telah
dilakukan kepada pasien mulai dari pendaftaran, pelayanan kesehatan hingga pasien
pulang. Dengan adanya billing sistem ini rumah sakit juga dapat memperoleh informasi
mengenai jumlah kunjungan pasien dan jumlah pendapatan yang diperoleh rumah sakit
dari pelayanan yang telah dilakukan oleh rumah sakit. Billing system ini di design
sedemikian rupa sehingga dapat mengakomodasi dan menghitung biaya yang harus
dibayar oleh pasien secara otomatis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Billing system and billing process?
2. Bagaimana billing process and procedures?

1.3 Tujuan Makalah


1. Mengetahui pengertian Billing system and billing process
2. Mengetahui billing process and procedures

1.4 Manfaat Makalah


Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk menambah ilmu dan wawasan
mahasiswa tentang pengertian Billing system and billing process dan billing process and
procedures.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2
2.1 Pengertian Sistem Pembiayaan
Sub system pembiayaan kesehatan merupakan salah satu bidang ilmu dari
ekonomi kesehatan (health economy). Yang dimaksud dengan biaya kesehatan adalah
besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan
berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Dari batasan ini segera terlihat bahwa biaya kesehatan dapat ditinjau dari
dua sudut yakni :
1) Penyedia Pelayanan Kesehatan
Yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan (health provider)
adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya
kesehatan. Dengan pengertian yang seperti ini tampak bahwa kesehatan dari sudut
penyedia pelayanan adalah persoalan utama pemerintah dan atau pun pihak swasta,
yakni pihak-pihak yang akan menyelenggarakan upaya kesehatan.
2) Pemakai Jasa Pelayanan
Yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan (health
consumer) adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa
pelayanan. Berbeda dengan pengertian pertama, maka biaya kesehatan di sini menjadi
persoalan utama para pemakai jasa pelayanan. Dalam batas-batas tertentu, pemerintah
juga turut mempersoalkannya, yakni dalam rangka terjaminnya pemenuhan kebutuhan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkannya.
Dari batasan biaya kesehatan yang seperti ini segera dipahami bahwa pengertian
biaya kesehatan tidaklah sama antara penyedia pelayanan kesehatan (health provider)
dengan pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer). Bagi penyedia pelayanan
kesehatan, pengertian biaya kesehatan lebih menunjuk pada dana yang harus disediakan
untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan. Sedangkan bagi pemakai jasa
pelayanan kesehatan, pengertian biaya kesehatan lebih menunjuk pada dana yang harus
disediakan untuk dapat memanfaatkan upaya kesehatan. Sesuai dengan terdapatnya
perbedaan pengertian yang seperti ini, tentu mudah diperkirakan bahwa besarnya dana
yang dihitung sebagai biaya kesehatan tidaklah sama antara pemakai jasa pelayanan
dengan penyedia pelayanan kesehatan. Besarnya dana bagi penyedia pelayanan lebih
menunjuk padaa seluruh biaya investasi (investment cost) serta seluruh biaya
operasional (operational cost) yang harus disediakan untuk menyelenggarakan upaya

3
kesehatan. Sedangkan besarnnya dana bagi pemakai jasa pelayanan lebih menunjuk
pada jumlah uang yang harus dikeluarkan (out of pocket) untuk dapat memanfaatka
suatu upaya kesehatan.

2.2 Metode Pembayaran Prospektif


Metode pembayaran prsopektif adalah metode pembayaran yang dilakukan atas
layanan kesehatan yang besarannya sudah diketahui sebelum pelayanan kesehatan
diberikan. Contoh pembayaran prospektif adalah global budget, perdiem, kapitasi, dan
case payment.
Di indonesia, metode pembayaran prospektif dikenal dengan casemix dan sudah
diterapkan sejak tahun 2008 sebagai metode pembayaran pada program jaminan
kesehatan masyarakat. Sistem casemix adalah pengelompokkan diagnosis dan prosedur
dengan mengacu pada ciri klinis yang mirip dan penggunaan sumber daya/biaya
perawatan yang sama, pengelompokan yang dilakukan dengan menggunakan software
grouper.

2.3 Sistem INA-CBGs untuk Klaim Pelayanan BPJS


Menurut Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 440/Menkes/SK/XII/2012 INA-
CBG’s merupakan singkatan dari Indonesia Case Base Groups yaitu sebuah aplikasi yang
digunakan rumah sakit untuk mengajukan klaim pada pemerintah. Arti dari Case Base
Groups (CBG) adalah cara pembayaran perawatan pasien berdasarkan diagnosis-
diagnosis atau kasus-kasus yang relatif sama. Sejumlah aspek yang mempengaruhi
besarnya biaya INA-CBG’s, yaitu diagnosa utama, adanya diagnosa sekunder berupa
penyerta ( comorbidity ) atau penyulit ( complication ), tingkat keparahan, bentuk
intervensi, serta umur pasien. Tarif INACBG’s dibayarkan per episode pelayanan
kesehatan, yaitu suatu rangkaian perawatan pasien sampai selesai. Dengan pola INA-
CBG’s, paket pembayaran sudah termasuk:
- Konsultasi dokter
- Pemeriksaan penunjang, seperti laboratorium, roentgen, dll.
- Obat Formularium Nasional (Fornas) maupun obat bukan fornasbahan dan alat
medis habis pakai
- Akomodasi atau kamar perawatan
- Biaya lain yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan pasien.

4
Komponen biaya tersebut sudah termasuk ke dalam paket INA-CBG’s, tidak dibebankan
kepada pasien.
Berdasarkan pada permenkes RI No. 27 tahun 2014 tentang petunjuk teknis
Sistem Indonesian Case Base Groups (INA-CBG’s) dijelaskan bahwa dalam rangka
pelaksanaan Jaminan Kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional telah ditetapkan
tarif pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan dan tarif pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan
lanjutan dilakukan dengan pola pembayaran Indonesian Case Base Groups (INA-CBG’s).

BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Definisi Billing System

5
Billing system merupakan sebuah aplikasi yang digunakan dan dimanfaatkan
oleh orang maupun organisasi untuk menjalankan proses penagihan biaya pelayanan
kesehatan sehingga proses kerja menjadi lebih efisien. Electronic billing system
merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan penagih menyajikan tagihan biaya
pelayanan kepada konsumen serta memungkinkan konsumen untuk membayar tagihan
secara elektronik. Industri kesehatan memiliki kompleksitas yang sangat tinggi sehingga
keberhasilan finansial suatu organisasi tergatung pada keakuratan dan ketepatan waktu
penagihan biaya kesehatan (Fan et al, 2013).
Salah satu penentu keberhasilan pengelolaan rumah sakit dapat dilihat dari
pengelolaan keuangan. Hal tersebut disebabkan rumah sakit merupakan lembaga usaha.
Sebagai lembaga usaha, rumah sakit harus mempunyai informasi mengenai cara
menghasilkan pelayanan kesehatan, biaya dan jumlah biaya pelayanan kesehatan yang
duproduksi, harga jual pelayanan, jumlah pasien yang tanpa subsidi, pasien dengan
subsidi atau dijamin pihak lain. Informasi tersebut perlu disediakan agar manajemen
mengetahui efektifitas dan produktifitas pelayanan. Sistem penagihan elektronik di
rumah sakit merupakan suatu keharusan untuk menjamin manajemen keuangan rumah
sakit yang cepat, transparan, dan bertanggung jawab.
Hal-hal yang sangat penting dalam penerapan billing system adalah kesesuaian
data penagihan biaya pelayanan kesehatan, selain itu salah satu hal yang sangat
berpengaruh dalam sistem dan kesesuaian pangihan adalah terletak pada identitas
pengguna jasa asuransi kesehatan. Salah satu faktor penting yang juga harus
diperhatikan dalam efektifitas pelayanan billing system adalah terletak pada
keseimbangan dan kesesuaian biaya tagihan pelayanan kesehatan kepada pasien yang
tidak memiliki asuransi dengan standar pendapatan yang berbeda-beda, penelitian ini
menunjukan bahwa sistem penagihan biaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat
yang tidak memiliki asuransi juga harus ditentukan berdasarkan pada tingkat pendapatan
dari pasien (Fuad, 2008 dalam Zulfa, 2013). Menurut Steps dan Correct (2010) dalam
Zulfa (2013), langkah-langkah yang tepat untuk menjalankan proses coding dan billing
adalah sebagai berikut:
a. Kelayakan Pasien
1) Arahan Verivikasi bahwa pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan
memiliki jasa asuransi kesehatan.

6
2) Otorisasi Pembayar Untuk beberapa pelayanan kesehatan harus memerlukan
beberapa persetujuan pra persetujan tes.
b. Kunjungan Pasien Laporan berfungsi sebagai dokumnetasi untuk kunjungan
pasien
c. Persyaratan Penagihan atau Billing requirements
1) Klasifikasi internasional mengenai pengendalian penyakit yang valid
berdasarkan pada kode ICD-9 CM.
2) Kesesuaian dalam prosedur kode terminologi penyakit.
3) Pengubahan yang tepat.
4) Pelaporan yang tepat waktu.
5) Pengajuan yang tepat waktu
Adapun proses penagihan di rumah sakit menurut Mitchell et al. (2003) dala Zulfa (2013)
adalah sebagai berikut:
a. Pengesahan diagnosis
b. Penyampaian perintah layanan, Diagnosis dan pengobatan, Obat, Laboratorium,
Radiologi, Operasi, dll.
c. Perintah kode layanan dari biaya utama.
d. Lembar periksa dokter yang merangkum mengenai diagnosis utama, diagnosis
sekunder operasi, laboratorium, tanda-tanda dan gejala.
e. Medical record, review seluruh medical record, mengekstrak informasi untuk
menetapkan kode ICD-9 CM yang paling tepat.
f. Medicare intermediary screens claims, medicare code editor, klasifikasi
pengelompokan software DRG.

3.2 Definisi Billing Process and Procedures


Billing process and procedures merupakan proses billing klaim secara
keseluruhan dari suatu pelayanan kesehatan yang telah dilakukan di fasilitas kesehatan.
Pada proses ini yang harus dipersiapkan dengan baik adalah dokumen pendukung
berupa bukti – bukti pelayanan yang telah dilakukan yang terdapat dalam rekam medis
pasien. Rekam medis yang memuat riwayat catatan pasien wajib ditulis dengan lengkap,
benar dan jelas agar memudahkan proses kalim selanjutnya yaitu pemberian kode dari
diagnosa yang telah ditegakkan oleh dokter. Sistem billing pasien berhubungan dengan
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Salah satu fungsi rumah sakit dalam
pelayanan adalah menyediakan dan menyelenggarakan:

a. Pelayanan medis
b. Pelayanan penunjang medis

7
c. Pelayanan asuhan keperawatan
d. Pelayanan rehabilitasi
e. Pelayanan rujukan
f. Pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan

3.3 Billing Process and Procedures


Adapun bagian daripada Billing process and procedures meliputi: Menurut
Petunjuk Teknis, Pedoman Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan,
Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan diajukan kepada
kantor cabang/kantor operasional kabupaten/kota BPJS kesehatan secara kolektif setiap
bulan dengan kelengkapan administrasi umum antara lain sebagai berikut:
a. Rekapitulasi pelayanan
Rekapitulasi pelayanan adalah data-data yang berhubungan dengan pasien yang
diperlukan dalam software INA-CBGs yaitu nama, nomor identitas, diagnosa penyakit,
tanggal masuk dan tanggal keluar perawatan, jumlah hari rawat, besarnya tarif paket dan
jumlah tagihan paket (Depkes, 2013).
b. Berkas pendukung masing-masing pasien, yang terdiri dari:
1) Surat Eligibilitas Peserta (SEP)
2) Surat perintah rawat inap
3) Resume medis yang ditandatangani oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien
(DPJP)
4) Bukti pelayanan lain yang ditandatangani oleh DPJP (bila diperlukan), misal:
a) Laporan operasi
b) Protocol terapi dan regimen (jadwal pemberian obat) pemberian obat
khusus
c) Perincian tagihan rumah sakit d) Karakterist (manual atau automatic billing)
d) Berkas pendukung lain yang diperlukan
c. Pengkodean dan entry data pada software INA CBGs
d. Verifikasi data Verifikasi data, baik verifikasi internal dari bagian keuangan RS,
maupun verifikasi eksternal dari perusahaan asuransi kesehatan.
e. Pengajuan klaim. berupa laporan rekapitulasi klaim berbentuk rekapitulasi klaim
dan total klaim keseluruhanyang sudah di tandatangani kedua belah pihak dan
klaim koreksi bila ada yang perlu dikoreksi.
Adapun persyaratan klaim yang sesuai dengan Petunjuk Teknis, Pedoman Pelaksanaan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, Panduan Praktis Administrasi Klaim
Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan, yaitu antara lain:
a. SEP (Surat Eligibilitas Peserta)

8
b. Laporan Individual Pasien
c. Rekam Medis Laporan Penunjang Pasien
d. Resume medis
e. Formulir Verifikasi JKN (INA CBG’s)
f. Surat Keterangan (Surat perintah rawat inap, surat emergency, surat rujukan)
g. Identitas Pasien (Kartu Tanda Penduduk dan kartu BPJS) Cara pembayaran klaim
BPJS yaitu dengan sistem INA CBGs.

BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
a.Billing system merupakan sebuah aplikasi yang digunakan dan dimanfaatkan oleh
orang maupun organisasi untuk menjalankan proses penagihan biaya pelayanan
kesehatan sehingga proses kerja menjadi lebih efisien.
b.Billing process and procedures merupakan proses billing klaim secara keseluruhan dari
suatu pelayanan kesehatan yang telah dilakukan di fasilitas kesehatan.
c.Billing process and procedures meliputi:
1. Rekapitulasi pelayanan
2. Berkas pendukung pasien berupa resum medis, pengantar rawat inap,
perincian tagihan manual RS, hasil pemeriksaan penunjang, laporan operasi,dll
3. Pengkodean dan entry data pada software (software INA-CBGs)
4. Verifikasi data, baik verifikasi internal dari bagian keuangan RS maupun
verifikasi eksternal dari perusahaan asuransi kesehatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Karimah, R.N, Chairina, R.R, dan Weka, M. 2018. Buku Kerja Praktek Mahasiswa
Sistem Pembiayaan Berbasis Diagnosis. Politeknik Negeri Jember.

Keputusan Mentri Kesehatan RI No 440/MENKES/SK/XII/2012/ tentang Sistem INA-CBG’s


Kesehatan [Internet].Tersedia dalam www.bpjs kesehatan.go.id [28 November 2018]
Leba, Mariana Bare. 2014. Analisis Pemanfaatan Billing System Di Rsud Dr. T. C. Hillers
Maumere. Tesis. Jogjakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta. file:///C:/Users/KESEHATAN/Documents/chapter1.pdf [28 November
2018]
Pedoman Pelaksanaan Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan [Internet].
Tersedia alam www.bpjs kesehatan.go.id [Diakses 10 januari 2016] Peraturan Mentri
Kesehatan Nomor 71 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
Nasional [Internet]. Tersedia dalam www.jkn.kemkes.go.id . [28 November 2018]

10
11

Anda mungkin juga menyukai