Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

Sebuah organisasi merupakan sebuah kesatuan yang utuh sekaligus

kompleks. Didalamnya terdapat berbagai macam elemen atau komponen

yang disatu sisi harus mampu bekerja sendiri namun disisi lain juga dituntut

untuk bisa bekerja sama dengan komponen lainnya. Sementara itu, selain

harus mampu mengelola komponen yang terdapat di dalam agar dapat

bekerja sama dengan baik, sebuah organisasi juga diharapkan untuk bisa

berinteraksi serta beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Kemampuan

untuk berinteraksi serta beradaptasi dengan lingkungan ini mutlak harus bisa

dilakukan oleh sebuah organisasi untuk terus bisa eksis dan berkembang

sesuai harapan dan tujuan organisasi itu sendiri.

Organisasi merupakan bagian integral dari sebuah sistem yang secara

dinamis selalu mengalami perubahan. Semakin lingkungan berubah semakin

organisasi tersebut dituntut untuk menyesuaikannya. Keharusan beradaptasi

dengan lingkungan, secara tidak langsung menunjukkan bahwa organisasi

sesungguhnya merupakan satu kesatuan dengan lingkungannya. Dalam

makalah ini diuraikan mengenai definisi organisasi, prinsip dan azas

organisasi, perilaku organisasi, budaya organisasi serta pengembangan

organisasi.

1
BAB 2

PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi berasal dari kata ‘organon’ dalam bahasa Yunani yang

berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi

pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan diantaranya adalah:

1. Oliver Sheldon (1923): “ Organization is the process of so combining the

work which individuals or groups have to perform with the faculties

necessary for it execution that the duties, so formed, provide the best

channels for the efficient, systematic, positive, and co-ordinated

application of the available effort “

(Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan dimana para

individu atau kelompok harus melakukan tugas dengan kemampuan yang

diperlukan sedemikian rupa, memberikan pilihan terbaik bagi

pemanfaatan usaha secara efisien, sistematis, positif dan terkoordinasi)

2. James D. Mooney (1947) mengatakan bahwa: “Organization is the form

of every human association for for the attainment of common purpose”.

(Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan

bersama).

3. Ernest Dale (1952): “Organization is planning process. It is concerned

with setting up, developing and maintaining a structure or pattern of

working relationship of the people within an enterprise “

2
(Organisasi adalah suatu proses perencanaan. Hal ini berkaitan dengan

penyusunan, pengembangan dan pemeliharaan suatu struktur atau pola

hubungan kerja manusia dalam suatu perusahaan)

4. Menurut Chester L. Barnard: “Organization is a system of cooperative of

two person or more person”.

(Organisasi merupakan sebuah sistem dari aktivitas yang dilakukan oleh

dua orang atau lebih).

5. Luther Gulick (1957): “Organizations is the means of interrelating the

subdivisions of work by alloting them to men who are placed in a structure

of authority, so that the work may be coordinated by orders of superiors to

sub-ordinates, reaching from the top to the bottom of the entire

enterprise"

(Organisasi adalah alat untuk menghubungkan satuan kerja dengan

menempatkan orang dalam suatu struktur kewenangan sehingga tugas

dapat dikoordinasikan dengan perintah atasan kepada anakbuah,

menjangkau mulai jajaran atas hingga bawah suatuperusahaan)

6. Menurut Dimock: “Organization is the systematic bringing together of

interdependent part to form a unified whole through which authority,

coordination and control may be exercised to achive a given purpose”.

(Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian

yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan

yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam

usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).

3
7. Richard A. Johnson, Fremont E. Kast, James E. Rosenzweigh (1973):

“The organization is an assemblage of people, materials, machines, and

other resources geared to task accomplishment through a series of

interaction and integration into a social system”

(Organisasi adalah kumpulan orang, barang, dan mesin, serta berbagai

sumber lain yang menghubungkan penyempurnaan tugas melalui

rangkaian saling pengaruh dan keterpaduan ke dalam suatu sistem

sosial)

8. Edgar Schein (1973): “An organization is the rational coordination of the

activities of a number of people for the achievement of some common

explicit purpose or goal, through division of labor and function, and

through a hierarchy of authority and responsibility”

(Suatu organisasi adalah koordinasi yang rasional dari aktivitas sejumlah

orang untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas, melalui pembagian

kerja dan fungsi, dan melalui jenjang wewenang dan tanggung jawab)

9. Stephen Robbins (2003) memberikan pengertian: Organisasi adalah unit

sosial yang dengan sengaja dikelola, terdiri atas dua orang atau lebih,

yang berfungsi secara relatif terus-menerus untuk mencapai satu sasaran

atau serangkaian sasaran bersama.

Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan

bahwa organisasi merupakan kumpulan minimal dua orang, yang dalam

usahanya mencapai tujuan bersama diatur dalam suatu struktur tugas dan

4
kewenangan secara sistematis, efisien dan terkoordinasi. Oleh karena itu

organisasi harus memiliki unsur dasar, yaitu:

1. Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.

2. Harus ada orang-orang yang bekerja sama.

3. Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.

4. Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.

Organisasi didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu

sehingga menimbulkan adanya kegiatan atau aktivitas. Jika organisasi kecil

dan relatif sederhana maka akan lebih mudah melakukan kerjasama dan

koordinasi. Sebaliknya jika organisasi menjadi lebih besar dan lebih komplek

serta banyak kegiatan atau aktifitas yang dilakukan, maka semakin banyak

orang dilibatkan, semakin sulit untuk melakukan kerjasama dan semakin sulit

untuk melakukan koordinasi sehingga permasalahan yang timbul juga

semakin besar.

5
BAB 3

PENTINGNYA ORGANISASI

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah

dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,

terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan

sumber daya, sarana-parasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan

secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi Sedangkan

organisasi mahasiswa yaitu organisasi yang berisikan mahasiswa. Kemudian

organisasi mahasiswa dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal

kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana

dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan

peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk menyiapkan

peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan

akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan

dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian,

mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetatman, teknologi

dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan

tarap kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Artinya dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung

jawab dari organisasi mahasiswa yang secara perlahan harus kita penuhi

sebagai beban moral dalam memperjuangan apa yang digariskan para

pendahulu republik Indonesia. Menjawab pertanyaan seberapa penting

6
organisasi mahasiswa terdapat berbagai metode. Dalam kesempatan ini

penulis mencoba menggunakan 3 pisau analisa singkat, yang pertama

secara yuridis, filosofis, dan terakhir sosiologis.

Secara yuridis ( peraturan Perundang-undangan ) organisasi mahasiswa

telah memiliki payung hukum yang menjamin keberadannya yaitu PP NO. 60

tahun 1999 tt Perguruan Tinggi yang kemudian secara teknis dilindungi

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia NOMOR

155 /U/1998. Banyak hal yang dijelaskan dalam peraturan tersebut baik

kedudukun, fungsi, tanggung jawab, hingga mengenai persoalaan

pendanaan yang dapat berasal dari kampus atau sumber lain yang tidak

bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan. Hal ini berakibat

bahwa secara konstitusional organisasi mahasiswa di akui dan memiliki hak-

hak serta kewajiban yang melekat sesuai peraturan tersebut.

Metode kedua yaitu pembedahan secara filosofis, persoalan fakta sejarah

bahwa mahasiswa melalui organisasinya telah berkontribusi dalam

pengawalan proses perubahan bangsa rasanya tak perlu banyak kita bahas.

Penulis justru ingin mengemukakan apa yang dicetuskan oleh Paulo Freire

(1921-1997) salah seorang tokoh pendidikan asal Amerika Latin. Paulo freire

dalam konsepnya berusaha merubah sistem pendidikan gaya Bank yang

banyak diterapkan di banyak negara maju (lebih lanjut silakan cari tt Pailo

Freire) menuju sistem pembelajaran pemecahan masalah. Bahwa sistem

pendidikan dimana pengajar lebih tau, pembelajaran hanya proses transfer

ilmu dan pembelajaran teks book sangatlah tidak cocok dengan Negara-

7
negara berkembang. Hal ini dikarenakan metode tersebut cenderung

menciptakan pola pikir yang mekanis dan memposisikan diri menjadi tenaga

kerja siap pakai. Seharusnya sistem pendidikan yang dibangun juga

melibatkan peserta didik sebagai bagian pokok ( subjek pembelajaran ) yang

memiliki peran yang sama dalam ruang pendidikan. Dan hal yang dibicarakan

dalam kelas haruslah mengenai persoalan terdekat dari peserta didik.

Dengan melihat hal tersebut jelaslah ormawa merupakan lingkungan yang

sesuai menurut konsep poulo freire dimana kita belajar langsung mengenau

tata kelola administrasi, manajemen organisasi, manajemen konflik, yang

kemudian menciptakan mental dan jiwa organisasi yang kuat.

Pisau analisa terakhir yaitu pembedahan secara sosiologis atau kemanfatan

untuk masyarakat banyak. Menilik kembali pada landasan operasional

Organisasi mahasiswa yaitu Tri Dharma perguruan tinggi dalam poin tiga kita

temukan “pengabdian masyarakat”, kemudian hal inilah yang menjadi ruh

dalam proses penyusunan program-program kerja organisasi. Maka banyak

kita temukan di berbagai organisasi yang memasukan program pengabdian

masyarakat bahkan membentuk divisi khusus di dalamnya. Mungkin

persoalannya kemudian seperti apa bentuk pengabdian tersebut apakah

telah mencapai tahapan pemberdayaan berkelanjutan atau masih bersifat

sporadik “datang –tinggal - kembali tahun depan”.

Terlepas dari argumen apapun yang kita bangun mengenai pentingnya

organisasi mahasiswa, rasanya kritik otokritik tetap perlu dilakukan guna

mengukur tahapan kerja-kerja organisasi yang telah kita lakukan, seberapa

8
besar manfaat yang telah kita lakukan bagi mahasiswa, kampus, bahkan

Bangsa dan Negara. Seberapa sering kita turun dalam persoalan realitas

kehidupan di sekitar kita, anak putus sekolah, penggusuran, teknologi

pertanian, kurang gizi dan berbagai persoalan dekat lainnya. Atau mungkin

kita masih masih berkutat pada konflik-konflik internal yang melelahkan

belum juga melakukan komunikasI

9
BAB 4

PRINSIP DAN AZAS ORGANISASI

Salah satu dukungan agar organisasi dapat berjalan dengan baik

adalah penerapan azas dan prinsip organisasi dalam setiap kegiatan

keorganisasian. Azas dan prinsip tersebut harus dipahami oleh setiap pelaku

dalam organisasi. Adapun azas dan prinsip organisasi ini telah banyak

disampaikan oleh banyak ahli, antara lain:

1. Prinsip dan Asas Organisasi menurut Henry Fayol :

a. Division of work (pembagian kerja)

Pekerjaan harus dibagi dan dipilah lagi menjadi unsur-unsur terkecil

yang layak, bertujuan untuk memperoleh manfaat dari spesialisasi.

b. Authority and Responsibility (wewenang dan tanggungjawab)

Setiap pemegang tugas harus diberikan wewenang yang cukup untuk

melaksanakan tanggungjawab dari tugas yang dipercayakan.

c. Discipline (disiplin)

Karyawan harus mematuhi kesepakatan apapun yang dinyatakan

secara jelas antara mereka dan organisasi.

d. Unity of command (kesatuan perintah)

Karyawan harus menerima perintah dari dan bertanggungjawab

kepada seorang atasan saja.

e. Unity of direction (kesatuan arah)

10
Kegiatan-kegiatan yang mempunyai maksud yang sama

harusdikelompokkan bersama dan bekerja berdasarkan rencana

yang sama.

f. Subordination of individual interest to general interest (kepentingan

individu dibawah kepentingan umum)

Kepentingan organisasi harus didahulukan daripada kepentingan

individu.

g. Remuneration/Pay of personal (gaji pegawai)

Upah atau gaji harus didasarkan pada pencapaian tugas yang

dibebankan.

h. Centralization(sentralisasi)

Wewenang dalam organisasi berpusat dan bertumpu pada satu

pimpinan .

i. Scalar chain (rantai Scalar)

Rantai komando yang tak terputus harus ada sebagai saluran untuk

semua pengarahan dan komunikasi.

j. Order (tertib)

Setiap jabatan harus diuraikan sehingga pemegang jabatan

harusdiuraikan sehingga pemegang jabatan dapat memahaminya

dengan jelas termasuk hubungannya dengan tugas-tugas lainnya.

k. Equity (keadilan)

Peraturan dan perjanjian yang telah ditetapkan arus ditegakkan

secara adil.

11
l. Stability of tenure of personnel (kestabilan personalia)

Karyawan harus didorong untuk menciptakan loyalitas kepada

organisasi dan menanamkan komitmen jangka panjang.

m. Initiative (inisiatif)

Karyawan harus didorong untuk melakukan inovasi dan berkreasi

yang bebas dalam batas-batas wewenang yang diberikan dan tugas

yang ditetapkan.

n. Esprit de corp (kesatuan jiwa korporasi)

Karyawan harus didorong untuk menyatukan kepentingannya dengan

kepentingan organisasi sehingga mewujudkan kesatuan upaya.

2. Prinsip dan Asas Organisasi menurut Harold Koontz & Cyrill O’Donell :

a. The purpose of organizing (tujuan pengorganisasian)

1) Azas kesatuan tujuan

2) Azas efisiensi

b. The cause of organizing (penyebab pengorganisasian)

1) Azas rentang kendali

c. The structure of organizing authority (struktur organisasi

wewenang)

1) Azas jenjang

2) Azas pelimpahan

3) Azas kemutlakan dan tanggungjawab

4) Azas keseimbangan wewenang dan tanggungjawab

5) Azas kesatuan perintah

12
6) Azas jenjang wewenang

d. The structure of organizing departmentized activities (struktur

organisasi aktifitas departemenisasi)

1) Azas pembagian kerja

2) Azas pembatasan fungsi

3) Azas pemisahan

e. The process of organizing departmentized activities (proses

pengorganisasian)

1) Azas keseimbangan

2) Azas fleksibilitas

3) Azas kemampuan kepemimpinan

13
BAB 3

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI

Struktur organisasi mengatur sistem koordinasi tugas, mekanisme dan

pola interaksi dari suatu organisasi. Menurut Robbin struktur ini terdiri dari

tiga komponen yaitu:

1. Kompleksitas

2. Formalisasi

3. Sentralisasi

Pengorganisasian ( Organizing ) adalah proses penyusunan struktur

organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki,

dan lingkungan yang melingkupinya. Di sini akan dijelaskan struktur

organisasi menurut Henry Mintzberg

Ada 5 fungsi dasar organisasi:

1. Strategic apex:

Bertanggungjawab terhadap keseluruhan organisasi dengan meyakinkan

bahwa organisasi bisa melaksanakan misinya secara efektif, melalui

14
supervisi langsung, memantau perkembangan lingkungan, formulasi

strategi.

2. Middle line:

a. Menghubungkan strategic apex dengan operating core

b. Tugas yang berhubungan dengan strategic apex adalah memberikan

feedback kinerja di unitnya, memberi usulan perubahan cara

operasi, pengambilan keputusan tentang masalah di unitnya

c. Tugas yang berhubungan dengan operating core adalah

pengalokasian sumber daya di unitnya, penerapan peraturan dan

rencana

3. Operating core:

Mentransformasi input melalui proses menjadi output.

4. Technostructure:

a. Terdiri dari para ahli atau spesialis

b. Bertugas untuk mempengaruhi cara kerja unit atau karyawan lain

agar lebih efektif

c. Mendesain cara terbaik dalam menyelesaikan pekerjaan organisasi

5. Support staff:

Melaksanakan tugas yang tidak berhubungan langsung dengan fungsi

operating core, akan tetapi menyediakan dukungan tidak langsung untuk

terlaksananya misi

Faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi:

1. Strategi organisasi

15
Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran

komunikasi dapat disusun diantara para manajer dan bawahan

2. Teknologi

3. Anggota (karyawan) dan orang yang terlibat

4. Ukuran organisasi

Desain organisasi adalah penentuan struktur organisasi yang paling

memadai untuk strategi, orang, teknologidan tugas organisasi. Desain

organisasi (organizational design) merupakan proses memilih dan

mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber

untuk mencapai tujuan. Sasaran desain organisasi adalah menggunakan

struktur yang memberikan fasilitas pengimplementasian strategi. Desain

organisasi dapat juga dinyatakan sebagi proses pembuatan keputusan yang

dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan

strategi untuk organisasi dan lingkungan tempat anggota organisasi

melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk

melihat secara bersamaan ke dalam organisasi dan ke luar organisasi. Ada

empat bagian untuk membangun desain organisasi, yaitu pembagian kerja,

departementalisasi, hirarki dan koordinasi. Manajer hendaknya memandang

desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan

organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada

didesain untuk menyesuaikan keadaan organisasi atau sub unitnya yang

unik.

16
Beberapa macam desain organisasi :

1. Bentuk sederhana

a. Mekanisme koordinasi terpenting: supervisi langsung

b. Bagian utama organisasi: puncak strategi

c. Parameter rancangan organisasi: sentralisasi, struktur organik

2. Bentuk birokrasi mesin

a. Mekanisme koordinasi terpenting: standardisasi proses kerja

b. Bagian utama organisasi: teknostruktur

c. Parameter rancangan organisasi: pengelompokan

fungsional,sentralisasi vertikal, desentralisasi horisontal terbatas

3. Bentuk birokrasi profesional

a. Mekanisme koordinasi terpenting: standardisasi input

b. Bagian utama organisasi: operating core

c. Parameter rancangan organisasi: spesialisasi horisontal,

desentralisasi vertikal dan horizontal

4. Bentuk divisi

a. Mekanisme koordinasi terpenting: standardisasi output

b. Bagian utama organisasi: manajemen lini

c. Parameter rancangan organisasi: pengelompokan berdasarkan

pangsa pasar, desentralisasi vertikal terbatas.

5. Bentuk Adokrasi

a. Mekanisme koordinasi terpenting: saling penyesuaian

17
b. Bagian utama organisasi: staf pendukung (pada adhokrasi

administratif), operating core (pada adhokrasi operasional)

c. Parameter rancangan organisasi: sentralisasi, struktur organik

18

Anda mungkin juga menyukai