Anda di halaman 1dari 5

A.

Definisi PLTN

Pengertian dari PLTN sendiri adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas
yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. Cara kerja
PLTN tidak jauh dengan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Bedanya pada PLTN
energi panas yang dihasilkan berasal dari reaksi nuklir. Panas yang dihasilkan dari reaksi
nuklir ini digunakan untuk menguapkan air pendingin. Uap ini digunakan untuk
menggerakkan turbin sehingga diperoleh energi kinetik. Energi kinetik yang dihasilkan
digunakan untuk memutar generator yang akhirnya menghasilkan energi listrik.

B. Reaksi Nuklir
Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir.

a. Reaksi Fisi

Reaksi nuklir ini terjadi di dalam reaktor nuklir. Reaktor dirancang untuk
memproduksi energi listrik melalui PLTN, dan hanya memanfaatkan energi panas yang
timbul dari reaksi fisi. Sedangkan kelebihan neutron dalam teras reaktor akan dibuang atau
diserap menggunakan batang kendali. Karena memanfaatkan panas hasil fisi, reaktor tersebut
dirancang berdaya termal tinggi dari orde ratusan hingga ribuan MW.

b. Reaksi Fusi

Fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses di mana dua inti atom
bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir adalah
sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar dan bom Hidrogen meledak.

C. Prinsip Kerja PLTN

Prinsip kerja PLTN sebenarnya mirip dengan pembangkit listrik lainnya,


misalnyaPembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Yang membedakan antara dua jenis
pembangkit listrik itu adalah sumber panas yang digunakan. PLTN mendapatkansuplai panas
dari reaksi nuklir, sedang PLTU mendapatkan suplai panas daripembakaran bahan bakar fosil
seperti batubara atau minyak bumi. Uap bertekanantinggi pada PLTU digunakan untuk
memutar turbin. Tenaga gerak putar turbin inikemudian diubah menjadi tenaga listrik dalam
sebuah generator.Perbedaan PLTN dengan pembangkit lain terletak pada bahan bakar
yangdigunakan untuk menghasilkan uap, yaitu Uranium. Reaksi pembelahan (fisi)
intiUranium menghasilkan tenaga panas (termal) dalam jumlah yang sangat besar
sertamembebaskan 2 sampai 3 buah neutron. Sebagai pemindah panas biasa digunakanair
yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Prosespembangkit yang
menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikelseperti CO2, SO, atau NOx,
juga tidak melepaskan asap atau debu yangmengandung logam berat yang dilepas ke
lingkungan. Satu gram U-235 setara
dengan 2650 batu bara.

D. Jenis dan Karakteristik PLTN

PLTN dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Tetapi ada juga PLTN
yang menerapkan unit-unit independen, dan hal ini bisa menggunakan jenis reaktor yang
berbeda. Sebagai tambahan, beberapa jenis reaktor berikut ini, di masa depan diharapkan
mempunyai sistem keamanan pasif. Beberapa tipe reaktor nuklir serta jenis bahan moderator
dan pendingin yang digunakan, berikut jenis PLTN yang digunakan :

1.1 Reaktor Air Tekan (Pressurized Water Reactor, PWR)

Pada PLTN tipe PWR, air sistem pendingin primer masuk ke dalam bejana tekan reaktor
pada tekanan tinggi dan temperatur lebih kurang 290 oC. Air bertekanan dan bertemperatur
tinggi ini bergerak pada sela-sela batang bahan bakar dalam perangkat bahan bakar ke arah
atas teras sambil mengambil panas dari batang bahan bakar, sehingga temperaturnya naik
menjadi sekitar 320 oC. Air pendingin primer ini kemudian disalurkan ke perangkat
pembangkit uap (lewat sisi dalam pipa pada perangkat pembangkit uap), di perangkat ini air
pendingin primer memberikan energi panasnya ke air pendingin sekunder (yang ada di sisi
luar pipa pembangkit uap) sehingga temperaturnya naik sampai titik didih dan terjadi
penguapan. Uap yang dihasilkan dari penguapan air pendingin sekunder tersebut kemudian
dikirim ke turbin untuk memutar turbin yang dikopel dengan generator listrik. Perputaran
generator listrik akan menghasilkan energi listrik yang disalurkan ke jaringan listrik.

1.2 Reaktor Air Didih (Boiling Water Reactor, BWR)


Karakteristik unik dari reaktor air didih adalah uap dibangkitkan langsung dalam
bejana reaktor dan kemudian disalurkan ke turbin pembangkit listrik. Pendingin dalam bejana
reaktor berada pada temperatur sekitar 285 oC dan tekanan jenuhnya sekitar 70 atm. Reaktor
ini tidak memiliki perangkat pembangkit uap tersendiri, karena uap dibangkitkan di bejana
reaktor.

1.3. Reaktor Air Berat (Heavy Water Reactor, HWR)

Dalam hal kemampuan memoderasi neutron, air berat berada pada urutan berikutnya
setelah air ringan, tetapi air berat hampir tidak menyerap neutron. Oleh karena itu jika air
berat dipakai sebagai moderator, maka dengan hanya menggunakan uranium alam (tanpa
pengayaan) reaktor dapat beroperasi dengan baik. Bejana reaktor (disebut kalandria)
merupakan tangki besar yang berisi air berat, di dalamnya terdapat pipa kalandria yang berisi
perangkat bahan bakar. Tekanan air berat biasanya berkisar pada tekanan satu atmosfer, dan
temperaturnya dijaga agar tetap di bawah 100 oC. Akan tetapi pendingin dalam pipa
kalandria mempunyai tekanan dan temperatur yang tinggi, sehingga konstruksi pipa kalandria
berwujud pipa tekan yang tahan terhadap tekanan dan temperatur yang tinggi.

1.4 Reaktor Air Berat Tekan (Pressurized Heavy Water Reactor, PHWR)
CANadian Deuterium Uranium Reactor (CANDU) adalah suatu PLTN yang
tergolong pada tipe reaktor pendingin air berat tekan dengan pipa tekan. Reaktor ini
merupakan reaktor air berat yang banyak digunakan. Bahan bakar yang digunakan adalah
uranium alam. Kanada menjadi pelopor penyebaran reaktor tipe ini di seluruh dunia. Gambar
konstruksi reaktor CANDU Pickering-1 ditunjukkan pada.

Secara singkat, proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik
di dalam PLTN adalah sebagai berikut :
- Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga melepaskan energi dalam bentuk panas
yang sangat besar
- Panas dari hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin,
dapat berupa pendingin primer maupun sekunder, bergantung pada tipe reakor nuklir yang
digunakan.
- Uap air yang dihasilkan ini dipakai untuk memutar turbin sehingga menghasilkan energi
kinetik
- Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga
menghasilkan arus listrik.

E. Energi Nuklir

Densitas energi nuklir sangat tinggi, lebih tinggi dibandingkan dengan batu bara
ataupun minyak bumi. Sebagai ilustrasi, dalam 1 kg uranium dapat menghasilkan energi
listrik sebesar 50.000 kWh bahkan dengan proses lebih lanjut dapat mencapai 3.500.000
kWh. Sementara 1 kg batu bara dan 1 kg minyak bumi hanya dapat menghasilkan energi
sebesar 3 kWh dan 4 kWh. Pada sebuah pembangkit listrik non-nuklir berkapasitas 1000
MWe diperlukan 2.600.000 ton batu bara atau 2,000,000 ton minyak bumi sebagai bahan
bakarnya. Sementara pada pembangkit listrik tenaga nuklir dengan kapasitas listrik yang
sama hanya memerlukan 30 ton uranium dengan teras reaktor 10 m3, sebagai bahan
bakarnya. Saat ini, kontribusi energi nuklir terhadap pasokan kebutuhan energi primer dunia
sekitar 6% dan pasokan kebutuhan energi listrik global sekitar 17%. Daya yang dibangkitkan
per unit pembangkit berkisar dari 40MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang
dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe. Hingga tahun 2005 terdapat
443 PLTN berlisensi di dunia, dengan 441diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda.
Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai17% daya listrik dunia.

E.Keuntungan dan kekurangan

A.Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya


adalah:

o Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) – gas rumah kaca hanya
dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan
gas).
o Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida,
sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia.
o Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal).
o Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan.
o Ketersedian bahan bak ar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar
yang diperlukan.

B. Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN:

• Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang
tidak mempunyai containment building)
• Limbah nuklir - limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga
ribuan tahun..

(Sumber: TJIPTA SUHAEMI, ITJEU KARLIANA, “ Pemanfaatan PLTN sebagai Pembangkit Listrik Indonesia
”www.batan.go.id)

(Sumber: M Masdin, SM Lumbanraja - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir, 2000 - jurnal.batan.go.id)

F. Kesimpulan

PLTN akan menghasilkan sumber energi listrik yang sangat besar dengan tingkat
efisiensi yang tinggi. Meskipun PLTN dianggap sebagai sumber energy yang menjanjikan
karena tidak memerlukan banyak bahan bakar, tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca,
tidak mencemari lingkungan, dan ketersedian bahan bakar yang melimpah, namun
kekhawatiran akan risiko kecelakaan dan limbah radioaktif yang dihasilkan tetap menjadi
bahan pertimbangan yang mendasar diseluruh Negara

Anda mungkin juga menyukai