Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Trisha Novianti
NIM : 24040115140071
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
Rahmat dan KaruniaNya-lah kami masih diberikan keselamatan dan kesehatan hingga
terselesaikannya makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Material
Elektronik dan Fotonik. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dari mata
kuliah Material Elektronik dan Fotonik yang telah memberikan arahan dan suri tauladan yang
baik dalam penyelesaian makalah ini. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi sehingga terselesaikannya makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
PENDAHULUAN .....................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................................. 4
1.2. TUJUAN....................................................................................................................... 5
1.3 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................6
2.1 Sejarah Perkembang Optika .............................................................................................. 6
2.2 Serat Optika ..................................................................................................................... 12
2.3 Mikroskop……………….. ......................................................................................... 16
2.4 Kamera........................................................................................................................ 20
PENUTUP ................................................................Error! Bookmark not defined.
6.1 KESIMPULAN ...........................................................Error! Bookmark not defined.
6.2 SARAN........................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................xError! Bookmark not defined.
LAMPIRAN ...........................................................xError! Bookmark not defined.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Optika adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan
interaksi cahayadengan materi. Optika menerangkan dan diwarnai oleh gejala optis.
Kata optik berasal dari bahasa Latinὀπτική, yang berarti tampilan.
Bidang optika biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak, inframerah dan ultraviolet;
tetapi karena cahaya adalah gelombang elektromagnetik, gejala yang sama juga terjadi di sinar-
X, gelombang mikro, gelombang radio, dan bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan juga
gejala serupa seperti pada sorotan partikel muatan (charged beam). Optik secara umum dapat
dianggap sebagai bagian dari keelektromagnetan. Beberapa gejala optis bergantung pada
sifat kuantum cahaya yang terkait dengan beberapa bidang optika hingga mekanika kuantum.
Dalam prakteknya, kebanyakan dari gejala optis dapat dihitung dengan menggunakan sifat
elektromagnetik dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh persamaan Maxwell.
Karena aplikasi yang luas dari ilmu "cahaya" untuk aplikasi dunia nyata, bidang ilmu optika
dan rekayasa optik cenderung sangat lintas disiplin. Ilmu optika merupakan bagian dari berbagai
disiplin terkait termasuk elektro, fisika, psikologi, kedokteran
(khususnya optalmologi dan optometri), dan lain-lain. Selain itu, penjelasan yang paling lengkap
tentang perilaku optis, seperti dijelaskan dalam fisika, tidak selalu rumit untuk kebanyakan
4
masalah, jadi model sederhana dapat digunakan. Model sederhana ini cukup untuk menjelaskan
sebagian gejala optis serta mengabaikan perilaku yang tidak relevan dan / atau tidak terdeteksi pada
suatu sistem.
Di ruang bebas suatu gelombang berjalan pada kecepatan c = 3×108 meter/detik. Ketika
memasuki medium tertentu (dielectric atau nonconducting) gelombang berjalan dengan suatu
kecepatan v, yang mana adalah karakteristik dari bahan dan kurang dari besarnya kecepatan
cahaya itu sendiri (c). Perbandingan kecepatan cahaya di dalam ruang hampa dengan kecepatan
cahaya di medium adalah indeks bias n bahan sebagai berikut : n = c⁄v
1.2 TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Optika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari mengenai sifat-sifat cahaya beserta
interaksinya dengan medium. Menurut Richtmayer perkembangan keilmuwan dibagi ke dalam
empat periode. begitupun dengan sejarah perkembangan Optika.
Teknologi serat optik selalu berhadapan dengan masalah bagaimana caranya agar lebih banyak
informasi yang dibawa, lebih cepat dan lebih jauh penyampaiannya dengan tingkat kesalahan
yang sekecil-kecilnya.. Dari penjelasan-penjelasan di atas, hambatan yang ada pada sistem deteksi
langsung adalah kerugian intensitas selama perjalanan, sehingga usaha-usaha yang dilakukan
pada umumnya dititikberatkan pada minimisasi kerugian intensitasnya ini. Dari awal
perkembangan tahun 1975 sampai sekarang, sudah terdapat lima generasi teknologi serat optik,
yang tentu segera akan disusul oleh generasi-generasi berikutnya
Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Mikroskop yang paling sederhana adalah mikroskop stereo sampai yang paling modern
mikroskop electron. Semakin modern semakin besar juga tingkat perbesaran sehingga
6
ketelitiannya jauh lebih rinci. Berdasar pada penampakan objek yang diamati, mikroskop dibagi
menjadi dua, yaitu mikroskop dua dimensi(mikroskop cahaya) dan tiga dimensi(mikroskop
stereo).Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan
electron.Terdapat perkembangan dari berbagai jenis kamera sejak masa ditemukannya kamera
pertama. Setiap perkembangan itu selalu diiringi perubahan baik dari segi bentuk, fungsi dan
teknologi.
3.2 Saran
Kami selaku penyusun makalah telah menjelaskan tentang perkembangan alat optic. Kami
mengharapkan agar makalah yang kami buat dan kami susun dapat memberikan manfaat
pembelajaran terhadap mahasiswa dan bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Book:
Gabriel, J.F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Keiser, Gerd. 1993. Optical Fiber Communications.Second Edition. McGraw Hill International
Edition.
Sopyandi, Endi. ___. Sejarah dan Perkembangan Sistem Komunikasi Serat Optik. Artikel.__
Web:
7
Wordpress. 2014. “Perkembangan Kamera dari Zaman Dahulu Sampai Sekarang”.
https://romirpti.wordpress.com/2014/12/15/perkembangan-kamera-dari-zaman-dahulu-sampai-
sekarang/. Diunduh 5 Oktober 2017.
xxix
xxix
xxix