Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemilihan umum adalah suatu proses untuk memilih orang-orang yang akan
menduduki kursi pemerintahan. Pemilihan umum ini diadakan untuk mewujudkan
negara yang demokrasi,dimana para pemimpinnya berdasarkan suara mayoritas
terbanyak.
Walaupun setiap warga negara Indonesia mempunyai hak untuk memilih,
namun Undang-Undang Pemilu mengadakan pembatasan umur untuk dapat ikut serta
didalam pemilihan umum. Batas waktu untuk menetapkan batas umum ialah waktu
pendaftaran pemilih untuk pemilihan umum yaitu:
Sudah genap berumur 17 tahun dan atau sudah menikah.
Adapun ketetapan batas umur 17 tahun yaitu berdasarkan perkembangan
kehidupan politik di Indonesia, bahwa negara Republik Indonesia yang telah
mencapai umur 17 tahun, ternyata sudah mempunyai tanggung jawab terhadap
politik negara dan masyarakat; sehingga sewajarnya diberikan hak untuk memilih
wakil-wakilnua dalam pemilihan anggota badan- badan perwakilan rakyat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang harus di perhatikan dalam pemilihan 2019?
2. Apa yang menjadi syarat-syarat untuk menjadi seorang pemilih?
3. Apa saja batasan hak di pilih dan memilih?
4. Bagaimana seseorang dapat memilih apabila dia berada di dapil lain?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang harus diperhatikan dalam pemilihan tahun 2019
2. Untuk memgetahui syarat-syarat untuk menjadi seorang pemilih
3. Untuk mengetahui batasan hak di pilih dan memilih
4. Untuk mengetahui bagaimana apabila seseorang dapat memilih apabila dia
berada di dapil lain.

1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Pemilihan Umum


Pengertian pemilihan umum adalah suatu proses memilih orang-orang yang
akan menduduki kursi pemerintahan. Pemilihan umum ini diadakan untuk
mewujudkan negara yang demokrasi dimana para pemimpinnya dipilih berdasarkan
suara mayoritas terbanyak.
Menurut Ali Moertopo pengertian pemilu adalah pada hakekatnya pemilu
adalah sarana yang tersedia bagi rakyat untuk menjalankan kedaulatannya sesuai
dengan atas yang bermaksud dalam pembukaan UUD 1945. Pemilu itu sendiri pada
dasarnya adalah suatu Lambang Demokrasi yang memilih anggota -anggota
perwakilan rakyat dalam MPR, DPR,DPRD, yang pada gilirannya bertugas untuk
bersama-sama pemerintah,menetapkan politik dan jalannya pemerintahan negara.
Walaupun setiap warga negara Indonesia mempunyai hak untuk memilih,
namun Undang-Undang Pemilu mengadakan pembatasan umur memilih, namun
Undang -Undang PEMILU mengadakan pembatasan umur dapat ikut serta di dalam
pemilihan umum. Batas waktu untuk umum yaitu:
Sudah genap berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Adapun ketetapan batas umur 17 tahun yaitu berdasarkan perkembangan
kehidupan politik di Indonesia, bahwa warga negara Republik yang telah mencapai
umur 17 tahun, ternyata sudah mempunyai pertanggung jawaban politik terhadap
negara dan masyarakat, sehingga sewajarnya diberikan hak untuk memilih wakil -
wakilnya dalam pemilihan anggota badan- badan perwakilan rakyat.
Dalam pelaksanaan pemilu umum asas – asas yang digunakan diantaranya
sebagai berikut :
a. Langsung
Langsung berarti masyarakat sebagian pemilih hak untuk memilih secara
langsung dalam pemilihan umum sesuai dengan keinginan diri sendiri tanpa ada
perantara
b. Umum
Umum berarti pemilihan umum berlaku untuk semua warga negara yaang
memenuhi persyaratan, tanpa membedakan bedakan agama, suku, ras, jenis
kelamin, golongan, dan status sosial yang lain.

2
c. Bebas
Bebas berarti seluruh warga negara yaang memenuhi persyaratan sebagai pemilih
pada pemilihan umum, bebas menentukan siapa saja yang akan di coblos untuk
membawa aspirasinya tanpa ada tekanan dan paksaan dari siapa pun.
d. Rahasia
Rahasia berarti dalam menentukan Pemilihan nya pemilih dijamin kerahasiaan
pilihannya. Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak dapat
diketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya diberikan.
e. Jujur
Jujur berarti semua pihak Yang terkait dengan pemilu harus bertindak dan juga
bersikap jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang .
f. Adil
Adil berarti dalam pelaksanaan pemilu, setiap pemilih dan peserta pemilihan
umum mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak
manapun.

B. Tujuan dan Fungsi Pemilihan Umum


1. Tujuan Pemilu
Pemilihan Umum menurut Prihatmoko (2003:19) pemilu dalam pelaksanaannya
memiliki tiga tujuan yaitu:
a. Sebagai mekanisme untuk menyeleksi para pemimpin pemerintahan dan
alternatif kebijakan umum.
b. Pemuda sebagai pemindahan konflik kepentingan dari masyarakat kepada
badan badan perwakilan rakyat melalui wakil-wakil yang terpilih atau
partai yang memenangkan kursi sehingga masyarakat tetap terjamin.
c. Pemilu sebagai sarana memobilisasi, menggerakkan atau menggalang
dukungan rakyat terhadap negara dan pemerintahan dengan jalan ikut serta
dalam proses politik.

2. Fungsi Pemilihan Umum


Fungsi pemilihan umum sebagai alat demokrasi yang digunakan untuk:
a. Mempertahankan dan mengembangkan sendi- sendiri demokrasi di
Indonesia.

3
b. Mencapai suatu masyarakat yang adil dan Makmur berdasarkan pancasila
(keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ).
c. Menjamin suksesnya perjuangan orde baru, yaitu tetap tegaknya pancasila
dan dipertahankannya UUD 1945.

4
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode analisis kualitatif. Dalam
penelitian kualitatif, penelitian berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai
bahan penjelas dan berakhir pada teori. Metode kualitatif bertujuan menjelaskan
fenomena yang ada melalui pengumpulan data.

B. Teknik Penelitian : Teknik Pengumpulan data


Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

C. Lokasi dan waktu


Lokasi penelitian dilaksanakan di Kantor KPU Kota Medan (Jl. Kejaksaan NO 37),
pengumpulan data dilakukan dengan diskusi kelas dengan komisioner KPU Kota Medan
Bapak M. Rinaldi dan Ibu Nana Moiranti di lakukan pada tanggal 27 November 2018

D. Analisis data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Terdaftar atau tidak dalam PEMILU 2019


Anda dapat melihat bahwa anda terdaftar sebagai pemilih Pemilu tahun 2019,
dapat dilakukan dengan mendownlod aplikasi KPU RI PEMILU 2019. Dalam aplikasi
ini anda dapat melihat apakah anda terdaftar sebagai pemilih tahun 2019. Jika dalam
aplikasi anda dinyatakan terdaftar dan nantinya pada saat pemilu anda tak mendapatkan
suart undangan poemilih (C-6) anda dapat menggunakannya sebagai barang bukti.
Namun, jika anda tidak terdaftar segera melapor ke kantor kelurahan terdekat.
Terlebih juga jika anda sudah memiliki KTP, anda dapat segera mendaftar sesuai dnegan
alamat pada KTP karna KTP dapat menjamin anda sebagai pemilih.
Selanjutnya, jika anda berada atau tinggal jauh dari tempat KTP maka dapat
mengurus surat memilih namun tak dapat memiliki 5 surat suara namun hanya dapat 2
yakni surat suara calon presiden dan DPD. Hal ini dikarenakan daerah anda memilih
berbeda. Hal ini juga dilakukan agar tidak ada memilisasi masa terhadap hak pilihnya.

2. Hak Memilih dan Dipilih


Hak memilih dan hak dipilih dibatasi, yang berhak memilih adalah warga Negara
Indonesia yang berusia 17 tahun pada hasil pemungutan suara atau sudah menikah atau
pernah menikah. Peraturan KPU No 11 Tahun 2018, disebutkan tidak berdomisili, yang
hlang ingatan berdasarkan surat keterangan dokter, TNI POLRI, meninggal, dicabut hak
pilihnya merupakan beberapa hal yang membuat seseorang yang tak dapat memilih.
Untuk batasan dipilih yakni sedang menjalani hukuman, PNS, sudah 5 tahun
mengalami hukuman.

WNI yang berada di luar negeri namun masih memiliki hak memilih. PPSLN
yang berada di luar negeri akan melayani mereka namun WNI yang berada di luar negeri
hanya 1 surat suara yakni calon presiden.

PNS tidak diperbolehkan dipilih karena mereka mendapat gaji dari APBN. Selain
itu, PNS juga memiliki kecenderungan keberpihakan yang tinggi. PNS boleh mencalon
sebagai anggota legislative atau eksekutif jika ia keluar atau mengundurkan diri sebgai
PNS.

6
TNI POLRI tidak dapat memilih karena mereka mereka mengkomandokan
bawahannya untuk memilih, selain itu mereka juga mempunyai senjata yang dapat
mengancam orang lain.

3. Tidak mendapat surat undangan memilih


Banyak hal yang menyebabkan tidak mendapat surat undangan (C-6), salah
satunya Surat sebaran yang disebarkan memiliki jumlah yang banyak ratusan bahkan
ribuan dalam waktu yang singkat kurang lebih 3 hari dan tentunya akan mendapatkan
banyak kendala juga. Jadi, saat seseorang tak berada dirumah, saat surat undangan akan
disebarkan maka surat undangan akan dititi ke kantor kelurahan agar surat suara dapat
dijemput oleh masyarakat atau jika masih memungkinkan yang menyebarkan surat
undangan akan mencoba kembali membagi surat undangan.
Kalau dalam satu rumah hanya sebagian yang mendapat surat suara namun pada pemilu
sebelumnya memilih , maka dapat melaporkannya ke kelurahan. Namun, KTP yang anda punya
dapat menggantikan surat undangan memilih, namun posisi anda memilih sebagai pemilih
sesudah pemilih yang mendapat surat undangan, sebab surat suara cadangan itu hanya ada 2%
dari keselurahan surat suara yang tersedia di TPS jadi yang mendapat surat undangan memilih
akan diutamakan,

7
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak memilih dan hak dipilih dibatasi, yang berhak memilih adalah warga Negara
Indonesia yang berusia 17 tahun pada hasil pemungutan suara atau sudah menikah atau
pernah menikah. Peraturan KPU No 11 Tahun 2018, disebutkan tidak berdomisili, yang
hlang ingatan berdasarkan surat keterangan dokter, TNI POLRI, meninggal, dicabut hak
pilihnya merupakan beberapa hal yang membuat seseorang yang tak dapat memilih.
Untuk batasan dipilih yakni sedang menjalani hukuman, PNS, sudah 5 tahun mengalami
hukuman. WNI yang berada di luar negeri namun masih memiliki hak memilih. PPSLN
yang berada di luar negeri akan melayani mereka namun WNI yang berada di luar negeri
hanya 1 surat suara yakni calon presiden.

B. Saran
Sebagai mahasiswa yang baik, mahasiswa harus menyampaikan aspirasi anda melalui
pemilu yang merupakan pestra rakyat. Apapun kendala yang dihadapi, diusahakan agar
dapat diselesaikan dengan cepat. sebab semua masalah memiliki penyelesaian.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, H Suardi, drs, dkk. 2004. Kewarganegaraan Menuju Masyarakat Madani. Jakarta:
Yudhistira

Purwanto, Drs. 2006. Gladi Pendidikan Kewarganegaraan. Klaten : Gading Kencana.

Turmudi, Spd. 2004. Teladan PPKN. Mojokerto : CV. SINAR MULIA PUSTAKA

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai