Anda di halaman 1dari 64

DISIPLIN PEGAWAI

NEGERI SIPIL
Dasar HUKUM
PP 53 Tahun 2010

• Disiplin Pegawai Negeri Sipil

PP 24 Tahun 2011

• Badan Pertimbangan Kepegawaian

Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010

• Ketentuan Pelaksanaan PP 53 Tahun 2010

KMK 502/KMK.01/2010

• Pendelegasian wewenang kepada pejabat eselon I untuk memberikan atau


menolak izin masuk bekerja bagi yang mengajukan banding administratif ke
Bapek
KMK 174/KMK.01/2011

• Penunjukan Inspektur Jenderal sebagai pejabat yang berwenang


membentuk Tim

PMK 214/PMK/2011
• Penegakan disiplin dalam kaitan pemberian TKPKN
DISIPLIN PNS ?

Kesanggupan PNS untuk mentaati


kewajiban dan menghindari larangan
yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau
peraturan kedinasan yang apabila
tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin
Pelanggaran Disiplin
• Setiap ucapan, tulisan, atau
perbuatan PNS yang tidak
mentaati kewajiban dan/atau
melanggar larangan ketentuan
disiplin PNS, baik yang dilakukan
di dalam maupun di luar jam kerja
Kewajiban dan Larangan

17 15
Kewajiban Larangan
Larangan

PP. NOMOR 53 / 2010 DAN


PERKA BKN No. 21/2010
Tidak mengatur masalah etika (seperti: berpakaian rapi, bertingkah laku
sopan, menjadi teladan sebagai warga negara yang baik, menjadi contoh dan
teladan bawahannya) namun ada penambahan pada larangan yang terkait
dengan sasaran kinerja dan netralitas PNS dalam Pemilu/Pilpres/ Pilkada
Tingkat & Jenis Hukdis (Pasal 7)
Penjatuhan Hukdis
Agar penjatuhan hukuman disiplin menjadi obyektif
(menghilangkan subjektifitas) maka untuk setiap
kewajiban atau larangan yang dilanggar telah ditentukan
tingkat hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan

Contoh:
Jika perbuatan memberi efek negatif pada unit kerja,
dijatuhi hukuman disiplin ringan
Jika perbuatan memberi efek negatif pada instansi,
dijatuhi hukuman disiplin sedang
Jika perbuatan memberi efek negatif pada
negara/pemerintah, dijatuhi hukuman disiplin berat
Penjatuhan Hukdis terkait Jam kerja
(PP 53 Tahun 2010)
NO TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN KETIDAKHADIRAN KETERANGAN
1. HUKUMAN DISIPLIN RINGAN
a. Teguran Lisan 5 hari
b. Teguran Tertulis 6 – 10 hari 5 – 15 hari
c. Pernyataan Tidak Puas secara Tertulis 11 – 15 hari
2. HUKUMAN DISIPLIN SEDANG
a. Penundaan Kenaikan Gaji Berkala 1 Th. 16 – 20 hari
b. Penundaan Kenaikan Pangkat 1 Th. 21 – 25 hari 16 – 30 hari
c. Penurunan Pangkat 1 tingkat selama 1 Th. 26 – 30 hari
3. HUKUMAN DISIPLIN BERAT
a. Penurunan Pangkat 1 tingkat selama 3 Th. 31 – 35 hari
b. Pemindahan dlm rangka Penurunan Jabatan 1 36 – 40 hari 31 atau lebih
tingkat.
c. Pembebasan Jabatan 41 – 45 hari
d. Pemberhentian dgn hormat/tidak dgn hormat 46 hari atau lebih

Catatan :
 Masa pelanggaran disiplin dihitung secara kumulatif mulai Januari s/d Desember tahun berjalan (Pasal
14).
 Keterlambatan masuk kerja dan/atau pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7 ½ (tujuh
setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja (Penjelasan Pasal 3 angka 11)
Penjatuhan Hukdis terkait
Pencapaian Sasaran Kinerja
Pelanggaran Tingkat Hukuman
Pencapaian sasaran kerja Hukuman Disiplin Sedang
pegawai 25% - 50%
Pencapaian sasaran kerja Hukuman Disiplin Berat
kurang dari 25%
PEJABAT YANG BERWENANG
MELAKUKAN PENGHUKUMAN
Presiden
• Bagi pejabat eselon I atau jabatan yang
wewenang pengangkatan atau
pemberhentiannya oleh Presiden untuk
hukdis:
• Pemindahan dalam rangka turun
jabatan
• Pembebasan jabatan
• Pemberhentian
PEJABAT YANG BERWENANG
MELAKUKAN PENGHUKUMAN
Menteri Keuangan
• Pejabat eselon I untuk hukdis ringan, sedang, penurunan pangkat 3
tahun
• Fungsional jenjang utama untuk semua hukdis
• Fungsional umum gol. IV/d dan IV/e untuk semua hukdis kecuali
penurunan jabatan atau pembebasan jabatan
• Pejabat eselon II dan fungsional jenjang madya untuk hukdis sedang
dan berat
• Fungsional umum gol. IV/a s.d. IV/c untuk hukdis sedang dan hukdis
berat, kecuali penurunan jabatan atau pembebasan jabatan
• Pejabat eselon III ke bawah, fungsional jenjang Muda dan Penyelia ke
bawah, untuk hukdis turun pangkat 1 tahun dan hukdis berat
• Fungsional umum gol. III/d ke bawah untuk hukdis sedang dan hukdis
berat, kecuali penurunan jabatan atau pembebasan jabatan
PEJABAT YANG BERWENANG
MELAKUKAN PENGHUKUMAN (2)
Pejabat Eselon I
• Pejabat eselon II, Fungsional jenjang Madya dan
Fungsional umum gol. IV/a s.d. IV/c untuk hukdis
ringan
• Pejabat eselon III untuk hukdis penundaan KGB
dan penundaan kenaikan pangkat
• Fungsional jenjang Muda dan Penyelia untuk
hukdis penundaan KGB dan penundaan kenaikan
pangkat
• Fungsional umum gol. III/b s.d. III/d untuk hukdis
untuk hukdis penundaan KGB dan penundaan
kenaikan pangkat
PEJABAT YANG BERWENANG
MELAKUKAN PENGHUKUMAN (3)

Pejabat Eselon II Unit Pusat

• Pejabat eselon III, Fungsional jenjang Muda, Penyelia


dan Fungsional umum gol III/c dan III/d untuk hukdis
ringan
• Pejabat eselon IV untuk hukdis penundaan KGB dan
penundaan kenaikan pangkat
• Fungsional jenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan
untuk hukdis penundaan KGB dan penundaan kenaikan
pangkat
• Fungsional umum gol. II/c s.d. III/b untuk hukdis untuk
hukdis penundaan KGB dan penundaan kenaikan
PEJABAT YANG BERWENANG
MELAKUKAN PENGHUKUMAN (4)

Pejabat Eselon II Unit Vertikal

• Pejabat eselon III, penyelia, fungsional jenjang muda, dan


fungsional umum gol. III/c dan III/d untuk hukdis ringan
• Pejabat eselon IV untuk hukdis penundaan KGB dan penundaan
kenaikan pangkat
• Fungsional jenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan untuk
hukdis penundaan KGB dan penundaan kenaikan pangkat
• Fungsional umum gol. II/c s.d. III/b untuk hukdis untuk hukdis
penundaan KGB dan penundaan kenaikan pangkat
• Pejabat eselon IV ke bawah, fungsional tertentu jenjang
pertama dan pelaksana lanjutan, fungsional umum III/d ke
bawah untuk hukdis penurunan pangkat selama 1 tahun
PEJABAT YANG BERWENANG
MELAKUKAN PENGHUKUMAN (5)

Pejabat Eselon III


• Pejabat eselon IV, Fungsional jenjang Pertama,Pelaksana
Lanjutan dan Fungsional umum gol. II/c s.d. III/b untuk
hukdis ringan
• Fungsional jenjang Pelaksana dan Pelaksana Pemula
untuk hukdis penundaan KGB dan penundaan kenaikan
pangkat
• Fungsional umum gol. II/a dan II/b untuk hukdis untuk
hukdis penundaan KGB dan penundaan kenaikan pangkat
PEJABAT YANG BERWENANG
MELAKUKAN PENGHUKUMAN (6)

Pejabat Eselon IV
• Fungsional jenjang Pelaksana dan Pelaksana
Pemula untuk hukdis ringan
• Fungsional umum gol. I/a s.d. II/b untuk hukdis
ringan
• Fungsional umum gol. I/a dan I/d untuk hukdis
untuk hukdis penundaan KGB dan penundaan
kenaikan pangkat
Proses Penjatuhan Hukuman Disiplin
Indikasi •Terdapat pegawai yang terindikasi melakukan pelanggaran terhadap
peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil
Pelanggaran

• Atasan langsung memanggil pegawai ybs untuk dilakukan


pemeriksaan
Pemeriksaan • Dalam hal ancaman hukuman disiplin adalah tingkat sedang/berat
maka dapat dibentuk Tim Pemeriksa (atasan langsung, unsur
kepegawaian, itjen)

• Apabila menurut hasil pemeriksaan kewenangan untuk menjatuhkan


Penjatuhan hukuman disiplin kepada PNS adalah:
Hukuman • atasan langsung yang bersangkutan maka atasan langsung tersebut
wajib menjatuhkan hukuman disiplin
• pejabat yang lebih tinggi maka atasan langsung tersebut wajib
melaporkan secara hierarki disertai berita acara pemeriksaan

Upaya • Pengajuan keberatan ke atasan pejabat yang


Administratif menerbitkan hukuman disiplin untuk jenis hukuman
tertentu (Sedang dan Berat);
• Tanggapan pejabat yang menghukum PL 6 hari
• Keputusan keberatan PL 21 hari

Selesai
Pemanggilan Pemeriksaan

Dalam hal Tetap tidak hadir, hukuman dijatuhkan


berdasarkan bukti yang ada
Tim Pemeriksa (dalam Bagan)

Atasan Langsung

Tim Pemeriksa Unsur Pengawas


(Itjen)

Unsur Kepegawaian

Tim Pemeriksa dibentuk oleh Pejabat Pembina


Kepegawaian atau Pejabat lain yang ditunjuk
Penunjukan Pembentukan Tim
Pemeriksa oleh Menteri Keuangan
kepada Inspektur Jenderal

KMK Nomor 174/KMK.01/2011


Tgl. 13 Juni 2011
Contoh BAP (Berita Acara Pemeriksaan)
RAHASIA
BERITA ACARA PEMERIKSAAN

Pada hari …….tanggal…….saya/tim pemeriksa :


Nama/NIP:
Pangkat :
Jabatan :
Berdasarkan wewenang yang ada pada saya/surat perintah …….telah melakukan
pemeriksaan terhadap:
Nama/NIP :
Pangkat :
Jabatan :
karena diduga melakukan pelanggaran terhadap Pasal….PP 53 Tahun 2010
1. Pertanyaan :…
Jawaban :……
dst….. Jakarta, Desember 2010
Yang diperiksa Pejabat Pemeriksa
Nama/NIP : Nama/NIP :
Tanda tangan : Tanda tangan :
Ketentuan dalam BAP
Sebelum melakukan BAP Atasan langsung/tim pemeriksa
harus memperoleh informasi selengkap-lengkapnya terkait
pelanggaran yang dilakukan PNS baik melalui penyelidikan
maupun dari sumber informasi

Bila PNS yang diperiksa tidak bersedia menandatangani


BAP, maka BAP tetap berlaku dan dibuatkan catatan PNS
tidak mau menandatangani BAP

PNS yang diperiksa berhak mendapatkan fotocopy BAP


Pasal 30 PP 53 Tahun 2010
Prosedur Penyampaian Hukdis
Disampaikan secara tertutup oleh
pejabat yang berwenang atau pejabat
lain yang ditunjuk

Dilakukan paling lambat 14 hari kerja


sejak hukdis ditetapkan

PNS tidak hadir saat penyampaian


keputusan hukdis, maka keputusan
tersebut dikirim kepada yang
bersangkutan
Upaya Administrasi

Hukdis Penundaan KGB

Keberatan
Hukdis Penundaan
Kenaikan Pangkat

Hukdis Penurunan
Upaya
pangkat 1 thn kecuali yg
Administrasi
ditetapkan PPK

Banding
Administratif ke Hukdis Pemberhentian
BAPEK
Hukdis yang tidak dapat Upaya
Administratif
Ringan
(pasal 7
ayat 2) Penurunan Pangkat 1 tahun yg ditetapkan PPK
(Pasal 7 ayat 3)

Sedang
Jenis Penurunan pangkat 3 tahun (Pasal 7
Hukdis ayat 4a)

Pemindahan dalam rangka penurunan


Berat jabatan (pasal 7 ayat 4b)

Pembebasan dari jabatan (pasal 7


ayat 4c)
Status PNS yang melakukan
Upaya Administratif
PNS yang mengajukan upaya administrasi (keberatan atau
banding administratif) , tidak diberikan kenaikan pangkat
dan atau kenaikan gaji berkala sampai dengan diterapkannya
keputusan atas upaya administrasi

Apabila keputusan hukdis dibatalkan, maka PNS yang


bersangkutan dapat dipertimbangkan kenaikan pangkat
dan/atau kenaikan gaji berkala sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Keberatan Hukdis (3)
Atasan Pejabat
Surat Keberatan
PNS dihukum Yang Berwenang
(14 Hari)
Menghukum

Tanggapan
(6 Hari Kerja)

Tembusan Pejabat Yang Berwenang


Menghukum

Penyampaian SK atas Penetapan SK


Keberatan (21 Hari Kerja)

SK atas keberatan hukdis bersifat final dan mengikat


Banding Administratif (3)
Surat banding
Putusan 180 hari
PNS banding (14 hari)
BAPEK
administratif

Tembusan
Tanggapan
21 hari kerja
Menkeu
Putusan
BAPEK

Pejabat
Terkait
Meninggal Dunia atau Mencapai
Batas Usia Pensiun (BUP)
Meninggal dunia sebelum ada keputusan atas upaya
administratif
• Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dan diberikan hak-hak
kepegawaian

Mencapai BUP sebelum ada keputusan atas keberatan


• Dianggap telah selesai menjalani hukdis dan diberhentikan dengan hormat
sebagai PNS

Mencapai BUP sebelum ada Keputusan BAPEK atas banding


administratif
• Diberhentikan pembayaran gajinya. Hak kepegawaiannya diberikan
setelah ada Keputusan BAPEK
• Kemudian meninggal dunia sebelum ada Keputusan BAPEK, diberhentikan
dengan hormat dan diberikan hak-hak kepegawaian
Dokumentasi Keputusan Hukdis

Keputusan Hukdis wajib didokumentasikan oleh


Pejabat Pengelola Kepegawaian di instansi yang
bersangkutan

Dukumen Keputusan Hukdis digunakan sebagai salah


satu bahan penilaian dalam pembinaan PNS
Adanya arahan dari Menteri Keuangan terkait kedisiplinan pegawai
sebagaimana dimaksud dalam surat Nomor S-2012/SJ/2012 tanggal 15
Oktober 2012
Adanya arahan dari Menteri Keuangan terkait kedisiplinan
pegawai sebagaimana dimaksud dalam surat Nomor S-
2012/SJ/2012 tanggal 15 Oktober 2012
Tujuan
Agar terhadap PNS di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diduga melakukan
pelanggaran disiplin dapat dilakukan penanganan oleh atasan langsung PNS yang
bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga tidak merugikan hak-
hak PNS yang bersangkutan dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance) serta memberikan kepastian hukum.

Ruang Lingkup

Diberlakukan untuk proses pemeriksaan oleh atasan langsung atas dugaan


pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS (termasuk CPNS) di lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak
KETENTUAN YANG DIATUR
Batas Waktu Pemeriksaan

Administratif • paling lama 2 (dua) bulan

Non Administratif • paling lama 4 (empat) bulan

sejak tanggal diterimanya:


1. data pelanggaran jam kerja dari pejabat yang menangani daftar hadir
elektronik;
2. surat instruksi untuk melakukan pemeriksaan; atau
3. data atau laporan atas dugaan pelanggaran disiplin PNS oleh atasan
langsung.

Pengertian pelanggaran terkait administratif dan pelanggaran terkait


nonadministratif mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
214/PMK.01/2011.
Laporan mengenai tidak terbuktinya
pelanggaran disiplin PNS

Laporan untuk
menyampaikan
Tidak terbukti hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan
bersalah dimaksud kepada
Direktur Jenderal
Pajak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai