Pda
Pda
Tatalaksana
Sebagian besar akan menutup sendiri. Pada bayi premature,
penutupan secara farmakologis dapat dilakukan dengan Ibuprofen
(10 mg/kgBB boleh kemudian diikuti 5 mg/kgBB selama 2-3 hari
setelahnya). Terapi ini tidak responsif terhadap bayi yang matur.
Agen diuretik dan digoksin dapat digunakan bila timbul gejala
gagal jantung. Penutupan secara transkateter dapat dilakukan bila
penutupan secara farmakologis gagal.
Prognosis
Umumnya baik jika tanpa masalah lainnya. Penutupan spontan
terjadi pada usia kurang dari 3 bulan. Jarang pada usia di atas 3
bulan.
Pada dewasa, prognosis tergantung pada kondisi vaskularisasi
paru dan status miokardium apabila kardiomiopati kongestif muncul
sebelum penutupan duktus. Pasien dengan minimal atau hipertensi
pulmonal reaktif dan perubahan miokard terbatas dapat memiliki
kehidupan yang normal.
b. Fistula arterio-vena
Malformasi dengan adanya lesi vaskuler yang menghubungkan
pembuluh darah arteri dan vena karena kegagalan pembentukan
vaskuler saat fase embrio. Malformasi pada kongenital sangat jarang
dan tidak bergejala saat kelahiran, sering di salah diagnosiskan
dengan hemangioma. Patofisiologinya belum sepenuhnya diketahui,
kemungkinan bisa karena genetik dan dapatan karena implikasi.
Kebanyakan adalah intrakranial, kejadian ekstrakranial sangatlah
jarang.
Pulmonary Arterivenous Malformation (PAVM) merupakan
kongenital, tetapi jarang bermanifestasi saat neonatus. PAVM dapat
dicurigai pada neonatus dengan kegagalan tes hiperoksia dan
memiliki struktur jantung normal tanpa disertai hipertensi pulmonal
persisten.
Tatalaksana
Multidisiplin ilmu. Beberapa tatalaksana difokuskan untuk
memperbaiki lesi seperti transcatheter coli embolisasi sebagai terapi
pertama, operasi eksisi, atau kombinasi keduanya.
Prognosis
Sebagian besar dapat regresi secara spontan. Memiliki prognosa
yang sangat baik apabila dikoreksi. Namun, pada lesi besar yang
bertahan bertahun-tahun dapat mengakibatkan dekompensasi jantung
dan kematian.
DAFTAR PUSTAKA