Anda di halaman 1dari 4

Hari Mencuci Tangan Sedunia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Jump to navigationJump to search

Seorang siswa sedang mencuci tangan dengan sabun dalam perayaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun
Sedunia

Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia adalah sebuah kampanye global yang dicanangkan
oleh PBB bekerjasama dengan organisasi-organisasi lainnya baik pihak pemerintah maupun
swasta untuk menggalakkan perilaku mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat sebagai
upaya untuk menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat
berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia.
Pengumuman penunjukkan Hari Mencuci Tangan Dengan Sabun Sedunia pada 15 Oktober
dilakukan pada Pertemuan Tahunan Air Sedunia (Annual World Water Week) yang berlangsung
pada 17-23 Agustus, 2008 di Stockholm[1] seiring dengan penunjukkan
tahun 2008 sebagai Tahun Internasional Sanitasi oleh Rapat Umum PBB. Hari Mencuci Tangan
Dengan Sabun Sedunia diharapkan akan memperbaiki praktik-praktik kesehatan pada umumnya
dan perilaku sehat pada khususnya [2].
Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun sedunia adalah upaya memobilisasi jutaan orang diseluruh
dunia untuk mencuci tangan mereka dengan sabun. Inisyatif ini dikumandangkan oleh PPWH,
Kemitraan Swasta dan Publik untuk Cuci Tangan (Public Private Partnership for Handwshing)
dan didukung oleh PBB [1][2] [3].

Daftar isi
 1Latar belakang
 2Dukungan dan kerjasama antar organisasi

 3Lihat pula

 4Catatan kaki

 5Pranala luar

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Logo resmi Mencuci Tangan Dengan Sabun Sedunia 2008 dalam bahasa Inggris

Salah satu tujuan dari kampanye ini adalah penurunan angka kematian untuk anak-anak dimana
lebih dari 5.000 anak balita penderita diare meninggal setiap harinya diseluruh dunia sebagai
akibat dari kurangnya akses pada air bersih dan fasilitas sanitasi dan pendidikan kesehatan.
Penderitaan dan biaya-biaya yang harus ditanggung karena sakit dapat dikurangin dengan
melakukan perubahan perilaku sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun, yang menurut
penelitian dapat mengurangi angka kematian yang terkait dengan penyakit diare hingga hampir
50 persen.[1]
Disamping itu kampanye juga dimaksudkan sebagai upaya peningkatan pembangunan fasilitas
sanitasi disekolah. Menurut Unicef kurangnya akses untuk air bersih mengakibatkan penurunan
tingkat kehadiran anak perempuan disekolah saat mereka memasuki masa puber, karena tidak
adanya fasilitas sanitasi yang memadai. Akses air bersih dan sanitasi ditenggarai merupakan
dasar penting untuk kehidupan anak-anak diseluruh dunia dilihat dari segi kesehatan,
kelangsungan hidup, dan rasa penghargaan terhadap diri mereka. Penyediaan air bersih dan
perilaku sanitasi yang baik disekolah juga menjadi salah satu cara untuk mencapai Tujuan
Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals).[1]

Mengenal Lebih Jauh


Peringatan Tahunan Hari
Kesehatan Nasional
Pernahkah Anda mendengar tentang hari kesehatan? Sesuai namanya, peringatan
hari kesehatan ditujukan untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Secara
internasional, hari tersebut diperingati setiap tanggal 7 April. Tahun ini, tema
peringatannya adalah Beat Diabetes yang bertujuan mengurangi angka diabetes
sekaligus memberikan kesadaran dan pemahaman lebih pada masyarakat dunia.
Nah, jika secara internasional ada peringatannya sendiri, bagaimana dengan di
negara kita? Ternyata peringatannya juga ada, lho. Berikut detil mengenai Hari
Kesehatan Nasional mulai dari sejarahnya, perayaannya, hingga sudah sejauh
mana pencapaiannya terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
Indonesia.

Sejarah Hari Kesehatan Nasional

Sejarah lahirnya Hari Kesehatan Nasional yang diperingati setiap tanggal 12


November berawal dari upaya pemberantasan penyakit Malaria di Indonesia. Di era
50-an, penyakit Malaria mewabah di Indonesia. Penyakit ini menjangkiti hampir
semua masyarakat di seluruh negeri. Terdapat ratusan ribu orang yang tewas akibat
wabah Malaria tersebut. Akibat banyaknya korban yang jatuh, pemerintah kemudian
segera mengambil tindakan dengan melakukan beragam upaya untuk membasmi
Malaria.

Upaya pembasmian penyakit Malaria dimulai tepatnya pada tahun 1959 dengan
dibentuknya Dinas Pembasmian Malaria oleh pemerintah. Empat tahun kemudian,
yaitu pada tahun 1963, namanya kemudian diganti menjadi Komando Operasi
Pembasmian Malaria yang disingkat menjadi KOPEM. Upaya pembasmian ini
dilakukan oleh pemerintah dengan dibantu organisasi kesehatan dunia WHO dan
USAID. Dengan dilakukan upaya pemberantasan Malaria tersebut, pemerintah
berharap Malaria bisa benar-benar diberantas.

Bentuk upaya pemberantasan penyakit Malaria sendiri dilakukan dengan


menggunakan obat jenis DDT. Penyemprotan obat ini dilakukan secara massal ke
rumah-rumah penduduk yang ada di pulau Jawa, Bali dan Lampung. Presiden
Soekarno yang menjabat sebagai Presiden RI kala itu, melakukan penyemprotan
pertama secara simbolis pada tanggal 12 November 1959, bertempat di desa
Kalasan, Yogyakarta. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari
Kesehatan Nasional (HKN) untuk diperingati setiap tahunnya.

Perayaan Hari Kesehatan Nasional

Perayaan Hari Kesehatan Nasional pada 12 November pertama kali diperingati di


tahun 1959. Saat itu dilakukan penyemprotan nyamuk Malaria secara simbolis oleh
Presiden Soekarno. Usai penyemprotan secara simbolis dilakukan, penyuluhan pun
diberikan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya
penyakit Malaria dan agar mereka lebih waspada terhadapnya. Di tahun-tahun
berikutnya, Hari Kesehatan Nasional (HKN) terus diperingati dengan tujuan
memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan untuk masyarakat Indonesia.

Tema perayaan Hari Kesehatan Nasional setiap tahunnya berbeda-beda. Namun,


tentu saja dengan tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat Indonesia sekaligus pemahaman mereka akan pentingnya hidup sehat.
Biasanya, akan ada beragam kegiatan yang dilakukan guna meramaikan acara yang
diawali oleh pembukaan dari Menteri Kesehatan ini. Seperti pada peringatan tanggal
12 November 2015 lalu, terdapat beragam kegiatan yang dilakukan mulai dari lomba
jurnalistik, lomba fotografi, kegiatan ilmiah dengan menggelar simposium bertema
kesehatan, sampai upacara dan tabur bunga untuk mengenang jasa para
pahlawan.
Terlepas dari bentuk acara dan jenis kegiatan yang ada di dalamnya, perayaan Hari
Kesehatan Nasional sendiri tidak akan berjalan dengan mulus tanpa dukungan
semua pihak. Diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dengan
kepala daerah, dunia usaha, sampai dengan organisasi kemasyarakatan agar
persiapan acara bisa dilakukan dengan baik. Dukungan masyarakat juga diperlukan
dengan berpartisipasi langsung selama acara, baik dengan mengikuti lomba atau
hanya sekadar hadir untuk mendengarkan talk show tentang kesehatan yang
biasanya diberikan.

Pencapaian Hari Kesehatan Nasional

Menyongsong perayaan Hari Kesehatan Nasional yang ke-52 pada tanggal 12


November 2016 mendatang, marilah kita mengkaji kembali apa yang sudah berhasil
dicapai dengan adanya perayaan tersebut. Berdasarkan data dari Departemen
Kesehatan, saat ini masyarakat sudah semakin mudah untuk mengakses fasilitas
kesehatan. Terbukti dengan adanya peningkatan pelayanan kesehatan di berbagai
daerah, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah. Selain peningkatan
pelayanan kesehatan, infrastruktur fasilitas kesehatan pun sudah semakin memadai.
Untuk daerah-daerah terpencil, bahkan pemerintah sudah menyediakan flying doctor
dan rumah sakit bergerak, sehingga pelayanan kesehatan juga bisa menjangkau
daerah-daerah tersebut.

Peningkatan pelayanan kesehatan beserta infrastrukturnya tersebut diharapkan


dapat semakin meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia. Selain
itu, pemahaman masyarakat akan pentingnya hidup sehat juga diharapkan semakin
meningkat, seiring dengan terus diadakannya peringatan Hari Kesehatan Nasional.
Di setiap perayaan biasanya juga akan diberikan penghargaan khusus bagi mereka
yang berjasa dalam hal meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di sekitar
tempat tinggalnya. Pemberian penghargaan tersebut tentunya bisa memotivasi
masyarakat untuk terus melakukan yang terbaik guna tercapainya peningkatan
kualitas kesehatan di negeri ini. Nah, sudah siapkah Anda untuk ikut berpartisipasi
dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini? Ingat, partisipasi dan
dukungan Anda sangat berharga demi tercapainya masyarakat Indonesia yang lebih
sehat.

Sumber:
 promkes.depkes.go.id/hari-kesehatan-nasional/
 m.antaranews.com/berita/530055/hari-kesehatan-nasional-ke--51-tahun-2015-
dimeriahkan-rangkaian-kegiatan-kesehatan

Diakses pada 16 Juni 2016

Berbagi artikel ini

Anda mungkin juga menyukai