Pertahanan Nasional Sampai Orde Reformasi
Pertahanan Nasional Sampai Orde Reformasi
Pertahanan Nasional Sampai Orde Reformasi
Tuntutan rakyat akan perlakuan yang lebih adil mengenai tanah bertambah besar. Selama
rezim Orde Baru, berbagai peraturan pertanahan bukannya diselaraskan dengan asas dan tujuan
Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA), tetapi malah dibelokan demi sebuah target
pertumbuhan ekonomi. Ada beberapa kesalahan Orde Lama. Pertama, terlalu berorientasi
politik. Politik yang jadi panglima. Sementara hukum tidak bisa ditegakkan karena waktu itu
demi tujuan politik, hukum harus menyesuaikan. Kedua, tidak ada stabilitas politik, karena
waktu itu banyak sekali partai politik dan masing-masing memiliki asas sendiri-sendiri, cita-
citanya sesuai dengan asasnya dan kalau perlu untuk mencapai cita-citanya menghancurkan
partai lain. Ketiga, pemerintah sangat otoritas apalahi perekonomian pada saat itu morat-marit.
Sebagaimana diketahui peningkatan jumlah penduduk yang tinggi dan penyebaran yang
tidak merata, telah menimbulkan masalah penggunaan tanah yang tidak teratur dan tidak
efisien, serta seing menimbulkan pertentangan kepentingan dalam penggunaan tanah
(sebagai pelaksana Pasal 14 UUPA).
2. Bidang Hak Atas Tanah
Sebagai pelaksanaan dari ketentuan Pasal 50 ayat (1) UUPA perlu disusun RUU tentang
Hak Milik atas Tanah. Dalam upaya penyiapan RUU ini telah diadakan kerjasama
dengan Universitas Padjajadjaran. Sebagai pelaksanaan dari Pasal 50 ayat (2) sudah
disiapkan Rancangan Peaturan Pemerintah tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan dan Hak Pakai, yang masi dibahas pada tingkat antardepartemen.
(1) Pelaksanaan Pasal 10 ayat (1), pengeculian dari Pasal 10 ayat (1).
Pasal 10 ayat (1)“mengatur setiap orang dan badan hukum yang mempunyai ha katas
tanah pertanian pada asasnya diwajibkan mengerjakan atau mengusahakannya
sendiri secara aktif, dengan mencegah cara-cara pemerasan”.