Anda di halaman 1dari 4

HAK ASASI MANUSIA

Contoh HAM dalam Islam

Hak Hidup

Contoh pelaksanaan : menghargai hak hidup yang dapat kita lakukan adalah dengan tidak melakukan
kekerasan, tidak mengganggu ketenangan hidup orang lain, tidak menyakiti diri sendiri, dan lainnya.

Hak Kebebasan Beragama dan Kebebasan Pribadi

Contoh pelaksanaan : menghargai menghargai hak kebebasan beragama dan kebebasan pribadi yang
dapat kita lakukan adalah dengan saling bertolerasi dalam beribadah sesuai kepercayaan masing-
masing, menghargai hari-hari besar keagamaan, dan lainnya.

Hak Bekerja

Konsep HAM dalam Pandangan Islam

Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum dikenal. Sebab seluruh
hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang tidak boleh diabaikan. Rasulullah saw
pernah bersabda: "Sesungguhnya darahmu, hartamu dan kehormatanmu haram atas kamu." (HR.
Bukhari dan Muslim). Maka negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi ini,
melainkan mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-hak ini.

Dalam Islam memandang semua manusia sama dan mempunyai kedudukan yang sama, satu-satunya
keunggulan yang dinikmati seorang manusia atas manusia lainya hanya ditentukan oleh tingkat
ketakwaannya. . Sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al- Hujarat ayat 13, yang artinya sebagai
berikut : “Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, dan Kami
jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang
paling mulia di antara kaum adalah yang paling takwa.”

Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Manusia adalah prinsip-prinsip moral atau norma-norma, yang menggambarkan standar
tertentu dari perilaku manusia, dan dilindungi secara teratur sebagai hak-hak hukum dalam hukum kota
dan internasional. Mereka umumnya dipahami sebagai hal yang mutlak sebagai hak-hak dasar "yang
seseorang secara inheren berhak karena dia adalah manusia, "dan yang" melekat pada semua manusia
"terlepas dari bangsa, lokasi, bahasa, agama, asal-usul etnis atau status lainnya. Ini berlaku di mana-
mana dan pada setiap kali dalam arti yang universal, dan ini egaliter dalam arti yang sama bagi setiap
orang.

HAK ASASI MANUSIA (HAM)

DALAM PANDANGAN ISLAM


Thank you!

Lima hal pokok dalam al-huquq al-insaniyah fi al-islam (hak-hak asasi manusia dalam Islam) yang harus
dijaga oleh setiap individu, yaitu:

1. hifdzu al-din (penghormatan atas kebebasan beragama),

2. hifdzu al-mal (penghormatan atas harta benda),

3. hifdzu al-nafs wa al-‘ird (penghormatan atas jiwa, hak hidup dan kehormatan individu)

4. hifdzu al-‘aql (penghormatan atas kebebasan berpikir)

5. hifdzu al-nasl (keharusan untuk menjaga keturunan).

Hak Pemilikan

Contoh pelaksanaan : menghargai hak pemilikan yang dapat kita lakukan adalah dengan menghargai
harta milik orang lain, tidak merampas hak atau barang yang milik orang lain, dan lainnya.

Hak Berkeluarga

Contoh pelaksanaan : menghargai hak berkeluarga yang dapat kita lakukan adalah dengan melakukan
pernikahan sah sesuai ketentuan islam, saling menghargai dan tidak mengganggu rumah tangga orang
lain, dan lainnya.

Hak Persamaan

Contoh pelaksanaan : menghargai hak persamaan yang dapat kita lakukan adalah dengan berteman
dengan semua kalangan, tidak membeda-bedakan, dan lainnya.

3. Terdahulu

Piagam HAM dunia pertama kali ada pada tahun 1215 M atau diabad ke 13 Masehi. Sedangkan islam
mengenal konsep dan piagam HAM sejak awal munculnya Islam.

4. Perlindungan HAM dan Jaminannya

Dalam piagam HAM dan juga perlindungan internasional tidak ada kecuali hanya himbauan etika dan
usaha-usaha yang belum sampai pada batas pelaksanaan dilapangan. Himbauan-himbauan ini pada
hakekatnya hanya diatas kertas aja. Peletaknya memainkannya sesuka hati, syahwat dan
kepentingannya saja. Sedangkan dalam Islam, Ham tersebut adalah anugerah Allah kepada manusai
sebagai pelindung dan penjamin.
5. Penerapannya

Dalam kehidupan sehari-hari dapat kia lihat bahwa konsep HAM barat memberikan kebebasan yang
sebebas-bebasnya seperti bagaimana cara mereka berpakaian, gaya hidup yang hedonisme, pergaulan
bebas dan sebagainya. Islam melarang hal yang demikian bukan berarti islam melanggar HAM. Tetapi
dalam komsep HAM Islam ada banyak hal yang perlu diperhatikan dengan dasar Al Qur’an dan Hadist.
Hal tersebut dimaksudkan agar manusia tidak terjerumus dalam kesenangan semata, melindungi
manusia agar tetap menjadi insane yang mulia.

PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN

Kemampuan menguasai ilmu pengetahuan secara intergratif boleh menjadikan kita memiliki kekuatan
pengetahuan yang pelbagai dan semasa supaya kecemerlangan intelektual dapat dikembangkan,
kekuatan peribadi dapat ditampilkan dan ketangkasan jasmani dapat dibangunkan. Proses ini perlu bagi
melahirkan insan seimbang dan harmonis seperti yang terdapat dalam matlamat Falsafah Pendidikan
Negara kita. Ini bertepatan dengan firman Allah SWT dalam al-qur’an surah al-Mujaadalah: 11.
Maksudnya:

“Dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan agama (dari kalangan kamu) – beberapa darjat . Dan
(ingatlah), Allah maha mendalam pengetahuanNya tentang apa yang kamu lakukan”.

Dalam mana-mana sejarah masyarakat yang maju dan bertamadun ianya tidak akan berlaku tanpa
menjadikan ilmu sebagai sumbernya. Tamadun Baghdad dan Tamadun Andalusia menjadi contoh nyata
bagaimana ilmu yang integratif mampu menyumbang ke arah pembangunan tamadun Barat dan Timur.

Dalam menghadapi cabaran globalisasi dan cabaran semasa, faktor ilmu intergratif, kemajuan sains dan
teknologi sewajarnya menjadi fokus bagi melahirkan sumber tenaga manusia yang bukan sahaja
mempunyai ilmu dan ketrampilan tetapi juga memiliki nilai-nilai murni yang sifatnya menyumbang
terhadap pembangunan negara, bangsa dan manusia sejagat.

Melalui pengukuhan ilmu fardu ain yang dilengkapkan dengan penguasaan ilmu fardu kifayah, hasrat
untuk mencapai kecemerlangan terbuka luas. Melalui system pendidikan yang melengkapi dwi
pengkhususan dan double Major, kita boleh melahirkan sumber tenaga yang mampu menerajui
program pembangunan negara dan ummah.

Usaha penggalian dan penerokaan serta penemuan ilmu sains dan teknologi amat digalakkan dalam
tradisi Islam. Amat disedari umat Islam ketinggalan dalam penguasaan sains dan teknologi pada masa
kini. Sewajarnya usaha pengkajian dan penyelidikan (tadabbur) dijadikan matlamat keilmuan supaya
asas pembangunan intelek, rohani dan jasmani dapat berlaku secara seimbang, menyeluruh dan teratur.
Ini bertepatan dengan firman Allah dalam surah a-li ‘Imraan : 190. Maksudnya :

"Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi, dan pada pertukaran malam dan siang, ada tanda-
tanda(kekuasaan, kebijaksanaan, dan keluasan rahmat Allah) bagi orang-orang yang berakal."

Anda mungkin juga menyukai