kesehatan adalah proses peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan yang disertai dengan upaya memfasilitasi perubahan perilaku dan merupakan program kesehatan yang dirancang uuntuk membawa perbaikan atau perubahan dalam indivudu, masyarakat, dan lingkungan. Menurut Ottawa Charter, Promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Wahid Ikhbal Mubarak dan Nurul Cahyatin (2009) Sebenarnya istilah promosi kesehatan adalah perwujudan dari perubahan konsep pendidikan kesehatan yang secara structural tahun 1984 WHO dalam salah satu divisinya, yaitu Divisi Pendidikan Kesehatan (Division Health Education) diubah menjadi Divisi Promosi Kesehatan dan Pendidikan (Division on Health Promotion and Education). Konsep ini oleh Departemen Kesehatan RI tahun 2000 mulai disesuaikan dengan merubah Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat menjadi Direktoral Promosi Kesehatan dan sekarang menjadi Pusat Promosi Kesehatan. Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan pada masa lalu, dimana dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat dalam hal pemberian dan peningkatan pedngetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan saja, melainkan juga upaya bagaimana mampu menjembatani adanya perubahan perilaku seseorang. Hal ini berarti promosi kesehatan merupakan program kesehatan yang dirancang untuk membawa perbaikan berupa perubahan perilaku, baik didalam masyarakat maupun lingkungan organisasi, lingkungan fisik, non fisik, social, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya.
B. Konsep Dasar Promosi Kesehatan menurut para ahli:
a. Lawrence Green (1984)
Lawrence Green mendefinisi promosi kesehatan sebagai berikut: Promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Dari batasan ini jelas, bahwa promosi kesehatan adalah pendidikan kesehatan plus, atau promosi kesehatan adalah lebih dari pendidikan kesehatan. Promosi kesehatan bertujuan untuk menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Menurut teori Lawrence Green (1980) disitasi Notoatmodjo, 2003 bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan dan tradisi sebagai faktor predisposisi disamping faktor pendukung seperti lingkungan fisik, prasarana dan faktor pendorong yaitu sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya.
Teori klasik oleh Blum (1974) mengatakan bahwa ada 4
determinan utama yang mempengaruhi derajat kesehatn individu, kelompok/masyarakat. Empat determinan tersebut secara berturut- turut besarnya pengaruh terhadap kesehatan adalah: 1. Lingkungan : berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik / anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan, pekerjaan) 2. Perilaku yang meliputi : sikap, kebiasaan, tingkah laku 3. pelayanan kesehatan : promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasigenetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia 4. Keturunan atau herediter : gen, hereditas yang menjadi sifat dasar setiap individu
Faktor-faktor atau determinan yang menentukan atau
mempengaruhi kesehatan baik individu, kelompok atau masyarakat ini, dalam piagam Ottawa disebut persyaratan untuk kesehatan terdapat 9 faktor, yakni: 1. Perdamaian atau kemakmuran 2. Tempat tinggal 3. Pendidikan 4. Makanan 5. Pendapatan 6. Ekosisten yang stabil dan seimbang 7. Sumber daya yang berkesinambungan 8. Keadilan sosial 9. Pemerataan
C. Tujuan Promosi Kesehatan
Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar menyampaikan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan agar masyarakat mengetahui dan berperilaku hidup sehat, tetapi juga bagaimana mampu memelihara dan meningakatkan kesehatannya. Upaya memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau diarahkan kepada faktor perilaku dan faktor non perilaku (lingkungan dan pelayanan). Pendekatan terhadap faktor perilaku adalah promosi atau pendidikan kesehatan. Sedangkan, pendekatan terhadap faktor non perilaku adalah dengan perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan lingkungan sosial budaya, serta peningkatan pelayanan kesehatan. Tujuan promosi kesehatan tercantum dalam UU kesehatan RI No. 36 tahun 2009. Peraturan perundang-undangan tersebut mengatur secara jelas, cermat, dan lengkap setiap aspek kesehatan.Mulai dari pengertian-pengertian penting dalam hukum kesehatan, asas dan tujuan, hak dan kewajiban, tanggung jawab pemerintah, sumber daya di bidang kesehatan, upaya kesehatan, kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia, dan penyandang cacat, gizi, kesehatan jiwa, penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, pengelolaan kesehatan, informasi kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta masyarakat, badan pertimbangan kesehatan, pembinaan dan pengawasan, dan berbagai hal lain yang terkait dengan kesehatan yang diatur dalam tiap babnya.
Menurut Green (1991) dalam Maulana, 2009, tujuan
promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan yaitu: a. Tujuan Program Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang, contohnya mortalitas akibat kecelakaan kerja pada pekerja menurun 50 % setelah promosi kesehatan berjalan lima tahun. b. Tujuan Pendidikan Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. Tujuan ini merupakan tujuan jangka menengah, contohnya : cakupan angka kunjungan ke klinik perusahaan meningkat 75% setelah promosi kesehatan berjalan tiga tahun. c. Tujuan Perilaku Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan. Tujuan ini bersifat jangka pendek, berhubungan dengan pengetahuan, sikap, tindakan, contohnya: pengetahuan pekerja tentang tanda-tanda bahaya di tempat kerja meningkat 60% setelah promosi kesehatan berjalan 6 bulan.
D. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Menurut Keleher,et.al, (2007) terdapat 10 (sepuluh) area tindakan promosi kesehatan, yaitu : 1. Membangun kebijakan kesehatan public 2. Menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan 3. Memberdayakan masyarakat 4. Mengembangkan kemampuan personal 5. Beroriantasi pada layanan kesehatan 6. Meningkatkan investasi kesehatan dan ketidak adilan social 7. Meningkatkan konsolidasi dan memperluas kerja sama untuk kesehatan 8. Meningkatkan kemampuan masyarakat 9. Infrastruktur yang kuat untuk promosi kesehatan
E. Sasaran Promosi Kesehatan
Nesi Novita dan Yunetra Franciska (2011) Promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, maka sasaran langsung promosi kesehatan adalah masyarakat. Namun demikian, dikarenakan kebatasan sumberdaya yang ada, tidak akan efektif apabila upaya promosi kesehatan langsung ditujukan ke masyarakat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penahapan sasaran promosi kesehatan. Sasaran promosi kesehatan dibagi dalam tiga kelompok sasaran yaitu sebagai berikut. a. Sasaran Primer (primary target) Masyarakat pada umumnya menjadi sasarang langsung promosi kesehatan, misalnya: kepala keluarga untuk masalah kesehatan uum, ibu hamil dan ibu menyusui untuk masalah kesehatan ibu dan anak (KIA), anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan lain-lain. Upaya promosi ini sejalan dengan strategi promosi kesehatan pemberdayaan masyarakat (empowerment). b. Sasaran sekunder (secondary target) Para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat disebut sasaran sekunder. Dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat di sekitarnya. Selain itu, apabila sasaran sekunder berpeilaku sehat sebagai hasil dari pendidikan kesehatan yang diterimanya, dapat dijadikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat di sekitarnya. Upaya promosi kesehatan ini sejalan dengan strategi promosi kesehatan dukungan social (social support). c. Sasaran tersier (tertiary target) Sasaran tersier adalah para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik ditingkat puasat maupun daerah. Dengan kebijakan- kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh sasaran tersier akan mempunyai dampak terhadap perilaku masyarakat selaku sasaran primer promosi kesehatan dan tokoh masyarakat selaku sasaran sekunder promosi kesehatan. Upaya promosi kesehatan ini sejalan dengan strategi global promosi kesehatan yaitu advokasi (advocacy).