Anda di halaman 1dari 6

BAB I

KONSEP PROMOSI KESEHATAN


A. Definisi Promosi Kesehatan

Nesi Novita dan Yunetra Franciska (2011) Promosi


kesehatan adalah proses peningkatan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan yang disertai dengan upaya memfasilitasi
perubahan perilaku dan merupakan program kesehatan yang
dirancang uuntuk membawa perbaikan atau perubahan dalam
indivudu, masyarakat, dan lingkungan. Menurut Ottawa Charter,
Promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap
masyarakat sehingga mau dan mampu untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Wahid Ikhbal Mubarak dan Nurul Cahyatin (2009)
Sebenarnya istilah promosi kesehatan adalah perwujudan dari
perubahan konsep pendidikan kesehatan yang secara structural
tahun 1984 WHO dalam salah satu divisinya, yaitu Divisi
Pendidikan Kesehatan (Division Health Education) diubah menjadi
Divisi Promosi Kesehatan dan Pendidikan (Division on Health
Promotion and Education). Konsep ini oleh Departemen
Kesehatan RI tahun 2000 mulai disesuaikan dengan merubah Pusat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat menjadi Direktoral Promosi
Kesehatan dan sekarang menjadi Pusat Promosi Kesehatan.
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan
kesehatan pada masa lalu, dimana dalam konsep promosi
kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat dalam hal
pemberian dan peningkatan pedngetahuan masyarakat dalam
bidang kesehatan saja, melainkan juga upaya bagaimana mampu
menjembatani adanya perubahan perilaku seseorang. Hal ini berarti
promosi kesehatan merupakan program kesehatan yang dirancang
untuk membawa perbaikan berupa perubahan perilaku, baik
didalam masyarakat maupun lingkungan organisasi, lingkungan
fisik, non fisik, social, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya.

B. Konsep Dasar Promosi Kesehatan menurut para ahli:

a. Lawrence Green (1984)


Lawrence Green mendefinisi promosi kesehatan sebagai
berikut: Promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi
pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi,
politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan
perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
Dari batasan ini jelas, bahwa promosi kesehatan adalah
pendidikan kesehatan plus, atau promosi kesehatan adalah lebih
dari pendidikan kesehatan. Promosi kesehatan bertujuan untuk
menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkungan yang
kondusif bagi kesehatan.
Menurut teori Lawrence Green (1980) disitasi Notoatmodjo,
2003 bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan
ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan dan tradisi
sebagai faktor predisposisi disamping faktor pendukung seperti
lingkungan fisik, prasarana dan faktor pendorong yaitu sikap dan
perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya.

Teori klasik oleh Blum (1974) mengatakan bahwa ada 4


determinan utama yang mempengaruhi derajat kesehatn individu,
kelompok/masyarakat. Empat determinan tersebut secara berturut-
turut besarnya pengaruh terhadap kesehatan adalah:
1. Lingkungan : berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia
(organik / anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri,
microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan,
pekerjaan)
2. Perilaku yang meliputi : sikap, kebiasaan, tingkah laku
3. pelayanan kesehatan : promotif, perawatan, pengobatan,
pencegahan kecacatan, rehabilitasigenetik, yang merupakan faktor
bawaan setiap manusia
4. Keturunan atau herediter : gen, hereditas yang menjadi sifat
dasar setiap individu

Faktor-faktor atau determinan yang menentukan atau


mempengaruhi kesehatan baik individu, kelompok atau
masyarakat ini, dalam piagam Ottawa disebut persyaratan untuk
kesehatan terdapat 9 faktor, yakni:
1. Perdamaian atau kemakmuran
2. Tempat tinggal
3. Pendidikan
4. Makanan
5. Pendapatan
6. Ekosisten yang stabil dan seimbang
7. Sumber daya yang berkesinambungan
8. Keadilan sosial
9. Pemerataan

C. Tujuan Promosi Kesehatan


Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar menyampaikan
pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan agar masyarakat
mengetahui dan berperilaku hidup sehat, tetapi juga bagaimana
mampu memelihara dan meningakatkan kesehatannya.
Upaya memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau
diarahkan kepada faktor perilaku dan faktor non perilaku
(lingkungan dan pelayanan). Pendekatan terhadap faktor perilaku
adalah promosi atau pendidikan kesehatan. Sedangkan, pendekatan
terhadap faktor non perilaku adalah dengan perbaikan lingkungan
fisik dan peningkatan lingkungan sosial budaya, serta peningkatan
pelayanan kesehatan.
Tujuan promosi kesehatan tercantum dalam UU kesehatan
RI No. 36 tahun 2009. Peraturan perundang-undangan tersebut
mengatur secara jelas, cermat, dan lengkap setiap aspek
kesehatan.Mulai dari pengertian-pengertian penting dalam hukum
kesehatan, asas dan tujuan, hak dan kewajiban, tanggung jawab
pemerintah, sumber daya di bidang kesehatan, upaya kesehatan,
kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia, dan penyandang
cacat, gizi, kesehatan jiwa, penyakit menular dan tidak menular,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, pengelolaan kesehatan,
informasi kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta
masyarakat, badan pertimbangan kesehatan, pembinaan dan
pengawasan, dan berbagai hal lain yang terkait dengan kesehatan
yang diatur dalam tiap babnya.

Menurut Green (1991) dalam Maulana, 2009, tujuan


promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan yaitu:
a. Tujuan Program
Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa
pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode tertentu
yang berhubungan dengan status kesehatan. Tujuan program ini
juga disebut tujuan jangka panjang, contohnya mortalitas akibat
kecelakaan kerja pada pekerja menurun 50 % setelah promosi
kesehatan berjalan lima tahun.
b. Tujuan Pendidikan
Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku
yang diinginkan. Tujuan ini merupakan tujuan jangka menengah,
contohnya : cakupan angka kunjungan ke klinik perusahaan
meningkat 75% setelah promosi kesehatan berjalan tiga tahun.
c. Tujuan Perilaku
Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi
masalah kesehatan. Tujuan ini bersifat jangka pendek,
berhubungan dengan pengetahuan, sikap, tindakan, contohnya:
pengetahuan pekerja tentang tanda-tanda bahaya di tempat kerja
meningkat 60% setelah promosi kesehatan berjalan 6 bulan.

D. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan


Menurut Keleher,et.al, (2007) terdapat 10 (sepuluh) area
tindakan promosi kesehatan, yaitu :
1. Membangun kebijakan kesehatan public
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan
3. Memberdayakan masyarakat
4. Mengembangkan kemampuan personal
5. Beroriantasi pada layanan kesehatan
6. Meningkatkan investasi kesehatan dan ketidak adilan social
7. Meningkatkan konsolidasi dan memperluas kerja sama
untuk kesehatan
8. Meningkatkan kemampuan masyarakat
9. Infrastruktur yang kuat untuk promosi kesehatan

E. Sasaran Promosi Kesehatan


Nesi Novita dan Yunetra Franciska (2011) Promosi
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat,
maka sasaran langsung promosi kesehatan adalah masyarakat.
Namun demikian, dikarenakan kebatasan sumberdaya yang ada,
tidak akan efektif apabila upaya promosi kesehatan langsung
ditujukan ke masyarakat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan
penahapan sasaran promosi kesehatan. Sasaran promosi kesehatan
dibagi dalam tiga kelompok sasaran yaitu sebagai berikut.
a. Sasaran Primer (primary target)
Masyarakat pada umumnya menjadi sasarang langsung promosi
kesehatan, misalnya: kepala keluarga untuk masalah kesehatan
uum, ibu hamil dan ibu menyusui untuk masalah kesehatan ibu dan
anak (KIA), anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan lain-lain.
Upaya promosi ini sejalan dengan strategi promosi kesehatan
pemberdayaan masyarakat (empowerment).
b. Sasaran sekunder (secondary target)
Para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat disebut
sasaran sekunder. Dengan memberikan pendidikan kesehatan
kepada kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat di sekitarnya. Selain itu, apabila sasaran
sekunder berpeilaku sehat sebagai hasil dari pendidikan kesehatan
yang diterimanya, dapat dijadikan contoh atau acuan perilaku sehat
bagi masyarakat di sekitarnya. Upaya promosi kesehatan ini
sejalan dengan strategi promosi kesehatan dukungan social (social
support).
c. Sasaran tersier (tertiary target)
Sasaran tersier adalah para pembuat keputusan atau penentu
kebijakan baik ditingkat puasat maupun daerah. Dengan kebijakan-
kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh sasaran tersier
akan mempunyai dampak terhadap perilaku masyarakat selaku
sasaran primer promosi kesehatan dan tokoh masyarakat selaku
sasaran sekunder promosi kesehatan. Upaya promosi kesehatan ini
sejalan dengan strategi global promosi kesehatan yaitu advokasi
(advocacy).

Anda mungkin juga menyukai