Anda di halaman 1dari 14

13.1. Analisis Mengenai Perekonomian Dunia.

Kata “globalisasi”diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal atau
internasional. Dari arti katanya sendiri dapat dikatakan bahwa globalisasi adalah satu proses
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarmanusia dan antar bangsa di seluruh dunia
melalui aliran modal (investasi), tenaga kerja, perdagangan, dan interaksi lainnya seperti
perjalanan, budaya populer,dan lain-lain sehingga batas-batas negara menjadi bias.
Aliran modal. Aliran modal dari luar negeri sudah terjadi sejak jaman penjajahan Belanda
melalui penanaman modal oleh perusahaan asing Belanda di Indonesia termasuk di bidang
transportasi, perdagangan, perkebunan, perbankan, dan sebagainya. Pada masa pemerintahan
Sukarno diadakan nasionlaisasi terhadap perusahaan asing (terutama milik swasta asing Belanda)
dan tidak diperkenankan modal asing masuk ke Indonesia yang dilaksanakan sekitar tahun
1957/58. Pada masa pemerintahan Suharto, Suharto mengundangkan UUPMA (Undang-Undang
Penanaman Modal Asing) pada tahun 1971, yang berarti mengundang pengusaha asing untuk
beroperasi di Indonesia serta aliran modal asing mulai masuk ke Indonesia baik dari perusahaan
swasta maupun pemerintah itu sendiri. Sehingga dengan demikian aliran malah berlebihan dan
kurang pengawasan sehingga mengakibatkan krisis moneter pada tahun 1997/1998. Setelah krisis
sampai sekarang, investasi asing diatur dengan lebih ketat dari sebelumnya.
Aliran tenaga kerja. Yang dimaksud di sini adalah aliran manusia untuk mencari kerja
baik di dalam negeri maupun masuk dan ke luar negeri. Dalam hal aliran di dalam negeri, tenaga
kerja umumnya bebas bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun walaupun akhir-akhir
ini makin banyak warga Indonesia yang bekerja di luar negeri masih lebih banyak lagi yang
terpaksa harus menjadi tenaga kerja gelap di luar negeri. Demikian juga halnya pekerja asing di
Indonesia, tidak sedikit jumlah orang asing yang secara ilegal bekerja di Indonesia. Ini adalah
keadaaan umum di semua negara di dunia bahwa aliran masuk tenaga kerja menghadapi berbagai
kendala.
Aliran barang (perdagangan). Keadaan yang normal di masa lalu mengenai aliran barang
ke luar masuk satu negara adalah adanya berbagai hambatan tarif dan nontarif. Hal ini umum
terjadi di Indonesia, meskipun tampaknya sudah semakin berkurang karena berbagai negosiasi
dagang yang diikuti oleh Indonesia. Aliran barang antar daerah di dalam negeri untuk produksi
nasional sering menghadapi berbagai pungutan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah maupun
oleh oknum tertentu (pungutan liar).
Interaksi lainnya. Yang dimaksudkan di sini adalah aliran informasi karena kemajuan
teknologi seperti televisi, radio, media cetak, telepon genggam, internet, literatur, pariwisata, dan
sebagainya sehingga masyarakat satu negara dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan
pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, dan dunia menjadi satu
unit yang utuh.
Kebaikan globalisasi. Adapun kebaikan globalisasi yaitu,
 Meningkatkan Produksi Global..
 Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam satu negara.
 Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
 Meningkatkan akses akan modal dan teknologi yang lebih baik.
 Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
Keburukan globalisasi. Adapun keburukan dari globalisasi yaitu,
 Menghambat pertumbuhan sektor industri
 Memperburuk neraca pembayaran
 Sektor keuangan semakin tidak stabil
 Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Tidak sedikit orang yang menganggap globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam
bentuknya yang paling mutakhir. Pandangan negatif ini sudah ada sejak kemerdekaan saat era
Presiden Sukarno. Tetapi banyak orang yang lebih menekankan pada kebaikan dari globalisasi.
Seperti pada era Presiden Suharto yang malah mengundangkan UUPMA pada tahun 1971.
Pandangan ini, sampai batas terentu, masih berlaku sampai sekarang dan barangkali masih terus
berjalan untuk masa mendatang.

13.2. Analisa Mengenai GATT dan Tindakan Antisipasi.


Pada tahun 1944 sekitar 24 negara bertemu di Bretton Woods New Hampshire dalam satu
konferensi yang diprakarsai oleh UN Conferencee on Trade and Employment untuk memetakan
strategi pasca perang dalam membangun kembali perekonomian dunia. Dari konferensi ini pada
tahun 1947 dibentuk tiga organisasi Internasional, salah satunya adalah the General Agreement on
Tarrifs and Trade (GATT). Perlu diingat bahwa GATT itu bukanlah organisasi, melainkan hanya
berupa kesepakatan walaupun menempati kantor sekretariat di the Centre William Rappard,
Geneva, Swiss.

1
Prinsip-prinsip yang mendasari kesepakatan pada GATT adalah bahwa perdagangan
seharusnya:
 Tanpa diskriminasi, satu negara seharusnya tidak melakukan diskriminasi di antara partner
dagangnya dalam hal tarif.
 Perdagangan yang lebih bebas, pengurangan hambatan dagang melalui negosiasi.
 Perdagangan terprediksi, yang artinya pengusaha asing, investor, dan pemerintah harus
mempunyai keyakinan bahwa hambatan perdagangan tidak diubah seenaknya saja.
 Lebih kompetitif, yang berarti satu negara seharusnya tidak melaksanakan praktek dagang
yang tidak jujur seperti subsidi ekspor dan dumping.
 Lebih menguntungkan negara terbelakang, dengan memberikan kelonggaran tertentu,
perlakuan khusus, dan memberikan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri.
GATT secara berkala melakukan negosiasi untuk merumuskan kesepakatan dagang baru
yang harus dipatuhi oleh semua negara anggota. Rangkaian kesepakatan tersebut dikenal dengan
istilah putaran (round). Umumnya, setiap kesepakatan mengikat negara anggota untuk mengurangi
tarif tertentu. Biasanya kesepakatan tertentu dengan pengecualian dan modifikasinya.
1) Putaran Geneva, pada April 1947 diikuti oleh 23 negara dengan topik yang disepakati,
pengurangan tarif dan menghasilkan 45.000 konsesi tarif yang mencakup perdagangan dengan
nilai sekitar $10 miliar.
2) Putaran Annecy, pada tahun 1949 diikuti 26 negara, dengan topik yang disepakati,
pengurangan tarif yang menghasilkan sekitar 5000 konsesi tarif.
3) Putaran Torquay, pada tahun 1950 diikuti oleh 38 negara, dengan hasil 8700 konsesi tarif
sehingga menjadi tiga seperempat dari semua tarif yang berlaku pada tahun 1948.
4) Putaran Geneva II, pada tahun 1956 diikuti 26 negara dengan hasil penurunan tarif senilai
$2,5 miliar dan penerimaan Jepang sebagai anggota.
5) Putaran Dillon, pada tahun 1960-1962 diikuti 26 negara di Geneva dengan hasil pengurangan
tarif dengan nilai lebih dari $4,9 miliar, serta pendirian European Economic Community (EEC)
6) Putaran Tokyo, pada 1973-1979 diikuti 102 negara dengan hasil konsesi tarif seharga $190
miliar.
7) Putaran Uruguay, pada 1986-1993 diikuti oleh 123 negara dengan hasil pendirian WTO
(World Trade Organization) yang menggantikan GATT.

2
8) Putaran Doha, pada tahun 2001 sampai sekarang, diikuti oleh 141 negara dengan agenda
meliputi pengurangan hambatan tarif dan nontarif, masalah perdagangan hasil-hasil pertanian,
penentuan standar tenaga kerja, masalah lingkungan, persaingan, investasi, transparansi, dan
sebagainya.
Sejarah GATT sendiri bisa dibagi menjadi tiga fase yaitu, pertama, dari tahun berdirinya,
1947, sampai Putaran Torquay (1950), yang pada dasarnya mengagendakan barang-barang mana
saja yang dimasukkan dalam kesepakatan dan memberlakukan tarif yang ada. Fase kedua,
mencakup tiga putaran (Putaran Geneva II, Putaran Dillon, Putaran Tokyo), dari tahun 1959
sampai 1979, yang memfokuskan perhatiannya pada kesepakatan penurunan tarif. Fase ketiga
(Putaran Uruguay dan Putaran Doha), yang hanya meliputi kesepakatan untuk meliputi masalah
yang baru seperti perdagangan jasa, pergerakan modal (investasi), dan masalah perdagangan hasil-
hasil pertanian, serta WTO lahir pada putaran ini.

13.3. Analisa Mengenai Putaran Uruguay.


13.4. Putaran Uruguay dalam GATT dimulai September 1986 sampai 1993. Putaran
ini diharapkan memperluas kompetensinya yang mencakup perdagangan jasa, modal , atau
investasi, kekayaan intelektual, tekstil, penyelesaian sengketa dagang, dan perdagangan
hasil pertanian. Salah satu perubahan yang mendasar pada GATT dalam putaran Uruguay
adalah berdirinya WTO (World Trade Organization). Sampai saat ini tercatat 153 negara
telah menjadi anggota WTO.
13.5. Secara de facto GATT berfungsi sebagai satu organisasi, yang telah
melaksanakan delapan putaran pembicaraan mengenai berbagai masalah perdagangan dan
penyelesaian sengketa perdagangan internasional. Putaran Uruguay yang telah selesai pada
tanggal 15 Desember 1993, setelah mengadakan negosiasi selama tujuh tahun,
menghasilkan kesepakatan di antara 117 negara anggota untuk menurunkan hambatan
perdagangan dan untuk menciptakan aturan perdagangan internasional yang lebih
komprehensif dan dapat dilaksanakan. Kesepakatan yang muncul dari putaran ini, the Final
Act Embodying the Results of the Uruguay Round of Multilateral Trade Negotiations,
ditandatangani pada April 1994. Kesepakatan tersebut disetujui dan dilaksanakn oleh
Kongres Amerika Serikat pada bulan Desember 1994, dan mulai diberlakukan pada Januari
1995. Sementara GATT hanyalah serangkaian aturan kesepakatan yang dipatuhi oleh

3
negara anggota, WTO adalah sebuah organisasi. WTO memperluas cakupan masalahnya
dari perdagangan barang ke perdagangan sektor jasa dan hak atas kekayaan intelektual.
Kesepakatan di WTO pada umumnya bersifat multilateral seperti mekanisme pada GATT.

13.6. Analisa Mengenai Sengketa Dagang Antar Negara.


Salah satu sengketa dagang yang pernah terjadi pada Indonesia adalah sengketa dagang
sekitar tahun 2007 antara RI-Tiongkok terkait dengan saling penolakan sejumlah produk makanan.
Saat itu ramai dimunculkan dalam media massa bahwa produk impor asal tiongkok dan demikian
pula Tiongkok menemukan bahwa produk impor asal Indonesia tidak memenuhi syarat. Selain itu
juga terjadi sengketa dagang antara Tiongkok dan Amerika, dimana kedua negara saling tuduh
bahwa pihak lain melanggar peraturan perdagangan dunia. Kementrian perdagangan TIongkok
sedang menyelidiki keluhan bahwa suku cadang mobil dan daging ayam Amerika yang diekspor
ke Tiongkok dijual dengan harga murah dan merugikan industri dalam negeri. Pemerintah
Tiongkok mengumumkan ini dua hari setelah pemerintah Amerika mengenakan tarif impor tinggi
atas ban mobil yang diimpor dari Tiongkok. Kasus ini sering terjadi terutama setelah adanya krisis
moneter pada tahun 1998, menurut majalah TEMPO.
Masalah atau isu mengenai penyelesaian sengketa di dalam GATT pada prinsipnya
terdapat dua cara penyelesaian sengketa dagang internasional yaitu, (1) melalui jalur diplomatik,
(2) melalui jalur “contracting party” GATT.
(1) Penyelesaian sengketa melalui jalur diplomatik
Negara anggota peserta GATT diharapkan menyelesaikan sendiri sengketa yang
dialaminya melalui konsultasi secara bilateral, sesuai dengan bunyi pasal XXII GATT.
Contohnya adalah saat kasus sengketa dagang antara Indonesia dengan Tiongkok. Menurut
Dubes RI untuk Cina, perselisihan dagang ini cukup diselesaikan di tingkat Komisi Bersama
yang sudah terbentuk selama ini. Adalah hal yang wajar bila BPOM melakukan pemeriksaan
terhadap seluruh produk makanan impor dari Cina, bahkan dari semua negara. Sebaliknya
Badan Umum Pengawasan Kualitas, Inspeksi, dan Karantina (AQSIQ) Cina pun juga
mempunyai kewajiban memeriksa produk impor termasuk dari Indonesia. Komisi Bersama
yang telah dibentuk antara Indonesia dengan Cina dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan
masalh itu karena memang fungsi komisi itu adalah untuk mengidentifikasi berbagai
permasalahan dan hambatan dalam upaya meningkatkan hubungan dagang kedua negara.

4
(2) Penyelesaian sengketa melalui jalur GATT
Untuk jalur ini salah satu pihak atau keduanya harus mengajukan keberatan (komplain)
dengn memberikan dasar pembenaran yang lengkap kepada GATT (Contracting Party).
Selanjutnya Contracting Party, sesuai dengan sifat dan beratnya sengketa dapat membentuk
satu working party (satuan tugas) atau satu panel dari beberapa negara, yang dibentuk khusus
untuk satu sengketa. Anggota dari satuan tugas berasal dari negara yang mengalami sengketa
dan dari GATT, sedangkan anggota dari satu panel tidak hanya dari negara yang bersengketa
tetapi juga dari negara ke tiga. Tugas mereka adalah (1) mempertimbangkan tuduhan-tuduhan
yang dialamatkan kepada the contracting party, dan (2) memberi rekomendasi dan putusan
kepada the contracting party. Dengan atau tanpa pembentukan satuan tugas atau panel
contracting party GATT dapat (1) mengeluarkan rekomendasi kepada negara yang sedang
bersengketa; atau (2) memberikan putusan pada satu sengketa; atau (3) memberi wewenang
kepada salah satu anggota menangguhkan penerapan konsesi atau kewajibannya kepada pihak
lainnya berdasarkan perjanjian GATT. Melalui jalur mana pun sengketa dagang diputus tidak
ada jaminan bahwa putusan tersebut akan secara efektif dilaksanakan.

13.7. Analisa Mengenai Kerja Sama Perdagangan & Ekonomi Antar Wilayah & Regional.
a) Badan Kerja Sama Ekonomi Regional
1) ASEAN
Association South of East Asian Nations (ASEAN) adalah organisasi bangsa-bangsa di
kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok atas prakarsa
Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Pendirian ASEAN berdasarkan Deklarasi
Bangkok. Tujuan utama ASEAN adalah mengadakan kerja sama dalam bidang ekonomi, sosial,
dan budaya antarnegara anggota ASEAN. Kerja sama ASEAN bertujuan mempercepat
pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
2) APEC
Pada bulan November 1989 di Canberra, Australia, kerja sama ini disebut Asia Pacific
Economic Cooperation (APEC) yang mencakup Benua Asia, Australia, Amerika Utara, dan
Amerika Selatan. Tujuannya menjalin kerja sama perdagangan, investasi, dan pariwisata;
memperkuat perdagangan multilateral bagi kepentingan Asia Pasifik serta negara-negara lain;

5
mengurangi hambatan perdagangan antarnegara; serta meningkatkan kualitas sumber daya
manusia guna mendorong pelaksanaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
3) EEC
European Economic Community (EEC) juga disebut Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE).
MEE berdiri pada tahun 1957 di Roma, Italia atas kesepakatan beberapa negara Eropa Barat. Pada
bulan Februari 1992 MEE berubah menjadi Uni Eropa (European Union/EU). Kebijakan UE ke
dalam meliputi pemberlakuan satu unit mata uang (euro), undang-undang kompetisi, kontrol
bantuan negara dan liberalisasi, harmonisasi hukum melalui proses legislatif. Sedangkan kebijakan
UE ke luar dengan membentuk sebuah pasar tunggal dan memberlakukan tarif bea cukai bersama
dengan posisi yang sama dalam perundingan perdagangan internasional, serta pendanaan untuk
program di negara-negara calon anggota dan negara Eropa Timur.
4) AFTA
ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah satu perjanjian dagang untuk mendorong
manugaktur di seluruh negara-negara anggota di ASEAN. Perjanjian ini ditandatangani tanggal 28
Januari 1992 di Singapura. Ketika AFTA pada awalnya ditandatangani, ASEAN hanya terdiri dari
enam anggota yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Tujuan utama
dari AFTA adalah untuk meningkatkan daya saing ASEAN di pasar dunia melalui penurunan
hambatan perdagangan, tarif, dan non-tarif, dan menarik lebih banyak investasi asing melalui apa
yang disebut dengan Common Effective Preferential Tariff (CEPT), yakni tarif impor 0-5 persen
berlaku untuk perdagangan antar negara ASEAN.
5) NAFTA
The North American Free Trade Agreement (NAFTA) adalah satu perjanjian dagang yang
ditandatangani oleh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko yang menimbulkan blok dagang tiga
Negara di Amerika Utara. Perjanjian tersebut mulai efektif dari tanggal 1 Januari 1994. NAFTA
punya dua perjanjian tambahan yaitu North American Agreement on Environmental Cooperation
(NAAEC-perjanjian kerja sama lingkungan Amerika Utara) dan the North American Agreement
on Labour Cooperation (NAALC-perjanjian kerja sama perburuhan di Amerika Utara). NAFTA
bertujuan untuk menghilangkan hambatan perdagangan dan investasi di antara Amerika Serikat,
Kanda, dan Meksiko.
b) Badan Kerja Sama Multilateral
1) Bank Dunia

6
Badan ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1945 berdasarkan kesepakatan Konferensi
Bretton Woods dan resmi beroperasi pada tanggal 25 Juni 1946. Pendirian Bank Dunia memiliki
tujuan antara lain membantu perbaikan dan pendanaan pembangunan negara anggota,
mempromosikan investasi swasta asing dengan memberikan jaminan pinjaman yang berkaitan
dengan investasi, serta mempromosikan pinjaman jangka panjang dalam perdagangan antarnegara
dan menyeleksi program penting berkaitan dengan investasi swasta asing.
2) IMF
International Monetary Fund (IMF) merupakan lembaga keuangan dunia yang menangani
masalah keuangan. Masalah-masalah keuangan yang menjadi wewenang IMF di antaranya inflasi
(kenaikan harga) dan pengangguran yang tinggi, depresiasi (penurunan nilai tukar mata uang),
devaluasi (kenaikan nilai tukar mata uang) akibat persaingan dagang antarnegara, defisit neraca
pembayaran, serta runtuhnya sistem keuangan dan perbankan
3) WTO
World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia adalah badan yang
menangani masalah perdagangan antarnegara. Perdagangan antarnegara diatur atas kesepakatan
negara-negara anggota. WTO berdiri pada tanggal 1 Januari 1995 di Geneva, Swiss. Sistem
perdagangan bebas telah ada sejak tahun 1947. Pada tahun 1947 terdapat aturan tentang tarif dan
perdagangan dunia, sering disebut dengan General Agreement on Tariffs and Trade (GATT). Sejak
berdirinya WTO, kesepakatan tentang perdagangan antarnegara diatur badan tersebut. WTO
bertugas menyelesaikan sengketa dagang di antara negara-negara anggota. Badan ini membuat
aturan dalam Understanding on Rules and Procedures Governing the Settlement of Disputes
(DSU). DSU dilengkapi pengadilan banding bagi negara yang tidak setuju terhadap sanksi yang
diberikan atas keputusan WTO.
4) OPEC
Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) adalah organisasi negara-
negara pengekspor minyak. OPEC berdiri pada tanggal 14 September 1960 di Bagdad, Irak. Pada
tanggal 1 September 1965 sekretariat OPEC pindah ke Vienna,Austria. Organisasi ini bertujuan
mengatur produksi dan pemasaran minyak di negara anggota sehingga menghindarkan dari
persaingan yang tidak sehat, mengusahakan kestabilan harga minyak mentah dunia, serta
mengefisiensikan produksi minyak mentah guna memenuhi kebutuhan dunia.
c) Integrasi Ekonomi

7
Ada enam tahapan kerja sama perdagangan untuk menuju ke integrasi ekonomi yaitu:
1) Preferential Trading Area (PTA)
Merupakan kelompok perdagangan yang memberikan preferensi terhadap jenis produk
tertentu kepada negara anggota, dilaksanakan dengan cara mengurangi tarif (tidak sampai nol).
PTA dapat muncul melalui perjanjian dagang dan kadang-kadang dicampur dengan FTA di
mana pada umumnya PTA mengarah ke FTA sesuai degnan GATT. Contoh dari pengaturan
dagang semacam ini adalah Europe Agreements, the European Economic Area, India-
Afganistan, India Mauritius, NAFTA, dan GSP (Generalized System of Preferences) Amerika
Serikat
2) Free Trade Area (FTA)
FTA merupakan kondisi dimana beberapa negara sepakat untuk menghilangkan tarif kuota,
dan preferensi kepada sebagian besar barang dan jasa yang diperdagangkan di antara mereka.
Negara memilih bentuk ini jika struktur perekonomian mereka bersifat komplementer. Apabila
bersifat kompetitif maka lebih sesuai jika menggunakan bentuk Custom Union. Perbedaannya
adalah FTA tidak mempunyai tarif eksternal bersama, yang berarti kuota dan pabean yang berbeda.
Tujuan dari FTA adalah untuk menurunkan hambatan perdagangan sehingga volume perdagangan
meningkat karena spesialisasi, pembagian kerja, dan yang terpenting melalui teori keuntungan
komparatif. Contoh dari FTA adalah kesepakatan bilateral dengan ASEAN, Sri Lanka, Thailand,
Malaysia, Korea Selatan, Iran, Venezuela, dan Jepang terhadap ASEAN, Cili, Brunei, Indonesia
dan Meksiko
3) Custom Union
Adalah satu perjanjian dagang di mana sejumlah negara memberlakukan perdagangan
bebas di antara mereka dan menerapkan serangkaian tarif bersama terhadap barang dari negara
lain. Negara anggota menerapkan kebijaksanaan perdagnangan luar negeri bersama, tetapi dalam
kasus tertentu mereka menerapkan kuota impor berbeda. Tujuan pendirian custom union adalah
untuk meningkatkan efisiensi dan mendekatkan hubungan diplomatik (politik dan budaya) di
antara negara anggota. Contohnya adalah Zollverein, Uni Eropa, dan NAFTA.
4) Single Integrated Market (Common Market)
Satu pasar tunggal bersama adalah sejenis blok dagang yang merupakan gabungan dari
custom union dengan kebijaksanaan bersama terhadap produk, dan pergerakan yang bebas atas
faktor produksi (modal dan tenaga kerja) dan wirausaha. Tujuannya adalah agar memudahkan bagi

8
mereka untuk mencapai efisiensi ekonomi yang lebih tinggi. Satu pasar tunggal memerlukan
banyak usaha untuk menghilangkan hambatan fisik (di perbatasan), teknis (standar), dan fiskal
(perpajakan) di antara negara anggota. Sebagai contohnya, pembentukan pasar tunggal Uni Eropa
pada tahun 1987 dengan target selesai pada 31 Desember 1992.
5) Economic dan Monetary Union
Merupakan satu blok dagang seperti pasar tunggal dengan kesatuan moneter untuk semua
negara anggota. Bentuk ini dibedakan dari hanya menerapkan mata uang bersama seperti yang
dilakukan Latin Monetary Union pada tahun 1980an yang tidak diikuti adanya pasar tunggal.
Kesatuan ekonomi dan moneter dilaksanakan melalui pakta dagang dari semua sistem moneter
yang berlaku di negara anggota. Contoh dari bentuk ini adalah Uni Eropa, ada pasar tunggalnya
dan memakai satu kesatuan moneter yaitu Euro.
6) Complete Economic Integration
Ini adalah tahap terakhir dari integrasi Ekonomi. Pada tahap ini tidak lagi diperlukan
kebijaksanaan pengawasan ekonomi pada unit-unit yang tergabung, mereka telah menjadi satu
kesatuan moneter dan fiskal secara penuh atau mendekati penuh. Uni Eropa adalah satu contoh
dari bentuk integrasi ekonomi penuh.

9
Soal & Jawaban:
1. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat keburukan globalisasi, jadi
bagaimana cara untuk mengantisipasi adanya keburukan dari globalisasi bagi
perekonomian Indonesia?
Adapun cara untuk mengantisipasi adanya keburukan dari globalisasi yaitu:
1. Meningkatkan profesionalisme sumber manusia melalui perbaikan sistem pendidikan nasional
2. Meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber-sumber ekonomi.
3. Meningkatkan IPTEK baik di bidang produksi, informasi, komunikasi, dan transportasi
4. Ikut secara aktif dalam forum-forum kerja sama ekonomi dan memanfaatkannya bagi
kepentingan kemajuan bangsa.
5. Melakukan penyempurnaan lebih lanjut dalam rangka deregulasi dan dibirokrasi di segala
bidang secara efektif dan efisien.
6. Pembangunan moral bangsa dengan menanamkan solidaritas sosial dan nasionalisme yang
kuat di bidang ekonomi.

2. Dengan adanya globalisasi apakah bisa berdampak langsung terhadap UMKM dan apa
dampak positif dan negatif dengan adanya globalisasi ini terhadap UMKM?
Dampak positif:
 Perkembangan produk
 Sebagai tantangan meningkatkan kualitas produk
 Peluang menarik investasi
 Meningkatkan volume perdagangan

10
Dampak negatif:
 Menghancurkan sektor-sektor industri
 Menghambat daya saing produk
 Produk luar negeri membanjiri pasar Indonesia
 Beralihnya posisi produsen menjadi pedagang

3. Setelah disebutkan mengenai kerja sama perdagangan atau ekonomi antar negara bisa
dijelaskan mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat integrasi ekonomi
antar negara?
 Tidak amannya suatu negara
 Kebijakan ekonomi internasional yang dilakukan pemerintah
 Tidak stabilnya kurs mata uang asing
 Pembayaran antar negara sulit dan risikonya besar
 Adanya kebijaksanaan impor dari suatu negara
 Kualitas sumber daya yang rendah
 Perbedaan mata uang antar negara
 State trading operation
 Terjadinya perang antar negara
 Peraturan anti dumping

4. Belum lama ini telah terjadi perang dagang antara AS dengan Cina dalam hal tarif
produk impor. Jadi apa tujuan suatu negara menerapkan kebijakan tarif dalam
perdagangan internasionalnya?
 Melindungi industri berkembang
Dengan pengenaan tarif ini harga barang impor menjadi mahal, sehingga barang sejenis yang
diproduksi di dalam negeri akan memiliki daya saing dan dibeli konsumen. Dan untuk melindungi
produk dalam negeri terutama yang belum siap bersaing secara global, terutama pada produk-
produk inti yang dihasilkan negara, seperti produk pertanian dan peternakan.
 Mengejar Strategi Kebijakan Perdagangan

11
Pada perdagangan yang baru saja dirintis, para ahli teori percaya bahwa intervensi pemerintah
dalam hal ini tarif dapat membantu perusahaan memanfaatkan industri ekonomi dan menjadi
penggerak pertama di industrinya. Keunggulan penggerak pertama timbul karena skala ekonomi
dalam produksi membatasi jumlah perusahaan yang dapat bertahan di industri

5. Tadi disebutkan dalam tujuan Free Trade Area bahwa untuk menurunkan hambatan
perdagangan sehingga volume perdagangan meningkat karena spesialisasi, jadi apakah
tetap bisa terjadi perdagangan internasional dalam Free Trade Area tersebut walaupun
salah satu negara tidak mempunyai spesialisasi terhadap negara lainnya?
Berdasarkan teori cost comparative yang dikemukakan David Ricardo maka perdagangan
internasional tetap bisa terjadi walaupun salah satu negara tidak memiliki spesialisasi. Hal ini dapat
terjadi karena biasanya terdapat perbedaan efisiensi produktivitas antara kedua negara. Jadi
meskipun suatu negara dapat menghasilkan produk lebih banyak dibandingkan dengan negara
yang tidak memiliki spesialisasi, tetapi apabila efisiensi dalam menghasilkan produk negara
dengan spesialisasi lebih rendah daripada negara tanpa spesialisasi, maka dalam pengefisienan
biaya, negara tanpa spesialisasi itu mempunyai keunggulan dibandingkan negara yang memiliki
keunggulan absolut tersebut sehingga perdagangan bisa tetap terjadi.

6. Selain tarif, apa saja metode atau kebijakan pemerintah dalam melindungi kepentingan
ekonomi dari ancaman globalisasi?
 Kuota, merupakan pembatasan jumlah barang (diukur dalam satuan atau berat) yang bisa
masuk atau keluar negara selama periode waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk melindungi
produsen dalam negeri dengan membatasi barang yang diperbolehkan masuk ke dalam negeri.
Ini membantu produsen dalam negeri untuk mempertahankan pangsa pasar dan harga mereka
karena daya saingnya terkendali.
 Embargo, merupakan pelarangan secara keseluruhan baik ekspor maupun impor dalam satu
produk atau lebih dengan negara tertentu. Embargo dapat dilakukan untuk satu atau lebih
barang bahkan melarang perdagangan sama sekali. Embargo dapat diputuskan oleh masing-
masing negara atau oleh organisasi multinasional seperti PBB maka dari itu kebijakan ini
sangat sulit untuk diberlakukan.

12
 Persyaratan konten lokal, artinya bagian tertentu dari proses produksi produk akhir harus
berasal dari sumber daya lokal dalam produksinya, misalnya sumber daya ketenagakerjaan.
Persyaratan ini membantu melindungi produsen dalam negeri dari keuntungan harga dari
perusahaan luar yang negaranya memiliki sumber daya yang lebih murah dari sumber daya
dalam negeri.

13

Anda mungkin juga menyukai