Anda di halaman 1dari 8

TOPIK 1

1. identify the problem!


Jawab :
Hal ini terjadi karena Pasien bekerja malam selama 7 hari. Dengan pekerjaan yang di
bebankan, Pasien tidak dapat tidur dengan baik karena harus menyelesaikan pekerjaan
dan ini menganggu jam tidur. Tidak tidur selama satu malam bisa menganggu sistem
metabolisme tubuh. Hal-hal yang terjadi ketika megadang antara lain :
- Pusing dan kurang konsentrasi
- Daya tahan tubuh menurun
- Pola makan tidak teratur dan menyebabkan maag
- Meningkatkan resiko penyakit jantung
- Mood berubah-ubah
Shift kerja yang baik adalah dua hari malam/night shift, dua hari siang/day shift dan dua
hari istirahat untuk mengganti jam tidur yang kurang. Jika pada kasus diatas, Pasien tidak
tidur dengan sewajarnya selama 7 hari dan ini berlangsung selama 6 bulan, tentu
metabolisme tubuh akan sangat terganggu.

2. Base on Ergonomics, what concept can be used to identify the problems? Why?
Konsep yang dipakai dalam kasus diatas adalah dengan curative ergonomis,
terdapat dua konsep dari ergonomis, yaitu preventive ergonomics dan curative
ergonomics. Preventive ergonomics digunakan pada saat sebelum terjalannya suatu
kegiatan dan penjadwalan. P.E merupakan suatu konsep dimana kita membuat schedule
yang tepat hingga bisa membuat kita bekerja dengan keadaan sehat, aman,nyaman, dan
produktif. Dan C.E merupakan suatu konsep dimana kita sudah membuat schedule dan
kita merasa schedule kita terlalu padat, sehingga kita merasa bekerja dengan dengan tidak
nyaman, terasa sakit, tidak aman sehingga menghasilkan pekerjaan yang tidak produktif.

4. As capability for comprehensive management of patient, medical doctor must know


ergonomics. Why?
Jawab : Dokter selain memberikan obat untuk kesembuhan pasien, juga harus
memberikan edukasi atau penyuluhan. Dokter harus memiliki keterampilan efektif
maupun klinis. Memiliki landasan ilmu kedokteran, memiliki kemampuan dalam
pengelolaan masalah kesehatan, pengelolaan informasi, kemampuan mawas diri dan
pengembangan. Kemampuan etika, moral, medico legal atau hukum kedokteran,
profesionalisme serta keselamatan pasien. Jika seorang dokter tidak tau ergonomis akan
berakibat fatal nantinya saat melakukan pekerjaan.

6. Why we should consider worker’s limitations when give an advice to the patient ?
Karena, pekerjaan seseorang juga berpengaruh pada waktu istirahat seseorang. Pada umumnya
orang membutuhkan sekitar 6-8 jam tidur dalam sehari. Kasus seorang pria yang berumur 31
tahun dengan keluhan gangguan tidur karena mengikuti kerja shift yang berubah-ubah, terkadang
malam hari dan terkadang pagi hari. Sehingga kualitas tidur menjadi tidak baik dan tubuh tidak
mampu mengatasi situasi yang terjadi, maka kita perlu mempertimbangkan pekerjaan yang kita
jalani terhadap kualitas tubuh kita, agar dapat bekerja secara optimal dan juga dapat tidur dengan
cukup sehingga saat bangun pada pagi hari tidak merasa mengantuk.
Yang terjadi pada pasien dengan kondisi ini sebenarnya adalah irama sirkadian
atau jam biologis tubuh tidak mampu mengatasi perubahan situasi yang ada. Seperti
diketahui proses tidur di malam hari dipengaruhi oleh cahaya. Cahaya matahari yang
hilang di saat matahari terbenam selaras dengan meningkatnya hormon tidur yaitu
melatonin di dalam tubuh yang menginduksi tidur. Kondisi ini yang akan mengantarkan
individu memasuki tidurnya di malam hari.
Pada orang yang bekerja di malam hari sampai pagi hari, kondisi ini tidak berhasil
menjadi pola yang seharusnya karena ternyata tubuh tidak mengikuti polanya untuk tidur
tetapi terus diusahakan terjaga oleh orang tersebut. Sayangnya pada saat individu itu
ingin tidur di pagi hari, tubuh tidak melihat adanya sinkron dengan lingkungan yang
sudah terang. Kondisi 'kebingungan' tubuh inilah yang memicu adanya suatu gangguan
tidur yang terkait dengan shift kerja.

7. base on the case, what is your suggestion to patient and others !


Jawab : Saran saya terhadap pasien tersebut meminta kepada penanggung jawab yang
mebagikan sift kerjanya agar dibagi sift menjadi 3 sift setiap minggunya. Misalnya sift
pagi selama 3 kali seminggu (jam 8 pagi – 4 sore), sift sore 2 kali seminggu (jam 4 sore
– 12 malam), dan sift malam 2 kali seminggu (jam 12 malam – 8 pagi), tetapi pasien
tersebut harus meminta hari libur setiap dia bekerja pada sift malam.

TOPIK 2
1. Identify the problem of the patient !
Keluhan yang dialami pasien pada leher dan bahunya merupakan akibat dari buruknya
kondisi saat bekerja yang timbul akibat meja dan kursi yang tidak memenuhi persyaratan
kerja atau tidak ergonomis. Alat yang digunakan seperti meja dan kursi yang terlalu
tinggi menyebabkan musculoskeletal disorders pada leher dan bahu. Pekerjaan yang
dilakukan oleh pasien mengharuskan untuk duduk di depan computer dalam jngka waktu
yang lama. Meja dan kursi yang terlalu tinggi mengharuskan postur tubuh pasien dalam
keadan yang tidak seharusnya, karena posisi kepala harus ditekuk agar mendapat posisi
penglihatan yang optimal. Meja yang tinggi juga membuat posisi lengan pasien terangkat
(bahu terangkat). Jadi masalah yang dihadapi pasien adalah posture duduk yang salah
sehingga menyebabkan muskoloskeletal disorders. Oleh karena itu tempat duduk harus
dibuat sedemikian rupa, sehingga orang yang bekerja dengan sikap duduk mendapat
kenyamanan dan tidak mengalami penekanan pada bagian tubuh yang dapat
menyebabkan nyeri dan menghambat aliran darah. Optimalnya tinggi permukaan atas
meja dibuat setinggi siku dan disesuaikan dengan sikap tubuh manusia pada saat bekerja.
Daerah pandangan yang jelas apabila peserta berdiri tegak dan diukur dari tinggi mata
adalah 0 sampai 30 derajat vertical kebawah dan 0 sampai 50 derajat horixontal ke kanan
dan kiri.

4. Explain about biomechanical, physiological, and anthropometric

Umur pasien ini tidak lagi muda seiring dengan bertambahnya usia penyakit bisa saja
muncul dari mana saja salah satunya yaitu frozen shoulder atau nyeri bahu yang dimana
mekanismenya Frozen shoulder adalah kondisi yang dapat berkembang dalam beberapa
fase. Pada tahap pertama, Anda mulai merasakan nyeri bahu dan tangan sulit bergerak.
Tahap ini biasanya berlangsung sekitar 4 bulan. Lalu dalam 4 bulan ke depan, Anda masih
akan merasa sangat sakit. Anda dapat menggerakkan lengan tapi hanya sedikit.
Sedangkan pada tahap terakhir, bahu tidak lagi menjadi kaku, nyeri berangsur-angsur
menghilang, dan lengan bisa bergerak kembali. Tahap ini juga berlangsung sekitar 4 bulan
dalam kebanyakan kasus

Adapun faktor- faktor resiko dari nyeri bahu

Beberapa kondisi yang menyebabkan nyeri bahu adalah:

 Usia. Orang tua lebih mungkin untuk menderita penyakit ini.


 Bahu tidak digerakkan. Terlalu lama istirahat di tempat tidur karena cedera bahu;
berkurangnya mobilitas sendi karena cedera, patah lengan, stroke, pasca-operasi.
 Punya penyakit lainnya seperti diabetes, masalah kelenjar tiroid (misalnya hipertiroidisme dan
hipotiroidisme), TBC, Parkinson, atau stroke
 Dan AKTIFITAS YANG TERLALU LAMA DI DEPAN KOMPUTER Gejala frozen
shoulder umumnya berkembang perlahan dalam tiga tahapan, yang setiap tahapannya
bisa berlangsung selama beberapa bulan, yaitu:
 Tahap pertama atau freezing stage. Bahu mulai terasa nyeri tiap digerakkan
dan pergerakan bahu mulai terbatas. Periode ini biasanya berlangsung 2-9
bulan.
 Tahap kedua atau frozen stage. Nyeri mulai berkurang, namun bahu menjadi
makin kaku atau tegang sehingga sulit digerakkan. Periode ini bisa berlangsung
selama 4 bulan hingga 1 tahun.
 Tahap ketiga atau thawing stage. Pada periode ini, kondisi dan gerakan bahu
mulai membaik. Tahap ini umumnya terjadi dalam 1 hingga 3 tahun.

Frozen Shoulder
Penderita frozen shoulder umumnya diobati dengan fisioterapi, yang bertujuan
untuk meregangkan otot bahu dan mengembalikan jangkauan gerakan lengan. Pasien
butuh beberapa minggu hingga 9 bulan agar hasilnya terlihat. Selama sesi fisioterapi,
dapat dilakukan TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation). TENS adalah
terapi yang dilakukan dengan mengantarkan arus listrik kecil melalui elektroda yang
ditempelkan pada kulit. Arus listrik tersebut akan merangsang pelepasan molekul
penghambat nyeri (endorfin) sehingga menghalangi timbulnya nyeri. Konsultasikan
dengan dokter bila setelah 6 bulan menjalani fisioterapi masih belum ada perubahan
Selain itu juga pengobatan frozen shoulder
 Manipulasi bahu. Prosedur ini dilakukan dengan memberikan bius total terlebih
dahulu, agar pasien tidak merasakan nyeri saat dokter menggerakkan bahu ke
berbagai arah. Prosedur ini dilakukan untuk melemaskan jaringan-jaringan yang
tegang.
 Distensi bahu, adalah prosedur penyuntikan air steril ke dalam kapsul sendi,
untuk meregangkan jaringan pada bahu dan memudahkan pergerakan sendi.

Artroskopi, ditujukan untuk membuang jaringan parut dan jaringan yang merekat
di dalam sendi bahu. Bedah dilakukan menggunakan sebuah alat kecil, yang
dimasukkan melalui irisan di sekitar sendi bahu

5. Why we should consider the anatomical position as a reference of working posture?


Dalam scenario dikatakan bahwa laki-laki ini berumur 50th yang dimana pada saat itu
adalah umur yang rentan mengalami kerusakan pada tulangnya, tergantung pada
kandungan kalsium yang terdapat dalam tubuhnya dan seberapa banyak tulangnya
digunakan dalam kesehariannya. Diatas dikatakan bahwa ia mengalami pegal pada bahu
dan lehernya yang dikarenakan oleh meja yang digunakan pada saat bekerja terlalu tinggi
untuknya. Pada saat kita bekerja, alat, lingkungan baik posture tubuh sangat berpengaruh
pada kenyamanan kita pada saat bekerja. Karena apabila kita bekerja dengan posture
tubuh yang salah selama berjam-jam maka yang akan terjadi adalah musculoskeletal
disorders.

TOPIK 3

1. Identifity the problem of this patient!


Jawab : Seorang wanita 25 tahun mengalami susah tidur, mual, dan pusing. Bekerja di
operasi telfon. Harus bekerja dimalam hari, 3 hari jaga siang, 3 hari jaga pagi, dan 3 hari
jaga malam. Dalam pemeriksaan fisik ditemukan bahwa tekanan darahnya meningkat,
denyut jantung meningkat, nyeri pada epigastrium, tes laboratoriumnya normal. Menurut
pendapat saya, wanita ini kurang beristirahat karena 3 hari jaga malam, tubuh kita perlu
istirahat yang cukup. Sehingga wanita ini sering terkena pusing.

2. Is the problem was interrelated ? Is there an effect of shift work ?


Efek kerja shift :
 Mengganggu jadwal tidur : kualitas tidur dapat menurun akibat jadwal kerja yang
tidak beraturan.
 Perubahan metabolisme : kadar hormon leptin menurun yang dimana hormone
tersebut berfungsi untuk mengontrol berat badan, gula darah dan kadar insulin.
Sehingga seseorang dapat terkena penyakit kronis seperti flu lebih mudah
menyerang.
 Memicu obesitas dan diabetes : Tidur terlalu sebentar atau mengubah jam biologis
dapat memicu obesitas. Kerja shift dengan jadwal yang berubah-ubah mampu
meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Peningkatan ini mencapai 42%, sebab kinerja
insulin ikut terganggu akibat jam biologis tubuh yang diubah, sehingga
mengakibatkan terjadinya resisten insulin.
 Mengganggu fungsi otak : orang yang bekerja dalam rotasi shift selama satu
dekade akan memiliki usia otak yang lebih tua enam tahun. Kemunduran
performa otak ini bisa dipulihkan ketika orang tersebut berhenti bekerja shift, tapi
butuh waktu lima tahun untuk bisa kembali normal.

3. Problem of night working!


Begadang jika dijadikan sebuah kebiasaan, maka akan sangat berbahaya bagi kesehatan
tubuh dan organ tubuh. Selain itu, kebiasaan begadang juga berbahaya bagi kesehatan
psikis. Contohnya sebagai berikut:
- Muka Pucat dan lingkaran hitam di bawah mata
Ciri fisik yang sering muncul dan terlihat jika Anda sering begadang adalah muka
Anda yang terlihat lebih pucat, tidak cerah, sayu, lelah, serta muncul lingkaran hitam
di bawah mata.
- Pusing dan Susah Konsentrasi
Anda akan cenderung bangun dalam keadaan pusing dan tidak bersemangat, lesu
serta tidak bergairah. Kurang tidur juga menyebabkan Anda lebih sulit
berkonsentrasi, akibatnya Anda akan menjadi pelupa. Menurut penelitian dari
Amerika dan Perancis pada tahun 2009, hal yang menjadi faktor penentu otak
memproses kemampuan mengingat disebut “sharp wave ripples”. Proses ini
seringkali terjadi pada saat Anda tidur atau beristirahat. Proses tersebut juga
membantu mengingat memori jangka panjang yaitu dengan cara mengirim informasi
dari hipokampus ke neokorteks yang terdapat di dalam otak.
- Daya Tahan Tubuh Menurun
Contoh konkrit dari akibat terlalu sering begadang adalah Anda lebih mudah
terserang flu, demam, batuk, meriang, tidak enak badan, dan lain sebagainya. Itu
merupakan contoh untuk penyakit ringan yang bisa dengan mudah menyerang tubuh.
- Pola Makan tidak teratur : Pola hidup begadang akan membuat Anda selalu
melewatkan sarapan karena Anda akan bangun siang keesokan harinya. Akibatnya
pola makan Anda menjadi terganggu dan tidak teratur. Untuk menerapkan pola hidup
sehat, salah satunya adalah menjaga pola makan secara teratur dan bergizi. Dengan
begadang, pola makan Anda akan jauh dari kata teratur dan sehat.
- Stress dan Depresi : Selain berdampak pada kesehatan fisik, kurang tidur juga
menyebabkan aspek psikologis Anda terganggu. Kurang tidur menyebabkan pikiran
Anda tidak tenang, cenderung gelisah dan emosi yang berlebihan.
- Mudah Marah
Kurang tidur akan menyebabkan emosi Anda lebih susah terkontrol, cenderung
meledak-ledak serta mudah marah. Hal ini dipengaruhi hormon yang diproduksi
tubuh ketika Anda tidur. Ketika tidur, tubuh Anda menghasilkan hormon-hormon.
Namun jika Anda kekurangan tidur, otomatis tubuh Anda hanya bisa sedikit
menghasilkan hormon dalam tubuh.

Resiko Penyakit Jangka Panjang


- Hipertensi
Hipertensi merupakan penyebab munculnya penyakit stroke, serangan jantung,
gagal jantung kronis. Sedangkan faktor penyebab hipertensi salah satunya adalah
kebiasaan begadang.
- Penyakit Jantung
Selain dari faktor penyakit hipertensi, serangan jantung juga disebabkan oleh
angin malam. Seseorang yang terbiasa tidur larut malam dan begadang, pastilah
cenderung lebih banyak terkena angin malam. Sedangkan perlu Anda ketahui
bahwa angin malam kurang baik bagi kesehatan Anda.
- Diabetes dan Obesitas
seorang akan mengalami penurunan kadar hormon akibat kurang tidur. Penelitian
tersebut dapat menjelaskan bahwa orang yang terlalu sering begadang rentan
terhadap obesitas. Pola tidur pada larut malam dan kurang dari enam jam setiap
hari akan memunculkan rasa lapar ketika malam, akibatnya Anda akan selalu
merasa lapar dan membiasakan diri untuk makan ketika tengah malam.
4. Describle the type of shiftwork !

1. Shift Malam
Perusahaan yang beroperasi selama 24 jam per hari, biasanya memberlakukan
jadwal untuk setiap shift secara berurutan, yaitu :
07.00 – 15.00 WIB
15.00 – 23.00 WIB
23.00 – 07.00 WIB
Permasalahan yang biasa terjadi yaitu:
Perubahan siklus tidur-bangun yang memiliki dampak fisiologis seperti perubahan
suhu badan, perubahan hormonal, dan digestive (produksi asam lambung menjadi
lebih banyak).
Permasalahan sosial, karena malam tidak tidur sementara siang hari mereka tidur
sehingga kebutuhan untuk bersosialisasi dengan keluarga berkurang.
Ancaman keselamatan dan bahaya lebih banyak terjadi pada karyawan shift
malam.
2. Shift Panjang
Biasanya lama setiap shift adalah delapan jam kerja, tetapi banyak perusahaan
mengimplementasikan waktu yang lebih panjang.
Contoh, supir bus atau truk dalam melayani rute jalur tertentu tidak bisa
menyelesaikan tugas berkendaranya dalam waktu delapan jam, sehingga
penghitungan shift yang digunakan biasanya 10 jam untuk empat hari kerja atau
4/40.
Beberapa perusahaan yang melayani publik 24 penuh setiap hari, biasanya mereka
akan membagi jam kerja atas 12 jam pershift per hari.
Kebaikan dan permasalahan yang biasa terjadi yaitu:
Banyak karyawan menyukai long shift karena hanya ada empat hari kerja, waktu
istirahat yang lebih banyak serta menghemat biaya transport (dampak dari jam
berangkat dan pulang karyawan).
Terjadinya gangguan kesehatan yang serius seperti gangguan tidur dan
penggunaan obat-obatan terlarang untuk menambah tenaga.
3. Flextime
Walaupun semua perusahaan memiliki jam kerja yang telah ditetapkan, namun
masih banyak pula perusahaan yang mencoba untuk menggunakan jadwal
fleksibel (flextime). Cara ini memungkinkan karyawan untuk menentukan jam
kerjanya.
Karyawan dibebaskan untuk menentukan, apakah mereka ingin memulai jam
kerja dengan lebih cepat atau bahkan lambat. Namun total jam kerja tetap
diharuskan sesuai dengan ketentuan misalnya delapan jam kerja.
Flextime memberi keleluasaan karyawan untuk menggunakan waktunya jika
mereka ingin melakukan hal tertentu yang tak bisa ditunda misalnya merawat
anak sebelum bekerja.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa diberlakukannya flextime dapat:
• Mengurangi keterlambatan
• Meningkatkan produktivitas
• Meningkatkan kepuasan karyawan

5.explain any factor that must be organized for the 24 hours works?
Jawab:
- Membuat tabel jadwal bekerja dalam seminggu selama setahun, setiap tahun harus
terbagi rata antara bekerja dengan istirahat.
- Pembagian shift : pagi (8-16), sore (16-24), malam (24-8). Jadi berpola (8-16-24)
- Pada sift dibagi dalam seminggu : pagi maks 3 kali, sore 3 kali, sedangkan malam
hanya 2 kali karena jika lebih dapat membuat kebiasaan tidur terganggu, makannya
terganggu, tiba-tiba maghnya kumat saat bekerja, kerjanya uring-uringan, dan dapat
kelelahan.
- Setiap minggunya bisa dibuat sistem dengan (2 malam- libur -2 sore-3 pagi), (2 pagi-
2sore-2malam-libur)
- Setiap setelah kerja pada bagian sift malam setelahnya diberikan istirahat/libur karena
untuk mengganti utang tidur yang kemarin.

Anda mungkin juga menyukai