Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KLINIK

KELUARGA

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Ny. A
2. Umur : 60 Tahun
3. Alamat : Jl. Tengku Bey komp. Bumi sejahtera c3 no.5
4. Suku : Melayu
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Pensiunan
7. Komposisi keluarga
Nama Jenis Tanggal Lahir/ Hubungan
Pendidikan Pekerjaan
(Inisial) Kelamin Umur dengan KK
2 Februari 1958 Kepala Ibu rumah
Ny. A P SMA
60 tahun keluarga tangga
30 Juli 1984
Ny. F P Anak Sarjana Pegawai
34 tahun
31 mei 1988
Tn. H L Anak Diploma Tdk bekerja
30 th
Nn. A P 15 Agustus 1992 Anak Sarjana Swasta
26 tahun
Nn. A P 24 Januari 1997 Anak SMA Mahasiswa
21 tahun
8. Genogram :

Bpk. A Ibu N Bpk. K


55 th 60 th Ny. S
72th
Biri-biri Jantung 75 th
Batuk
HT

Bpk. K
55th
Ibu A Ht
60 th
Dm+ HT

Keterangan :
: Laki-laki : Perempuan meninggal

: Perempuan : Klien

---------------: Tinggal serumah


: Laki-laki meninggal

Keterangan genogram :
Orang tua laki-laki dan perempuan Ibu A sudah meninggal sekitar puluhan tahun
yang lalu sejak melahirkan anak ke 2. Orang tua laki-laki dan perempuan dari alm
Bpk. K sudah meninggal ketika bpk. K sudah menikah dan punya anak 4.

9. Tipe Keluarga
Berdasarkan komposisi keluarga ibu. A maka tipe keluarga Ny. A adalah
Single parent dimana suami dari ibu a sudah meninggal dunia dan tinggal
bersama 4 orang ana-anaknya karena 2 orang anaknya sudah menikah. Ibu A
mengatakan kesepian tidak ada suaminyaa dan ia rindu dengan suaminya.
10. Suku
Suku bangsa Ibu A adalah suku melayu dan mereka berasal dari daerah riau
rengat dan bagan siapi-api. Menurut keluarga tidak ada budaya dalam sukunya
yang bertentangan dengan kesehatan. Dari suku budaya Ibu A, mereka suka
makan makanan bersantan dan manis. Ibu A mengatakan suka mengkonsumsi
makanan yang bersantan dan berlemak. Ibu A mengatakan dirinya punya
penyakit diabetes dan hipertensi.

11. Agama
Seluruh anggota keluarga beragama Islam. Ibu A rajin shalat lima waktu
dan kemesjid. Setiap hari selesai shalat magrib ibu A menyempatkan diri
membaca Al-Quran.

12. Status sosial ekonomi


Hubungan sosial keluarga ibu A dengan tetangga sekitar cukup baik. Alm
suami ibu A dulunya ketua RT. Ibu A juga termasuk orang yang baik. Ibu A
akrab dengan tetangga sekitar dan masyarakat di lingkungannya. Ibu A
mengatakan beliau termasuk orang yang netral. Ibu A mengatakan kadang
kurang suka bergaul dengan masyarakat yang berbeda suku dengannya
cnth:orang minang, karna menurutnya dia tak sejalan sama orang itu. Hubungan
anak-anak ibu A dengan tentangga sekitar rumah juga baik.
Keluarga ibu A termasuk keluarga dengan status ekonomi menengah. Ibu A
mengatakan sumber penghasilan utama dari pensiunan ibu A dan alm suaminya.
Ibu A mengatakan jumlah penghasilan per bulan lumayan cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar tagihan listrik, minyak kendaraan
terkadang juga sulit ekonomi hanya mengharapkan uang pensiunan saja dan ada
anak satu yang masing ditanggung pendidikannya. Ibu A mengatakan kalau
mengalami kekurangan, Ibu A menjual perhiasannya. Ibu A mengatakan tidak
ada menyisihkan uang untuk tabungan kesehatan. Tetapi adalah menyisihkan
uang untuk tabungan kedepannya
13. Aktivitas Rekreasi
Ibu A mengatakan bahwa aktivitas rekreasi yang sering dilakukan adalah
nonton TV dan sering menyempatkan diri untuk pergi makan jalan-jalan ke
pusat perbelanjaan atau mall. Ibu A mengatakan pergi ke mall karena ikut
anaknya sekedar jalan-jalan.

B. Riwayat Perkembangan Keluarga


1. Riwayat Keluarga Inti
Menurut Ibu A, awal ibu A dan suaminya bertemu ketika bpk. K pindah
kerja dipekanbaru Ibu A bekerja dulunya di bandara. Bpk k sering menemui ibu
A dan akhirnya kenan beberapa lama langsung memutuskan untuk menikah. Ibu
A sudah hidup berumah tangga sekitar 27 tahun dikaruniai 6 orang anak sampai
bpk K sudah meninggal dunia. Ibu A sekarang single parent sudah 8 tahun
lamanya.

2. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini


Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dalam masa pension
dan lansia dimana ibu A sudah memasuki umur 60 tahun. Menurut Duvall &
Miller (1985) dalam Friedman (1995), Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga
dimulai dengan pensiun salah satu atau kedua pasangan, dan berakhir dengan
kematian pasangan lainnya. (Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn M.
Friedman, hal 122: 2010. Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai saat
salah satu pasangan pensiun, berlanjut salah satu pasangan meninggal. Proses
usia lanjut dan pensiun merupakan realitas yang tidak dapat dihindari karena
berbagai proses stresor dan kehilangan yang harus dialami keluarga. Stresor
tersebut adalah berkurangnya pendapatan, kehilangan berbagai hubungan sosial,
kehilangan pekerjaan serta perasaan menurunnya produktifitas dan fungsi
kesehatan. Mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskan merupakan
tugas utama keluarga pada tahap ini. Usia lanjut umumnya lebih dapat
beradaptasi tinggal di rumah sendiri daripada tinggal bersama anaknnya. Tugas
perkembangan tahap ini adalah : 1) Mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan 2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,
kekuatan fisik, dan pendapatan 3) Mempertahankan keakraban suami istri dan
saling merawat 4) Mempertahakan hubungan anak dan sosial masyarakat 5)
Melakukan life review 6) Menerima kematian pasangan, kawan, dan
mempersiapkan kematian (harmoko, 2012). Menurut ibu A tugas perkembangan
yang belum sepenuhnya terpenuhu dan dijalankan karena ibu A merasa dirinya
tidak mampu sendiri.

3. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Menurut Ibu A, tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah
mempertahankan keintiman, kehilangan pasangan dan memenuhi biaya
kehidupan yang semakin meningkat termasuk kebutuhan untuk meningkatkan
kesehatan anggota keluarga. Ibu A mengatakan rindu akan anaknya yang diluar
kota ingin mengunjunginya. Ibu A mengatakan nn R sebentar lagi akan tamat
dan mungkin masih banyak biaya pendidikan yang akan dikeluarkan. dan
otomatis biaya hidup meningkat. Penghasilan ibu A mencukupi, namun kadang-
kadang pernah mengalami kekurangan juga.

4. Riwayat keluarga sebelumnya


Ibu A mengatakan orang tua nya sudah meninggal sejak beliau melahirkan
anak ke 3. Ibu A dulunya tinggal direngat dan akhirnya sekolah disumatra
tempat ayahandanya, tinggal bersama sodara yang sudah dianggapnya ibu
kandungnya karena beliau membiayai sekolah dan tempat tinggal serta
mendidiknya sampai tamat SMA. Ayahanda ibu A dulu meninggal dikampung
saat ibu A tamat sma dan melanjutkan studi kejenjang perkuliahan dikarenakan
ayahnya meninggal dunia dan tidak ada yang membiayainya akhirnya ibu A
memutuskan untuk ikut test kepegawaian saat itu dibandara dan akhirnya lulus
dan bekerja disana.
Dulu ibu A pernah mengalami sesak nafas karena alergi sudah lama dan
sekarang sudah tidak pernah lagi mengalami sesak nafas.
C. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga ibu A adalah rumah permanen. Rumah
yang ditempati ibu A memiliki ukuran sekitar ±75 meter kalau tidak salah
perhitungan yang terdiri atas satu ruang tamu, 4 kamar tidur, satu ruang nonton,
satu dapur, gudang, satu ruang shalat, satu garase. Rumah ini berdempetan
dengan dinding rumah sebelahnya. Rumah ini memiliki penerangan yang cukup
pada siang dan malam hari. Keluarga ibu A memperoleh sumber air dari air bor.
Air tersebut dimanfaatkan untuk mandi, mencuci an memasak. Jarak septic tank
dengan sumber air lebih kurang 10 meter. Di bagian depan rumah tidak terdapat
halaman dan parit. Jarak rumah keluarga dengan pelayanan kesehatan seperti
puskesmas berdekat untuk,terdapat sebuah praktik bidan yang dekat dari rumah
keluarga dan rumah sakit swasta.

Pagar

Garase
Teras

Ruang tamu
Kamar tidur
Ruang shalat

Kamar tidur Kamar tidur Ruang nonton

Dapur

 10 meter MCK
Septi tanc
Septi tanc
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Komunitas tetangga keluarga ibu A didominasi oleh suku Jawa, Minang dan
Batak. Keluarga ibu A tinggal di wilayah RT 03 RW 14. Ibu A mengatakan
warga di sekitar rumahnya termasuk warga yang baik. Warga ini cukup aktif
dalam melakukan kegiatan. Ibu A mengatakan keluarganya dengan tetangga
memiliki hubungan yang cukup baik. Rumah yang mereka huni merupakan
rumah permanan diperumahan berdekatan, namun tidak ada yang mengganggu
ketentraman hidup keluarga masing-masing. Mayoritas pekerjaan warga di
sekitar rumah Ibu A adalah pegawai maupun swasta.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ibu A tinggal di rumah petak ini semenjak lebih kurang 28 tahun
lamanya. Sebelumnya, keluarga tinggal di tanggerang jalan kereta api. Awal
pernikahan Ibu A tinggal dikareta api.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ibu A mengatakan hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar baik-baik
saja. Ibu A termasuk orang yang netral-netral saja. Ibu A juga mengatakan dia
mengikuti kegiatan di RT nya yaitu wirid pengajian dan arisan ibu-ibu.

Bekerja
Ibu Ibu A Ny. F
rumah
tangga Kuliah
Tn. H Tn. A
nn. R

5. Sistem pendukung keluarga


Ibu A mengatakan jika ada permasalahan, mereka selalu berdiskusi untuk
mendapatkan solusinya. Mereka sebisa mungkin menyelesaikan masalah karena
orang tua dan sanak saudara berada di pulauan riau Di lingkungan perumahan
ibu A ada mesjid
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Ibu A mengatakan pola komunikasi yang sering dan biasa dilakukan oleh
keluarga adalah komunikasi dua arah. Saling menghargai jika ada yang sedang
berbicara dan meghargai pendapat yang diutarakan oleh salah satu anggota
keluarga. Jenis komunikasi dalam keluarga ibu A adalah komunikasi terbuka.
Anak-anak ibu p dekat dengannya, hanya satu orang anaknya komunikasi
tertutup.

2. Struktur kekuatan keluarga


Sumber kekuatan keluarga ini adalah ibu A yang merupakan kepala
keluarga. Belia kuat single parent. Selain itu sumber kekuatan keluarga bersifat
referent power adalah sikap ibu A yang bertanggung jawab dan tegas terhadap
anaknya

3. Struktur Peran
Di dalam keluarga ibu A berperan sebagai kepala keluarga. Tugas kepala
keluarga yaitu menjadi pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman kepada
keluarga. Di dalam keluarga ini, ibu A sudah memenuhi perannya sebagai
pencari nafkah., Ibu A sebagai istri sekaligus ayah serta ibu bagi anak-anaknya
memiliki peran dan tugas mengurus anak, mengurus rumah tangga dan pendidik
serta pelindung, sebagai salah satu anggota sosial masyarakat serta dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan. Di dalam keluarga ini, peran Ibu A
terpenuhi dan sebagai pencari nafkah tambahan. Ibu A tidak mempermasalahkan
karena ia menganggap hal yang dilakukannya ini demi kesejahteraan
keluarganya.

4. Nilai dan norma Budaya


Keluarga ibu A menerapkan aturan-aturan yang sesuai dengan nilai dan
norma yang berlaku di masyarakat. Nilai atau norma budaya yang dianut oleh
keluarga ibu A adalah saling menyayangi, menghormati dan menghargai
anggota keluarga. Sikap saling menghargai, memperhatikan dan peduli satu
sama lain ini memberi pengaruh positif kepada keluarga.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga ibu A saling menghormati dan menjaga keharmonisan rumah
tangga dengan menunjukkan sikap saling menghargai dan menyayangi satu sama
lain. Keluarga ini selalu berpikir positif antar anggota keluarganya dan selalu
menerima kondisi keluarga. Ibu p mengatakan sangat menyayangi anaknya dan
alm suaminya

2. Fungsi sosialisasi
Ibu P termasuk ibu yang cukup aktif di masyarakat. Ibu P selalu mengikuti
wirid pengajian dan arisan ibu-ibu serta selalu mengikuti kegiatan yang ada di
lingkungannya selagi mengisi waktu luang

3. Fungsi perawatan kesehatan


Ibu A merupakan kepala keluarga, saat dilakukan pengkajian ibu A
memiliki tekanan darah 140/80 mmHg. Ibu A tidak ada keluhan sekarang,
terkadang badadannya terasa capek-capek saja, tulangnya sudah tidak kuat karan
sudah tua. Beliau menganggap dirinya sehat, jika sakit langung berobat
kedokter. Ibu A ada mengkonsumsi obat-obatan berupa obat gula dan tensi
Ny.f anak pertama Ibu A sering mengeluhkan pusing. tekanan darah ny F
adalah 100/70 mmHg. Ny.f mengatakan jarang melakukan pengecekan tekanan
darah karena alasan tidak sempat. Kalau ny f merasakan pusing yang berlebihan,
beliau minum obat penambah darah karna dia menyadari kekurangan darah dan
vitamin pada tubuhnya
Tn. H tidak mau berkomunikasi dan suka tertutup lebih ke introvert.
Nn. R tekanan darahnya 120/80 mmhg. Terkadang tensinya tinggi, punya
riwayat asam lambung, terkadang kambuh jika terlalu banyak makan terlalu
asam dan pedas
4. Fungsi reproduksi
Ibu a sudah menoupose dan suaminya sudah tiada.
5. Fungsi ekonomi
Ibu A mengatakan keuangan keluarga selama ini mencukupi untuk
kebutuhan sehari-hari dan membayar uang sekolah. Keluarga mengatakan pernah
mengalami kekurangan dan cara yang digunakan untuk menutupi kekurangan itu
adalah menjual emas atau membuka buku tabungan

F. Stressor dan koping


1. Stressor jangka pendek
Menurut Ibu A, sumber stres dalam jangka waktu 6 bulan ini adalah
masalah keuangan. Ibu A mengatakan biaya hidup akhir-akhir ini semakin mahal
sehingga ibu a harus bekerja mencari tambahan untuk memenuhi kebutuhan
hidup keluarganya. Permasalahan yang dirasakan akhir-akhir ini adalah rasa
pusing yang dirasakan Ibu A.

2. Stressor jangka panjang


Menurut Ibu A yang menjadi beban fikirannya sejak beberapa tahun ini
adalah kurang nya memanajemen mengatur keuangan sehingga uang dan
pengeluaran tebuang begitu saja karena halhal tidak penting. Ibu a menyadari hal
nya itu ia tidak mau lagi boros dalam pemakaian uang ataupun barang. Sekarang
ibu A belajar berhemat

3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah


Saat dihadapi permasalahan di dalam keluarga, menurut Ibu A mereka
selalu membicarakannya dengan baik dan tenang. Mereka mencari jalan keluar
dan tidak menyalahkan siapa pun atas masalah yang terjadi di dalam keluarga.

4. Strategi koping yang digunakan


Menurut Ibu A, jika terdapat masalah diselesaikan dengan cara berdiskusi.
Namun jika tidak ada jalan keluar, mereka membuka tabungan yang ada barang-
barang mereka sendiri.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak memiliki strategi adaptasi disfungsional dalam menghadapi
dan menyelesaikan masalah dalam keluarga.

B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Ibu A Ny. F Tn. A Nn. R
Fisik
UMUM
1. Penampilan
umum
Compos Compos Compos Compos
Kesadaran
mentis mentis mentis mentis
Cara
Rapi Rapi Rapi Rapi
berpakaian
Kebersihan
Bersih Bersih Bersih Bersih
personal
Postur tubuh Postur tubuh Postur tubuh Postur tubuh
Postur dan simetris, simetris, simetris, simetris,
cara berjalan berjalan tanpa berjalan tanpa berjalan tanpa berjalan tanpa
bantuan bantuan bantuan bantuan
Bentuk dan TB : 148 cm TB : 156 cm TB : 185 cm TB : 162 cm
ukuran BB : 65 kg BB : 78 kg BB : 70 kg TB : 57 kg
tubuh
Tanda-tanda
vital TD : TD :
TD : 140/80 TD : 100/70
130/80mmhg 120/80mmhg
mmHg mmHg
Nadi : 80 kali Nadi : 80 kali
Nadi : 84 kali Nadi : 78 kali
per menit per menit
per menit per menit
Suhu : 37,5 C Suhu : 37,7 C
Suhu : 36,8 C Suhu : 37,8 C
RR : 20 kali RR : 20 kali
RR : 20 kali RR : 20 kali
per menit per menit
per menit per menit
2. Status
mental dan
cara
berbicara
Status emosi Stabil Stabil Stabil Stabil
Dapat Dapat Dapat Dapat
mengenal mengenal mengenal mengenal
Orientasi
waktu, tempat waktu, tempat waktu, tempat waktu, tempat
dan orang dan orang dan orang dan orang
Tidak loncat- Tidak loncat- Tidak loncat- Tidak loncat-
Proses
loncat dalam loncat dalam loncat dalam loncat dalam
berfikir
berbicara berbicara berbicara berbicara
Kulit terlihat Kulit terlihat Kulit terlihat
Kulit terlihat
bersih, bebas bersih, bebas bersih, bebas
Pemeriksaan bersih, bebas
dari bau, dari bau, dari bau,
kulit dari bau,
warna kuning warna sawo warna putih
warna putih
langsat matang
Kuku CRT < 3 detik CRT < 3 detik CRT > 3 detik CRT < 3 detik
Pemeriksaan
kepala
Bentuk dan Muka simetris
Muka simetris Muka simetris Muka simetris
sensori
Rambut Rambut Rambut Rambut
pendek panjang panjang pendek
berwarna berwarna berwarna berwarna
Rambut
hitam, hitam, hitam, hitam,
beruban distribusi distribusi distribusi
menyebar rata menyebar rata menyebar rata
Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
tidak anemis, sedikit anemis, sklera tidak anemis,
Mata
sklera tidak anemis, sklera tidak ikterik sklera tidak
ikterik tidak ikterik ikterik
Daun telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga
simetris kiri simetris kiri simetris kiri simetris kiri
dan kanan, dan kanan, dan kanan, dan kanan,
Telinga
klien tidak ada klien tidak ada klien tidak ada klien tidak ada
gangguan gangguan gangguan gangguan
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
simetris, simetris, simetris, simetris,
Hidung
sumbatan sumbatan sumbatan sumbatan
jalan nafas (-) jalan nafas (-) jalan nafas (-) jalan nafas (-)
Pembesaran Pembesaran Pembesaran Pembesaran
Leher
KGB (-) KGB (-) KGB (-) KGB (-)
Bibir simetris, Bibir simetris, Bibir simetris, Bibir simetris,
Mulut tidak nampak tidak nampak tidak nampak tidak nampak
pucat pucat pucat pucat
Tidak ada otot Tidak ada otot Tidak ada otot Tidak ada otot
bantu bantu bantu bantu
pernafasan, pernafasan, pernafasan, pernafasan,
Dada pengembanga pengembanga pengembanga pengembanga
(pernafasan) n paru n paru n paru n paru
simetris, simetris, simetris, simetris,
bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas
vesikuler. vesikuler. vesikuler. vesikuler.
Dada BJ I-II : BJ I-II : BJ I-II : BJ I-II :
(kardiovaskuler Normal Normal Normal Normal
)
BU : Normal BU : Normal
(7 kali per (6 kali per
BU : Normal BU : Normal
menit), tidak menit)
Abdomen (6 kali per (5 kali per
ada nyeri
menit) menit)
tekan dan
nyeri tusuk.
Genital Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
Ekstermitas Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji

C. Harapan keluarga
Ibu A berharap diberi kesehatan dan jalan keluar terhadap masalah ekonomi yang
dijalankan dan mampu memecahkan masalah pengeluarann, berharap agar ia bisa tenang
menjalankan ibadah
ANALISA DATA
No Analisa data Masalah Etiologi
keperawatan
1 Data subjektif : Resiko terjadi ketidak mampuan
- Ibu A sering mengeluhkan capek serangan ulang keluarga
pada badan penyakit diabetes memodifikasi
- Ibu A mengatakan orangtuanya mellitus pada ibu A lingkungan yang
mempunyai hipertensi dan dapat mempengaruhi
penyakit dm diabetes
- Ibu A tidak mengontrol asupan
makanan yang dimakan nya
- Ibu A mempunya penyakit dm dan
hipertensi
- Ibu A mengatakan dirinya jika
kencing merasa tidak terkontrol
- Ibu A mengatakan gula darahnya
tidak terkontrol

Data objektif:
- Ibu P terlihat capek
- Tekanan darah : 140/80 mmHg
- Nadi: 80 kali/menit
- RR: 20 kali/menit
- Konjungtiva anemis
- CRT < 3 detik
2 Data subjektif: Gaya hidup kurang ketidakmampuan
- Ny. F mengatakan jarang keluarga dalam
gerak melaksanakan tugas-
berolahraga malas berolahraga
- ny f mengatakan punya tugas kesehatan &
keperawatan ( tidak
masalah pada hormonyaa
olahraga)
- ny f merasa cemas dengan
haidnya tidak teratur
Data objektif:
- Tekanan darah : 100/70 mmHg
- Nadi: 80 kali/menit
- RR: 20 kali/menit
- Bb 70 kg
- Tb 156 cm
3. Data subjektif: Ketidakmampuan ketidakmampuan
- Tn a mengatakan sering pusing keluarga mengenal keluarga mengenal
- tn a mengatakan susah tidur gejala dan tanda masalah hipertensi .
Data objektif : hipertensi
- tn a sering begadang larut malam
- Tekanan darah : 130/80 mmHg
- Nadi: 80 kali/menit
- RR: 20 kali/menit
- Konjungtiva sedikit anemis
- CRT < 3 detik
-

4. Data subjektif: Ketidakmampuan kurang pengetahuan


- Nn. R mengatakan punya keluarga tentang pola makan
penyakit asam lambung memodifikasi yang tidak teratur
- Jika telat makan atau makan lingkungan
sembarangan kambuh
- Nn R mengatakan terganggu
pada pencernaanya
- Bab tidak lancer
- Nn r suka menunda-nuda
makan
- Nn r suka makan makanan
pantangan seperti makan pedas
dan asam
Data objektif :
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi: 80 kali/menit
- RR: 20 kali/menit
- Konjungtiva sedikit anemis
- CRT < 3 detik
-
SKALA PRIORITAS
1. Resiko terjadi serangan ulang penyakit diabetes mellitus pada ibu A
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga memodifikasi lingkungan
yang dapat mempengaruhi diabetes

NO KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN


1 Sifat masalah: Keluarga mempunyai
 Ancaman dana dan kemampuan
kesehatanl intelektual bila diberikan
penyuluhan tentang
penyakit DM.
2 2/3 × 1 2/3 Keluarga menyadari
adanya masalah tetapi
kurang menyadari
dampak bila anggota
keluarga yang sakit tidak
dikontrol secara teratur.
2 Kemungkinan Keluarga ibu A
masalah dapat mempunyai status
diubah: 2 2/2 × 2 2 pendidikan tingkat SMA,
 Mudah dengan anakanaknya yang
sudah sarjana
3 Potensial masalah Ibu A memeriksa
untuk dicegah: kesehatannya ke dokter,
 Tinggi dan mau lebih mengatur
3 3/3 × 1 1
pola atau gaya hidup lebih
sehat dan pola makan
yang lebih sehat
4 Menonjolnya Keluarga merasa masalah
masalah: Ibu A telah mengganggu
 Masalah kesehatannya dan perlu
2 2/2 × 1 1
berat dan ditangani segera
harus segera
ditangani
4
TOTAL SKOR
2/3

2. Gaya hidup kurang gerak berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan & keperawatan ( tidak olahraga)
NO KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN
1 Sifat masalah: Ny f mengalami
 Actual kelebihan berat badan,
3 3/3 × 1 1 karena itu hormonnya
terganggu dan haidnya
tidak teratur
2 Kemungkinan Ny f mempunyai status
masalah dapat pendidikan tingkat
diubah: Sarjana, dia tau tentang
 Sebagian 1 1/2 × 2 1 penyakitnya tapi dia
acuh tak acuh tidak
memperdulikan ada niat
hanya malas
3 Potensial Ny f tau maslah
masalah untuk kesehatannya cumin dia
2 2/3 × 1 2/3
dicegah: malas berolahraga
 Sedang capek
4 Menonjolnya Keluarga merasa
masalah: masalah ny f tau maslah
 Masalah 2 2/2 × 1 1 kesehatanyaa ingin
berat harus ditangani
ditangani
TOTAL SKOR 3 2/3

3. Ketidakmampuan keluarga mengenal gejala dan tanda hipertensi sehubungan


dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang hipertensi
NO KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN
1 Sifat masalah: Tensi tn a kadang tinggi
 Keadaan 1 1/3 × 1 1/3
resiko hipertensi dan suka
sejahtera begadang tapi sekarang
lagi sehat
2 Kemungkinan Masalah tn a bias diatasi
masalah dapat jika ia mau
2 1/2 × 2 1
diubah:
 Mudah
3 Potensial masalah Kemungkinan keluahn itu
untuk dicegah: dapat dicegah bila ibu
 Tinggi 3 3/3 × 1 1
menghindari makanan
atau penyebabnya
4 Menonjolnya tn a merasakan se- bagai
masalah: masalah tidak perlu
 Ada ditangani karena ia tau
1 1/2 × 1 ½
masalah, tapi caranya
tidak perlu
ditangani
TOTAL SKOR 2 1/6
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan B.D kurang pengetahuan
tentang pola makan yang tidak teratur

NO KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN


1 Sifat masalah: Nn r sekrang tidak
 Keadaan 1 1/3 × 1 1/3 kambuh asam
sejahtera lambungnya
2 Kemungkinan Masalah nn r bias diatasi,
masalah dapat dan dia tau akan
2 1/2 × 2 1
diubah: penyakitnya
 Mudah
3 Potensial masalah Kemungkinan keluahn itu
untuk dicegah: dapat dicegah bila ibu
 Tinggi 3 3/3 × 1 1
menghindari makanan
atau penyebabnya
4 Menonjolnya Nn r merasakan se- bagai
masalah: masalah tidak perlu
 Ada ditangani karena ia tau
1 1/2 × 1 ½
masalah, tapi caranya
tidak perlu
ditangani
TOTAL SKOR 2 1/6

Berdasarkan hasil perhitungan skoring, maka diagnosa keperawatan yang muncul


pada keluarga Bpk. S khususnya pada Ibu A, Ny. F, tn. A, nn R dengan dm, resiko
hipertensi, obesitas, masalah pencernaan.
1. Resiko terjadi serangan ulang penyakit diabetes mellitus pada ibu A berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang dapat
mempengaruhi diabetes
Total skoring: 4 2/3
2. Gaya hidup kurang gerak berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
melaksanakan tugas-tugas kesehatan & keperawatan ( tidak olahraga)
Total skor: 3 2/3
3. Ketidakmampuan keluarga mengenal gejala dan tanda hipertensi sehubungan
dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang hipertensi
Total skor: 2 1/6
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan B.D kurang pengetahuan
tentang pola makan yang tidak teratur
Total skor: 2 1/6

Anda mungkin juga menyukai