LATAR BELAKANG
Radiografi merupakan salah satu jenis metode non-destructive test (NDT) atau uji tak merusak
yang merupakan sebuah teknik non-invasif untuk menentukan integeritas dari materi tanpa merusak
dan mengubah fungsi dari objek uji. Konsep umum dari radiografi adalah adanya cacah terukur dari
paparan radiasi setelah melewati materi. Karena radiasi baik partikel maupun cahaya ketika dilewatkan
pada materi akan berinteraksi dengan partikel subatomiknya, maka kuantitas radiasi sebelum dan
setelah melewati materi akan berubah. Perubahan kuantitas cacah maupun intensitas disebabkan oleh
interaksi radiasi dengan materi yang konsekuensinya akan menghasilkan variabel jangkau bagi partikel
bermuatan, tampang lintang bagi partikel tidak bermuatan serta atenuasi bagi foton.
Secara kuantitatif maka besarnya radiasi yang lolos setelah melewati materi dan menjadi dasar
teori fisika radiografi diformulasikan dengan:
𝐼𝑡 = 𝐼0 𝑒 −𝛬𝑥
dimana:
Secara teknis metode uji tak merusak radiografi dibedakan menjadi 2 yakni Computed
Radiography serta Digital Radiography. Jika pada radiografi konvensional digunakan film radiograf yang
yang terbuat dari layar fosfor maka pada computed radiography dan digital radiography hasil uji
ditampilkan pada perangkat lunak. Sedangkan perbedaan antara computed radiography dan digital
radiography terletak pada penggunaan komponennya saja, dimana pada computed radiography
dibutuhkan tabung kedap udara (disebut photo-stimulable) supaya objek bisa ditangkap oleh kamera.
Pada digital radiography sensor-sensor digital sinar-X digunakan untuk menggantikan film
fotografi konvensional sedangkan proses kimiawi digantikan dengan sistem komputer yang terhubung
dengan monitor atau laser printer.
Computed radiography in NDT applications. Deprins, E. 2004. 10, 2004, Insight, Vol. 46, pp. 591-593.
Kajian Sistem Radiografi Digital sebagai Pengganti Sistem Computed Radiography yang Mahal. Susilo,
Sunarno, Ketut Swakarma, Rudi Setiawan, Edy Wibowo. 2013. Agustus 2013, Semarang : Jurnal Fisika
Indonesia, 2013, Vol. XVII. 50.