Anda di halaman 1dari 1

Pengaruh tingkat Ec (Electrikal Couductivity) terhadap empat varietas selada dengan sistem hidroponik.

Luluk Prihastuti Ekowahyuni, Sudarmodjo, Marsuyut

Abstrak

Salada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu komoditas hortikulutura yang mempunyai peran penting dalam
menyediakan gizi dalam bentuk mineral, vitamin dan air. Selada merupakan jenis sayuran yang digemari oleh masyarakat
Indonesia da Negara-negara Eropa. Selada dikomsumsi sebagai lalapan, penghias makanan dan untuk mempelancar pencernaan
serta obat panas dalam. Kebutuhan hasil produksi pertanian terutama sayuran semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk, dan juga kebutuhan akan sayuran yang berkualitas bagi masyarakat menegah ke atas semakin meningkat,Hal
ini hanya bisa dipenuhi dengan penanaman system hodroponik. Hidro ponik berasal dari kata Hidro yang berarti air dan Ponos
yang berarti daya, demikian hidroponik berarti membudidaya kan air. Salah satu factor penting yang mempengaruhi kualitas
unsur hara dalam budidaya hidroponik ialah elektrikal conductivity (EC) dengan satuan mhos/cm. EC adalah ukuran dari jumlah
garam yang terlarut dalam larutan nutrisi atau pekatan pupuk dalam larutan hidroponik. Penelitian ini bertujuan mengetahui
tingkat EC yang terbaik pada pertumbuhan empat varietas salada. Penelitian dilakukan selama 4 bulan pada bulan maret sampai
bulan juli 2003 di parung hidoponik farm, desa Parung, Kecamatan Parung Kabupaten Bogor. Bahan yang di gunakan adalah
empat varietas selada yaitu Red rapid, fast fall, Minetto, Novia. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan acak Kelompok
(RAK) factorial yang terdiri perlakuan utama adalah aplikasi tinggkat EC (P) yang terdiri dari P1 = 1,3-1,5 mhoS/cm, P2 = 1,7-
2,0 mhoS/cm dan P3 = 2,1 – 2,5 mhoS/cm. Perlakuan ke dua jenis varietas selada (V) yaitu VI = varietas red rapid, V2 = varietas
fast fall, V3 = varietas minetto dan 4 varietas V1 = varietas red rapid, V2 = varietas fast fall, V3 = varietas minetto, dan V4 =
varietas novia. Kombinasi dari kedua faktor yang di uji tersebut menghasilkan 12 kombinasi perlakuan, dengan 3 ulanagn.
Parameter yang di amati yaitu tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun per-minggu, diameter tanaman, bobot basah pertanman.
bobot kering tanaman. Hasil perkelompok yaitu panjang akar, bobot basah akar, bobot kering akar. Kesimpulan sebagai berikut
perlakuan tingkat EC memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap hampir semua parameter yang diamati yaitu; parameter
tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun perminggu, diameter tanaman, bobot basah pertanaman, bobot kering pertanaman,
hasil perkelompok, bobot basah akar, bobot kering akar.
Varietas selada menunjukan respon yang berbeda nyata pada parameter diameter yang di amati, tinggi tanaman,
pertambahan jumlah daun per minggu, diameter tanaman, bobot basah per tanaman, bobot kering pertanaman, hasil
perkelompok, bobot basah akar, bobot kering akar. Varietas minetto memberikan hasil yang tinggi dengan nilai sebesar 78.5189
g untuk parameter bobot basah pertanaman dan hasil yang terendah dengan nilai sebesar 32.2604 g. Hasil perkelompok
diperoleh hasil yang tertinggi dengan nilai sebesar 467.969 g. sedangkan hasil yang terendah dengan nilai sebesar 337.979 g.
Interaksi tingkat EC terhadap varietas menghasilkan beda nyata pada parameter tinggi tanaman. bobot basah pertanaman,
diameter pertanaman, jumlah daun perminggu. Interaksi terbaik pada tingkat EC 1.7 – 2.0 mhoS/cm. Perlakuan P2 dengan
kandungan EC (1,7 – 2,0 mhoS/cm) memberikan hasil terbaik pada bobot basah per tanam.

Kata kunci : EC( electrical conductivity), Lactuca sativa L., hidroponik,

Anda mungkin juga menyukai