Kerusakan Lapisan Ozon Oleh CFC
Kerusakan Lapisan Ozon Oleh CFC
Pada zaman sekarang, banyak sekali kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, barang
yang dibutuhkan oleh masyarakat sekarang banyak sekali yang menggunakan CFC.
Sebagian dari mereka menggunakan CFC dengan cara yang tidak terkira banyaknya.
Selama bertahun-tahun, senyawa-senyawa kimia tersebut secara luas dipakai untuk pendingin
ruangan (AC), media pendingin pada lemari es (kulkas), bahan pelarut, bahan dorong, dan proses
pembuatan plastik. Selain itu CFC juga banyak digunakan sebagai blowing agent dalam proses
pembuatan foam (busa), sebagai cairan pembersih (solvent), bahan aktif untuk pemadam
kebakaran, bahan aktif untuk fumigasi di pergudangan, pra-pengapalan, dan produk-produk
pertanian dan kehutanan.
Ozon adalah molekul dalam bentuk gas yang terjadi secara alami yang ditemukan pada
atmosfer bumi. Molekul ini dapat menyerap panjang gelombang tertentu dari radiasi ultraviolet
matahari sebelum mencapai permukaan bumi.
Pada lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandungkhlorin
atau bromin dan menghasilkan radikal Khlor dan Brom.Radikal-radikal khlorin dan bromin
kemudian melalui reaksi berantai memecahkan ikatan gas-gas lain di atmosfer, termasuk ozon.
Lapisan Ozon di stratosfer menyerap radiasi ultra-violet yang berbahaya dari matahari. Dengan
bertambahnya bahan kimia buatan manusia yang mengandung senyawa khlorin dan bromin, akan
ikut merusak molekul ozon pada lapisan ini.
CFC alias Chlorofluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung karbon ,
klorin , dan fluor , diproduksi sebagai turunan dari metana dan etana. CFC juga biasa dikenal
dengan nama dagang Freon . Yang paling umum ditemukan adalah dichlorodifluoromethane (R-
12 atau Freon-12). CFC banyak telah banyak digunakan sebagai pendingin , propelan (dalam
semprotan aerosol), dan pelarut. Dan yang paling utama CFC adalah senyawa utama yang
berkontribusi merusak ozon sampai saat ini. Sifat kimiawi CFC umumnya toksisitas rendah
(tidak beracun), reaktivitas rendah (sulit bereaksi), dan tidak mudah terbakar. Singkatnya CFC
itu sangat stabil bahkan aman untuk dihirup, karena itu CFC banyak digunakan karena kestabilan
yang dianggap “aman” tersebut. Tetapi ini menimbulkan masalah lain. Saking stabilnya CFC itu
sehingga CFC sulit terurai. Dibanding gas-gas lain yang dapat merusak ozon CFC itu sangat
stabil, jika senyawa-senyawa lain yang naik ke atmosfer terurai karena bereaksi di lapisan
troposfer. CFC karena kestabilan senyawanya bisa naik ke lapisan ozon dan bereaksi dengan
ozon. Inilah sebab utama CFC menjadi senyawa yang dianggap berbahaya. Sejak adanya
Protokol Montreal pada tahun 1987 produksi CFC ditekan drastis. Pada tanggal 2 Maret 1989, 12
negara Masyarakat Eropa setuju untuk melarang produksi semua CFC pada akhir abad ini. Pada
tahun 1990 diserukan penghapusan CFC di eropa pada tahun 2000. Dan tahun 2010 CFC harus
benar-benar dihilangkan termasuk di negara-negara berkembang.
Pengganti CFC
Jika Anda mencari benda-benda berbahan dasar CFC dewasa ini agak sulit. Ia sudah lama
berlalu dari kehidupan manusia. Bahan tersebut dilarang pakai di sebagian besar negara industri
sejak munculnya perjanjian internasional pada pertengahan 1990. Kebijakan tersebut kemudian
diikuti oleh negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
CFC merupakan bahan kimia yang sulit sekali terurai dalam jangka panjang. Sama
seperti dengan plastik, mereka tetap berada di sekitar kita dan terus memperburuk atmosfe Pada
kebanyakan produk, CFC telah digantikan posisinya oleh HCFC, zat serupa CFC yang juga
terbuat dari air. Dikenal pula dengan sebutan freon. Tetapi, kabar baiknya, keadaan itu hari ini
jauh lebih baik. Lembaga ilmiah internasional yang beranggotakan sekitar 300 ilmuwan senior,
Scientific Assessment of Ozone Depletion, melaporkan untuk pertama kalinya pada musim gugur
tahun ini kandungan CFC12 di lapisan ozon menurun.
Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit menyebabkan kerusakan lapisan ozon
bila dibandingkan CFC, digunakan sementara sebagai pengganti CFC. Sebenarnya penipisan
ozon ini dipicu dari tingginya pemakaian CFC, namun guna menormalkan kembali kondisi ozon,
diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak. Tindakan yang dapat kita lakukan saat ini
demi memelihara lapisan ozon, misalnya mulai mengurangi atau tidak menggunakan lagi
produk-produk rumah tangga yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan pelindung
bumi dari sinar UV ini.
Oleh sebab itu, diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif
masyarakat dalam program perlindungan lapisan ozon, sobat pemahaman mengenai
penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi
yang tidak merusak lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan ozon akan semakin
meningkat dan mungkin saja akan menyebabkan lapisan ini tidak dapat dikembalikan lagi ke
bentuk aslinya.Walaupun begitu, tetap saja penggunaan CFC tidak akan mudah lepas begitu saja
dari kehidupan manusia. Penghapusan penggunaan CFC di Indonesia, tampaknya tidak mudah
dilakukan. Terutama karena alat-alat pendingin yang ada sekarang, misalnya kulkas dan AC,
mayoritas masih menggunakan teknologi berbasis CFC. Untuk mengantisipasi penggunaan CFC
berlebihan, telah ditemukan cara yang dinilai sangat bermanfaat. Yaitu melakukan daur ulang
CFC dan mencari bahan alternatif pengganti.
Daftar pustaka
Fleagle, RG and Businger, JA: An introduction to atmospheric physics, 2nd edition, 1980.
Supriadi, Dedi, Sutrisno. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas X. Bogor : Yudhistira.
Wood, R.W. (1909). Note on the Theory of the Greenhouse, Philosophical Magazine 17, page
319 – 320.