Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Adinda Miftahul Ilmi Habiba (16102109)
2. Ninda Putri Trisiana (16102133)
3. Mei Dwila Nawa Sapta Ningtyas (16102200)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah “Jaringan Komputer” ini tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah dengan judul
“IPV6 DAN ISO LAYER” dengan baik.
Makalah ini merupakan rangkaian tugas matkul “Jaringan Komputer” yang
bertujuan untuk memajukan pengetahuan peserta tentang makalah ini. Oleh karena
itu, maka kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak Institut Teknologi Telkom Purwokerto dan teruntuk dosen
pembimbing atas anjurannya untuk pembuatan makalah ini. Semoga hal tersebut
bernilai ibadah di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa..
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan, kelemahan dan keterbatasan oleh karena itu kami sangat
mebutuhkan sumbangan pikiran, saran, dan kritikan yang konstruktif demi
kesempurnaan penyusun makalah kami selanjutnya. Mudah-mudahan dengan
makalah yang singkat ini dapat memenuhi harapan kita semua dan ada manfaatnya
bagi para pembaca sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3. Tujuan Makalah............................................................................. 1
1.4. Manfaat Makalah........................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 3
2.1. Internet .......................................................................................... 3
2.2. Sejarah Intenet Protocol ................................................................ 3
2.3. Internet Protocol ............................................................................ 4
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................ 5
3.1. Apa yang dimaksud dengan IPv6 .................................................. 5
3.2. Penulisan Ipv6 ............................................................................... 5
3.3. Kelebihan dan kekurangan IPv6 ................................................... 6
3.4. Perbedaan IPv6 dan IPv4 .............................................................. 6
3.5. Apa yang dimaksud dengan OSI LAYER..................................... 7
3.6. Apa saja fungsi dan bagian-bagian OSI LAYER .......................... 7
3.7. Bagaimana cara kerja OSI LAYER .............................................. 10
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 12
4.1. Kesimpulan ................................................................................... 12
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3.6. Mengupas tentang pengertian dari OSI LAYER.
1.3.7. Mengupas tentang fungsi dan bagian-bagian OSI LAYER.
1.3.8. Mengupas tentang cara kerja OSI LAYER.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Internet
Interconnection network atau internet adalah sistem global dari
seluruh jaringan komputer yang saling terhubung satu dengan lainnya. Kata
internet berasal dari bahasa latin "inter" yang berarti "antara". Internet
merupakan jaringan yang terdiri dari milyaran komputer yang ada di seluruh
dunia. Internet melibatkan berbagai jenis komputer serta topology jaringan
yang berbeda.Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan, digunakan
standar protokol internet yaitu TCP/IP. TCP bertugas untuk memastikan
bahwa semua hubungan bekerja dengan baik, sedangkan IP bertugas untuk
mentransmisikan paket data dari satu komputer ke komputer lainya. [1]
2.2. Sejarah Internet Protocol
Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced
Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari
usaha untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi
berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan
tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang
dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama
dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat
bekerja dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah
Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protocol diganti
dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan
mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley mulai
menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX. Selain Defense
Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan
Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department of
defense (DOD).
3
2.3. Internet Protocol
Secara sederhana IP merupakan standar komunikasi data yang
digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu
komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet. Agar jaringan intrenet
ini berlaku semestinya harus ada aturan standard yang mengaturnya karena
itu diperlukan suatu protokol internet. Namun secara lebih complicated
definisi Internet Protocol adalah protokol lapisan jaringan (network layer
dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork
(internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh
protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar
host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak
digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan
dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6.
Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol
TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui
jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah
connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah
sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data,
tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan
transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA
Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP). [2]
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Apa yang dimasuk dengan IPv6.
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah
jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan
TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. IPv6 merupakan sebuah
penyempurnaan dari IPv4 yang sudah tidak mampu lagi untuk
mengakomodasikan semua pengguna dalam berkomunikasi. Dengan adanya
IPv6 merupakan solusi yang sangat tepat untuk menggunakan sistem
komunikasi global. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat
mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP
Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic
address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan
menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address
configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server
dinamakan dengan stateless address configuration. IPv6 sama seperti halnya
IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai
alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai
alamat host. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai
tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP).
Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
3.2. Penulisan Ipv6
Tidak seperti IPv4, IPv4 dituliskan dengan bilangan hexadecimal
yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e,f. pada IPv6 ini terdapat delapan blok
dimana tiap blok tersebut terdapat empat digit bilangan hexadecimal. Berbeda
dengan IPv4 hanya terdiri dari empat blok saja. selain itu, untuk memisahkan
tiap bloknya pada IPv6 digunakan titik dua, tidak titik seperti pada IPv4.
Contoh penulisan dari IPv 2001:0db8:0000:0000:5a55:0302:fef6:0012.
Karena pada IPv6 alamat yang digunakan panjang dalam penulisan, maka
telah dibuat ketentuan tertentu untuk penyederhanaan alamat IPv6, yaitu:
- Angka 0 didepan bisa dihilangkan
5
- 0000 yang berurutan bisa dihilangkan dan diganti dengan titik dua.
Sehingga penulisan alamat IPv6 2001:0db8:0000:0000:5a55:0302:fef6:12
menjadi 2001:db8::5a55:302:fef6:12. [3]
3.3. Kelebihan dan kekurangan IPv6.
3.3.1. Kelebihan IPv6
Memuliki fitur keamanan yang kuat dengan adanya default
sekuriti IPSee.
Memiliki penyempurnaan protokol dari versi sebelumnya yaitu
IPv4.
Header yang sangat sederhana.
Memiliki kemampuan Qos yang lebih baik dibandingkan IPv4.
Mobilitas yang sangat tinggi dengan adanya Mobile IPv6.
Memiliki kemampuan Multicasting, yaitu pengiriman pesan ke
beberapa alamat dalam satu group.
Stateless address autoconfiguration (SLAAC), IPv6 dapat
membuat alamat sendiri tanpa bantuan DHCPv6.
Pengiriman paket yang lebih sederhana dan efisien.
3.3.2. Kekurangan IPV6
Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras atau
lunak) yang baru yang mendukungnya.
Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap
mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6
yang berjalan di atas IPV4. [4]
6
Dukungan terhadap IPSec Dukungan terhadap IPSec opsional.
dibutuhkan.
Data opsional dimasukkan Header mengandung option.
seluruhnya ke dalam extensions
header.
Paket link-layer harus mendukung Tidak mensyaratkan ukuran paket
ukuran paket 1280 byte dan harus pada link-layer dan harus bisa
bisa menyusun kembali paket menyusun kembali paket berukuran
berukuran 1500 byte. 576 byte.
Fragmentasi dilakukan hanya oleh Fragmentasi dilakukan oleh
pengirim. pengirim dan ada router,
menurunkan kinerja router.
7
Gambar 1.1
3.6.1. Application
Application layer merupakan lapisan paling atas dari model
OSI dan bertanggung jawab untuk menyediakan sebuah interface
antara protokol jaringan dengan aplikasi yang ada pada komputer.
Application layer menyediakan layanan yang dibutuhkan oleh
aplikasi, seperti menyediakan sebuah interface untuk Simple Mail
Transfer Protocol (SMTP), telnet dan File Transfer Protocol (FTP).
Pada bagian sinilah dimana aplikasi saling terkait dengan jaringan.
3.6.2. Presentation
Presentation layer bertanggung jawab untuk mendefinisikan
sintaks yang digunakan host jaringan untuk berkomunikasi.
Presentation layer juga melakukan proses enkripsi/ dekripsi
informasi atau data sehingga mampu digunakan pada lapisan
aplikasi.
3.6.3. Session
Session layer menentukan bagaimna dua terminal menjaga,
memelihara dan mengatur koneksi. Bagaimna mereka saling
berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer di sebut “session”.
Session Layer berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi
dapat dibuat, dipelihara atau di hancurkan. Selain itu, di level ini
juga dilakukan resolusi nama.
8
3.6.4. Transport
Transport layer bertanggung jawab untuk mengirimkan
pesan antara dua atau lebih host didalam jaringan. Transport layer
juga menangani pemecahan dan penggabungan pesan dan juga
mengontrol kehandalan jalur koneksi yang diberikan. Protokol TCP
merupakan contoh yang paling sering digunakan pada transport
layer.
3.6.5. Network
Network layer bertanggung jawab untuk menetapkan jalur
yang akan digunakan untuk melakukan transfer data antar perangkat
di dalam suatu jaringan. Router jaringan beroperasi pada layer ini,
yang mana juga menjadi fungsi utama pada layer network dalam hal
melakukan routing. Routing memungkinkan paket dipindahkan
antar komputer yang terhubung satu sama lain. Untuk mendukung
proses routing ini, network layer menyimpan alamat logis seperti
alamat IP untuk setiap perangkat pada jaringan. Layer Network juga
mengelola pemetaan antara alamat logikal dan alamat fisik. Dalam
jaringan IP, pemetaan ini dilakukan melalui Address Resolution
Protocol (ARP
3.6.6. Datalink
Data link layer bertanggung jawab untuk memeriksa
kesalahan yang mungkin terjadi pada saat proses transmisi data dan
juga membungkus bit kedalam bentuk data frame. Data link layer
juga mengelola skema pengalamatan fisik seperti alamat MAC pada
suatu jaringan. Data link layer merupakan salah satu layer OSI yang
cukup kompleks, oleh karena itu layer ini kemudian dibagi lagi
menjadi dua sublayer, yaitu layer Media Access Control (MAC) dan
Layer Logical Link Control (LLC). Layer Media Access Control
(MAC) bertanggung jawab untuk mengendalikan bagaimana sebuah
perangkat pada suatu jaringan memperoleh akses ke medium dan
izin untuk melakukan transmisi data. Layer Logical Link Control
(LLC) bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan membungkus
9
protokol network layer dan mengontrol pemeriksaan kesalahan dan
juga melakukan sinkronisasi pada frame.
3.6.7. Physical
Physical layer merupakan layer pertama atau yang terendah
dari model OSI. Layer ini bertanggung jawab untuk
mentransmisikan bit data digital dari physical layer perangkat
pengirim (sumber) menuju ke physical layer perangkat penerima
(tujuan) melalui media komunikasi jaringan. Pada physical layer
data ditransmisikan menggunakan jenis sinyal yang didukung oleh
media fisik, seperti tegangan listrik, kabel, frekuensi radio atau
infrared maupun cahaya biasa. [5]
10
Gambar 1.2
11
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu Perkembangan
dunia teknologi tentunya telah banyak membantu berjuta-juta penduduk dunia
untuk saling terhubung antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan
semakin lama, kita dapat berkomunikasi dengan teman,keluarga maupun
relasi bisnis kita dengan harga yang murah dan dengan kualitas yang
cenderung meningkat.
Sementara itu IPv6 merupakan solusi bagi keterbatasan alamat IPv4
(32 bit). IPv6 dengan 128 bit memungkinkan pengalamatan yang lebih
banyak, yang memungkinkan IP-nisasi berbagai perangkat (PDA, handphone,
perangkat rumah tangga, perlengkapan otomotif).
IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan address secara
local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug&Play, serta
menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan
terhadap aliran data secara real-time, pemilihan provider, mobilitas host, end-
to-end security, ataupun konfigurasi otomatis.
12
Referensi
13