Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PELAKSANAAN PENGUJIAN

3.1 Pengujian Kadar Air Agregat

3.1.1 Referensi
1. Job Sheet Pengujian Bahan II
2. SNI 03 – 1971 – 1990 (Metode pengujian kadar air agregat)

3.1.2 Tujuan Pengujian


Pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui banyaknya air yang
terdapat dalam agregat pada saat akan diaduk menjadi campuran beton.
Dengan diketahuinya kandungan air, air campuran beton dapat disesuaikan
agar faktor air semen (FAS) yang diambil konstan.

3.1.3 Dasar Teori


Kadar air agregat adalah besarnya perbandingan antara berat air
yang dikandung agregat dengan agregat dalam keadaan kering, dinyatakan
dalam persen. Pengujian ini dilakukan pada agregat yang mempunyai kisaran
garis tengah dari 6,3 mm sampai 152,4 mm.
Hasil pengujian kadar air agregat dapat digunakan dalam pekerjaan :
1) perencanaan campuran dan pengendalian mutu beton;
2) perencanaan campuran dan pebgendalian mutu perkerasan jalan.

Kadar air agregat dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

C D
Kandungan Air = x100%
D

Keterangan : C = Berat benda uji basah


D = Berat benda uji kering

9
3.1.4 Peralatan dan Bahan
3.1.4.1 Peralatan
1. Oven (pengering)
2. Timbangan digital (ketelitian 0.1 gram)
3. Cawan
3.1.4.2 Bahan
1. Pasir 150 gram (Agregat Halus)
2. Batu Pecah 300 gram (Agregat Kasar)
3.1.5 Keselamatan Kerja
1. Simpan alat pada tempat yang telah disediakan
2. Pakai seragam praktek
3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan
4. Ikutilah petunjuk instruktur
5. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya
6. Gunakan masker penutup hidung dan mulut pada saat melakukan
percobaan ini untuk menghindari masuknya debu
7. Gunakan kain sebagai alas tangan pada saat mengambil benda uji
dari oven

3.1.6 Langkah Kerja


1. Timbang berat cawan kosong (A)
2. Timbang berat cawan + agregat (B)
3. Benda uji dimasukkan ke dalam oven selama ± 24 jam
4. Setelah ± 24 jam keluarkan dari oven lalu dinginkan
5. Timbang berat benda uji kering oven (OD) (D)
6. Lakukan perhitungan dengan rumus diatas

10

Anda mungkin juga menyukai