Tindakan terapi untuk karsinoma sel skuamus tergantung dari lokasi anatomi, besar,
kedalaman invasi/ infiltrasi, tingkatan histologi, ada tidaknya KGB regional yang membesar/
terkena, riwayat terapi/ pembedahan sebelumnya, metastasis jauh dan kemampuan ahli
bedah.
a. Pembedahan
Modalitas terapi yang utama adalah pembedahan, yaitu eksisi luas, dengan batas aman
pembedahan dan pembedahan mikrografik mohs (Mohs Micrographic Surgery/ MMS).
Sebuah penelitian metaanalisis baru-baru ini membandingkan modalitas terapi
pembedahan eksisi pada KSS yang memiliki hasil jauh lebih baik jika dibandingkan dengan
krioterapi, terapi fotodinamik, radioterapi, dan kemoterapi dalam hal respon lesi yang
komplit, keutuhan jaringan tumor secara histologi dan probabilitas kekambuhannya. Eksisi
bedah dengan batas klinis yang telah ditentukan adalah tindakan yang dianjurkan untuk
sebagian besar kasus KSS. Untuk kasus yang secara klinis jelas, tumor berisiko rendah, dan
ketebalan tumor 4 mm dalam keutuhan pada sayatan tumor secara histologis akan mencapai
lebih dari 95 persen per kasus. Reseksi pada bagian kulit kepala dilakukan apabila terdapat
adanya bukti keterlibatan secara klinis ataupun radiologis dari batas dalam pada kulit kepala,
setidaknya termasuk galea; periosteum dan lapisan luar dari kalvaria.
Teknik pembedahan mikrografi Mohs adalah teknik yang menggabungkan reseksi
bertahap dengan pemeriksaan histologis komprehensif dari batas sayatan. Operasi mikrograf
Mohs jarang digunakan untuk KSS dengan risiko tinggi karena adanya kemungkinan
metastase transit, lesi yang terlewati, serta interpretasi histologis dari batas sayatan .
c. Krioterapi
Krioterapi juga dapat dipertimbangkan untuk KSS berisiko rendah, dan dapat dikombinasikan
dengan kuretase, tapi tidak direkomendasikan untuk lesi berisiko tinggi mengingat tingkat
kekambuhan keseluruhan yang tinggi sebesar 7,5% setelah pengobatan lesi primer dan 13%
untuk lesi rekuren.
d. Radioterapi
National Comprehensive Cancer Network/ NCCN saat ini merekomendasikan radioterapi
sebagai modalitas terapi utama untuk tindakan non-bedah dalam penanganan KSS berisiko
rendah dan berisiko tinggi (KSS berisiko tinggi, radioterapi dapat dilengkapi dengan
kemoterapi). Terapi ini diberikan untuk pasien berusia di atas 60 tahun karena kekhawatiran
untuk sekuele jangka panjang. Sebaliknya, hal ini dikontraindikasikan pada pasien dengan
kondisi genetik yang predisposisi terhadap kanker kulit dan penyakit jaringan ikat. RT juga
direkomendasikan pada lesi berisiko tinggi dalam kasus margin positif setelah eksisi bedah
dan / atau jika margin negatif tidak dapat diraih dengan MMS. Bisa juga dipertimbangkan
jika ada keterlibatan perineural yang luas . NCCN merekomendasikan radioterapi dengan
atau tanpa kemoterapi pada pasien dengan KSS dengan kelenjar getah bening positif pada
biopsi FNA atau inti namun bukan kandidat dalam tindakan pembedahan atau terapi adjuvan
setelah tindakan reseksi lesi.
e. Kemoterapi
NCCN merekomendasikan tindakan kemoterapi sebagai terapi tambahan yang mungkin
untuk radioterapi pada pasien dengan KSS lokal, dan berisiko tinggi namun tidak dapat
dilakukan tindakan pembedahan. Kemoterapi juga direkomendasikan sebagai terapi utama
dengan radioterapi secara konkomitan pada pasien dengan hasil keterlibatan nodus limfatik
positif pada biopsi FNA dan biopsi inti namun tidak dapat dioperasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba IBTW. Kanker kulit. Bedah Onkologi Diagnosis Dan Terapi. Jakarta :
Sagung Seto.2009.151-179
2. F Arthur, C Anna, W Erik.Updates on the Management of Non Melanoma Skin
Cancer. 2017. 5 (82):1-24.
3. C Newlands, R Currie, A Memmon. Non Melanoma Skin Cancer. United Kingdom
National Multidisciplinary Guidelines. 2016. 130 (Suppl. S2), S125–S132