TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PPI
2. Bahwa untuk mewujudkan point “1” diatas, perlu adanya pengurus Tim PPI,
yang diatur dan ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Kecamatan .
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Membentuk Tim PPI Rumah Sakit Umum Kecamatan dengan susunan
tercantum dalam lampiran keputusan ini
Kedua : Tim bertugas membantu Direktur Rumah Sakit Umum Kecamatan dalam
mempersiapkan akreditasi Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan Komisi
Akreditasi Rumah Sakit
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkan surat keputusan ini dibebankan
kepada Rumah Sakit Umum Kecamatan
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : …….. Juni 2015
IPCO :
Anggota :
3. SMF Neurologi :
4. SMF Obsgyn :
5. SMF Bedah :,
IPCN :
IPCLN :
R.Inap :
R.Jalan :
RB :
2. Petugas Lab :
3. Sterilisasi :
4. Petugas OK :
5. Petugas Farmasi :
6. Perawat PPI :
7. Petugas Loundry :
8. Petugas IPSRS :
11. Petugas K3 RS :
13. Driver :
14. Security :
15. Kesling :
16. Surveilance :
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 19 November 2015
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN
Nomor : ........ / SK / DIR /......./ 2015
TENTANG
PENETAPAN URAIAN TUGAS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan daya guna dan hasil guna serta mutu
pelayanan keperawatan diperlukan adanya uraian tugas pencegahan dan
pengendalian infeksi di Rumah Sakit Umum Kecamatan .
2. Bahwa dalam rangka mencapai tujuan pada poin “1” diatas dipandang perlu
untuk menetapkan uraian tugas pencegahan dan pengendalian infeksi
Rumah Sakit Umum Kecamatan melalui Surat Keputusan Direktur.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Uraian Tugas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum
Kecamatan sebagai pedoman kerja dalam pelayanan keperawatan
(terlampir).
Kedua : Ketentuan – ketentuan sebagai mana yang dimaksud dalam diktum pertama
adalaha sebagai mana ketentuan dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari
surat keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagai mana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : …….. Juni 2015
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI RS agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan
oleh petugas kesehatan rumah sakit.
5. Bekerjasama dengan tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB infeksi nosokomial.
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan pengendalian
infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya
dalam PPI.
8. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya dalam PPI.
11. Menerima laporan dari tim PPI dan membuat laporan kepada direktur.
15. Turut menyusun kebijakan kesehatan clinical governance dan patient safety.
17. Memberikan masukkan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan bahan
kesehatan, renovasi, ruangan, cara memproses alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan
prinsip PPI.
18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan
infeksi.
19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan – tindakan yang menyimpang dari standar prosedur /
monitoring surveillance proses.
20. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada KLB di
RS dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
4. Bekerja sama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveillance infeksi dan mendeteksi serta
menyelidiki KLB.
5. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan prosedur
terapi.
7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan dan pengendalian
infeksi
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB IPCN
1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di lingkungan
kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
4. Bersama Komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
5. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama – sama Komite PPI memperbaiki kesalahan
yang terjadi.
6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dan petugas
kesehatan ke pasien atau sebaliknya.
7. Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi tentang pencegahan
dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di Rumah Sakit.
8. Audit pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk terhadap limbah, laundry, gizi, dan lain –
lainnya dengan menggunakan daftar tilik.
11. Mendesain, melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi surveillance infeksi yang terjadi di
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI
15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPI RS.
16. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga tentang topik
infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.
17. Sebagai coordinator antara departemen / unit dalam mendeteksi, mencegah dan mengendalikan
infeksi rumah sakit.
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveillance setiap pasien di unit rawat inap masing –
masing, kemudian menyerahkan kepada IPCN ketika pasien pulang.
2. Memberikan moivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan pengendalian
infeksi pada setiap personil di ruangan unit rawatnya masing – masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi nosocomial pada pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi potensial KLB, penyuluhan bagi pengunjung di ruang
rawat masing – masing, konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum paham.
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan Standar lokasi.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : …….. Juni 2015