Anda di halaman 1dari 11

MODUL 3 TENTANG POSITIF DAN NEGATIF

1.Susunan , sifat dan fungsi darah

Komponen darah

 Plasma darah ( substansi interseluler)

Plasma darah memiliki warna jernih kekuningan. Plasma darah sebagian besar terdiri
atas 92% air, 0,9 mineral (NaCl, fosfor, magnesium), besi) 0,1% bahan organik (sepert
glukosa, lemak, enzim, dan antgen). Pada protein plasma darah juga terdiri atas
albumin, fibrinogen, dan globulin. Zat-zat lain yang juga larut dalam plasma darah,
antara lain sari makanan, mineal, hormon, antbodi, dan zat sisa

1.Fibrinogen

protein yang berperan untuk pembentukan dengan cara membentuk benang-benang


fibrin di tempat yang luka, sehingga sel-sel darah akan terperangkap dalam anyaman
benang-benang fibrin tersebut.
2. Serum

Bagian plasma darah yang tdak bisa mengumpal, berwarna kekuningan, berupa
cairan tanpa fibrinogen. Serum akan berubah menjadi keruh setelah kita selesai
makan, karena bagian darah yang membawa sari-sari makanan adalah serum

Fungsi :

 Mengangkut air sekaligus menyebarkannya ke seluruh tubuh.


 Mengangkut nutrisi atau sari makanan.
 Membuang limbah melalui alat ekskresi.
 Menjaga tekanan darah tetap normal.
 Mengatur dan menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.
 Mengandung Antbodi untuk daya tahan tubuh.
 Berperan dalam pembekuan darah.
 Mengedarkan hormon.
 Membantu penyembuhan luka.
 Sebagai pengatur suhu tubuh.

 Sel – sel darah

-Eritrosit

1. Eritrosit merupakan komponen utama sel darah yaitu sekitar 99%.


2. Setap mm3 darah pada seorang laki-laki mengandung ± 5 juta sel darah merah dan
pada seorang perempuan ± 4 juta sel darah merah.

3. Berbentuk bikonkaf sehingga memiliki permukaan yang lebar.


4. Tidak berint sehingga tdak dapat hidup lama.

5. Berwarna merah karena mengandung hemoglobin. hemoglobin yaitu molekul


kompleks dari protein dan molekul besi hemin. Hemoglobin berperan mengikat
oksigen dan karbon dioksida. Peristwa ini terjadi di paru-paru dengan reaksi sebagai
berikut.
Hb2 + 02 -> Hb02 (oksihemoglobin)
Setelah sampai di sel-sel tubuh terjadi reaksi pelepasan oksigen oleh Hb.
Hb02 Hb2 + 02
Selanjutnya terjadi pengikatan C02 oleh Hb dalam bentuk karboksihemoglobin.
Hb + C02-^ HbC02 (karboksihemoglobin)

6. Saat dalam rahim ibu, eritrosit dibentuk dalam hat dan limpa. Setelah dilahirkan,
eritrosit dibentuk disumsum tulang, misal di tulang dada, tulang lengan atas, tulang
kaki atas, dantulang pinggul.

7. Umur eritrositsekitar 120 hari. Setelah mat akan dirombakdi hat menjadi bilirubin
dan biliverdin (zat warna empedu). Zat besi hasil perombakan tersebut kemudian
dikirim ke hat dan limpa untuk digunakan membentuk eritrosit baru.

Fungsi : - Mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh

- Menentukan golongan darah

- Pengatur suhu tubuh

- Leukosit

Sifat sifat

1. amoeboid  dapat merubah bentuk

2. fagositosit  dapat memakan terutama bakteri, virus, parasit lainnya

3. diapedesis  dapat keluar masuk jaringan dan pembuluh darah

Terbagi atas 2 :

1. Granulosit

Di dalam sitoplasmanya memiliki granula dan mampu untuk mengikat warna

a.Neutrofil ( berwarna ungu pucat)

sebagai garis pertahanan tubuh terhadap zat asing terutama terhadap bakteri.
Bersifat fagosit dan dapat masuk ke dalam jaringan yang terinfeksi. Sirkulasi
neutrofil dalam darah yaitu sekitar 10 jam dan dapat hidup selama 1-4 hari pada
saat berada dalam jaringan ekstravaskuler.terbagi 2 yaitu neutrofil batang dan
neutrofil segmen
b. Eosinofil (granula merah terang)

sebagai fagositosis dan menghasilkan antbodi terhadap antgen yang dikeluarkan


oleh parasit

c.Basofil (granula ungu / biru tua)

berperan dalam reaksi hipersensitfitas yang berhubungan dengan imunoglobulin


E (IgE)

2. Agranulosit

bagian dari sel darah puth dimana mempunyai int sel satu lobus dan sitoplasmanya
tdak bergranula.

a.Monosit

Jumlah monosit kira-kira 3-8% dari total jumlah leukosit. Monosit memiliki dua fungsi
yaitu sebagai fagosit mikroorganisme (khusunya jamur dan bakteri) serta berperan
dalam reaksi imun

b.Limfosit

-Limfosit B : Matang pada sumsum tulang dan . Limfosit B berasal dari sel stem di
dalam sumsum tulang dan tumbuh menjadi sel plasma, yang menghasilkan antbodi.

-Limfosit T : Limfosit T terbentuk jika sel stem dari sumsum tulang pindah ke kelenjar
thymus yang akan mengalami pembelahan dan pematangan. Di dalam kelenjar
thymus, limfosit T belajar membedakan mana benda asing dan mana bukan benda
asing. Limfosit T dewasa meninggalkan kelenjar thymus dan masuk ke dalam
pembuluh getah bening dan berfungsi sebagai bagian dari sistem pengawasan
kekebalan .

Fungsi leukosit yaitu untuk sistem pertahanan dan kekebalan tubuh

- Trombosit ( keping darah )

 Keping darah berukuran kecil, bentuknya tdak beraturan.


 Keping darah tdak berint sehingga berumur pendek.

 Masa hidup keping darah ±10-12 hari.

 Dalam setap mililiter darah terdapat keping darah sekitar 200.000-400.000 butr.

Keping darah ini berperan dalam proses penggumpalan darah.

Fungsi utama darah

1.Respirasi → pengangkutan o2 dan CO2


2.Nutrisi →pengangkutan hasil absorpsi usus

3.Ekskresi →pengangkutan sisa metabolik ke ginjal , paru-paru ,kulit dan usus

4.Keseimbangan asam dan basa

5.Keseimbangan air →antara sirkulasi darah dan jaringan

6.Pengaturan suhu tubuh

7.Pertahanan terhadap infeksi

8.Pengangkutan hormon dan pengaturan metabolisme

2. Tempat produksi sel darah merah

Pada janin dan bayi proses ini berlangsungdi limfa dan sumsum tulang, tetapi pada orang
dewasa terbatas hanya pada sumsum tulang.(Dorland, Edisi 31)
• Early embryo: yolk sac (kantung kuning telur )
• Trimester 2: tu. hat, juga limpa dan kelenjar limfe
• Bulan terakhir dan setelah lahir: sumsum tulang
• Semua tulang sampai 5 tahun
• Tulang panjang, tu. humerus dan tbia proksimal, hanya sampai 20 tahun
• Lewat 20 tahun, produksi di sumsum tulang membranosa: spt vertebra,
sternum, iga, ilium
• Keefektfan menurun dengan penuaan.

Regulasi produksi

• Massa eritrosit dibatasi:


• cukup untuk membawa oksigen,
• tapi tdak mengganggu aliran darah.
• Penurunan O2 meningkatkan produksi eritrosit
• Kerusakan sebagian sumsum tulang  yang lain hyperplasia untuk
mempertahankan produksi
• Penurunan kadar oksigen di tempat tnggi
• Gagal jantung lama, dan banyak penyakit paru

3.Hematopoesis

 Asal dari “pluripotental hematopoietc stem cell” atau PHSC, yang berkembang
menjadi:

• Colony-forming unit – blast (CFU-B)

• Colony-forming unit – spleen (CFU-S)

• Lymphoid stem cell (LSC)


• PHSC – sebagai cadangan untuk pengulangan produksi

 CFU-B  CFU-Erythrocytes  Erythrocytes

 CFU-S 

• CFU-GM  Granulocytes dan monocytes

• CFU-M  Megakaryocytes  platelets

 LSC  T lymphocytes dan B lymphocyts

proses pembentukan darahdapat terjadi di nodus lim&atkus, lien, tmus, hepar


apabila individu dalam keadaan patologis (sumsumtulang sudah t dak berfungsi
atau kebutuhan meningkat). pembentukan darah di luar sumsum tulangini
disebut hematopoiesis ekstra meduler

• Eritropoesis

 Proeritroblast 

• Muncul dari CFU-E Stem Cells

• Membelah beberapa kali 

 Eritroblas basofil, polikromatofil, dan ortokromatk

• Hb dari sedikit sampai mencapai 34%, int megecil, lalu diserap atau dibuang,
retkulum endoplasma diserap kembali 

 Retkulosit

• Berisi sisa aparatus Golgi, mitokondria, bbrp organella

• Keluar dari sumsum tulang ke kapiler secara diapedesis.

• Sisa material basofilik hilang dalam 1-2 hari  Eritrosit

 Eritrosit

proliferasi dan maturasi sel darah merah diatur oleh sitokin termasuk eritropoietn
sebagai faktor yang terpentng dalam mekanisme ini. bila terjadi hipoksia, nefron
ginjal akan merespon dengan memproduksi eritropoietn. eritropoietn (EPO)
merupakan suatu hormon glikoprotein dengan berat moleku 30-39 kD yang akan
terikat pada reseptor spesifik progenitor sel darah merah yang selanjutnya memberi
sinyal merangsang proliferasi dan diferensiasi. Sebaliknya bila terjadi peningkatan
volume sel darah merah di atas normal misalnya oleh karena transfusi, aktvitas
eritropoietn di sumsum tulang akan berkurang
• Trombopiesis

Trombopoiesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan


trombosit. Trombosit berasal dari fragmentasi membran pseudopodial
megakariosit dewasa yang kemudian disebut sebagai protrombosit.
diperkirakan bahwa satu sel megakariosit mampu membentuk 1000-3000
trombosit. sebelum residu int dieliminasi oleh makrofag melalui fagositosis.
proses ini melibatkan reorganisasi membran megakariosit dan komponen
sitoskeleton termasuk aktn dan tubulin. Selama tahap akhir maturasi
protrombosit, organel sel yang terdapat disitoplasma dan granula berpindah
menuju ujung distal protrombosit

faktor yang mengendalikan aktvitas trombopoiesis berupa suatu hormon


glikoprotein, yang disebut trombopoietn (TPO). Hormon ini diproduksi
terutama di hat dan di ginjal yang berfungsi untuk menstmulasi produksi dan
diferensiasi megakariosit yang nantnya akan berkembang menjadi trombosit.
Trombopoietn merupakan stmulus yang sangat pentng untuk
perkembangan sel progenitor hematopoietk yang akan berkembang menjadi
megakariosit. Hormon ini juga bersinergi dengan sitokin hematopoietk yang
lain, termasuk SCF ,IL-11 dan eritropoietn untuk menginduksi proliferasi sel-
sel progenitor darah . Hormon ini juga menyebabkan pematangan trombosit,
menurunkan level ADP ,kolagen, dan trombin yang dibutuhkan untuk proses
agregasi megakariosit serta meningkatkan adhesi trombosit ke Fibrinogen
dan Fibronektn

4.Mekanisme Fe yang terkait dengan pembentukan eritrosit


setap hari turn over zat besi ini berjumlah 35 mg, tetapi tdak semuanya harus
didapatkan dari makanan. Sebagian besar yaitu sebanyak 34 mg didapat dari
penghancuran sel – sel darah merah tua, yang kemudian disaring oleh tubuh untuk
dapat dipergunakan lagi oleh sumsum tulang untuk pembentukan sel – sel darah
merah baru. Hanya 1 mg zat besi dari penghancuran sel – sel darah merah tua yang
dikeluarkan oleh tubuh melalui kulit, saluran pencernaan dan air kencing. Jumlah zat
besi yang hilang lewat jalur ini disebut sebagai kehilangan basal (iron basal losses).

5.Mekanisme hemoostasis

• hemostasis = Pencegahan hilangnya darah

• Terjadi melalui beberapa cara :

• Vasokonstriksi

• Pembentukan sumbat trombosit

• Pembentukan bekuan darah

• Pertumbuhan jaringan ikat

Vasokontriksi → terjadi akibat

– Reflex saraf
– Spasme miogenik setempat

– Faktor humoral setempat yang berasal dari jaringan yang rusak dan trombosit

– Makin hebat kerusakan jaringan makin hebat spasmenya.Beberapa menit


sampai beberapa jam

Pembentukan sumbat trombosit

– Trombosit bersentuhan dengan permukaan pembuluh darah yang rusak,


mis.serat kolagen, endotel yang rusak

– Trombosit akan mengalami perubahan : membengkak, irreguler, terbentuk


tonjolan, pelepasan faktor aktf, trombosit jadi lengket satu sama lain
membentuk sumbat yang longgar

– Sumbat ini menjadi rapat setelah terbentuk benang fibrin

Pembentukan bekuan darah

• Bekuan mulai terbentuk dalam waktu 15-30 detk bila trauma hebat, 1-2 menit pada
trauma kecil

• Dalam waktu 3-6 menit seluruh ujung pembuluh darah yang terbuka atau rusak akan
berisi bekuan darah

• Setelah 20 menit sampai 1 jam bekuan akan mengalami retraksi sehingga menutup
tempat luka

• Setelah bekuan darah terbentuk, maka dapat terjadi :

• Pembentukan jaringan ikat


• Bekuan diinvasi oleh fibroblast yang membentuk jaringan ikat pada
seluruh bekuan tersebut

• Penghancuran bekuan darah

• Terjadi pada luka yang kecil

6.Golongan darah

 Fungsi → Transfusi

> Menemukan orang tua

> Forensik

 Dasar :

 Ag – pada permukaan eritrosit

 Ab – dalam serum

 Membran eritrosit mgd protein dan KH

 Mampu merangsang pembentukan Ab

 Gen yang menentukan antgen eritrosit --- Mendel

 Terdapat pada kromosom 9

 Antgen utama ABO : antgen A dan B

 Aktvitas antgen ditentukan KH spesifik yang terikat dg protein or lemak

 Antgen A : N-asetl galaktosamin melekat pada D-galaktosa

 Antgen B : membentuk galaktose transferase (D-galaktosa terdapat D-galaktosa)

 H : D-galaktosa mengikat fukosa, tanpa N-asetl galaktosamin (tdak punya antgen A


maupun B = gol O)

 Ant-A dan ant-B bereaksi spesifik dg eritrosit relevan

 Gol A : hanya membentuk ant-B

 Gol B : ant-A

 Gol O : punya ant-A dan ant-B

 Gol AB: tdak punya antbodi


 Ant-A dan ant-B adl aglutnin kuat, akan menghancurkan eritrosit tdak kompatbel
yang masuk sirkulasi

 Antgen sistem Rh : antgen D

 Gen sistem Rh terdapat pada kromosom 1

 Orang mengandung antgen D : Rh positf

 Orang tdak mgd antgen D : Rh negatf

7.Kelainan yang terjadi pada sistem hematopoetik

• Anemia aplastk : Gangguan pada sel induk di sumsum tulang belakang

• Anemia defisiensi besi : Terjadi pada wanita usia subur : menstruasi dan peningkatan
kebutuhan besi pada masa kehamilan. Penyebab : Asupan besi yang tdak cukup,
gangguan absorbsi, pendarahan pada saluran cerna

• Anemia megaloblastk = anemia makrositk normokrom, Karena defisiensi vitamin


B12 dan asam folat yang mengakibatkan sintesis DNA terganggu. Pada pecandu
alkohol

• Penyakit sel sabit : Karena kelainan struktur hemoglobin. Pada anak berumur
dibawah 2 tahun

• Polisitemia : Banyak sel darah merah hingga meningkatkan viskositas dan volum
darah.

• Leukemia : proliferasi abnormal dari sel hematopoietk, banyak pada laki-laki.

• Diskrasia sel plasma : penyakit mieloma multpel berasal dari sumsum tulang

Anda mungkin juga menyukai