Anda di halaman 1dari 11

INOVASI PEMBUATAN TAS BERBAHAN DASAR

BUNGKUS KOPI BERNILAI JUAL TINGGI

Makalah
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bahasa Indonesia Keilmuan
Yang dibina oleh Novi Eka Susilowati, ,S.Pd., M.Pd.

Oleh
Ella Nabila Diwani NIM 160413600335
Emzen Fadly Abna NIM 160413602041
Fakhri Hadi NIM 160413607333

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
November 2016
INOVASI PEMBUATAN TAS BERBAHAN DASAR
BUNGKUS KOPI BERNILAI JUAL TINGGI

1. PENDAHULUAN
Kebanyakan masyarakat saat ini tidak peduli dengan sampah yang setiap hari
mereka sisakan dan hanya membuangnya begitu saja tanpa mengetahui dampak dari
banyaknya sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar. Padahal sampah-sampah
yang setiap hari mereka buang (dalam hal ini adalah sampah bekas kemasan kopi)
bisa menjadi suatu kerajinan yang mempunyai nilai jual. Selain bisa membantu
menjaga lingkungan tetap lestari, pemanfaatan sampah bekas bungkus kopi ini juga
bisa menambah pemasukan tambahan. Meskipun dalam pembuatan tas sederhana ini
yang digunakan hanya sampah bekas bungkus kopi, tap setidaknya hal ini dapat
mengurangi sampah plastik yang dibuang oleh masyarakat.
Setiap manusia memiliki kreativitas untuk mengubah sesuatu barang yang
tidak berguna menjadi barang yang dapat bermafaat. Salah satu caranya adalah
memanfaatkan plastik bekas bungkus kopi menjadi suatu kerajinan tas yang menarik
dan bernilai ekonomis.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak menyadari bahwa konsumsi kita
terhadap plastik terutama yang digunakan dalam bungkus sachet makanan dan
minuman seperti bungkus kopi sangatlah tinggi. Kita sudah mengetahui bahwa
sampah plastik adalah sampah yang paling lama terurai dalam tanah.Kebanyakan
masyarakat saat ini tidak peduli dengan sampah yang setiap hari mereka sisakan dan
hanya membuangnya begitu saja tanpa mengetahui dampak dari banyaknya sampah
plastik yang ada di lingkungan sekitar. Padahal sampah-sampah yang setiap hari
mereka buang (dalam hal ini adalah sampah bekas kemasan kopi) bisa menjadi suatu
kerajinan yang mempunyai nilai jual.
Meskipun dalam pembuatan tas sederhana ini yang digunakan hanya sampah
bekas bungkus kopi, tapi setidaknya hal ini dapat mengurangi sampah plastik yang
dibuang oleh masyarakat.Setiap manusia memiliki kreativitas untuk mengubah
sesuatu barang yang tidak berguna menjadi barang yang dapat bermafaat. Salah satu
caranya adalah memanfaatkan plastik bekas bungkus kopi menjadi suatu kerajinan tas
yang menarik dan bernilai ekonomis.
Tas merupakan wadah tertutup yang dapat dibawa bepergian. Materi untuk
membuat tas antara lain adalah kertas, plastik, kulit, kain, dan lain-lain. Biasanya

1
digunakan untuk membawa pakaian, buku, dan lain-lain. Tas yang dapat digendong di
punggung disebut ransel, sedangkan tas yang besar untuk memuat pakaian disebut
koper (dari bahasa Belanda koffer).Ada pula tas yang hanya berbentuk kotak yang
biasanya dipergunakan oleh kaum wanita untuk membawa peralatan kecantikannya,
biasanya disebut dengan tas kecantikan atau beauty case (Tanoto, 2011).
Pada masa perkembanganya tas mulai berkembang pada abad ke-14 dimana
kala itu bahan baku pembuatan tas mulai sedikit modern dengan menggunakan bahan
yang terbuat dari kain, kulit sintetis serta bahan vinyl. Lain halnya tas yang di buat di
China ketika dinasti Tang pada saat itu bahan baku pembuatan tas pada dinasti Tang
menggunakan bahan yang terbuat dari kertas. Hal itu digunakan untuk membungkus
tas yang berisi obat-obatan yang berbentuk serbuk.
Seiring maju dan berkembangnya zaman pada abad ke-16, tas mulai dibuat
dari bahan kulit dengan tambahan mengguakan kancing sebagai pengikatnya pada
bagian atas, disebut dengan nama handbag dengan ukuran yang lumayan besar untuk
membawa barang bawaan yang lebih banyak. Untuk model tas sendiri banyak sekali
perubahannya. Hal itu dikarenakan dari berkembangnya zaman serta teknologi yang
semakin modern. Pada abad ke-17 misalnya banyak sekali industri kreatif di dunia
yang membuat tas dari bahan rajutan dengan berbagai desain yang menarik serta unik
dan bentuknya tasnya sendiri sangat kecil sehingga sangat mudah sekali untuk dibawa
kemana-mana.
Selain tas ada juga koper sebagai alat untuk membawa berbagai perlengkapan
seperti pakaian dan barang-barang lainnya. Pada awal abad ke-19 tas jinjing mulai di
perkenalkan keseluruh dunia. Pada awalnya tas jinjing ini sering digunakan oleh kaum
wanita untuk fashion atau sekedar untuk berbelanja dan untuk saat ini tas jinjing
menjadi salah satu trend fashion yang sangat di gemari. Pada tahun 1950an banyak
sekali perusahaan dengan merek-merek yang sudah terkenal hingga saat ini seperti LV,
Hermes, Channel yang mulai muncul sebagai pelopor dunia dalam industri tas dengan
memberikan tampilan yang lebih minimalis serta desain yang sangat menarik (Suseno,
2013).
Sekarang tas menjadi salah satu industri yang sangat menguntungkan. Rata-
rata penduduk di dunia menghabiskan sebagian dari uangnya untuk membelanjakan
tas. Oleh karena itu, para pengusaha sangat tertarik untuk mengembangkan bisnisnya
di industri tas ini. Sekarang ada tas yang terbuat dari batik.Modelnya tidak kalah

2
menarik dari tas-tas lainnya.Selain itu, tas ini memeliki corak yang menarik yang
dapat menarik perhatian para konsumen.
Dunia fashion tidak luput dari berbagai model dan merk baik itu tas, pakaian,
gadget atau lainnya yang berhubungan dengan fashion. Di Indonesia saat ini, banyak
sekali industri tas berkembang pesat, dari tas lokal sampai dengan tas impor.
Perkembangan zaman merupakan salah satu faktor utama bagaimana perkembangan
penjualan tas bisa berkembang dengan pesat. Dengan masuknya barang import dari
luar memungkinkan memudahkan kita untuk memasarkan berbagai macam produk
fashion. Tas merupakan barang utama yang selalu di cari. Banyak sekali para
produsen menjual berbagai macam tas dari merk terkenal sampai merek abal-abal
dengan harga yang berbeda.
Di Indonesia sendiri produksi tas semakin hari semakin bertambah. Hal ini
jelas membuktikan bahwa banyak sekali pabrik tas yang ada di Indonesia. Dapat
dimungkinkan ketika ada pabrik tas yang banyak maka akan banyak juga jumlah tas
yang ada di pasar Indonesia. Ketika ini sudah terjadi maka akan semakin banyak
jumlah produksi tas yang ada di pasar Indonesia. Mereka semua akan memproduksi
yang terbaik untuk diberikan kepada konsumen. Tentu persaingan akan semakin
bertambah banyak di dalam pasar. Karena semua pabrik sudah memproduksi produk
terbaiknya yang siap jual.
Saat ini kita dapat jumpai di toko-toko pusat perbelanjaan menjual berbagai
model tas murah yang hampir mirip dengan tas-tas merk terkenal. Jadi tidak perlu beli
tas bermerk dengan harga yang mahal, karena saat ini banyak tas-tas dengan berbagai
model dan harga murah bisa kita dapatkan.
Setiap bulannya ada saja model-model tas baru muncul, dan memungkinkan para
industri tas berlomba-lomba untuk membuat dan menjual berbagai model baru dengan
harga yang bervariasi. Semakin bagus bahan semakin mahal pula harganya (Adipura,
2014).
Dari penjelasan tersebut, maka inovasi perlu di tingkatkan khususnya untuk
pengusaha rumahan yang tidak memiliki begitu banyak modal. Salah satu solusinya
adalah membuat tas dari bahan daur ulang. Meskipun terbuat dari bahan daur ulang,
tas ini memiliki kualitas yang bagus dan tentunya tidak kalah bagusnya dengan
produk-produk berkualitas yang banyak dijual di pasaran. Tas dari bungkus kopi
merupakan sebuah inovasi pembuatan tas berbahan daur ulang yang menjadi solusi
pembuatan tas masa kini.
3
Alasan menjadikan tas berbahan dasar kopi ini dikarenakan bahan ini sangat
mudah didapat dan juga terjangkau. Kita juga sekaligus bisa mendaur ulang plastik ini
menjadi barang baru yang bermanfaat nantinya, tidak hanya bungkus kopi yang
sehabis dikonsumsi lalu dibuang. Tas ini bisa menjadi alternatif untuk membawa
barang belanjaan dari pasar, swalayan, dll. Kita juga bisa mengurangi penggunaan
bungkus kopi yang sehabis dipakai langsung dibuang. yang sekarang sudah tidak
diberikan secara gratis.
Rumusan masalah dalam makalah ini ada tiga. Pertama, bagaimanakah cara
membuat tas berbahan dasar bungkus kopi?, Kedua, Bagaimanakah strategi yang di
gunakan untuk menjual tas berbahan dasar bungkus kopi?, Ketiga, Berapa biaya yang
di keluarkan untuk memproduksi tas berbahan dasar bungkus kopi dan keuntungan
yang diperoleh setiap penjualannya?.
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memberi wawasan kepada
pembaca tentang usaha pembuatan tas dengan modal yang terbatas. Selain itu,
makalah ini diharapkan dapat memberi wawasan kepada pembaca tentang cara yang
di lakukan agar produk tas berbahan dasar barang daur ulang dapat bersaing di pasar
global. Dengan demikian, produk daur ulang diharapkan memiliki daya saing dengan
produk lokal dan menjadi sebuah usaha yang menguntungkan.

2. PEMBAHASAN
a. Cara Membuat Tas Berbahan dasar Bungkus Kopi
Produk yang akan dihasilkan dalam usaha ini adalah tas sederhana yang dibuat
dengan memanfaatkan sampah plastik berupa bekas bungkus kopi (saset). Adapun
karakteristik dari produk ini berbentuk tas sederhana yang dapat dibawa kemanapun.
Kegunaan dari tas ini adalah untuk membawa barang-barang ringan seperti dompet,
buku kecil, dll. Diolah dengan cara memanfaatkan sampah plastik berupa bekas
bungkus kopi yang murah.
Usaha penciptaan produk baru melalui inovasi barang bekas merupakan usaha
produktif yang saat banyak diminati oleh para wirausahawan sebagai ajang peningkatan
mutu terhadap produk yang mereka hasilkan. Saat ini kita hanya mengenal model-
model tas yang berbahan dasar kain ataupun dari kulit hewan. Dengan adanya
pembuatan tas berbahan dasar sampah ini, diharapkan dapat menumbuhkan suatu
inovasi usaha yang baru selain dapat membantu mengatasi sampah plastik yang ada
(Hartini, 2013).
4
Bahan baku yang digunakan yang tidak lain adalah sampah bekas bungkus kopi. Kita
telah mengetahui bahwa di sekitar kita ada banyak sekali warung-warung yang
mempunyai sampah berupa bungkus kopi ini, dan sampah ini kurang bisa
dimanfaatkan. Melalui usaha ini, sampah yang tidak terpakai tersebut dapat digunakan
untuk mengoptimalkan penggunaannya. Dari situ, kita dapat membeli sampah-sampah
bekas bungkus kopi yang kemudian akan kita rangkai menjadi tas.
Metode yang digunakan dalam pembuatan tasi ini adalah sebagai berikut:

1. Persiapan
a. Persiapan alat dan bahan
Adapun alat yang digunakan antara lain:
(1) Gunting
Adapun bahan yang digunakan antara lain:
(1) Bekas bungkus kopi (saset)
(2) Kain terpal (untuk pelapis dalam)
b. Persiapan
Cara pembuatan tas sederhana dari sampah bekas bungkus kopi antara lain
adalah sebagai berikut:
(1) Persiapan Bahan
(a) Pertama menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
(2) Pengolahan Bahan
(a) Siapkan bekas bungkus kopi instan merek apa saja.
(b) Rendam bungkus-bungkus kopi yang akan dijadikan tas sampai bersih.
(c) Setelah bungkus kopi bersih, potong menjadi dua bagian selebar 4cm.
(d) Potongan bekas bungkus kopi selebar 4cm tersebut dilipat kearah dalam sepanjang
1cm di kedua sisinya, sehingga menghasilkan pita plastik selebar 2cm.
(e) Buat pita seperti ini sebanyak minimal 300buah per tas.
(f) Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling.
(g) Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu
persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah
atas.
(h) Setelah keranang atau tas sederhana yang menarik itu selesai, bagian dalam tas bisa
dilapisi dari kain perca/terpal agar tidak bolong-bolong dan kuat atau biarkan seperti
itu supaya terlihat orisinil dan antik.
5
Keunggulan pembuatan tas sederhana yang terbuat dari sampah plastik berupa
bungkus kopi adalah:
(1) Bahan yang digunakan dalam pembuatan tas sederhana ini mudah untuk didapatkan
disekitar kita.
(2) Tidak memerlukan modal awal yang besar.
(3) Produk yang dihasilkan berbeda dengan produk tas yang lain dan pembuatannya
cenderung mudah.

b. Strategi yang Digunakan Untuk Menjual Tas Berbahan Bungkus Kopi

Meskipun sudah banyak model tas dengan berbagai ukuran mulai dari yang rumit
sampai yang sangat sederhana, hal ini tidak menutup peluang usaha dari tas ini. Karena
adanya beberapa keunggulan yang dimiliki produk ini bila dibandingkan dengan produk
tas keluaran pabrik, baik dari segi mutu maupun harganya. Tidak menutup kemungkinan
untuk mengembangkan usaha ini. Keunggulan produk yang diciptakan ini adalah
penggunaan bahan baku yang mudah didapatkan dan dapat dibuat dalam skala home
industry, selain itu ukuran tas yang sesuai dengan kebutuhan ibu-ibu dan berat tas yang
sangat ringan juga dapat menjadi keunggulan dari produk ini.
Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif yang dapat digunakan
untuk mempromosikan produk ini sehingga lebih dikenal oleh masyarakat dan menjadi
pilihan masyarakat menjadi hiasan rumah. Media itu berupa pamflet dan brosur. Selain
itu, produk ini juga bisa dipasarkan melalui acara-acara yang biasa diadakan oleh ibu-ibu
desa seperti arisan, tahlilan, dll.
Promosi dilakukan melalui pemasangan pamflet serta brosur di kawasan jalan serta
beberapa di daerah sekitar Semarang. Selain itu promosi juga dapat dilakukan secara
langsung dengan cara ditawarkan kepada ibu-ibu yang ada dalam pengajian, arisan, dan
acara warga lain.
Sebelum mengembangkan strategi pemasaran yang akan di terapkan, terlebih dahulu
perlu mengembangkan sebuah strategi diferensiasi dan penentuan posisi (positioning).
Strategi yang digunakan adalah dengan cara menawarkan produk terbaik pada harga
murah dengan pelayanan memuaskan yang dipromosikan dengan baik dan diarahkan

6
untuk konsumen kelas menengah kebawah. Posisi produk kami adalah sebagai invator
sehingga kami harus gencar melakukan promosi.
Strategi pemasaran yang digunakan dalam usaha pembuatan tas sederhana dari sampah
plastik berupa bekas bungkus kopi adalah dengan menggunakan analisis bauran
pemasaran yaitu mengenai kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi.
(1) Kebijakan Produk Usaha ini bergerak dalam bidang home industry. Jenis produk ini
berupa tas sederhana yang bisa digunakan ibu-ibu.
(2) Kebijakan Harga Harga yang diberikan kepada pelanggan yaitu sebesar Rp30.000,- per
tas.
(3) Kebijakan Promosi Untuk meningkatkan hasil penjualan produk maka perlu dilakukan
promosi.
(4) Kebijakan Distribusi Distribusi hasil produksi kepada para konsumen dilakukan secara
langsung ditempat usaha maupun secara tidak langsung yaitu dengan menawarkan kerja
sama ke berbagai toko.

Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat daya beli masyarakat terhadap produk
yang dihasilkan, mengevaluasi komentar- komentar konsumen terhadap produk yang
dipasarkan, dan memperbaiki atau menyempurnakan produk sesuai dengan selera
konsumen.

C. Biaya yang Dikeluarkan untuk Produksi Tas

(1) Biaya Produksi


No. Nama Barang Harga satuan Jumlah Harga total
1. Bungkus Kopi Rp 25 7200 Rp 180.000
2. Gunting Rp 5000 2 Rp 10.000
3. Kain terpal/perca Rp 100.000
Jumlah Rp 290.000

7
(2) Biaya Operasional Perbulan Yang Diperlukan
Biaya Harga
Keterangan Jumlah Harga
Opersional satuan
Gaji Karyawan Pegawai Produksi 1 orang Rp 400.000
Sewa Tempat Rp 500.000
Jumlah Rp 900.000

(3) Biaya Non Operasional Perbulan Yang Diperlukan


No Biaya Harga
1. Transportasi Rp 200.000
2. Iklan Rp 200.000
Jumlah Rp 400.000

(4) Total Biaya


No Keterangan Total
1. Investasi Awal Rp 290.000
2. Biaya Operasional Rp 900.000
3. Biaya Non Operasional Rp 400.000
Jumlah Rp 1.590.000
(Santi, 2014)

3. PENUTUP
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, dapat diketahui bahwa usaha yang hanya
bermodalkan sampah yang sudah tidak lagi terpakai jika dikelola oleh tangan orang
kreatif dapat menghasilkan sebuah produka yang memiliki nilai jual yang tinggi, dan
dapat memperoleh keuntungan yang sangat besar, seperti tas yang hanya terbuat dari
bungkus kopi.
Harapan kami setelah uraian yang telah disebutkan, prospek bisnis tas sederhana yang
dibuat dengan memanfaatkan bekas bungkus kopi ini dapat meningkatkan taraf hidup
individu atau kelompok sebagai peluang usaha yang menghasilkan keuntungan yang
berkelanjutan.

8
DAFTAR RUJUKAN
Tanoto, Andrian. 2011. Sejarah Tas, (Online),
(http://kisahtas.blogspot.co.id/p/sejarah-tas.html), diakses tanggal 22 November
2016.
Suseno, Aji. 2013. Perkembangan tas di Indonesia saat ini, (Online),
(http://www.izaybiografi.com/2016/01/sejarah-tas-indonesia-dan-
perkembangannya.html), diakses tanggal 23 November 2016.
Adipura. 2014. Produksi tas Indonesia diakui secara global, (Online),
(http://www.pabriktasjakarta.co.id/pembuat/produksi-tas), diakses tanggal 23
November 2016.
Hartini, Retnowati. 2013. Inovasi berbagai macam tas di Indonesia sekarang,
(Online), (https://besmileproduction.com/2013/04/07/Inovasi-konveksi-tas-di-
jakarta-selatan), diakses tanggal 30 November 2016.
Santi, Dea. 2014. Program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan, (Online),
(http://simawa.unnes.ac.id/v6/category/pkm/wirausaha/pembuatan-tas-
bungkus-kopi), diakses tanggal 1 desember 2016.

Anda mungkin juga menyukai