Ibu Hamil, yang sebaiknya dilakukan pada masa kehamilan : makan lebih banyak dan beraneka ragam serta minum tablet tambah darah Periksakan kehamilan minimal 4 kali pada tenaga kesehatan Ikuti kelas ibu hamil Ibu Meyusui yang dilakukan pada masa menyusui : Setelah lahir, segera berikan ASI (IMD/Inisiasi Menyusui Dini) Berikan ASI sesering mungkin sampai bayi berumur 6 bulan (ASI Eksklusif) Setelah bayi berumur 6 bulan, selain ASI diberikan juga makanan pendamping ASI (MP-ASI) Lanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun. Anak Baduta (Bawah Dua Tahun) sedangkan untuk anak yang harus dilakukan : Timbang anak setiap bulan di Posyandu dan berikan kapsul vit.A setiap Februari dan Agusutus Berikan anak makanan bergizi seimbang dan biasakan anak mencuci tangan menggunakan sabun Ajak anak bermain dan kembangkan kreativitasnya. Sembilan pesan inti 1000 hari pertama kehidupan yaitu: Selama hamil, makan makanan beraneka ragam makanan bergizi. Memeriksa kehamilan 4 x selama kehamilan Minum tablet tambah darah Bayi yang baru lahir Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan Timbang BB bayi secara rutin setiap bulan Berikan imunisasi dasar wajib bagi bayi Lanjutkan pemberian ASI hingga berusia 2 tahu Berikan MP ASI secara bertahap pada usia 6 bulan dan tetap memberikan ASI Langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk memenuhi nutrisi 1000 hari pertama kehidupan yaitu: Pada Masa Pra kehamilan Berusaha mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal Mengkonsumsi makanan yang cukup dan seimbang Mengkonsumsi makanan sumber asam folat dan suplemen asam folat selama 3 bulan prakehamilan Olahraga teratur Menghindari rokok, kafein dan minuman beralkohol Pada Masa Kehamilan Memenuhi asupan kalori yang cukup untuk mendukung peningkatan berat badannya dengan pola makan yang seimbang. Ibu hamil tidak dianjurkan untuk mencoba menurunkan berat badan atau menghindari peningkatan berat badan yang normal. Kalaupun berat badan meningkat terlampau cepat, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis dan tidak menanganinya sendiri. Meningkatkan asupan zat besi. Pada ibu hamil kebutuhan zat besi meningkat sebesar 200-300% untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah. Untuk memenuhinya dapat diasup baik dari makanan maupun dari suplemen (karena kebutuhan sebesar ini sulit dicapai hanya dari asupan makanan saja). Sumber zat Besi contohnya daging, ayam, ikan, sayuran hijau, serealia tumbuk, kacang-kacangan, hati sapi. Meningkatkan asupan asam folat. Asam folat ini berperan dalam pembentukan sistem saraf dan sel-sel. Jika asupannya kurang memadai dapat menimbulkan kelainan bawaan pada bayi seperti: anenchepaly (lahir tanpa batok kepala), spina bifida (tulang belakang tidak tersambung), anemia makrositik, dan lain-lain. Untuk memenuhinya dapat diasup baik dari sumber makanan dan suplemen. Sumber Asam folat contohnya sayuran hijau, daging tanpa lemak, biji-bijian, kacang tanah, jeruk. Meningkatkan asupan Kalsium. Kalsium berperan dalam pembentukan gigi, tulang, hati, saraf dan otot pada bayi. Sumber utama Kalsium adalah susu dan olahannya seperti : whole milk, skimmed milk, yoghurt, keju, serta beberapa bahan makanan nabati dalam sayuran hijau tua. Meningkatkan asupan Vitamin D. Vitamin D berperan dalam meningkatkan penyerapan Kalsium dalam tubuh, mengurangi resiko infeksi selama kehamilan, dan mengurangi gejala preeclampsia. Sumber vitamin D contohnya kuning telur, susu dan olahannya, mentega. Memenuhi kebutuhan Yodium. Kekurangan Yodium selama hamil mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme yang selanjutnya dapat berkembang menjadi kretinisme di kemudian hari. Sumber Yodium contohnya makanan laut seperti ikan, udang, kerang. Menghindari rokok, kafein dan minuman beralkohol Cukup istirahat dan menjaga perasaan gembira Pada Masa Kehidupan Pertama Bayi Lakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) segera setelah melahirkan serta upayakan bayi mendapatkan kolostrum (ASI yang pertama kali keluar dan berwarna jernih kekuningan). Berikan hanya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama keidupan bayi. Setelah bayi berusia 6 bulan berikan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI). Pada usia ini alat pencernaan bayi sudah lebih matang untuk mencerna makanan non-ASI. Bahan makanan yang digunakan untuk membuat MP-ASI ini hendaknya merupakan bahan makanan yang biasa dimakan dalam keluarga yang dibuat sesuai dengan kemampuan mengunyah dan menelan bayi. dalam pembuatannya sebaiknya hindari penambahan gula dan garam < 1 tahun. MP-ASI yang ideal adalah yang mengandung: makanan pokok, sayuran dan kacang-kacangan, lauk nabati,lauk hewani,buah-buahan. Pada awal pengenalannya hendaknya bayi dikenalkan pada makanan tunggal agar ia mengenal rasa asli dari makanan tersebut dan untuk memudahkan evaluasi jika muncul gejala alergi, secara bertahap berikan secara majemuk dengan menyampurkan sejumlah makanan. Seribu hari pertama kehidupan telah disepakati oleh para ahli di seluruh dunia sebagai saat yang terpenting dalam hidup seseorang. Sejak saat konsepsi (pertemuan sperma dan sel telur), perkembangan janin di dalam kandungan, hingga ulang tahun yang kedua menentukan kesehatan dan kecerdasan seseorang. Memaksa anak dan remaja untuk mengonsumsi makanan sehat menjadi kurang bermakna dibanding apa yang ibu makan saat hamil. Makanan selama kehamilan dapat mempengaruhi fungsi memori, konsentrasi, pengambilan keputusan, intelektual, mood, dan emosi seorang anak di kemudian hari. Para ahli menemukan bahwa setidaknya 50 zat yang mempengaruhi fungsi otak dipengaruhi oleh asupan makanan dan nutrisi mikro selama 1000 hari pertama kehidupan. Kegagalan asupan nutrisi penting selama periode emas ini menimbulkan efek jangka panjang dan tidak dapat diubah. Pemenuhan gizi yang optimal selama periode ini, selain memberi kesempatan bagi anak untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif, juga berisiko lebih rendah dari menderita penyakit degenerative seperti jantung, kencing manis, stroke, dan obesitas. Pertumbuhan anak pada periode emas berlangsung secara cepat, yaitu selama tahun pertama dan kedua usia anak. Namun, dalam kasus-kasus kekurangan gizi, justru fakta menunjukkan bahwa penurunan status gizi terjadi pada periode ini. Oleh karena itu asupan makanan selama kehamilan sangatlah perlu untuk diperhatikan. Departemen kesehatan RI juga menyerukan hal yang sama, selain untuk mendapatkan generasi penerus yang lebih berkualitas, juga untuk memutus rantai kemiskinan.