Anda di halaman 1dari 4

1. A.

Pendidikan kewarganegaraan harus dipelajari oleh seluruh generasi muda, dari tingkat SD hingga
tingkat universitas. Mengapa pendidikan ini penting untuk mahasiswa? Ini dia alasannya:
1. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Mengetahui Hak dan Kewajibannya sebagai Warga Negara
Indonesia
Mahasiswa yang mendapat pendidikan ini akan mengetahui hak dan kewajibannya terhadap negeri
tercintanya. Dengan begitu, mahasiswa bisa menjadi pelopor kehidupan berbangsa dan bernegara yang
berkeadilan, berberkemanusiaan, dan demokratis.
2. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Berpikir Kritis
Dengan adanya pendidikan semacam ini, mahasiswa bisa berpikir kritis mengenai isu nasional dan
internasional. Diharapkan, mahasiswa menjadi agent of change atau agen pembaharuan yang mendorong
perubahan sosial dan ekonomi secara terencana.
3. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Bertoleransi Tinggi
Pendidikan ini bisa membuat mahasiswa menjadi paham akan budaya dan adat dari segala suku bangsa di
Indonesia. Dengan begitu, mahasiswa bisa menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki toleransi tinggi
terhadap adat dan budaya yang berbeda.
4. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Cinta Damai
Dengan belajar mengenai demokrasi, diharapkan mahasiswa bisa menjadi sosok penerus bangsa yang
demokratis dan cinta damai, sehingga tujuan demokrasi pancasila di Indonesia bisa tercapai.
5. Mahasiswa Menjadi Sosok yang Mengenal dan Berpartisipasi dalam KehidupanPolitik Lokal,
Nasional, dan Internasional
Dengan pendidikan ini, mahasiswa diharapkan bisa memahami dengan baik dan berpartisipasi penuh dalam
kehidupan politik lokal, nasional, dan internasional.

B. Apa Saja yang Dipelajari dalam Pendidikan Kewarganegaraan?


Cakupan materi yang diajarkan dalam pendidikan ini sangat banyak. Beberapa bahasan penting yang akan
diajarkan adalah:
1. Hak Asasi Manusia
Dalam bahasan ini, generasi penerus bangsa akan diajarkan mengenai hak-hak manusia yang hidup di dunia
ini. Selain itu, mereka akan diberikan pemahaman mengenai pentingnya menghargai dan menghormati hak-
hak manusia tersebut.
2. Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia
Sebagai warga negara Indonesia, generasi penerus bangsa akan diberikan pemahaman mengenai proses
berbangsa serta bernegara, hak, dan kewajiban seorang warga negara Indonesia terhadap negerinya.
3. Bela Negara
Dalam bahasan ini, mereka akan diberikan pemahaman mengenai makna dari bela negara. Kemudian,
mereka akan diberi contoh bela negara yang bisa dilakukan. Selain itu, ada pula pemahaman mengenai
demokrasi pancasila.
4. Wawasan Nusantara
Dalam wawasan nusantara, mereka akan belajar mengenai sejarah bangsa Indonesia.

5. Ketahanan Nasional
Pada bahasan ini, mereka diberikan pemahaman mengenai konsep ketahanan nasional yang bisa menjamin
kelangsungan hidup dalam berbangsa dan bernegara.
6. Politik Strategi Nasional
Di bahasan politik strategi nasional ini para generasi penerus akan belajar mengenai politik dan strategi
nasional yang bertujuan untuk mengikuti perkembangan zaman dan perdagangan bebas.

2. A. Berita Hoax sangat meresahkan bagi generasi muda,tak tanggung-tanggung karena mudahnya
mengakses berita yang tidak diketahui itu benar atau tidak,para generasi muda bisa saling tuduh-
menuduh.Bisa dibayangkan jika sebuah situs yang isinya 90% Hoax berarti akan membodohi
pembacanya setiap hari.Kita tahu masa remaja ialah masa dimana mereka memiliki karakter dan pikiran
yang masih labil,emosional serta belum bisa berpikir dengan nalar yang baik dan belum bisa menyaring
mana yang dapat menyebabkan dampak positif dan negatif untuk masa depan. Emosi dan pemikiran
yang labil dapat membuat remaja mudah terhasut akan berita Hoax atau berita palsu.
Dan apabila berita Hoax tersebut terus berkembang,maka selain kebodohan dan keresahan yang didapat
genersdi muda,juga dapat terjadi pergesekan yang semakin parah diantara kunuh yang tidak terima atai
kontra. Dan jika Hoax terus terjadi dapat mengakibatkan penyebaran fitnah dimana-mana,penyebaran
informasi yang salah,dan dapat mengakibatkan kerugian bagi satu pihak yang sudah difitnah oleh opini
negatif dan berita berita

Hoax dari orang yang tidak bertanggung jawab. Sebagai generasi muda kita diharapkan tidak mudah
terprovokasi dan termakan oleh berita Hoax,dan dianjurkan agar lebih berpikir jernih agar pergesekan
dan perseteruan generasi muda di dunia maya tidak terjadi.Apabila Hoax terus berkembang di dunia
maya dapat mengakibatkan pergesekan dan perseteruan antar generasi muda hingga ke dunia nyata
bukan hanya dunia maya saja.
Cara menanggulangi :
1. Cari Kebenaran Dari Sebuah Berita atau Informasi.
2. Antisipasi Judul Berita Yang Provokatif.
3. Jangan terburu-buru untuk Sharing Berita.
4. Laporkan Pada Aparat Yang Berwenang.

B. demorasi adalah hal yang mutlak diperlukan dalam menjalankan suatu pemerintahan dan sistem
ketatanegaraan. UNNES sebagai universitas konservasi telah berusaha menjadi universitas yang
demokratis terhadap aspirasi-aspirasi mahasiswa, namun tetap tidak meninggalkan pilar-pilar
konservasi. Salah satu usaha yang telah dilakukan adalah pelaksanaan pemira online. Terbukti bahwa
pemira online lebih irit, efektif dan efisien dalam pelaksanaanya. Dengan adanya pemira online,
UNNES dapat dikatakan telah melaksanakan demokrasi yang bersifat konservatif karena telah
membantu menegakkan salah satu pilar konservasi, yaitu kebijakan nir kertas.
3. A. TEORI-TEORI KEKUASAAN
 Paham Marchiavelli (Abad XVII)
1. Segala cara dihalalkan dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan,
2. Untuk menjaga kekuasan Rezim, politik adu domba (“devide at impera”) adalah sah,
3. Dalam dunia politik yang kuat pasti dapat bertahan dan menang
 Paham Kaisar Napoleon Bonaporte
kekuatan politik harus didampingi oleh kekuatan logistik dan ekonomi nasional.Kekuatan ini juga
perlu didukung oleh kondisi social budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi demi
terbentuknya kekuatan hankam untuk menduduki dan menjajah Negara-negara disekitar Prancis
 Paham Jenderal Clausewitz
peperangan adalah sah-sah saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa
 Paham Feuerbach dan Hegel
Paham matearilisme Fuerbach dan teori sintesis Hegel menimbulkan dua aliaran besar Barat yang
berkembang didunia, yaitu kapitalisme disuatu pihak dan komunisme dipihak lain.
 Paham Lenin
perang atau pertumpahan darah, atau revolusi diseluruh dunia adalah sah dalam
kerangkamengkomuniskan seluruh bangsa di dunia.
 Paham Lucian W.Pye dan Sidney
adanya unsur-unsur subyektivitas dan psikologis dalam tatanan dinamika kehidupan politik suatu
bangsa, Kemantapan suatu system politik dapat dicapai apabila system tersebut berakar pada
kebudayaan politik bangsa yang bersangkutan
TEORI-TEORI GEOPOLITIK
 Pandangan Ajaran Frederich Ratzel = yang memerlukan ruang lingkup, melalui proses lahir,
tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup menyusut, dan mati. Negara identik dengan suatu
ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan. Semakin tinggi budaya suatu
bangsa, semakin besar kebutuhannya akan summber daya alam
 Pandangan Ajaran Rudolf Kjellen
Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup, yang memiliki intelektual. Negara tidak
harus bergantung pada sumber pembekalan luar
 Pandangan Ajaran Karl Haushofer
Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan Imperium Maritim
untuk menguasai pengawasan di laut
 Pandangan Ajaran Sir Halford Mackinder
 Pandangan Ajaran Sir Walter dan Alfred Thyer Mahan
Mereka mempunyai gagasan “Wawasan Bahari” , yaitu kekuatan di lautan
 Pandangan Ajaran M.Mitchel,A Saversky, Giulio Douhet,dan John Frederik Charles Fuller
Mereka melahirkan teori “Wawasan Nusantara” yaitu konsep kekuatan di udara

 Ajaran Nicholas J.Spykman


Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakan Teori Daerah Batas (rimland), yaitu teori wawasan
kombinasi yang menggabungkan kekuatan darat, laut, dan udara.

B. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

LATAR BELAKANG WAWASAN NUSANTARA Latar belakang pemikiran filsafat Pancasila.  Latar
belakang pemikiran aspek kewilayahan Indonesia.  Latar belakang pemikiran aspek sosial budaya
Indonesia.  Latar belakang pemikiran aspek kesejarahan Indonesia.

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN FILSAFAT PANCASILA Menjadikan Pancasila sebagai dasar


pengembangan Wawasan Nusantara, dimana di setiap sila dari Pancasila menjadi dasar dari
pengembangan wawasan tersebut.  Sila 1, menjadikan Wawasan Nusantara sebagai wawasan yang
menghormati kebebasan beragama.  Sila 2, menjadikan Wawasan Nusantara sebagai wawasan yang
menghormati dan menerapkan HAM.  Sila 3, menjadikan Wawasan Nusantara sebagai wawasan yang
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.  Sila 4, menjadikan Wawasan Nusantara sebagai
wawasan yang dikembangkan dalam suasana musyawarah dan mufakat.  Sila 5, menjadikan Wawasan
Nusantara sebagai wawasan yang mengusahakan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN ASPEK KEWILAYAHAN INDONESIA Menjadikan wilayah


Indonesia sebagai dasar pengembangan wawasan nusantara. Dalam hal ini kondisi obyektif geografis
Indonesia menjadi modal pembentukan suatu negara dan menjadi dasar bagi pengambilan-pengambilan
keputusan politik. Adapun kondisi obyektif geografi Indonesia telah mengalami banyak perkembangan
sejak awal kemerdekaan hingga saat ini.

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN ASPEK SOSIAL BUDAYA INDONESIA Menjadikan


keanekaragaman budaya Indonesia menjadi bahan untuk memandang (membangun wawasan) nusantara
Indonesia. Menurut Hildred Geertz sebagaimana dikutip Nasikun (1988), Indonesia mempunyai lebih
dari 300 suku bangsa dari Sabang sampai Merauke. Adapun menurut Skinner yang juga dikutip Nasikun
(1988) Indonesia mempunyai 35 suku bangsa besar yang masing-masing mempunyai sub-sub suku/etnis
yang banyak.

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN ASPEK KESEJARAHAN INDONESIA Menunjuk pada sejarah


perkembangan Indonesia sebagai bangsa dan negara di mana tonggak-tonggak sejarahnya adalah:  20
Mei 1908 = Kebangkitan Nasional Indonesia.  28 Okotber 1928 = Kebangkitan Wawasan Kebangsaan
melalui Sumpah Pemuda.  17 Agustus 1945 = Kemerdekaan Republik Indonesia.

4. A. Proses bangsa yang menegara memberikan gambaran tentang bagimana terbentuknya bangsa dimana
sekelompok manusia yang berada didalamnya merasa sebagai bagian dari bangsa. Bangsa yang
berbudaya, artinya bangsa yang mau melaksanakan hubungan dengan penciptanya (Tuhan) disebut
agama ; bangsa yang mau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut ekonomi; bangsa yang
mau berhubungan dengan lingkungan sesama dan alam sekitarnya disebut sosial; bangsa yang mau
berhubungan dengan kekuasaan disebut politik; bangsa yang mau hidup aman tenteram dan sejahtera
dalam negara disebut pertahanan dan keamanan.
Di Indonesia proses menegara telah dimulai sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, dan terjadinya Negara
Indonesia merupakan suatu proses atau rangkaian tahap–tahapnya yang berkesinambungan. Secara
ringkas, proses tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia.
b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan.
c. Keadaan bernegara yang nilai–nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

B. mahasiswa sebagai agen perubahan sekaligus generasi penerus bangsa harus memiliki pemahaman
yang lebih. Tujuannya agar mahasiswa tidak mudah disusupi pemahaman yang menyimpang.
Melalui sosialisasi dan seminar anti radikalisme dan terorisme, setidaknya mahasiswa bisa lebih tahu apa
itu radikalisme.

Sebab, mereka yang memegang paham radikalisme sering kali tidak menyadari dampak dari
perbuatannya.
Dengan menambah wawasan dan pengetahuan tentang paham radikalisme nanti mahasiswa bisa
menangkal paham tersebut bila sewaktu-waktu muncul

5. A. Nawa Cita ini adalah merupakan sembilan program yang digadang-gadang oleh Jokowi-JK agar
supaya Indonesia lebih mandiri, yaitu Mandiri dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Menjadi bangsa yang tak bisa didikte oleh negara lain.
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan
pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat
jati diri sebagai negara maritim.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik
pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem
kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya.
5.Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan
dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program
"Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program kepemilikan
tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta
jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia
bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan
nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara
proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan
cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat
pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.

B. poin 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan. , sudah terbukti dengan adanya pembangunan di Papua
Poin 5, sudah terlaksana dengan bukti di kota Jakarta
Poin 8, sudah terbakti dengan adanya bela negara oleh mahasiswa baru

Anda mungkin juga menyukai