Anda di halaman 1dari 18

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

PENELITIAN TERKAIT STRESS DAN ADAPTASI

Di Susun Oleh :

1. Arif Mutasim Billah (G2A216015)


2. Nunik Nurwanah (G2A216016)
3. Ramdhan Kusnaedi (G2A216017)
4. Rizka Malinda (G2A216018)
5. Novia Dewi Permata S (G2A216019)
6. Elsa Revista (G2A216020)
7. Yuni Widya (G2A216021)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
S1 KEPERAWATAN LINTAS JALUR
TAHUN AKADEMI 2016/2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah Komunikasi Dalam Keperawatan ini yang berjudul
“Penelitian Terkait Stress dan Adaptasi”. Dalam penulisan makalah ini pastilah
ada banyak kendala yang kami temui namun kami berhasil menghadapinya dan
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Kami juga berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah KDK,
yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata jika ada sesuatu pada khususnya kata-kata yang tidak berkenan
pada hati pembaca mohon dimaklumi dan dimaafkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Dengan terselesainya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan
pembaca sehingga setelah membaca makalah ini pembaca mampu
mengaplikasikan di dunia nyata dan mengerti apa yang harus dipersiapkan dalam
pemeriksaan tersebut.

Semarang, Maret 2017

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perasaan stress yang timbul disebabkan karena insting atau reaksi
tubuh untuk memepertahankan diri. Reaski ini adalah baik pada saat atau
kondisi gawat darurat atau emergensi, seperti reaksi keluar dari mobil
yang kevepatannya melampaui batas dan akan menabrak jalan. Stress juga
dapat disebabkan karena gejala-gejala fisik yang berlangsung terlalu lama,
seperti dalam merespon tantangan dan perubahan dlan kehidupan sehari-
hari. Stress menjadikan tubuh anda bekerja secara berlebihan yang dapat
membuat anda merasa cemas, takut khawatir dan tegang.
Stress dapat dijadikan sebagai stimul untuk perubahan dan
perkembangan sehingga dalam hal ini dapat dianggap positief bahkan
perlu. Meskipun demikian stres yang terlalu berat dapat menyebabkan
sakit penilaian yang buruk dan ketidak mampuan untuk bertahan.
Stress merupakan interaksi dan transaksi antara individu dengan
lingkungan. (nursalam dan kurniawati 2007). Adaptasi terhadap stress
adalah merupakan pertahanan yang didapat sejak lahir atau diperoleh
karena belajar dari pengalaman untuk mengatasi stress. Cara mengatasi
stress dapat berupa membatasi tempat terjadinya stress, mengurangi, atau
menetralisasi pengaruhnya (Potter dan Perry 2005 ).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu stress dan adaptasi?
2. Apa itu Sumber-sumber stress?
3. Apa itu Macam-macam stress?
4. Apa itu Reaksi fisiologi terhadap stress?

3
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa itu adaptasi dan stress
2. Mengetahui apa sumber-sumber stress
3. Mengetahui macam-macam stress
4. Mengetahui reaksi fisiologi terhadap stress.
D. MANFAAT
Dalam pembuatan makalah ini diharapkan bagi mahasiswa dapat
menambah pengetahuan tentang stress dan mengetahui bagaimana cara
pencegahan serta mengatasinya jika sudah melanda.

4
BAB II

KONSEP TEORI

A. Definisi
Stress dapat dijadikan sebagai stimulus untuk perubahan dan
perkembangan, sehingga dalam hal ini dapat di anggap positif atau bahkan
perlu. Meskipun demikian stress yang terlalu berat dapat mengakibatkan
sakit, penilaian yang buruk, dan ketidakmampuan untuk bertahan, stress
dapat didefinisikan sebagai respon adaptif, dipengaruhi oleh karakteristik
individual dan proses psokologis yaitu akibat dari tindakan, stimulus atau
kejadian eksternal yang menyebabkan tuntutan fisik dan fisiologis
terhadap seseorang. (Invancevich dan Matteson, 1980 dalam kreitner dan
kinicki,2004).
Stress biasanya dipersepsikan sebagai sesuatu yang negatif padahal
tidak. Terjadinya stress dapat disebabkan oleh sesuatu yang dinamakan
stresor. Bentuk stresor ini dapat dari lingkungan, kondisi dirinya serta
pikiran. Stress juga dapat dikatakan sebagai respons artinya dapat
merespons apa yang terjadi juga disebut sebagai transaksi yakni hubungan
antara stresor dianggap positif karena adanya interaksi anatara individu
dengan lingkungan.
B. Sumber-sumber stress
Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stress yang
dapat mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan, baik secara fisik,
psikososial maupun spiritual. Sumber stresor lingkungan fisik dapat
berupa filsafat-filsafat seperti air minum, makan atau tempat-tempat
umum sedangkan lingkungan psikososial dapat berupa suara atau sikap
kesehatan atau orang yang ada disekitarnya, sedangkan lingkungan
spriritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas
ibadah lainnya.
Sumber stressor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa
perubahan fisiologis dalam tubuh, seperti adanya operasi, obat-obatan atau

5
lainnya. Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan
dengan penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta
pengaruh terhadap dirinya.
Selain sumber stresor diatas, stress yang dialami manusia dapat
berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang, keluarga dan
lingkungan.
a. Sumber stress di dalam diri
Sumber stress dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflk
yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda, dalam hal ini
adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan
dirinya dan tidak mampu daiatasi, maka dapat menimbulkan suatu
stress.
b. Sumber stress di dalam keluarga
Stress ini bersumber dari masalah keluarga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga, masalah keuangan serta adanya tujuan
yang berbeda diantara keluarga permasalahan ini akan selalu
menimbulkan suatau keadaan yang dinamkan stress.
c. Sumber stress di dalam masyarakat dan lingkungan
Sumber stress ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada
umumnya, seperti lingkungan pekerjaa, secara umum disebut sebagai
stress pekerjaan karena lingkungan fisik, dikarenakan kurangnya
hubungan interpesonal serta kurangnya adanya pengakuan
dimasyarakat sehingga tidak dapat berkembang.
C. Macam-macam stress
Ditinaju dari penyebabnya, maka stress dubagi menjadi tujuh macam
diantaranya
1. Stress fisik
Stress yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temeratur
yang tinggi atau yang sangat rendah, suara yang bising, sinar matahari
atau karena tegangan arus listrik.

6
2. Stress kimiawi
Stress ini disebabkan karena zat kimia seperti adanya obat-obatan, zat
beracun asam basa, faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena
pengaruh senyawa kimia.
3. Stress mikrobiologik
Stress ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus, bakteri atau
parasit.
4. Stress fisiologik
Stress disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya
gangguan dari struktur tubuh, fungsi jaringan, organ dan lain-lain.
5. Stress proses pertumbuhan dan perkembangan
Stress yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan
seperti pada pubertas, perkawinan dan proses lanjut usia.
6. Stress psikis atau emosional
Stress yang disebabkan karena gangguan situasi psikologis atau
ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti
hubungan interpersonal, sosial budaya atau faktor keagamaan.
D. Reaksi fisiologi terhadapat stress
Stress yang dialami seseorang dapat menimbulkan reaksi yang ada
pada tubuh baik secara fisiologi maupun psikologi. Diantara reaksi tubuh
tersebut seperti terjadi perubahan warna rambut yang semula hitam lambat
laun dapat mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan dan kusam,
perubahan ketajaman mata seringkali menurun karena kekenduran pada
otot-otot mata sehingga mempengaruhi fokus lensa mata, pada telinga
terjadi gangguan seperti adanya seuara berdenging, pada daya pikir
seringkali ditemukan adanya penurunan konsentrasi dan keluhan sering
sakit kepala dan pusing, ekspresi wajah tanpak tegang, mulut dan bibir
terasa kering, kulit reaksi yang dapat dijumpai sering berkeringat dan
kadang-kadang panas, dingin dan juga akan dapat menjadi kering atau
gejala lainnya., seperti urtikaria, pada sistem pernafasan dapat dijumpai

7
gangguan seperti terjadi sesak karena penyempitan pada saluran pernafasa,
sedangkan pada sistem kardiovaskuler terjadi gangguan seperti bedebar-
debar, pembuluh darah melebar atau menyempit kadang-kadang terjadi
kepucatan atau kemerahan pada muka dan terasa kedinginan dan
kesemutan oada daerah pembuluh darah perifer seperti pada jari tangan
atau kaki, sistem pencernaan juga dapat mengalami gangguan seperti
lambung terasa kembung, mual, pedih karena peningkatan asam lambung,
pada sistem perkemihan terjadi gangguan seperti adanya frekuensi buang
air kecil yang sering, pada otot dan tulang terjadi ketegangan dan terasa
ditusuk-tusuk, khususnya pada persendian dan terasa kaku. Pada sistem
endokrin atau hormonal seringkali dijumpai adanya peningkatan kadar
gula dan terjadi penurunan libido dan penurunan kegairahan pada seksual.
E. Adaptasi dan mekanismenya
Adaptasi merupakan proses penyesuaian diri terhadap baban
lingkungan agar organisme dapat bertahan hidup (Sarafino, 2005).
Sedangkan menurut Gerungan 2006 menyebutkan bahwa adaptasi atau
penyesuaian diri merupakan merubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan diri).
1. Macam-macam adaptasi
a) Adaptasi fisiologis
Mekanisme fisiologis adaptasi berfungsi melalui umpan
balik negatif, yaitu suatu proses dimana mekanisme kontrol
merasakan suatu keadaan abnormal seperti penurunan suhu tubuh
dan membuat suatu respons adaptif seperti mulai menggigil untuk
membangkitkan panas tubuh.
Adaptasi ini merupakan proses penyesuaian tubuh secara
alamiah atau secara fisiologis untuk mempertahankan
keseimbangan dari berbagai faktor yang menimbulkan atau
memperngaruhi keadaan menjadi tidak seimbang. Adaptasi
fisiologis dibagi menjadi dua yaitu :

8
1) LAS (Local Adaptation Syndroma) yaitu apabila
kejadiannya atau adaptasi bersifat lokal seperti ketika
daerah tubuh atau kulit terkena infeksi, maka akan
terjadi daerah sekitar kulit tersebut kemerahan,
bengkak, nyeri, panas, dan lain-lain yang sifatnya lokal
atau pada daerah sekitar yang terkena
2) GAS (General Adaptation Syndroma) yaitu reaksi lokal
yang tidak dapat diatasi dapat menyebabkan gangguan
secara sistemik tubuh akan melakukan proses
penyesuaian. Pada adaptasi fisiologi melalui tiga tahap
yaitu tahap alarm reaction, tahap resistensi dan tahap
akhir.
b) Adaptasi psikologis
Mekanisme ini dapat berorientasi pada tugas, yang
mencakup penggunaan teknik pemecahan masalah secara
langsung untuk menghadapi ancaman atau dapat juga mekanisme
pertahanan ego, yang bertujuan untuk mengatur distres emosional
dan dengan demikian memberikan perlindungan individu
terhadap ansietas dan stres.
c) Adaptasi sosial budaya
Setiap lingkungan sosial masyarakat mempunyai tatanan
budaya masing-masing. Antara lingkungan satu dan yang lainnya
tentu memiliki budaya berbeda-beda. Perbedaan tersebut yang
akhirnya menuntut setiap orang beradaptasi jika itu dapat
dilakukan dengan baik maka akan tercipta keseimbangan. Namun
jika hal tersebut tidak dapat dilakukan bukanlah suatu hal yang
tidak mungkin jika orang tersebut akan mengalami stress.
d) Adaptasi spiritual
Setiap agama dan kepercayaan mengandung ajaran yang
hendaknya harus dijalankan oleh penganutnya. Ajaran-ajaran ini
tentunya juga harus turut andil dalam mengatur perilaku manusia

9
ini. Oleh karena itu dalam rangka memenuhi ajaran-ajaran
tersebut pasti terjadi perubahan dalam perlaku manusia.
F. Mekanisme koping
Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah, meneyesuaikan diri dengan perubahan, serta
respon terhadap situasi yang mengancam (Keliat 2005).
Berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi dua (struat dan
sundeen 2005) yaitu:
a. Mekanisme koping adaptif
Mekanisme yang mengandung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar
dan mencapai tujuan. Kategoronya adalah berbicara dengan orang lain,
memecahkan masalah secara efektif, teknik relaksasi, latihan seimbang
dan aktivitas konstruktif.
b. Mekanisme koping maladaptif
Mekanisme yang menghambat fungsi integritas, memecah
pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai
lingkungan. Kategorinya adalah makan berlebih / tidak makan berkerja
berlebih, menghindar.
Mekanisme koping seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor
diantaranya, peran dan hubungannya, gizi dan metabolisme, tidur dan
istirarahat, rasa aman dan nyaman, pengalaman masa lalu, tingkat
pengertahuan seseorang, dan lingkungan tempat tinggal (taylor 2003).
Jenis mekanisme koping di bagi menjadi dua :
a. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari, dan
berorientasi pada tindakan unutuk memenuhi secara realistrik
tuntutan situasi stress.
1) Perilaku menolak digunkan untuk mengubah atau mengatasi
hembatan pemenuhan kebutuhan.
2) Perilaku menarik diri digunakan baik secara fisik maupun
psikologis untuk memindahkan seseorang dari sumber stress

10
3) Perilaku kompromi digunkan untuk mengubah cara seseorang
mengoprasikan, mengganti tujuan atau mengorbankan aspek
kebutuhan personal seseorang.
b. Mekanisme pertahanan ego
Membantu mengatasi anseietas ringan dan sedang, tetapi jika
berlangsung pada tingkat tidak sadar dan melibatkan penipuan diri
dan disorientasi realitas, maka mekanisme ini dapat merupkan
respon maladaptif (struart dan sundeen 2003).

Mekanisme koping ada tiga:

1. Mekanisme jangka pendek


a) Aktifitas yang dapat memberi pelarian sementara dari
indentitas, misalnya main musik, tidur, menonton telvisi
b) Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti
sementara, misalnya ikut dalam aktifitas sosial
keagamaan.
c) Aktifitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri
misalnya olahraga /yang kompetitif, pencapaian akademik
/ belajar giat.
d) Aktifitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk
membuat masalah identifikasi menjadi kurang berarti
dalam kehidupan individu misalnya penyalahgunaan obat
(keliat 2005)
2. Mekanisme janka panjang
a) Penutupan identitas yaitu adaptasi identitas pada orang
yang menurut klien penting, tanpa memperhatikan kondisi
dirinya.
b) Indentitas negatif yaitu klien beranggapan bahwa
identifikasi yang tidak wajar akan diterima masyarakat.

11
a. Mekanisme pertahanan ego, yang sering disebut sebagai
mekanisme pertahanan mental. Adapun mekanisme pertahanan ego
adalah sebagai berikut:
1) Kompensasi
Merupakan proses seseorang memperbaiki penurunan citra
diri dengan tegas menonjolkan keistimewaan atau kelebihan
yang dimiliki.
2) Penyangkalan (denial)
Menyatakan tidak setuju terhadap realitas dengan
mengingkari realitas tersebut. Bila individu menyangkal dari
kenyataan, maka individu tersebut menganggap tidak ada atau
menolak pengalaman yang tidak menyenangkan dengan
maksud melindungi diri.
3) Pemindahan (displacement)
Pengalian emosiona yang semula ditujukan pada seseorang
atau benda lain yang biasanya netral atau lebih sedikit
mengancam dirinya.
4) Disosiasi
Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari
kesadaran atau identitasnya. Keadaan dimana terdapat dua atau
lebih kepribadian pada diri seorang individu.
5) Identifikasi (identification)
Proses dimana seseorang menjadi seperti seseorang yang
dikaguminya berupaya dengan menirukan pikiran-pikiran,
prilaku dan selera orang tersebut
6) Intelektualisasi (intelectualization)
Penggunaan logika dan alasan yang berlebihan untuk
menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya.
Dengan intelektualisasi, manusia dapat mengurangi hal-hal
yang pengaruhnya tidak menyenangkan, dan memberikan
kesempatan untuk meninjau masalah secara obyektif.

12
7) Introjeksi (introjection)
Suatu jenis identifikasi yang kuat dimana seseorang
mengambil dan melebur nilai-nilai dan kualitas seseorang atau
suatu kelompok ke dalam struktur egonya sendiri, merupakan
hati nurani.
8) Isolasi
Pemisahan unsur emosional dari suatu pikiran yang
mengganggu dapat bersifat sementara atau berjangka lama.
9) Proyeksi
Pengalihan pikiran atau implus diri sendiri kepada orang
lain terutama keinginan, perasaan emosional dan motivasi yang
tidak dapat di toleransi.
10) Rasionalisasi
Rasionalisasi dimaksudkan sebagai usaha individu mencari
alasan yang dapat diterima secara sosial untuk membenarkan
atau menyembunyikan perilaku yang buruk.
11) Reaksi formasi
Individu mengadakan pembentukan reaksi saat berusaha
menyembunyikan motif dan perasaan sebenarnya, dan
menampilkan ekspresi wajah yang berlawanan. Dengan cara
ini individu dapat menghindarkan diri dari kecemasan yang
disebabkan oleh keharusan menghadapi ciri ppribadi yang
tidak menyenangkan.
12) Regresi
Merupakan respon yang umum bagi individu bila berada
dalam situasi frustasi, setidaknya pada anak-anak. Dapat pula
terjadi bila individu yang menghadapi tekanan kembali lagi
kepada metode perilaku yang khas individu yang berusia lebih
muda.
13) Represi

13
Didefinisikan sebagai upaya individu menyingkirkan
frustasi, knflik batin, mimpi buruk, dan sejenisnya yang
menimbulkan kecemasan. Bila terjadi represi hal-hal yang
mencemaskan itu tidak akan memasuki kesadaran walaupun
masih tetap ada pengaruhnya terhadap perilaku.
14) Pemisahan
Sikap mengelompokan orang atau keadaan hanya sebagai
semuanya baik atau semuanya buruk ; kegagalan untuk
memadukan nilai-nilai posotif dan negatif di dalam diri sendiri.
15) Sublimasi
Mengganti sebuah keinginan atau tujuan yang terhambat
dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat. Implus yang
berasal dari Id yang sukar disalurkan karena mengganggu
individu atau masyarakat, oleh karena itu implus hatus dirubah
bentuknya agar tidak merugikan individu/masyarakat sekaligus
mendapatkan pemuasan.
16) Supresi
Merupakan proses pengendalian diri yang terang-terangan
ditujukan menjaga agar implus dan dorongan yang ada tetap
terjaga.
17) Undoing
Meniadakan pikiran-pikiran, implus yang tidak baik,
seolah-olah menghapus suatu kesalahan.
18) Fiksasi
Dalam menghadapi kehidupannya individu diharapkan
pada situasi menekan yang membuatnya frustasi dan cemas,
sehingga individu tersebut merasa tidak sanggup
menghadapinya dan membuat perkembangan normalnya
terhensi sementara atau selamanya.

19) Menarik diri

14
Reaksi ini merupakan respon umum dalam mengambil
sikap. Bila individu menarik diri, dia memilih untuk tidak
mengambil tindakan. Biasanya respons ini disertai dengan
depresi dan sikap apatis.
20) Mengelak
Bila individu merasa diliputo oleh stres yang lama, kuat dan
terus menerus, individu cenderung mencoba mengelak. Bila
secara fisik mengelak atau menggunakan metode yang tidak
langsung,
21) Fantasi
Dengan berfantasi pada yang mungkin menimpa dirinya,
individu merasa mencapai tujuan dan dapat menghindari
dirinya dari peristiwa yang tidak menyenangkan, menimbulkan
kecemasan dan mengakibatkan frustasi. Individu yang sering
melamun kadang menemukan bahwa kreasi lamunannya lebih
menarik dari pada kenyataan yang sesungguhnya. Apabila
fantasi ini dilakukan dengan proposional da dalam
pengendalian kesadaran yang baik, maka fantasi menjadi cara
sehat untuk mengatasi stress.
22) Simbolisasi
Menggunakan benda atau tingkah laku sebagai simbol
pengganti keadaan atau hal yang sebenarnya.
23) Konversi
Merupakan transformasi konflik emosional ke dalam
bentuk gejala-gejala jasmani.
G. Proses keperawatan dan adaptasi terhadap stress
Interaksi perawat dan klien ini menghasilkan kondisi stress
terhadap ekshausi, yang menyebabkan ketahanan tubuh semakin menurun.
Kondisi ini menyebabkan proses penyembuhan terhambat dan bahkan
dapat menimbulkan penyakit baru.

15
Oleh karena itu industri jasa kesehatan menjadi semakin merasakan
bahwa kualitas pelayanan merupakan upaya kompetitif dalam rangka
mempertahankan eksistensi pelayanan tersebut.
Asuhan keperawatan yang bermutu dan dapat dicapai jika
pelaksanaan asuhan keperawatan dipersepsikan sebagai suatu kehormatan
yang dimiliki oleh perawat dalam memperlihatkan sebagai suatu
kehormatan yang dimiliki oleh perawat dalam memeperlihatkan haknya
untuk memberikan asuhan yang manusiawi,aman, serta sesuai dengan
standar dan etika profesi keperawatan yang berkesinambungan dan terdiri
dari kegiatan pengkajian, perencanaan, implementasi yang telah diberikan.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Stress merupakan bagian dari kehidupan yang dialami setiap orang
setiap hari. Stress tidak dapat dihilangkan tetapi perlu dipelajari cara-cara
penanganannya. Keberhasilan menyelesaikan berbagai stress merupakan
modal kemampuan untuk menghadapi stress yang akan datang. Klien yang
dirawat di Rumah Sakit tentu mengalami berbagai stress yang mungkin
sudah tidak mampu mengatasinya. Perawat perlu berupanya membantu
klien menyelesaikan masalah, melatih klien menghadapi dan
menyelesaikannya dan menggerakan sumber yang dimiliki klien.
Stress yang dialami seseorang tidak mungkin secara langsung,
beberapa tahap akan muncul dalam diri seseorang tersebut, apabila stress
tidak dapat ditanggulangi maka akan berdampak lebih lanjut. Oleh sebab
itu, terapkanlah sebuah manajemen agar keadaan seseorang tersebut masih
terkontrol.
B. Saran
Bagi pembaca diharapkan mampu memahami dan menerapkan
keilmuan mengenai stress dan adaptasi ini dalam asuhan keperawatan
kepada klien dan diri sendiri.

17
Daftar Pustaka

1. Konsep Dasar Keperawatan/A.Aziz Ahmat hidayat cetakan ke 3-jakarta:


salemba medika,2008
2. Keliat, B.A (2005). Proses keperawatan jiwa. Edisi 1. Jakarta :EGC
3. Stuart, G.W & Sundeen. (2005). Psychiatric Mental Healt Nursing.
St.Louis : Mosby

18

Anda mungkin juga menyukai

  • Krisis HT
    Krisis HT
    Dokumen16 halaman
    Krisis HT
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Advokasi Buromlah
    Advokasi Buromlah
    Dokumen23 halaman
    Advokasi Buromlah
    andreas
    Belum ada peringkat
  • LP Waham
    LP Waham
    Dokumen10 halaman
    LP Waham
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Pneumonia
    Pneumonia
    Dokumen14 halaman
    Pneumonia
    andreas
    Belum ada peringkat
  • PNEUMONIA
    PNEUMONIA
    Dokumen2 halaman
    PNEUMONIA
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Copd
    Copd
    Dokumen14 halaman
    Copd
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Lta
    Lta
    Dokumen30 halaman
    Lta
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Vitamin C untuk Kesehatan
    Vitamin C untuk Kesehatan
    Dokumen10 halaman
    Vitamin C untuk Kesehatan
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Cover (Revisi)
    Cover (Revisi)
    Dokumen14 halaman
    Cover (Revisi)
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Untuk Ambil Lta
    Untuk Ambil Lta
    Dokumen2 halaman
    Untuk Ambil Lta
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Resume Anemia
    Resume Anemia
    Dokumen8 halaman
    Resume Anemia
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Vitamin C untuk Kesehatan
    Vitamin C untuk Kesehatan
    Dokumen10 halaman
    Vitamin C untuk Kesehatan
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Sol - Rsdk.
    Sol - Rsdk.
    Dokumen9 halaman
    Sol - Rsdk.
    topnetbray
    Belum ada peringkat
  • Vitamin C untuk Kesehatan
    Vitamin C untuk Kesehatan
    Dokumen10 halaman
    Vitamin C untuk Kesehatan
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Info Bidan
    Info Bidan
    Dokumen5 halaman
    Info Bidan
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Keperawatan
    Keperawatan
    Dokumen14 halaman
    Keperawatan
    andreas
    Belum ada peringkat
  • LP Halusinasi
    LP Halusinasi
    Dokumen13 halaman
    LP Halusinasi
    andreas
    Belum ada peringkat
  • BAB III
    BAB III
    Dokumen1 halaman
    BAB III
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Askep Transplantasi Organ-1
    Askep Transplantasi Organ-1
    Dokumen25 halaman
    Askep Transplantasi Organ-1
    andreas
    Belum ada peringkat
  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen10 halaman
    LP HDR
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Askep PK
    Askep PK
    Dokumen9 halaman
    Askep PK
    andreas
    Belum ada peringkat
  • 6 Transplantasi Organ
    6 Transplantasi Organ
    Dokumen19 halaman
    6 Transplantasi Organ
    franesia
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Tentang Stres
    Tinjauan Tentang Stres
    Dokumen4 halaman
    Tinjauan Tentang Stres
    andreas
    Belum ada peringkat
  • TEKNIK SAMPLING
    TEKNIK SAMPLING
    Dokumen11 halaman
    TEKNIK SAMPLING
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Patway Bona
    Patway Bona
    Dokumen2 halaman
    Patway Bona
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Bab III Verra
    Bab III Verra
    Dokumen16 halaman
    Bab III Verra
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    andreas
    Belum ada peringkat
  • Rencana Keperawatan
    Rencana Keperawatan
    Dokumen8 halaman
    Rencana Keperawatan
    andreas
    Belum ada peringkat