Anda di halaman 1dari 3

INA-CBG merupakan sebuah singkatan dari Indonesia Case Base Groups yaitu sebuah aplikasi yang digunakan rumah

sakit
untuk mengajukan klaim pada pemerintah.

komponen-komponen medis yang sudah terhitung ke dalam tarif ini CBG's adalah sebagai berikut:

 Konsultasi dokter,
 Pemeriksaan penunjang, seperti laboratorium, radiologo (rontgen), dll,
 Obat Formularium Nasional (Fornas) maupun obat bukan Fornas,
 Bahan dan alat medis habis pakai,
 Akomodasi atau kamar perawatan
 Biaya lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan pasien.

Besar tarif Pasien naik kelas perawatan sampai kelas 1


BPJS sendiri hanya dapat menanggunag pasien bpjs sampai kelas 1, sehingga untuk pasien rawat inap jika naik
kelas perawatan sampai kelas 1, misal dari kelas 2 naik ke kelas 1, pasien yang bersangkutan harus membayar
biaya atas selisih kelas perawatan, besar kecilnya selisih adalah hasil dari pengurangan tarif ina-cbgs untuk biaya
perawatan kelas 1 dikurangi tarif ina-cbgs untuk biaya perawatan kelas 2
Berikut ini adalah jenis operasi yang ditanggung BPJS Kesehatan.

1. Operasi Jantung.
2. Operasi Caesar.
3. Operasi Kista.
4. Operasi Miom.
5. Operasi Tumor.
6. Operasi Odontektomi.
7. Operasi Bedah Mulut.
8. Operasi Usus Buntu.
9. Operasi Batu Empedu.
10. Operasi Mata.
11. Operasi Bedah Vaskuler.
12. Operasi Amandel.
13. Operasi Katarak.
14. Operasi Hernia.
15. Operasi Kanker.
16. Operasi Kelenjar Getah Bening.
17. Operasi Pencabutan Pen.
18. Operasi Penggantian Sendi Lutut.
19. Operasi Timektomi.
Operasi yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
Di luar berbagai jenis operasi yang disebutkan tadi, tentu terdapat sejumlah operasi lainnya yang tidak
mendapatkan pertanggungan dari pihak penyelenggara BPJS Kesehatan. Hal ini biasanya terkait dengan
pertimbangan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan sejak awal. Adapun berbagai tindakan operasi yang tidak
ditanggung BPJS Kesehatan tersebut, di antaranya:

 Operasi yang terjadi akibat terjadinya kecelakaan.


Jenis operasi ini akan ditanggung pihak Jasa Raharja selaku petugas yang berwenang.

 Operasi yang bersifat estetika atau kosmetik.


Tindakan operasi ini biasanya karena adanya bekas luka (keloid) dan yang lainnya yang sifatnya tidak
membahayakan atau mengganggu kesehatan. Namun, jika ternyata keloid tersebut mengganggu kesehatan
pasien, operasi tersebut akan ditanggung pihak BPJS Kesehatan.

 Operasi akibat tindakan yang melukai diri sendiri.


Jenis operasi ini biasanya terjadi akibat adanya tindakan keteledoran atau ketidakhati-hatian yang mengakibatkan
luka, misalnya terkena petasan dan yang lainnya.

 Operasi yang dilakukan di luar negeri.


Sudah tentu tidak ditanggung sebab berada di luar jangkauan BPJS Kesehatan.

 Operasi yang tidak sesuai atau menyalahi prosedur yang semestinya.

Untuk kebutuhan operasi ini, pasien harus memenuhi tiga syarat, yakni:

 Kartu BPJS Kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat (KIS).


 Surat rujukan dari Puskesmas.
 Kartu pasien yang didapatkan dari rumah sakit setelah pasien melakukan pendaftaran.

Perawatan Pascaoperasi/ control


Setelah tindakan operasi, pasien tentu masih akan menjalani serangkaian perawatan lanjutan, baik yang bersifat
rawat inap maupun kontrol rutin/rawat jalan. Dalam hal ini, BPJS Kesehatan akan menanggung biaya yang
dibutuhkan. Tentunya dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan pihak BPJS di dalam peraturan yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai