Anda di halaman 1dari 4

MARMUT

Sistem urinaria marmut terdiri dari ren (ginjal), ureter, vesica urinaria (kantung
kemih), dan uretra. Ginjal marmut berjumlah sepasang dan berwarna merah tua, bentuknya
seperti kacang merah dan terletak di daerah lumbo-dorsal dalam rongga abdomen, terdapat
hilum berupa lelukan di sebelah median sebagai tempat keluarnya ureter. Ureter berjumlah
sepasang, mengalirkan urine ketempat penampungan sementara yang disebut vesica urinaria.
Urine dari vesica urinaria dikeluarkan keluar tubuh melalui uretra. Uretra pada marmut jantan
disebut juga ductus urogenitalia, karena saluran ini juga dipakai untuk menyalurkan
spermatozoa, letaknya di dalam batang penis (Walter, 1965).

Sistem genitalia marmut jantan dibangun oleh sepasang testis, epididymis, vas
deferens, sepasang glandula vesiculosa, glandula prostata, glandulabulbo-uretra (glandula
cowperi), dan uretra. Vas deferens berpasangan berjalan kesebelah dorsal dari vesica urinaria
dan bermuara pada uretra yang kemudian melanjutkan diri ke penis. Glandula vesiculosa
bentuknya seperti cacing. Glandula prostat bentuknya irreguler dan terletak di sebelah dorsal
vesica urinaria. Glandula bulbo-uretra kecil dan letaknya caudal dari glandula prostat.
Kelenjar-kelenjar accesoris tersebut semuanya bermuara di uretra (Djuhanda, 1982).

Sistem genitalia marmut betina terdiri dari ovarium, tuba falopii, uterus, dan vagina.
Ovarium berjumlah sepasang dan terletak di belakang ginjal, di ujung lateral terdapat saluran
kecil berliku-liku yang disebut tuba falopii (ujung anteriornya berupa corong disebut osteum
tuba, tempat masuknya sel telur atau ovum) yang menuju oviduct. Saluran ini berlanjut
sebagai kantung tebal yang merupakan tanduk dari uterus, kedua tanduk menyatu pada
bagian posterior sebagai badan uterus. Uterus berjumlah sepasang, merupakan tempat tumbuh
embryo sampai waktu untuk dilahirkan. Marmut mempunyai vagina dan lubang keluar yang
disebut vulva (Storer and Usinger, 1961).

Marmut menarik lawan jenisnyadengan cara menyebarkan kelenjar bau yang terdapat
pada lekuk pirenium yangletaknya posterior dari penis atau vulva, peristiwa ini disebut
hedonik (Villee, 1988).
IKAN

F. Sistem Urogenitalia
Sistem urogenitalia merupakan gabungan dari sistem urinari atau ekskresi dan
sistem genitalis merupakan Sistem yang berbeda dalam fungsinya. Namun secara
anatomi kedua sistem tersebut memiliki hubungan yang erat karena ada lubang
pembuluh dan lubang pelepasan yang digunakan secara bersama-sama (Alam Ikan
1).

 Sistem Urinaria

Ikan membuang sisa hasil


metabolismenya melalui saluran pencernaan dan kulit, tetapi sebagian besar
dibuang lewat ginjal. Ginjal berbentuk ramping dan memanjang dengan warna
merah tua, terletak di bagian atas rongga perut di bawah tulang punggung dan
jumlahnya sepasang. Ginjal mempunyai tipe anatomis dasar, yaitu pronephros dan
mesonephros. Struktur pronephros sangat sederhana sedangkan mesonephros
sangat rumit. Pronephros letaknya didepan mesonephros (Alam Ikan 1).

 Sistem Genitalis
Ikan termasuk hewan heteroseksual, artinya perbedaan sel kelamin jantan dan
betina dapat diketahui dengan jelas, misalnya dengan memijat bagian atas porus
urogenitalia jantan, maka akan mengeluarkan cairan putih seperti susu, sedangkan
betina akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan. Secara anatomis perbedaan
tersebut akan jelas terlihat pada ikan jantan didekat ginjal terdapat kantung
berbentuk memanjang berwarna putih keruh, sedangkan pada ikan betina berwarna
transparan kekuning-kuningan dan kantung pada ikan betina lebih besar daripada
ikan jantan.

Alat perkembangbiakkan pada ikan yaitu gonad, pada ikan jantan disebut testes dan
pada ikan betina disebut ovarium (Alam Ikan 1).

1. Ovarium berbentuk longitudinal, terletak memanjang dan biasanya berjumlah


sepasang. Ovarium ini bergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan
perantara mesovaria, dibawah atau disamping gelembung gas. Ukuran dan
perkembangannya pada rongga tubuh bervariasi dengan tingkat kematangannya.
Dalam keadaan matang ovarium biasa bisa mencapai 70 % dari berat tubuhnya,
warnanyapun berbeda-beda, sebagian besar berwarna keputih-putihan pada
waktu muda dan menjadi kekuning-kuningan pada waktu matang gonad imature
(Alam Ikan 1).
2. Testis, bentuknya longitudinal, sifatnya internal dan pada umumnya sepasang.
Testes bergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantara
mesorchium, diatas atau dibawah gelembung gas (jika ada), beratnya bisa
mencapai 12% atau lebih berat dari pada badannya, kebanyakan berwarna putih
keruh (Alam Ikan 1).

Sistem urogenitalia merupakan suatu sistem gabungan dari sistem urinaria


(pengeluaran air kencing) dan sistem genitalis (alat perkembangbiakan). Alat untuk
perkembangbiakan ikan adalah gonad.

Gonad ikan betina (ovarium) terletak internal longitudinal, tersusun berpasangan,


sering bersatu dan memendek. Sedangkan gonad ikan jantan (testes) terletak
internal longitudinal dan berpasangan.

Jika testes masak, saluran air spermateka akan membesar dan melebar. Ukuran dan
warna gonad, baik jantan maupuin betina bervariasi tergantung pada tingkat
kematangan gonad (TKG) (Rahadjo, 1980).

Sistem Reproduksi

Pada pengamtan sistem reproduksi ikan mas, Ikan Mas merupakan kelompok hewan teleostei, ikan
betina dan ikan jantan tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang
bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut apabila tidak
dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan
melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau
diantara bebatuan di dalam air.

Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang disalurkan melalui
saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga
terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan
ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu.

Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini
akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam.

Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya dari sisa kuning telurnya, yang
tampak seperti gumpalan di dalam perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak
ikan, hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup.

Sistem Genitalia Jantan

Testis berjumlah sepasang, digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen oleh
mesorsium. Bentuknya oval dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan
seringkali berlobus.

Saluran reproduksi, pada Elasmoranchi beberapa tubulus mesonefrus bagian anterior akan menjadi
duktus aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut dutus deferen. Baian
posterior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula seminalis, lalu dari sini akan terbentuk
kantung sperma. Dutus deferen akan bermuara di kloaka. Pada Teleostei saluran dari sistem ekskresi
dan sistem reproduksi menuju kloaka secara terpisah.
Sistem Genitalia Betina

Ovarium pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak, terletak pada anterior rongga abdomen.
Pada saat dewasa yang berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular
dan berjumlah sepasang.

Saluran reproduksi Elasmoranchi berjumlah sepasang, bagian anteriornya berfusi yang memiliki satu
ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Oviduk sempit pada bagian anterior dan posteriornya.
Pelebaran selanjutnya pada uterus yang bermuara di kloaka. Pada Teleostei punya oviduk pendek
dan berhubungan langsung dengan ovarium. Pada bagian posterior bersatu dan bermuara pada satu
lubang. Teleostei tidak memiliki kloaka. (Buku SH II, diktat Asistensi Anatomi Hewan, Zoologi)

Anda mungkin juga menyukai