Laporan Pendahuluan Pada Pasien Katarak
Laporan Pendahuluan Pada Pasien Katarak
1
Apabila pasien tidak merasakan enam kriteria tersebut diatas, maka kebutuhan
istirahatnya masih belum terpenuhi sehingga diperlukan tindakan keperawatan
yang dapat meningkatkan terpenuhinya kebutuhan istirahat dan tidur, misalnya
mendengarkan secara hati hati tentang kekhawatiran personal pasien dan
mencoba meringankannya jika memungkinkan (Alimul, 2006). Tidur adalah
suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang
merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-masing menyatakan
fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda (Tarwoto & Wartonah, 2006).
2
e. Koroid
Koroid berfungsi penyuplai retina (mengandung pembuluh darah) dan
melindungi refleksi cahaya dalam mata.
f. Badan Siliaris
Badan siliaris berfungsi menyokong lensa, mengandung otot yang
memungkinkan lensa berubah bentuk, dan mensekresikan aqueous humor
(humor berair).
g. Iris (Pupil)
Iris (pupil) berfungsi mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmenya
mengurangi lewatnya cahaya.
h. Lensa
Lensa berfungsi memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa.
i. Retina
Retina berfungsi untuk menerima cahaya, mengubahnya menjadi impuls
saraf dan menghantarkan impuls ke saraf optic (II). Pada bagian retina,
terdapat sel batang berjumlah sekitar 125 juta buah dalam setiap mata. Sel
batang, sangat peka terhadap intensitas cahaya rendah, tetapi tidak mampu
membedakan warna. Oleh karena itu, kita mampu melihat dimalam hari
tetapi yang terlihat hanya warna hitam dan putih saja. Bayangan yang
dihasilkan dari sel ini tidak tajam. Selain sel batang terdapat juga sel kerucut
(sel konus) berjumlah sekitar 5 juta pada bagian mata. Sel kerucut sangat
peka terhadap intensitas cahaya tinggi sehingga berperan untuk penglihatan
siang hari dan untuk membedakan warna.
j. Vitreous Humor (Humor Bening)
Vitreous humor(humor bening) berfungsi menyokong lensa dan menolong
dalam menjaga bentuk bola mata.
k. Aqueous Humor (Humor Berair)
Aqueous humor(humor berair) berfungsi menjaga bentuk kantong depan
bola mata.
l. Alis Mata (Supersilium)
Alis mata berfungsi mencegah masuknya air atau keringat dari dahi ke mata.
m. Bulu Mata
Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing.
3
n. Kelopak Mata (Palpebra)
Kelopak mata berfungsi pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada gangguan
pada mata(menutup dan membuka mata)
Katarak adalah penurunan progresif kejernihan lensa. Lensa menjadi keruh atau
berwarna putih abu-abu, dan ketajaman penglihatan berkurang. Katarak terjadi
apa bila protein pada lensa yang secara normal transparan terurai dan
mengalami koagulasi pada lensa (Corwin, 2000).
6
Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama : Perawat memfokuskan pada hal-hal yang
menyebabkan klien meminta bantuan pelayanan seperti :
1) Apa yang dirasakan klien
2) Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara
tiba-tiba atau perlahan dan sejak kapan dirasakan
3) Bagaimana gejala itu mempengaruhi aktivitas hidup sehari-
hari
4) Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat
mengganggu klien.
b) Riwayat Penyakit Sekarang
Kaji kondisi yang pernah dialami oleh klien diluar gangguan
yang dirasakan sekarang khususnya gangguan yang mungkin
sudah berlangsung lama bila dihubungkan dengan usia dan
kemungkinan penyebabnya, namun karena tidak mengganggu
aktivitas klien, kondisi ini tidak dikeluhkan.
Riwayat keluhan gangguan : stadium katarak.
Psikososial : kemampuan aktivitas, gangguan membaca, risiko
jatuh, berkendaraan.
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji kondisi kesehatan keluarga klien untuk menilai ada
tidaknya hubungan dengan penyakit yang sedang dialami oleh
klien.Meliputi pengkajian apakah pasien mengalami alergi atau
penyakit keturunan.
d) Riwayat Penyakit Dahulu
Meliputi pengkajian apakah gangguan yang dirasakan pertama
kali atau sudah sering mengalami gangguan pola tidur.
Riwayat penyakit : trauma mata, penggunaan obat kortikosteroid,
penyakit diabetes melitus, hipotiroid, uveitis, glaukoma.
Kebutuhan Biopsikososial Spiritual
a. Bernapas
b. Nutrisi
c. Eliminasi
7
d. Aktivitas
e. Istirahat tidur
f. Berpakaian
g. Pengaturan suhu tubuh
h. Personal Hygiene
i. Rasa Aman Nyaman
j. Komunikasi
k. Spiritual
l. Rekreasi
m. Bekerja
n. Pengetahuan atau belajar
Pada anak
a. Gangguan pada anak sering kali dihubungkan dengan
ketakutan, enuresis, atau respons tidak konsisten dari orang
8
tua terhadap permintaan anak untuk mengubah peraturan
dalam tidur seperti permintaan untuk tidur larut malam.
b. Keengganan untuk istirahat, keinginan untuk tidur bersama
orang tua.
c. Sering bangun saat malam hari.
Secara umum, teknik pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan
dalam memperoleh berbagai penyimpangan fungsi adalah :
Inspeksi, Palpasi, Auskultasi dan Perkusi.
2.3 Perencanaan
Diagnosa 1 : insomnia
2.3.1 Tujuan dan kretia hasil
Pasien memperlihatkan tidur, yang dibuktikan oleh indikator sebagai
berikut (1-5 : gangguan ekstrim, berat, sedang, ringan, atau tidak ada
gangguan) :
Jumlah jam tidur (sedikitnya 5 jam per 24 jam untuk orang dewasa)
Pola,kualitas, dan rutinitas tidur
Perasaan segar setelah tidur
Terbangun di waktu yang sesuai
12
Hindari suara keras dan penggunaan lampu saat tidur malam,
ciptakan lingkungan yang nyamn dan meminimalkan gangguan
(Rasional : Kenyamanan membuat pasien relaksasi dan membantu
pasien santai dan cepat tidur)
Anjurkan untuk tidak menggunakan pil tidur yang dijual bebas
(Rasional : Menghindari ketergantungan pada obat tidur)
14
DAFTAR PUSTAKA
Alimul & Uliyah. (2012). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Surabaya: Health
Books.
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika
Potter, Patricia A. & Anne Griffin. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta : EGC.
Tarwoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan
Wilkinson, J.M. Ahern, N.R., 2011. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 9. EGC
: Jakarta
( __________________ ) ( __________________ )
15