Anda di halaman 1dari 32

04/12/2018

PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP


SUNGAI/DRAINASE UTAMA PERKOTAAN
No. Kontrak : HK.02.03-Bws12/Satker.OP/K-OP.I/SP/05/2018
Tanggal : 24 April 2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
SATUAN KERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SDA SULAWESI II
Jl. KH. Notu Badu No.71 Telepon (0435) 882097 Faximile (0435) 882272 Limboto email: balai.sulawesi2@gmail.com

LATAR BELAKANG
Provinsi Gorontalo pada umumnya memiliki
banyak DAS yang terdapat banyak sungai di
dalamnya, dimana sarana/prasarana bangunan
air yang tentunya tidak luput dari kerusakan
baik secara alami karena terjangan arus sungai
atau karena ulah dari manusia itu sendiri

Kebutuhan Sosial Ekonomi dan perkembangan


teknologi, memaksa manusia harus mengelola
sungai dengan segala fasilitas bangunan sungai

Diperlukannya pedoman dalam biaya operasi


dan pemeliharaan yang dipakai setiap tahunnya

1
04/12/2018

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud :
 Mengetahui kondisi infrastruktur Sumber Daya Air Khususnya sarana
pengendalian banjir
 Mendapatkan rencana program untuk pengembalian dan pemastian fungsi
secara bertahap
 Melakukan Perhitungan teknis kerusakan pada sisi kanan dan kiri Sungai serta
Drainase Perkotaan
 Mengetahui kinerja dari sarana dan prasarana sungai/drainase
 Mengetahui angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan sarana dan
prasarana sungai/drainase

Tujuan :
 Agar aset sarana dan prasarana sungai/drainase yang ada tersebut dapat
berfungsi dengan baik dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
dan tetap terpelihara sehingga dapat bertahan sampai umur layanannya habis

RUANG LINGKUP PEKERJAAN


1. Persiapan dan Pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder (Data
Hidrologi, As Built Drawaing, Skema Jaringan Sungai/Drainase)
2. Membuat Matriks Data infrastruktur yang ada pada Lokasi Pekerjaan
3. Melakukan Penggambaran Data Teknis yang ada pada lokasi pekerjaan dan bisa
melakukan Rekomendasi Bangunan Pelengkap lainnya yang dapat menunjang Fungsi
dari Bangunan.
4. Melakukan uji Sampel Kualitas Air di hulu dan hilir Sungai pada Laboratorium yang
sudah Terakreditasi dan dapat memberikan gambaran kondisi dari status mutu air
5. Melakukan pengolahan data mentah dari lapangan dengan perhitungan teknis
mengenai kerusakan sehingga dapat membuat Penilaian Kinerja terhadap seluruh
infrastuktur yang ada pada lokasi Pekerjaan
6. Menyusun Laporan Penilaian Kinerja dan Melakukan Penyusunan AKNOP
7. Membuat Kelengkapan Manual O & P Sarana Pengendali Banjir.
8. Membuat format standar hasil inventarisasi bangunan sungai sesuai Surat Edaran No
05/SE/D/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan OP Prasarana Sungai
Serta Pemeliharaan Sungai.
9. Tahap Pelaporan

2
04/12/2018

3
04/12/2018

4
04/12/2018

5
04/12/2018

6
04/12/2018

•Saluran Pembuang Primer Tanggidaa


Saluran ini adalah saluran pembuang irigasi dan berfungsi sebagai
penampungan air buangan dari buangan saluran drainase sekunder.
Saluran ini terletak di Jalan Rusli Datau, Dulomo Selatan, Jalan
Ahmad Yani, Jalan Diponegoro, Jalan HOS Cokroaminoto, Limba U1,
Kecamatan Kota Selatan menuju tempat pembuangan akhir di Sungai
Tamalate.
•Saluran Pembuang Primer Serdadu
Saluran ini melintasi area persawahan di Dulumo, Kec. Kota Utara,
melewati jalan Brigjen Pidie, Jalan Lokakarya (Wongkaditi Barat),
Dembe II, masuk ke kecamatan Kota Timur (Heledulaa Selatan) dan
menyambung ke saluran pembuang Jln. Moh. Tamrin, Jalan 23
Januari lalu berakhir pembuangan akhir di Sungai Tamalate.
•Saluran Pembuang Primer Ambarawa
Saluran ini adalah saluran pembuang dimulai dari melintasi Jalan
Jendral Sudirman, Jalan Sam Ratulangi, sampai bertemu dengan
Saluran Tanggidada.
•Saluran Pembuang Primer Tanggikiki
Lintasan saluran ini adalah Jalan Dr. John, Jalan Jaksa Agung
Suparapto, Melintasi jalan Husni Thamrin dan menuju ke tempat
muaranya di Sungai Bolango
•Saluran Pembuang Primer Lodelombongo
Saluran ini melintasi Jalan Membaramo 1, Jalan Yusuf Hasiru, Jalan
Madura, daerah Kelurahan Lilluwo Kec.Kota Tengah, Wumialo, Limba
U II, kemudian ke Jalan Ibu Palma Molosipat, Jalan Manggis, jalan
Raden Saleh menuju pembuangan akhir di Sungai Bolango.
•Saluran Pembuang Primer Tanggilolipu
Saluran ini melintasi pada Kelurahan Tuladenggi (ada pula melewati
areal pesawahan), Kelurahan Buladu, Kelurahan Molosipat W dan
berakhir di Kelurahan Limba B menyatu dengan Saluran Tanggikiki.
Saluran Tanggilolipu juga menerima beban aliran air dari Saluran
Lodelombongo

Fenomena umum terkait


permasalahan drainase adalah
adanya banjir yang terjadi akibat
meluapnya air dari saluran
drainase makro/badan air
penerima (sungai) atau drainase
kota. Secara umum permasalahan
banjir di wilayah studi dipengaruhi
oleh karakteristik morfologi
lahannya, seperti :
 Terletak di dataran rendah
yang hampir rata dengan
permukaan laut
 Merupakan dataran banjir dari
pertemuan muara sungai
Bone, Bolango dan Tamalate
 Merupakan daerah yang
terpengaruh oleh pasang surut
air laut

7
04/12/2018

Kondisi saluran yang ada umumnya cukup baik, akan tetapi hampir sebagian besar di daerah Kota Gorontalo
terutama di daerah pemukiman saluran drainase hanya ada satu saluran di pinggir jalan, hanya jalan-jalan utama
yang mempunyai dua saluran di kanan dan kiri jalan. Di beberapa tempat juga tidak mempunyai saluran drainase
sehingga ketika hujan tiba air limpasan dari jalan langsung masuk ke halaman rumah warga

Secara khusus permasalahan drainase kota yang ditemui :


1. Tidak Memiliki Outlet Terdekat
Dengan level muka air sungai yang rata-rata diatas muka permukaan tanah pada saat hujan puncak, maka sebagian besar sungai
ditanggul/talud. Akibatnya sulit membuang air hujan ke outlet terdekat sehingga jarak antara run off di titik terjauh sampai di
outlet sangat jauh dan pengaliran membutuhkan sistem jaringan yang sangat panjang. Berdasarkan kondisi eksisting, saluran
primer yang ada hampir memanjang dari utara ke selatan menuju outlet di Sungai Bolango, Tamalate dan Bone yang merupakan
titik terendah

2. Belum Memiliki Saluran Pembuang Sesuai Kaidah Teknis Drainase


Hampir seluruh saluran pembuang (saluran primer) di Kota Gorontalo merupakan saluran yang berfungsi irigasi. Pada beberapa
daerah yang merupakan cekungan, lebel muka air saluran drainase lebih rendah dari saluran irigasi. Akibatnya pada saat hujan
aliran dari drainase tidak dapat memasuki saluran irigasi dan kembali lagi kemudian tertahan dan menjadi genangan.

8
04/12/2018

3. Struktur Saluran Yang Terjepit Bangunan 4. Kapasitas Saluran Tidak Memadai


Pembangunan saluran drainase yang sporadis Beberapa saluran dijumpai mengalami
dan kurang terencana menyebabkan posisi luapan ketika hujan tiba. Hal ini
saluran menjadi liar dan seringkali terjepit dikarenakan kapasitasnya lebih kecil
diantara bangunan permanen terutama di dari run off yang ada maka daya
kawasan perumahan. Sementara saluran tampungnya terlampaui sehingga
drainase di pinggir jalan kawasan perdaganan, terjadi luapan.
pasar dan pusat keramaian banyak ditemukan
tertutup dengan beton.

5. Lemahnya Operasi dan Pemeliharaan


Permasalahan khusus yang umum terjadi di Indonesia dalam hal pengelolaan
drainase adalah lemahnya operasi dan pemeliharaan. Banyak saluran yang sudah
dibangun tapi pada akhirnya tidak berfungsi dengan baik akibat kurangnya
perawatan.

Sungai : Popayato
Daerah Aliran Sungai : Popayato
Wilayah Sungai : Wilayah Sungai Randangan

Klasifikasi Bangunan Dimensi


Koordinat Sisi Desa/ Kewenangan/
No Panjang Lebar Tinggi
Jenis Tipe Referensi Sungai Kecamatan Instansi
(m) (m) (m)
1 Jembatan 1 Gelagar baja/beton N = 0°30'43.12" Tengah 40 5 6 Desa Popayato Kementrian PUPR/
E = 121°28'27.95" Kec. Popayato Dinas Bina Marga

2 Jembatan 2 Gelagar baja/beton N = 0°29'50.83" Tengah 44 4 6 Desa Popayato Kementrian PUPR/


E = 121°29'18.10" Kec. Popayato Dinas Bina Marga

3 AWLR N = 00 30' 43,1" Kanan Desa Popayato BWS Sulawesi II


E = 1210 28' 29,5" Kec. Popayato

4 Revertmen 1 Pasangan Batu N = 0°30'45.80" Kiri 300 0,5 1 Desa Popayato BWS Sulawesi II
E = 121°28'24.40" Kec. Popayato

5 Revertmen 2 Bronjong 1 N = 0°30'45.80" Kiri 200 4 2,6 Desa Popayato BWS Sulawesi II
E = 121°28'24.56" Kec. Popayato

6 Revertmen 3 Bronjong 2 N = 0°30'42.66" Kiri 50 2.5 2 Desa Popayato BWS Sulawesi II


E = 121°28'28.13" Kec. Popayato

7 Revertmen 4 Bronjong 3 N = 0°30'40.01" Kiri 80 3 2 Desa Maleo BWS Sulawesi II


E = 121°28'31.67" Kec. Popayato

8 Revertmen 5 Bronjong 4 N = 00 30' 24" Kiri 50 2 1,5 Desa Popayato Selatan BWS Sulawesi II
E = 1210 28' 43,1" Kec. Popayato

9 Tanggul Tanggul Tanah 1 N = 0°31'20.85" Kiri 3000 3x5 0,8 Desa Tingki BWS Sulawesi II
E = 121°28'13.69" Kec. Popayato

10 Tanggul Tanggul Tanah 2 N = 0°31'1.45" Kiri 3000 3x5 1 Desa Popayato BWS Sulawesi II
E = 121°28'14.68" Kec. Popayato

Sumber : Hasil Inventarisasi dan Pengukuran PT. Arthademo Engineering Consultant, 2018

9
04/12/2018

Sungai : Molosipat
Daerah Aliran Sungai : Molosipat
Wilayah Sungai : Wilayah Sungai Randangan

Klasifikasi Bangunan Dimensi


Koordinat Sisi Desa/ Kewenangan/
No Panjang Lebar Tinggi
Jenis Tipe Referensi Sungai Kecamatan Instansi
(m) (m) (m)
1 Bendung Bendung Tetap N = 0°29'54.30" Tengah 13,2 3 Desa Molosipat Utara BWS Sulawesi II
Pasangan Batu & Beton E = 121°20'43.20" Kec. Popayato Barat

2 AWLR N = 00 29' 24,4" Kiri Desa Molosipat BWS Sulawesi II


E = 1210 21' 02,7" Kec. Popayato Barat

3 Revertmen Bronjong 1 N = 0°29'22.87" Kiri 20 1.5 1.5 Desa Molosipat BWS Sulawesi II
E = 121°21'2.45" Kec. Popayato Barat

4 Revertmen Bronjong 2 N = 00 30' 11,6" Kanan 106 2,5 3 Desa Molosipat Utara BWS Sulawesi II
E = 1210 20' 39,9" Kec. Popayato Barat

5 Tanggul Tanah N = 00 30' 56" Kanan 4000 2 Desa Molosipat Utara BWS Sulawesi II
E = 1210 20' 03,7" Kec. Popayato Barat

6 Revertmen Pasangan Batu N = 00 28' 57,3" Kanan 30 2 Desa Molosipat BWS Sulawesi II
E = 1210 20' 33,7" Kec. Popayato Barat

Sumber : Hasil Inventarisasi dan Pengukuran PT. Arthademo Engineering Consultant, 2018

Sungai : Taludaa
Daerah Aliran Sungai : Taludaa
Wilayah Sungai : Wilayah Sungai Limboto Bolango Bone

Klasifikasi Bangunan Dimensi


Koordinat Sisi Desa/ Kewenangan/
No Panjang Lebar Tinggi
Jenis Tipe Referensi Sungai Kecamatan Instansi
(m) (m) (m)
1 Revertmen Bronjong N = 0°20'27.88" Kiri 462 2.4 1.8 Desa Masiaga BWS Sulawesi II
E = 123°28'4.15" Kec. Bone

2 Revertmen Pasangan Batu N = 0° 20' 22.154" Kiri 158 0.5 2.3 Desa Masiaga BWS Sulawesi II
E = 123° 28' 1.372" Kec. Bone

3 Revertmen Pasangan Batu N = 0° 20' 27.295" Kanan 417 0.5 1 Desa Masiaga BWS Sulawesi II
E = 123° 28' 8.306" Kec. Bone

4 Revertmen Bronjong N = 0° 20' 21.606" Kanan 200 2.6 3.3 Desa Masiaga BWS Sulawesi II
E = 123° 28' 3.285" Kec. Bone

5 Revertmen Bronjong N = 0°21'9.31" Kanan 593 3.5 2.5 Desa Ilohuwa BWS Sulawesi II
E = 123°28'2.53" Kec. Bone

6 Revertmen Pasangan Batu N = 0° 21' 4.357" Kanan 413 0.5 1.7 Desa Ilohuwa BWS Sulawesi II
E = 123° 28' 3.1414" Kec. Bone

7 Jembatan Jembatan Kayu N = 0°21'4.31" Tengah 41 Desa Ilohuwa Kementrian PUPR/


E = 123°28'2.65" Kec. Bone Dinas Bina Marga

Sumber : Hasil Inventarisasi dan Pengukuran PT. Arthademo Engineering Consultant, 2018

Sungai : Taluduyunu
Daerah Aliran Sungai : Marisa
Wilayah Sungai : Wilayah Sungai Paguyaman

Klasifikasi Bangunan Dimensi


Koordinat Sisi Desa/ Kewenangan/
No Panjang Lebar Tinggi
Jenis Tipe Referensi Sungai Kecamatan Instansi
(m) (m) (m)
1 Jembatan 1 Gelagar Baja N = 0°32'13.89" Tengah 52 3,5 5.5 Desa Huluwa Kementrian PUPR/
E = 121°58'17.86" Kec. Marisa Dinas Bina Marga
2 Jembatan 2 Gelagar Baja N = 0°32'43.80" Tengah 42 7 3.6 Desa Marisa Kementrian PUPR/
E = 121°58'21.44" Kec. Marisa Dinas Bina Marga
3 Jembatan 3 Gelagar Baja N = 0°28'2.41" Tengah 50 9 6 Desa Marisa Kementrian PUPR/
E = 121°56'2.86" Kec. Marisa Dinas Bina Marga
4 Jembatan 4 Gelagar Baja N = 0°26'44.63" Tengah 42 6 6 Desa Marisa Selatan Kementrian PUPR/
E = 121°56'14.16" Kec. Marisa Dinas Bina Marga
5 Jembatan 5 Jembatan Gantung N = 00 31' 25" Tengah 90 2.5 2 Desa Taluduyunu Pemda
E = 1210 57' 18" Kec. Marisa Dinas Bina Marga
6 Jembatan 6 Jembatan Gantung N = 0°30'25.26" Tengah 56 2 3 Desa Taluduyunu Pemda
E = 121°56'47.52" Kec. Marisa Dinas Bina Marga
7 Bendung Tetap N = 0°30'11.38" Tengah 24 3 Desa Taluduyunu BWS Sulawesi II
Pasangan Batu & Beton E = 121°56'39.86" Kec. Marisa
8 AWLR N = 00 31' 38,2" Kiri Desa Taluduyunu BWS Sulawesi II
E = 1210 57' 10,2" Kec. Marisa
9 Revetment Pasangan Batu 1 N = 0°31'51.75" Kanan 1000 0.5 2 Desa Hulawa BWS Sulawesi II
E = 121°57'35.41" Kec. Marisa
10 Revetment Pasangan Batu 2 N = 00 28' 32,1" Kanan 3000 0.5 2 Desa Hulawa BWS Sulawesi II
E = 1210 50' 16,7" Kec. Marisa
11 Revetment Pasangan Batu 3 N = 00 28' 22,6" Kiri 3000 0.5 2 Desa Hulawa BWS Sulawesi II
E = 1210 56' 10,8" Kec. Marisa
10 Revetment Bronjong 1 N = 00 32' 19,4" Kanan 63 3 1,5 Desa Hulawa BWS Sulawesi II
E = 1210 58' 13,2" Kec. Marisa
11 Revetment Bronjong 2 N = 00 31' 51" Kanan 202 2 1.5 Desa Hulawa BWS Sulawesi II
E = 1210 57' 20,1" Kec. Marisa
12 Revetment Bronjong 3 N = 0°31'34.02" Kanan 50 2 1.5 Desa Hulawa BWS Sulawesi II
E = 121°57'11.38" Kec. Marisa
13 Revetment 4 Bronjong 4 N = 00 31' 17,7" Kanan 171 2 1.5 Desa Taluduyunu BWS Sulawesi II
E = 1210 57' 18" Kec. Marisa
14 Revetment 5 Bronjong 5 N = 00 30' 53" Kanan 103 2.5 1.5 Desa Taluduyunu BWS Sulawesi II
E = 1210 57' 19,1" Kec. Marisa
0
15 Revetment 6 Bronjong 6 N = 0 30' 41" Kanan 112.75 2.5 1.5 Desa Taluduyunu BWS Sulawesi II
E = 1210 57' 15,4" Kec. Marisa
16 Revetment 7 Bronjong 7 N = 00 28' 18,9" Kiri 800 2 1.5 Desa Marisa BWS Sulawesi II
E = 1210 56' 9,8" Kec. Marisa
17 Revetment 8 Bronjong 8 N = 00 27' 3,7" Kanan 108 2 1.5 Desa Marisa Selatan BWS Sulawesi II
E = 1210 56' 7,8" Kec. Marisa
18 Kisdam Beton N = 00 26' 44,7" Tengah 220 2 1 Desa Marisa Selatan BWS Sulawesi II
E = 1210 56' 14,7" Kec. Marisa
Sumber : Hasil Inventarisasi dan Pengukuran PT. Arthademo Engineering Consultant, 2018

10
04/12/2018

Sungai : Randangan
Daerah Aliran Sungai : Randangan
Wilayah Sungai : Wilayah Sungai Randangan

Klasifikasi Bangunan Dimensi


Koordinat Sisi Desa/ Kewenangan/
No Panjang Lebar Tinggi
Jenis Tipe Referensi Sungai Kecamatan Instansi
(m) (m) (m)
0
1 Bendung Bendung Tetap N = 0 33' 40,9" Tengah Desa Ayula BWS Sulawesi II
Pas. Batu & Beton E = 1210 49' 27,4" Kec. Randangan

2 AWLR Automatic N = 00 32' 31" Desa Ayula BWS Sulawesi II


E = 1210 49' 28,3" Kec. Randangan

3 Revertmen Bronjong 1 N = 0°33'30.63" Kiri 497,4 3 3 Desa Ayula BWS Sulawesi II


E = 121°49'18.58" Kec. Randangan
3 Revertmen Bronjong 2 N = 0°32'59.03" Kiri 250 2 2 Desa Ayula BWS Sulawesi II
E = 121°49'29.85" Kec. Randangan
5 Revertmen Bronjong 3 N = 0°32'31.18" Kiri 70 2 1,5 Desa Ayula BWS Sulawesi II
E = 121°49'25.61" Kec. Randangan
6 Revertmen Bronjong 4 N = 00 29' 52,7" Kiri 50 4 2 Desa Karya BWS Sulawesi II
E = 1210 51' 25,8" Kec. Patilanggio
0
7 Revertmen Bronjong 5 N = 0 28' 42,24" Kiri 350 4 2 Desa Malawa Dinas PUPR
E = 1210 51' 04,5" Kec. Patilanggio Kab .Pohuwato
8 Revertmen Bronjong 6 N = 0°33'38.66" Kanan 317 3 3 Desa Ayula Dinas PUPR
E = 121°49'18.63" Kec. Randangan Kab .Pohuwato

9 Kisdam 1 Beton dan tumpukan batu N = 00 32' 48,4" Kiri 200 2 2 Desa Karya Dinas PUPR
E = 1210 49' 32,6" Kec. Patilanggio Kab .Pohuwato
0
10 Kisdam 2 Beton dan tumpukan batu N = 0 29' 53,1" Kiri 150 2 2 Desa Karya Dinas PUPR
0
E = 121 51' 26,3" Kec. Patilanggio Kab .Pohuwato
0
11 Kisdam 3 Beton dan tumpukan batu N = 0 28' 42,24" Kiri 300 2 2 Desa Karya Dinas PUPR
0
E = 121 51' 04,5" Kec. Patilanggio Kab .Pohuwato

12 Revertment Pasangan Batu N = 0°28'43.47" Kiri 291 0,5 x 1 4 Desa Ayula BWS Sulawesi II
E = 121°51'3.31" Kec. Randangan

13 Tanggul Tanggul Tanah 1 Kiri 16248 5 4 BWS Sulawesi II


Kec. Patilanggio

14 Tanggul Tanggul Tanah 2 Kanan 16647 Desa Malawa BWS Sulawesi II


Kec. Randangan

Sumber : Hasil Inventarisasi dan Pengukuran PT. Arthademo Engineering Consultant, 2018

Sungai : Mebongo
Daerah Aliran Sungai : Bulontio
Wilayah Sungai : Wilayah Sungai Limboto Bolango Bone

Klasifikasi Bangunan Dimensi


Koordinat Sisi Desa/ Kewenangan/
No Panjang Lebar Tinggi
Jenis Tipe Referensi Sungai Kecamatan Instansi
(m) (m) (m)
1 Revertment Pasangan Batu N = 0°57'49.39"U Kanan 30 1,3 1.34 Desa Mebongo Dinas PUPR
E = 122°24'19.19" Kec. Sumalata Kab. Gorontalo Utara

2 Bangunan Pelimpah Bendung Tetap N = 0°57'50.22" Tengah 21 2.5 3 Desa Mebongo Dinas PUPR
Banjir E = 122°24'20.15" Kec. Sumalata Kab. Gorontalo Utara

3 Krib Bronjong N = 0°57'49.66" Kanan 12 0.5 1 Desa Mebongo Dinas PUPR


E = 122°24'19.95" Kec. Sumalata Kab. Gorontalo Utara

4 Revertment Bronjong N = 00 58' 25" Kiri 40 2.6 2.8 Desa Mebongo BWS Sulawesi II
E = 1220 24' 49" Kec. Sumalata

5 Jembatan Jembatan 1 N = 0°58'25.57" Tengah 22 4 3.5 Desa Mebongo Kementrian PUPR/


E = 122°24'49.84" Kec. Sumalata Dinas Bina Marga

6 Revertment Pasangan Batu N = 0°58'24.33" Kanan 15 0.6 2.1 Desa Mebongo BWS Sulawesi II
E = 122°24'52.73" Kec. Sumalata

7 Groundsill Beton N = 0°58'23.68" Tengah 16 3.5 Desa Mebongo BWS Sulawesi II


E = 122°24'52.65" Kec. Sumalata

0
8 Revertment Bronjong N = 0 58' 43" Kanan 153 2.6 2.8 Desa Mebongo BWS Sulawesi II
E = 1220 25' 6" Kec. Sumalata

9 Revertment Pasangan Batu N = 0°58'44.24" Kanan 156 1.2 1.34 Desa Mebongo BWS Sulawesi II
E =122°25'5.00" Kec. Sumalata

10 Jembatan Jembatan 2 N = 0°58'44.29" Tengah 28 7.5 4 Desa Mebongo Kementrian PUPR/


E = 122°25'3.64" Kec. Sumalata Dinas Bina Marga
Prasarana yang ada
Sumber : Hasil Inventarisasi dan Pengukuran PT. Arthademo Engineering Consultant, 2018 Saluran Primer Panjang
No Daerah yang dilalui Saluran Saluran
Drainase (m) Pintu Air
Terbuka Tertutup

1 Ambarawa 2,025 Kec. Limba U1 2025 4


Kec. Kota Selatan

2 Lodelombongo 4,387 Jln. Membramo 1, Jln. Yusuf Hasiru, 4387 9


Jln. Madura, Kec. Kota Tengah, Wumialo
Daerah Libuo

3 Serdadu 5,000 Kel. Dulomo, Kel. Dulumo Selatan, 5000 3


Wongkaditi Barat, Moodu, Kel Helula
Selatan (Kec. Kota Timur).

4 Tanggidaa 6,500 Desa Huntu Barat, Desa Lamahu, Jln. 4300 2200 5
Rusli Datau, Kel. Dululawo Timur, Limba
U-1, Biawao, dan Ipilo

5 Tanggikiki 5,175 Kel. Bulotadaa Timur, daerah Liluwo, 5100 75 -


Kel. Dulalowo Timur, Limba U II, Limba B

6 Tanggilolipu 900 Kel. Tuladenggi, Kel. Buladu, Molosipat, 775 125 -


berakhir di Limba B

Sumber : Hasil Inventarisasi dan Pengukuran PT. Arthademo Engineering Consultant, 2018
Catatan :
Saluran Primer yang berada di Kota Gorontao merupakan peralihan dari Dinas PU Kota Gorontalo ke BWS Sulawesi II

Panjang Luas Daerah Kecepatan Kapasitas


Dimensi Saluran
Saluran Tangkapan Aliran Saluran
No Nama Saluran Primer
B
L (m) A (ha) V (m/det) b (m) t (m) V
(m)
1 Saluran Tanggikiki 3800 310,88 1.5 6 7 1.8 18.744
2
3
Saluran Ambarawa
Saluran Tanggidaa
2260
3900
67.2
109.2
1
1.5
2
3
2.5
3.5
1.5
1.5
3.264
7.8 11
4 Kali Serdadu 5330 127.92 1.3 3 3.5 1.6 6.812
5 Saluran Lodelombongo 3720 111.6 1.3 3 4 1.5 6.982
Sumber : Masterplan dan DED Drainase Kota Gorontalo
04/12/2018

Pedoman dalam melaksanakan penilaian kinerja secara umum telah diatur dalam Surat Edaran Nomor:
05/SE/D/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai serta Pemeliharaan
Sungai, dan Dokumen Peningkatan Kemampuan Teknis tentang Tata Cara OP Sungai dan Prasarana Sungai serta
Manajemen Aset Prasarana Sungai Tahun 2016.

Jenis prasarana sungai yang dikaji meliputi :


1. Tanggul sungai Prasarana Drainase
2. Pelindung tebing / revertment
3. Bangunan jetty
4. Bangunan krib
5. Bangunan pelimpah banjir
6. Pintu pengendali aliran / banjir
7. Pompa banjir
8. Bendung karet
9. Retention pond
10. Bangunan groundsill
11. Jalan inspeksi
12. Bangunan pos pemantau H3
13. Bangunan gedung kantor pendukung OP, laboratorium, bengkel dan gardu jaga
14. Prasarana peralatan, alat berat dan kendaraan operasi pendukung OP
15. Peralatan informasi dan komunikasi

Klasifikasi kondisi fisik prasarana sungai sebagai berikut : Kondisi Fisik

•Kondisi sangat baik Penilaian 50 40 25 10


Resiko Sangat Kecil = Resiko Kecil = Resiko Sedang = Kondisi Resiko Besar =
Jika tingkat kerusakan masih dibawah 10% dari kondisi awal Kondisi Fisik Sangat Baik Kondisi Fisik Baik Fisik Cukup Baik Kondisi Fisik Jelek
prasarana. Bobot penilaian 50. 10
•Kondisi baik Resiko Besar = Kondisi 60 50 35 20
Fungsi Buruk
Jika tingkat kerusakan 25% sampai dengan dibawah 40% dari
kondisi awal pembangunan. Bobot penilaian 40. 25
Kondisi Fungsi

Resiko Sedang = 75 65 50 35
•Kondisi Cukup baik Kondisi Fungsi Cukup
Jika tingkat kerusakan 40% sampai dengan dibawah 40% dari 40
kondisi awal pembangunan. Bobot penilaian 25. Resiko Kecil = Kondisi 90 80 65 50
Fungsi Baik
•Kondisi Jelek
50
Jika tingkat kerusakan lebih dari atau sama dengan 40% dari Resiko Sangat Kecil = 100 90 75 60
kondisi awal pembangunan. Bobot penilaian 10. Kondisi Fungsi Sangat Baik

> 70 Resiko Rendah = Kinerja Baik = Pemeliharaan Preventif


klasifikasi kondisi fungsi prasarana sungai sebagai berikut :
50 – 70 Resiko Sedang = Kinerja Cukup = Pemeliharaan Korektif
•Kondisi resiko sangat kecil
Jika resiko fungsi prasarana sangat kecil, kondisi fungsi sangat < 50 Resiko Tinggi = Kinerja Buruk = Rehabilitatif
baik. Bobot penilaian 50. Sumber : Rancangan Pedoman, Manajamen Aset Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai
Terbangun
•Kondisi resiko kecil
Jika resiko fungsi prasarana kecil, kondisi fungsi baik. Bobot
penilaian 40.
•Kondisi cukup
Jika resiko fungsi prasarana sedang, kondisi fungsi cukup.
Bobot penilaian 25.
•Kondisi jelek
Jika resiko fungsi prasarana besar, kondisi fungsi sangat buruk.
Bobot penilaian 10

12
04/12/2018

Jenis Prasarana Sungai :


Revertment III. MANFAAT
Ceklist
Nomor Jenis Manfaat Uraian Manfaat
(√)
BLANGKO INVENTARISASI III.A Perlindungan dan Pengendalian
III.A.1. Pengamanan
Tanggal : 4 Agustus 2018 Nama Petugas :

I. LOKASI DAN IDENTITAS (ID) PRASARANA SUNGAI


ID Prasarana
Nama Sungai
Kecamatan / Desa
Mebongo
Sumalata/Mebongo Contoh Penilaian Kinerja III.A.2. Perlindungan √ Kawasan Permukiman
Kawasan Pertanian
±2 Ha
Ha

SUNGAI MEBONGO
Kabupaten Gorontalo Utara
Kawasan Industri Ha
Provinsi Gorontalo
Tahun Pembuatan
Sumber Dana
Biaya III.A.3. Pengendalian
Kapasitas Layanan

Nomenklatur
Kode Daerah III.B Pendayagunaan
Kode Wilayah Sungai III.B.1. Penyediaan Air
Nama Ringkas
Kode Bangunan RVT.01.MEBONGO-BRJ.kr

Koordinat (GPS)
Prasarana Memanjang Titik 1 (Awal) Lintang derajat Bujur derajat
III.B.2. Pemanfaatan Sungai
menit menit
detik detik
x meter y meter
Titik 2 (Akhir) Lintang derajat Bujur derajat
menit menit
detik detik III.C Pemanfaatan (Alat Hidrologi, Kualitas Air, dan
x meter y meter Klimatologi)
Prasarana Tidak Titik Representatif Lintang derajat Bujur derajat
Memanjang menit menit
detik detik
x meter y meter

Kode Aset Negara (Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN)
IV. DATA TEKNIK PRASARANA
IV.A. Lampiran Gambar Terbangun (As Built Drawing) atau Gambar Perencanaan
Peta Situasi :
II. SEJARAH PERUBAHAN Tata Letak/Layout/ Denah Bangunan :
Deskripsi Perubahan Potongan Melintang Prasarana :
Jenis Perubahan Potongan Memanjang Prasarana :
Dimensi yang berubah Horizontal
Vertikal IV.B. Informasi Benchmark (BM) Acuan Elevasi
Alasan Perubahan Identifikasi Benchmark x : m
Tahun Perubahan y : m
Sumber Dana z : m
Biaya Sketsa Situasi Lokasi BM Foto Bencmark
Kapasitas Layanan Baru

Koordinat Bangunan Baru (GPS)


Prasarana Memanjang Titik 1 (Awal) Lintang derajat Bujur derajat
menit menit
detik detik
x 434740.43 meter y 107654.45 meter
Titik 2 (Akhir) Lintang derajat Bujur derajat
menit menit
detik detik
x 434804.61 meter y 107644.72 meter
Prasarana Tidak Titik Representatif Lintang derajat Bujur derajat
Memanjang menit menit
detik detik
x 434740.43 meter y 107654.45 meter

13
04/12/2018

Jenis Prasarana Sungai :


Revertment

BLANGKO PEMANTAUAN
Masa Pemantauan : sebelum/sesudah banjir

Tanggal : Nama Petugas :

I. LOKASI DAN IDENTITAS (ID) PRASARANA SUNGAI


ID Prasarana
Nama Sungai Mebongo
Kecamatan / Desa Sumalata/Mebongo
Kabupaten Gorontalo Utara
Provinsi Gorontalo
Tahun Pembuatan
Sumber Dana
Biaya
Kapasitas Layanan

Nomenklatur
Kode Daerah
Kode Wilayah Sungai
Nama Ringkas
Kode Bangunan RVT.01.MEBONGO-BRJ.kr

Koordinat (GPS)
Prasarana Memanjang Titik 1 (Awal) Lintang 0 derajat Bujur 0 derajat
0 menit 0 menit
0 detik 0 detik
x 434740.43 meter y 107654.45 meter
Titik 2 (Akhir) Lintang 0 derajat Bujur 0 derajat
0 menit 0 menit
0 detik 0 detik
x 434804.61 meter y 107644.72 meter
Prasarana Tidak Titik Representatif Lintang 0 derajat Bujur 0 derajat
Memanjang 0 menit 0 menit
0 detik 0 detik
x 434740.43 meter y 107654.45 meter

Kode Aset Negara (Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN)

II. DATA TEKNIK PRASARANA


Panjang Prasarana 65 m Jenis Struktur : Revertment
Elevasi Puncak 2.8 m Jenis Material : Pasangan Bronjong
Lebar Puncak 2.8 m Prasarana Pendukung/Pelengkap : Panjang/ Jumlah
Lebar Dasar 2.6 m 1
Tinggi Prasarana 2.8 m 2
Kemiringan Badan 1 2.6 (V : H) 3

III. KONDISI PRASARANA


Komponen Penilaian Nilai (10 - 50)* Alasan Pemberian Nilai
Kondisi Fisik
1 Puncak 30 Terlihat masih cukup baik tapi agak sedikit miring
2 Badan 30 Badang struktur masih baik, batuan agak mulai lepas
3 Pondasi 20 Terdapat gerowongan pada bawah bangunan
4 Material 40 Material batu masih bagus
Kondisi Fungsi 40 Masih bisa berfungsi sebagai perlindungan kawasan permukiman
*) Nilai 10 = Buruk/Jelek Nilai 25 = Cukup Nilai 40 = Baik Nilai 50 = Sangat Baik

Foto 3

Foto 4

14
04/12/2018

Jenis Prasarana Sungai :


Revertment

BLANGKO EVALUASI
Tanggal : Nama Petugas :

I. LOKASI DAN IDENTITAS (ID) PRASARANA SUNGAI


ID Prasarana
Nama Sungai Mebongo
Kecamatan / Desa Sumalata/Mebongo
Kabupaten Gorontalo Utara
Provinsi Gorontalo
Tahun Pembuatan
Sumber Dana
Biaya
Kapasitas Layanan

Nomenklatur
Kode Daerah II. C HASIL PENILAIAN
Kode Wilayah Sungai Kondisi Fisik *)
Nama Ringkas 50 40 25 10
Penilaian
Kode Bangunan RVT.01.MEBONGO-BRJ.kr Resiko Sangat Kecil = Resiko Kecil = Resiko Sedang = Resiko Besar=
Kondisi Fisik Sangat Baik Kondisi Fisik Baik Kondisi Fisik Cukup Baik Kondisi Fisik Jelek
Koordinat (GPS) 10
Prasarana Memanjang Titik 1 (Awal) Lintang 0 derajat Bujur 0 derajat 60 50 35 20
0 menit 0 menit Resiko Besar =
0 detik 0 detik Kondisi Fungsi Buruk
x 434740.43 meter y 107654.45 meter
25

Kondisi Fungsi *)
Titik 2 (Akhir) Lintang 0 derajat Bujur 0 derajat
75 65 50 35
0 menit 0 menit Resiko Sedang =
0 detik 0 detik Kondisi Fungsi Cukup
x 434804.61 meter y 107644.72 meter
40
Prasarana Tidak Titik Representatif Lintang 0 derajat Bujur 0 derajat
90 80 65 50
Memanjang 0 menit 0 menit Resiko Kecil =
0 detik 0 detik Kondisi Fungsi Baik
x 434740.43 meter y 107654.45 meter
50
Kode Aset Negara (Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN) 100 90 75 60
Resiko Sangat Kecil =
Kondisi Fungsi Sangat Baik

II. PENILAIAN PRASARANA


III. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
II.A Kondisi Fisik Prasarana
Komponen Penilaian Nilai (10 - 50)* Alasan Pemberian Nilai Pengambilan Keputusan didasarkan pada kriteria berikut :
1 Puncak 30 Terlihat masih cukup baik tapi agak sedikit miring Nilai Total > 70 = Resiko Rendah = Kinerja Baik = Pemeliharaan Preventif
2 Badan 30 Badang struktur masih baik, batuan agak mulai lepas Nilai Total 50 - 70 = Resiko Sedang = Kinerja Cukup = Pemeliharaan Korektif
3 Pondasi 20 Terdapat gerowongan pada bawah bangunan Nilai Total < 50 = Resiko Tinggi = Kinerja Buruk = Rehabilitatif
4 Material 40 Material batu masih bagus
Nilai Kondisi Fisik 30
(Rata-rata komponen 1-4) Dari hasil (II.C) diputuskan
*) Nilai 10 = Buruk/Jelek Nilai 25 = Cukup Nilai 40 = Baik Nilai 50 = Sangat Baik Prasarana Revertment
Nilai Total 70
II.B Kondisi Fungsi Prasarana
Resiko Kegagalan Sedang
Nilai (10 - 50)* Alasan Pemberian Nilai
Nilai Kondisi Fungsi Kinerja OP Cukup
40 Sudah bisa berfungsi menahan terjangan aliran air menuju bendung
*) Nilai 10 = Buruk/Jelek Nilai 25 = Cukup Nilai 40 = Baik Nilai 50 = Sangat Baik Rencana Tindakan OP Korektif

Jenis Prasarana Sungai :


Saluran III. MANFAAT
Ceklist
Nomor Jenis Manfaat Uraian Manfaat
(√)
BLANGKO INVENTARISASI III.A Perlindungan dan Pengendalian
III.A.1. Pengamanan √ Mengurangi genangan/
Tanggal : 4 Agustus 2018 Nama Petugas : banjir

I. LOKASI DAN IDENTITAS (ID) PRASARANA SUNGAI


ID Prasarana

Contoh Penilaian
Nama Sungai Drainase Ambarawa
III.A.2. Perlindungan Kawasan Permukiman Ha
Kecamatan / Desa
Kawasan Pertanian Ha
Kabupaten Kota Gorontalo

Kinerja SALURAN
Kawasan Industri Ha
Provinsi Gorontalo
Tahun Pembuatan

AMBARAWA
Sumber Dana
Biaya III.A.3. Pengendalian
Kapasitas Layanan

Nomenklatur
Kode Daerah III.B Pendayagunaan
Kode Wilayah Sungai III.B.1. Penyediaan Air
Nama Ringkas
Kode Bangunan SAL.01.AMBARAWA-STP

Koordinat (GPS)
Prasarana Memanjang Titik 1 (Awal) Lintang derajat Bujur derajat
III.B.2. Pemanfaatan Sungai √ Sebagai pembuang
menit menit
detik detik
x meter y meter
Titik 2 (Akhir) Lintang derajat Bujur derajat
menit menit
detik detik III.C Pemanfaatan (Alat Hidrologi, Kualitas Air, dan
x meter y meter Klimatologi)
Prasarana Tidak Titik Representatif Lintang derajat Bujur derajat
Memanjang menit menit
detik detik
x meter y meter

Kode Aset Negara (Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN)
IV. DATA TEKNIK PRASARANA
IV.A. Lampiran Gambar Terbangun (As Built Drawing) atau Gambar Perencanaan
Peta Situasi :
II. SEJARAH PERUBAHAN Tata Letak/Layout/ Denah Bangunan :
Deskripsi Perubahan Potongan Melintang Prasarana :
Jenis Perubahan Potongan Memanjang Prasarana :
Dimensi yang berubah Horizontal
Vertikal IV.B. Informasi Benchmark (BM) Acuan Elevasi
Alasan Perubahan Identifikasi Benchmark x : m
Tahun Perubahan y : m
Sumber Dana z : m
Biaya Sketsa Situasi Lokasi BM Foto Bencmark
Kapasitas Layanan Baru

Koordinat Bangunan Baru (GPS)


Prasarana Memanjang Titik 1 (Awal) Lintang derajat Bujur derajat
menit menit
detik detik
x 506854.13 meter y 61091.36 meter
Titik 2 (Akhir) Lintang derajat Bujur derajat
menit menit
detik detik
x 506793 meter y 60949 meter
Prasarana Tidak Titik Representatif Lintang derajat Bujur derajat
Memanjang menit menit
detik detik
x 506854.13 meter y 61091.36 meter

15
04/12/2018

Jenis Prasarana Sungai :


Saluran

BLANGKO PEMANTAUAN
Masa Pemantauan : sebelum/sesudah banjir

Tanggal : Nama Petugas : Isal / Mastar

I. LOKASI DAN IDENTITAS (ID) PRASARANA SUNGAI


ID Prasarana
Nama Sungai Drainase Ambarawa
Kecamatan / Desa
Kabupaten Kota Gorontalo
Provinsi Gorontalo
Tahun Pembuatan
Sumber Dana
Biaya
Kapasitas Layanan

Nomenklatur
Kode Daerah
Kode Wilayah Sungai
Nama Ringkas
Kode Bangunan SAL.01.AMBARAWA-STP

Koordinat (GPS)
Prasarana Memanjang Titik 1 (Awal) Lintang 0 derajat Bujur 0 derajat
0 menit 0 menit
0 detik 0 detik
x 506854.13 meter y 61091.36 meter
Titik 2 (Akhir) Lintang 0 derajat Bujur 0 derajat
0 menit 0 menit
0 detik 0 detik
x 506793 meter y 60949 meter
Prasarana Tidak Titik Representatif Lintang 0 derajat Bujur 0 derajat
Memanjang 0 menit 0 menit
0 detik 0 detik
x 506854.13 meter y 61091.36 meter

Kode Aset Negara (Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN)

II. DATA TEKNIK PRASARANA


Panjang Prasarana 179 m Jenis Struktur : Pasangan Batu
Elevasi Puncak 0 m Jenis Material : Pasangan Batu tertutup plester
Lebar Puncak 0 m Prasarana Pendukung/Pelengkap : Panjang/ Jumlah
Lebar Dasar 0 m 1
Tinggi Prasarana 0 m 2
Kemiringan Badan 1 2.6 (V : H) 3

III. KONDISI PRASARANA


Komponen Penilaian Nilai (10 - 50)* Alasan Pemberian Nilai
Kondisi Fisik
1 Puncak 30 Terlihat masih cukup baik tapi agak sedikit miring
2 Badan 30 Badang struktur masih baik, batuan agak mulai lepas
3 Pondasi 20 Terdapat gerowongan pada bawah bangunan
4 Material 40 Material batu masih bagus
Kondisi Fungsi 40 Masih bisa berfungsi sebagai perlindungan kawasan permukiman
*) Nilai 10 = Buruk/Jelek Nilai 25 = Cukup Nilai 40 = Baik Nilai 50 = Sangat Baik

16
04/12/2018

Jenis Prasarana Sungai :


Saluran

BLANGKO EVALUASI
Tanggal : Nama Petugas :

I. LOKASI DAN IDENTITAS (ID) PRASARANA SUNGAI


ID Prasarana
Nama Sungai Drainase Ambarawa
Kecamatan / Desa
Kabupaten Kota Gorontalo
Provinsi Gorontalo
Tahun Pembuatan
Sumber Dana
Biaya
Kapasitas Layanan

Nomenklatur
Kode Daerah
Kode Wilayah Sungai
Nama Ringkas II. C HASIL PENILAIAN
Kode Bangunan SAL.01.AMBARAWA-STP Kondisi Fisik *)
50 40 25 10
Penilaian
Koordinat (GPS) Resiko Sangat Kecil = Resiko Kecil = Resiko Sedang = Resiko Besar=
Prasarana Memanjang Titik 1 (Awal) Lintang derajat Bujur derajat Kondisi Fisik Sangat Baik Kondisi Fisik Baik Kondisi Fisik Cukup Baik Kondisi Fisik Jelek
menit menit 10
detik detik 60 50 35 20
x 506854.13 meter y 61091.36 meter Resiko Besar =
Titik 2 (Akhir) Lintang derajat Bujur derajat Kondisi Fungsi Buruk
menit menit 25

Kondisi Fungsi *)
detik detik 75 65 50 35
Resiko Sedang =
x 506793 meter y 60949 meter
Kondisi Fungsi Cukup
Prasarana Tidak Titik Representatif Lintang derajat Bujur derajat
Memanjang menit menit 40
detik detik 90 80 65 50
Resiko Kecil =
x 506854.13 meter y 61091.36 meter Kondisi Fungsi Baik

Kode Aset Negara (Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN) 50
100 90 75 60
Resiko Sangat Kecil =
Kondisi Fungsi Sangat Baik
II. PENILAIAN PRASARANA
II.A Kondisi Fisik Prasarana
III. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Komponen Penilaian Nilai (10 - 50)* Alasan Pemberian Nilai
Pengambilan Keputusan didasarkan pada kriteria berikut :
1 Puncak 40 Masih baik
2 Badan 35 Masih baik Nilai Total > 70 = Resiko Rendah = Kinerja Baik = Pemeliharaan Preventif
3 Pondasi 30 Masih baik Nilai Total 50 - 70 = Resiko Sedang = Kinerja Cukup = Pemeliharaan Korektif
4 Material 40 Masih baik Nilai Total < 50 = Resiko Tinggi = Kinerja Buruk = Rehabilitatif
Nilai Kondisi Fisik 36.25
(Rata-rata komponen 1-4) Dari hasil (II.C) diputuskan
*) Nilai 10 = Buruk/Jelek Nilai 25 = Cukup Nilai 40 = Baik Nilai 50 = Sangat Baik
Prasarana Saluran
Nilai Total 76.25
II.B Kondisi Fungsi Prasarana
Resiko Kegagalan Rendah
Nilai (10 - 50)* Alasan Pemberian Nilai
Nilai Kondisi Fungsi Kinerja OP Baik
40 Saluran masih berfungsi, namun pada kondisi tertutup air meluber ke jalan
*) Nilai 10 = Buruk/Jelek Nilai 25 = Cukup Nilai 40 = Baik Nilai 50 = Sangat Baik Rencana Tindakan OP Preventif

Rekapitulasi Penilaian Prasarana Sungai Mebongo

17
04/12/2018

Rekapitulasi Penilaian Kinerja Drainase Ambarawa

18
04/12/2018

Berdasarakan Grafik tabel merupakan hasil


rekapitulasi dari semua penilaian kinerja
antara penggabungan kondisi fisik dan
fungsi prasarana, sehingga menghasilkan
kinerja masing-masing prasarana sungai ,
sehingga perlu dilakukan tindak lanjut
kedepannya diantara Pemeliharaan
Preventif, Pemeliharaan Korektif atau
kegiatan Rehabilitatif.
Terlihat sebagian besar menunjukan
kinerja prasarana sungai menghasilkan
prasarana Preventif, yang artinya perlu
semua sungai dijaga dan dirawat demi
menjaga umur layanan. Rehabilitasi pun
ada, itupun hanya ada pada beberapa
bagian dan kondisi yang sangat rusak
parah.

19
04/12/2018

Sebagian besar Drainase Utama


Perkotaan pada umumnya secara
fisik dan fungsi baik, dan perlu
dilakukan upaya preventif. Secara
fisik bangunan drainase yang ada
di Kota Gorontalo masih baik,
namun dalam sisi pemeliharaan
terkesan dibiarkan saja sehingga
tidak ada yang mengurusi nya.

20
04/12/2018

Prasarana Sungai Prasarana Drainase

21
04/12/2018

22
04/12/2018

23
04/12/2018

24
04/12/2018

25
04/12/2018

26
04/12/2018

27
04/12/2018

28
04/12/2018

29
04/12/2018

30
04/12/2018

Hal-hal yang dapat direkomendasikan berdasarkan hasil lapangan perlakuan terhadap


prasarana sungai dan drainase yang ada antara lain :
 Dilakukan pemantauan secara rutin/berkala terhadap kerusakan kecil, karena kalau
dibiarkan akan kondisi akan semakin rusak.
 Dilakukan Upaya konstruksi terhadap bagian prasarana yang belum ada tanggul sungai.
 Perlakukan untuk Sungai Taluduyunu ialah pada umumnya air yang ada bagus, hanya
terdapat H2S dan Fenol, hal ini diakibatkan adanya aktivitas industri yang menggunakan
belerang. Sedangkan Fenol ini secara kimia sebagai desinfektan, hal ini mungkin
diakibatkan adanya limbah dari Rumah Sakit Marisa yang masuk ke Sungai Taluduyunu.
Untuk pengecekan Air Raksa (Hg) tidak teridentifikasi (kemungkinan kecil atau memang
tidak ada). Air Raksa merupakan logam berat walau besar namun tidak larut dalam air,
dan mengendap pada tanah sedimen. Maka dari itu perlu adanya tindakan dari
Pemerintah Daerah Pohuwato pendekatan terhadap Rumah Sakit yang ada terkait limbah
berupa Fenol sehingga Sungai Taluduyunu tidak banyak tercemar.

 Perlu adanya pembentukan kelembagaan terhadap pengelolaan Drainase Utama


Perkotaan.
 Status Drainase yang ada di kota pada dasarnya alih fungsi irigasi yang akan menjadi
kendala jika dalam pelaksanannya tidak terealisasi sehingga dapat menyebabkan
permasalahan di masa yang akan datang. Tapi jika dilihat dari kondisi yang ada, kesulitan
pengaliran langsung ke sistem pembuang utama dan masih berfungsinya saluran irigasi di
wilayah perkotaan maka rancangan ini bisa diterima dan dipertimbangkan untuk
pengembangan drainase ke depan.
 Sistem pembuangan air dari saluran drainase sangat dipengaruhi oleh keadaan bagian
Kota Gorontalo umumnya ke sungai-sungai yang melintasi Kota Gorontalo. Dalam
keadaan aliran sungai dan debit sungai masih surut maka masalah tidak akan terjadi pada
pengaliran air drainase, namun pada saat aliran air sungai mengalami puncak ketinggian
dan debit tertentu maka akan terjadi aliran balik dari sungai masuk kedalan saluran
drainase.

31
04/12/2018

 Untuk mencegah terjadinya hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan tindakan
diantaranya:
 Pembuatan pintu air pada masing – masing saluran pembuang utama irigasi yang
dijadikan saluran primer drainase, pada bagian hilir yang berhubungan langsung
dengan sungai.
 Pembuatan kolam penampungan dan sistem pemompaan pada daerah yang
memiliki kontur ketinggian tanah relative rendah.
 Pemasangan pompa pada saluran primer untuk mencegah terakumulasinya air pada
saluran primer

 Sesuai dengan judul pekerjaan Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP


Sungai/Drainase maka dengan keluarnya AKNOP pada masing-masing sungai atau
drainase, untuk menjaga dan mengembalikan fungsi dan kondisi nya maka perlu
untuk ditindaklanjuti.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
SATUAN KERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SDA SULAWESI II
Jl. KH. Notu Badu No.71 Telepon (0435) 882097 Faximile (0435) 882272 Limboto email:
balai.sulawesi2@gmail.com

32

Anda mungkin juga menyukai