Anda di halaman 1dari 8

Vol. 07, No.

01, Maret 2018 Kepatuhan Ibu Hamil dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care
ARTIKEL PENELITIAN

Kepatuhan Ibu Hamil dalam Melakukan


Kunjungan Antenatal Care dan Faktor yang
Mempengaruhi

Rita Armaya
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sari Mutiara Indonesia
Jl. Kapten Muslim No 79, Medan 20123 Medan
e-mail : ritaarmaya10@yahoo.co.id

Abstrak
Pelayanan antenatal care adalah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan kepada ibu hamil
selama masa kehamilannya sesuai standar pelayanan antenatal. Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh sejumlah
ibu hamil di Kabupaten Aceh Tenggara belum sepenuhnya sesuai dengan target yang ditetapkan. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode cross sectional, pemilihan sampel dengan total sampling. Sampel sebanyak 55 ibu
hamil, dengan pembagian trimester I sebanyak 12 orang, trimester II sebanyak 21 orang, dan trimester III sebanyak
22 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat dan multivariat. Uji chi-square dengan
tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan
(pv=0,003), Sikap (p = 0,016), dukungan petugas kesehatan (p = 0,021) dan dukungan keluarga (p = 0,022) dengan
kepatuhan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Kota Kutacane Kecamatan Babussalam
Kabupaten Aceh Tenggara. Pengetahuan (B=3,449; Pv=0,011) merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap
kepatuhan ibu hamil dalam pemeriksaan ANC. Disarankan kepada Dinas Kesehatan, Puskesmas dan tenaga
kesehatan khususnya Bidan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care melalui kegiatan
penyuluhan dan pembentukan kelas ibu hamil, pembinaan keluarga dengan komunikasi, informasi dan edukasi,
sehingga AKI dan AKB menurun.
Kata kunci : Kepatuhan, Antenatal Care, dan Ibu Hamil

Abstract
Antenatal care services are health services performed by health workers to pregnant women during pregnancy according to
antenatal care standards. Utilization of antenatal care services by a number of pregnant women in Southeast Aceh District
has not been fully in accordance with the target set. The research method used is cross sectional method, sample selection
with total sampling. Samples were 55 pregnant women, with trimester I division of 12 people, second trimester 21 people,
and third trimester as much 22 people. Data analysis method used is univariate, bivariate and multivariate analysis. Chi -
square test with significance level α = 0.05. The results showed that there was a significant correlation between Knowledge
(pv = 0,003), Attitude (p = 0,016), support of health officer (p = 0,021) and family support (p = 0,022) with maternal
obedience during ANC visit at Puskesmas Kota Kutacane Sub District Babussalam Regency of Southeast Aceh. Knowledge (B
= 3,449; Pv = 0,011) is the most influential factor to maternity compliance in ANC examination. It is recommended to the
health office, health center and health personnel especially midwife to improve pregnant mother knowledge about antenatal
care through counseling activity and formation of pregnant mother class, family development with communication,
information and education, so AKI and AKB decrease.
Keywords : Compliance, Antenatal Care, and Pregnant Mother

43
Armaya Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Pendahuluan kunjungan keempat ibu hamil (K4). Di


Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2015 cakupan K4 sebesar
Indonesia 59/100.000 KH, masih jauh (87,48%) dan di Provinsi Aceh cakupan
untuk menuju target MDGs tahun 2015 K4 sebesar (75,67%).8
yakni 102/100.000 KH (Kemenkes, 2016). Faktor yang mempengaruhi
Dan AKI provinsi Aceh tahun 2013 adalah kepatuhan ibu hamil untuk melakukan
151/100.000 KH, penyebabnya adalah ibu kunjungan antenatal care adalah karena
masa nifas (52%), kematian ibu bersalin kurangnya pengetahuan, sikap atau
(25%), dan kematian ibu dalam keadaan persepsi ibu, dukungan petugas kesehatan,
hamil (23%).3 dan dukungan keluarga. Oleh karena itu
Upaya pengendalikan dilaksanakan faktor sumber daya manusia sebagai
usaha pemeliharaan dan pengawasan provider kesehatan bertanggungjawab
antenatal sedini mungkin serta persalinan terhadap peningkatan pengetahuan ibu,
yang aman dan perawatan masa nifas yang peran tokoh masyarakat dan kader
baik. Didalam kehamilan perlu kesehatan juga mempengaruhi kesuksesan
pemeriksaan secara teratur yang disebut pelaksanaan program di masyarakat.
dengan antenatal care (ANC). Dengan Berdasarkan permasalahan yang telah
periksa secara teratur diharapkan dapat diuraikan diatas, maka dirumuskan
mendeteksi lebih dini risiko kehamilan permasalahan penelitian sebagai berikut:
atau persalinan, baik bagi ibu maupun apakah faktor-faktor yang berhubungan
janin. Adapun yang perlu dilakukan ibu dengan kepatuhan kunjungan antenatal
hamil yaitu memeriksakan kehamilannya 1 care ibu hamil di Puskesmas Kota
kali sebulan sampai dengan bulan ke-4, 2 Kutacane Kecamatan Babussalam
kali sebulan dari bulan ke-4 sampai dengan Kabupaten Aceh Tenggara.
bulan ke-9 dan 1 kali seminggu sampai
dengan bulan terakhir. Karena penyulit Metode
kehamilan baru mempunyai arti pada Metode penelitian yang digunakan
triwulan terakhir dan bertambah besar adalah metode cross sectional, pemilihan
kemungkinan terjadinya menjelang akhir sampel dengan total sampling. Sampel
kehamilan, maka pemeriksaan setelah sebanyak 55 ibu hamil, dengan pembagian
bulan ke-6 harus diperketat. Selain dari itu trimester I sebanyak 12 orang, trimester II
timbang berat badan setiap kali periksa sebanyak 21 orang, dan trimester III
hamil, minum satu tablet tambah darah sebanyak 22 orang. Metode analisis data
setiap hari selama hamil, imunisasi TT, yang digunakan adalah analisa univariat,
dan mendapat penyuluhan dari petugas bivariat dan multivariat.
kesehatan.6 Dengan adanya kunjungan
yang teratur dan pengawasan yang rutin Hasil Penelitian
dari bidan atau dokter, maka selama masa Karakteristik ibu hamil mayoritas
kunjungan tersebut diharapkan komplikasi multigravida (41,8%), menurut usia
yang mungkin terjadi selama hamil dapat kandungan sebagian besar pada tahap
dikenali secara lebih dini dan dapat trimester III (40%), berdasarkan jumlah
ditangani dengan cepat dan tepat. Hal ini kunjungan ANC yang dilakukan responden
dapat mengurangi risiko kesakitan dan sebagian besar melakukan ANC 1 kali
kematian bagi ibu hamil. Untuk itu peran selama kehamilan (63,6%), responden rata-
bidan sebagai ujung tombak pelayanan rata umur 20 – 35 tahun (76,4%).
harus mampu dan terampil dalam Responden beragama Islam sebanyak
memberikan pelayanan sesuai dengan (96,4%), berpendidikan SMU (54,5%), dan
standart yang ditetapkan. Peran bidan hanya menjadi ibu rumah tangga sebanyak
antara lain meningkatkan cakupan (87,3%), serta sumber informasi sebagian
kunjungan pertama ibu hamil (K1), dan

44
Vol. 07, No. 01, Maret 2018 Kepatuhan Ibu Hamil dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care

Tabel 1. Karakteristik Responden kepatuhan kunjungan antenatal care pada


ibu hamil. Hasil uji statistik sikap
Variabel Kategori n %
Kepatuhan Patuh 11 20 diperoleh nilai p = 0,016 (p < 0,05),
ANC Tidak patuh 44 80 terbukti Ho ditolak sehingga dapat
Gravida Primigravida 14 25,5 disimpulkan terdapat hubungan yang
Secundagravida 18 32,7 signifikan antara sikap dengan kepatuhan
Multigravida 23 41,8 kunjungan antenatal care pada ibu hamil
Usia Trimester I 12 21,8
kandungan Trimester II 21 38,2 (Tabel 2).
Trimester III 22 40 Hasil uji statistik dukungan petugas
Jumlah ANC 1 kali 35 63,6 kesehatan diperoleh nilai p = 0,021 (p <
2 kali 17 30,9 0,05), terbukti Ho ditolak sehingga dapat
3 kali 3 5,5 disimpulkan terdapat hubungan yang
Umur <20 tahun 2 3,6
20-35 tahun 42 76,4 signifikan antara dukungan petugas
>35 tahun 11 20 kesehatan dengan kepatuhan kunjungan
Agama Islam 53 96,4 antenatal care pada ibu hamil. Hasil uji
Protestan 2 3,6 statistik dukungan keluarga diperoleh nilai
Suku Aceh 2 3,6 p = 0,022 (p < 0,05), terbukti Ho ditolak
Alas 41 74,5
Gayo 1 1,8 sehingga dapat disimpulkan terdapat
Jawa 5 9,1 hubungan yang signifikan antara dukungan
Batak 6 10,9 keluarga dengan kepatuhan kunjungan
Pendidikan SLTP 13 23,6 antenatal care pada ibu hamil (Tabel 2).
SMA 30 54,5 Berdasarkan hasil analisis multivariat
PT 12 21,8
Pekerjaan Pegawai swasta 2 3,6 diketahui bahwa variabel pengetahuan
Wiraswasta 4 7,3 mempunyai pengaruh yang paling
Buruh/Petani/Nelayan 1 1,8 signifikan terhadap kepatuhan ibu hamil
Ibu Rumah Tangga 48 87,3 dalam pemeriksaan ANC di Kabupaten
Sumber Petugas Kesehatan 54 98,2 Aceh Tenggara dibandingkan dengan
Informasi Tetangga/Toma/Toga 1 1,8
faktor lain (B=3,449;Pv=0,011) (Tabel 3).
besar berasal dari petugas kesehatan
Pembahasan
(98,2%) (Tabel 1).
Pengetahuan dalam penelitian ini
Hasil uji statistik pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui ibu
diperoleh nilai p = 0,003 (p < 0,05),
hamil tentang pemeriksaan antenatal care,
terbukti Ho ditolak sehingga dapat
meliputi: kebijakan dan intervensi dalam
disimpulkan terdapat hubungan yang
pelayanan antenatal care.
signifikan antara pengetahuan dengan

Tabel 2. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dukungan Petugas Kesehatan, dan Dukungan Keluarga
dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care Ibu Hamil

Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care


Variabel Kategori Patuh Tidak patuh Pvalue
n % n %
Pengetahuan Baik 4 30,8 9 69,2 0,003
Cukup 5 26,3 14 73,7
Kurang 2 8,7 21 91,3
Sikap Positif 7 50 7 50 0,016
Negatif 4 9,8 37 90,2
Dukungan petugas kesehatan Positif 4 26,7 11 73,3 0,021
Negatif 8 20 32 80
Dukungan keluarga Positif 8 44,4 10 55,6 0,022
Negatif 3 8,1 34 91,9

45
Armaya Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Tabel 3. Uji Regresi Logistik Berganda

Variabel B P value
Pengetahuan 3,449* 0,011
Sikap 1,977 0,025
Dukungan Petugas Kesehatan 3,179 0,011
Dukungan Keluarga 1,754 0,022
Constant -8,308 0,000

Hasil penelitian tentang variabel kepatuhan kunjungan antenatal care pada


pengetahuan ditemukan 23 orang pada ibu hamil di Puskesmas Kota Kutacane
kategori pengetahuan kurang dengan Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh
persentase tertinggi tidak melakukan Tenggara. Karena pengetahuan yang
kunjungan antenatal care sebanyak dimiliki ibu hamil berhubungan dengan
(91,3%). Responden kategori pengetahuan kepatuhan untuk melakukan kunjngan
cukup sebanyak 19 orang dengan yang antenatal care, untuk itu perlu ditingkatkan
tidak patuh melakukan kunjungan pengetahuan ibu hamil dengan segala
antenatal care sebesar 4 orang (73,7%). indikatornya, dapat melalui penyuluhan
Dari perhitungan statistik diperoleh nilai p kepada Pasangan Usia Subur (PUS) dan
= 0,003 (p < 0,05), artinya Ho ditolak pembentukan serta pelatihan kader
sehingga dapat disimpulkan terdapat kesehatan yang sehari-harinya dapat
hubungan yang positif dan signifikan bergabung dengan masyarakat dalam
antara pengetahuan dengan kepatuhan membantu petugas kesehatan.
kunjungan antenatal care. Mengacu pada Maka hal yang terpenting dalam
hasil uji statistik tersebut dapat dijelaskan perilaku kesehatan adalah pembentukan
semakin baik pengetahuan ibu hamil maka dan perubahan perilaku. Karena perubahan
akan lebih tinggi kemungkinan untuk perilaku merupakan tujuan dari pendidikan
patuh melakukan kunjungan antenatal care kesehatan melalui penyuluhan kesehatan
di Puskesmas Kota Kutacane. sebagai program kesehatan lainnya.
Tingkat pengetahuan terhadap proses Perubahan yang dimaksud bukan hanya
menerima atau menolak inovasi yang pada sekedar covert behavior tapi juga overt
teori disebutkan bahwa pengetahuan dan behavior. Di dalam program-program
sikap merupakan langkah perantara dalam kesehatan, agar diperoleh perubahan
proses pengambilan keputusan oleh perilaku yang sesuai diperlukan dengan
seseoarang yang akhirnya membawa norma kesehatan diperlukan usaha-usaha
perubahan pada tingkah laku.5 Hubungan yang kongkrit dan positif. Fenomena di
pengetahuan ibu hamil dengan keteraturan lapangan didapati semua ibu hamil pernah
pemeriksaan antenatal care dan hasil melakukan pemeriksaan kehamilan dan
penelitiannya menunjukkan ada pengaruh mempunyai buku KIA yang diperoleh dari
yang signifikan antara pengetahuan dengan puskesmas. Sebagian besar dari mereka
keteraturan pemeriksaan antenatal care menjawab sumber informasi yang didapat
dengan p = 0,031.2 terkait tentang kehamilan adalah dari
Berdasarkan hasil analisis multivariat petugas kesehatan yaitu sebesar (98,2%).
dengan uji statistik logistik berganda pada Akan tetapi pengetahuan responden lebih
variabel pengetahuan menunjukkan ada banyak pada kategori kurang, hal ini
hubungan pengetahuan ibu hamil dengan mungkin disebabkan informasi atau pesan
kepatuhan kunjungan antenatal care yang disampaikan oleh petugas kesehatan
dengan nilai β = 13,449 dan p = 0,011, tidak dipahami oleh ibu hamil, dan mereka
bernilai positif menunjukkan bahwa mengabaikan ilmu yang didapat karena
variabel tersebut mempunyai hubungan lebih mengutamakan pengalaman. Hal ini
yang searah positif dan signifikan dengan dapat dilihat dari karekteristik responden

46
Vol. 07, No. 01, Maret 2018 Kepatuhan Ibu Hamil dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care

sebagian besar merupakan ibu hamil hidup bersih dan sehat perlu adanya suatu
dengan kategori multigravida (41,8%). kondisi tertentu yang dapat memperkuat
Pemahaman yang kurang juga dipengaruhi pembentukan perilaku.1
dari tingkat pendidikan responden, hal ini Hasil penelitian tentang variabel
dapat dilihat dari masih ada responden sikap ditemukan 41 orang pada kategori
berpendidikan SLTP (23,6%). Status sikap negatif dengan persentase tertinggi
pekerjaan juga berkemungkinan tidak patuh melakukan kunjungan
memberikan kontribusi dalam pengetahuan antenatal care sebanyak 37 (90,2%). Uji
karena (87,3%) responden adalah ibu statistik diperoleh nilai p = 0,016 (p <
rumah tangga dimana ibu yang tidak 0,05), artinya Ho ditolak sehingga dapat
bekerja akan lebih jarang interaksi dengan disimpulkan terdapat hubungan yang
lingkungan luar dari pada ibu yang signifikan antara sikap dengan kepatuhan
bekerja, dimana semakin sering dan kunjungan antenatal care pada ibu hamil.
banyak yang kita lalui atau kontak dengan Hal ini diperoleh dengan hasil analisis
bermacam manusia akan berdampak pada multivariat dengan uji statistik logistik
pengetahuan ibu karena banyak spanduk berganda pada variabel sikap menunjukkan
yang diamati terkait antenatal care. ada hubungan positif dan signifikan sikap
Untuk itu upaya pengembangan ibu hamil dengan kepatuhan kunjungan
program promosi kesehatan yang lebih antenatal care dengan nilai β = 1,977 dan p
terarah, terencana, terpadu, = 0,025, bernilai positif menunjukkan
berkesinambungan, dikembangkan melalui bahwa variabel tersebut mempunyai
desa percontohan integrasi promosi hubungan yang searah (positif) dengan
kesehatan dengan sasaran utama ibu hamil. kepatuhan kunjungan antenatal care pada
Pemberian informasi tentang cara ibu hamil di Puskesmas Kota Kutacane
mencapai hidup sehat, pemeliharaan Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh
kesehatan selama kehamilan, nutrisi ibu Tenggara.
hamil, kebutuhan istirahat dan aktivitas ibu Dalam teori reaksi aksi (reaction
hamil, pentingnya pemeriksaan pada ibu action) yang menekankan pentingnya
hamil, nutrisi pada ibu hamil, imunisasi intention atau niat sebagai faktor penentu
TT, perawatan payudara, tanda bahaya perilaku. Dan niat itu sendiri ditentukan
dalam kehamilan, kehamilan resiko tingi, oleh sikap, norma subjektif dan
dan tanda-tanda persalinan. Selanjutnya pengendalian perilaku.8 Norma subjektif
pengetahuan diharapkan akan adalah faktor lingkungan, dukungan suami
menimbulkan kesadaran pada masyarakat atau keluarga, dukungan sosial dan norma
yang pada akhirnya akan menyebabkan yang ada di masyarakat. Hal ini didukung
orang berperilaku sesuai pengetahuan yang oleh teori Green, mengatakan bahwa
dimilikinya. kesehatan individu/masyarakat dipengaruhi
Perilaku merupakan respons atau oleh dua faktor pokok yaitu faktor perilaku
reaksi seseorang terhadap stimulus dan faktor non perilaku. Faktor perilaku
(rangsangan dari luar). Perilaku dapat ditentukan oleh faktor predisposisi,
dikatakan sebagai totalitas penghayatan pendukung, dan pendorong. Faktor
dan aktivitas seseorang yang merupakan predisposisi (presdiposing factors)
hasil bersama antara beberapa faktor. mencakup pengetahuan, sikap,
Sebagian besar perilaku manusia adalah kepercayaan, tradisi, norma sosial, dan
operant response yang berarti respons unsur-unsur lain yang terdapat dalam diri
yang timbul dan berkembang kemudian individu dan masyarakat. Faktor
diikuti oleh stimulus tertentu yang disebut pendukung (enabling factors) adalah
reinforcing stimulation atau reinfocer yang tersedianya sarana pelayanan kesehatan
akan memperkuat respons. Oleh karena itu dan kemudahan untuk mencapainya.
untuk membentuk perilaku seperti perilaku Sedangkan faktor pendorong (reinforcing

47
Armaya Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

factors) adalah sikap dan perilaku petugas dengan menyajikan fakta-fakta


kesehatan. Green menyatakan bahwa mendramatisasi masalah serta memberikan
pendidikan kesehatan mempunyai peranan harapan bahwa masalah tersebut bisa di
penting dalam mengubah dan menguatkan cegah atau di atasi. Dan kepada tokoh
ketiga kelompok faktor itu agar searah masyarakat sebagai panutan mampu
dengan tujuan kegiatan sehingga melaksanakan program kesehatan ibu
menimbulkan perilaku positif dari hamil dan dijadikan contoh di lingkungan
masyarakat terhadap program yang sekitarnya. Perilaku tokoh masyarakat
dilaksanakan. dalam penelitian ini adalah bagaimana ia
Sehubungan dengan sikap melaksanakan fungsi dan perannya dalam
masyarakat di Kecamatan Babussalam mengajak dan menggerakkan masyarakat.
yang terkait dengan program KIA Oleh karena itu agar ia dapat menjalankan
khususnya kesehatan ibu hamil sangat fungsi dan perannya maka unsur-unsur
memprihatinkan, dapat dilihat dari jumlah perilaku, pengetahuan, sikap dan praktek
kunjungan ibu hamil untuk melakukan harus diperhatikan karena ketiga unsur
antenatal care sebagian besar hanya perilaku ini sangat penting dalam proses
melakukan sekali kunjungan yaitu (63,6%) pembentukan perilaku. Tokoh masyarakat
sedangkan usia kehamilan responden bersama petugas kesehatan dan kader
mayoritas pada trimester III yaitu (40,0%). sudah menetapkan jadwal untuk
Banyak alasan yang dikemukakan dari melakukan pendidikan kesehatan dan
responden kenapa tidak melakukan memfasilitasi masyarakat sehingga dapat
pemeriksaan antenatal care ke Puskesmas menghadiri setiap kegiatan.
Kota Kutacane. Selain kurang pengetahuan Hasil penelitian tentang variabel
tentang manfaat antenatal care bagi ibu dan dukungan petugas kesehatan ditemukan 40
bayi, mereka juga menyampaikan tidak orang pada kategori dukungan negatif
puas dengan pelayanan yang diberikan dengan persentase tertinggi tidak
karena petugas tidak selalu ada di tempat melakukan kunjungan antenatal care
pada saat ibu berkunjung, dan tindakan sebanyak (80,0%). Uji statistik diperoleh
yang seharusnya diterima ibu hamil tidak nilai p = 0,021 (p < 0,05), artinya Ho
diberikan sepenuhnya kepada semua ibu ditolak sehingga dapat disimpulkan
hamil yang berkunjung seperti terdapat hubungan yang signifikan antara
pemeriksaan laboratorium dan pemberian dukungan petugas kesehatan dengan
imunisasi TT. Maka kepada petugas kepatuhan kunjungan antenatal care pada
kesehatan diharapkan dapat meningkatkan ibu hamil di Puskesmas Kota Kutacane.
mutu pelayanan di Puskesmas Kota Dukungan profesi kesehatan merupakan
Kutacane Kecamatan Babussalam faktor yang dapat mempengaruhi perilaku
sehingga masyarakat mendapat kepuasan kepatuhan ibu hamil. Dukungan mereka
jika datang berkunjung ke Puskesmas. dapat mempengaruhi perilaku ibu dengan
Serta lebih banyak membuat dan cara memberikan pendidikan kesehatan
melaksanakan kegiatan pendidikan tentang pengertian dan tujuan antenatal
kesehatan melalui metode penyuluhan care, kebijakan terkait jadwal pemeriksaan,
ataupun konseling untuk meningkatkan dan asuhan yang harus diberikan pada ibu
pengetahuan ibu hamil tentang antenatal hamil.
care.
Aspek perubahan dari tahu menjadi Berdasarkan hasil analisis multivariat
mau pada diri individu dilaksanakan saat dengan uji statistik logistik berganda pada
sasaran telah menyadari masalah yang variabel dukungan petugas kesehatan
dihadapinya, maka kepadanya harus menunjukkan ada ada hubungan yang
diberikan informasi tentang masalah yang signifikan dengan kepatuhan kunjungan
bersangkutan dan pada umumnya dicapai antenatal care dengan nilai β = 3,179 dan p

48
Vol. 07, No. 01, Maret 2018 Kepatuhan Ibu Hamil dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care

= 0,011, bernilai positif menunjukkan juga ikut aktif berpartisipasi di dalam


bahwa variabel tersebut mempunyai diskusi tentang informasi yang
hubungan yang searah (positif) dengan diterimanya. Pemberdayaan yang
kepatuhan kunjungan antenatal care pada dilakukan dengan pendekatan edukatif
ibu hamil di Puskesmas Kota Kutacane kepada masyarakat dengan melibatkan
Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh tokoh masyarakat dan tokoh agama, seperti
Tenggara. Pada keadaan ini dukungan penyuluhan di setiap kegiatan pengajian,
petugas kesehatan merupakan dukungan mengakifkan posyandu dan polindes,
sosial dalam bentuk dukungan informasi, pembentukan dan pelatihan kader
perasaan subjek bahwa lingkungan kesehatan, dan pembentukan kelas ibu
(petugas kesehatan) memberikan informasi hamil. Melakukan advokasi kepada DPRD
yang jelas mengenai hal-hal yang untuk program kesehatan ibu dan anak
berhubungan dengan kehamilan. Akan yaitu dengan menetapkan target cakupan
tetapi ibu hamil tidak merasa mendapatkan K1 dan K4 di Kabupaten Aceh Tenggara.
dukungan yang positif dari petugas Serta advokasi dengan Dinas Kesehatan
kesehatan karena petugas puskesmas di untuk membuat nota kesepahaman (MOU)
Kota Kutacane tidak selalu ada ditempat, dengan lintas sektor yang ada di
pelayanan yang diberikan tidak secara Kecamatan Babussalam untuk ikut
komprehensip tetapi tergantung kebutuhan membantu kegiatan Puskesmas Kota
pasien. Informasi yang disampaikan tidak Kutacane. Sedangkan advokasi kepada
difahami maksimal karena petugas hanya Kepala Desa agar berkomitmen pada
menyampaikan kondisi ibu dan bayi sehat program puskesmas dalam menyediakan
dan harus banyak makan, sedangkan sarana prasarana setiap pelaksanaan
anjuran untuk datang kontrol kembali tidak kegiatan.
semua petugas menyampaikan kepada Untuk itu kepada Dinas Kesehatan
pasien. Oleh karena itu ibu lebih dan Pimpinan Puskesmas Kota Kutacane
mengandalkan pengalaman untuk diharapkan melakukan evaluasi kerja
menjalankan kehamilannya. Upaya yang kepada semua petugas secara berkala dan
harus dilakukan adalah promosi kesehatan menetapkan standar operasional prosedur
program ibu hamil dengan tiga strategi (SOP) sebagai pedoman dalam
pokok, yaitu pemberdayaan, bina suasana melaksanakan pekerjaan.
dan advokasi. Pemberdayaan yang Dukungan keluarga adalah kehadiran
dilakukan dengan memposisikan orang lain yang membuat individu percaya
masyarakat agar memiliki peran yang bahwa dirinya dicintai, diperhatikan dan
besar dalam pengambilan keputusan dan merupakan bagian dari kelompok sosial,
penetapan tindakan yang berkaitan dengan yaitu keluarga, dan teman dekat. Hasil
kesehatannya, melalui pemberian penelitian tentang variabel dukungan
informasi secara terus menerus dan keluarga ditemukan 37 orang pada kategori
berkesinambungan mengikuti dukungan keluarga negatif dengan
perkembangan sasaran serta proses persentase tertinggi tidak patuh melakukan
membantu sasaran agar terjadi perubahan. kunjungan antenatal care sebanyak 34
Maka dari itu pelaku kesehatan diharapkan (91,9%). Uji statistik diperoleh nilai p =
mengadakan penyuluhan-penyuluhan serta 0,022 (p < 0,05), artinya Ho ditolak
pemberdayaan masyarakat bukan hanya di sehingga dapat disimpulkan terdapat
kota tetapi terlebih di desa-desa hubungan yang signifikan antara dukungan
pedalaman. Diskusi partisipatif yaitu keluarga dengan kepatuhan kunjungan
dengan penyampaian informasi kesehatan antenatal care. Berdasarkan hasil analisis
bukan hanya searah tetapi dilakukan secara multivariat dengan uji statistik logistik
partisipatif. Hal ini berarti masyarakat berganda pada variabel dukungan keluarga
bukan hanya menerima yang pasif tapi menunjukkan ada hubungan dengan

49
Armaya Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

kepatuhan kunjungan antenatal care pada Tenggara untuk meningkatkan


ibu hamil dengan nilai β = 1,754 dan p = pengetahuan ibu hamil tentang antenatal
0,022, bernilai positif menunjukkan bahwa care melalui kegiatan promosi kesehatan
variabel tersebut mempunyai hubungan program ibu hamil dengan tiga strategi
yang searah (positif) dengan kepatuhan pokok, yaitu pemberdayaan, bina suasana
kunjungan antenatal care pada ibu hamil di dan advokasi. Pemberdayaan yang
Puskesmas Kota Kutacane Kecamatan dilakukan dengan pendekatan edukatif
Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara. kepada masyarakat dengan melibatkan
Dukungan keluarga diperoleh dari tokoh masyarakat dan tokoh agama, seperti
hasil interaksi individu dengan orang lain penyuluhan di setiap kegiatan pengajian,
dalam keluarganya, dan bisa berasal dari mengaktifkan posyandu dan polindes,
siapa saja, keluarga, pasangan pembentukan dan pelatihan kader
(suami/istri), maupun teman. Kenyamanan kesehatan, dan pembentukan kelas ibu
psikis maupun emosional yang diterima hamil. Melakukan advokasi kepada DPRD
individu dari dukungan keluarga akan untuk program kesehatan ibu dan anak
dapat melindungi individu dari yaitu dengan menetapkan target cakupan
konsekuensi stres yang menimpanya. K1 dan K4 di Kabupaten Aceh Tenggara.
Fenomena di lapangan ibu hamil pada Serta advokasi dengan Dinas Kesehatan
penelitian ini mendapat dukungan negatif untuk membuat nota kesepahaman (MOU)
dari kelurga, hal ini dapat dilihat dari dengan lintas sektor yang ada di
kurangnya peran suami dalam membantu Kecamatan Babussalam untuk ikut
ibu untuk merawat kehamilannya. Suami membantu kegiatan Puskesmas Kota
tidak semua bersedia mendampingi istri Kutacane. Sedangkan advokasi kepada
untuk melakukan ANC dan cuek terhadap Kepala Desa agar berkomitmen pada
kondisi kesehatan ibu. Keluarga merasa program puskesmas dalam menyediakan
ibu bisa menjaga kehamilannya karena sarana prasarana setiap pelaksanaan
sebagian bersa responden adalah ibu kegiatan dan menjembatani kegiatan
dengan multigravida yang artinya kemitraan Bidan dan Dukun untuk tujuan
kehamilan yang dialami sekarang bukan percepatan pencapaian penurunan angka
kehamilan yang pertama. kematian ibu dan angka kematian bayi di
Puskesmas Kota Kutacane
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan Daftar Pustaka
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar 1. Kartono. Perilaku Manusia. Jakarta; 2006.
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kota 2. Tamaka, dkk. Hubungan Pengetahuan Ibu
Hamil dengan keteraturan Pemeriksaan
Kutacane Kecamatan Babussalam Antenatal Care di Puskesmas Bahu Kecamatan
Kabupaten Aceh Tenggara masih belum Melalayang. Jurnal Keperawatan Fakultas
patuh dalam melakukan kunjungan Kedokteran Universitas Sam Ratulangi; 2013.
antenatal care. Ketidakpatuhan ini 3. Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh. Profil
dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap Kesehatan Provinsi Aceh Tahun 2015
4. Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan
ibu, dukungan dari petugas kesehatan dan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC; 2012.
keluarga. Dari keempat faktor tersebut, 5. Niven. Psikologi Kesehatan. Jakarta: EGC;
pengetahuan memiliki pengaruh yang 2007.
paling signifikan terhadap kepatuhan ibu 6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
hamil dalam pemeriksaan ANC. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015.
7. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta; 2012.
Saran 8. Kementeria Kesehatan RI. Pedoman Gizi
Puskesmas Kota Kutacane Seimbang RI; 2016.
Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh

50

Anda mungkin juga menyukai