DISUSUN OLEH :
NIM : A1C115025
KELAS : REGULER
DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS JAMBI
2017
SEKOLAH : SMAN 4 KOTA JAMBI
HASIL OBSERVASI :
Saya melakukan observasi ke SMAN 4 KOTA JAMBI pada Senin (11/09) dimana hal yang
akan dilaporkan pada hasil observasi ini adalah kurikulum yang digunakan, pengembangan
kurikulum : pengadaan revisi RPP, media ajar, bahan ajar, serta evaluasi.
1. Analisis Kurikulum
Ditahun ajaran 2017/2018 ini, kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 4 Kota Jambi
adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan suatu kurikulum yang berkualitas
bagi pendidikan bangsa dibentuk untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa
Indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar
(KBM). Namun pada pelaksanaannya masih menggunakan juga kurikulum KTSP dengan
alasan bahwa guru tidak sabar menunggu siswa dapat mengkonstrak sendiri pelajaran yang
telah disampaikan dan guru merasa akan menghabiskan waktu yang panjang apabila
menunggu siswa untuk lebih aktif. Sebenarnya penggunaan K13 sendiri bagi guru tidak
ada kendala, karena guru berperan sebagai fasilitator, namun bagi siswa terdapat kendala
karena siswa dituntut untuk aktif dan kreatif. Untuk itu guru masih sering menjelaskan
materi layaknya penerapan kurikulum berbasis KTSP. Alasan lainnya dari guru adalah
karena ingin menghemat waktu dan bisa mengejar target agar bisa menyelesaikan proses
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Dan akhirnya siswa dapat
menjalankan ujian semester sesuai dengan materi yang seharusnya diujiankan. Contoh :
Ujian semester 1 pada kelas XI SMA terdiri dari materi bab 1-4. Jika penerapan
pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013, guru merasa akan susah mencapai target
terselesainya pembelajaran bab 4 di semester 1 sehingga guru terkadang tetap
menggunakan kurikulum berbasis KTSP agar materi pelajaran dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Meskipun guru tahu bahwa pada kurikulum 2013 tidak boleh melanjutkan
pembelajaran ke materi berikutnya apabila siswa belum bisa memahami ataupun
mengkontraks sendiri materi pelajaran. Padahal seharusnya guru tidak boleh mencampur
adukkan antara kurikulim 2013 dan KTSP karena langkah-langkahnya sangat berbeda.
2. Pengembangan Kurikulum
a. Rancangan Proses Pembelajaran (RPP)
Materi : Hidrokarbon
Hal-hal yang seharusnya tertera di RPP adalah :
Pada kenyataannya masih banyak terdapat kesalahan guru dalam membuat maupun
menerapkan RPP yang telah dibuat.
Berikut penjelasannya :
Pada RPP yang dibuat oleh guru terkait tidak ada menuliskan metode pembelajaran
yang digunakan, seharusnya hal tersebut dimuat di RPP.
RPP yang dibuat tidak sesuai dengan indikator yang dibuat karena pada indikator
tertulis bahwa siswa dapat Menentukan adanya unsur C, H, dan O dari suatu percobaan.
Seolah-olah guru menerapkan metode eksperimen kepada siswa padahal pada
kenyataannya guru hanya melakukan demonstrasi secara singkat.
Selanjutnya terkait mengenai pengevaluasian RPP, guru mengatakan bahwa RPP akan
dievaluasi apabila hasil belajar siswa tidak sesuai dengan indikator yang ditetapkan di
RPP, sehingga perlunya revisi terhadap RPP terkait bahan ajar, model pembelajaran,
media yang digunakan dan teknis serta strategi mengajar dan lain sebagainya.
b. Bahan ajar
Terdapat kesalahan pada bagian penulisan bahan ajar yaitu ditulis kelas X padahal
pelajaran hidrokarbon ini pada K13 terdapat pada materi kelas XI dan mungkin
kesalahan dalam pengetikan. Namun buku-buku tersebut terbit pada tahun 2009 dan
2007 dimana belum diterapkannya kurikulum 2013 sehingga bisa dikatakan guru masih
menggunakan bahan ajar buku-buku yang masih menerapkan kurikulum KTSP. Hal ini
juga akan berpengaruh pada saat berlangsungnya PBM.
c. Bahan Ajar
Pada RPP guru menuliskan bahwa media yang digunakan adalah CD video
pembelajaran Senyawa Hidrokarbon dan Infokus.
Analisis saya berdasarkan RPP yang dibuat itu sudah sesuai namun dalam
penerapannya saya tidak bisa memastikan kebenarannya karena saya tidak melihat
secara langsung saatguru tersebut mengajar.
d. Praktikum
Pada RPP guru menuliskan rangkaian percobaan serta alat dan bahan yang
digunakan. Namun pada langkah-langkah pembelajaran tidak adanya praktikum
dan hanya demonstrasi oleh guru yang berbeda dengan rangkaian percobaan pada
RPP.
e. Evaluasi
Evaluasi berguna dan bertujuan untuk mendapatkan umpan balik (feed back) bagi
pendidik tentang sejauh mana tujuan instruksional (pengajaran) telah tercapai,
sehingga dapat diketahui apakah guru masih harus memperbaiki langkah-langkah
yang ia tempuh dalam kegiatan mengajar. Pada evaluasi ini guru sudah menerapkan
pengevaluasian dalam 3 ranah penilaian yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik.
Cara mengevaluasi siswa pada K13 biasanya digunakan tes, dalam bentuk esay
maupun objektif. Apabila tujuan dari indikator tidak tercapai maka ada program
remedial, yang dilakukan perindikator, sehingga setiap siswa yang tidak mencapai
tujuan indikator diberikan soal sesuai dengan ketidaktercapaiannya pada indikator
tersebut.