Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN CAIRAN TUBUH

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


/RSDAS/IN/SPO/ /II/2017 00 3/3

RS Danau Salak

Ditetapkan oleh :
Standar Prosedur Kepala Rumah Sakit
Operasional Tanggal Terbit
(SPO) 10 Februari 2017

dr. Henky Adrian

Pengertian Mengelola limbah infeksius.

Mencegah terjadinya infeksi..


Tujuan
Kebijakan Peraturan Kepala Rumah Sakit tentang pengelolaan sampah
infeksius

1. Masing – masing ruangan yang menghasilkan limbah medik


Prosedur infeksius seperti Instalasi Rawat Inap, Kamar Bersalin,
Laboratorium Klinik,.
a. Tempat / bak sampah khusus limbah medik infeksius volume
100 -200 L (merah).
b. Bak harus tertutup dan dilengkapi kantong plastik.
c. Kereta dorong untuk mengangkut limbah infeksius.
2. Pengangkatan limbah medik dari masing – masing ruangan
kepusat pemusnah limbah infeksius.
a. Dilakukan oleh tenaga / pramu rumah tangga atau tenaga
lain yang ditunjuk.
b. Pengangkutan dilakukan minimal 1 kali dalam 24 jam.
c. Waktu pengiriman limbah medik kelokasi pusat pemusnahan
(Inecerator) jam 08.00 s/d 16.00 WIB.
PENGELOLAAN CAIRAN TUBUH

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


/RSDAS/IN/SPO/ /II/2017 00 3/3

RS Danau Salak

3. Pemusnahan limbah medis Infeksius.


a. Pengoperasian Inecerator dilakukan oleh tenaga instalasi
sanitasi.
b. Panas pembakaran Inecerator dilakukan oleh tenaga
instalasi sanitasi,
c. Hasil akhir dari pembakaran limbah medik yang berupa abu
dan padatan kering dimasukkan / ditanam kedalam yang
telah dipersiapkan.
4. Pengawasan lapangan / infeksi dimasing – masing ruang
penghasil limbah medik dilakukan secara berkala minimal 1
minggu sekali.
 dapat memanggil nara sumber bila dibutuhkan
5. Pencatatan / inventarisasi limbah medik yang akan dimusnakan
dilakukan setiap hari.
6. Rekapitulasi jumlah limbah medik yang akan dimusnahkan
inecerator minimal setiap bulan.

Unit Terkait IPSRS


PENGELOLAAN CAIRAN TUBUH

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


/RSDAS/IN/SPO/ /II/2017 00 3/3

RS Danau Salak

Ditetapkan oleh :
Kepala Rumah Sakit
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional 10 Februari 2017
(SPO)

dr. Henky Adrian


Pengertian tumpahan cairan tubuh adalah proses kegiatan untuk menangani,
membersihkan, dan mengelola tumpahan darah dan cairan tubuh.
Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah
infeksi pada pelayanan kesehatan dan tersedia peralatan
penanganan tumpahan darah atau cairan tubuh.
2. Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas
kesehatan.
3. Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya.
Kebijakan 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan
lingkungan rumah sakit.
2. Kebijakan Rumah Sakit Danau Salak tentang Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi.

Prosedur 1. Pesiapan alat:


a. Spill kit yang berisi antara lain:
- Celemek
- Kacamata
- Masker
- Sarung tangan
- Tissu/ kertas koran bekas/ kertas merang/ kain bekas
- Penjepit
- Plastik medis
- Chlorine/ bayclin
- Sprayer
- Gelas ukur
PENGELOLAAN CAIRAN TUBUH

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


/RSDAS/IN/SPO/ /II/2017 00 3/3

RS Danau Salak

- Lap bersih
b. Papan peringatan tanda lantai basah
2. Petugas menyiapkan spill kit dan memasang tanda
peringatan.
3. Petugas memakai APD (masker, kacamata, celemek/apron).
4. Petugas menyiapkan plastic kuning untuk limbah medis.
5. Tumpahan cairan tubuh (darah) diserap menggunakan kertas
merang/tissue hingga bersih dengan memakai penjepit. Jika
tumpahan sudah mengering maka disemprot dulu
menggunakan cairan perhidrol (H2O2) kemudian diserap
menggunakan kertas merang.
6. Kertas merang/tisu dimasukkan kedalam plastik kuning yang
telah disiapkan.
7. Bekas tumpahan cairan tubuh disemprotkan dengan
menggunakan larutan chlorine 0,5% dan di diamkan sampai
10 menit.
8. 10 menit kemudian angkat larutan chlorine dengan
menggunakan lap basah.
9. Masukkan lap basah ke dalam larutan air dan desinfektan
(chlorin 0,5%).
10. Ikat plastik berisi kertas merang/tisu yang telah
terkontaminasi, masukkan ke dalam tempat sampah infeksius.
11. Buka sarung tangan, buang ke tempat sampah infeksius.
12. Lepaskan APD (kacamata dan apron), bersihkan dan
masukkan kembali dalam spill kit.
13. Kembalikan spill kit ke tempat penyimpanannya.
14. Melakukan cuci tangan dengan benar.

Cara membuat cairan chlorin 0,5% :


15. 5ml larutan Chlorin dilarutkan dengan air sampai volume 1
liter. Larutan dapat dipakai selama 24 jam. Lebih dari itu harus
PENGELOLAAN CAIRAN TUBUH

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


/RSDAS/IN/SPO/ /II/2017 00 3/3

RS Danau Salak

membuat larutan baru.

Unit Terkait 1. Instalasi Laboratorium


2. Intalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. UGD

Anda mungkin juga menyukai